patologi-anatomi-1
-
Upload
rania-merriane-devina -
Category
Documents
-
view
232 -
download
4
description
Transcript of patologi-anatomi-1
11
SUSUNAN SARAF SUSUNAN SARAF PUSATPUSAT
Dr. RESMI KARTINI.S.MSDr. RESMI KARTINI.S.MS
22
Sel dalam SSPSel dalam SSP
Neuron Neuron GliaGliaJaringan penyokongJaringan penyokongPemb. darah Pemb. darah
33
44
55
GliaGlia sel pendukung khusus SSP sel pendukung khusus SSP
– AstrositAstrosit– oligodendrosit oligodendrosit – Sel ependimalSel ependimal– MikrogliaMikroglia
66
BERBAGAI PENYULIT BERBAGAI PENYULIT PATOFIOLOGIS YG PATOFIOLOGIS YG
LAZIMLAZIM
1.1. edema serebriedema serebri2.2. herniasiherniasi3.3. hidrosefalushidrosefalus
77
EDEMA SEREBRIEDEMA SEREBRI akumulasi cairan akumulasi cairan
ekstravaskulerekstravaskuler menyebabkan menyebabkan
tekanan intra tekanan intra kranial kranial meningkatmeningkat krn krn otak tidak otak tidak mempunyai mempunyai drainase drainase limpatiklimpatik
88
99
Pembengkakan otak merata:Pembengkakan otak merata:– Akibat pelebaran vena & bertambahnya Akibat pelebaran vena & bertambahnya
vaskularisasi vaskularisasi pd edema (vasogenik / pd edema (vasogenik / sitotoksik / interstisial )sitotoksik / interstisial )
Pembengkakan otak fokal krn: Pembengkakan otak fokal krn: Radang / trauma / tumor / lesi vaskulerRadang / trauma / tumor / lesi vaskuler
Morfologi :Morfologi :- Makr : otak lunak, bengkak, girus - Makr : otak lunak, bengkak, girus mendatar, kompresi ventrikelmendatar, kompresi ventrikel- Mikr : Jar. bervakuol kecil-kecil, sel - Mikr : Jar. bervakuol kecil-kecil, sel endotel distensi, kapiler obliterasi, endotel distensi, kapiler obliterasi, mielin rusakmielin rusak
1010
Akumulasi cairan ekstravaskulerAkumulasi cairan ekstravaskuler– sekunder krn sekunder krn permeabilitas kapiler permeabilitas kapiler
meningkatmeningkat– sering pd:sering pd:
Cerebro vascular accidentsCerebro vascular accidents / trauma / trauma tumortumor
– otak menjadi berat / bengkak / otak menjadi berat / bengkak /
melunakmelunak– sering mengenai substansia albasering mengenai substansia alba
a. edema vasogenika. edema vasogenik
1111
b. edema sitotoksikb. edema sitotoksikSekunder krn Sekunder krn gangguan regulasi gangguan regulasi
cairancairan di sel di sel Terjadi anoksia / gangguan toksik / Terjadi anoksia / gangguan toksik /
metabolikmetabolikCenderung melibatkan sustasia Cenderung melibatkan sustasia
griseagrisea
1212
c. edema interstisialc. edema interstisialTransudasi cairanTransudasi cairan dari sistem dari sistem
ventrikular (melalui ependima)ventrikular (melalui ependima)Khas pd peningkatan tekanan Khas pd peningkatan tekanan
intrakranialintrakranial
1313
HERNIASIHERNIASIHerniasi otak melalui lubang partisi Herniasi otak melalui lubang partisi
dura / tengkorakdura / tengkorakDisebabkan tek. intrakranial Disebabkan tek. intrakranial ↑↑Pergeseran struktur batang otak ke Pergeseran struktur batang otak ke
bawah bawah robekan A. Basilaris robekan A. Basilaris destruksi hemoragik otak tengah & destruksi hemoragik otak tengah & pons, sering midline pons, sering midline Hemoragik Hemoragik DuretDuret
1414
1515
Klasifikasi herniasi :Klasifikasi herniasi : subfalsinsubfalsin
– girus singulata mengalami herniasi di bawah girus singulata mengalami herniasi di bawah falxfalx
– Menekan Menekan A. serebral anteriorA. serebral anterior infark infark transtentorialtranstentorial
– Lobus temporalis media (unkus) lewat Lobus temporalis media (unkus) lewat melalui tepi tentoriummelalui tepi tentorium
– Menekan Menekan A. serebral posteriorA. serebral posterior tonsilertonsiler
– Tonsil serebelar herniasi melalui foramen Tonsil serebelar herniasi melalui foramen magnummagnum
– Kompresi medulla ablongataKompresi medulla ablongata– Gangguan pusat kardiorespirasiGangguan pusat kardiorespirasi
1616
1717
HIDROSEFALUSHIDROSEFALUS Obstruksi aliran CSSObstruksi aliran CSS peningkatan peningkatan
volume CSSvolume CSS pembesaran ventrikelpembesaran ventrikel Pada bayi & anak (penyatuan tulang Pada bayi & anak (penyatuan tulang
tengkorak belum sempurna) tengkorak belum sempurna) kepala kepala membesarmembesar
Pd dewasa Pd dewasa tekanan intrakranial tekanan intrakranial Sebagian besar disebabkan: Sebagian besar disebabkan:
– Malformasi kongenitalMalformasi kongenital– Tumor-tumor leptomeningeal / Tumor-tumor leptomeningeal /
ventrikulerventrikuler– Perdarahan atau infeksiPerdarahan atau infeksi
1818
1919
2020
Akibat hidrosefalus :Akibat hidrosefalus : Non-communicating hidrosefalusNon-communicating hidrosefalus
– sumbatan dimana-mana di sepanjang sistem sumbatan dimana-mana di sepanjang sistem ventrikuler, aquaduktus atau foramen Monroventrikuler, aquaduktus atau foramen Monro
– Komunikasi ruang subarachnoid (-)Komunikasi ruang subarachnoid (-) Communicating hidrosefalusCommunicating hidrosefalus
– obstruksi aliran CSS di sepanjang arakhnoid / obstruksi aliran CSS di sepanjang arakhnoid / tempat resorpsi cairantempat resorpsi cairan
hidrosefalus tekanan normalhidrosefalus tekanan normal– Sindrom klinik, >> pd usia lanjutSindrom klinik, >> pd usia lanjut– Inkontinensia mentalInkontinensia mental– Gangguan melangkahGangguan melangkah
2121
Hidrocephalus Hidrocephalus
2222
Kenaikan tekanan Kenaikan tekanan intrakranial intrakranial
Stadium kompensasi ruangStadium kompensasi ruangStadium dekompensasi Stadium dekompensasi
Stadium vasomotor Stadium vasomotor paralisisparalisis
2323
2424
2525
I. I. Stadium kompensasiStadium kompensasi Stadium kompensasi ruang : Berkurangnya Stadium kompensasi ruang : Berkurangnya
ruangan CSS di dalam dan sekitar otakruangan CSS di dalam dan sekitar otak Atrofi tekanan pada otak Atrofi tekanan pada otak Volume darah berkurang (di dalam sinus Volume darah berkurang (di dalam sinus
intrakranial) intrakranial)
II. II. Stadium dekompensasiStadium dekompensasi Herniasi dan distorsi otakHerniasi dan distorsi otak Tekanan darah meningkatTekanan darah meningkat Nadi lambatNadi lambat
III. III. Stadium vasomotor paralysisStadium vasomotor paralysis Kerusakan neuron progresifKerusakan neuron progresif
2626
Penyebab TIK Penyebab TIK 1.1. Space occupying mass lesionSpace occupying mass lesion pd pd
