patologi-anatomi-1

151
1 SUSUNAN SARAF SUSUNAN SARAF PUSAT PUSAT Dr. RESMI KARTINI.S.MS Dr. RESMI KARTINI.S.MS

description

1

Transcript of patologi-anatomi-1

Page 1: patologi-anatomi-1

11

SUSUNAN SARAF SUSUNAN SARAF PUSATPUSAT

Dr. RESMI KARTINI.S.MSDr. RESMI KARTINI.S.MS

Page 2: patologi-anatomi-1

22

Sel dalam SSPSel dalam SSP

Neuron Neuron GliaGliaJaringan penyokongJaringan penyokongPemb. darah Pemb. darah

Page 3: patologi-anatomi-1

33

Page 4: patologi-anatomi-1

44

Page 5: patologi-anatomi-1

55

GliaGlia sel pendukung khusus SSP sel pendukung khusus SSP

– AstrositAstrosit– oligodendrosit oligodendrosit – Sel ependimalSel ependimal– MikrogliaMikroglia

Page 6: patologi-anatomi-1

66

BERBAGAI PENYULIT BERBAGAI PENYULIT PATOFIOLOGIS YG PATOFIOLOGIS YG

LAZIMLAZIM

1.1. edema serebriedema serebri2.2. herniasiherniasi3.3. hidrosefalushidrosefalus

Page 7: patologi-anatomi-1

77

EDEMA SEREBRIEDEMA SEREBRI akumulasi cairan akumulasi cairan

ekstravaskulerekstravaskuler menyebabkan menyebabkan

tekanan intra tekanan intra kranial kranial meningkatmeningkat krn krn otak tidak otak tidak mempunyai mempunyai drainase drainase limpatiklimpatik

Page 8: patologi-anatomi-1

88

Page 9: patologi-anatomi-1

99

Pembengkakan otak merata:Pembengkakan otak merata:– Akibat pelebaran vena & bertambahnya Akibat pelebaran vena & bertambahnya

vaskularisasi vaskularisasi pd edema (vasogenik / pd edema (vasogenik / sitotoksik / interstisial )sitotoksik / interstisial )

Pembengkakan otak fokal krn: Pembengkakan otak fokal krn: Radang / trauma / tumor / lesi vaskulerRadang / trauma / tumor / lesi vaskuler

Morfologi :Morfologi :- Makr : otak lunak, bengkak, girus - Makr : otak lunak, bengkak, girus mendatar, kompresi ventrikelmendatar, kompresi ventrikel- Mikr : Jar. bervakuol kecil-kecil, sel - Mikr : Jar. bervakuol kecil-kecil, sel endotel distensi, kapiler obliterasi, endotel distensi, kapiler obliterasi, mielin rusakmielin rusak

Page 10: patologi-anatomi-1

1010

Akumulasi cairan ekstravaskulerAkumulasi cairan ekstravaskuler– sekunder krn sekunder krn permeabilitas kapiler permeabilitas kapiler

meningkatmeningkat– sering pd:sering pd:

Cerebro vascular accidentsCerebro vascular accidents / trauma / trauma tumortumor

– otak menjadi berat / bengkak / otak menjadi berat / bengkak /

melunakmelunak– sering mengenai substansia albasering mengenai substansia alba

a. edema vasogenika. edema vasogenik

Page 11: patologi-anatomi-1

1111

b. edema sitotoksikb. edema sitotoksikSekunder krn Sekunder krn gangguan regulasi gangguan regulasi

cairancairan di sel di sel Terjadi anoksia / gangguan toksik / Terjadi anoksia / gangguan toksik /

metabolikmetabolikCenderung melibatkan sustasia Cenderung melibatkan sustasia

griseagrisea

Page 12: patologi-anatomi-1

1212

c. edema interstisialc. edema interstisialTransudasi cairanTransudasi cairan dari sistem dari sistem

ventrikular (melalui ependima)ventrikular (melalui ependima)Khas pd peningkatan tekanan Khas pd peningkatan tekanan

intrakranialintrakranial

Page 13: patologi-anatomi-1

1313

HERNIASIHERNIASIHerniasi otak melalui lubang partisi Herniasi otak melalui lubang partisi

dura / tengkorakdura / tengkorakDisebabkan tek. intrakranial Disebabkan tek. intrakranial ↑↑Pergeseran struktur batang otak ke Pergeseran struktur batang otak ke

bawah bawah robekan A. Basilaris robekan A. Basilaris destruksi hemoragik otak tengah & destruksi hemoragik otak tengah & pons, sering midline pons, sering midline Hemoragik Hemoragik DuretDuret

Page 14: patologi-anatomi-1

1414

Page 15: patologi-anatomi-1

1515

Klasifikasi herniasi :Klasifikasi herniasi : subfalsinsubfalsin

– girus singulata mengalami herniasi di bawah girus singulata mengalami herniasi di bawah falxfalx

– Menekan Menekan A. serebral anteriorA. serebral anterior infark infark transtentorialtranstentorial

– Lobus temporalis media (unkus) lewat Lobus temporalis media (unkus) lewat melalui tepi tentoriummelalui tepi tentorium

– Menekan Menekan A. serebral posteriorA. serebral posterior tonsilertonsiler

– Tonsil serebelar herniasi melalui foramen Tonsil serebelar herniasi melalui foramen magnummagnum

– Kompresi medulla ablongataKompresi medulla ablongata– Gangguan pusat kardiorespirasiGangguan pusat kardiorespirasi

Page 16: patologi-anatomi-1

1616

Page 17: patologi-anatomi-1

1717

HIDROSEFALUSHIDROSEFALUS Obstruksi aliran CSSObstruksi aliran CSS peningkatan peningkatan

volume CSSvolume CSS pembesaran ventrikelpembesaran ventrikel Pada bayi & anak (penyatuan tulang Pada bayi & anak (penyatuan tulang

tengkorak belum sempurna) tengkorak belum sempurna) kepala kepala membesarmembesar

Pd dewasa Pd dewasa tekanan intrakranial tekanan intrakranial Sebagian besar disebabkan: Sebagian besar disebabkan:

– Malformasi kongenitalMalformasi kongenital– Tumor-tumor leptomeningeal / Tumor-tumor leptomeningeal /

ventrikulerventrikuler– Perdarahan atau infeksiPerdarahan atau infeksi

Page 18: patologi-anatomi-1

1818

Page 19: patologi-anatomi-1

1919

Page 20: patologi-anatomi-1

2020

Akibat hidrosefalus :Akibat hidrosefalus : Non-communicating hidrosefalusNon-communicating hidrosefalus

– sumbatan dimana-mana di sepanjang sistem sumbatan dimana-mana di sepanjang sistem ventrikuler, aquaduktus atau foramen Monroventrikuler, aquaduktus atau foramen Monro

– Komunikasi ruang subarachnoid (-)Komunikasi ruang subarachnoid (-) Communicating hidrosefalusCommunicating hidrosefalus

– obstruksi aliran CSS di sepanjang arakhnoid / obstruksi aliran CSS di sepanjang arakhnoid / tempat resorpsi cairantempat resorpsi cairan

hidrosefalus tekanan normalhidrosefalus tekanan normal– Sindrom klinik, >> pd usia lanjutSindrom klinik, >> pd usia lanjut– Inkontinensia mentalInkontinensia mental– Gangguan melangkahGangguan melangkah

Page 21: patologi-anatomi-1

2121

Hidrocephalus Hidrocephalus

Page 22: patologi-anatomi-1

2222

Kenaikan tekanan Kenaikan tekanan intrakranial intrakranial

Stadium kompensasi ruangStadium kompensasi ruangStadium dekompensasi Stadium dekompensasi

Stadium vasomotor Stadium vasomotor paralisisparalisis

Page 23: patologi-anatomi-1

2323

Page 24: patologi-anatomi-1

2424

Page 25: patologi-anatomi-1

2525

I. I. Stadium kompensasiStadium kompensasi Stadium kompensasi ruang : Berkurangnya Stadium kompensasi ruang : Berkurangnya

ruangan CSS di dalam dan sekitar otakruangan CSS di dalam dan sekitar otak Atrofi tekanan pada otak Atrofi tekanan pada otak Volume darah berkurang (di dalam sinus Volume darah berkurang (di dalam sinus

intrakranial) intrakranial)

II. II. Stadium dekompensasiStadium dekompensasi Herniasi dan distorsi otakHerniasi dan distorsi otak Tekanan darah meningkatTekanan darah meningkat Nadi lambatNadi lambat

III. III. Stadium vasomotor paralysisStadium vasomotor paralysis Kerusakan neuron progresifKerusakan neuron progresif

Page 26: patologi-anatomi-1

2626

Penyebab TIK Penyebab TIK 1.1. Space occupying mass lesionSpace occupying mass lesion pd pd

parenkim otak parenkim otak Mis. tumor, abses, hematomaMis. tumor, abses, hematoma

