Patient and Clinical Problem

3
Patient and clinical problem VKA (Vitamin K Antagonis) adalah kelas anti koagulan yang merupakan salah satu kelas utama obat yang digunakan dalam kardiovaskuler. 1-1.5 % dari populasi di negara-negara barat telah menjadi subyek dari VKA atau disebut OAT (Oral Anticoagulan Terapi). Terapi OAT telah digunakan 20 tahun, namun peneliti tidak mengkaji pasien usia lanjut karena resiko komplikasi perdarahan lebih tinggi. Perdarahan serebral merupakan komplikasi serius dari VKA. Jurnal ini memfokuskan pada strategi terapi yang mencegah pembekuan darah dengan membalikkan koagulopati pada pasien dengan akut nontraumatik ICH (Intracerrebrral Hemorrhage) saat penggunaan OAT. Tenaga medis harus menggunakan praktek baru : a. Membalikkan koagulopati secepat mungkin untuk menghindari pertumbuhan hematom b. Mengobati penyebab awal yang mendasari ICH secara mandiri untukpengobatan koagulopati c. Mengobati hematoma kecil dengan cepat karena pasien dengan prognosis yang baik dapat memburuk dengan adanya hematom d. Mengganti antikoagulasi pasien dengan INR (International Normalized Ratio) Interventions Manajemen praktis dari OAT-ICH : a. Vitamin K1 Pemberian vitamin K1 (fetomenadiona) sebenarnya merupakan langkah awal dari manajemen praktis OAT-ICH, namun ia memiliki onset aksi yang lambat. Keefektifan dosis dibutuhkan 2-6 jam dan harus diberikan berkelanjutan selama 12-24jam. Pengaruh vitamin K1 lebih cepat bila diberikan

description

analisis jurnal yang berbasis pada PICO

Transcript of Patient and Clinical Problem

Page 1: Patient and Clinical Problem

Patient and clinical problemVKA (Vitamin K Antagonis) adalah kelas anti koagulan yang merupakan salah satu kelas utama obat yang digunakan dalam kardiovaskuler. 1-1.5 % dari populasi di negara-negara barat telah menjadi subyek dari VKA atau disebut OAT (Oral Anticoagulan Terapi). Terapi OAT telah digunakan 20 tahun, namun peneliti tidak mengkaji pasien usia lanjut karena resiko komplikasi perdarahan lebih tinggi. Perdarahan serebral merupakan komplikasi serius dari VKA. Jurnal ini memfokuskan pada strategi terapi yang mencegah pembekuan darah dengan membalikkan koagulopati pada pasien dengan akut nontraumatik ICH (Intracerrebrral Hemorrhage) saat penggunaan OAT. Tenaga medis harus menggunakan praktek baru :

a. Membalikkan koagulopati secepat mungkin untuk menghindari pertumbuhan hematomb. Mengobati penyebab awal yang mendasari ICH secara mandiri untukpengobatan

koagulopatic. Mengobati hematoma kecil dengan cepat karena pasien dengan prognosis yang baik

dapat memburuk dengan adanya hematomd. Mengganti antikoagulasi pasien dengan INR (International Normalized Ratio)

Interventions

Manajemen praktis dari OAT-ICH :a. Vitamin K1

Pemberian vitamin K1 (fetomenadiona) sebenarnya merupakan langkah awal dari manajemen praktis OAT-ICH, namun ia memiliki onset aksi yang lambat. Keefektifan dosis dibutuhkan 2-6 jam dan harus diberikan berkelanjutan selama 12-24jam. Pengaruh vitamin K1 lebih cepat bila diberikan secara intravena. Vitamin K1 memiliki harga yang murah, namun anafilaksis (). Karena pendek paruh dan durasi kerja, vitamin K1 harus diberikan pada semua pasien agar menghindari rebound koagulopati .

b. PCCProtrombin Consentrate Compleks dianggap sebagai pilihan terapi pertama OAT-ICH. PCC memiliki efektivitas dalam menentukan pembalikan OAT. PCC memiliki keunggulan dibanding dengan vitamin K1 dan FFP. PCC rendah resiko thrombosis. Namun PCC lebih mahal daripada vitamin K1 dan FFP.

c. FFPFresh Frozen Plasma paling umum digunakan dalam OAT-ICH terutama di Amerika Serikat sekitar 60%. FFP adalah produk darah yang mengandung semua faktor

Page 2: Patient and Clinical Problem

koagulasi, namun FFP memiliki efek yang berbahaya pada pasien lanjut usia dan penyakit cardio pulmonal.

d. rFVIIapenggunaan rFVlla mengurangi pertumbuhan hematoma tetapi tidak meningkatkan kelangsungan hidup pasien atau hasil fungsional setelah ICH namun rFVIIa meningkatkan kejadian tromboemboli arteri komplikasi. Atas dasar hasil ini pemanfaatan rFVIIa sebagai terapi hemostatik ultra awal untuk semua pasien dengan ICH tidak dapat direkomendasikan ini merupakan obat yang paling mahal dari obat-obatan lain.

ComparatorMenurut Schulman (2008) efikasi dan keamanan dari OAT tergantung dari kualitas pemantauan pengendalian terapi. Resiko perdarahan ganda dengan kenaikan nilai INR lebih dari 4,5 merupakan faktor resiko yang paling signifikan untuk perdarahan pada pasien dengan OAT meningkat 6 kali. Menurut Ansell (2008) faktor resiko untuk perdarahan pada pasien dengan OAT adalah sebagai berikut :

1. Usia lanjut 2. Penyakit hati dan ginjal berat3. Trombositopenia berat4. Riwayat perdaran sebelumnya 5. Anemia6. Demensia7. Resiko jatuh

Outcome Insiden OAT –ICH telah meningkat baru-baru ini karena terkait dengan risiko tinggi perdarahan yang menyebabkan kematian,kecacatan. Beberapa agen seperti vitamin K1 , PCC, rFVIIa dan FFP yang tersedia dan ada pro dan kontra menggunakan obat-obatan tersebut. Semua protocol untuk OAT-ICH menekankan penghentian segera dari obat antikoagulan dan langsung diberikan vitaminnK1 . penggunaan PCC atau rFVIIa mendapat pembalikan koagulopati lebih cepat daripada FFP saja .

Kasus :Tn. A, 37 tahun dibawa ke UGD Rs. Raden Mataher setelah mengalami kecelakaan lalulintas saat mengendarai motornya. Lokasi kejadian berjarak 2 jam dari IGD. Tn. A tidak memakai helm saat dibawa dan Tn. A sempat pingsan > 15 menit ketika sadar ia kembali mengeluh kekepalanya terasa sakit dan muntah sebanyak 3 kali. Saat dilakukan periksaan fisik ditemukan Tn.A membuka mata saat dirangsang nyeri dan menunjukkan fleksi abnormal pada sisi kanan dan tidak dapat digerakkan pada sisi kiri. TD: 80/50 mmHg, pernafasan: cheynes stokes, Nadi: 52x/menit, T : 37,8 C tampak jejas dengan ukuran 5x10cm pada parietal kanan. Pupil mengalami dilatasi ipsilateral dan refleks cahaya pada kedua pupil menurun. Respon verbal hanya berupa erangan. Apa yang terjadi pada pasien ini?