parenkim otak parenkim otak Mis. tumor, abses, hematomaMis. tumor, abses, hematoma
2.2. Proses difusProses difusMis. edema serebri, ensefalitis, Mis. edema serebri, ensefalitis, hemoragik subarachnoidhemoragik subarachnoid
3.3. Volume CSS meningkatVolume CSS meningkatMis. hidrosefalusMis. hidrosefalus
2727
Tanda / gejala klinis TIK Tanda / gejala klinis TIK ↑↑Edema papilEdema papil
– penumpukan aksoplasma dalam papilla penumpukan aksoplasma dalam papilla optik optik
Mual dan muntah Mual dan muntah – Menekan sentral muntah pd pons dan Menekan sentral muntah pd pons dan
medulla oblongatamedulla oblongataNyeri kepalaNyeri kepala
– Penekanan dan distorsi reseptor nyeriPenekanan dan distorsi reseptor nyeriKesadaran Kesadaran ↓↓
2828
Akibat peningkatan tekanan Intrakranial Akibat peningkatan tekanan Intrakranial
A.A.Pergeseran intrakranial & herniasiPergeseran intrakranial & herniasi
B.B.Komplikasi sekunderKomplikasi sekunder Kerusakan vaskulerKerusakan vaskuler Penekanan V. sentralis retinaPenekanan V. sentralis retina edema edema
papilpapil Kerusakan N. intrakranial (N. III dan VI)Kerusakan N. intrakranial (N. III dan VI) Paralisis mata Paralisis mata Obstruksi aliran CSSObstruksi aliran CSS Perubahan tulang kepalaPerubahan tulang kepala
2929
Akibat peningkatan tekanan IntrakranialAkibat peningkatan tekanan Intrakranial
C.C.Efek sistemikEfek sistemik (krn penekanan pd (krn penekanan pd
hipotalamushipotalamus Hipertensi dan bradikardiHipertensi dan bradikardi Edema pulmoEdema pulmo Ulserasi gastrointestinal dan perdarahan Ulserasi gastrointestinal dan perdarahan
traktus urinarius traktus urinarius Pankreatitis akut Pankreatitis akut
D.D.Hidrosefalus Hidrosefalus
3030
PENYAKIT SEREBROVASKULERPENYAKIT SEREBROVASKULER
1.1. Hipoksi, iskemia, dan infarkHipoksi, iskemia, dan infark
2.2. Pedarahan intrakranial non-traumatikPedarahan intrakranial non-traumatik
3.3. Penyakit serebrovaskular hipertensif Penyakit serebrovaskular hipertensif
3131
3232
1. Hipoksi, Iskemia dan Infark1. Hipoksi, Iskemia dan Infark
Aliran ke otak << Aliran ke otak << kekurangan kekurangan oksigen oksigen menyebabkan : menyebabkan :
- nekrosis iskemik generalisata - nekrosis iskemik generalisata
(ensefalopati iskemik atau hipoksia)(ensefalopati iskemik atau hipoksia)
- nekrosis fokal (infark otak)- nekrosis fokal (infark otak)
3333
Patogenesis hipoksiaPatogenesis hipoksia : : Hipoksia generalisata terjadi karena Hipoksia generalisata terjadi karena
kekurangan oksigen darah atau kekurangan oksigen darah atau penurunan tekanan perfusi otak penurunan tekanan perfusi otak keseluruhan. keseluruhan. Mis. HipotensiMis. Hipotensi
Patogenesis InfarkPatogenesis Infark : : << aliran darah << aliran darah → pd → pd kardiac arrestkardiac arrest << oksigenisasi hebat << oksigenisasi hebat → pd → pd respiratory respiratory
arrestarrest Trombosis arteri Trombosis arteri → pd → pd komplikasi ateromakomplikasi ateroma
3434
Sumbatan arteri embolik :Sumbatan arteri embolik :– trombus mural setelah infark jantung trombus mural setelah infark jantung – embolus udara dan lemak, setelah embolus udara dan lemak, setelah
traumatrauma Cedera kepala Cedera kepala → → ruptur / sumbatan ruptur / sumbatan
vaskularvaskular Pd infark Pd infark → manifestasi sindrom stroke → manifestasi sindrom stroke
(defisit neurologis mendadak dgn (defisit neurologis mendadak dgn manifestasi klinik sesuai perjalanan manifestasi klinik sesuai perjalanan waktu) → fatal & rehabilitasi lambatwaktu) → fatal & rehabilitasi lambat
3535
Morfologi :Morfologi : Pada hipoksia Pada hipoksia Sel yg plg rentan : Sel yg plg rentan :
- Neuron- Neuron
- Sel purkinje- Sel purkinje
Bila sembuh Bila sembuh gliosis gliosis Pd infark Pd infark
- infark non-hemoragik (anemik) - infark non-hemoragik (anemik)
muncul 48 jam sbg edema otak lunak muncul 48 jam sbg edema otak lunak
yg pucat yg pucat kmdn mencair (rongga berisi kmdn mencair (rongga berisi
cairan yg mengandung makrofag dilapisi sel cairan yg mengandung makrofag dilapisi sel
glia reaktif)glia reaktif)
- infark hemoragik - infark hemoragik ekstravasasi ekstravasasi
3636
2. Pedarahan intrakranial 2. Pedarahan intrakranial non-traumatiknon-traumatik
Dapat bersifat :Dapat bersifat :
A.A. Perdarahan intraparenkimalPerdarahan intraparenkimal
B.B. Perdarahan subarachnoidPerdarahan subarachnoid
C.C. Malformasi vaskulerMalformasi vaskuler
D. D. Penyakit katup & fibrilasi atralPenyakit katup & fibrilasi atral
3737
A. Pedarahan intraparenkimalA. Pedarahan intraparenkimal
80% sekunder karena hipertensi 80% sekunder karena hipertensi Pecahnya aneurisma Charcot – BouchardPecahnya aneurisma Charcot – Bouchard Morfologi : Morfologi :
- Makr : perdarahan akut - Makr : perdarahan akut ekstravasasi ekstravasasi darah darah menekan parenkim di menekan parenkim di sekitarnyasekitarnya- Mikr : pd resolusi daerah yg rusak - Mikr : pd resolusi daerah yg rusak berupa rongga dgn tepi jar. gliosis yg berupa rongga dgn tepi jar. gliosis yg mengandung makrofagmengandung makrofag
3838
B. Perdarahan SubarakhnoidB. Perdarahan Subarakhnoid
>> akibat >> akibat pecahnya aneurisma pecahnya aneurisma Berry Berry ((sakular sakular / / kongenitalkongenital) )
Lokasi : Lokasi : Sirkulus WillisiSirkulus Willisi>> sporadik>> sporadikPredisposisi : Predisposisi : - hipertensi- hipertensi
- Peny. - Peny. kolagenkolagen
3939
4040
Frekuensi ruptur Frekuensi ruptur meningkat sesuai usia meningkat sesuai usia Ruptur sering terjadi bersamaan dgn Ruptur sering terjadi bersamaan dgn
peningkatan intrakranial akut, spt peningkatan intrakranial akut, spt mengejan, hipertensi dan aterosklerosis mengejan, hipertensi dan aterosklerosis → → rupturruptur
Gejala klinik Gejala klinik Sakit kepala berat, muntah Sakit kepala berat, muntah Sakit leher Sakit leher Hilangnya kesadaran dengan cepat Hilangnya kesadaran dengan cepat Kaku kuduk, karena iritasi meningealKaku kuduk, karena iritasi meningeal
4141
C. Malformasi VaskulerC. Malformasi Vaskuler
1.1. Malformasi arterio-venosa Malformasi arterio-venosa Pemb. darah kusut, berliku-liku, Pemb. darah kusut, berliku-liku,
berisi arteri & vena tanpa berisi arteri & vena tanpa intervening capillary bed intervening capillary bed