2.2. Proses difusProses difusMis. edema serebri, ensefalitis, Mis. edema serebri, ensefalitis, hemoragik subarachnoidhemoragik subarachnoid

3.3. Volume CSS meningkatVolume CSS meningkatMis. hidrosefalusMis. hidrosefalus

Page 27: patologi-anatomi-1

2727

Tanda / gejala klinis TIK Tanda / gejala klinis TIK ↑↑Edema papilEdema papil

– penumpukan aksoplasma dalam papilla penumpukan aksoplasma dalam papilla optik optik

Mual dan muntah Mual dan muntah – Menekan sentral muntah pd pons dan Menekan sentral muntah pd pons dan

medulla oblongatamedulla oblongataNyeri kepalaNyeri kepala

– Penekanan dan distorsi reseptor nyeriPenekanan dan distorsi reseptor nyeriKesadaran Kesadaran ↓↓

Page 28: patologi-anatomi-1

2828

Akibat peningkatan tekanan Intrakranial Akibat peningkatan tekanan Intrakranial

A.A.Pergeseran intrakranial & herniasiPergeseran intrakranial & herniasi

B.B.Komplikasi sekunderKomplikasi sekunder Kerusakan vaskulerKerusakan vaskuler Penekanan V. sentralis retinaPenekanan V. sentralis retina edema edema

papilpapil Kerusakan N. intrakranial (N. III dan VI)Kerusakan N. intrakranial (N. III dan VI) Paralisis mata Paralisis mata Obstruksi aliran CSSObstruksi aliran CSS Perubahan tulang kepalaPerubahan tulang kepala

Page 29: patologi-anatomi-1

2929

Akibat peningkatan tekanan IntrakranialAkibat peningkatan tekanan Intrakranial

C.C.Efek sistemikEfek sistemik (krn penekanan pd (krn penekanan pd

hipotalamushipotalamus Hipertensi dan bradikardiHipertensi dan bradikardi Edema pulmoEdema pulmo Ulserasi gastrointestinal dan perdarahan Ulserasi gastrointestinal dan perdarahan

traktus urinarius traktus urinarius Pankreatitis akut Pankreatitis akut

D.D.Hidrosefalus Hidrosefalus

Page 30: patologi-anatomi-1

3030

PENYAKIT SEREBROVASKULERPENYAKIT SEREBROVASKULER

1.1. Hipoksi, iskemia, dan infarkHipoksi, iskemia, dan infark

2.2. Pedarahan intrakranial non-traumatikPedarahan intrakranial non-traumatik

3.3. Penyakit serebrovaskular hipertensif Penyakit serebrovaskular hipertensif

Page 31: patologi-anatomi-1

3131

Page 32: patologi-anatomi-1

3232

1. Hipoksi, Iskemia dan Infark1. Hipoksi, Iskemia dan Infark

Aliran ke otak << Aliran ke otak << kekurangan kekurangan oksigen oksigen menyebabkan : menyebabkan :

- nekrosis iskemik generalisata - nekrosis iskemik generalisata

(ensefalopati iskemik atau hipoksia)(ensefalopati iskemik atau hipoksia)

- nekrosis fokal (infark otak)- nekrosis fokal (infark otak)

Page 33: patologi-anatomi-1

3333

Patogenesis hipoksiaPatogenesis hipoksia : : Hipoksia generalisata terjadi karena Hipoksia generalisata terjadi karena

kekurangan oksigen darah atau kekurangan oksigen darah atau penurunan tekanan perfusi otak penurunan tekanan perfusi otak keseluruhan. keseluruhan. Mis. HipotensiMis. Hipotensi

Patogenesis InfarkPatogenesis Infark : : << aliran darah << aliran darah → pd → pd kardiac arrestkardiac arrest << oksigenisasi hebat << oksigenisasi hebat → pd → pd respiratory respiratory

arrestarrest Trombosis arteri Trombosis arteri → pd → pd komplikasi ateromakomplikasi ateroma

Page 34: patologi-anatomi-1

3434

Sumbatan arteri embolik :Sumbatan arteri embolik :– trombus mural setelah infark jantung trombus mural setelah infark jantung – embolus udara dan lemak, setelah embolus udara dan lemak, setelah

traumatrauma Cedera kepala Cedera kepala → → ruptur / sumbatan ruptur / sumbatan

vaskularvaskular Pd infark Pd infark → manifestasi sindrom stroke → manifestasi sindrom stroke

(defisit neurologis mendadak dgn (defisit neurologis mendadak dgn manifestasi klinik sesuai perjalanan manifestasi klinik sesuai perjalanan waktu) → fatal & rehabilitasi lambatwaktu) → fatal & rehabilitasi lambat

Page 35: patologi-anatomi-1

3535

Morfologi :Morfologi : Pada hipoksia Pada hipoksia Sel yg plg rentan : Sel yg plg rentan :

- Neuron- Neuron

- Sel purkinje- Sel purkinje

Bila sembuh Bila sembuh gliosis gliosis Pd infark Pd infark

- infark non-hemoragik (anemik) - infark non-hemoragik (anemik)

muncul 48 jam sbg edema otak lunak muncul 48 jam sbg edema otak lunak

yg pucat yg pucat kmdn mencair (rongga berisi kmdn mencair (rongga berisi

cairan yg mengandung makrofag dilapisi sel cairan yg mengandung makrofag dilapisi sel

glia reaktif)glia reaktif)

- infark hemoragik - infark hemoragik ekstravasasi ekstravasasi

Page 36: patologi-anatomi-1

3636

2. Pedarahan intrakranial 2. Pedarahan intrakranial non-traumatiknon-traumatik

Dapat bersifat :Dapat bersifat :

A.A. Perdarahan intraparenkimalPerdarahan intraparenkimal

B.B. Perdarahan subarachnoidPerdarahan subarachnoid

C.C. Malformasi vaskulerMalformasi vaskuler

D. D. Penyakit katup & fibrilasi atralPenyakit katup & fibrilasi atral

Page 37: patologi-anatomi-1

3737

A. Pedarahan intraparenkimalA. Pedarahan intraparenkimal

80% sekunder karena hipertensi 80% sekunder karena hipertensi Pecahnya aneurisma Charcot – BouchardPecahnya aneurisma Charcot – Bouchard Morfologi : Morfologi :

- Makr : perdarahan akut - Makr : perdarahan akut ekstravasasi ekstravasasi darah darah menekan parenkim di menekan parenkim di sekitarnyasekitarnya- Mikr : pd resolusi daerah yg rusak - Mikr : pd resolusi daerah yg rusak berupa rongga dgn tepi jar. gliosis yg berupa rongga dgn tepi jar. gliosis yg mengandung makrofagmengandung makrofag

Page 38: patologi-anatomi-1

3838

B. Perdarahan SubarakhnoidB. Perdarahan Subarakhnoid

>> akibat >> akibat pecahnya aneurisma pecahnya aneurisma Berry Berry ((sakular sakular / / kongenitalkongenital) )

Lokasi : Lokasi : Sirkulus WillisiSirkulus Willisi>> sporadik>> sporadikPredisposisi : Predisposisi : - hipertensi- hipertensi

- Peny. - Peny. kolagenkolagen

Page 39: patologi-anatomi-1

3939

Page 40: patologi-anatomi-1

4040

Frekuensi ruptur Frekuensi ruptur meningkat sesuai usia meningkat sesuai usia Ruptur sering terjadi bersamaan dgn Ruptur sering terjadi bersamaan dgn

peningkatan intrakranial akut, spt peningkatan intrakranial akut, spt mengejan, hipertensi dan aterosklerosis mengejan, hipertensi dan aterosklerosis → → rupturruptur

Gejala klinik Gejala klinik Sakit kepala berat, muntah Sakit kepala berat, muntah Sakit leher Sakit leher Hilangnya kesadaran dengan cepat Hilangnya kesadaran dengan cepat Kaku kuduk, karena iritasi meningealKaku kuduk, karena iritasi meningeal

Page 41: patologi-anatomi-1

4141

C. Malformasi VaskulerC. Malformasi Vaskuler

1.1. Malformasi arterio-venosa Malformasi arterio-venosa Pemb. darah kusut, berliku-liku, Pemb. darah kusut, berliku-liku,

berisi arteri & vena tanpa berisi arteri & vena tanpa intervening capillary bed intervening capillary bed

