PBL 2

27
Daftar Isi Daftar Isi.........................................................1 Kata Pengantar.....................................................2 BAB I Pendahuluan................................................. 3 I.1 Latar Belakang.............................................. 3 I.2 Tujuan...................................................... 3 I.3 Metode Penulisan............................................ 3 I.4 Sasaran Pembelajaran........................................3 BAB II Pembahasan.................................................. 4 II.1 Skenario.................................................... 4 II.2 Kata/Kalimat Kunci..........................................4 II.3 Mind Map.................................................... 4 II.4 Pertanyaan.................................................. 5 II.5 Jawaban..................................................... 5 BAB III......................................................Penutup 16 II.6 Kesimpulan................................................. 16 II.7 Saran...................................................... 16 Daftar Pustaka....................................................17

description

hggvgvgjvjgv

Transcript of PBL 2

Page 1: PBL 2

Daftar Isi

Daftar Isi..................................................................................................................................................1

Kata Pengantar.........................................................................................................................................2

BAB I Pendahuluan.............................................................................................................................3

I.1 Latar Belakang.........................................................................................................................3

I.2 Tujuan......................................................................................................................................3

I.3 Metode Penulisan.....................................................................................................................3

I.4 Sasaran Pembelajaran..............................................................................................................3

BAB II Pembahasan.............................................................................................................................4

II.1 Skenario...................................................................................................................................4

II.2 Kata/Kalimat Kunci.................................................................................................................4

II.3 Mind Map................................................................................................................................4

II.4 Pertanyaan................................................................................................................................5

II.5 Jawaban....................................................................................................................................5

BAB III Penutup..................................................................................................................................16

II.6 Kesimpulan............................................................................................................................16

II.7 Saran......................................................................................................................................16

Daftar Pustaka........................................................................................................................................17

Page 2: PBL 2

Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillah Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt, zat Yang Maha Indah

dengan segala keindahan-Nya, zat yang Maha Pengasih dengan segala kasih sayang-Nya,

yang terlepas dari segala sifat lemah semua makhluk-Nya. Alhamdulillah berkat Rahmat dan

Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan PROBLEM BEST LEARNING 1 ini.

Shalawat serta salam mahabbah semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad

saw, sebagai pembawa risalah Allah terakhir dan penyempurna seluruhrisalah-Nya.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis untuk menyampaikan terima

kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah berjasa memberikan motivasi, serta

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Semoga kebaikan yang

diberikan oleh semua pihak kepada penulis menjadi amal sholeh yang senantiasa mendapat

balasan dan kebaikan yang berlipat ganda. Amin

Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalamlaporan ini, untuk itu

saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.

Wabilahi taufiq wal hidayah

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, 8 Oktober 2012

Penyusun

Page 3: PBL 2

BAB I Pendahuluan

I.1 Latar Belakang

Motivasi adalah energi aktif yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan pada diri sesorang yang nampak pada gejala kejiwaan, perasaan, dan juga emosi, sehingga mendorong individu untuk bertindak atau melakukan sesuatu dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan, atau keinginan yang harus terpuaskan.

Dalam menajalankan tugas sehari-hari, seringkali dosen/pengajar harus berhadapan dengan pelajar yang prestasi akademisnya tidak sesuai dengan harapan. Bila hal ini terjadi dan ternyata kemampuan kognitif pelajar cukup baik.

Oleh karena itu, membangun konsep diri positif sangat perlu di lakukan oleh setiap orang. Karena hal itu sangat berpengaruh pada kebehasilan dan kesuksesan hidup yang mereka jalani. Banyak orang gagal bukan karena tidak memiliki kemampuan dan potensi, tetapi bisa di akibatkan karena kesalahan konsep diri. Konsep diri adalah bagaimana individu menggambarkan dirinya sendiri. Sitilah konsep diri mencakup konsep keyakinan dan pendirian yang ada dalam pengetahuan seorang tentang dirinya sendiri yang mempengaruhi hubungan individu tersebut dengan orang lain.