>> di >> di A. Serebral mediaA. Serebral mediaAntara 10 – 30 thAntara 10 – 30 thSerangan kejang, perdarahan Serangan kejang, perdarahan
intraserebral dan subarakhnoidintraserebral dan subarakhnoid
4242
C. Malformasi VaskulerC. Malformasi Vaskuler2.2. Hemangioma kavernosaHemangioma kavernosa Pemb. darah sangat melebar & Pemb. darah sangat melebar &
renggang dgn dinding tipisrenggang dgn dinding tipis >> pd serebelum, pons & daerah >> pd serebelum, pons & daerah
subkortikalsubkortikal
3.3. Teleangiektasia kapilerTeleangiektasia kapiler Pemb. darah berdilatasi dgn dinding Pemb. darah berdilatasi dgn dinding
tipistipis >> pd pons>> pd pons
4343
4444
3.3. Penyakit serebrovaskular Penyakit serebrovaskular hipertensifhipertensif
Iskemia serebral Iskemia serebral → → spasme arterispasme arteri Karena tekanan darah sangat tinggi Karena tekanan darah sangat tinggi Bersifat temporer Bersifat temporer →→ edema serebral edema serebral Timbul disfungsi neurologik akut Timbul disfungsi neurologik akut Sakit kepala / kesadaran berkabutSakit kepala / kesadaran berkabut Kejang / stupor / komaKejang / stupor / koma Perubahan retina dengan papiledema / Perubahan retina dengan papiledema /
eksudat dan perdarahan eksudat dan perdarahan Gagal ginjal dalam berbagai tingkatGagal ginjal dalam berbagai tingkat
4545
INFEKSI SUSUNAN SARAF INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSATPUSAT
55 kel. B’dsrkan p’jlnan peny., etiologi & lokasi kel. B’dsrkan p’jlnan peny., etiologi & lokasi1.Inf. 1.Inf. viralviral (aseptik) atau (aseptik) atau bakteribakteri (piogenik) (piogenik) akutakut
pd pd leptomeningsleptomenings & & CSSCSS MeningitisMeningitis2.Inf. 2.Inf. bakteri akutbakteri akut pd pd ruang subduralruang subdural
empiema subduralempiema subdural, atau pd , atau pd parenkim otakparenkim otak abses otakabses otak
3.Inf. 3.Inf. bakteri kronikbakteri kronik pd pd otakotak & & meningsmenings MeningoencephalitisMeningoencephalitis
4.Inf. 4.Inf. virus akut, subakut virus akut, subakut && kronik kronik pd pd otakotak EncephalitisEncephalitis
5.Inf. 5.Inf. Jamur Jamur & & parasitparasit
4646
INFEKSI SUSUNAN SARAF INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSATPUSAT
4 jalan masuk utama mikroorganisme 4 jalan masuk utama mikroorganisme ke dalam sistem saraf :ke dalam sistem saraf :1. Penyebaran 1. Penyebaran hematogenhematogen : >>, arterial : >>, arterial2. 2. Implantasi langsungImplantasi langsung : akibat traumatik : akibat traumatik
(punksi lumbal) (punksi lumbal) 3. 3. Ekstensi lokalEkstensi lokal : dari infeksi yg sdh ada : dari infeksi yg sdh ada
(Infeksi telinga tengah, Sinus paranasal, (Infeksi telinga tengah, Sinus paranasal, mastoid)mastoid)
4. 4. Saraf pariferSaraf parifer (transport aksional (transport aksional)) : virus ttt : virus ttt (mis. rabies, herpes simpleks) (mis. rabies, herpes simpleks)
4747
4848
MENINGITISMENINGITIS Inflamasi pd leptomenings & CSS (rongga Inflamasi pd leptomenings & CSS (rongga
subarachnoid) subarachnoid) leukosit >> pd CSS leukosit >> pd CSS (pleiositosis)(pleiositosis)
Etiologi meningitis : Etiologi meningitis : - Infeksi :- Infeksi :
1. Piogenik akut (bakteri)1. Piogenik akut (bakteri)2. Aseptik akut (virus)2. Aseptik akut (virus)3. Kronik (bakteri / jamur)3. Kronik (bakteri / jamur)
- Kimia- Kimia- Meningitis karsinomatosis- Meningitis karsinomatosis
4949
Meningitis Piogenik AkutMeningitis Piogenik AkutJenis bakteri :Jenis bakteri : Pd neonatus Pd neonatus → → E. coli / E. coli / streptokokus streptokokus Infant & anak Infant & anak → → H. influenzaH. influenza Dewasa muda Dewasa muda → → N. meningitidisN. meningitidis Tua Tua → → streptokokus pneumoniae & streptokokus pneumoniae &
Listeria monocytogeneListeria monocytogeneGejala :Gejala : Iritasi meningeal : sakit kepala, Iritasi meningeal : sakit kepala,
fotofobia,iritabilitas, kesadaran berkabut, fotofobia,iritabilitas, kesadaran berkabut, & kaku kuduk& kaku kuduk
5050
Meningitis Piogenik Akut Meningitis Piogenik Akut Punksi lumbal Punksi lumbal (CSS) :(CSS) : - Purulen / keruh- Purulen / keruh
- Tekanan - Tekanan ringan ringan- Glukosa - Glukosa - Neutrofil - Neutrofil - Protein - Protein - Bakteri (+)- Bakteri (+)
Morfologi : Morfologi : Pemb. darah meradang & tersumbat → Pemb. darah meradang & tersumbat →
infark hemoragikinfark hemoragik Fibrosis leptomenings → hidrosefalusFibrosis leptomenings → hidrosefalus
5151
Meningitis AseptikMeningitis AseptikEnterovirus : Echovirus, Coxsackie, Enterovirus : Echovirus, Coxsackie,
Polio) Polio) Self limited, terapi simptomatikSelf limited, terapi simptomatikGejala : Iritasi meninggealGejala : Iritasi meninggealCSS :CSS : - Pleiositosis limfositik- Pleiositosis limfositik
- Protein - Protein sedang sedang- Glukosa mendekati normal - Glukosa mendekati normal
Morfologi :Morfologi : infiltrasi limfosit pd infiltrasi limfosit pd leptomeningsleptomenings
5252
Meningitis kimiaMeningitis kimia Pd ruptur kista epidermal Pd ruptur kista epidermal → isi kista → isi kista
keluar ke rongga subarachnoid → keluar ke rongga subarachnoid → iritasi kimiairitasi kimia
CSS :CSS : - Pleiositosis neutrofil- Pleiositosis neutrofil
- Protein - Protein - Glukosa normal- Glukosa normal
- Mikroorganisme (-)- Mikroorganisme (-)
5353
Abses otak dan Abses otak dan Empiema subduralEmpiema subdural
Bakteri akut Streptokokus & StafilokokusBakteri akut Streptokokus & Stafilokokus Pd ruang subdural Pd ruang subdural empiema subduralempiema subdural Pd parenkim otak Pd parenkim otak abses otakabses otak Predisposisi : Predisposisi :
- endokarditis bakterial akut- endokarditis bakterial akut
- peny. jantung kongenital sianotik- peny. jantung kongenital sianotik
- sepsis pulmonal- sepsis pulmonal Infeksi ruang subarachnoid Infeksi ruang subarachnoid tromboflebitis tromboflebitis
oklusi vena oklusi vena infark otak infark otak
5454
5555
Abses otak dan Abses otak dan Empiema subduralEmpiema subdural
Klinik :Klinik : Defisit lokal progresifDefisit lokal progresif TIK TIK - Herniasi progresif - Herniasi progresif fatal fatal
- Abses ruptur - Abses ruptur ventrikulitis ventrikulitis & Trombosis sinus& Trombosis sinus
CSS :CSS : - Tekanan - Tekanan - Leukosit - Leukosit - Protein - Protein - Glukosa normal- Glukosa normal
