Daftar Isi
Daftar Isi..................................................................................................................................................1
Kata Pengantar.........................................................................................................................................2
BAB I Pendahuluan.............................................................................................................................3
I.1 Latar Belakang.........................................................................................................................3
I.2 Tujuan......................................................................................................................................3
I.3 Metode Penulisan.....................................................................................................................3
I.4 Sasaran Pembelajaran..............................................................................................................3
BAB II Pembahasan.............................................................................................................................4
II.1 Skenario...................................................................................................................................4
II.2 Kata/Kalimat Kunci.................................................................................................................4
II.3 Mind Map................................................................................................................................4
II.4 Pertanyaan................................................................................................................................5
II.5 Jawaban....................................................................................................................................5
BAB III Penutup..................................................................................................................................16
II.6 Kesimpulan............................................................................................................................16
II.7 Saran......................................................................................................................................16
Daftar Pustaka........................................................................................................................................17
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt, zat Yang Maha Indah
dengan segala keindahan-Nya, zat yang Maha Pengasih dengan segala kasih sayang-Nya,
yang terlepas dari segala sifat lemah semua makhluk-Nya. Alhamdulillah berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan PROBLEM BEST LEARNING 1 ini.
Shalawat serta salam mahabbah semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad
saw, sebagai pembawa risalah Allah terakhir dan penyempurna seluruhrisalah-Nya.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis untuk menyampaikan terima
kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah berjasa memberikan motivasi, serta
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Semoga kebaikan yang
diberikan oleh semua pihak kepada penulis menjadi amal sholeh yang senantiasa mendapat
balasan dan kebaikan yang berlipat ganda. Amin
Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalamlaporan ini, untuk itu
saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.
Wabilahi taufiq wal hidayah
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Jakarta, 8 Oktober 2012
Penyusun
BAB I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Motivasi adalah energi aktif yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan pada diri sesorang yang nampak pada gejala kejiwaan, perasaan, dan juga emosi, sehingga mendorong individu untuk bertindak atau melakukan sesuatu dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan, atau keinginan yang harus terpuaskan.
Dalam menajalankan tugas sehari-hari, seringkali dosen/pengajar harus berhadapan dengan pelajar yang prestasi akademisnya tidak sesuai dengan harapan. Bila hal ini terjadi dan ternyata kemampuan kognitif pelajar cukup baik.
Oleh karena itu, membangun konsep diri positif sangat perlu di lakukan oleh setiap orang. Karena hal itu sangat berpengaruh pada kebehasilan dan kesuksesan hidup yang mereka jalani. Banyak orang gagal bukan karena tidak memiliki kemampuan dan potensi, tetapi bisa di akibatkan karena kesalahan konsep diri. Konsep diri adalah bagaimana individu menggambarkan dirinya sendiri. Sitilah konsep diri mencakup konsep keyakinan dan pendirian yang ada dalam pengetahuan seorang tentang dirinya sendiri yang mempengaruhi hubungan individu tersebut dengan orang lain.
I.2 Tujuan
Meningkatkan pemahaman tentang konsep diri (pengetahuan tentang diri,
pengharapan diri, penilaian terhadap diri) dan motivasi mempunyai peranan
dalam keberhasilan proses belajar untuk mencapai tujuan.
Memberikan suatu pemahaman bahwa untuk dapat berhasil dengan indeks
prestasi yang baik dengan strategi yang baik.
I.3 Metode Penulisan
Metode kepustakaan. Cara-cara yang digunakan yaitu studi pustaka dengan membaca
buku-buku atau mencari informasi melalui internet yang berkaitan dengan penulisan
makalah ini.
