Patologi Osteoarthritis

4
Patologi Osteoarthritis Pada Osteoarthritis terjadi perubahan-perubahan metabolisme tulang rawan sendi. Perubahan tersebut berupa peningkatan aktifitas enzim-enzim yang merusak makromolekul matriks tulangrawan sendi, disertai penurunan sintesis proteoglikan dan kolagen. Hal ini menyebabkan penurunan kadar proteoglikan, perubahan sifat-sifat kolagen dan berkurangnya kadar air tulang rawan sendi. Pada proses degenerasi dari kartilago artikular menghasilkan suatu substansi atau zat yang dapat menimbulkan suatu reaksi inflamasi yang merangsang makrofag untuk menhasilkan IL-1 yang akan meningkatkan enzim proteolitik untuk degradasi matriks ekstraseluler. Gambaran utam pada Osteoarthritis adalah : 1. Dektruksi kartilago yang progresif 2. Terbentuknya kista subartikular 3. Sklerosis yang mengelilingi tulang 4. Terbentuknya osteofit 5. Adanya fibrosis kapsul. Perubahan dari proteoglikan menyebabkan tingginya resistensi dari tulang rawan untuk menahan kekuatan tekanan dari sendi dan pengaruh-pengaruh yang lain yang merupakan efek dari tekanan.Penurubab kekuatan dari tulang rawan disertai perubahan yang tidak sesuai dari kolagen. Pada level teratas dari tempat degradasi kolagen memberikan tekanan yang berlebihan pada serabut saraf dan tentu saja menimbulkan kerusakan mekanik. Kondrosit sendiri akan mengalami kerusakan. Selanjutnya akan terjadi perubahan komposisi molekuler dan matriks rawan sendi, yang diikuti oleh kelainan fungsi matriks rawan sendi. Melalui mikroskop terlihat permukaan mengalami fibrilasi dan berlapis-lapis. Hilangnya tulang rawan akan menyebabkan penyempitan rongga sendi. Pada tepi sendi akan timbul respons terhadap tulang rawan yang rusak dengan pembentukan osteofit. Pembentukan tulang baru (osteofit) dianggaop suatu usaha untuk memperbaiki dan membentuk kembali persendian. Dengan menambah luas permukaan sendi yang dapat menerima beban, osteofit diharapkan dapat memperbaiki perubahan-perubahan awal tulang rawan sendi pada Osteoarthritis. Lesi akan meluas dari pinggir sendi sepanjang garis permukaan sendi. Adanya pengikisan yang progresif menyebabkan tulang yang dibawahnya juga ikut terlibat. Hilangnya tulang-tulang tersebut merupakan usaha untuk melindungi permukaan yang tidakterkena. Sehingga tulang subkondral merespon dengan meningkatkan selularitas dan invasi vaskular, akibatnya tulang menjadi tebal dan padat (eburnasi).Pada akhirnya rawan sendi menjadi aus, rusak dan menimbulkan gejala-gejala Osteoarthritis seperti nyeri sendi, kaku, dan deformitas. Melihat adanya proses perbaikkan yang sekaligus terjadi maka Osteoarthritis dapat dianggap sebagai kegagalan sendi yang progresif

description

Perjalanan Penyakit Oseoarthritis

Transcript of Patologi Osteoarthritis

Page 1: Patologi Osteoarthritis

Patologi Osteoarthritis

Pada Osteoarthritis terjadi perubahan-perubahan metabolisme tulang rawan sendi. Perubahan tersebut

berupa peningkatan aktifitas enzim-enzim yang merusak makromolekul matriks tulangrawan sendi,

disertai penurunan sintesis proteoglikan dan kolagen. Hal ini menyebabkan penurunan kadar

proteoglikan, perubahan sifat-sifat kolagen dan berkurangnya kadar air tulang rawan sendi. Pada proses

degenerasi dari kartilago artikular menghasilkan suatu substansi atau zat yang dapat menimbulkan

suatu reaksi inflamasi yang merangsang makrofag untuk menhasilkan IL-1 yang akan meningkatkan

enzim proteolitik untuk degradasi matriks ekstraseluler.