Morfologi : nekrosis liquifaktif, kapsul fibrosis Morfologi : nekrosis liquifaktif, kapsul fibrosis dikelilingi gliosis reaktifdikelilingi gliosis reaktif
5656
5757
MENINGOENSEFALITIS KRONIKMENINGOENSEFALITIS KRONIK
Meningitis tuberkulosis Meningitis tuberkulosis Neurosifilis Neurosifilis Penyakit Lyme Penyakit Lyme
5858
Meningitis TuberkulosaMeningitis TuberkulosaPenyebaran hematogen dari paru Penyebaran hematogen dari paru Klinis : Klinis : sakit kepala, malaise, sakit kepala, malaise,
kebingungan, muntahkebingungan, muntahCSS : - Pleiositosis MN atau MN + PMNCSS : - Pleiositosis MN atau MN + PMN
- Protein - Protein - Glukosa normal atau - Glukosa normal atau
Menyebabkan :Menyebabkan :- Fibrosis arakhnoid - Fibrosis arakhnoid hidrosephalus hidrosephalus - Endarteritis obliteran - Endarteritis obliteran infark infark
5959
Meningitis TuberkulosaMeningitis TuberkulosaMorfologi : Morfologi : Ruang subarachnoid mengandung eksudat Ruang subarachnoid mengandung eksudat
gelatinosa atau neksosis liquifaktif dgn kapsul gelatinosa atau neksosis liquifaktif dgn kapsul fibrosa yg dikelilingi gliosis reaktif & infiltrasi fibrosa yg dikelilingi gliosis reaktif & infiltrasi limfosit, sel plasma, makrofaglimfosit, sel plasma, makrofag
Granuloma (jarang)Granuloma (jarang) Endarteritis obliteran Endarteritis obliteran infiltrasi sel radang pd infiltrasi sel radang pd
dindingnya dindingnya penebalan T. intima penebalan T. intima Tuberkuloma (massa intraparenkimal berbatas Tuberkuloma (massa intraparenkimal berbatas
tegas)tegas)
6060
Neurosifilis Neurosifilis Stadium 3 : 10 % pd kasus yg tdk diobatiStadium 3 : 10 % pd kasus yg tdk diobati Neurosifilis meningo-vaskuler :Neurosifilis meningo-vaskuler :
- Meningitis kronik- Meningitis kronik- Endarteritis obliteran- Endarteritis obliteran
Neurosifilis paretik :Neurosifilis paretik :- Invasi Spirochaeta ke otak - Invasi Spirochaeta ke otak nekrosis nekrosis sel otak, atropi sel otak, atropi hilangnya neuron & hilangnya neuron & proliferasi sel gliaproliferasi sel glia- Fungsi fisik & mental terganggu - Fungsi fisik & mental terganggu progresif progresif demensia berat demensia berat
6161
NeurosifilisNeurosifilis Tabes dorsalisTabes dorsalis
- Perusakan oleh Spirochaeta ke saraf - Perusakan oleh Spirochaeta ke saraf
sensorissensoris
- Gangguan rasa posisi sendi- Gangguan rasa posisi sendi
- Ataksia - Ataksia
- Rasa nyeri hilang - Rasa nyeri hilang kerusakan kulit kerusakan kulit
& sendi & sendi ((Charcot jointCharcot joint))
- Gangguan sensoris lain- Gangguan sensoris lain
6262
ENSEFALITIS VIRUSENSEFALITIS VIRUS Infeksi parenkimal otak Infeksi parenkimal otak Hampir semua berkaitan dgn meningitisHampir semua berkaitan dgn meningitis Gambaran klinis dan patologis sgt Gambaran klinis dan patologis sgt
bervariasibervariasi Khas : Khas :
- Infiltrasi sel radang MN perivaskuler & - Infiltrasi sel radang MN perivaskuler &
parenkimparenkim
- Nodul mikroglial- Nodul mikroglial
- Neuronofagia- Neuronofagia
6363
ENSEFALITIS VIRUSENSEFALITIS VIRUSJenis encephalitis virus Jenis encephalitis virus
1. Encephalitis virus diperantarai artropoda1. Encephalitis virus diperantarai artropoda
- Klinis : kejang, kebingungan, delirium, - Klinis : kejang, kebingungan, delirium,
stupor, komastupor, koma
2. Herpes simplex tipe 1 (HSV-1, labialis) 2. Herpes simplex tipe 1 (HSV-1, labialis) – >> pada anak dan dewasa muda>> pada anak dan dewasa muda– Mirk : inklusi Mirk : inklusi Cowdry Cowdry intranuklear intranuklear
3. Herpes simplex tipe 2 (HSV-2, genitalis) 3. Herpes simplex tipe 2 (HSV-2, genitalis)
- Penyakit parah pada bayi - Penyakit parah pada bayi
6464
ENSEFALITIS VIRUSENSEFALITIS VIRUS4. Virus varicella – zooster (VSV, herpes zooster) 4. Virus varicella – zooster (VSV, herpes zooster) Sering pd dewasaSering pd dewasa Aktifasi kembali inf. laten stl inf. virus Aktifasi kembali inf. laten stl inf. virus
chickenpoxchickenpox Klinis : erupsi kulit vesikuler, nyeriKlinis : erupsi kulit vesikuler, nyeri
5. Cytomegalovirus (CMV)5. Cytomegalovirus (CMV)
- Infeksi in utero- Infeksi in utero
- Mengakibatkan nekrosis & kalsifikasi- Mengakibatkan nekrosis & kalsifikasi
periventrikuler, mikrosefaliperiventrikuler, mikrosefali
6565
ENSEFALITIS VIRUSENSEFALITIS VIRUS6. Poliomyelitis 6. Poliomyelitis
- Enterovirus - Enterovirus - Menyerang lower motor neuron- Menyerang lower motor neuron- Mengakibatkan paralisis flaksid dgn - Mengakibatkan paralisis flaksid dgn kelemahan otot kelemahan otot - Sindrom post-polio terjadi 25 – 35 th - Sindrom post-polio terjadi 25 – 35 th
stl pulihnya penyakit stl pulihnya penyakit penurunan penurunan massa otot & nyeri sewaktu-2massa otot & nyeri sewaktu-2
6666
6767
ENSEFALITIS VIRUSENSEFALITIS VIRUS7.7. Rabies Rabies
- Ditularkan melalui gigitan hewan - Ditularkan melalui gigitan hewan
rabies rabies naik dari tempat luka ke SSP naik dari tempat luka ke SSP
sepanjang saraf tepi sepanjang saraf tepi
- Klinis : eksitabilitas SSP >>, - Klinis : eksitabilitas SSP >>,
hidrofobia, paralisis flaksid, paralisis hidrofobia, paralisis flaksid, paralisis
pernafasan pernafasan Kematian Kematian
- Mikr : - Mikr : Badan NegriBadan Negri (inklusi eosinofilik (inklusi eosinofilik
intrasitoplasmik) dlm sel intrasitoplasmik) dlm sel
piramidal & sel purkinjepiramidal & sel purkinje
6868
ENSEFALITIS VIRUSENSEFALITIS VIRUS8. HIV-18. HIV-1
- 60 % pasien HIV - 60 % pasien HIV disfungsi neurologik disfungsi neurologik- Virus dpt di isolasi dari CSS- Virus dpt di isolasi dari CSS- Perubahan :- Perubahan : a. Infeksi oportunistik (CMV, a. Infeksi oportunistik (CMV,
toxoplasmosis, polyoma, Varisela, toxoplasmosis, polyoma, Varisela, herpes, kriptokokokis)herpes, kriptokokokis) b. Limfoma SSP primerb. Limfoma SSP primer c. Pengaruh HIV langsung & tak c. Pengaruh HIV langsung & tak
langsunglangsung
6969
ENSEFALITIS VIRUSENSEFALITIS VIRUS Pengaruh HIV-1 berupa :Pengaruh HIV-1 berupa :
1. Meningitis aseptik HIV-11. Meningitis aseptik HIV-12. Ensefalitis HIV-1 2. Ensefalitis HIV-1 - - Kognitif motor complex Kognitif motor complex (penurunan mental, (penurunan mental, memori hilang, gangg. mood, apatis, depresi, memori hilang, gangg. mood, apatis, depresi, kelainan motorik, ataksia, inkontinensia urin & kelainan motorik, ataksia, inkontinensia urin & kolon, kejang)kolon, kejang)- Mikr : nodul mikroglia berisi - Mikr : nodul mikroglia berisi mutinuclear giant mutinuclear giant cellcell, gliosis, gliosis3. Mielopati vakuolar3. Mielopati vakuolar4. Neuropati kranial & perifer4. Neuropati kranial & perifer