I.2 Tujuan

Meningkatkan pemahaman tentang konsep diri (pengetahuan tentang diri,

pengharapan diri, penilaian terhadap diri) dan motivasi mempunyai peranan

dalam keberhasilan proses belajar untuk mencapai tujuan.

Memberikan suatu pemahaman bahwa untuk dapat berhasil dengan indeks

prestasi yang baik dengan strategi yang baik.

I.3 Metode Penulisan

Metode kepustakaan. Cara-cara yang digunakan yaitu studi pustaka dengan membaca

buku-buku atau mencari informasi melalui internet yang berkaitan dengan penulisan

makalah ini.

Page 4: PBL 2

I.4 Sasaran Pembelajaran

Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa semester 1 mampu menjelaskan:

1. Emosi dan cara mengatasi emosional

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi emosi

3. Faktor eksternal dan personal yang mempengaruhi hubungan interpersonal

4. Hubungan keluarga, lingkungan dalam membentuk karakter pribadi

5. Menumbuhkan pola-pola resional

6. Komunikasi efektif dan simpatik, percaya diri

7. Kesadaran diri (self awareness) dan tingkat keterbukaan (self disclosure)

8. Kesalahan impression management dan stereotyping

9. Menjelaskan prinsip hubungan antar pribadi

10. Menerangkan kemampuan penampilan diri agar menarik

11. Menjelaskan persepsi terhadap orang lain

12. Kompetisi, dominasi, kegagalan, provokasi dan perbedaan nilai atau

norma

Page 5: PBL 2

BAB II Pembahasan

II.1Skenario

Joko, 18 tahun, berasal dari daerah, diterima di fakultas kedokteran di

Jakarta. Orangtuanya sangat bangga karena keinginan anak tunggalnya untuk

menjadi dokter segera tercapai. Karena ada fasilitas asrama, orangtua menganjurkan

Joko untuk tinggal di asrama agar bisa konsentrasi belajar. Semenjak kecil Joko

sangat dimanja oleh orangtuanya, semua kebutuhannya selalu dipenuhi oleh

keluarganya.

Saat di asrama Joko harus tinggal sekamar dengan tiga orang lainnya yang

berasal dari berbagai daerah. Dengan kondisi ini Joko merasa tidak nyaman dan

sering tidak tinggal di asrama, jarang kuliah, serta jarang mengerjakan tugas, sering

menyalahkan teman, mengatur sesuai kemauannya, da jarang berbagi rasa. Joko

merasa bingung bagaimana cara bergaul dengan teman sekamarnya.

II.2Kata/Kalimat Kunci

Joko Mahasiswa Kedokteran

Sejak kecil Joko dimanja orangtuanya karena ia anak tunggal

Tidak nyaman & sering tidak tinggal di asrama

Joko sekamar dengan 3 orang dari asal yang berbeda

Joko jarang mengerjakan tugas

Seorang yang egois

Joko merasa bingung cara bergaul dengan teman sekamarnya

Jarang kuliah

Page 6: PBL 2

II.3Mind Map

II.4Pertanyaan

1. Bagaimana cara mengatasi sikap egoisnya Joko?

2. Bagaimana cara membangun hubungan interpersonal di lingkungan

peragaulan?

3. Bagaimana joko beradaptasi dengan lingkungan yang baru agar kesulitan

dalam pembejaran teratasi?

4. Apa hubungan keluarga dalam membentuk karakter joko?

5. Bagaimana cara membuat lingkungan di asrama menjadi nyaman dan

harmonis bagi Joko ?

6. Jelaskan pengaruh lingkungan dalam membentuk karakter seseorang !

7. Apakah ada hubungan antara karakter seseorang dengan pergaulan ? Jelaskan !

8. Bagaimana cara Joko agar mempunyai kesadaran diri dan keterbukaan

terhadap lingkungannya ?

9. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi egois !

10. Bagaimana persepsi Joko terhadap orang lain agar dapat diterima di

lingkungannya ?

II.5Jawaban

Tidak nyaman & sering tidak

tinggal di asrama

Joko Mahasis

wa Kedokter

anSekamar dengan 3 orang yg berbeda

daerah asal

Anak manja &

anak tunggal

Seorang yang egois

Jarang membuat

tugas

Jarang Kuliah

Page 7: PBL 2

1. Cara mengatasi sikap egoisnya Joko:

Pribadi egois adalah pribadi yang melihat segala sesuatu dari kacamatanya. Ia

tidak bisa memahami pikiran orang, perasaan orang, dan selalu menuntut

orang untuk mengikuti pendapatnya. Pribadi egois juga pribadi yang

mementingkan dirinya sendiri, dia tidak bisa mempertimbangkan kebutuhan

orang, senantiasa mengedepankan kebutuhannya di atas kebutuhan orang lain.

Pemahaman .dari sifat egois adalah suatu pemikiran yang menjadikan dirinya

selalu benar dan tidak mengerti pendapat prang lain .

Ada beberapa tips untuk menghilangkan sifat egois:

a. Selalu positive thinking pada orang lain, jangan biarkan pikiran negatif

masuk kepikiranmu.

b. Jangan suka membanding-bandingkan diri kamu dengan orang lain.

c. Kembangkan empati kamu terhadap orang lain.

d. Kembangkan sikap melayani dan mendahulukan kepentingan orang lain.

e. Senyum selalu !

2. Membangun hubungan interpersonal di lingkungan:

Pengertian Hubungan Interpersonal

Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita

bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar

hubungan interpersonalnya.

Tahap hubungan Interpersonal

Adapun tahap-tahap untuk menjalin hubungan interpersonal, yaitu:

a. Pembentukan.

b. Peneguhan Hubungan

c. Pemutusan Hubungan

d. Faktor Yang Mempengaruhi Hubungan Interpersonal

Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi hubungan interpersonal,yaitu:

a. Komunikasi efektifKomunikasi interpersonal dinyatakan efektif

bila pertemuan antarapemangku kepentingan terbangun dalam situasi

komunikatif-interaktif danmenyenangkan.

b. Ekspresi wajahEkspresi wajah menimbulkan kesan dan persepsi

yang sangatmenentukan penerimaan individu atau kelompok.

Page 8: PBL 2

c. KepribadianKepribadian sangat menentukan bentuk hubungan

yang akan terjalin.

d. StereotypingStereotyping merupakan cara yang banyak ditemukan

dalam menilaiorang lain yang dinisbatkan pada katagorisasi tertentu.

e. Kesamaan karakter personalManusia selalu berusaha mencapai

konsistensi dalam sikap dan perilakunya atau kita cenderung

menyukai orang lain, kita ingin mereka memilihsikap yang sama

dengan kita, dan jika menyukai orang, kita ingin memilih

sikapmereka yang sama.

f. Daya tarikDalam hukum daya tarik dapat dijelaskan bahwa cara

pandang oranglain terhadap diri individu akan dibentuk melalui cara

berfikir, bahasa dantindakan yang khas.

g. GanjaranSeseorang lebih menyenangi orang lain yang memberi

penghargaanatau ganjaran berupa pujian, bantuan, dorongan moral.

h. KompetensiSetiap orang memiliki kecenderungan atau tertarik

kepada orang lainkarena prestasi atau kemampuan yang

ditunjukkannya.

3. Cara Joko beradaptasi dengan lingkungan yang baru agar kesulitan dalam

pembejaran teratasi:

a) Menata persepsi, Untuk menghindari persepsi yang salah, sebelumnya kita

harus membekali diri dengan informasi yang benar tentang lingkungan

baru tersebut, misal dari alumni sekolah kita yang sudah berkuliah

terlebih dahulu di tempat kita kuliah. Dengan demikian, sedikit banyak

kita tahu dan mempunyai gambaran dengan lingkungan baru.