I.4 Sasaran Pembelajaran
Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa semester 1 mampu menjelaskan:
1. Emosi dan cara mengatasi emosional
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi emosi
3. Faktor eksternal dan personal yang mempengaruhi hubungan interpersonal
4. Hubungan keluarga, lingkungan dalam membentuk karakter pribadi
5. Menumbuhkan pola-pola resional
6. Komunikasi efektif dan simpatik, percaya diri
7. Kesadaran diri (self awareness) dan tingkat keterbukaan (self disclosure)
8. Kesalahan impression management dan stereotyping
9. Menjelaskan prinsip hubungan antar pribadi
10. Menerangkan kemampuan penampilan diri agar menarik
11. Menjelaskan persepsi terhadap orang lain
12. Kompetisi, dominasi, kegagalan, provokasi dan perbedaan nilai atau
norma
BAB II Pembahasan
II.1Skenario
Joko, 18 tahun, berasal dari daerah, diterima di fakultas kedokteran di
Jakarta. Orangtuanya sangat bangga karena keinginan anak tunggalnya untuk
menjadi dokter segera tercapai. Karena ada fasilitas asrama, orangtua menganjurkan
Joko untuk tinggal di asrama agar bisa konsentrasi belajar. Semenjak kecil Joko
sangat dimanja oleh orangtuanya, semua kebutuhannya selalu dipenuhi oleh
keluarganya.
Saat di asrama Joko harus tinggal sekamar dengan tiga orang lainnya yang
berasal dari berbagai daerah. Dengan kondisi ini Joko merasa tidak nyaman dan
sering tidak tinggal di asrama, jarang kuliah, serta jarang mengerjakan tugas, sering
menyalahkan teman, mengatur sesuai kemauannya, da jarang berbagi rasa. Joko
merasa bingung bagaimana cara bergaul dengan teman sekamarnya.
II.2Kata/Kalimat Kunci
Joko Mahasiswa Kedokteran
Sejak kecil Joko dimanja orangtuanya karena ia anak tunggal
Tidak nyaman & sering tidak tinggal di asrama
Joko sekamar dengan 3 orang dari asal yang berbeda
Joko jarang mengerjakan tugas
Seorang yang egois
Joko merasa bingung cara bergaul dengan teman sekamarnya
Jarang kuliah
II.3Mind Map
II.4Pertanyaan
1. Bagaimana cara mengatasi sikap egoisnya Joko?
2. Bagaimana cara membangun hubungan interpersonal di lingkungan
peragaulan?
3. Bagaimana joko beradaptasi dengan lingkungan yang baru agar kesulitan
dalam pembejaran teratasi?
4. Apa hubungan keluarga dalam membentuk karakter joko?
5. Bagaimana cara membuat lingkungan di asrama menjadi nyaman dan
harmonis bagi Joko ?
6. Jelaskan pengaruh lingkungan dalam membentuk karakter seseorang !
7. Apakah ada hubungan antara karakter seseorang dengan pergaulan ? Jelaskan !
8. Bagaimana cara Joko agar mempunyai kesadaran diri dan keterbukaan
terhadap lingkungannya ?
9. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi egois !
10. Bagaimana persepsi Joko terhadap orang lain agar dapat diterima di
lingkungannya ?
II.5Jawaban
Tidak nyaman & sering tidak
tinggal di asrama
Joko Mahasis
wa Kedokter
anSekamar dengan 3 orang yg berbeda
daerah asal
Anak manja &
anak tunggal
Seorang yang egois
Jarang membuat
tugas
Jarang Kuliah
1. Cara mengatasi sikap egoisnya Joko:
Pribadi egois adalah pribadi yang melihat segala sesuatu dari kacamatanya. Ia
tidak bisa memahami pikiran orang, perasaan orang, dan selalu menuntut
orang untuk mengikuti pendapatnya. Pribadi egois juga pribadi yang
mementingkan dirinya sendiri, dia tidak bisa mempertimbangkan kebutuhan
orang, senantiasa mengedepankan kebutuhannya di atas kebutuhan orang lain.
Pemahaman .dari sifat egois adalah suatu pemikiran yang menjadikan dirinya
selalu benar dan tidak mengerti pendapat prang lain .
Ada beberapa tips untuk menghilangkan sifat egois:
a. Selalu positive thinking pada orang lain, jangan biarkan pikiran negatif
masuk kepikiranmu.
b. Jangan suka membanding-bandingkan diri kamu dengan orang lain.
c. Kembangkan empati kamu terhadap orang lain.
d. Kembangkan sikap melayani dan mendahulukan kepentingan orang lain.
e. Senyum selalu !
2. Membangun hubungan interpersonal di lingkungan:
Pengertian Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita
bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar
hubungan interpersonalnya.