7070
INFEKSI JAMUR dan PARASITINFEKSI JAMUR dan PARASIT
Menyerang pasien immunosupresi Menyerang pasien immunosupresi Penyebaran hematogen Penyebaran hematogen Jamur : Candida, mucor, aspergilus, Jamur : Candida, mucor, aspergilus,
kriptokokus, histoplasma (stl inf. paru), kriptokokus, histoplasma (stl inf. paru), Blastomyces dermatitides (stl inf. kulit) Blastomyces dermatitides (stl inf. kulit)
3 pola dasar infeksi :3 pola dasar infeksi :
1. Meningitis kronik (>> kriptokokus)1. Meningitis kronik (>> kriptokokus)
2. Vaskulitis (>> mucor)2. Vaskulitis (>> mucor)
3. Invasi parenkim (>> candida)3. Invasi parenkim (>> candida)
7171
INFEKSI JAMUR dan PARASITINFEKSI JAMUR dan PARASIT
Parasit : Malaria, toksoplasmosis, Parasit : Malaria, toksoplasmosis, amebiasis, tripanosomiasisamebiasis, tripanosomiasis
Ricketsia : tifus Ricketsia : tifus Metazoa : Ekinokokus, sistiserkosisMetazoa : Ekinokokus, sistiserkosis
7272
PENYAKIT – PENYAKIT PENYAKIT – PENYAKIT DEMIELINISASIDEMIELINISASI
Kerusakan preferensial pada Kerusakan preferensial pada mielin dgn akson utuh mielin dgn akson utuh
1. Multiple sclerosis1. Multiple sclerosis
2. Ensefalomyelitis disseminated 2. Ensefalomyelitis disseminated
acutacut
3. Mielinolisis pontin sentral 3. Mielinolisis pontin sentral
7373
Multiple SclerosisMultiple Sclerosis Defisit neurologis dg episode khusus, Defisit neurologis dg episode khusus,
terpisah waktunyaterpisah waktunya Demielinisasi substansia albaDemielinisasi substansia alba Menyerang segala usiaMenyerang segala usia GenetikGenetik Gangguan imunitasGangguan imunitas CSS :CSS : - Protein - Protein sedang sedang
- Pleiositosis moderat- Pleiositosis moderat Makr : Lesi (plakat) berbatas tegas abu-2Makr : Lesi (plakat) berbatas tegas abu-2
7474
7575
7676
Multiple SclerosisMultiple SclerosisKlinis : Klinis : Mendadak timbul gangguan saraf lokalMendadak timbul gangguan saraf lokal Kemudian sembuh spontan Kemudian sembuh spontan Kelemahan anggota badan, parastesia Kelemahan anggota badan, parastesia Neuritis optik, vertigo Neuritis optik, vertigo Mikr :Mikr : Plakat aktif : pemecahan mielin, Plakat aktif : pemecahan mielin,
makrofag dgn lipid infiltrasi limfosit makrofag dgn lipid infiltrasi limfosit perivaskularperivaskular
Plakat inaktif : sel radang (-), gliosisPlakat inaktif : sel radang (-), gliosis
7777
PENYAKIT DEGENERATIFPENYAKIT DEGENERATIF
Kehilangan progresif dan selektif pd Kehilangan progresif dan selektif pd sistem fungsional neuronsistem fungsional neuron
Tanpa peristiwa pencetus yg jelas & Tanpa peristiwa pencetus yg jelas & tanpa tanda defisit neurologis tanpa tanda defisit neurologis
Dikelompokkan menurut daerah yg Dikelompokkan menurut daerah yg terkena secara primerterkena secara primer
7878
PENYAKIT DEGENERATIFPENYAKIT DEGENERATIF
1. Penyakit degeneratif 1. Penyakit degeneratif korteks serebralkorteks serebral Penyakit AlzheimerPenyakit Alzheimer Penyakit PickPenyakit Pick
2. Penyakit degeneratif 2. Penyakit degeneratif ganglia basalisganglia basalis dan dan
batang otakbatang otak ParkinsonismeParkinsonisme Penyakit HuntingtonPenyakit Huntington
3. Penyakit degeneratif 3. Penyakit degeneratif spinoserebralspinoserebral
4. Penyakit degeneratif 4. Penyakit degeneratif neuron motorisneuron motoris
7979
Penyakit Degeneratif Penyakit Degeneratif Korteks SerebriKorteks Serebri
1. Penyakit Alzheimer1. Penyakit Alzheimer Biasa mulai usia 50 tahunBiasa mulai usia 50 tahun Kemunduran perlahan fungsi intelektual, Kemunduran perlahan fungsi intelektual,
mood & tingkah lakumood & tingkah laku Lanjut : disorientasi, memori hilang, Lanjut : disorientasi, memori hilang,
afasiaafasia Berkembang dalam 5-10 thBerkembang dalam 5-10 th Sporadik, 5-10 % familial (trisomi 21)Sporadik, 5-10 % familial (trisomi 21)
8080
1. Penyakit Alzheimer1. Penyakit AlzheimerMorfologi :Morfologi : Girus Girus
menyempit & menyempit & sulkus melebarsulkus melebar
Pd lobus Pd lobus frontalis, frontalis, temporalis, temporalis, parietalisparietalis
Jaringan hilang Jaringan hilang hidrosefalus hidrosefalus ex vacuoex vacuo
8181
8282
Penyakit alzheimer : a. serabut neurofibrilar, Penyakit alzheimer : a. serabut neurofibrilar, badan filamentosa bulat, b. plak neuritik, c. badan filamentosa bulat, b. plak neuritik, c.
impregnasi perak, d. amiloidimpregnasi perak, d. amiloid
8383
2. Penyakit Pick2. Penyakit PickDemensia, sering dgn gejala Demensia, sering dgn gejala
mengenai daerah frontalmengenai daerah frontalAtrofi otak lobus frontalis / Atrofi otak lobus frontalis /
temporalistemporalisNeuron-neuron besar berbentuk Neuron-neuron besar berbentuk
balon (balon (sel Picksel Pick) dan inklusi ) dan inklusi argirofilik halus (argirofilik halus (badan Pickbadan Pick))
8484
Penyakit degeneratif Penyakit degeneratif Ganglia basalisGanglia basalis
Berkaitan dgn gangguan pergerakan, Berkaitan dgn gangguan pergerakan, tremor, rigiditastremor, rigiditas1. Parkinsonisme 1. Parkinsonisme a. Penyakit Parkinson Idiopatik (IDP)a. Penyakit Parkinson Idiopatik (IDP) b. Palsi supranuklearb. Palsi supranuklear progressifprogressif c. Atrofi sistem multipelc. Atrofi sistem multipel2. Huntington’s disease2. Huntington’s disease
8585
8686
1. Parkinsonisme1. ParkinsonismeSindrom klinik :Sindrom klinik :Berkurangnya ekspresi wajahBerkurangnya ekspresi wajahStooped postureStooped postureKelambatan gerakan volunterKelambatan gerakan volunterFestinating gaitFestinating gait (langkah-langkah (langkah-langkah
dipercepat yg secara progresif dipercepat yg secara progresif memendek) memendek)
Rigiditas dan tremorRigiditas dan tremorPenurunan fungsi sistem nigrostriatalPenurunan fungsi sistem nigrostriatal
8787
a. Penyakit Parkinson idiopatik (IPD)a. Penyakit Parkinson idiopatik (IPD)
Sindroma Parkinson progresifSindroma Parkinson progresif Pd usia lanjutPd usia lanjut Berkaitan dgn demensia Berkaitan dgn demensia Morfologi :Morfologi :