Bagaimanapun akan lebih nyaman berada di lingkungan baru yang kita

sudah tau daripada harus sibuk menerka-nerka.

b) Menata diri, Persiapkan diri menghadapi lingkungan tersebut, jika

lingkungan baru kita membutuhkan persiapan ekstra maka persiapkan

fisik kita, jika di lingkungan baru kita sangat menghargai intelektualitas

persiapkan itu juga.

c) Persiapkan mental, kita menanamkan dalam diri kita adalah orang baru

yang harus berlaku baik agar udah diterima. Jangan segan menyapa

karena dengan membuka pembicaraan terlebih dahulu berarti kita sedang

Page 9: PBL 2

menunjukkan bahwa kita adalah pribadi yang hangat dan terbuka dan

jangan pula takut untuk bertanya misal kita canggung berbasa basi,

cukup tersenyum, simpel dan menggunakan bahasa universal. Jangan

merasa rendah diri, ingat jika kita memiliki kelebihan yang tidak dimiliki

oleh lain begitu juga sebaliknya . jangan takut untuk ditolak disebuah

lingkungan yg baru karena tantangan akan selalu ada di setiap

lingkungan yang akan kita masuki.

d) Open mind, Kita sebagai orang baru, masih banyak membutuhkan

bantuan dan belajar dari para senor d lingkungan baru. Janganlah

menutup diri, terima kritikan dari orang lain, jika kita bekerja sebagai

tim, cobalah untuk meraih kepercayaan di dalam tim, jangan pernah

malu bertanya bila ada sesuatu yg masih kurang jelas kepada orang-

orang yang lebih berpengalaman di sekitar kita. Selain itu kita bisa minta

penilaian terhadap apa yang sudah kita lakukan, baik buruknya mesti

kita terima sehingga kita bisa lebih bisa meningkatkan kualitas diri.

e) Tanamkan tujuan hidup yang kuat, Kita harus menanamkan sesuatu

keinginan kuat dalam diri kita agar tetap punya sebuah keyakinan untuk

mampu menghadapi segala kesulitan dan itu adalah sesuatu yang bisa

menarik kita keluar dari sebuah keterpurukan. Misalnya ketika

mengalami keterpurukan atau nilai merosot bisa diingat kembali satu

tujuan yang akan menarik kita dan jadi semangat lagi ‘saya harus

membahagiakan orang tua saya’ jadi dilingkungan baru sekeras apapun

semangat ini bisa membuat kita bertahan terus agar tidak stres dan kuat

bertahan.

f) Buatlah jadwal untuk tujuan atau target hidup, Buatlah target dalam hidup

kita, dan tentukan kapan itu kira-kira akan terkabul. Hal ini agar kita

tidak terhanyut oleh kondisi.

4. hubungan keluarga dalam membentuk karakter joko:

Sosialisasi yang dialami individu secara intensif berlangsung dalam keluarga.

pengenalan nilai, norma dan kebisaan untuk pertama kali diterima dari

keluarga. Pengaruh sosialisasi dan enkulturasi yang berasal dari keluarga

sangat besar bagi pembentukan dan perkembangan individu.

Page 10: PBL 2

Selanjutnya keadaan keluarga sebagai suatu bentuk lingkungan sosial

termasuk besar kecilnya keluarga, keharmonisan keluarga, perlakuan ayah ibu

terhadap seorang anak, sangat mempengaruhi pembentukan dan

perkembangan kerakter joko. dalam menanamkan disilpin, nilai, norma,

kebiasaan dasar, keluarga sanagt besar perannya.

