Topik: Patient Safety & Clinical Governance Magister ... filememberdayakan pasien dalam proses...

15
Panduan Magang Akademik Fase 1 Topik: Patient Safety & Clinical Governance Magister Manajemen Rumah Sakit Fakultas Kedokteran UGM PENDAHULUAN Tenaga kesehatan harus selalu menjunjung tinggi sumpah Hipokrates, salah satunya adalah "First, do no harm". Meskipun tenaga kesehatan selalu mengupayakan yang terbaik untuk pasiennya, akan tetapi kejadian yang tidak diinginkan atau adverse event masih sering terjadi. Kejadian yang tidak diinginkan ini bisa terjadi dari sejak pasien memasuki pintu rumah sakit sampai keluar dari rumah sakit. Semua tenaga medis dan juga tenaga non-medis bisa ikut bertanggungjawab pada terjadinya kejadian yang tidak diinginkan. Oleh karena itu keselamatan pasien (patient safety) adalah urusan semua orang yang bekerja di rumah sakit. Dulu permasalahan keselamatan pasien belum menjadi pembicaraan. Tetapi sejak diterbitkannya laporan yang menunjukkan tingginya angka morbiditas dan mortalitas akibat kejadian yang tidak diinginkan pasien, termasuk dampak biaya yang tinggi, isu keselamatan pasien menjadi topik prioritas rumah sakit. Hal ini merupakan salah satu contoh perubahan yang terjadi secara makro yang dampaknya sampai ke berbagai sistem mikro. Oleh karena itu, pendidikan manajemen di magister manajemen rumah sakit ini memerlukan basis yang kuat dalam memahami perspektif pasien dalam rangka memenuhi tuntutan lingkungan makro dan mikro tersebut. Dalam konteks perumahsakitan, pasien sebagai individuals dan customer menjadi the reason for being a (sustainable) hospital organization. Oleh karena itu, kelangsungan hidup dan pertumbuhan organisasi rumah sakit sangat ditentukan oleh keunggulan kompetitif dalam penyediaan pelayanan yang berfokus pada keselamatan pasien (patient safety). Sebagai customer, pasien juga memiliki customer value dan perilaku yang perlu dipahami oleh rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan dan harapannya serta mampu memberikan kepuasan. Selain sebagai customer, peran penting pasien di rumah sakit lainnya adalah pasien sebagai mitra pelayanan rumah sakit (patient as partner). Mendudukkan pasien sebagai mitra dalam mencapai patient safety berarti memberdayakan pasien dalam proses pelayanan kesehatan melalui patient education maupun bentuk-bentuk pemberdayaan pasien lainnya. Untuk mencapai pelayanan yang berfokus pada pasien, rumah sakit harus bisa merespon kebutuhan dan keluhan pasien dengan menciptakan sistem mikro dan organisasi yang baik yang ditunjang dengan lingkungan yang baik. Seorang manajer rumah sakit harus bisa memahami konsep Clinical Governance. Risiko klinis pada sistem mikro perlu dikenali, dianalisis, diperbaiki, dikendalikan, dan dipantau secara terus menerus melalui penetapan sasaran, indikator dan pengukuran mutu, merancang dan memperbaiki sistem pelayanan, dan pengendalian mutu secara periodik melalui kegiatan audit klinik dan audit pelayanan. Clinical guideline yang diterjemahkan secara operasional dalam bentuk prosedur-prosedur klinis maupun clinical care pathway dan case management, yang diikuti dengan kegiatan surveilans merupakan upaya untuk memperbaiki sistem mikro pelayanan klinis. Pendekatan epidemiologi bisa digunakan dalam melakukan identifikasi dan mengendalikan risiko klinis pada sistem mikro.

Transcript of Topik: Patient Safety & Clinical Governance Magister ... filememberdayakan pasien dalam proses...

Page 1: Topik: Patient Safety & Clinical Governance Magister ... filememberdayakan pasien dalam proses pelayanan kesehatan melalui patient education maupun bentuk-bentuk pemberdayaan pasien

Panduan Magang Akademik Fase 1

Topik: Patient Safety & Clinical Governance Magister Manajemen Rumah Sakit

Fakultas Kedokteran UGM PENDAHULUAN

Tenaga kesehatan harus selalu menjunjung tinggi sumpah Hipokrates, salah satunya adalah "First, do no harm". Meskipun tenaga kesehatan selalu mengupayakan yang terbaik untuk pasiennya, akan tetapi kejadian yang tidak diinginkan atau adverse event masih sering terjadi. Kejadian yang tidak diinginkan ini bisa terjadi dari sejak pasien memasuki pintu rumah sakit sampai keluar dari rumah sakit. Semua tenaga medis dan juga tenaga non-medis bisa ikut bertanggungjawab pada terjadinya kejadian yang tidak diinginkan. Oleh karena itu keselamatan pasien (patient safety) adalah urusan semua orang yang bekerja di rumah sakit.