- Substansia nigra memucat- Substansia nigra memucat- - Locus cerulesLocus cerules (hilangnya neuron-neuron (hilangnya neuron-neuron katekolamin berpigmen)katekolamin berpigmen)- Gliosis - Gliosis - Badan - Badan Lewi Lewi (inklusi intrasitoplasmik, (inklusi intrasitoplasmik, eosinofilik) pd neuroneosinofilik) pd neuron
8888
8989
b. Palsi supranuklear progresifb. Palsi supranuklear progresifSindrom striatal progresifSindrom striatal progresif : : Hilangnya pandangan vertical (Hilangnya pandangan vertical (vertical gazevertical gaze)) Rigiditas badanRigiditas badan Gangguan keseimbanganGangguan keseimbangan Hilangnya ekspresi wajahHilangnya ekspresi wajah Kdg demensia progresifKdg demensia progresifMorfologi :Morfologi : Hilangnya neuron yg luas & neurofibrilary Hilangnya neuron yg luas & neurofibrilary
tangles pada: tangles pada: – globus palidus, nukleus subtalamikus, globus palidus, nukleus subtalamikus,
substansia nigra, kolikuli, substnaia grissea substansia nigra, kolikuli, substnaia grissea periakuaduktal & nukleus dentate serebelumperiakuaduktal & nukleus dentate serebelum
9090
b. Atrofi sistem multipelb. Atrofi sistem multipelMeliputi :Meliputi : Degenerasi striatonigralDegenerasi striatonigral
- Mirip IPD- Mirip IPD- Resisten thd terapi L-dopa- Resisten thd terapi L-dopa- Kehilangan neuron & gliosis pd nukleus - Kehilangan neuron & gliosis pd nukleus akuadukus, putamenakuadukus, putamen
Sindrom Shy-Drager Sindrom Shy-Drager - Parkinsonisme + kegagalan sistem - Parkinsonisme + kegagalan sistem autonom autonom hipotensi ortostatik hipotensi ortostatik- Kehilangan neuron- Kehilangan neuron
9191
2. Penyakit Huntington2. Penyakit Huntington Autosomal dominan (kromoson 4)Autosomal dominan (kromoson 4) Sintesa asam gama-aminobutirik Sintesa asam gama-aminobutirik Klinis :Klinis :
- Korea (gerakan menyentak-2, - Korea (gerakan menyentak-2, hiperkinetik pd semua bagian tubuh)hiperkinetik pd semua bagian tubuh)- Parkinsonisme dgn bradikinesia, - Parkinsonisme dgn bradikinesia, rigiditas & demensiarigiditas & demensia
Morfologi :Morfologi :- atrofi nucleus kaudatus / putamen - atrofi nucleus kaudatus / putamen - hilangnya neuron- hilangnya neuron
9292
9393
Penyakit degeneratif Penyakit degeneratif spinoserebelarspinoserebelar
Primer mengenai: Primer mengenai: – Kortek serebelarKortek serebelar– Sumsum tulang belakangSumsum tulang belakang– Saraf tepiSaraf tepi
1. atrofi olivopontoserebelar1. atrofi olivopontoserebelar2. Ataksia Friedrich 2. Ataksia Friedrich 3. Ataksia-teleangiektasia3. Ataksia-teleangiektasia
9494
1. Atrofi olivopontoserebelar1. Atrofi olivopontoserebelar Autosomal dominanAutosomal dominan Klinis :Klinis :
- Ataksia serebelar- Ataksia serebelar- Kelainan pergerakan mata & somatik- Kelainan pergerakan mata & somatik- Disartria dan rigiditas- Disartria dan rigiditas
Morfologi :Morfologi :- Basis pontin kisut krn inti pontin (-)- Basis pontin kisut krn inti pontin (-)- Kehilangan luas sel-sel purkinje- Kehilangan luas sel-sel purkinje- Degerasi retrograde di oliva inferior- Degerasi retrograde di oliva inferior
9595
2. Ataksia Friedrich2. Ataksia Friedrich Autosomal resesifAutosomal resesif >> pd laki-laki, timbul pd usia ±11 th>> pd laki-laki, timbul pd usia ±11 th Klinis : Klinis :
– Ataksia berjalanAtaksia berjalan– DisartriaDisartria– Penurunan refeks tendon & BabinkiPenurunan refeks tendon & Babinki– Hilangnya perasaan sensoris Hilangnya perasaan sensoris – Stl usia 20 th : kifoskoliosis, DM, Stl usia 20 th : kifoskoliosis, DM,
aritmia kardiakaritmia kardiak
9696
2. Ataksia Friedrich2. Ataksia FriedrichMorfologi :Morfologi : hilangnya hilangnya
serabut dan serabut dan gliosis di gliosis di kolumna kolumna posterior posterior
hilangnya hilangnya neuron di neuron di kolumna kolumna Clark,inti saraf Clark,inti saraf cranial VIII,X,XIIcranial VIII,X,XII
neuropati neuropati periferalperiferal
9797
3. Ataksia-teleangiekasia3. Ataksia-teleangiekasia Autosomal resesifAutosomal resesif Pd anak-anakPd anak-anak Klinis :Klinis :
- Disfungsi serebelar & infeksi berulang- Disfungsi serebelar & infeksi berulang- Tanda teleangiektasis pd konjungtiva- Tanda teleangiektasis pd konjungtiva
Morfologi :Morfologi :- Hilangnya sel-sel purkinje & sel granul- Hilangnya sel-sel purkinje & sel granul- Timus (-)- Timus (-)- Gonad hipoplastik- Gonad hipoplastik- Keganasan limfoid- Keganasan limfoid
9898
Penyakit degeneratif Neuron Penyakit degeneratif Neuron MotorisMotoris
1. Amyitrophic lateral sklerosis1. Amyitrophic lateral sklerosis Neuron motoris Neuron motoris bawahbawah hilang hilang Serabut Serabut
mielin mielin traktus kortikospinaltraktus kortikospinal hilang hilang atropi muskularatropi muskular,, fasikulasi fasikulasi, , kelemahankelemahan
Neuron motoris Neuron motoris atasatas hilang hilang Serabut Serabut mielin mielin korda spinalis anteriorkorda spinalis anterior hilang hilang hiperefleksiahiperefleksia, , spastisspastis & & refleks babinskirefleks babinski
>> pd laki-laki, dekade 5>> pd laki-laki, dekade 5 Progresif Progresif komplikasi pernafasan komplikasi pernafasan Autosom dominan, (kromosom 21)Autosom dominan, (kromosom 21)
9999
Penyakit degeneratif Penyakit degeneratif Neuron MotorisNeuron Motoris
2. Penyakit Werdnig-Hoffman (Atropi 2. Penyakit Werdnig-Hoffman (Atropi
muskular Spinal Progresif Infantil)muskular Spinal Progresif Infantil) Autosom resesifAutosom resesif Pd Neuron motoris bawahPd Neuron motoris bawah Pd Neonatal dgn hipotonia (Pd Neonatal dgn hipotonia (Floppy infantFloppy infant)) Kematian krn kegagalan pernafasan atau Kematian krn kegagalan pernafasan atau
pneumonia aspirasipneumonia aspirasi Berkaitan dgn komosom 5qBerkaitan dgn komosom 5q
100100
Penyakit degeneratif Penyakit degeneratif Neuron MotorisNeuron Motoris
3. Atropi Muskular Spinal terkait-X3. Atropi Muskular Spinal terkait-X Motor neuron bawah hilangMotor neuron bawah hilang Berkaitan dgn ginekomastia, atropi testis, Berkaitan dgn ginekomastia, atropi testis,
& oligospema& oligospema
101101
PENYAKIT METABOLIK PENYAKIT METABOLIK TOKSIK DAN DIDAPATTOKSIK DAN DIDAPAT
1. Defisiensi vitamin B1 & B121. Defisiensi vitamin B1 & B122. Gangg. Neurologik akibat gangg. 2. Gangg. Neurologik akibat gangg.