Tahap hubungan Interpersonal
Adapun tahap-tahap untuk menjalin hubungan interpersonal, yaitu:
a. Pembentukan.
b. Peneguhan Hubungan
c. Pemutusan Hubungan
d. Faktor Yang Mempengaruhi Hubungan Interpersonal
Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi hubungan interpersonal,yaitu:
a. Komunikasi efektifKomunikasi interpersonal dinyatakan efektif
bila pertemuan antarapemangku kepentingan terbangun dalam situasi
komunikatif-interaktif danmenyenangkan.
b. Ekspresi wajahEkspresi wajah menimbulkan kesan dan persepsi
yang sangatmenentukan penerimaan individu atau kelompok.
c. KepribadianKepribadian sangat menentukan bentuk hubungan
yang akan terjalin.
d. StereotypingStereotyping merupakan cara yang banyak ditemukan
dalam menilaiorang lain yang dinisbatkan pada katagorisasi tertentu.
e. Kesamaan karakter personalManusia selalu berusaha mencapai
konsistensi dalam sikap dan perilakunya atau kita cenderung
menyukai orang lain, kita ingin mereka memilihsikap yang sama
dengan kita, dan jika menyukai orang, kita ingin memilih
sikapmereka yang sama.
f. Daya tarikDalam hukum daya tarik dapat dijelaskan bahwa cara
pandang oranglain terhadap diri individu akan dibentuk melalui cara
berfikir, bahasa dantindakan yang khas.
g. GanjaranSeseorang lebih menyenangi orang lain yang memberi
penghargaanatau ganjaran berupa pujian, bantuan, dorongan moral.
h. KompetensiSetiap orang memiliki kecenderungan atau tertarik
kepada orang lainkarena prestasi atau kemampuan yang
ditunjukkannya.
3. Cara Joko beradaptasi dengan lingkungan yang baru agar kesulitan dalam
pembejaran teratasi:
a) Menata persepsi, Untuk menghindari persepsi yang salah, sebelumnya kita
harus membekali diri dengan informasi yang benar tentang lingkungan
baru tersebut, misal dari alumni sekolah kita yang sudah berkuliah
terlebih dahulu di tempat kita kuliah. Dengan demikian, sedikit banyak
kita tahu dan mempunyai gambaran dengan lingkungan baru.
Bagaimanapun akan lebih nyaman berada di lingkungan baru yang kita
sudah tau daripada harus sibuk menerka-nerka.
b) Menata diri, Persiapkan diri menghadapi lingkungan tersebut, jika
lingkungan baru kita membutuhkan persiapan ekstra maka persiapkan
fisik kita, jika di lingkungan baru kita sangat menghargai intelektualitas
persiapkan itu juga.
c) Persiapkan mental, kita menanamkan dalam diri kita adalah orang baru
yang harus berlaku baik agar udah diterima. Jangan segan menyapa
karena dengan membuka pembicaraan terlebih dahulu berarti kita sedang
menunjukkan bahwa kita adalah pribadi yang hangat dan terbuka dan
jangan pula takut untuk bertanya misal kita canggung berbasa basi,
cukup tersenyum, simpel dan menggunakan bahasa universal. Jangan
merasa rendah diri, ingat jika kita memiliki kelebihan yang tidak dimiliki
oleh lain begitu juga sebaliknya . jangan takut untuk ditolak disebuah
lingkungan yg baru karena tantangan akan selalu ada di setiap
lingkungan yang akan kita masuki.
d) Open mind, Kita sebagai orang baru, masih banyak membutuhkan
bantuan dan belajar dari para senor d lingkungan baru. Janganlah
menutup diri, terima kritikan dari orang lain, jika kita bekerja sebagai
tim, cobalah untuk meraih kepercayaan di dalam tim, jangan pernah
malu bertanya bila ada sesuatu yg masih kurang jelas kepada orang-
orang yang lebih berpengalaman di sekitar kita. Selain itu kita bisa minta
penilaian terhadap apa yang sudah kita lakukan, baik buruknya mesti
kita terima sehingga kita bisa lebih bisa meningkatkan kualitas diri.
e) Tanamkan tujuan hidup yang kuat, Kita harus menanamkan sesuatu
keinginan kuat dalam diri kita agar tetap punya sebuah keyakinan untuk
mampu menghadapi segala kesulitan dan itu adalah sesuatu yang bisa
menarik kita keluar dari sebuah keterpurukan. Misalnya ketika
mengalami keterpurukan atau nilai merosot bisa diingat kembali satu
tujuan yang akan menarik kita dan jadi semangat lagi ‘saya harus
membahagiakan orang tua saya’ jadi dilingkungan baru sekeras apapun
semangat ini bisa membuat kita bertahan terus agar tidak stres dan kuat
bertahan.
f) Buatlah jadwal untuk tujuan atau target hidup, Buatlah target dalam hidup
kita, dan tentukan kapan itu kira-kira akan terkabul. Hal ini agar kita
tidak terhanyut oleh kondisi.
