Patfis Syok Hipovolemik Ec Diare
description
Transcript of Patfis Syok Hipovolemik Ec Diare
PATOFISIOLOGI
SYOK HIPOVOLEMIK et causa DIARE
Pembimbing :
dr. Mas Wisnuwardhana W, SpA
disusun oleh :
Cyntia Dasuki
1061050004
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD BEKASI
PERIODE KEPANITERAAN 3 OKTOBER – 12 DESEMBER 2015
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan pertolonganNya,
penulis dapat menyelesaikan makalah patofisiologi yang berjudul Syok
Hipovolemik et causa Diare. Penulisan makalah patofisiologi ini bertujuan untuk
memenuhi tugas dalam menjalani Program Pendidikan Profesi Dokter di Bagian
Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia yang
diselenggarakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi. Penulis juga
berharap melalui penulisan patofisiologi ini, pembaca dapat mengetahui dan
menambah pengetahuan mengenai syok hipovolemik.
Penulis juga mengucapkan terima kasih khususnya pada dr. Mas
Wishnuwardhana W, SpA, yang telah membimbing penulis dalam menyusun
makalah Syok Hipovolemik et causa Diare ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dalam proses
pembuatan, maupun dalam isi makalah patofisiologi ini. Karena itu penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar dapat
memperbaiki setiap kekurangan penulisan makalah ini.
Jakarta, 17 Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................
II.1 Definisi...........................................................................................................................
II.2 Etiologi...........................................................................................................................
II.3 Patofisiologi.................................................................................................................
II.4 Gejala klinis..................................................................................................................
II.5 Pemeriksaan Penunjang.........................................................................................
II.6 Penatalaksanaan........................................................................................................
BAB III KESIMPULAN.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Syok adalah suatu sindrom klinis yang terjadi akibat gangguan
hemodinamik dan metabolik yang ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi
untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-organ vital tubuh.
Gangguan hemodinamik tersebut dapat berupa penurunan tahanan vaskuler
sistemik terutama di arteri, berkurangnya aliran darah balik, penurunan
pengisian ventrikel dan sangat kecilnya curah jantung. Gangguan faktor-faktor
tersebut disebabkan oleh bermacam-macam proses baik primer pada sistem
kardiovaskuler, neurologis ataupun imunologis. Diantara berbagai penyebab
syok tersebut, penurunan hebat volume plasma intravaskuler merupakan faktor
penyebab utama. Terjadinya penurunan hebat volume intravaskuler dapat
terjadi akibat perdarahan atau dehidrasi berat, sehingga menyebabkan aliran
yang balik ke jantung berkurang dan curah jantung pun menurun. Penurunan
hebat curah jantung menyebabkan hantaran oksigen dan perfusi jaringan tidak
optimal dan akhirnya menyebabkan syok. Pada tahap awal dengan perdarahan
kurang dari 10%, gejala klinis dapat belum terlihat karena adanya mekanisme
kompensasi sistem kardiovaskuker dan saraf otonom. Pada kehilangan darah
15% gejala dan tanda klinis mulai terlihat berupa peningkatan frekuensi napas,
jantung atau nadi (takikardi), pengisian nadi yang kemah, penurunan tekanan
nadi, kulit pucat dan dingin, pengisian kapiler yang lambat dan produksi urin
berkurang. Perubahan tekanan darah sistolik lebih lambat terjadi akibat adanya
mekanisme kompensasi tadi, sehingga pemeriksaan klinis yang seksama harus
dilakukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1. Definisi
Menurut Worthley (2000), syok adalah sindrom klinis dengan
karakteristikberupa hipotensi (tekanan darah sistolik kurang dari 90 mmHg atau
MAP kurang dari 60 mmHg atau terjadinya penurunan tekanan darah lebih dari
30% dalam waktu 30 menit), oligouria (output urin kurang dari 20 mL/jam atau
0.3 mL/kg/jam selama 2 jam berurutan, dan perfusi perifer yang buruk (kulit
yang dingin dan berkeringat yang ditunjukkan dengan CRT yang buruk).1
Syok hipovolemik adalah keadaan dimana terjadi kehilangan cairan yang
banyak akibat kegagalan banyak organ tubuh oleh karena volume sirkulasi yang
inadekuat dan kemudian diikuti oleh perfusi yang inadekuat.2 Syok hipovolemik
merupakan keadaan medis karena terjadi penurunan volume yang banyak pada
cairan intravaskuler sehingga mengakibatkan perfusi yang tidak adekuat pada
jaringan dan pada akhirnya akan mengakibatkan terjadinya kegagalan organ-
organ tubuh.3
II. 2. Etiologi
Penyebab utama dari syok hipovolemik adalah perdarahan yang berat
pada orang dewasa dan dare pada anak-anak. Penyebab dari keadaan
hipovolemik adalah :3
1. Kehilangan darah
a. Pendarahan eksternal: Trauma tembus, menstruasi yang banyak
mengeluarkan darah, robeknya kulit kepala.
b. Perdarahan gastrointestinal atau rectal (darah bercampur
kotoran) :
Rupturnya varises esophagus (pada peminum alcohol yang
lama dengan sirosis hepatis)
Robeknya esophagus oleh karena muntah yang hebat,
tersering pada peminum alcohol (Sindrom Mallary-Weiss)
Fistel pada aorta atau organ instestinal
Perdarahan ulkus peptikum (gaster atau duodenum) atau
perforasi gaster (Kanker pada daerah abdomen) atau
diverticulum Meckel.
Kolitis ulseratif
Kolitis iskemik
Perforasi organ instestinal
2. Kehilangan plasma darah
3. Penurunan konsumsi cairan
4. Kehilangan cairan
5. Kelainan endokrin
6. Pindahnya cairan ke ruang ekstraseluler atau ruang interstisial yang
menyebabkan terjadinya edema :
7. Akumulasi cairan pada ruangan tubuh yang dalam keadaan normal
tidak ada atau hanya ada sedikit cairan (Cavitas abdomen, ruang
retroperitoneal, paru-paru, ruang pleura, kantung perikard) :
8. Kebocoran pembuluh darah kapiler secara sistemik
II. 3 Patofisiologi
II. 4 Gejala Klinis
II. 5 Pemeriksaan Penunjang
II. 6 Penatalaksanaan
DAFTAR PUSTAKA
1. Worthley, L.I.G. 2000. Shock: A Review of Pathophysiology and
Management. Part I. Critical Care and Resiscitationn: South Australia.
2: 55-65
2. Kolecki, P. et al. 2012. Hypvolemic Shock. Medscape Reference:
http://emedicine.medscape.com/article/760145.
3. eHealthStar. 2013. Hypovolemic Shock. Including Hemorrhagic Shock.
http://www.ehealthstar.com/hypovolemia/hypovolemic-shock.
4.