Dulu permasalahan keselamatan pasien belum menjadi pembicaraan. Tetapi sejak diterbitkannya laporan yang menunjukkan tingginya angka morbiditas dan mortalitas akibat kejadian yang tidak diinginkan pasien, termasuk dampak biaya yang tinggi, isu keselamatan pasien menjadi topik prioritas rumah sakit. Hal ini merupakan salah satu contoh perubahan yang terjadi secara makro yang dampaknya sampai ke berbagai sistem mikro.

Oleh karena itu, pendidikan manajemen di magister manajemen rumah sakit ini memerlukan basis yang kuat dalam memahami perspektif pasien dalam rangka memenuhi tuntutan lingkungan makro dan mikro tersebut. Dalam konteks perumahsakitan, pasien sebagai individuals dan customer menjadi the reason for being a (sustainable) hospital organization. Oleh karena itu, kelangsungan hidup dan pertumbuhan organisasi rumah sakit sangat ditentukan oleh keunggulan kompetitif dalam penyediaan pelayanan yang berfokus pada keselamatan pasien (patient safety). Sebagai customer, pasien juga memiliki customer value dan perilaku yang perlu dipahami oleh rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan dan harapannya serta mampu memberikan kepuasan. Selain sebagai customer, peran penting pasien di rumah sakit lainnya adalah pasien sebagai mitra pelayanan rumah sakit (patient as partner). Mendudukkan pasien sebagai mitra dalam mencapai patient safety berarti memberdayakan pasien dalam proses pelayanan kesehatan melalui patient education maupun bentuk-bentuk pemberdayaan pasien lainnya.

Untuk mencapai pelayanan yang berfokus pada pasien, rumah sakit harus bisa merespon kebutuhan dan keluhan pasien dengan menciptakan sistem mikro dan organisasi yang baik yang ditunjang dengan lingkungan yang baik. Seorang manajer rumah sakit harus bisa memahami konsep Clinical Governance. Risiko klinis pada sistem mikro perlu dikenali, dianalisis, diperbaiki, dikendalikan, dan dipantau secara terus menerus melalui penetapan sasaran, indikator dan pengukuran mutu, merancang dan memperbaiki sistem pelayanan, dan pengendalian mutu secara periodik melalui kegiatan audit klinik dan audit pelayanan. Clinical guideline yang diterjemahkan secara operasional dalam bentuk prosedur-prosedur klinis maupun clinical care pathway dan case management, yang diikuti dengan kegiatan surveilans merupakan upaya untuk memperbaiki sistem mikro pelayanan klinis. Pendekatan epidemiologi bisa digunakan dalam melakukan identifikasi dan mengendalikan risiko klinis pada sistem mikro.

Page 2: Topik: Patient Safety & Clinical Governance Magister ... filememberdayakan pasien dalam proses pelayanan kesehatan melalui patient education maupun bentuk-bentuk pemberdayaan pasien

Pelayanan klinis di rumahsakit sangat tergantung pada pelayanan keperawatan. Kolaborasi antar perawat dan dengan petugas kesehatan yang lain merupakan salah satu faktor penting dalam mengupayakan keselamatan pasien. Integrasi dan koordinasi pelayanan klinis dapat diwujudkan melalui pengembangan sistem pelayanan keperawatan yang tepat dengan memperhatikan sumber daya yang ada dan rencana pengembangan ke depan. Pengembangan tim dan kerjasama serta kepemimpinan klinis perlu dilakukan untuk mendukung kesinambungan pelayanan. Sistem mikro tidak akan dapat berjalan dengan optimal jika tidak didukung oleh sistem informasi rumahsakit. Rekam medik merupakan sumber informasi yang sangat penting dalam pengambilan keputusan, baik klinis maupun manajerial di rumahsakit. Oleh karena itu pengembangan tehnologi informasi dan komunikasi mutlak perlu dilakukan. Pasien mengharapkan dilayani oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan bersedia memberikan pelayanan secara profesional dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip etika profesi dan hak-hak pasien. Perencanaan dan pengembangan SDM merupakan unsur pendukung yang penting dalam upaya perbaikan sistem mikro.