>> di >> di A. Serebral mediaA. Serebral mediaAntara 10 – 30 thAntara 10 – 30 thSerangan kejang, perdarahan Serangan kejang, perdarahan

intraserebral dan subarakhnoidintraserebral dan subarakhnoid

Page 42: patologi-anatomi-1

4242

C. Malformasi VaskulerC. Malformasi Vaskuler2.2. Hemangioma kavernosaHemangioma kavernosa Pemb. darah sangat melebar & Pemb. darah sangat melebar &

renggang dgn dinding tipisrenggang dgn dinding tipis >> pd serebelum, pons & daerah >> pd serebelum, pons & daerah

subkortikalsubkortikal

3.3. Teleangiektasia kapilerTeleangiektasia kapiler Pemb. darah berdilatasi dgn dinding Pemb. darah berdilatasi dgn dinding

tipistipis >> pd pons>> pd pons

Page 43: patologi-anatomi-1

4343

Page 44: patologi-anatomi-1

4444

3.3. Penyakit serebrovaskular Penyakit serebrovaskular hipertensifhipertensif

Iskemia serebral Iskemia serebral → → spasme arterispasme arteri Karena tekanan darah sangat tinggi Karena tekanan darah sangat tinggi Bersifat temporer Bersifat temporer →→ edema serebral edema serebral Timbul disfungsi neurologik akut Timbul disfungsi neurologik akut Sakit kepala / kesadaran berkabutSakit kepala / kesadaran berkabut Kejang / stupor / komaKejang / stupor / koma Perubahan retina dengan papiledema / Perubahan retina dengan papiledema /

eksudat dan perdarahan eksudat dan perdarahan Gagal ginjal dalam berbagai tingkatGagal ginjal dalam berbagai tingkat

Page 45: patologi-anatomi-1

4545

INFEKSI SUSUNAN SARAF INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSATPUSAT

55 kel. B’dsrkan p’jlnan peny., etiologi & lokasi kel. B’dsrkan p’jlnan peny., etiologi & lokasi1.Inf. 1.Inf. viralviral (aseptik) atau (aseptik) atau bakteribakteri (piogenik) (piogenik) akutakut

pd pd leptomeningsleptomenings & & CSSCSS MeningitisMeningitis2.Inf. 2.Inf. bakteri akutbakteri akut pd pd ruang subduralruang subdural

empiema subduralempiema subdural, atau pd , atau pd parenkim otakparenkim otak abses otakabses otak

3.Inf. 3.Inf. bakteri kronikbakteri kronik pd pd otakotak & & meningsmenings MeningoencephalitisMeningoencephalitis

4.Inf. 4.Inf. virus akut, subakut virus akut, subakut && kronik kronik pd pd otakotak EncephalitisEncephalitis

5.Inf. 5.Inf. Jamur Jamur & & parasitparasit

Page 46: patologi-anatomi-1

4646

INFEKSI SUSUNAN SARAF INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSATPUSAT

4 jalan masuk utama mikroorganisme 4 jalan masuk utama mikroorganisme ke dalam sistem saraf :ke dalam sistem saraf :1. Penyebaran 1. Penyebaran hematogenhematogen : >>, arterial : >>, arterial2. 2. Implantasi langsungImplantasi langsung : akibat traumatik : akibat traumatik

(punksi lumbal) (punksi lumbal) 3. 3. Ekstensi lokalEkstensi lokal : dari infeksi yg sdh ada : dari infeksi yg sdh ada

(Infeksi telinga tengah, Sinus paranasal, (Infeksi telinga tengah, Sinus paranasal, mastoid)mastoid)

4. 4. Saraf pariferSaraf parifer (transport aksional (transport aksional)) : virus ttt : virus ttt (mis. rabies, herpes simpleks) (mis. rabies, herpes simpleks)

Page 47: patologi-anatomi-1

4747

Page 48: patologi-anatomi-1

4848

MENINGITISMENINGITIS Inflamasi pd leptomenings & CSS (rongga Inflamasi pd leptomenings & CSS (rongga

subarachnoid) subarachnoid) leukosit >> pd CSS leukosit >> pd CSS (pleiositosis)(pleiositosis)

Etiologi meningitis : Etiologi meningitis : - Infeksi :- Infeksi :

1. Piogenik akut (bakteri)1. Piogenik akut (bakteri)2. Aseptik akut (virus)2. Aseptik akut (virus)3. Kronik (bakteri / jamur)3. Kronik (bakteri / jamur)

- Kimia- Kimia- Meningitis karsinomatosis- Meningitis karsinomatosis

Page 49: patologi-anatomi-1

4949

Meningitis Piogenik AkutMeningitis Piogenik AkutJenis bakteri :Jenis bakteri : Pd neonatus Pd neonatus → → E. coli / E. coli / streptokokus streptokokus Infant & anak Infant & anak → → H. influenzaH. influenza Dewasa muda Dewasa muda → → N. meningitidisN. meningitidis Tua Tua → → streptokokus pneumoniae & streptokokus pneumoniae &

Listeria monocytogeneListeria monocytogeneGejala :Gejala : Iritasi meningeal : sakit kepala, Iritasi meningeal : sakit kepala,

fotofobia,iritabilitas, kesadaran berkabut, fotofobia,iritabilitas, kesadaran berkabut, & kaku kuduk& kaku kuduk

Page 50: patologi-anatomi-1

5050

Meningitis Piogenik Akut Meningitis Piogenik Akut Punksi lumbal Punksi lumbal (CSS) :(CSS) : - Purulen / keruh- Purulen / keruh

- Tekanan - Tekanan ringan ringan- Glukosa - Glukosa - Neutrofil - Neutrofil - Protein - Protein - Bakteri (+)- Bakteri (+)

Morfologi : Morfologi : Pemb. darah meradang & tersumbat → Pemb. darah meradang & tersumbat →

infark hemoragikinfark hemoragik Fibrosis leptomenings → hidrosefalusFibrosis leptomenings → hidrosefalus

Page 51: patologi-anatomi-1

5151

Meningitis AseptikMeningitis AseptikEnterovirus : Echovirus, Coxsackie, Enterovirus : Echovirus, Coxsackie,

Polio) Polio) Self limited, terapi simptomatikSelf limited, terapi simptomatikGejala : Iritasi meninggealGejala : Iritasi meninggealCSS :CSS : - Pleiositosis limfositik- Pleiositosis limfositik

- Protein - Protein sedang sedang- Glukosa mendekati normal - Glukosa mendekati normal

Morfologi :Morfologi : infiltrasi limfosit pd infiltrasi limfosit pd leptomeningsleptomenings

Page 52: patologi-anatomi-1

5252

Meningitis kimiaMeningitis kimia Pd ruptur kista epidermal Pd ruptur kista epidermal → isi kista → isi kista

keluar ke rongga subarachnoid → keluar ke rongga subarachnoid → iritasi kimiairitasi kimia

CSS :CSS : - Pleiositosis neutrofil- Pleiositosis neutrofil

- Protein - Protein - Glukosa normal- Glukosa normal

- Mikroorganisme (-)- Mikroorganisme (-)

Page 53: patologi-anatomi-1

5353

Abses otak dan Abses otak dan Empiema subduralEmpiema subdural

Bakteri akut Streptokokus & StafilokokusBakteri akut Streptokokus & Stafilokokus Pd ruang subdural Pd ruang subdural empiema subduralempiema subdural Pd parenkim otak Pd parenkim otak abses otakabses otak Predisposisi : Predisposisi :

- endokarditis bakterial akut- endokarditis bakterial akut

- peny. jantung kongenital sianotik- peny. jantung kongenital sianotik

- sepsis pulmonal- sepsis pulmonal Infeksi ruang subarachnoid Infeksi ruang subarachnoid tromboflebitis tromboflebitis

oklusi vena oklusi vena infark otak infark otak

Page 54: patologi-anatomi-1

5454

Page 55: patologi-anatomi-1

5555

Abses otak dan Abses otak dan Empiema subduralEmpiema subdural

Klinik :Klinik : Defisit lokal progresifDefisit lokal progresif TIK TIK - Herniasi progresif - Herniasi progresif fatal fatal

- Abses ruptur - Abses ruptur ventrikulitis ventrikulitis & Trombosis sinus& Trombosis sinus

CSS :CSS : - Tekanan - Tekanan - Leukosit - Leukosit - Protein - Protein - Glukosa normal- Glukosa normal

Morfologi : nekrosis liquifaktif, kapsul fibrosis Morfologi : nekrosis liquifaktif, kapsul fibrosis dikelilingi gliosis reaktifdikelilingi gliosis reaktif

Page 56: patologi-anatomi-1

5656

Page 57: patologi-anatomi-1

5757

MENINGOENSEFALITIS KRONIKMENINGOENSEFALITIS KRONIK

Meningitis tuberkulosis Meningitis tuberkulosis Neurosifilis Neurosifilis Penyakit Lyme Penyakit Lyme

Page 58: patologi-anatomi-1

5858

Meningitis TuberkulosaMeningitis TuberkulosaPenyebaran hematogen dari paru Penyebaran hematogen dari paru Klinis : Klinis : sakit kepala, malaise, sakit kepala, malaise,

kebingungan, muntahkebingungan, muntahCSS : - Pleiositosis MN atau MN + PMNCSS : - Pleiositosis MN atau MN + PMN

- Protein - Protein - Glukosa normal atau - Glukosa normal atau

Menyebabkan :Menyebabkan :- Fibrosis arakhnoid - Fibrosis arakhnoid hidrosephalus hidrosephalus - Endarteritis obliteran - Endarteritis obliteran infark infark

