Paper Neuro

5
MANIFESTASI KLINIS Keluhan pertama biasanya nyeri kepala. Rasa ini dapat menjalar ke tengkuk dan punggung. Tengkuk menjadi kaku. Kaku kuduk disebabkan oleh mengejangnya otot-otot ekstensor tengkuk. Bila hebat, terjadi opistotonus, yaitu tengkuk kaku dalam sikap kepala tertengadah dan punggung dalam sikap hiperekstensi. Kesadaran menurun. Tanda Kernig’s dan Brudzinky positif 1 . GEJALA Gejala meningitis tidak selalu sama, tergantung dari usia si penderita serta virus apa yang menyebabkannya. Gejala yang paling umum adalah demam yang tinggi, sakit kepala, pilek, mual, muntah, kejang. Setelah itu biasanya penderita merasa sangat lelah, leher terasa pegal dan kaku, gangguan kesadaran serta penglihatan menjadi kurang jelas. Gejala pada bayi yang terkena meningitis, biasanya menjadi sangat rewel, muncul bercak pada kulit, tangisan lebih keras dan nadanya tinggi, demam ringan, badan terasa kaku, dan terjadi gangguan kesadaran seperti tangannya membuat gerakan tidak beraturan 1 . Manifestasi Klinis yang dapat timbul adalah 1,2 : 1. Gejala infeksi akut. a. Lethargy. b. Irritabilitas. c. Demam ringan. d. Muntah. e. Anoreksia.

description

meningitis

Transcript of Paper Neuro

MANIFESTASI KLINIS Keluhan pertama biasanya nyeri kepala. Rasa ini dapat menjalar ke tengkuk dan punggung. Tengkuk menjadi kaku. Kaku kuduk disebabkan leh mengejangnya tt!tt ekstensr tengkuk."ila hebat# terjadi pisttnus# yaitu tengkuk kaku dalam sikap kepala tertengadah dan punggungdalam sikap hiperekstensi. Kesadaran menurun. Tanda Kernig$s dan "rud%inky psiti& '. (E)ALA (ejala meningitis tidak selalu sama# tergantung dari usia si penderita serta *irus apa yang menyebabkannya. (ejala yang paling umum adalah demam yang tinggi# sakit kepala# pilek# mual# muntah# kejang. Setelah itu biasanya penderita merasa sangat lelah# leher terasa pegal dan kaku# gangguan kesadaran serta penglihatan menjadi kurang jelas. (ejala pada bayi yang terkenameningitis# biasanya menjadi sangat re+el# mun,ul ber,ak pada kulit# tangisan lebih keras dan nadanya tinggi# demam ringan# badan terasa kaku# dan terjadi gangguan kesadaran seperti tangannya membuat gerakan tidak beraturan '. Mani&estasi Klinis yang dapat timbul adalah '#-.' (ejala in&eksi akut.a Lethargy.b Irritabilitas., /emam ringan.d Muntah.e Anreksia.& Sakit kepala 0pada anak yang lebih besar1.g 2ete,hia dan 3erpes Labialis 0untuk in&eksi 2neum,,,us1.- (ejala tekanan intrakranial yang meninggi.a Muntah.b Nyeri kepala 0pada anak yang lebih besar1., Moaning cry 4Tangisan merintih 0pada nenatus1d 2enurunan kesadaran# dari apatis sampai kma.e Kejang# dapat terjadi se,ara umum# &kal atau t+it,hing.& Bulging fontanel 4ubun!ubun besar yang mennjl dan tegang.g (ejala kelainan serebral yang lain# mis. 3emiparesis# 2aralisis# Strabismus.h Crack pot sign.i 2erna&asan Cheyne Stokes.j 3ipertensi dan Choked disc papila N. ptikus 0pada anak yang lebih besar1.5 (ejala ransangan meningeal.a Kaku kuduk psiti&.b Kernig# "rud%insky I dan II psiti&. 2ada anak besar sebelum gejala di atas terjadi#sering terdapat keluhan sakit di daerah leher dan punggung. /IA(N6SIS 7ntuk menentukan diagnsis meningitis dilakukan tes labratrium. Tes ini memakai darah atau ,airan sumsum tulang belakang. 8airan sumsum tulang belakang diambil dengan prses yang disebut pungsi lumbal 0 lumbar pun,ture atau spinal tap1. Sebuah jarum ditusukkan pada pertengahan tulang belakang# pas di atas pinggul. )arum menyedap ,nth ,airan sumsum tulangbelakang. Tekanan ,airan sumsum tulang belakang juga dapat diukur. "ila tekanan terlalu tinggi# sebagian ,airan tersebut dapat disedt. Tes ini aman dan biasanya tidak terlalu menyakitkan. Namun setelah pungsi lumbal beberapa rang mengalami sakit kepala# yang dapat berlangsung beberapa hari 5. 2EMERIKSAAN 2EN7N)AN( /iagnsis Meningitis ditegakkan melalui analisis 8SS# kultur darah# pe+arnaan 8SS# dan biakan8SS. 2ada prinsipnya# pungsi lumbal harus dikerjakan pada setiap ke,urigaan meningitis dan4atau ense&alitis. 2ada pemeriksaan darah# Meningitis disertai dengan peningkatan leuksit dan penanda in&lamasi# dan kadang disertai hipkalsemia# hipnatremia# serta gangguan &ungsi ginjal dengan asidsis metablik. 2en,itraan tak harus dilakukan se,epatnya untuk mengeksklusi lesi massa# hidrse&alus# atau edema serebri yang merupakan kntraindikasi relati& pungsi lumbal -#5 .)ika pen,itraan tidak dapat dilakukan# pungsi lumbal harus dihindari pada pasien dengan gangguan kesadaran# keadaan immun,mprmised 0AI/S# terapi imunsupresan# pas,a!transplantasi1# ri+ayat penyakit sistem sara& pusat 0lesi massa# strke# in&eksi &kal1# de&i sit neurlgik &kal# bangkitan a+itan baru atau papil edema yang memperlihatkan tanda!tanda an,aman herniasi. Tekanan pembukaan saat pungsi lumbal berkisar antara -9!:9 ,m 3-6. 8SS biasanya keruh# tergantung dari kadar leuksit# bakteri# dan prtein. 2e+arnaan (ram 8SS memberi hasil meningkkus psiti& pada sekitar :9; pasien dengan meningitis meningkkal akut. Kultur darah dapat membantu# namun tak selalu bisa diandalkan. 2emeriksaan plymerase ,hain rea,tin 028R1 bersi&at sensiti& terhadap Strept,,,us pneumniae dan Neisseria meningitides -. Karakteristik 8SS pada jenis meningitis yang berbeda disajikan dalam tabel '.Tabel '. Interpretasi Analisa 8airan SerebrspinalDiagnosis Banding 2.3 Abses otak Encephalitis Herpes Simplex Herpes Simplex Encephalitis Neoplasma Kejang demam Subarachnoid Hemorrhage1) Ellenby# Miles.# Tegtmeyer# Ken.# Lai# Susanna.# and "raner# /ana. -99