MetabolikMetabolik - Hipoglikemia- Hipoglikemia - Hiperglikemia- Hiperglikemia - Encephalopati hepatik (koma - Encephalopati hepatik (koma hepatikum) hepatikum)
3. Kelainan toksin3. Kelainan toksin
102102
Defisiensi Vit. B1 (Tiamin)Defisiensi Vit. B1 (Tiamin) Psikosis mendadak Psikosis mendadak
((encephalopati Wernickeencephalopati Wernicke) ) Gangguan memori berkepanjangan & Gangguan memori berkepanjangan &
irreversibel irreversibel sindrom Korsakoffsindrom Korsakoff Morfologi :Morfologi :
- Perdarahan & nekrosis di korpus - Perdarahan & nekrosis di korpus mamilare & ventrikel III & IVmamilare & ventrikel III & IV- Korsakoff : hemosiderofag laden kronik- Korsakoff : hemosiderofag laden kronik
Lesi di nukleus dorsal medial thalamus Lesi di nukleus dorsal medial thalamus gangguan memorigangguan memori
103103
104104
Defisiensi vit B 12 Defisiensi vit B 12 (sianokobalamin) (sianokobalamin)
Anemia perniciosa Anemia perniciosa Ataksia, kaku ekstremitas bawah Ataksia, kaku ekstremitas bawah
progresif progresif kelemahan spastik kelemahan spastik paraplegia paraplegia
Morfologi :Morfologi :
Lapisan mielin bengkak bervakuol Lapisan mielin bengkak bervakuol degenerasi subakut jaras ascenden & degenerasi subakut jaras ascenden & descenden midthoraks SSTL belakangdescenden midthoraks SSTL belakang
105105
106106
HipoglikemiaHipoglikemia
Pengaruh seluler akibat kekurangan Pengaruh seluler akibat kekurangan oksigenoksigen
Neuron sensitif thd hipoglikemia pd:Neuron sensitif thd hipoglikemia pd:– Sel-sel pyramidal serebralSel-sel pyramidal serebral– Sel-sel pyramidal hipokampusSel-sel pyramidal hipokampus– Sel-sel PurkinjeSel-sel Purkinje
Bila parah Bila parah pengaruh buruk thd neuron pengaruh buruk thd neuron otak secara menyeluruhotak secara menyeluruh
107107
HiperglikemiaHiperglikemia
>> pd panderita DM yg tidak terkontrol>> pd panderita DM yg tidak terkontrol Dikaitkan dgn ketoasidosis atau koma Dikaitkan dgn ketoasidosis atau koma
hiperosmolerhiperosmoler Dehidrasi, kebingungan, stupor dan koma Dehidrasi, kebingungan, stupor dan koma Jika tdk ditangani Jika tdk ditangani edema serebral yg edema serebral yg
parahparah
108108
Encephalopati hepatic Encephalopati hepatic (koma hepatikum)(koma hepatikum)
Disfungsi serebral (delirium, kejang, Disfungsi serebral (delirium, kejang, koma)koma)
Krn peny. hati akut / kronisKrn peny. hati akut / kronis Kelainan metabolik yang mengganggu Kelainan metabolik yang mengganggu
SSP & Sistem muskulerSSP & Sistem muskuler Otak Otak → → oedemaoedema
109109
Kelainan toksikKelainan toksik
1. Karbon monoksida 1. Karbon monoksida
Morfologi :Morfologi : Patologi menyerupai hipoksia dgn cedera Patologi menyerupai hipoksia dgn cedera
selektif pd neuron lapisan III & V korteks selektif pd neuron lapisan III & V korteks serebral, sektor Somme hipokampus & serebral, sektor Somme hipokampus & sel Purkinjesel Purkinje
Nekrosis bilateral globus palidusNekrosis bilateral globus palidus
110110
Kelainan toksikKelainan toksik
2. Keracunan methanol2. Keracunan methanol Dapat menjadi butaDapat menjadi buta Morfologi :Morfologi :
- Degenerasi sel ganglion retinal- Degenerasi sel ganglion retinal
- Nekrosis putamen bilateral- Nekrosis putamen bilateral
111111
Kelainan toksikKelainan toksik3. Penyalahgunaan 3. Penyalahgunaan
etanol kronik etanol kronik Sindroma ataksia Sindroma ataksia
trunkal, sempoyongan trunkal, sempoyongan & nistagmus& nistagmus
Atrofi dan hilangnya Atrofi dan hilangnya sel granula di vermis sel granula di vermis serebelarserebelar
112112
Kelainan toksik Kelainan toksik 4. Konsumsi alkohol selama kehamilan4. Konsumsi alkohol selama kehamilan Sindrom alkohol fetal berupa:Sindrom alkohol fetal berupa:
- Pertumbuhan terlambat- Pertumbuhan terlambat
- Abnormalitas wajah- Abnormalitas wajah
- Defek septum jantung- Defek septum jantung
- Kelainan sendi- Kelainan sendi
- Mikrosefali- Mikrosefali
- Perkembangan terlambat- Perkembangan terlambat
- Gangguan mental- Gangguan mental
113113
Kelainan toksikKelainan toksik
5. Cedera yang diinduksi radiasi5. Cedera yang diinduksi radiasi Berkembang berbulan – tahunan stl Berkembang berbulan – tahunan stl
radiasiradiasi Morfologi :Morfologi :
- Nekrosis koagulatif luas dlm substansia - Nekrosis koagulatif luas dlm substansia
alba & edema di sekitarnyaalba & edema di sekitarnya
- Sferoid proteinaseosa- Sferoid proteinaseosa
- Pembuluh darah berdinding tebal- Pembuluh darah berdinding tebal
114114
TUMOR SSPTUMOR SSPCiri-ciri penting tumor otak meliputi :Ciri-ciri penting tumor otak meliputi :1. Konsekuensi lokal1. Konsekuensi lokal - - Pertimbangan bedah tergantung lokasi Pertimbangan bedah tergantung lokasi
anatomianatomi - - Lesi jinak dapat fatal karena lokasinyaLesi jinak dapat fatal karena lokasinya
2. Pola pertumbuhan2. Pola pertumbuhan Sebag. besar tumor glial (walaupun histologis Sebag. besar tumor glial (walaupun histologis jinak) jinak) dpt m’perlihatkan perilaku ganas dpt m’perlihatkan perilaku ganas
3. Pola penyebaran3. Pola penyebaran Bbrp tumor menyebar mll CSS, tp jarang Bbrp tumor menyebar mll CSS, tp jarang bermetastasis keluar SSPbermetastasis keluar SSP
115115
116116
117117
11.. astrocytoma, astrocytoma, 22. glioblastoma multiforme, . glioblastoma multiforme, 33. oligodendroglioma, . oligodendroglioma, 44. hemangioblastoma, . hemangioblastoma, 55. medulloblastoma, . medulloblastoma, 66. schwannoma, . schwannoma, 7.7. ependimoma, ependimoma, 88. meningioma. meningioma
118118
A. Histologi A. Histologi I. GliomaI. GliomaAstrositomaAstrositomaoligodendromaoligodendromaEpendimomaEpendimomaII. Tumor neuronalII. Tumor neuronalGangliositomaGangliositomaGangliogliomaGangliogliomaIII. Neoplasma berdiferensiasi burukIII. Neoplasma berdiferensiasi burukmedulloblastomamedulloblastoma
119119
A. HistologiA. HistologiIV. Tumor parenkim lainIV. Tumor parenkim lain Limfoma otal primerLimfoma otal primer Tumor sel benihTumor sel benihV. MeningiomaV. MeningiomaVI. Lesi metastatikVI. Lesi metastatikVIII. Tumor saraf periferVIII. Tumor saraf perifer ScwannomaScwannoma NeurofibromaNeurofibroma
120120
A. HistologiA. HistologiIX. Sindrom neurokutaneus (fakomatosis)IX. Sindrom neurokutaneus (fakomatosis) NeurofibromatosisNeurofibromatosis Sklerosis tuberosaSklerosis tuberosa Penyakit Von Hippel-LindauPenyakit Von Hippel-Lindau
121121
B. Topografi B. Topografi SupratentorialSupratentorialInfratentorial (fosa posterior)Infratentorial (fosa posterior)Spinal CordSpinal Cord
122122
C. Potensi biologiC. Potensi biologi
1. Highly malignant 1. Highly malignant MedulloblastomaMedulloblastoma PinoblastomaPinoblastoma Ependimoma malignantEpendimoma malignant Pineal germinomaPineal germinoma Glioblastoma multiforme Glioblastoma multiforme
2. Infiltrasi destruksi otak 2. Infiltrasi destruksi otak Kriteria mayor keganasanKriteria mayor keganasan Semua glioma menginvasi otak Semua glioma menginvasi otak
123123
C. Potensi biologiC. Potensi biologi
3. Kecepatan pertumbuhan3. Kecepatan pertumbuhan Tumbuh cepat Tumbuh cepat → → sangat ganassangat ganas
- Glioblastoma multiforme- Glioblastoma multiforme
- Medulloblastoma- Medulloblastoma
4. Tumbuh kembali setelah di angkat4. Tumbuh kembali setelah di angkat
5. Istilah jinak kemungkinan tidak 5. Istilah jinak kemungkinan tidak
tepattepat
124124
Gambaran patologi dan klinik Gambaran patologi dan klinik KompresiKompresiDestruksi Destruksi Oedema serebri Oedema serebri Efek iritasi Efek iritasi HidrocephalusHidrocephalustekanan intrakranial tekanan intrakranial ↑↑
125125
AstrositomaAstrositoma Astrositoma fibrilerAstrositoma fibriler
- Dewasa- Dewasa
- Pd serebral, serebelum, batang otak, - Pd serebral, serebelum, batang otak,
SSTL belakangSSTL belakang
- Derajat keganasan - Derajat keganasan tergantung gamb. tergantung gamb.