Page 59: patologi-anatomi-1

5959

Meningitis TuberkulosaMeningitis TuberkulosaMorfologi : Morfologi : Ruang subarachnoid mengandung eksudat Ruang subarachnoid mengandung eksudat

gelatinosa atau neksosis liquifaktif dgn kapsul gelatinosa atau neksosis liquifaktif dgn kapsul fibrosa yg dikelilingi gliosis reaktif & infiltrasi fibrosa yg dikelilingi gliosis reaktif & infiltrasi limfosit, sel plasma, makrofaglimfosit, sel plasma, makrofag

Granuloma (jarang)Granuloma (jarang) Endarteritis obliteran Endarteritis obliteran infiltrasi sel radang pd infiltrasi sel radang pd

dindingnya dindingnya penebalan T. intima penebalan T. intima Tuberkuloma (massa intraparenkimal berbatas Tuberkuloma (massa intraparenkimal berbatas

tegas)tegas)

Page 60: patologi-anatomi-1

6060

Neurosifilis Neurosifilis Stadium 3 : 10 % pd kasus yg tdk diobatiStadium 3 : 10 % pd kasus yg tdk diobati Neurosifilis meningo-vaskuler :Neurosifilis meningo-vaskuler :

- Meningitis kronik- Meningitis kronik- Endarteritis obliteran- Endarteritis obliteran

Neurosifilis paretik :Neurosifilis paretik :- Invasi Spirochaeta ke otak - Invasi Spirochaeta ke otak nekrosis nekrosis sel otak, atropi sel otak, atropi hilangnya neuron & hilangnya neuron & proliferasi sel gliaproliferasi sel glia- Fungsi fisik & mental terganggu - Fungsi fisik & mental terganggu progresif progresif demensia berat demensia berat

Page 61: patologi-anatomi-1

6161

NeurosifilisNeurosifilis Tabes dorsalisTabes dorsalis

- Perusakan oleh Spirochaeta ke saraf - Perusakan oleh Spirochaeta ke saraf

sensorissensoris

- Gangguan rasa posisi sendi- Gangguan rasa posisi sendi

- Ataksia - Ataksia

- Rasa nyeri hilang - Rasa nyeri hilang kerusakan kulit kerusakan kulit

& sendi & sendi ((Charcot jointCharcot joint))

- Gangguan sensoris lain- Gangguan sensoris lain

Page 62: patologi-anatomi-1

6262

ENSEFALITIS VIRUSENSEFALITIS VIRUS Infeksi parenkimal otak Infeksi parenkimal otak Hampir semua berkaitan dgn meningitisHampir semua berkaitan dgn meningitis Gambaran klinis dan patologis sgt Gambaran klinis dan patologis sgt

bervariasibervariasi Khas : Khas :

- Infiltrasi sel radang MN perivaskuler & - Infiltrasi sel radang MN perivaskuler &

parenkimparenkim

- Nodul mikroglial- Nodul mikroglial

- Neuronofagia- Neuronofagia

Page 63: patologi-anatomi-1

6363

ENSEFALITIS VIRUSENSEFALITIS VIRUSJenis encephalitis virus Jenis encephalitis virus

1. Encephalitis virus diperantarai artropoda1. Encephalitis virus diperantarai artropoda

- Klinis : kejang, kebingungan, delirium, - Klinis : kejang, kebingungan, delirium,

stupor, komastupor, koma

2. Herpes simplex tipe 1 (HSV-1, labialis) 2. Herpes simplex tipe 1 (HSV-1, labialis) – >> pada anak dan dewasa muda>> pada anak dan dewasa muda– Mirk : inklusi Mirk : inklusi Cowdry Cowdry intranuklear intranuklear

3. Herpes simplex tipe 2 (HSV-2, genitalis) 3. Herpes simplex tipe 2 (HSV-2, genitalis)

- Penyakit parah pada bayi - Penyakit parah pada bayi

Page 64: patologi-anatomi-1

6464

ENSEFALITIS VIRUSENSEFALITIS VIRUS4. Virus varicella – zooster (VSV, herpes zooster) 4. Virus varicella – zooster (VSV, herpes zooster) Sering pd dewasaSering pd dewasa Aktifasi kembali inf. laten stl inf. virus Aktifasi kembali inf. laten stl inf. virus

chickenpoxchickenpox Klinis : erupsi kulit vesikuler, nyeriKlinis : erupsi kulit vesikuler, nyeri

5. Cytomegalovirus (CMV)5. Cytomegalovirus (CMV)

- Infeksi in utero- Infeksi in utero

- Mengakibatkan nekrosis & kalsifikasi- Mengakibatkan nekrosis & kalsifikasi

periventrikuler, mikrosefaliperiventrikuler, mikrosefali

Page 65: patologi-anatomi-1

6565

ENSEFALITIS VIRUSENSEFALITIS VIRUS6. Poliomyelitis 6. Poliomyelitis

- Enterovirus - Enterovirus - Menyerang lower motor neuron- Menyerang lower motor neuron- Mengakibatkan paralisis flaksid dgn - Mengakibatkan paralisis flaksid dgn kelemahan otot kelemahan otot - Sindrom post-polio terjadi 25 – 35 th - Sindrom post-polio terjadi 25 – 35 th

stl pulihnya penyakit stl pulihnya penyakit penurunan penurunan massa otot & nyeri sewaktu-2massa otot & nyeri sewaktu-2

Page 66: patologi-anatomi-1

6666

Page 67: patologi-anatomi-1

6767

ENSEFALITIS VIRUSENSEFALITIS VIRUS7.7. Rabies Rabies

- Ditularkan melalui gigitan hewan - Ditularkan melalui gigitan hewan

rabies rabies naik dari tempat luka ke SSP naik dari tempat luka ke SSP

sepanjang saraf tepi sepanjang saraf tepi

- Klinis : eksitabilitas SSP >>, - Klinis : eksitabilitas SSP >>,

hidrofobia, paralisis flaksid, paralisis hidrofobia, paralisis flaksid, paralisis

pernafasan pernafasan Kematian Kematian

- Mikr : - Mikr : Badan NegriBadan Negri (inklusi eosinofilik (inklusi eosinofilik

intrasitoplasmik) dlm sel intrasitoplasmik) dlm sel

piramidal & sel purkinjepiramidal & sel purkinje

Page 68: patologi-anatomi-1

6868

ENSEFALITIS VIRUSENSEFALITIS VIRUS8. HIV-18. HIV-1

- 60 % pasien HIV - 60 % pasien HIV disfungsi neurologik disfungsi neurologik- Virus dpt di isolasi dari CSS- Virus dpt di isolasi dari CSS- Perubahan :- Perubahan : a. Infeksi oportunistik (CMV, a. Infeksi oportunistik (CMV,

toxoplasmosis, polyoma, Varisela, toxoplasmosis, polyoma, Varisela, herpes, kriptokokokis)herpes, kriptokokokis) b. Limfoma SSP primerb. Limfoma SSP primer c. Pengaruh HIV langsung & tak c. Pengaruh HIV langsung & tak

langsunglangsung

Page 69: patologi-anatomi-1

6969

ENSEFALITIS VIRUSENSEFALITIS VIRUS Pengaruh HIV-1 berupa :Pengaruh HIV-1 berupa :

1. Meningitis aseptik HIV-11. Meningitis aseptik HIV-12. Ensefalitis HIV-1 2. Ensefalitis HIV-1 - - Kognitif motor complex Kognitif motor complex (penurunan mental, (penurunan mental, memori hilang, gangg. mood, apatis, depresi, memori hilang, gangg. mood, apatis, depresi, kelainan motorik, ataksia, inkontinensia urin & kelainan motorik, ataksia, inkontinensia urin & kolon, kejang)kolon, kejang)- Mikr : nodul mikroglia berisi - Mikr : nodul mikroglia berisi mutinuclear giant mutinuclear giant cellcell, gliosis, gliosis3. Mielopati vakuolar3. Mielopati vakuolar4. Neuropati kranial & perifer4. Neuropati kranial & perifer

Page 70: patologi-anatomi-1

7070

INFEKSI JAMUR dan PARASITINFEKSI JAMUR dan PARASIT

Menyerang pasien immunosupresi Menyerang pasien immunosupresi Penyebaran hematogen Penyebaran hematogen Jamur : Candida, mucor, aspergilus, Jamur : Candida, mucor, aspergilus,

kriptokokus, histoplasma (stl inf. paru), kriptokokus, histoplasma (stl inf. paru), Blastomyces dermatitides (stl inf. kulit) Blastomyces dermatitides (stl inf. kulit)

3 pola dasar infeksi :3 pola dasar infeksi :

1. Meningitis kronik (>> kriptokokus)1. Meningitis kronik (>> kriptokokus)

2. Vaskulitis (>> mucor)2. Vaskulitis (>> mucor)

3. Invasi parenkim (>> candida)3. Invasi parenkim (>> candida)

Page 71: patologi-anatomi-1

7171

INFEKSI JAMUR dan PARASITINFEKSI JAMUR dan PARASIT

Parasit : Malaria, toksoplasmosis, Parasit : Malaria, toksoplasmosis, amebiasis, tripanosomiasisamebiasis, tripanosomiasis

