Patofisiologi Dan Diagnosis Oab
-
Upload
budi-iman-santoso -
Category
Documents
-
view
25 -
download
3
description
Transcript of Patofisiologi Dan Diagnosis Oab
PATOFISIOLOGI DAN DIAGNOSIS OVERACTIVE BLADDER
Dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K)
Divisi Uroginekologi RekonstruksiDepartemen Obstetri dan GinekologiFakultas Kedokteran Universitas IndonesiaJakarta
POKOK BAHASAN
Pendahuluan Anatomi dan Fisiologi Kandung Kemih Etiologi dan Faktor Risiko Patofisiologi - Overaktivitas Detrusor
Miogenik, Neurogenik, Idiopatik
Diagnosis - Anamnesis, Pemeriksaan Fisik &Tambahan
Kesimpulan
PENDAHULUANDEFINISI OAB
Kumpulan gejala Urgensi Frekuensi Nokturia +/ - inkontinensia ICS: Infeksi (-)
URGENSI vs. IU Tipe Urgensi
PREVALENSI OAB
Belum banyak diteliti – definisi masih baru
13 juta orang di AS
Prevalensi OAB meningkat seiring
dengan meningkatnya usia
Hanya 15% pasien OAB mendapatkan
pengobatan
DAMPAK OAB
Aktivitas sosial terbatas
Depresi Gangguan tidur Kualitas hidup
menurun Jatuh dan fraktur Biaya tinggi –
AS, 26 miliar (1995)
ANATOMI
otot detrusor dan sfingter uretra
Persarafan Pusat dan perifer
Parasimpatis ACh – muskarinik
Simpatis Epi/NEpi – adrenergik
FISIOLOGI
PENGISIAN: Simpatis Detrusor relaksasi Sfingter kontraksi
PENGOSONGAN: Parasimpatis Detrusor kontraksi Sfingter relaksasi
tekanan intravesika ↓
resistensi sfingter uretra persarafan baik
tekanan uretra ↓
Parasimpatis melepas ACh ~ reseptor muskarinik
FAKTOR RISIKO & ETIOLOGI
Kandung kemih normal menyerupai balon elastis – saat terisi, tekanan di dalamnya lebih rendah daripada resistensi uretra.
FAKTOR RISIKO & ETIOLOGI
Tabel 1. Faktor-faktor risiko dan Etiologi OAB
Kelainan pada saluran kemih bawah
Kondisi fungsional
Kelainan neurologik Kondisi perilaku
Kelainan sistemik Efek samping obat-obatan
PATOFISIOLOGI OAB
Detrusor kontraksi sebelum volume max
Gagalnya penyesuaian tubuh terhadap tekanan kandung kemih↑
Overaktivitas detrusor Miogenik Neurogenik Idiopatik
OAB MIOGENIK
DISEBABKAN OLEH: hiperaktivitas otot
polos detrusor gangguan
pengendalian aktivitas otot detrusor (korteks serebri, batang otak dan medula spinalis)
MEKANISME: Pengosongan kandung
kemih tidak sempurna Denervasi kandung
kemih
OAB NEUROGENIK
Perubahan pada saraf Rangsangan pada saraf
sekunder Neurotransmiter sentral
& perifer (+) ACh, glutamat,
serotonergik, dopamin (-) gama-aminobutirat,
enkefalin, dopamin
OAB NEUROGENIK
Serat saraf sensorik delta A bermielin respons terhadap peregangan pasif dan kontraksi aktif otot detrusor.
Serat saraf sensorik tipe C tidak bermielin berespons terhadap neurotransmiter
OAB NEUROGENIK
Tabel 2. Reseptor saraf aferen yang berperan dalam OAB
Reseptor Diaktifkan oleh
Vaniloid Kapsaicin, anandamid endogen
Neurokinin Neurokinin A, substansi P
trk-A nerve growth factor
Purigenik (P2X) ATP
Lainnya: nitrit oksida, calcitonin-gene related protein dan brain-derived neurotropic factor
OAB IDIOPATIK
Perubahan otot detrusor akibat denervasi, pencetus: Kerusakan jaras saraf inhibisi di SSP Sensitisasi saraf perifer aferen di kandung
kemih Proses penuaan Neuropati perifer
Perubahan taut antar sel
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Dokter umum Di tingkat layanan kesehatan
primer Skrining Anamnesis Pemeriksaan Fisik Uji diagnostik: kontroversial
Diagnosis OAB dapat ditegakkan bila tidak penyakit lainnya
SKRINING DAN ANAMNESIS
Skrining: kuesioner, indeks gejala
Anamnesis: + voiding diary, symptom scale Kelainan neurologik Gangguan saluran cerna Kebiasaan makan Riwayat obstetri Penggunaan obat serta
penyakit lain
PEMERIKSAAN FISIK
Kelainan saraf Status mental Indeks Massa Tubuh (>30 kg/m2)
Kelainan anatomis Abdomen: massa, hernia Genitalia: prolaps, vaginitis atrofi,
atrofi urogenital, tonus sfingter rektum, anal wink
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
Masih kontroversial Untuk menyusun strategi tatalaksana baru
Laboratorium: fungsi ginjal, glukosa, urinalisis
Volume residu urin pasca kemih Urodinamik Sistoskopi Radiologik
VOLUME RESIDU URIN PASCAKEMIH (PVR)
Non-invasif Untuk identifikasi residu urin yang signifikan secara
klinis Tingkat akurasi > 90 persen. Pertimbangkan pada:
Berisiko retensio urin Tidak lampias akibat gangguan fungsi saraf Kelainan anatomi Dicetuskan oleh penggunaan obat-obatan Pasien OAB pascabedah.
Peranan terbatas pada wanita dengan fungsi saraf yang normal
URODINAMIK
Mahal dan invasif
Pertimbangkan pada:
Gagal terapi
Volume residual urin
(+) dan signifikan
75-100 mL & 150 mL
SISTOSKOPI
Pertimbangkan pada: Hematuria Berisiko kanker
kandung kemih
Pemeriksaan SITOLOGI
RUJUKAN KE DOKTER AHLI
Tabel 3. Tanda dan gejala bahwa pasien perlu segera dirujuk ke dokter spesialis
Diagnosis tidak jelas dan dokter tidak mampu memberikan penatalaksanaan yang jelas
Respons pasien yang buruk terhadap terapi konservatif (latihan kandung kemih, latihan otot dasar panggul, dan terapi obat)
hematuria tanpa disertai infeksiProlaps organ panggul derajat beratvolume urin residu pascakemih yangabnoprmalPembesaran prostatKondisi neurologik (yaitu sklerosis multipel, lesi medula spinalis)Riwayat pembedahan panggul
KESIMPULAN
Sering terjadi dan mengganggu kualitas hidup Hanya sebagian kecil pasien mendapatkan
diagnosis dan penatalaksanaan yang tepat. Dilakukan oleh dokter umum di tingkat layanan
kesehatan primer Umumnya tidak perlu pemeriksaan khusus Di masa yang akan datang, diagnosis OAB
tampaknya akan lebih mudah dilakukan.
TERIMA KASIH