4. hubungan keluarga dalam membentuk karakter joko:
Sosialisasi yang dialami individu secara intensif berlangsung dalam keluarga.
pengenalan nilai, norma dan kebisaan untuk pertama kali diterima dari
keluarga. Pengaruh sosialisasi dan enkulturasi yang berasal dari keluarga
sangat besar bagi pembentukan dan perkembangan individu.
Selanjutnya keadaan keluarga sebagai suatu bentuk lingkungan sosial
termasuk besar kecilnya keluarga, keharmonisan keluarga, perlakuan ayah ibu
terhadap seorang anak, sangat mempengaruhi pembentukan dan
perkembangan kerakter joko. dalam menanamkan disilpin, nilai, norma,
kebiasaan dasar, keluarga sanagt besar perannya.
Kebiasaan-kebiasaan baik yang positif maupun yang berlangsung lama dan
terbuka dalam lingkungan keluarga dapat tertanam secara kuat pada
kepribadian seseorang. Kebiasaan tidur dan bangun cepat atau terlambat,
kebiasaan menggosok gigi, kebiasaan menyisir rambut dan berpakaian rapi
atau tidak, yang terbawa dalam kepribadian seseorang, berlangsung dalam
keluarga. pada masa lampau pelajaran agamapun dilakukan dalam lingkuangan
ini.
Fungsi keluarga sebagai sarana pewarisan budaya dapat berkurang apabila
hubungan orang tua dengan anak tidak lagi mendalam karena berbagai
tuntunan dan kebutuhan hidup. peranan keluarga dalam pembinaan
kepribadian anak menjadi sangat mundur. tugas keluarga memberikan dasar
pendidikan dan kebiasaan menjadi sangat dangkal. akibatnya perkembangan
kepribadiaan anak menjadi lebih terpengaruh oleh hal hal yang negative.
selain itu motivasi juga bisa diberikan dari orang tua kepada kepada anak-anak
mereka. motivasi merupakan dorongan, rangsangan, pengaruh atau stimulus
yang di berikan seorang individu kepada individu lainnya sedemikan rupa,
sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa
yang dimotifasikan secara kritis, rasional, dan penuh tanggung jawab.
5. cara membuat lingkungan di asrama menjadi nyaman dan harmonis bagi
Joko:
Manusia sebagai mahluk sosial yang secara alami membutuhkan komunikasi
dengan manusia lainnya. Dalam asrama yang ditempati oleh beberapa orang
dari budaya yang berbeda-beda. Tinggal dan hidup bersama dengan orang dari
budaya yang berbeda-beda tentunya sangat sulit untuk melakukan penyesuaian
diri. Penyesuaian diri dapat dilakukan dengan komunikasi dan sifat saling
terbuka antara satu dengan yang lain.
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi atau pesan dari
komunikator kepada komunikan. Pengungkapan diri adalah
mengkomunikasikan informasi tentang diri kita kepada orang lain.
Komunikasi dan pembukaan diri yang intensif dapat menciptakan suatu
lingkungan yang nyaman dan harmonis. Lingkungan yang nyaman dan
harmonis merupakan faktor penting dalam proses belajar, terutama bagi
mahasiswa yang tinggal bersama di asrama. Lingkungan asrama yang nyaman
akan mendukung proses berlajar yang nyaman juga.
Komunikasi dan pengungkapan diri yang dilakukan oleh mahasiswa yang
tinggal disebuah rumah koskosan dapat meningkatkan minat belajar
mahasiswa. Hendaknya mahasiswa yang tinggal bersama disebuah rumah kos
saling terbuka satu sama lain sehingga pengungkapan diri mereka berjalan
baik. Contohnya terbuka dalam hal belajar, bila merasa kesulitan dengan
pelajaran yang diperoleh diperkuliahan sebaiknya didiskusikan dengan
temanteman kos yang
lain yang mungkin bisa membantu sehingga kesulitan tersebut bisa diatasi.