Ricketsia : tifus Ricketsia : tifus Metazoa : Ekinokokus, sistiserkosisMetazoa : Ekinokokus, sistiserkosis

Page 72: patologi-anatomi-1

7272

PENYAKIT – PENYAKIT PENYAKIT – PENYAKIT DEMIELINISASIDEMIELINISASI

Kerusakan preferensial pada Kerusakan preferensial pada mielin dgn akson utuh mielin dgn akson utuh

1. Multiple sclerosis1. Multiple sclerosis

2. Ensefalomyelitis disseminated 2. Ensefalomyelitis disseminated

acutacut

3. Mielinolisis pontin sentral 3. Mielinolisis pontin sentral

Page 73: patologi-anatomi-1

7373

Multiple SclerosisMultiple Sclerosis Defisit neurologis dg episode khusus, Defisit neurologis dg episode khusus,

terpisah waktunyaterpisah waktunya Demielinisasi substansia albaDemielinisasi substansia alba Menyerang segala usiaMenyerang segala usia GenetikGenetik Gangguan imunitasGangguan imunitas CSS :CSS : - Protein - Protein sedang sedang

- Pleiositosis moderat- Pleiositosis moderat Makr : Lesi (plakat) berbatas tegas abu-2Makr : Lesi (plakat) berbatas tegas abu-2

Page 74: patologi-anatomi-1

7474

Page 75: patologi-anatomi-1

7575

Page 76: patologi-anatomi-1

7676

Multiple SclerosisMultiple SclerosisKlinis : Klinis : Mendadak timbul gangguan saraf lokalMendadak timbul gangguan saraf lokal Kemudian sembuh spontan Kemudian sembuh spontan Kelemahan anggota badan, parastesia Kelemahan anggota badan, parastesia Neuritis optik, vertigo Neuritis optik, vertigo Mikr :Mikr : Plakat aktif : pemecahan mielin, Plakat aktif : pemecahan mielin,

makrofag dgn lipid infiltrasi limfosit makrofag dgn lipid infiltrasi limfosit perivaskularperivaskular

Plakat inaktif : sel radang (-), gliosisPlakat inaktif : sel radang (-), gliosis

Page 77: patologi-anatomi-1

7777

PENYAKIT DEGENERATIFPENYAKIT DEGENERATIF

Kehilangan progresif dan selektif pd Kehilangan progresif dan selektif pd sistem fungsional neuronsistem fungsional neuron

Tanpa peristiwa pencetus yg jelas & Tanpa peristiwa pencetus yg jelas & tanpa tanda defisit neurologis tanpa tanda defisit neurologis

Dikelompokkan menurut daerah yg Dikelompokkan menurut daerah yg terkena secara primerterkena secara primer

Page 78: patologi-anatomi-1

7878

PENYAKIT DEGENERATIFPENYAKIT DEGENERATIF

1. Penyakit degeneratif 1. Penyakit degeneratif korteks serebralkorteks serebral Penyakit AlzheimerPenyakit Alzheimer Penyakit PickPenyakit Pick

2. Penyakit degeneratif 2. Penyakit degeneratif ganglia basalisganglia basalis dan dan

batang otakbatang otak ParkinsonismeParkinsonisme Penyakit HuntingtonPenyakit Huntington

3. Penyakit degeneratif 3. Penyakit degeneratif spinoserebralspinoserebral

4. Penyakit degeneratif 4. Penyakit degeneratif neuron motorisneuron motoris

Page 79: patologi-anatomi-1

7979

Penyakit Degeneratif Penyakit Degeneratif Korteks SerebriKorteks Serebri

1. Penyakit Alzheimer1. Penyakit Alzheimer Biasa mulai usia 50 tahunBiasa mulai usia 50 tahun Kemunduran perlahan fungsi intelektual, Kemunduran perlahan fungsi intelektual,

mood & tingkah lakumood & tingkah laku Lanjut : disorientasi, memori hilang, Lanjut : disorientasi, memori hilang,

afasiaafasia Berkembang dalam 5-10 thBerkembang dalam 5-10 th Sporadik, 5-10 % familial (trisomi 21)Sporadik, 5-10 % familial (trisomi 21)

Page 80: patologi-anatomi-1

8080

1. Penyakit Alzheimer1. Penyakit AlzheimerMorfologi :Morfologi : Girus Girus

menyempit & menyempit & sulkus melebarsulkus melebar

Pd lobus Pd lobus frontalis, frontalis, temporalis, temporalis, parietalisparietalis

Jaringan hilang Jaringan hilang hidrosefalus hidrosefalus ex vacuoex vacuo

Page 81: patologi-anatomi-1

8181

Page 82: patologi-anatomi-1

8282

Penyakit alzheimer : a. serabut neurofibrilar, Penyakit alzheimer : a. serabut neurofibrilar, badan filamentosa bulat, b. plak neuritik, c. badan filamentosa bulat, b. plak neuritik, c.

impregnasi perak, d. amiloidimpregnasi perak, d. amiloid

Page 83: patologi-anatomi-1

8383

2. Penyakit Pick2. Penyakit PickDemensia, sering dgn gejala Demensia, sering dgn gejala

mengenai daerah frontalmengenai daerah frontalAtrofi otak lobus frontalis / Atrofi otak lobus frontalis /

temporalistemporalisNeuron-neuron besar berbentuk Neuron-neuron besar berbentuk

balon (balon (sel Picksel Pick) dan inklusi ) dan inklusi argirofilik halus (argirofilik halus (badan Pickbadan Pick))

Page 84: patologi-anatomi-1

8484

Penyakit degeneratif Penyakit degeneratif Ganglia basalisGanglia basalis

Berkaitan dgn gangguan pergerakan, Berkaitan dgn gangguan pergerakan, tremor, rigiditastremor, rigiditas1. Parkinsonisme 1. Parkinsonisme a. Penyakit Parkinson Idiopatik (IDP)a. Penyakit Parkinson Idiopatik (IDP) b. Palsi supranuklearb. Palsi supranuklear progressifprogressif c. Atrofi sistem multipelc. Atrofi sistem multipel2. Huntington’s disease2. Huntington’s disease

Page 85: patologi-anatomi-1

8585

Page 86: patologi-anatomi-1

8686

1. Parkinsonisme1. ParkinsonismeSindrom klinik :Sindrom klinik :Berkurangnya ekspresi wajahBerkurangnya ekspresi wajahStooped postureStooped postureKelambatan gerakan volunterKelambatan gerakan volunterFestinating gaitFestinating gait (langkah-langkah (langkah-langkah

dipercepat yg secara progresif dipercepat yg secara progresif memendek) memendek)

Rigiditas dan tremorRigiditas dan tremorPenurunan fungsi sistem nigrostriatalPenurunan fungsi sistem nigrostriatal

Page 87: patologi-anatomi-1

8787

a. Penyakit Parkinson idiopatik (IPD)a. Penyakit Parkinson idiopatik (IPD)

Sindroma Parkinson progresifSindroma Parkinson progresif Pd usia lanjutPd usia lanjut Berkaitan dgn demensia Berkaitan dgn demensia Morfologi :Morfologi :

- Substansia nigra memucat- Substansia nigra memucat- - Locus cerulesLocus cerules (hilangnya neuron-neuron (hilangnya neuron-neuron katekolamin berpigmen)katekolamin berpigmen)- Gliosis - Gliosis - Badan - Badan Lewi Lewi (inklusi intrasitoplasmik, (inklusi intrasitoplasmik, eosinofilik) pd neuroneosinofilik) pd neuron

Page 88: patologi-anatomi-1

8888

Page 89: patologi-anatomi-1

8989

b. Palsi supranuklear progresifb. Palsi supranuklear progresifSindrom striatal progresifSindrom striatal progresif : : Hilangnya pandangan vertical (Hilangnya pandangan vertical (vertical gazevertical gaze)) Rigiditas badanRigiditas badan Gangguan keseimbanganGangguan keseimbangan Hilangnya ekspresi wajahHilangnya ekspresi wajah Kdg demensia progresifKdg demensia progresifMorfologi :Morfologi : Hilangnya neuron yg luas & neurofibrilary Hilangnya neuron yg luas & neurofibrilary

tangles pada: tangles pada: – globus palidus, nukleus subtalamikus, globus palidus, nukleus subtalamikus,

substansia nigra, kolikuli, substnaia grissea substansia nigra, kolikuli, substnaia grissea periakuaduktal & nukleus dentate serebelumperiakuaduktal & nukleus dentate serebelum

Page 90: patologi-anatomi-1

9090

b. Atrofi sistem multipelb. Atrofi sistem multipelMeliputi :Meliputi : Degenerasi striatonigralDegenerasi striatonigral