Pelayanan pada sistem mikro tidak akan dapat terlaksana secara optimal jika tidak didukung oleh logistik dan pembiayaan yang memadai. Strategi pembiayaan, manajemen keuangan, dan manajemen logistik merupakan sistem pendukung terhadap berfungsinya sistem mikro akan dibahas juga dalam blok 2. Dalam mengelola seluruh kegiatan pada sistem mikro pelayanan beserta pendukungnya, diterapkan perilaku profesional sebagai manajer dan prinsip etika manajerial.

Page 3: Topik: Patient Safety & Clinical Governance Magister ... filememberdayakan pasien dalam proses pelayanan kesehatan melalui patient education maupun bentuk-bentuk pemberdayaan pasien

KOMPETENSI DAN LEARNING OUTCOME BLOK 1

KOMPETENSI LEARNING OUTCOME Memahami dan mengkaji setiap isu aktual di bidang pelayanan kesehatan sebagai titik awal untuk mengantisipasi perubahan di bidang pelayanan dan pengelolaan rumah sakit yang berfokus pada pasien (patient focus)

1. Memahami isu aktual mengenai patient safety sebagai entry point pelayanan kesehatan yang transparan, akuntabel, dan profesional

2. Memahami dampak klinik, medik, dan ekonomik pelayanan kesehatan yang tidak bertumpu pada keselamatan pasien

3. Meningkatkan sensitivitas terhadap dinamika pelayanan kesehatan di rumah sakit yang berfokus pada pasien (patient focus)

Melakukan analisis permasalahan yang berkaitan dengan hubungan antara pasien-profesional kesehatan, dan pasien-manajemen rumah sakit.

1. Memahami konsep dasar Epidemiologi Klinik untuk menganalisis permasalahan pasien dan profesi kesehatan

2. Memahami Patient Value and Preference 3. Meningkatkan self-study skills untuk mengikuti

perkembangan terkini di bidang manajemen rumah sakit

4. Meningkatkan komunikasi dasar: mendengarkan kebutuhan dan harapan pasien, merespon keluhan, dan menyampaikan kabar buruk

Mengidentifikasi dan mengelola faktor-faktor yang berpotensi menimbulkan risiko dalam pola hubungan pasien-profesional kesehatan-manajemen rumah sakit.

1. Memahami patient participation and empowerment 2. Mengidentifikasi bentuk-bentuk patient

participation dan empowerment di rumah sakit 3. Menganalisis Health Care Seeking behaviuor 4. Merencanakan kebutuhan untuk Patient Education

& Information

Mengidentifikasi dan mengelola masalah yang berkaitan dengan isu safety di rumah sakit

1. Menginternalisasi definisi dan klasifikasi patient safety

2. Menggunakan teori-teori dalam patient safety untuk mengidentifikasi masalah

3. Memahami Budaya Patient Safety

Memahami dan mengkaji berbagai karakteristik dan peran pasien dalam sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit

1. Mampu mengkaji perubahan lingkungan bisnis dan Dampaknya Terhadap Paradigma Manajemen

2. Memahami Customer Value and Satisfaction, Continuous Improvement, Cross-Functional, and Employee Empowerment Mindsets

3. Menganalisis Consumer Behaviour dalam memilih RS

Page 4: Topik: Patient Safety & Clinical Governance Magister ... filememberdayakan pasien dalam proses pelayanan kesehatan melalui patient education maupun bentuk-bentuk pemberdayaan pasien

KOMPETENSI DAN LEARNING OUTCOME BLOK 2

No Kompetensi Learning outcome

1 Mampu menjelaskan konsep

dasar manajemen sistem mikro

a. Mampu menjelaskan konsep dasar manajemen

dan kinerja pada system mikro

b. Mampu mengidentifikasikan permasalahan

manajemen pada system mkro

c. Mampu menjelaskan dasar-dasar etika dalam

hubungan pada system mikro

d. Mampu menjelaskan kebutuhan system dan

teknologi informasi untuk mengidentifikasikan,

mengumpulkan dan menganalisis masalah pada

sistem mikro

e. Mampu menjelaskan dasar-dasar perencanaan

dan pengembangan Sumber Daya Manusia pada

system mikro

f. Mampu menjelaskan prinsip-prinsip dasar

ekonomi untuk diterapkan pada system mikro

g. Mampu menjelaskan dasar-dasar governans

klinis dan manajemen resiko

h. Mampu mengidentifikasi masalah etikolegal

pada system mikro

2 Mampu menganalisis proses

manajemen dan pelayanan

klinis pada sistem mikro

a. Mampu mengidentifikasikan dan menganalisis

masalah manajemen klinis dan manajemen

resiko klinis.