Dengan demikian akan menciptakan kenyamanan dan ketenangan selama
tinggal bersama sehingga proses belajar tidak terganggu dengan keadaan kos
yang tidak nyaman. Penelitian ini juga bisa menjadi bahan rujukan untuk
melihat fenomena kehidupan sebagai anak kos yang tinggal bersama dalam
satu rumah, yang sebelumnya belum saling mengenal satu sama lain. Tetapi
setelah bersama akan tercipta sebuah keluarga yang baru.
6. lingkungan dalam membentuk karakter seseorang:
Menurut sebuah penelitian yang dikutip oleh DR. Zakiah Daradjat,
perilaku manusia itu 83 % dipengaruhi oleh apa yang dilihat, 11 % oleh apa
yang didengar dan 6 % sisanya oleh berbagai stimulus campuran. Dalam
perspektip ini maka nasehat orang tua hanya memiliki tingkat efektifitas 11 %,
dan hanya contoh teladan orang tua saja yang memiliki tingkat efektifitas
tinggi.
Ada tiga lingkaran lingkungan yang membentuk karakter manusia;;
keluarga, sekolah dan masyarakat. Meski ketiganya saling mempengaruhi,
tetapi pendidikan keluarga paling dominan pengaruhnya. Jika suatu rumah
tangga berhasil membangun keluarga sakinah, maka peran sekolah dan
masyarakat menjadi pelengkap. Jika tidak maka sekolah kurang efektip, dan
lingkungan sosial akan sangat dominan dalam mewarnai keluarga. Pada
masyarakat modern, pengaruh lingkungan sangat kuat, karena ia bukan saja
berada di luar rumah, tetapi menyelusup ke dalam setiap rumah tangga,
sehingga menimbulkan penyakit tersendiri, yakni penyakit manusia modern.
Penyakit manusia modern terutama adalah apa yang disebut Pisikolog
Humanis Rolllo May sebagai “Manusia dalam Kerangkeng”. Mereka tidak
tahu apa yang diinginkan dan tidak mampu memilih jalan hidup yang
diinginkan. Mereka mengalami keterasingan dari lingkungan bahkan dari diri
sendiri. Mereka juga dikerangkeng oleh tuntutan sosial.
7. hubungan antara karakter seseorang dengan pergaulan:
Pengertian Karakter
Menurut (Ditjen Mandikdasmen - Kementerian Pendidikan Nasional),
Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap
individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara
Pengertian Pergaulan
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu
dengan individu lainnya, dapat juga oleh individu dengan kelompok
dalam suatu lingkungan.
Hubungannya
Pada diri setiap individu memiliki karakternya masing-masing.
Lingkungan pergaulan memiliki peran penting dalam pembentukan atau
mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan karakter seorang
individu. Karakter kita memiliki peran penting dalam proses kehidupan.
Sebab, karakter mengendalikan pikiran dan perilaku kita, yang tentu saja
menentukan kesuksesan, cara kita menjalani hidup, meraih obsesi dan
menyelesaikan masalah. Pergaulan yang ia lakukan itu akan
mencerminkan karakternya, baik pergaulan yang positif maupun
pergaulan yang negatif.
Misalnya dalam skenario: karakter joko yang negatif terhadap lingkungan
pergaulannya, dilihat dari dia yang merasa tidak nyaman dan sering tidak
tinggal di asrama, jarang kuliah, serta jarang mengerjakan tugas, sering
menyalahkan teman, mengatur sesuai kemauannya, dan jarang berbagi
rasa
8. cara Joko agar mempunyai kesadaran diri dan keterbukaan terhadap
lingkungannya:
Mengenali kekuatan dan kelemahan pribadi.
Melatih kepekaan untuk memahami situasi.
Belajar berkonsentrasi dan bersikap fokus.
Selalu mengevaluasi diri dan kondisi di sekitar kita
Memiliki nilai-nilai pribadi sebagai tolak ukur kehidupan.