- Mirip IPD- Mirip IPD- Resisten thd terapi L-dopa- Resisten thd terapi L-dopa- Kehilangan neuron & gliosis pd nukleus - Kehilangan neuron & gliosis pd nukleus akuadukus, putamenakuadukus, putamen

Sindrom Shy-Drager Sindrom Shy-Drager - Parkinsonisme + kegagalan sistem - Parkinsonisme + kegagalan sistem autonom autonom hipotensi ortostatik hipotensi ortostatik- Kehilangan neuron- Kehilangan neuron

Page 91: patologi-anatomi-1

9191

2. Penyakit Huntington2. Penyakit Huntington Autosomal dominan (kromoson 4)Autosomal dominan (kromoson 4) Sintesa asam gama-aminobutirik Sintesa asam gama-aminobutirik Klinis :Klinis :

- Korea (gerakan menyentak-2, - Korea (gerakan menyentak-2, hiperkinetik pd semua bagian tubuh)hiperkinetik pd semua bagian tubuh)- Parkinsonisme dgn bradikinesia, - Parkinsonisme dgn bradikinesia, rigiditas & demensiarigiditas & demensia

Morfologi :Morfologi :- atrofi nucleus kaudatus / putamen - atrofi nucleus kaudatus / putamen - hilangnya neuron- hilangnya neuron

Page 92: patologi-anatomi-1

9292

Page 93: patologi-anatomi-1

9393

Penyakit degeneratif Penyakit degeneratif spinoserebelarspinoserebelar

Primer mengenai: Primer mengenai: – Kortek serebelarKortek serebelar– Sumsum tulang belakangSumsum tulang belakang– Saraf tepiSaraf tepi

1. atrofi olivopontoserebelar1. atrofi olivopontoserebelar2. Ataksia Friedrich 2. Ataksia Friedrich 3. Ataksia-teleangiektasia3. Ataksia-teleangiektasia

Page 94: patologi-anatomi-1

9494

1. Atrofi olivopontoserebelar1. Atrofi olivopontoserebelar Autosomal dominanAutosomal dominan Klinis :Klinis :

- Ataksia serebelar- Ataksia serebelar- Kelainan pergerakan mata & somatik- Kelainan pergerakan mata & somatik- Disartria dan rigiditas- Disartria dan rigiditas

Morfologi :Morfologi :- Basis pontin kisut krn inti pontin (-)- Basis pontin kisut krn inti pontin (-)- Kehilangan luas sel-sel purkinje- Kehilangan luas sel-sel purkinje- Degerasi retrograde di oliva inferior- Degerasi retrograde di oliva inferior

Page 95: patologi-anatomi-1

9595

2. Ataksia Friedrich2. Ataksia Friedrich Autosomal resesifAutosomal resesif >> pd laki-laki, timbul pd usia ±11 th>> pd laki-laki, timbul pd usia ±11 th Klinis : Klinis :

– Ataksia berjalanAtaksia berjalan– DisartriaDisartria– Penurunan refeks tendon & BabinkiPenurunan refeks tendon & Babinki– Hilangnya perasaan sensoris Hilangnya perasaan sensoris – Stl usia 20 th : kifoskoliosis, DM, Stl usia 20 th : kifoskoliosis, DM,

aritmia kardiakaritmia kardiak

Page 96: patologi-anatomi-1

9696

2. Ataksia Friedrich2. Ataksia FriedrichMorfologi :Morfologi : hilangnya hilangnya

serabut dan serabut dan gliosis di gliosis di kolumna kolumna posterior posterior

hilangnya hilangnya neuron di neuron di kolumna kolumna Clark,inti saraf Clark,inti saraf cranial VIII,X,XIIcranial VIII,X,XII

neuropati neuropati periferalperiferal

Page 97: patologi-anatomi-1

9797

3. Ataksia-teleangiekasia3. Ataksia-teleangiekasia Autosomal resesifAutosomal resesif Pd anak-anakPd anak-anak Klinis :Klinis :

- Disfungsi serebelar & infeksi berulang- Disfungsi serebelar & infeksi berulang- Tanda teleangiektasis pd konjungtiva- Tanda teleangiektasis pd konjungtiva

Morfologi :Morfologi :- Hilangnya sel-sel purkinje & sel granul- Hilangnya sel-sel purkinje & sel granul- Timus (-)- Timus (-)- Gonad hipoplastik- Gonad hipoplastik- Keganasan limfoid- Keganasan limfoid

Page 98: patologi-anatomi-1

9898

Penyakit degeneratif Neuron Penyakit degeneratif Neuron MotorisMotoris

1. Amyitrophic lateral sklerosis1. Amyitrophic lateral sklerosis Neuron motoris Neuron motoris bawahbawah hilang hilang Serabut Serabut

mielin mielin traktus kortikospinaltraktus kortikospinal hilang hilang atropi muskularatropi muskular,, fasikulasi fasikulasi, , kelemahankelemahan

Neuron motoris Neuron motoris atasatas hilang hilang Serabut Serabut mielin mielin korda spinalis anteriorkorda spinalis anterior hilang hilang hiperefleksiahiperefleksia, , spastisspastis & & refleks babinskirefleks babinski

>> pd laki-laki, dekade 5>> pd laki-laki, dekade 5 Progresif Progresif komplikasi pernafasan komplikasi pernafasan Autosom dominan, (kromosom 21)Autosom dominan, (kromosom 21)

Page 99: patologi-anatomi-1

9999

Penyakit degeneratif Penyakit degeneratif Neuron MotorisNeuron Motoris

2. Penyakit Werdnig-Hoffman (Atropi 2. Penyakit Werdnig-Hoffman (Atropi

muskular Spinal Progresif Infantil)muskular Spinal Progresif Infantil) Autosom resesifAutosom resesif Pd Neuron motoris bawahPd Neuron motoris bawah Pd Neonatal dgn hipotonia (Pd Neonatal dgn hipotonia (Floppy infantFloppy infant)) Kematian krn kegagalan pernafasan atau Kematian krn kegagalan pernafasan atau

pneumonia aspirasipneumonia aspirasi Berkaitan dgn komosom 5qBerkaitan dgn komosom 5q

Page 100: patologi-anatomi-1

100100

Penyakit degeneratif Penyakit degeneratif Neuron MotorisNeuron Motoris

3. Atropi Muskular Spinal terkait-X3. Atropi Muskular Spinal terkait-X Motor neuron bawah hilangMotor neuron bawah hilang Berkaitan dgn ginekomastia, atropi testis, Berkaitan dgn ginekomastia, atropi testis,

& oligospema& oligospema

Page 101: patologi-anatomi-1

101101

PENYAKIT METABOLIK PENYAKIT METABOLIK TOKSIK DAN DIDAPATTOKSIK DAN DIDAPAT

1. Defisiensi vitamin B1 & B121. Defisiensi vitamin B1 & B122. Gangg. Neurologik akibat gangg. 2. Gangg. Neurologik akibat gangg.

MetabolikMetabolik - Hipoglikemia- Hipoglikemia - Hiperglikemia- Hiperglikemia - Encephalopati hepatik (koma - Encephalopati hepatik (koma hepatikum) hepatikum)

3. Kelainan toksin3. Kelainan toksin

Page 102: patologi-anatomi-1

102102

Defisiensi Vit. B1 (Tiamin)Defisiensi Vit. B1 (Tiamin) Psikosis mendadak Psikosis mendadak

((encephalopati Wernickeencephalopati Wernicke) ) Gangguan memori berkepanjangan & Gangguan memori berkepanjangan &

irreversibel irreversibel sindrom Korsakoffsindrom Korsakoff Morfologi :Morfologi :

- Perdarahan & nekrosis di korpus - Perdarahan & nekrosis di korpus mamilare & ventrikel III & IVmamilare & ventrikel III & IV- Korsakoff : hemosiderofag laden kronik- Korsakoff : hemosiderofag laden kronik

Lesi di nukleus dorsal medial thalamus Lesi di nukleus dorsal medial thalamus gangguan memorigangguan memori

Page 103: patologi-anatomi-1

103103

Page 104: patologi-anatomi-1

104104

Defisiensi vit B 12 Defisiensi vit B 12 (sianokobalamin) (sianokobalamin)

Anemia perniciosa Anemia perniciosa Ataksia, kaku ekstremitas bawah Ataksia, kaku ekstremitas bawah

progresif progresif kelemahan spastik kelemahan spastik paraplegia paraplegia

Morfologi :Morfologi :

Lapisan mielin bengkak bervakuol Lapisan mielin bengkak bervakuol degenerasi subakut jaras ascenden & degenerasi subakut jaras ascenden & descenden midthoraks SSTL belakangdescenden midthoraks SSTL belakang

Page 105: patologi-anatomi-1

105105

Page 106: patologi-anatomi-1

106106

HipoglikemiaHipoglikemia

Pengaruh seluler akibat kekurangan Pengaruh seluler akibat kekurangan oksigenoksigen