Gambaran utam pada Osteoarthritis adalah :

1. Dektruksi kartilago yang progresif

2. Terbentuknya kista subartikular

3. Sklerosis yang mengelilingi tulang

4. Terbentuknya osteofit

5. Adanya fibrosis kapsul.

Perubahan dari proteoglikan menyebabkan tingginya resistensi dari tulang rawan untuk menahan

kekuatan tekanan dari sendi dan pengaruh-pengaruh yang lain yang merupakan efek dari

tekanan.Penurubab kekuatan dari tulang rawan disertai perubahan yang tidak sesuai dari kolagen. Pada

level teratas dari tempat degradasi kolagen memberikan tekanan yang berlebihan pada serabut

saraf dan tentu saja menimbulkan kerusakan mekanik. Kondrosit sendiri akan mengalami kerusakan.

Selanjutnya akan terjadi perubahan komposisi molekuler dan matriks rawan sendi, yang diikuti oleh

kelainan fungsi matriks rawan sendi. Melalui mikroskop terlihat permukaan mengalami fibrilasi dan

berlapis-lapis. Hilangnya tulang rawan akan menyebabkan penyempitan rongga sendi. Pada tepi sendi

akan timbul respons terhadap tulang rawan yang rusak dengan pembentukan osteofit. Pembentukan

tulang baru (osteofit) dianggaop suatu usaha untuk memperbaiki dan membentuk kembali persendian.

Dengan menambah luas permukaan sendi yang dapat menerima beban, osteofit diharapkan dapat

memperbaiki perubahan-perubahan awal tulang rawan sendi pada Osteoarthritis. Lesi akan meluas dari

pinggir sendi sepanjang garis permukaan sendi. Adanya pengikisan yang progresif menyebabkan

tulang yang dibawahnya juga ikut terlibat. Hilangnya tulang-tulang tersebut merupakan usaha untuk

melindungi permukaan yang tidakterkena. Sehingga tulang subkondral merespon dengan

meningkatkan selularitas dan invasi vaskular, akibatnya tulang menjadi tebal dan padat (eburnasi).Pada

akhirnya rawan sendi menjadi aus, rusak dan menimbulkan gejala-gejala Osteoarthritis seperti nyeri

sendi, kaku, dan deformitas. Melihat adanya proses perbaikkan yang sekaligus terjadi maka

Osteoarthritis dapat dianggap sebagai kegagalan sendi yang progresif

Page 2: Patologi Osteoarthritis

Pada OA terdapat proses degenerasi, reparasi dan inflamasi yang terjadi dalam jaringan ikat,

lapisan rawan, sinovium dan tulang subkondral. Pada saat penyakit aktif, salah satu proses

dapat dominan atau beberapa proses terjadi bersama dalam tingkat intensitas yang berbeda.

OA lutut berhubungan dengan berbagai defisit patofisiologi seperti instabilitas sendi lutut,

menurunnya lingkup gerak sendi (LGS) lutut, nyeri lutut sangat kuat berhubungan dengan

penurunan kekuatan otot quadriceps yang merupakan stabilisator utama sendi lutut dan

sekaligus berfungsi untuk melindungi struktur sendi lutut. Pada penderita usia lanjut kekuatan

quadriceps bisa menurun 1/3 nya dibandingkan dengan kekuatan quadriceps pada kelompok

usia yang sama yang tidak menderita OA lutut. Penurunan kekuatan terutama disebabkan

oleh atrofi otot tipe II B yang bertanggungjawab untuk menghasilkan tenaga secara cepat.