b. Mahasiswa mampu melakukan audit kinerja

pelayanan klinis dan melakukan audit klinis

c. Mampu menyusun alternatif untuk

memperbaiki sistem manajemen klinis dan

manajemen resiko klinis yag tanggap pada

kebutuhan dan harapan pasien dan keselamatan

pasien

3 Mampu menganalisis proses

manajemen dan pelayanan

pendukung klinis, dan

melakukan intervensi pada

sistem manajemen klinis dan

sistem manajemen pendukung

pada sistem mikro

a. Mampu mengidentifikasikan dan menganalisis

masalah pada system manajemen pendukung

pelayanan klinis dan risiko pada sistem

manajemen pendukung pelayanan klinis

b. Mampu merencanakan kebutuhan sistem

manajemen pendukung pelayanan klinis

c. Mampu mendesain dan memperbaiki sistem

manajemen pendukung pelayanan klinis

d. Mampu mengelola proses pada system

manajemen pendukung pelayanan klinis

e. Mampu mengelola risiko pada sistem

manajemen pendukung pelayanan klinis

Page 5: Topik: Patient Safety & Clinical Governance Magister ... filememberdayakan pasien dalam proses pelayanan kesehatan melalui patient education maupun bentuk-bentuk pemberdayaan pasien

TEMPAT MAGANG Alternatif tempat magang: RS tempat bekerja RS lain afiliasi MMR Sebaiknya RS tempat magang bukan di rumah sakit tempat mahasiswa bekerja. Harapannya supaya bisa belajar sebanyak-banyak dari pengalaman baik dan pengalaman buruk yang dihadapi oleh rumah sakit lain dan bisa menilai proses manajemen rumah sakitnya dengan objektif. Selain itu diharapkan rumah sakit tempat magang adalah rumah sakit dengan manajemen yang dinilai lebih baik daripada rumah sakit tempat bekerja, sehingga mahasiswa bisa belajar hal-hal baru. RS afiliasi MMR antara lain: Jawa: - RS Panti Rapih - RS Bethesda - RS PKU Muhammadiyah - RS Panembahan Senopati - RS Kota Yogyakarta - RS Wates - RS Bethesda Lempuyangwangi - RSCC Yogyakarta Sumatera - RS.... - RS ... Kalimantan - ... - ... Sulawesi - ..... - .... Indonesia Timur - .... - ... - .... - ....

Page 6: Topik: Patient Safety & Clinical Governance Magister ... filememberdayakan pasien dalam proses pelayanan kesehatan melalui patient education maupun bentuk-bentuk pemberdayaan pasien

LAMA MAGANG Periode magang dilakukan selama 2 minggu sesuai kesepakatan dengan pihak Rumah Sakit. Hasil magang harus dipresentasikan di kampus. PEMBIMBING MAGANG Pembimbing magang adalah salah satu manajer rumah sakit dan salah satu dosen/pengelola MMR yang ditunjuk untuk mengkoordinir dan memonitor pelaksanaan magang mahasiswa di rumah sakit. BIAYA MAGANG to be discussed.

Page 7: Topik: Patient Safety & Clinical Governance Magister ... filememberdayakan pasien dalam proses pelayanan kesehatan melalui patient education maupun bentuk-bentuk pemberdayaan pasien

TUJUAN MAGANG Selama magang mahasiswa diharapkan bisa mengamati dan mengidentifikasi permasalahan terkait dengan patient safety dengan menggunakan kerangka The Chain of Effect in Improving Healthcare Quality yang dimulai dari pasien, sistem mikro, konteks organisasi, dan konteks lingkungan.

Chain 1 The Patient

1 Mengidentifikasi pola pencarian kesehatan pasien dan perilaku pasien dalam memilih rumah sakit

2 Mengidentifikasi bentuk-bentuk partisipasi pasien dalam proses pengobatan

3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk pemberdayaan pasien yang dilakukan rumah sakit

4 Menilai komunikasi antara pasien dengan petugas kesehatan yang terlibat dalam pengobatannya (dokter, perawat, tenaga non medis)

Memahami patient value dan patient satisfaction

5 Mengidentifikasi kejadian tidak diinginkan yang pernah terjadi di RS.

6 Mengidentifikasi dampak klinik, dampak ekonomi dan dampak sosial dari kejadian yang tidak diinginkan (adverse event) pada pasien

Chain 2 The Microsystem

1 Mengobservasi budaya patient safety di tingkat unit

2 Mengeksplorasi pemahaman staf medis dan non-medis di tingkat unit mengenai keselamatan pasien

3 Mengidentifikasi dan mengevaluasi upaya-upaya peningkatan keselamatan pasien di tingkat unit/microsystem

4 Memahami dampak kejadian tidak diinginkan (adverse event) di tingkat unit

5 Mengidentifikasi dan mengevaluasi proses edukasi dan penyampaian informasi pada pasien, termasuk bagaimana merespon keluhan, menanggapi harapan, dan menyampaikan kabar buruk.