Neuron sensitif thd hipoglikemia pd:Neuron sensitif thd hipoglikemia pd:– Sel-sel pyramidal serebralSel-sel pyramidal serebral– Sel-sel pyramidal hipokampusSel-sel pyramidal hipokampus– Sel-sel PurkinjeSel-sel Purkinje

Bila parah Bila parah pengaruh buruk thd neuron pengaruh buruk thd neuron otak secara menyeluruhotak secara menyeluruh

Page 107: patologi-anatomi-1

107107

HiperglikemiaHiperglikemia

>> pd panderita DM yg tidak terkontrol>> pd panderita DM yg tidak terkontrol Dikaitkan dgn ketoasidosis atau koma Dikaitkan dgn ketoasidosis atau koma

hiperosmolerhiperosmoler Dehidrasi, kebingungan, stupor dan koma Dehidrasi, kebingungan, stupor dan koma Jika tdk ditangani Jika tdk ditangani edema serebral yg edema serebral yg

parahparah

Page 108: patologi-anatomi-1

108108

Encephalopati hepatic Encephalopati hepatic (koma hepatikum)(koma hepatikum)

Disfungsi serebral (delirium, kejang, Disfungsi serebral (delirium, kejang, koma)koma)

Krn peny. hati akut / kronisKrn peny. hati akut / kronis Kelainan metabolik yang mengganggu Kelainan metabolik yang mengganggu

SSP & Sistem muskulerSSP & Sistem muskuler Otak Otak → → oedemaoedema

Page 109: patologi-anatomi-1

109109

Kelainan toksikKelainan toksik

1. Karbon monoksida 1. Karbon monoksida

Morfologi :Morfologi : Patologi menyerupai hipoksia dgn cedera Patologi menyerupai hipoksia dgn cedera

selektif pd neuron lapisan III & V korteks selektif pd neuron lapisan III & V korteks serebral, sektor Somme hipokampus & serebral, sektor Somme hipokampus & sel Purkinjesel Purkinje

Nekrosis bilateral globus palidusNekrosis bilateral globus palidus

Page 110: patologi-anatomi-1

110110

Kelainan toksikKelainan toksik

2. Keracunan methanol2. Keracunan methanol Dapat menjadi butaDapat menjadi buta Morfologi :Morfologi :

- Degenerasi sel ganglion retinal- Degenerasi sel ganglion retinal

- Nekrosis putamen bilateral- Nekrosis putamen bilateral

Page 111: patologi-anatomi-1

111111

Kelainan toksikKelainan toksik3. Penyalahgunaan 3. Penyalahgunaan

etanol kronik etanol kronik Sindroma ataksia Sindroma ataksia

trunkal, sempoyongan trunkal, sempoyongan & nistagmus& nistagmus

Atrofi dan hilangnya Atrofi dan hilangnya sel granula di vermis sel granula di vermis serebelarserebelar

Page 112: patologi-anatomi-1

112112

Kelainan toksik Kelainan toksik 4. Konsumsi alkohol selama kehamilan4. Konsumsi alkohol selama kehamilan Sindrom alkohol fetal berupa:Sindrom alkohol fetal berupa:

- Pertumbuhan terlambat- Pertumbuhan terlambat

- Abnormalitas wajah- Abnormalitas wajah

- Defek septum jantung- Defek septum jantung

- Kelainan sendi- Kelainan sendi

- Mikrosefali- Mikrosefali

- Perkembangan terlambat- Perkembangan terlambat

- Gangguan mental- Gangguan mental

Page 113: patologi-anatomi-1

113113

Kelainan toksikKelainan toksik

5. Cedera yang diinduksi radiasi5. Cedera yang diinduksi radiasi Berkembang berbulan – tahunan stl Berkembang berbulan – tahunan stl

radiasiradiasi Morfologi :Morfologi :

- Nekrosis koagulatif luas dlm substansia - Nekrosis koagulatif luas dlm substansia

alba & edema di sekitarnyaalba & edema di sekitarnya

- Sferoid proteinaseosa- Sferoid proteinaseosa

- Pembuluh darah berdinding tebal- Pembuluh darah berdinding tebal

Page 114: patologi-anatomi-1

114114

TUMOR SSPTUMOR SSPCiri-ciri penting tumor otak meliputi :Ciri-ciri penting tumor otak meliputi :1. Konsekuensi lokal1. Konsekuensi lokal - - Pertimbangan bedah tergantung lokasi Pertimbangan bedah tergantung lokasi

anatomianatomi - - Lesi jinak dapat fatal karena lokasinyaLesi jinak dapat fatal karena lokasinya

2. Pola pertumbuhan2. Pola pertumbuhan Sebag. besar tumor glial (walaupun histologis Sebag. besar tumor glial (walaupun histologis jinak) jinak) dpt m’perlihatkan perilaku ganas dpt m’perlihatkan perilaku ganas

3. Pola penyebaran3. Pola penyebaran Bbrp tumor menyebar mll CSS, tp jarang Bbrp tumor menyebar mll CSS, tp jarang bermetastasis keluar SSPbermetastasis keluar SSP

Page 115: patologi-anatomi-1

115115

Page 116: patologi-anatomi-1

116116

Page 117: patologi-anatomi-1

117117

11.. astrocytoma, astrocytoma, 22. glioblastoma multiforme, . glioblastoma multiforme, 33. oligodendroglioma, . oligodendroglioma, 44. hemangioblastoma, . hemangioblastoma, 55. medulloblastoma, . medulloblastoma, 66. schwannoma, . schwannoma, 7.7. ependimoma, ependimoma, 88. meningioma. meningioma

Page 118: patologi-anatomi-1

118118

A. Histologi A. Histologi I. GliomaI. GliomaAstrositomaAstrositomaoligodendromaoligodendromaEpendimomaEpendimomaII. Tumor neuronalII. Tumor neuronalGangliositomaGangliositomaGangliogliomaGangliogliomaIII. Neoplasma berdiferensiasi burukIII. Neoplasma berdiferensiasi burukmedulloblastomamedulloblastoma

Page 119: patologi-anatomi-1

119119

A. HistologiA. HistologiIV. Tumor parenkim lainIV. Tumor parenkim lain Limfoma otal primerLimfoma otal primer Tumor sel benihTumor sel benihV. MeningiomaV. MeningiomaVI. Lesi metastatikVI. Lesi metastatikVIII. Tumor saraf periferVIII. Tumor saraf perifer ScwannomaScwannoma NeurofibromaNeurofibroma

Page 120: patologi-anatomi-1

120120

A. HistologiA. HistologiIX. Sindrom neurokutaneus (fakomatosis)IX. Sindrom neurokutaneus (fakomatosis) NeurofibromatosisNeurofibromatosis Sklerosis tuberosaSklerosis tuberosa Penyakit Von Hippel-LindauPenyakit Von Hippel-Lindau

Page 121: patologi-anatomi-1

121121

B. Topografi B. Topografi SupratentorialSupratentorialInfratentorial (fosa posterior)Infratentorial (fosa posterior)Spinal CordSpinal Cord

Page 122: patologi-anatomi-1

122122

C. Potensi biologiC. Potensi biologi

1. Highly malignant 1. Highly malignant MedulloblastomaMedulloblastoma PinoblastomaPinoblastoma Ependimoma malignantEpendimoma malignant Pineal germinomaPineal germinoma Glioblastoma multiforme Glioblastoma multiforme

2. Infiltrasi destruksi otak 2. Infiltrasi destruksi otak Kriteria mayor keganasanKriteria mayor keganasan Semua glioma menginvasi otak Semua glioma menginvasi otak

Page 123: patologi-anatomi-1

123123

C. Potensi biologiC. Potensi biologi

3. Kecepatan pertumbuhan3. Kecepatan pertumbuhan Tumbuh cepat Tumbuh cepat → → sangat ganassangat ganas

- Glioblastoma multiforme- Glioblastoma multiforme

- Medulloblastoma- Medulloblastoma

4. Tumbuh kembali setelah di angkat4. Tumbuh kembali setelah di angkat

5. Istilah jinak kemungkinan tidak 5. Istilah jinak kemungkinan tidak

tepattepat

Page 124: patologi-anatomi-1

124124

Gambaran patologi dan klinik Gambaran patologi dan klinik KompresiKompresiDestruksi Destruksi Oedema serebri Oedema serebri Efek iritasi Efek iritasi HidrocephalusHidrocephalustekanan intrakranial tekanan intrakranial ↑↑

Page 125: patologi-anatomi-1

125125

AstrositomaAstrositoma Astrositoma fibrilerAstrositoma fibriler

- Dewasa- Dewasa

- Pd serebral, serebelum, batang otak, - Pd serebral, serebelum, batang otak,

SSTL belakangSSTL belakang

- Derajat keganasan - Derajat keganasan tergantung gamb. tergantung gamb.