Kebiasaan-kebiasaan baik yang positif maupun yang berlangsung lama dan

terbuka dalam lingkungan keluarga dapat tertanam secara kuat pada

kepribadian seseorang. Kebiasaan tidur dan bangun cepat atau terlambat,

kebiasaan menggosok gigi, kebiasaan menyisir rambut dan berpakaian rapi

atau tidak, yang terbawa dalam kepribadian seseorang, berlangsung dalam

keluarga. pada masa lampau pelajaran agamapun dilakukan dalam lingkuangan

ini.

Fungsi keluarga sebagai sarana pewarisan budaya dapat berkurang apabila

hubungan orang tua dengan anak tidak lagi mendalam karena berbagai

tuntunan dan kebutuhan hidup. peranan keluarga dalam pembinaan

kepribadian anak menjadi sangat mundur. tugas keluarga memberikan dasar

pendidikan dan kebiasaan menjadi sangat dangkal. akibatnya perkembangan

kepribadiaan anak menjadi lebih terpengaruh oleh hal hal yang negative.

selain itu motivasi juga bisa diberikan dari orang tua kepada kepada anak-anak

mereka. motivasi merupakan dorongan, rangsangan, pengaruh atau stimulus

yang di berikan seorang individu kepada individu lainnya sedemikan rupa,

sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa

yang dimotifasikan secara kritis, rasional, dan penuh tanggung jawab.

5. cara membuat lingkungan di asrama menjadi nyaman dan harmonis bagi

Joko:

Manusia sebagai mahluk sosial yang secara alami membutuhkan komunikasi

dengan manusia lainnya. Dalam asrama yang ditempati oleh beberapa orang

dari budaya yang berbeda-beda. Tinggal dan hidup bersama dengan orang dari

budaya yang berbeda-beda tentunya sangat sulit untuk melakukan penyesuaian

diri. Penyesuaian diri dapat dilakukan dengan komunikasi dan sifat saling

terbuka antara satu dengan yang lain.

Page 11: PBL 2

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi atau pesan dari

komunikator kepada komunikan. Pengungkapan diri adalah

mengkomunikasikan informasi tentang diri kita kepada orang lain.

Komunikasi dan pembukaan diri yang intensif dapat menciptakan suatu

lingkungan yang nyaman dan harmonis. Lingkungan yang nyaman dan

harmonis merupakan faktor penting dalam proses belajar, terutama bagi

mahasiswa yang tinggal bersama di asrama. Lingkungan asrama yang nyaman

akan mendukung proses berlajar yang nyaman juga.

Komunikasi dan pengungkapan diri yang dilakukan oleh mahasiswa yang

tinggal disebuah rumah koskosan dapat meningkatkan minat belajar

mahasiswa. Hendaknya mahasiswa yang tinggal bersama disebuah rumah kos

saling terbuka satu sama lain sehingga pengungkapan diri mereka berjalan

baik. Contohnya terbuka dalam hal belajar, bila merasa kesulitan dengan

pelajaran yang diperoleh diperkuliahan sebaiknya didiskusikan dengan

temanteman kos yang

lain yang mungkin bisa membantu sehingga kesulitan tersebut bisa diatasi.

Dengan demikian akan menciptakan kenyamanan dan ketenangan selama

tinggal bersama sehingga proses belajar tidak terganggu dengan keadaan kos

yang tidak nyaman. Penelitian ini juga bisa menjadi bahan rujukan untuk

melihat fenomena kehidupan sebagai anak kos yang tinggal bersama dalam

satu rumah, yang sebelumnya belum saling mengenal satu sama lain. Tetapi

setelah bersama akan tercipta sebuah keluarga yang baru.

6. lingkungan dalam membentuk karakter seseorang:

Menurut sebuah penelitian yang dikutip oleh DR. Zakiah Daradjat,

perilaku manusia itu 83 % dipengaruhi oleh apa yang dilihat, 11 % oleh apa

yang didengar dan 6 % sisanya oleh berbagai stimulus campuran. Dalam

perspektip ini maka nasehat orang tua hanya memiliki tingkat efektifitas 11 %,

dan hanya contoh teladan orang tua saja yang memiliki tingkat efektifitas

tinggi.

