Paper Osfis Pratikum
-
Upload
ardhi-tariganz -
Category
Documents
-
view
52 -
download
3
Transcript of Paper Osfis Pratikum
![Page 1: Paper Osfis Pratikum](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022013102/5572110b497959fc0b8e330f/html5/thumbnails/1.jpg)
NAMA : Ardhi Wiranatha Tarigan
NIM : 08101005022
TUGAS : Pratikum Oseanografi Fisika
ALAT-ALAT OSEANOGRAFI FISIKA
Alat-alat Pengukuran Pasang Surut
Beberapa alat prngukuran pasang surut diantaranya adalah sebagai berikut :
1.Tide Staff.
Alat ini berupa papan yang telah diberi skala dalam meter atau centi meter. Biasanya
digunakan pada pengukuran pasang surut di lapangan.Tide Staff (papan Pasut) merupakan
alat pengukur pasut paling sederhana yang umumnya digunakan untuk mengamati ketinggian
muka laut atau tinggi gelombang air laut. Bahan yang digunakan biasanya terbuat dari kayu,
alumunium atau bahan lain yang di cat anti karat.
Syarat pemasangan papan pasut adalah :
1.Saat pasang tertinggi tidak terendam air dan pada surut terendah masih tergenang oleh air
2.Jangan dipasang pada gelombang pecah karena akan bias atau pada daerah aliran sungai
(aliran debit air).
3.Jangan dipasang didaerah dekat kapal bersandar atau aktivitas yang menyebabkan air
bergerak secara tidak teratur
4.Dipasang pada daerah yang terlindung dan pada tempat yang mudah untuk diamati dan
dipasang tegak lurus
5.Cari tempat yang mudah untuk pemasangan misalnya dermaga sehingga papan mudah
dikaitkan
6.Dekat dengan bench mark atau titik referensi lain yang ada sehingga data pasang surut
mudah untuk diikatkan terhadap titik referensi
7.Tanah dan dasar laut atau sungai tempat didirikannya papan harus stabil
8.Tempat didirikannya papan harus dibuat pengaman dari arus dan sampah
2.Tide gauge.
Merupakan perangkat untuk mengukur perubahan muka laut secara mekanik dan otomatis.
Alat ini memiliki sensor yang dapat mengukur ketinggian permukaan air laut yang kemudian
direkam ke dalam komputer. Tide gauge terdiri dari dua jenis yaitu :
•Floating tide gauge (self registering)
![Page 2: Paper Osfis Pratikum](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022013102/5572110b497959fc0b8e330f/html5/thumbnails/2.jpg)
Prinsip kerja alat ini berdasarkan naik turunnya permukaan air laut yang dapat diketahui
melalui pelampung yang dihubungkan dengan alat pencatat (recording unit). Pengamatan
pasut dengan alat ini banyak dilakukan, namun yang lebih banyak dipakai adalah dengan cara
rambu pasut.
•Pressure tide gauge (self registering)
Prinsip kerja pressure tide gauge hampir sama dengan floating tide gauge, namun perubahan
naik-turunnya air laut direkam melalui perubahan tekanan pada dasar laut yang dihubungkan
dengan alat pencatat (recording unit). Alat ini dipasang sedemikian rupa sehingga selalu
berada di bawah permukaan air laut tersurut, namun alat ini jarang sekali dipakai untuk
pengamatan pasang surut.
3.Satelit.
Pada saat ini secara umum sistem satelit altimetri mempunyai tiga objektif ilmiah jangka
panjang yaitu mengamati sirkulasi lautan global, memantau volume dari lempengan es kutub,
dan mengamati perubahan muka laut rata-rata (MSL) global. Prinsip Dasar Satelit Altimetri
adalah satelit altimetri dilengkapi dengan pemancar pulsa radar (transmiter), penerima pulsa
radar yang sensitif (receiver), serta jam berakurasi tinggi. Pada sistem ini, altimeter radar
yang dibawa oleh satelit memancarkan pulsa-pulsa gelombang elektromagnetik (radar)
kepermukaan laut. Pulsa-pulsa tersebut dipantulkan balik oleh permukaan laut dan diterima
kembali oleh satelit.
Prinsip penentuan perubahan kedudukan muka laut dengan teknik altimetri yaitu pada
dasarnya satelit altimetri bertugas mengukur jarak vertikal dari satelit ke permukaan laut.
Karena tinggi satelit di atas permukaan ellipsoid referensi diketahui maka tinggi muka laut
(Sea Surface Height atau SSH) saat pengukuran dapat ditentukan sebagai selisih antara tinggi
satelit dengan jarak vertikal. Variasi muka laut periode pendek harus dihilangkan sehingga
fenomena kenaikan muka laut dapat terlihat melalui analisis deret waktu (time series
analysis). Analisis deret waktu dilakukan karena kita akan melihat variasi temporal periode
panjang dan fenomena sekularnya (http://gdl.geoph.itb.ac.id)
![Page 3: Paper Osfis Pratikum](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022013102/5572110b497959fc0b8e330f/html5/thumbnails/3.jpg)
Current Meter ; Valeport 106
Manfaat : Pengukuran arus baik dengan metode langlarian maupun metode eularian
CTD ( Conductivity, Temperature and Depth) MIDAS CTD +
Manfaat : Pengukuran Conductivity, temperatur per kedalaman yang dilengkapi dengan
sensor pH, DO, Turbiditi, PAR, Fluoresence
Echosounder adalah alat untuk mengukur kedalaman air dengan mengirimkan tekanan
gelombang dari permukaan ke dasar air dan dicatat waktunya sampai echo kembali dari dasar
air.
Adapun kegunaan dasar dari echosounder yaitu menentukan kedalaman suatu perairan
dengan mengirimkan tekanan gelombang dari permukaan ke dasar air dan dicatat waktunya
sampai echo kembali dari dasar air. Data tampilan juga dapat dikombinasikan dengan
koordinat global berdasarkan sinyal dari satelit GPS yang ada dengan memasang antena GPS
(jika fitur GPS pada echosounder ada).
Teknik echo sounder yang dipakai untuk mengukur kedalaman laut, bisa dibuat alat
pengukur jarak dengan ultra sonic. Pengukur jarak ini memakai rangkaian yang sama dengan
Jam Digital dalam artikel yang lalu, ditambah dengan rangkaian pemancar dan penerima
Ultra Sonic.
![Page 4: Paper Osfis Pratikum](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022013102/5572110b497959fc0b8e330f/html5/thumbnails/4.jpg)
Hydrographic Echosounder
Prinsip kerja echo sounder untuk pengukuran jarak digambarkan dalam Gambar 1. Pulsa
Ultrasonic, yang merupakan sinyal ultrasonic dengan frekwensi lebih kurang 41 KHz
sebanyak 12 periode, dikirimkan dari pemancar Ultrasonic. Ketika pulsa mengenai benda
penghalang, pulsa ini dipantulkan, dan diterima kembali oleh penerima Ultrasonic. Dengan
mengukur selang waktu antara saat pulsa dikirim dan pulsa pantul diterima, jarak antara alat
pengukur dan benda penghalang bisa dihitung.
Gambar 1 Prinsip Echo Sounder