histologikhistologik

- Derajat rendah : hiperseluler, - Derajat rendah : hiperseluler,

pleomorfik ringanpleomorfik ringan

Page 126: patologi-anatomi-1

126126

AstrositomaAstrositoma- Astrositoma anaplastik : anaplasia - Astrositoma anaplastik : anaplasia inti meningkat, mitosis, proliferasi sel inti meningkat, mitosis, proliferasi sel vaskulervaskuler- Glioblastoma multiforme : paling - Glioblastoma multiforme : paling ganas, disertai nekrosisganas, disertai nekrosis

Glioma batang otakGlioma batang otak Astrositoma pilositikAstrositoma pilositik

- Pd anak & dewasa- Pd anak & dewasa

Page 127: patologi-anatomi-1

127127

Page 128: patologi-anatomi-1

128128

a. Polisitik astrocytoma, b. astrocytomaa. Polisitik astrocytoma, b. astrocytoma

Page 129: patologi-anatomi-1

129129

Oligodendroglioma Oligodendroglioma

Pada hemisfer Pada hemisfer serebrumserebrum

Prognosis lebih baik Prognosis lebih baik daripada daripada astrositomaastrositoma

Mikr :Mikr :Sel dgn inti sferis, Sel dgn inti sferis, dikelilingi halo dikelilingi halo sitoplasma yg jernihsitoplasma yg jernih

Page 130: patologi-anatomi-1

130130

Tumor ependimal Tumor ependimal

EpendimomaEpendimomaMedulloblastomaMedulloblastoma

Page 131: patologi-anatomi-1

131131

Ependimoma Ependimoma

Pd lapisan ependimal sistem Pd lapisan ependimal sistem ventrikel termasuk kanalis ventrikel termasuk kanalis sentralis korda spinalistsentralis korda spinalist

Penyebaran : mll CSSPenyebaran : mll CSS

Page 132: patologi-anatomi-1

132132

Page 133: patologi-anatomi-1

133133

a. Ependimoma rosette & pseudorosette a. Ependimoma rosette & pseudorosette perivaskular, b. Ependimoma miksopapilarisperivaskular, b. Ependimoma miksopapilaris

Page 134: patologi-anatomi-1

134134

MedulloblastomaMedulloblastoma Tumor primitif neuroektodermalTumor primitif neuroektodermal Pd anakPd anak Pd serebelumPd serebelum Sangat ganasSangat ganas Menyebar : mll CSSMenyebar : mll CSS Prognosis buruk Prognosis buruk

Page 135: patologi-anatomi-1

135135

Page 136: patologi-anatomi-1

136136

Kista pada SSPKista pada SSP KraniofaringiomaKraniofaringioma Kista dermoidKista dermoid Kista koloidKista koloid Kista epidermalKista epidermal

Page 137: patologi-anatomi-1

137137

Tumor ekstrinsikTumor ekstrinsik

Asal penutup otak / medulla Asal penutup otak / medulla spinalisspinalis

Serabut saraf kranial / spinalisSerabut saraf kranial / spinalis

Page 138: patologi-anatomi-1

138138

MeningiomaMeningioma Asal : sel tutup arakhnoid (vili arakhnoid)Asal : sel tutup arakhnoid (vili arakhnoid) >> pd wanita umur pertengahan>> pd wanita umur pertengahan Dominan pd wanita dgn penambahan Dominan pd wanita dgn penambahan

reseptor progesteron pada sel tumorreseptor progesteron pada sel tumor Dapat menginfiltrasi tulang Dapat menginfiltrasi tulang Agresif lokal MeningiomaAgresif lokal Meningioma

Page 139: patologi-anatomi-1

139139

Page 140: patologi-anatomi-1

140140

Meningioma : a. kumparan sel meningotel yang Meningioma : a. kumparan sel meningotel yang konsentrik, b. tumor di luar sel konsentrik, b. tumor di luar sel

Page 141: patologi-anatomi-1

141141

Lesi-lesi metastatikLesi-lesi metastatik Sebagian besar karsinoma Sebagian besar karsinoma

(separuh dari tumor intrakranial)(separuh dari tumor intrakranial) Sebagian besar berasal dr:Sebagian besar berasal dr:

– Paru / payudara / kulitParu / payudara / kulit– Ginjal dan saluran cernaGinjal dan saluran cerna

mening sering terkenamening sering terkena

Page 142: patologi-anatomi-1

142142

Tumor pembungkus Tumor pembungkus saraf tepisaraf tepi

SchwannomaSchwannomaNeurofibroma kutaneus & soliterNeurofibroma kutaneus & soliterNeurofibroma pleksiform Neurofibroma pleksiform Schwannoma MalignaSchwannoma Maligna

Page 143: patologi-anatomi-1

143143

SchwannomaSchwannoma

Tumor jinak dr sel Schwan asal kista Tumor jinak dr sel Schwan asal kista neuralisneuralis

>> kerkaitan dgn cabang vestibuler saraf >> kerkaitan dgn cabang vestibuler saraf VIII pd angulus serebelopontinVIII pd angulus serebelopontin

>> timbul dr akar dorsal>> timbul dr akar dorsal Dapat meluas melalui foramen vertebralDapat meluas melalui foramen vertebral Morfologi :Morfologi :

- masa berbatas tegas / berkapsul- masa berbatas tegas / berkapsul- melekat pd saraf tetapi terpisah dr - melekat pd saraf tetapi terpisah dr saraf tersebutsaraf tersebut

Page 144: patologi-anatomi-1

144144

SchwannomaSchwannomaMikr :Mikr : Dua pola Dua pola

pertumbuhan:pertumbuhan:

1. Antoni A1. Antoni A– HiperselulerHiperseluler

2. Antoni B2. Antoni B– HiposelulerHiposeluler

Sel memanjang, inti Sel memanjang, inti agak bergelombangagak bergelombang

Page 145: patologi-anatomi-1

145145

Neurofibroma kutaneus & Neurofibroma kutaneus & solitersoliter

SporadikSporadik Berkaitan dgn neurofibromatosis tipe IBerkaitan dgn neurofibromatosis tipe I Lesi kulit sebagai nodul-nodul, kdg dgn Lesi kulit sebagai nodul-nodul, kdg dgn

hiperpigmentasihiperpigmentasi Pd dermis dan meluas ke lemak subkutanPd dermis dan meluas ke lemak subkutan

Page 146: patologi-anatomi-1

146146

Neurofibroma pleksiformNeurofibroma pleksiform Dianggap lesi NFI sejatiDianggap lesi NFI sejati Lesi tidak dapat dipisahkan dr sarafLesi tidak dapat dipisahkan dr saraf Berpotensi menjadi ganasBerpotensi menjadi ganas

Page 147: patologi-anatomi-1

147147

Malignant peripheral nerve Malignant peripheral nerve sheath tumor sheath tumor

(schwannoma maligna)(schwannoma maligna) Invasif lokal & sgt ganasInvasif lokal & sgt ganas Sel tumor menyerupai sel Schwan dgn Sel tumor menyerupai sel Schwan dgn

inti memanjang, anaplasia inti (+)inti memanjang, anaplasia inti (+) MitosisMitosis Nekrosis Nekrosis

Page 148: patologi-anatomi-1

148148

SINDROMA NEUROKUTANEUSSINDROMA NEUROKUTANEUS

(FAKOMATOSIS)(FAKOMATOSIS) autosomal dominanautosomal dominan ditandai hamartoma-hamartoma di ditandai hamartoma-hamartoma di

seluruh tubuh seluruh tubuh mengenai sistem saraf dan kulitmengenai sistem saraf dan kulit Neurofibromatosis Tipe I (NFI)Neurofibromatosis Tipe I (NFI) Neurofibromatosis Tipe IINeurofibromatosis Tipe II Sklerosis TuberoseSklerosis Tuberose Penyakit Von – Hippel Lindau Penyakit Von – Hippel Lindau

Page 149: patologi-anatomi-1

149149

Neurofibromatosis Tipe I (NFI)Neurofibromatosis Tipe I (NFI)

Ditandai oleh :Ditandai oleh : Neurofibroma (pleksiform dan kutaneus)Neurofibroma (pleksiform dan kutaneus) Scwannoma saraf akustikScwannoma saraf akustik Glioma saraf optik / meningiomaGlioma saraf optik / meningioma Nodul-nodul berpigmen di irisNodul-nodul berpigmen di iris Macula-makula kutaneus Macula-makula kutaneus

hiperpigmentasihiperpigmentasi Mengakibatkan deformitas spinal Mengakibatkan deformitas spinal

(kifoskoliosis) (kifoskoliosis)

Page 150: patologi-anatomi-1

150150

Neurofibromatosis Tipe 2 (NF2)Neurofibromatosis Tipe 2 (NF2)

Autosomal dominan (kromosom 22)Autosomal dominan (kromosom 22) Cenderung menjadi Swhannoma saraf Cenderung menjadi Swhannoma saraf

VII bilateral atau meningioma multipleVII bilateral atau meningioma multiple

Page 151: patologi-anatomi-1

151151