6 Mengidentifikasi dan mengevaluasi implementasi prinsip-prinsip clinical governance dan risk management di tingkat unit.

7 Mengidentifikasi dan mengevaluasi proses-proses peningkatan mutu yang sudah dilakukan di tingkat unit

8 Mengidentifikasi permasalahan manajemen dan kinerja di tingkat mikro/di tingkat unit melalui observasi, pemanfaatan data-data rutin dan sistem informasi

9 Melakukan audit klinis dan audit kinerja pelayanan

Chain 3 The Organisation

1 Mengidentifikasi upaya-upaya peningkatan keselamatan pasien di rumah sakit

2 Mengidentifikasi kebijakan-kebijakan terkait keselamatan pasien di rumah sakit serta menjelaskan bagaimana implementasi

3 Menjelaskan proses evaluasi kebijakan terkait keselamatan pasien di rumah sakit dan pencapaian targetnya.

Page 8: Topik: Patient Safety & Clinical Governance Magister ... filememberdayakan pasien dalam proses pelayanan kesehatan melalui patient education maupun bentuk-bentuk pemberdayaan pasien

4 Mengidentifikasi dampak kejadian tidak diinginkan (adverse event) di tingkat rumah sakit

5 Mengidentifikasi inisiatif pelatihan internal dan eksternal yang terkait dengan keselamatan pasien

6 Mengidentifikasi dan menganalisis proses perencanaan, manajemen resiko dan evaluasi sistem manajemen pendukung

Mengidentifikasi mekanisme perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia di tingkat rumah sakit

Chain 4 The Environment

1 Menjelaskan peran dinas kesehatan dalam mendorong tercapainya pelayanan kesehatan yang berfokus pada pasien

2 Menjelaskan peran pemilik/stakeholder rumah sakit untuk mencapai pelayanan kesehatan yang berfokus pada pasien

3 Menjelaskan peran masyarakat dalam mendorong tercapainya pelayanan kesehatan yang berfokus pada pasien

4 menjelaskan upaya-upaya rumah sakit untuk melibatkan pihak dinas kesehatan, pemilik/yayasan/stakeholder rumah sakit dan masyarakat dalam proses peningkatan mutu rumah sakit.

Page 9: Topik: Patient Safety & Clinical Governance Magister ... filememberdayakan pasien dalam proses pelayanan kesehatan melalui patient education maupun bentuk-bentuk pemberdayaan pasien

Format Laporan Magang Isi: Halaman Judul Halaman Pengesahan Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Bab I. Profil Rumah Sakit

A. Identitas RS/Profil RS

B. Kepemilikan, jenis, tipe/kelas RS

C. Sumber daya/produk (termasuk jumlah bed) dan profil efisiensi (BOR, LOS, TOI)

D. SDM : dokter spesialis, dokter umum, tenaga administrasi, dll

Bab II. Profil unit tempat magang Nama Unit: Pelayanan yang tersedia SDM yang tersedia Profil efisiensi: kunjungan pasien (baru-lama), BOR, LOS, TOI Profil kinerja unit: pilih beberapa indikator mutu yang sudah diukur di unit tersebut Bab III. Hasil analisis terhadap pelayanan yang berfokus pada pasien Bagian ini berisi hasil observasi, FGD, wawancara, dan analisis data rutin rumah sakit untuk menjawab beberapa aspek manajemen yang disajikan dengan kerangka Berwick. Laporan magang ini sifatnya individual/kelompok yang bertujuan untuk menilai pemahaman mahasiswa secara komprehensif terhadap permasalahan manajemen rumah sakit dan tidak bertujuan untuk dipublikasikan sebagai hasil penelitian. Oleh karena itu metodologi pengumpulan data tidak harus mengikuti rancangan penelitian tertentu. Ketika melakukan observasi terhadap permasalahan manajemen di rumah sakit, mahasiswa diharapkan menggunakan ilmu yang sudah didapat pada blok 1 dan blok 2 dengan mempertimbangkan aspek input-proses-output. Beberapa probing yang disajikan disini hanya sebagai contoh yang diambil dari standar Joint Commision Internation (JCI), dan mahasiswa bisa mengembangkannya lagi dengan menggunakan standar KARS atau standar lainnya yang berlaku di rumah sakit. Rantai 1: Pasien A. Pola pencarian kesehatan dan perilaku pasien dalam memilih rumah sakit

i. Alasan apa yang mendorong pasien memilih rumah sakit ini? Apakah pilihan sendiri, rekomendasi orang lain, rujukan tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat, dll.), karena jenis asuransi kesehatan yang digunakan, atau ada yang lain?

