Patologi Osteoarthritis
-
Upload
dwi-riski-saputra -
Category
Documents
-
view
12 -
download
1
description
Transcript of Patologi Osteoarthritis
Patologi Osteoarthritis
Pada Osteoarthritis terjadi perubahan-perubahan metabolisme tulang rawan sendi. Perubahan tersebut
berupa peningkatan aktifitas enzim-enzim yang merusak makromolekul matriks tulangrawan sendi,
disertai penurunan sintesis proteoglikan dan kolagen. Hal ini menyebabkan penurunan kadar
proteoglikan, perubahan sifat-sifat kolagen dan berkurangnya kadar air tulang rawan sendi. Pada proses
degenerasi dari kartilago artikular menghasilkan suatu substansi atau zat yang dapat menimbulkan
suatu reaksi inflamasi yang merangsang makrofag untuk menhasilkan IL-1 yang akan meningkatkan
enzim proteolitik untuk degradasi matriks ekstraseluler.
Gambaran utam pada Osteoarthritis adalah :
1. Dektruksi kartilago yang progresif
2. Terbentuknya kista subartikular
3. Sklerosis yang mengelilingi tulang
4. Terbentuknya osteofit
5. Adanya fibrosis kapsul.
Perubahan dari proteoglikan menyebabkan tingginya resistensi dari tulang rawan untuk menahan
kekuatan tekanan dari sendi dan pengaruh-pengaruh yang lain yang merupakan efek dari
tekanan.Penurubab kekuatan dari tulang rawan disertai perubahan yang tidak sesuai dari kolagen. Pada
level teratas dari tempat degradasi kolagen memberikan tekanan yang berlebihan pada serabut
saraf dan tentu saja menimbulkan kerusakan mekanik. Kondrosit sendiri akan mengalami kerusakan.
Selanjutnya akan terjadi perubahan komposisi molekuler dan matriks rawan sendi, yang diikuti oleh
kelainan fungsi matriks rawan sendi. Melalui mikroskop terlihat permukaan mengalami fibrilasi dan
berlapis-lapis. Hilangnya tulang rawan akan menyebabkan penyempitan rongga sendi. Pada tepi sendi
akan timbul respons terhadap tulang rawan yang rusak dengan pembentukan osteofit. Pembentukan
tulang baru (osteofit) dianggaop suatu usaha untuk memperbaiki dan membentuk kembali persendian.
Dengan menambah luas permukaan sendi yang dapat menerima beban, osteofit diharapkan dapat
memperbaiki perubahan-perubahan awal tulang rawan sendi pada Osteoarthritis. Lesi akan meluas dari
pinggir sendi sepanjang garis permukaan sendi. Adanya pengikisan yang progresif menyebabkan
tulang yang dibawahnya juga ikut terlibat. Hilangnya tulang-tulang tersebut merupakan usaha untuk
melindungi permukaan yang tidakterkena. Sehingga tulang subkondral merespon dengan
meningkatkan selularitas dan invasi vaskular, akibatnya tulang menjadi tebal dan padat (eburnasi).Pada
akhirnya rawan sendi menjadi aus, rusak dan menimbulkan gejala-gejala Osteoarthritis seperti nyeri
sendi, kaku, dan deformitas. Melihat adanya proses perbaikkan yang sekaligus terjadi maka
Osteoarthritis dapat dianggap sebagai kegagalan sendi yang progresif
Pada OA terdapat proses degenerasi, reparasi dan inflamasi yang terjadi dalam jaringan ikat,
lapisan rawan, sinovium dan tulang subkondral. Pada saat penyakit aktif, salah satu proses
dapat dominan atau beberapa proses terjadi bersama dalam tingkat intensitas yang berbeda.
OA lutut berhubungan dengan berbagai defisit patofisiologi seperti instabilitas sendi lutut,
menurunnya lingkup gerak sendi (LGS) lutut, nyeri lutut sangat kuat berhubungan dengan
penurunan kekuatan otot quadriceps yang merupakan stabilisator utama sendi lutut dan
sekaligus berfungsi untuk melindungi struktur sendi lutut. Pada penderita usia lanjut kekuatan
quadriceps bisa menurun 1/3 nya dibandingkan dengan kekuatan quadriceps pada kelompok
usia yang sama yang tidak menderita OA lutut. Penurunan kekuatan terutama disebabkan
oleh atrofi otot tipe II B yang bertanggungjawab untuk menghasilkan tenaga secara cepat.