Untuk itu setiap individu harus berusaha meningkatkan kesadaran diri. Salah
satu cara untuk meningkatkan kesadaran diri adalah dengan instropeksi setiap
saat. Instropeksi untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan diri. Instropeksi
terhadap perilaku adaptasi kita terhadap situasi dan kondisi di sekitar kita.
Banyak aspek yang harus dinilai ketika seorang individu instropeksi.
Intropeksi akan meningkatkan pengetahuan tentang diri sendiri, posisi diri
dengan kaitannya dengan individu lain, dll., yang ini semua akan
meningkatkan kesadaran diri dan biasanya akan timbul niat untuk
memperbaiki diri. Individu menjadi menang ketika niat itu secara konsisten
dan konsekuwen diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Individu yang
intensif berintrospeksi akan mampu menerima semua kritik dan saran dari
orang lain. Selain instrospeksi, untuk meningkatkan kesadaran diri, seorang
individu harus melatih kepekaan untuk memahami perubahan situasi. Individu
yang peka terhadap situasi yang dihadapi akan berupaya beradaptasi, sehingga
komunikasi atau interaksi berjalan mulus. Hal lain yang perlu dilakukan adalah
belajar berkonsentrasi dan bersikap fokus, dan memiliki nilai-nilai pribadi
sebagai tolok ukur kehidupan.
Melalui pengendalian emosi, penguasaan diri dan kedisiplinan kita dapat lebih
memahami diri kita dan bagaimana cara memanfaatkan potensi luar biasa
dalam diri kita sehingga kita menjadi manusia yang lebih cerdas secara
spiritual. Namun, semua ini tidak akan ada artinya jika kita tidak melakukan
sesuatu. Kita harus melakukan sesuatu untuk mencapai kehidupan yang
berkelimpahan dan berkualitas, karena hanya kita sendiri yang dapat
mengubah kehidupan kita.
9. faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi egois:
a) Perhatian yang berlebihan (pada masa kecil), Perhatian yang berlebihan
yang diberikan oleh orang tua semasa kecil menjadi salah satu faktor
pemicu sifat egois pada seseorang. Perhatian yang berlebihan membuat
orang tua memanjakan anak dengan cara memenuhi segala keinginannya.
Sehingga anak terbiasa untuk mendapatkan apapun tanpa usaha dan
perjuangan terlebih dulu. Anak juga tidak terbiasa mengembangkan rasa
toleransi dan sabar kepada orang lain. Biasanya hal ini terjadi pada anak
pertama dan anak terakhir atau pun anak tunggal.
b) Perlindungan yang berlebihan (pada masa kecil), Dalam menunjukkan
rasa sayang kepada anak, seringkali orang tua memberi perlindungan yang
berlebihan dari berbagai macam kegagalan dan kesalahan. Rasa
kehawatiran yang mendalam juga membuat orang tua menghindarkan
anak dari pekerjaan-pekerjaan yang sebenarnya bisa dilakukan anak
seusianya.
c) Anak yang memiiki kebutuhan khusus, Anak yang memiliki kebutuhan-
kebutuhan khusus, sering kali mendapatkan perhatian khusus. Jika tidak
hati-hati anak seperti ini bisa tumbuh menjadi pribadi yang egois, karena
dia menganggap semua harus dipusatkan pada dia.
d) Kurangnya perhatian, Selain perhatian yang berlebihan, kurangnya
perhatian juga bisa menjadi pemicu tumbuhnya sifat egois. Keadaan
seperti ini dapat terjadi pada anak ke dua ataupun anak ke tiga (anak
tengah, seseorang yang memiliki kakak dan adik), karena biasanya pada
orang tua yang tidak dapat membagi perhatiannya secara merata kepada
semua anaknya dapat menyebabkan anak yang kurang perhatian tersebut
merasa di`anak tiri`kan. Perasaan ini lah yang membuat anak tersebut
harus dapat memenuhi kebutuhannya bagaimanapun caranya tanpa
memedulikan perasaan orang lain. Sebenarnya penyebab utama sifat egois
seseorang ada pada kesalahan pola asuh orang tua dan keadaan
lingkungan. Karena pada hakikatnya semua manusia memiliki sifat
individualis dan sifat sosial dimana jika orang tersebut sifat
individualisnya yang lebih menonjol akan mudah terlihat sikap egoisnya
di lingkungan tempat bersosialisasinya.