histologikhistologik
- Derajat rendah : hiperseluler, - Derajat rendah : hiperseluler,
pleomorfik ringanpleomorfik ringan
126126
AstrositomaAstrositoma- Astrositoma anaplastik : anaplasia - Astrositoma anaplastik : anaplasia inti meningkat, mitosis, proliferasi sel inti meningkat, mitosis, proliferasi sel vaskulervaskuler- Glioblastoma multiforme : paling - Glioblastoma multiforme : paling ganas, disertai nekrosisganas, disertai nekrosis
Glioma batang otakGlioma batang otak Astrositoma pilositikAstrositoma pilositik
- Pd anak & dewasa- Pd anak & dewasa
127127
128128
a. Polisitik astrocytoma, b. astrocytomaa. Polisitik astrocytoma, b. astrocytoma
129129
Oligodendroglioma Oligodendroglioma
Pada hemisfer Pada hemisfer serebrumserebrum
Prognosis lebih baik Prognosis lebih baik daripada daripada astrositomaastrositoma
Mikr :Mikr :Sel dgn inti sferis, Sel dgn inti sferis, dikelilingi halo dikelilingi halo sitoplasma yg jernihsitoplasma yg jernih
130130
Tumor ependimal Tumor ependimal
EpendimomaEpendimomaMedulloblastomaMedulloblastoma
131131
Ependimoma Ependimoma
Pd lapisan ependimal sistem Pd lapisan ependimal sistem ventrikel termasuk kanalis ventrikel termasuk kanalis sentralis korda spinalistsentralis korda spinalist
Penyebaran : mll CSSPenyebaran : mll CSS
132132
133133
a. Ependimoma rosette & pseudorosette a. Ependimoma rosette & pseudorosette perivaskular, b. Ependimoma miksopapilarisperivaskular, b. Ependimoma miksopapilaris
134134
MedulloblastomaMedulloblastoma Tumor primitif neuroektodermalTumor primitif neuroektodermal Pd anakPd anak Pd serebelumPd serebelum Sangat ganasSangat ganas Menyebar : mll CSSMenyebar : mll CSS Prognosis buruk Prognosis buruk
135135
136136
Kista pada SSPKista pada SSP KraniofaringiomaKraniofaringioma Kista dermoidKista dermoid Kista koloidKista koloid Kista epidermalKista epidermal
137137
Tumor ekstrinsikTumor ekstrinsik
Asal penutup otak / medulla Asal penutup otak / medulla spinalisspinalis
Serabut saraf kranial / spinalisSerabut saraf kranial / spinalis
138138
MeningiomaMeningioma Asal : sel tutup arakhnoid (vili arakhnoid)Asal : sel tutup arakhnoid (vili arakhnoid) >> pd wanita umur pertengahan>> pd wanita umur pertengahan Dominan pd wanita dgn penambahan Dominan pd wanita dgn penambahan
reseptor progesteron pada sel tumorreseptor progesteron pada sel tumor Dapat menginfiltrasi tulang Dapat menginfiltrasi tulang Agresif lokal MeningiomaAgresif lokal Meningioma
139139
140140
Meningioma : a. kumparan sel meningotel yang Meningioma : a. kumparan sel meningotel yang konsentrik, b. tumor di luar sel konsentrik, b. tumor di luar sel
141141
Lesi-lesi metastatikLesi-lesi metastatik Sebagian besar karsinoma Sebagian besar karsinoma
(separuh dari tumor intrakranial)(separuh dari tumor intrakranial) Sebagian besar berasal dr:Sebagian besar berasal dr:
– Paru / payudara / kulitParu / payudara / kulit– Ginjal dan saluran cernaGinjal dan saluran cerna
mening sering terkenamening sering terkena
142142
Tumor pembungkus Tumor pembungkus saraf tepisaraf tepi
SchwannomaSchwannomaNeurofibroma kutaneus & soliterNeurofibroma kutaneus & soliterNeurofibroma pleksiform Neurofibroma pleksiform Schwannoma MalignaSchwannoma Maligna
143143
SchwannomaSchwannoma
Tumor jinak dr sel Schwan asal kista Tumor jinak dr sel Schwan asal kista neuralisneuralis
>> kerkaitan dgn cabang vestibuler saraf >> kerkaitan dgn cabang vestibuler saraf VIII pd angulus serebelopontinVIII pd angulus serebelopontin
>> timbul dr akar dorsal>> timbul dr akar dorsal Dapat meluas melalui foramen vertebralDapat meluas melalui foramen vertebral Morfologi :Morfologi :
- masa berbatas tegas / berkapsul- masa berbatas tegas / berkapsul- melekat pd saraf tetapi terpisah dr - melekat pd saraf tetapi terpisah dr saraf tersebutsaraf tersebut
144144
SchwannomaSchwannomaMikr :Mikr : Dua pola Dua pola
pertumbuhan:pertumbuhan:
1. Antoni A1. Antoni A– HiperselulerHiperseluler
2. Antoni B2. Antoni B– HiposelulerHiposeluler
Sel memanjang, inti Sel memanjang, inti agak bergelombangagak bergelombang
145145
Neurofibroma kutaneus & Neurofibroma kutaneus & solitersoliter
SporadikSporadik Berkaitan dgn neurofibromatosis tipe IBerkaitan dgn neurofibromatosis tipe I Lesi kulit sebagai nodul-nodul, kdg dgn Lesi kulit sebagai nodul-nodul, kdg dgn
hiperpigmentasihiperpigmentasi Pd dermis dan meluas ke lemak subkutanPd dermis dan meluas ke lemak subkutan
146146
Neurofibroma pleksiformNeurofibroma pleksiform Dianggap lesi NFI sejatiDianggap lesi NFI sejati Lesi tidak dapat dipisahkan dr sarafLesi tidak dapat dipisahkan dr saraf Berpotensi menjadi ganasBerpotensi menjadi ganas
147147
Malignant peripheral nerve Malignant peripheral nerve sheath tumor sheath tumor
(schwannoma maligna)(schwannoma maligna) Invasif lokal & sgt ganasInvasif lokal & sgt ganas Sel tumor menyerupai sel Schwan dgn Sel tumor menyerupai sel Schwan dgn
inti memanjang, anaplasia inti (+)inti memanjang, anaplasia inti (+) MitosisMitosis Nekrosis Nekrosis
148148
SINDROMA NEUROKUTANEUSSINDROMA NEUROKUTANEUS
(FAKOMATOSIS)(FAKOMATOSIS) autosomal dominanautosomal dominan ditandai hamartoma-hamartoma di ditandai hamartoma-hamartoma di
seluruh tubuh seluruh tubuh mengenai sistem saraf dan kulitmengenai sistem saraf dan kulit Neurofibromatosis Tipe I (NFI)Neurofibromatosis Tipe I (NFI) Neurofibromatosis Tipe IINeurofibromatosis Tipe II Sklerosis TuberoseSklerosis Tuberose Penyakit Von – Hippel Lindau Penyakit Von – Hippel Lindau
149149
Neurofibromatosis Tipe I (NFI)Neurofibromatosis Tipe I (NFI)
Ditandai oleh :Ditandai oleh : Neurofibroma (pleksiform dan kutaneus)Neurofibroma (pleksiform dan kutaneus) Scwannoma saraf akustikScwannoma saraf akustik Glioma saraf optik / meningiomaGlioma saraf optik / meningioma Nodul-nodul berpigmen di irisNodul-nodul berpigmen di iris Macula-makula kutaneus Macula-makula kutaneus
hiperpigmentasihiperpigmentasi Mengakibatkan deformitas spinal Mengakibatkan deformitas spinal
(kifoskoliosis) (kifoskoliosis)
150150
Neurofibromatosis Tipe 2 (NF2)Neurofibromatosis Tipe 2 (NF2)
Autosomal dominan (kromosom 22)Autosomal dominan (kromosom 22) Cenderung menjadi Swhannoma saraf Cenderung menjadi Swhannoma saraf
VII bilateral atau meningioma multipleVII bilateral atau meningioma multiple
151151