ii. Apakah pasien selalu memilih rumah sakit ini untuk berobat atau berpindah-pindah tempat pengobatan?

iii. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan pasien dalam memilih tempat berobat?

B. Bentuk-bentuk partisipasi dan pemberdayaan pasien dalam proses pengobatan i. Bagaimana rumah sakit menjaga hak-hak dan privasi pasien selama dirawat di RS?

ii. Apakah hak dan kewajiban pasien disampaikan kepada pasien?

Page 10: Topik: Patient Safety & Clinical Governance Magister ... filememberdayakan pasien dalam proses pelayanan kesehatan melalui patient education maupun bentuk-bentuk pemberdayaan pasien

iii. Apakah ada SOP untuk meningkatkan partisipasi pasien dalam pengambilan keputusan klinis?

iv. Upaya apa yang dilakukan rumah sakit untuk melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan medis?

v. Bagaimana pasien terlibat dalam pengambilan keputusan untuk tindakan medis? vi. Upaya apa yang dilakukan rumah sakit untuk meningkatkan kemandirian pasien

dalam menjalani proses pengobatan? vii. Bagaimana peran keluarga pasien dalam mempengaruhi pengambilan keputusan

oleh pasien?

C. Komunikasi pasien dengan tenaga kesehatan i. Bagaimana komunikasi antara pasien dengan petugas kesehatan? (dokter, perawat,

farmasis) ii. Apakah komunikasi menjadi perhatian manajemen rumah sakit? Jika ya, apa saja

yang telah dilakukan manajemen rumah sakit untuk meningkatkan kualitas komunikasi antara pasien dengan tenaga kesehatan? Apakah ada SOP khusus untuk komunikasi?

iii. Bagaimana rumah sakit menginformasikan layanan yang dimiliki dan bagaimana mengakses layanan tersebut?

iv. Bagaimana kualitas komunikasi tertulis dalam bentuk rekam medis dan catatan medis lainnya?

D. Patient Satisfaction and Patient Value i. Apakah manajemen menilai harapan dan kepuasan pasien secara berkala?

ii. Bagaimana proses pengukuran tingkat kepuasan pasien dan hasilnya dari tahun ke tahun?

iii. Apa saja upaya yang dilakukan rumah sakit untuk meningkatkan kepuasan pasien? iv. Bagaimana manajemen memanfaatkan data hasil penilaian kepuasan pasien untuk

perbaikan mutu? v. Bagaimana tenaga medis memperhatikan nilai-nilai budaya, moral dan kepercayaan

yang dianut pasien dan mempertimbangkannya dalam pengambilan keputusan medis?

vi. Struktur rumah sakit mana yang bertanggungjawab untuk mengukur kepuasan pasien?

E. Kejadian Tidak Diinginkan yang pernah dialami pasien i. Apakah rumah sakit memiliki SOP untuk mengidentifikasi kejadian tidak diinginkan

dan near-miss? ii. Kejadian tidak diinginkan apa saja yang pernah dilaporkan dalam satu tahun

terakhir? iii. Kejadian tidak diinginkan apa saja yang terjadi tetapi tidak dilaporkan ke manajemen

rumah sakit?

F. Dampak klinis, ekonomi dan sosial dari kejadian tidak diinginkan terhadap pasien. i. Apa saja dampak klinis dari kejadian tidak diinginkan pada pasien yang pernah

terjadi di rumah sakit? ii. Apa saja dampak ekonomi dari kejadian tidak diinginkan pada pasien yang pernah

terjadi di rumah sakit? iii. Apa saja dampak sosial dari kejadian tidak diinginkan pada pasien yang pernah

terjadi di rumah sakit?

