Paper Kelompok BSC

download Paper Kelompok BSC

of 5

description

Kelompok BSC

Transcript of Paper Kelompok BSC

Gambaran Umum PerusahaanPT.RAYSEILAN JUBATA MAKMURProfil SingkatPT.Rayseilan ialah sebuah perusahaan berskala lokal yang bergerak dalam bidang industri perkebunan kelapa sawit. Perusahaan ini didirikan oleh Raymond Seilan pada 22 Maret 2000 yang berlokasi di kota Singkawang, provinsi Kalimantan Barat. PT Rayseilan Jubata Makmur merupakan perusahaan keluarga yang dikelola pribadi oleh anggota keluarga dengan struktur organisasi inti yang dipegang dan dikendalikan sepenuhnya oleh stakeholder. PT Rayseilan Jubata Makmur memiliki dua lokasi perkebunan yang luas di desa Mayasopha dan desa Nyarungkop yang sama-sama berada di kota Singkawang, Kalimantan Barat. Luas lahan perkebunan PT. Rayseilan Jubata Makmur di desa Mayasopha sebesar 10.000 Ha dengan jumlah karyawan 2000, sedangkan luas lahan perkebunan di desa Nyarungkop sebesar 10.000 Ha dengan jumlah karyawan 2000. Luas lahan perkebunan yang dibagi menjadi dua lokasi mendorong perusahaan membuka dua pabrik di masing-masing tempat. Dua pabrik yang didirikan oleh perusahaan, masing-masing dari kedua pabrik tersebut mampu menghasilkan 60 ton per jam. Produktivitas TBS (Tandan Buah Segar) yang mampu dihasilkan dan diproduksi oleh PT Rayseilan Jubata Makmur sebesar 20 ton perHa dengan rendemen minyak sawit setelah diolah di pabrik adalah 20% artinya dari 20 ton TBS menjadi 4 ton minyak kelapa sawit. Untuk proses dari penanaman hingga sawit dapat menghasilkan diperlukan 3 tahun umur kelapa sawit, setelah 3 tahun kemudian baru dapat dipanen dan menghasilkan dengan menghasilkan dengan estimasi 1 tahun dapat dilakukan panen 20 ton per tahun. Pengukuran kinerja produksi PT Rayseilan Jubata Makmur melihat dari produktivitas perHa-nya. Sebagai perusahaan kelapa sawit lokal yang mengalami pertumbuhan pesat, untuk lebih menunjang kinerja dan keuntungan yang maksimal perusahaan perlu melakukan inovasi. Salah satu inovasi yang dapat menunjang tercapainya kinerja dan keuntungan yang maksimal, yaitu system penilaian kinerja balance scorecard.Sistem pengukuran kinerja balance scorecard yang dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton, menjadi salah satu konsep yang penting dan perlu diterapkan. Penerapan balance scorecard saling memberikan manfaat baik antara perusahaan dan konsumen. Bagi perusahaan manfaat balance scorecard: menjelaskan visi dan misi organisasi, menyelaraskan organisasi untuk mencapai visi itu, mengintegrasikan perencanaan strategis dan alokasi sumber daya, meningkatkan efektivitas manajemen dengan menyediakan informasi yang tepat untuk mengarahkan perubahan. Sedangkan bagi konsumen manfaat balance scorecard, konsumen mendapatkan hasil produksi yang berkualitas. Dalam sistem pengukuran kerja balance scorecard ada empat perspektif yang tidak dapat dipisahkan, yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