Perubahan – perubahan yang terjadi pada OA adalah sebagai berikut:
a. Degradasi rawan
Perubahan yang mencolok pada OA biasanya dijumpai di daerah tulang rawan sendi
yang mendapatkan beban. Pada stadium awal, tulang rawan lebih tebal daripada
normal, tetapi seiring dengan perkembangan OA permukaan sendi menipis, tulang
rawan melunak, integritas permukaan terputus dan terbentuk celah vertikal (fibrilasi).
Dapat terbentuk ulkus kartilago dalam yang meluas ke tulang. Dapat timbul daerah
perbaikan fibrokartilaginosa, tetapi mutu jaringan perbaikan lebih rendah daripada
kartilago hialin asli, dalam kemampuannya menahan stres mekanik. Semua kartilago
secara metabolis aktif, dan kondrosit melakukan replikasi, membentuk kelompok
(klon). Namun, kemudian kartilago menjadi hiposeluler. Proses degradasi yang timbul
sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara regenerasi (reparasi) dengan degenerasi
rawan sendi melalui beberapa tahap yaitu fibrilasi, pelunakan, perpecahan dan
pengelupasan lapisan rawan sendi. Proses ini dapat berlangsung cepat atau lambat.
Yang cepat dalam waktu 10 – 15 tahun, sedang yang lambat 20 – 30 tahun. Akhirnya
permukaan sendi menjadi botak tanpa lapisan rawan sendi.
b. Osteofit
Bersama timbulnya dengan degenerasi rawan, timbul reparasi. Reparasi berupa
pembentukan osteofit di tulang subkondral.
c. Sklerosis subkondral
Pada tulang subkondral terjadi reparasi berupa sclerosis (pemadatan/ penguatan tulang
tepat di bawah lapisan rawan yang mulai rusak).
d. Sinovitis
Sinovitis adalah inflamasi dari sinovium dan terjadi akibat proses sekunder degenerasi
dan fragmentasi. Matriks rawan sendi yang putus terdiri dari kondrosit yang
menyimpan proteoglycan yang bersifat immunogenik dan dapat mengaktivasi
leukosit. Sinovitis dapat meningkatkan cairan sendi. Cairan lutut yang mengandung
bermacam-macam enzim akan tertekan ke dalam celah-celah rawan. Ini mempercepat
proses pengerusakan rawan. Pada tahap lanjut terjadi tekanan tinggi dari cairan sendi
terhadap permukaan sendi yang botak. Cairan ini akan didesak ke dalam celah-celah
tulang subkondral dan akan menimbulkan kantong yang disebut kista subkondral.
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis ialah nyeri pada sendi yang terkena terutama sewaktu bergerak. Umumnya
timbul secara perlahan-lahan, mula-mula rasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri yang
berkurang dengan istirahat. Terdapat hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi, krepitasi,
pembengkakan sendi dan perubahan gaya berjalan. Lebih lanjut terdapat pembengkakan
sendi dan krepitasi tulang. Tempat predileksi osteoartritis adalah sendi karpometakarpal I,
metatarsofalangeal I, apofiseal tulang belakang, lutut dan paha. Tanda-tanda peradangan pada
sendi tersebut tidak menonjol dan timbul belakangan, mungkin dijumpai karena adanya
sinovitis, terdiri dari nyeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat dan kemerahan.
Osteoarthritis dapat mengenai sendi manapun di tubuh kita. yang tersering adalah sendi lutut,
sendi panggul, sendi-sendi tangan, dan tulang belakang sedangkan yang jarang terkena dagu,
bahu, siku, pergelangan tangan, ankle. Osteoarthritis biasanya hanya mengenai 1sendi tetapi
pada beberapa kasus (pada tangan) dapat mengenai beberapa sendi. Osteoarthritis semakin
memburuk secara bertahap seiring dengan berjalannya waktu. Gejala klinis osteoarthritis
muncul bertahap dan lambat laun semakin memburuk