Page 12: PBL 2

Ada tiga lingkaran lingkungan yang membentuk karakter manusia;;

keluarga, sekolah dan masyarakat. Meski ketiganya saling mempengaruhi,

tetapi pendidikan keluarga paling dominan pengaruhnya. Jika suatu rumah

tangga berhasil membangun keluarga sakinah, maka peran sekolah dan

masyarakat menjadi pelengkap. Jika tidak maka sekolah kurang efektip, dan

lingkungan sosial akan sangat dominan dalam mewarnai keluarga. Pada

masyarakat modern, pengaruh lingkungan sangat kuat, karena ia bukan saja

berada di luar rumah, tetapi menyelusup ke dalam setiap rumah tangga,

sehingga menimbulkan penyakit tersendiri, yakni penyakit manusia modern.

Penyakit manusia modern terutama adalah apa yang disebut Pisikolog

Humanis Rolllo May sebagai “Manusia dalam Kerangkeng”. Mereka tidak

tahu apa yang diinginkan dan tidak mampu memilih jalan hidup yang

diinginkan. Mereka mengalami keterasingan dari lingkungan bahkan dari diri

sendiri. Mereka juga dikerangkeng oleh tuntutan sosial.

7. hubungan antara karakter seseorang dengan pergaulan:

Pengertian Karakter

Menurut (Ditjen Mandikdasmen - Kementerian Pendidikan Nasional),

Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap

individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga,

masyarakat,  bangsa  dan  negara

Pengertian Pergaulan

Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu

dengan individu lainnya, dapat juga oleh individu dengan kelompok

dalam suatu lingkungan.

Hubungannya

Pada diri setiap individu memiliki karakternya masing-masing.

Lingkungan pergaulan memiliki peran penting dalam pembentukan atau

mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan karakter seorang

individu. Karakter kita memiliki peran penting dalam proses kehidupan.

Sebab, karakter mengendalikan pikiran dan perilaku kita, yang tentu saja

menentukan kesuksesan, cara kita menjalani hidup, meraih obsesi dan

menyelesaikan masalah. Pergaulan yang ia lakukan itu akan

Page 13: PBL 2

mencerminkan karakternya, baik pergaulan yang positif maupun

pergaulan yang negatif.

Misalnya dalam skenario: karakter joko yang negatif terhadap lingkungan

pergaulannya, dilihat dari dia yang merasa tidak nyaman dan sering tidak

tinggal di asrama, jarang kuliah, serta jarang mengerjakan tugas, sering

menyalahkan teman, mengatur sesuai kemauannya, dan jarang berbagi

rasa

8. cara Joko agar mempunyai kesadaran diri dan keterbukaan terhadap

lingkungannya:

Mengenali kekuatan dan kelemahan pribadi.

Melatih kepekaan untuk memahami situasi.

Belajar berkonsentrasi dan bersikap fokus.

Selalu mengevaluasi diri dan kondisi di sekitar kita

Memiliki nilai-nilai pribadi sebagai tolak ukur kehidupan.

Untuk itu setiap individu harus berusaha meningkatkan kesadaran diri. Salah

satu cara untuk meningkatkan kesadaran diri adalah dengan instropeksi setiap

saat. Instropeksi untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan diri. Instropeksi

terhadap perilaku adaptasi kita terhadap situasi dan kondisi di sekitar kita.

Banyak aspek yang harus dinilai ketika seorang individu instropeksi.