1. Perspektif KeuanganMengacu pada Definisi Perspektif Financial menurut Kaplan (Kaplan, 1996) pada saat perusahaan melakukan pengukuran secara finansial, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mendeteksi keberadaan industri yang dimilikinya. Kaplan menggolongkan tiga tahap perkembanganindustri yaitu; growth, sustain, dan harvest. Dari tahap-tahap perkembangan industri tersebut akan diperlukan strategi-strategi yang berbeda-beda. Dalam perspektif finansial, terdapat tiga aspek dari strategi yang dilakukan suatu perusahaan; (1) pertumbuhan pendapatan dan kombinasi pendapatan yang dimiliki suatu organisasi bisnis, (2) penurunan biaya dan peningkatan produktivitas, (3) penggunaan aset yang optimal dan strategi investasi. Maka dengan ini dapat kami simpulkan Balance Score Card PT.Rayseilan Jubata Makmur berdasarkan perspektif Financialnya adalah sebagai berikut:a. Memperluas Pekebunan dan kapasitas dalam pemrosesan produknyaDengan cara membuka lahan baru dengan tetap memperhatikan konsep pemeliharaan lingkungan,guna meningkatkan kapasitas produknya. Perluasan juga bisa dilakukan dengan mengakuisisi kebun atau perusahaan perkebunan sehingga dapat mempersingkat proses bisnis didalam perluasan area.b. Meningkatkan kapasitas penggilinganDilakukan dengan cara mendirikan pabrik baru dan meningkatkan kapasitas produksi sehingga tercapai keseimbangan antara pasokan bahan baku dengan kapasitas pabrik. Sehingga akan muncul sinergi antara input proses dan output.c. Memperbaiki struktur biayaStruktur biaya dapat dilakukan dengan cara efisiensi biaya dengan penerapan overall cost leadership (OCL). Selain itu dapat juga dilakukan penerapan sistem ABC untuk melihat biaya per aktivitas sehingga semua biaya dapat dialokasikan dengan tepat dan efisien.d. Memaksimalkan produktivitas perkebunanMemaksimalkan produktivitas dapat dilakukan dengan cara meningkatkan jumlah tanaman per hektar dan dilakukan pemupukan secara teratur. Selain itu dapat pula dilakukan dengan cara peningkatan kualitas infrastruktur sehingga hasil produksi dapat diambil dan diolah secara optimal.e. Mengembangkan perkebunan baruDilakukan dengan cara penambahan porto folio bisnis tidak hanya di kelapa sawit tetapi masuk kepada karet dan tebu yang memiliki nilai ekonomis tinggi serta pangsa pasar yang menjanjikan.f. Merancang Manajemen yang efektif dari biaya pengembangan perkebunanPengembangan kontrol manajmen yang lebih efektif dengan memanfaatkan teknologi informasi sehingga semua biaya dapat terkontrol secara online dan up to date untuk mengurangi kecurangan/ fraud dalam biaya pengelolalaan kebun.g. Menggunakan bahan tanam yang unggulBekerjasama dengan lembaga riset yang mampu menyediakan bibit unggul sehingga menghasilkan tanaman dengan produktivitas tinggi.h. Meningkatkan kapasitas pengolahanDengan semakin meningkatnya produktivitas kebun berarti semakin meningkat produksinya sehingga diperlukan kapasitas pengolahan yang tinggi. Peningkatan kapasitas pengolahan bisa dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas olah per jam dan peningkatan kapasitas pabrik secara keseluruhan. Dengan peningkatan kualitas pabrik dan proses pengolahan ini diharapkan tidak terjadi kemacetan produksi.i. Meningkatkan saluran distribusi dan penetrasi pasarDapat dilakukan dengan cara mendirikan tanki timbun untuk menampung hasil produksi yang mendekati ke pasar sehingga mudah melakukan akses pasar. Selain itu dapat juga dilakukan dengan melakukan penjualan produksi melalui bursa berjangka (bbj) yang memasarkan komoditas hasil produksi perusahaan.j. Memaksimalkan pemanfaatan assetAset-aset yang idle (yang kurang dimanfaatkan) dioptimalkan dengan cara dimanfaatkan untuk keperluan produksi contoh: pabrik harus bisa berproduksi minimal 10 jam sehari

4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran. Selain dari ketiga perspektif yang bersifat keuangan namun ada perspektif yang bersifat non-keuangan, yaitu perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Sebagai harta perusahaan yang tidak dapat dinilai secara keuangan tetapi dapat menjadi faktor pendorong penting dalam kinerja perusahaan. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran merupakan perspektif yang penting bagi suatu organisasi untuk terus memperhatikan karyawannya, memantau kesejahteraan karyawan dan meningkatkan pengetahuan karyawan karena dengan meningkatnya tingkat pengetahuan karyawan akan meningkatkan pula kemampuan karyawan untuk berpartisipasi dalam pencapaian hasil ketiga perspektif di atas dan tujuan perusahaan. Berkaca dari konsep balance scorecard perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, PT. Rayseilan Jubata Makmur mengambil tiga sample yang perlu diterapkan. Ketiga sample tersebut, antara lain:a. Menarik, mempertahankan dan mengembangkan "bakat" kepemimpinan dan manajemen orang yang tepatPeran manusia dalam suatu perusahaan menjadi kebutuhan yang primer. Tanpa peran manusia perusahaan tidak dapat mencapai kesuksesan. Peran manusia yang primer menjadi salah satu faktor perusahaan harus dapat menarik, memperrtahankankan bakat kepemimpinan dan manajemen orang yang tepat. Untuk dapat mendukung faktor tersebut tentunya perusahaan perlu menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, memberikan tugas dan tanggungjawab yang jelas, memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk dapat bertumbuh, memberikan dan menyediakan kompetitif yang jelas. b. Menanamkan pilar budayaLahan yang digunakan untuk memproduksi kelapa sawit tidak semuanya menggunakan lahan pribadi perusahaan dan tidak selalu berada di daerah yang sama. Perusahaan yang sudah melakukan perluasan lahan perkebunan hingga ke daerah lain, setiap karyawan yang bekerja perlu diterapkan adanya cinta budaya. Cinta budaya bertujuan setiap karyawan yang bekerja menggarap perkebunan kelapa sawit di daerah lain mempunyai rasa memiliki dan menghormati akan tanah yang digarapnya. c. Membangun dan mengoptimalkan Informasi Teknologi dan systemPT. Rayseilan Jubata Makmur yang sudah melakukan perluasan perkebunan kelapa sawit ke beberapa daerah, selain dituntut untuk menyediakan manusia juga dituntut untuk menyediakan informasi teknologi yang memadai. Informasi tekonologi yang memadai sebagai salah satu sarana komunikasi penghubung pihak manajemen kepada karyawan yang jauh dari tangan jangkauannya. Hal tersebut dilakukan guna mendukung tercapainya informasi valid, kinerja dan keuntungan perusahaan yang maksimal.

2