Perubahan – perubahan yang terjadi pada OA adalah sebagai berikut:

a. Degradasi rawan

Perubahan yang mencolok pada OA biasanya dijumpai di daerah tulang rawan sendi

yang mendapatkan beban. Pada stadium awal, tulang rawan lebih tebal daripada

normal, tetapi seiring dengan perkembangan OA permukaan sendi menipis, tulang

rawan melunak, integritas permukaan terputus dan terbentuk celah vertikal (fibrilasi).

Dapat terbentuk ulkus kartilago dalam yang meluas ke tulang. Dapat timbul daerah

perbaikan fibrokartilaginosa, tetapi mutu jaringan perbaikan lebih rendah daripada

kartilago hialin asli, dalam kemampuannya menahan stres mekanik. Semua kartilago

secara metabolis aktif, dan kondrosit melakukan replikasi, membentuk kelompok

(klon). Namun, kemudian kartilago menjadi hiposeluler. Proses degradasi yang timbul

sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara regenerasi (reparasi) dengan degenerasi

rawan sendi melalui beberapa tahap yaitu fibrilasi, pelunakan, perpecahan dan

pengelupasan lapisan rawan sendi. Proses ini dapat berlangsung cepat atau lambat.

Yang cepat dalam waktu 10 – 15 tahun, sedang yang lambat 20 – 30 tahun. Akhirnya

permukaan sendi menjadi botak tanpa lapisan rawan sendi.

b. Osteofit

Bersama timbulnya dengan degenerasi rawan, timbul reparasi. Reparasi berupa

pembentukan osteofit di tulang subkondral.

c. Sklerosis subkondral

Pada tulang subkondral terjadi reparasi berupa sclerosis (pemadatan/ penguatan tulang

tepat di bawah lapisan rawan yang mulai rusak).

d. Sinovitis

Page 3: Patologi Osteoarthritis

Sinovitis adalah inflamasi dari sinovium dan terjadi akibat proses sekunder degenerasi

dan fragmentasi. Matriks rawan sendi yang putus terdiri dari kondrosit yang

menyimpan proteoglycan yang bersifat immunogenik dan dapat mengaktivasi

leukosit. Sinovitis dapat meningkatkan cairan sendi. Cairan lutut yang mengandung

bermacam-macam enzim akan tertekan ke dalam celah-celah rawan. Ini mempercepat

proses pengerusakan rawan. Pada tahap lanjut terjadi tekanan tinggi dari cairan sendi

terhadap permukaan sendi yang botak. Cairan ini akan didesak ke dalam celah-celah

tulang subkondral dan akan menimbulkan kantong yang disebut kista subkondral.

Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis ialah nyeri pada sendi yang terkena terutama sewaktu bergerak. Umumnya

timbul secara perlahan-lahan, mula-mula rasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri yang

berkurang dengan istirahat. Terdapat hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi, krepitasi,

pembengkakan sendi dan perubahan gaya berjalan. Lebih lanjut terdapat pembengkakan

sendi dan krepitasi tulang. Tempat predileksi osteoartritis adalah sendi karpometakarpal I,

metatarsofalangeal I, apofiseal tulang belakang, lutut dan paha. Tanda-tanda peradangan pada

sendi tersebut tidak menonjol dan timbul belakangan, mungkin dijumpai karena adanya

sinovitis, terdiri dari nyeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat dan kemerahan.

Osteoarthritis dapat mengenai sendi manapun di tubuh kita. yang tersering adalah sendi lutut,

sendi panggul, sendi-sendi tangan, dan tulang belakang sedangkan yang jarang terkena dagu,

Page 4: Patologi Osteoarthritis

bahu, siku, pergelangan tangan, ankle. Osteoarthritis biasanya hanya mengenai 1sendi tetapi

pada beberapa kasus (pada tangan) dapat mengenai beberapa sendi. Osteoarthritis semakin

memburuk secara bertahap seiring dengan berjalannya waktu. Gejala klinis osteoarthritis

muncul bertahap dan lambat laun semakin memburuk