Intropeksi akan meningkatkan pengetahuan tentang diri sendiri, posisi diri

dengan kaitannya dengan individu lain, dll., yang ini semua akan

meningkatkan kesadaran diri dan biasanya akan timbul niat untuk

memperbaiki diri. Individu menjadi menang ketika niat itu secara konsisten

dan konsekuwen diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Individu yang

intensif berintrospeksi akan mampu menerima semua kritik dan saran dari

orang lain. Selain instrospeksi, untuk meningkatkan kesadaran diri, seorang

individu harus melatih kepekaan untuk memahami perubahan situasi. Individu

yang peka terhadap situasi yang dihadapi akan berupaya beradaptasi, sehingga

komunikasi atau interaksi berjalan mulus. Hal lain yang perlu dilakukan adalah

belajar berkonsentrasi dan bersikap fokus, dan memiliki nilai-nilai pribadi

sebagai tolok ukur kehidupan.

Page 14: PBL 2

Melalui pengendalian emosi, penguasaan diri dan kedisiplinan kita dapat lebih

memahami diri kita dan bagaimana cara memanfaatkan potensi luar biasa

dalam diri kita sehingga kita menjadi manusia yang lebih cerdas secara

spiritual. Namun, semua ini tidak akan ada artinya jika kita tidak melakukan

sesuatu. Kita harus melakukan sesuatu untuk mencapai kehidupan yang

berkelimpahan dan berkualitas, karena hanya kita sendiri yang dapat

mengubah kehidupan kita.

9. faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi egois:

a) Perhatian yang berlebihan (pada masa kecil), Perhatian yang berlebihan

yang diberikan oleh orang tua semasa kecil menjadi salah satu faktor

pemicu sifat egois pada seseorang. Perhatian yang berlebihan membuat

orang tua memanjakan anak dengan cara memenuhi segala keinginannya.

Sehingga anak terbiasa untuk mendapatkan apapun tanpa usaha dan

perjuangan terlebih dulu. Anak juga tidak terbiasa mengembangkan rasa

toleransi dan sabar kepada orang lain. Biasanya hal ini terjadi pada anak

pertama dan anak terakhir atau pun anak tunggal.

b) Perlindungan yang berlebihan (pada masa kecil), Dalam menunjukkan

rasa sayang kepada anak, seringkali orang tua memberi perlindungan yang

berlebihan dari berbagai macam kegagalan dan kesalahan. Rasa

kehawatiran yang mendalam juga membuat orang tua menghindarkan

anak dari pekerjaan-pekerjaan yang sebenarnya bisa dilakukan anak

seusianya.

c) Anak yang memiiki kebutuhan khusus, Anak yang memiliki kebutuhan-

kebutuhan khusus, sering kali mendapatkan perhatian khusus. Jika tidak

hati-hati anak seperti ini bisa tumbuh menjadi pribadi yang egois, karena

dia menganggap semua harus dipusatkan pada dia.

d) Kurangnya perhatian, Selain perhatian yang berlebihan, kurangnya

perhatian juga bisa menjadi pemicu tumbuhnya sifat egois. Keadaan

seperti ini dapat terjadi pada anak ke dua ataupun anak ke tiga (anak

tengah, seseorang yang memiliki kakak dan adik), karena biasanya pada

orang tua yang tidak dapat membagi perhatiannya secara merata kepada

semua anaknya dapat menyebabkan anak yang kurang perhatian tersebut

merasa di`anak tiri`kan. Perasaan ini lah yang membuat anak tersebut

Page 15: PBL 2

harus dapat memenuhi kebutuhannya bagaimanapun caranya tanpa

memedulikan perasaan orang lain. Sebenarnya penyebab utama sifat egois

seseorang ada pada kesalahan pola asuh orang tua dan keadaan

lingkungan. Karena pada hakikatnya semua manusia memiliki sifat

individualis dan sifat sosial dimana jika orang tersebut sifat

individualisnya yang lebih menonjol akan mudah terlihat sikap egoisnya

di lingkungan tempat bersosialisasinya.

10. persepsi Joko terhadap orang lain agar dapat diterima di lingkungannya:

Sikap mempengaruhi perilaku lewat suatu proses pengambilan keputusan yang

teliti dan beralasan dan berdampak sebagai berikut:

(a) Perilaku tidak banyak ditentukan oleh sikap umum tapi oleh sikap yang

spesifik terhadap sesuatu.