10. persepsi Joko terhadap orang lain agar dapat diterima di lingkungannya:
Sikap mempengaruhi perilaku lewat suatu proses pengambilan keputusan yang
teliti dan beralasan dan berdampak sebagai berikut:
(a) Perilaku tidak banyak ditentukan oleh sikap umum tapi oleh sikap yang
spesifik terhadap sesuatu.
(b) Perilaku dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tetapi juga oleh norma-norma
subjektif yaitu keyakinan kita mengenai apa yang orang lain inginkan agar
kita perbuat.
(c) Sikap terhadap suatu perilaku bersama norma-norma subjektif membentuk
suatu intensi atau niat untuk berperilaku tertentu.
Sikap spesifik yang dapat mempengaruhi perilaku adalah sikap sosial yang
dinyatakan dengan cara berulang-ulang pada kegiatan yang sama atau lebih
lazimnya disebut kebiasaan. Sikap adalah salah satu istilah bidang psikologi
yang berhubungan dengan persepsi dan tingkah laku. Istilah sikap dalam
bahasa Inggris disebut attitude. Attitude adalah suatu cara bereaksi terhadap
suatu perangsang.
Setiap orang mempunyai sikap yang berbeda-beda terhadap sesuatu objek. Ini
disebabkan oleh berbagai faktor yang ada pada individu masing-masing seperti
adanya perbedaan dalam bakat, minat, pengalaman, pengetahuan, intensitas
perasaan dan juga situasi lingkungan. Demikian juga sikap seseorang terhadap
sesuatu yang sama mungkin saja tidak sama.
Banyak sosiolog dan psikolog memberi batasan bahwa sikap merupakan
kecenderungan individu untuk merespon dengan cara yang khusus terhadap
stimulus yang ada dalam lingkungan sosial. Sikap merupakan suatu
kecenderungan untuk mendekat atau menghindar dari hal positif atau negatif
terhadap berbagai keadaan sosial, apakah itu institusi, pribadi, situasi, ide,
konsep dan sebagainya.
BAB III Penutup
II.6Kesimpulan
Joko adalah anak yang egois dan hanya peduli tentang dirinya sendiri serta
agak menutup diri. Sikap tersebut dipengaruhi oleh posisinya sebagai anak tunggal
yang dimanja oleh kedua orang tuanya. Orang tuanya sangat bangga ketika Joko
mendapatkan kuliah kedokteran dan asrama karena ingin konsentrasi kedokteran.
Namun, Joko tidak nyaman dengan kondisi asrama dan jarang kuliah sehingga hasil
prestasinya kurang baik.
Sikap Joko tersebut dapat diatasi apabila Joko dapat menghilangkan sikap
egoisnya dan membangun hubungan interpersonal dengan lingkungan kuliah serta
asramanya. Sehingga dapat beradaptasi dengan baik dengan lingkungan dan
prestasinya pun ikut membaik.
II.7Saran
Kekuatan karakter harus dibangun sejak awal. Membangun kekuatan
karakter bisa dilakukan melalui pendidikan karakter baik di lingkungan formal
seperti sekolah, atau non-formal seperti keluarga dan masyarakat. Pendidikan
karakter diberikan melalui penanaman nilai-nilai karakter. Bisa berupa
pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-
nilai tersebut. Output pendidikan karakter akan terlihat pada terciptanya
hubungan baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama,
lingkungan, masyarakat luas dan lain-lain.
Daftar Pustaka
http://velzfreedom.blogspot.com/2008/11/menghilangkan-sifat-egois.html
http://www.psikologi.or.id
http://www.delsajoesafira.blogspot.com/2012/06/tiga-lingkungan-yang-membentuk-
karakter.html
http://www.ejournal-unisma.net/ojs/index.php/region/article/view/489
http://eprints.umm.ac.id/3235/1/
KOMUNIKASI_DALAM_MENINGKATKAN_MINAT_BELAJARMAHASISWA
http://pusdiklatwas.bpkp.go.id/filenya/namafile/301/IS_Dalnis.pdf
http://endahsblog-endah.blogspot.com/2012/04/sarana-dan-prasarana-pendidikan.html