Page 11: Topik: Patient Safety & Clinical Governance Magister ... filememberdayakan pasien dalam proses pelayanan kesehatan melalui patient education maupun bentuk-bentuk pemberdayaan pasien

Rantai 2. Konteks Sistem Mikro A. Observasi terhadap budaya patient safety di tingkat unit

i. Apakah International Patient Safety Goals (IPSG) telah menjadi tujuan manajemen di tingkat unit?

ii. Apakah upaya pencapaian IPSG telah diimplementasikan dalam tugas sehari-hari tenaga medis dan non-medis di rumah sakit? Jelaskan.

iii. Bagaimana perencanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan patient safety di tingkat unit?

B. Pemahaman tenaga medis dan non-medis terhadap patient safety i. Bagaimana definisi patient safety menurut tenaga medis dan non-medis? Apakah

masih ada kesenjangan dalam memahami patient safety? ii. Apa dampak dari kesenjangan pemahaman tentang patient safety antara tenaga

medis? iii. Upaya-upaya apa yang dilakukan manajemen untuk mengedukasi tenaga medis dan

non medis tentang patient safety?

C. Upaya-upaya peningkatan patient safety di tingkat unit i. Program patient safety apa saja yang dijalankan di unit? ii. Bagaimana upaya peningkatan patient safety di tingkat unit? iii. Bagaimana pencapaiannya dan apa saja kendala yang dihadapinya? iv. Bagaimana kolaborasi antara dokter-perawat dan tenaga non-medis untuk

mencegah kejadian yang tidak diharapkan?

D. Kejadian tidak diinginkan dan pengelolaannya di tingkat unit i. Apakah unit memiliki proses untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kejadian yang

tidak diinginkan di tingkat unit? ii. Bagaimana manajemen unit merespon dan mengelola kejadian yang tidak diinginkan

atau near-miss? iii. Bagaimana data di tingkat unit digunakan untuk menganalisis variasi dan trend? iv. Bagaimana manajemen memilih prioritas intervensi untuk perbaikan mutu

pelayanan?

E. Implementasi prinsip-prinsip clinical governance di tingkat unit i. Bagaimana manajemen unit mengelola pendidikan berkelanjutan untuk semua

stafnya? ii. Apakah manajemen unit telah rutin melakukan clinical audit? Jika ya, untuk penyakit

apa dan bagaimana hasilnya? iii. Apakah manajemen unit telah rutin melakukan audit kinerja pelayanan stafnya? Jika

ya, bagaimana dan apa hasilnya? iv. Apakah manajemen unit telah melakukan review mengenai efisiensi, efikasi dan

safety dari pelayanan kesehatan yang diberikan di unit tersebut? v. Bagaimana penelitian dan pengembangan unit atau pengembangan produk layanan

unit dilakukan? vi. Apakah manajemen resiko telah diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari di

unit? vii. Bagaimana manajemen memanfaatkan sistem informasi untuk mengidentifikasi

permasalahan, menetapkan prioritas dan solusi dari permasalahan manajemen yang dihadapi?

Page 12: Topik: Patient Safety & Clinical Governance Magister ... filememberdayakan pasien dalam proses pelayanan kesehatan melalui patient education maupun bentuk-bentuk pemberdayaan pasien

Rantai 3. Konteks Organisasi A. Kebijakan dan upaya-upaya peningkatan keselamatan pasien di rumah sakit

i. Apakah International Patient Safety Goals (IPSG) telah menjadi tujuan manajemen rumah sakit secara keseluruhan?

ii. Kebijakan apa saja terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang dimiliki oleh rumah sakit?

iii. Bagaimana rumah sakit merencanakan dan memonitor kegiatan patient safety dan peningkatan mutu?

iv. Bagaimana rumah sakit mengevaluasi kebijakan-kebijakan terkait dengan patient safety dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit.

B. Dampak kejadian tidak diinginkan terhadap rumah sakit i. Bagaimana rumah sakit mengelola kejadian tidak diinginkan yang mengakibatkan

harm pada pasien? ii. Bagaimana rumah sakit mengelola keluhan pasien? iii. Apakah analisis RCA dan FMEA digunakan untuk menjelaskan penyebab dan dampak

dari kejadian yang tidak diinginkan? iv. Bagaimana rumah sakit menyiapkan dan menghadapi tuntutan hukum oleh pasien? v. Dukungan apa saja yang diberikan oleh manajemen rumah sakit untuk

meningkatkan patient safety? vi. Struktur mana di rumah sakit yang mengelola pelaporan/identifikasi masalah

kejadian tidak diinginkan dan keluhan pasien? Bagaimana kerjasama antara kedua struktur ini?