(b) Perilaku dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tetapi juga oleh norma-norma

subjektif yaitu keyakinan kita mengenai apa yang orang lain inginkan agar

kita perbuat.

(c) Sikap terhadap suatu perilaku bersama norma-norma subjektif membentuk

suatu intensi atau niat untuk berperilaku tertentu.

Sikap spesifik yang dapat mempengaruhi perilaku adalah sikap sosial yang

dinyatakan dengan cara berulang-ulang pada kegiatan yang sama atau lebih

lazimnya disebut kebiasaan. Sikap adalah salah satu istilah bidang psikologi

yang berhubungan dengan persepsi dan tingkah laku. Istilah sikap dalam

bahasa Inggris disebut attitude. Attitude adalah suatu cara bereaksi terhadap

suatu perangsang.

Setiap orang mempunyai sikap yang berbeda-beda terhadap sesuatu objek. Ini

disebabkan oleh berbagai faktor yang ada pada individu masing-masing seperti

adanya perbedaan dalam bakat, minat, pengalaman, pengetahuan, intensitas

perasaan dan juga situasi lingkungan. Demikian juga sikap seseorang terhadap

sesuatu yang sama mungkin saja tidak sama.

Banyak sosiolog dan psikolog memberi batasan bahwa sikap merupakan

kecenderungan individu untuk merespon dengan cara yang khusus terhadap

Page 16: PBL 2

stimulus yang ada dalam lingkungan sosial. Sikap merupakan suatu

kecenderungan untuk mendekat atau menghindar dari hal positif atau negatif

terhadap berbagai keadaan sosial, apakah itu institusi, pribadi, situasi, ide,

konsep dan sebagainya.

Page 17: PBL 2

BAB III Penutup

II.6Kesimpulan

Joko adalah anak yang egois dan hanya peduli tentang dirinya sendiri serta

agak menutup diri. Sikap tersebut dipengaruhi oleh posisinya sebagai anak tunggal

yang dimanja oleh kedua orang tuanya. Orang tuanya sangat bangga ketika Joko

mendapatkan kuliah kedokteran dan asrama karena ingin konsentrasi kedokteran.

Namun, Joko tidak nyaman dengan kondisi asrama dan jarang kuliah sehingga hasil

prestasinya kurang baik.

Sikap Joko tersebut dapat diatasi apabila Joko dapat menghilangkan sikap

egoisnya dan membangun hubungan interpersonal dengan lingkungan kuliah serta

asramanya. Sehingga dapat beradaptasi dengan baik dengan lingkungan dan

prestasinya pun ikut membaik.

II.7Saran

Kekuatan karakter harus dibangun sejak awal. Membangun kekuatan

karakter bisa dilakukan melalui pendidikan karakter baik di lingkungan formal

seperti sekolah, atau non-formal seperti keluarga dan masyarakat. Pendidikan

karakter diberikan melalui penanaman nilai-nilai karakter. Bisa berupa

pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-

nilai tersebut. Output pendidikan karakter akan terlihat pada terciptanya

hubungan baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama,

lingkungan, masyarakat luas dan lain-lain.

Page 18: PBL 2

Daftar Pustaka

http://velzfreedom.blogspot.com/2008/11/menghilangkan-sifat-egois.html

http://www.psikologi.or.id

http://www.delsajoesafira.blogspot.com/2012/06/tiga-lingkungan-yang-membentuk-

karakter.html

http://www.ejournal-unisma.net/ojs/index.php/region/article/view/489

http://eprints.umm.ac.id/3235/1/

KOMUNIKASI_DALAM_MENINGKATKAN_MINAT_BELAJARMAHASISWA

.pdf

http://pusdiklatwas.bpkp.go.id/filenya/namafile/301/IS_Dalnis.pdf

http://endahsblog-endah.blogspot.com/2012/04/sarana-dan-prasarana-pendidikan.html