C. Manajemen kinerja klinis i. Bagaimana rumah sakit memilih dan memonitor indikator klinik? ii. Indikator klinik apa saja yang dievaluasi secara rutin oleh rumah sakit? iii. Apakah terdapat sistem supervisi klinis dan keperawatan? iv. Apakah rumah sakit telah menyusun clinical guidelines dan clinical pathways? Jika

Ya, clinical guidelines dan clinical pathway apa saja yang tersedia? Dan bagaimana implementasinya?

D. Kompetensi dan pelatihan staf untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien i. Apakah manajemen rumah sakit memiliki kriteria qualifikasi staf yang jelas pada saat

rekrutmen staf? ii. Bagaimana manajemen rumah sakit menjamin bahwa stafnya memiliki kompetensi

sesuai dengan kebutuhan pasien? iii. Apakah ada proses pelatihan internal dan eksternal yang terstruktur dan terencana? iv. Apakah ada proses evaluasi kinerja mutu dan keselamatan staf yang dilakukan

secara berkala? E. Perencanaan SDM

i. Bagaimana kesesuaian antara jumlah SDM yang dimiliki dengan kebutuhan rumah sakit?

ii. Bagaimana manajemen rumah sakit melakukan perencanaan SDM? iii. Bagaimana rumah sakit mengevaluasi kepuasan kerja karyawannya?

F. Manajemen logistik i. Bagaimana rumah sakit merencanakan dan mengelola logistik obat/alkes? (pilih

salah satu) ii. Bagaimana sistem penyimpanan dan dispensing obat di rumah sakit? Atau

Bagaimana sistem pemeliharaan dan penyimpanan alkes? (pilih salah satu) iii. Apa saja permasalahan logistik yang dihadapi manajemen?

Page 13: Topik: Patient Safety & Clinical Governance Magister ... filememberdayakan pasien dalam proses pelayanan kesehatan melalui patient education maupun bentuk-bentuk pemberdayaan pasien

Rantai 4. Konteks Lingkungan A. Bagaimana peran dinas kesehatan dalam mendorong tercapainya pelayanan kesehatan

yang berkualitas dan berfokus pada pasien? B. Bagaimana peran pemilik/yayasan rumah sakit dalam mendorong tercapainya pelayanan

kesehatan yang berkualitas dan berfokus pada pasien? C. Bagaimana peran masyarakat dalam mendorong tercapainya pelayanan kesehatan yang

berkualitas dan berfokus pada pasien? D. Faktor-faktor eksternal apa saja yang mempengaruhi bisnis rumah sakit? E. Upaya-upaya rumah sakit apa saja yang sudah dilakukan untuk melibatkan pihak dinas

kesehatan, pemilik/yayasan/stakeholder rumah sakit dan masyarakat dalam proses peningkatan mutu rumah sakit.

Bab IV. Pembahasan dan Kesimpulan Bab V. Rekomendasi untuk RS Referensi Lampiran

Page 14: Topik: Patient Safety & Clinical Governance Magister ... filememberdayakan pasien dalam proses pelayanan kesehatan melalui patient education maupun bentuk-bentuk pemberdayaan pasien

Lampiran 1. Laporan aktifitas harian mahasiswa/kelompok Anggota kelompok/ (1) …. Nama Mahasiswa : (2) …. (3) …

Hari/Tgl Aktifitas/ Metode pengumpulan data

Responden/sumber data Kode Mhs

Wawancara Kepala unit instalasi rawat jalan

… dst ….

Page 15: Topik: Patient Safety & Clinical Governance Magister ... filememberdayakan pasien dalam proses pelayanan kesehatan melalui patient education maupun bentuk-bentuk pemberdayaan pasien

Lampiran 2. Evaluasi mahasiswa selama magang

EVALUASI MAHASISWA SELAMA MAGANG No: F-26/PK/PKA/MMR/09/08

Nama : NIM : 14129/PS/IKM/04 RS tempat magang : 2004/2005

No. Aspek Yang Dinilai Sangat Baik Baik Cukup Kurang

1. Komunikasi dengan personal tim manajerial di rumahsakit

2. Hubungan karyasiswa dengan personal/ karyawan di rumahsakit selama magang

3. Kemampuan dalam menggunakan instrumen

4. Teknik pengumpulan data yang diperlukan

5. Identifikasi masalah di rumahsakit

6. Kemampuan manajerial dalam menganalisis masalah

7. Ide yang disampaikan dalam rangka pemecahan masalah dan pengembangan rumahsakit

8. Penyajian hasil magang

9. Sikap keprofesian karyasiswa sebagai calon pemimpin

10. Isi laporan magang

_________________,______________ Penilai,

(__________________)