paper 1

5
Korelasi antara Angin dan Gelombang Laut Skolastika W 120712435470 Bumi adalah salah satu planet yagn ada di galaksi Bimasakti. Bumi memiliki kemiringan 66,5 0 pada garis ekliptika dan 23,5 0 dari matahari. Hal ini sedikit banyak membawa dampak pada sistem yang ada di bumi, terutama kemiringan bumi dari matahari. Salah satu dampak dari miringnya sumbu bumi ini adalah energi radiasi matahri yang masuk ke bumi antara belahan bumi utara dan selatan berbeda juga adanya perbedaan waktu siang dan malam. Perbedaan ini juga menyebabkan adanya suhu yang berbeda antara daerah yang mengalami waktu siang dan malam, karena terjadi jug perbedaan tekanan yang menciptakan udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi(suhu rendah) menuju daerah yang bertekanan rendah(suhu tinggi) Bukti yang menunjukkan hal di atas adalah terjadinya angin laut dan angin darat. Angin laut terjadi saat pagi atau siang hari di mana daratan menjadi lebih cepat panas dibanding lautan. Hal ini membuat udara mengalir dari lautan menuju ke daratan. Udara yang mengalir ini juga menggerakan partikel-partikel air mengarah ke daratan. Fenomena ini digunakan oleh nelayan untuk kembali saat pagi

Transcript of paper 1

Korelasi antara Angin dan Gelombang LautSkolastika W120712435470Bumi adalah salah satu planet yagn ada di galaksi Bimasakti. Bumi memiliki kemiringan 66,50 pada garis ekliptika dan 23,50 dari matahari. Hal ini sedikit banyak membawa dampak pada sistem yang ada di bumi, terutama kemiringan bumi dari matahari. Salah satu dampak dari miringnya sumbu bumi ini adalah energi radiasi matahri yang masuk ke bumi antara belahan bumi utara dan selatan berbeda juga adanya perbedaan waktu siang dan malam. Perbedaan ini juga menyebabkan adanya suhu yang berbeda antara daerah yang mengalami waktu siang dan malam, karena terjadi jug perbedaan tekanan yang menciptakan udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi(suhu rendah) menuju daerah yang bertekanan rendah(suhu tinggi)Bukti yang menunjukkan hal di atas adalah terjadinya angin laut dan angin darat. Angin laut terjadi saat pagi atau siang hari di mana daratan menjadi lebih cepat panas dibanding lautan. Hal ini membuat udara mengalir dari lautan menuju ke daratan. Udara yang mengalir ini juga menggerakan partikel-partikel air mengarah ke daratan. Fenomena ini digunakan oleh nelayan untuk kembali saat pagi hari setelah berlayar pada malam hari. Sedangkan angin darat terjadi ketika malam hari di mana daratan menjadi lebih cepat dingin dibanding lautan sehingga angin bertiup dari daratan menuju lautan. Angin ini juga membuat gelombang laut memiliki energi yang lebih besar ketika arahnya berlawanan dengan daratan dibanding energi gelombang yang kembali ke lautan. Angin darat ini dimanfaatkan nelayan untuk pergi melaut.Selain itu, angin juga tercipta karena bumi terus berotasi pada bidang ekliptikanya. Hal ini menyebabkan daerah yang terkena sinar matahari tidak serempak mendapatkan penyinaran. Hal ini juga berarti di bumi ini akan terus menerus terdapat perbedaan suhu.Jika perbedaan suhu ini terjadi di laut, maka udara yang ada di atas lautan ini akan teru menerus mengalir dari tempat yang bertekanan tinggi menuju tempat yang bertekanan rendah. Hal ini menyebabkan selalu terdapat energi yang menggerakkan partikel-partikela air di lautan sehingga gelombang di bumi ini akan terus menerus ada.Klasifikasi penyebab terjadinya gelombang sebenarnya ada beberapa yang bergantung pada gaya pembangkitnya yaitu: angin (gelombang angin), gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari (gelombang pasang-surut), gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar laut (gelombang tsunami), ataupun gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal. Namun, terjadinya gelombang di laut secara umum adalah karena angin.Ketika angin berhembus di laut, energi yang ditransfer dari angin ke batas permukaan, sebagian energi ini digunakan dalam pembentukan gelombang gravitasi permukaan, yang memberikan pergerakan air dari yang kecil kearah perambatan gelombang sehingga terbentuklah arus dilaut. Semakin cepat kecepatan angin, semakin besar gaya gesekan yang bekerja pada permukaan laut, dan semakin besar arus permukaan. Dalam proses gesekan antara angin dengan permukaan laut dapat menghasilkan gerakan air yaitu pergerakan air laminar dan pergerakan air turbulen (Supangat,2003).Adanya pergerakan angin pada permukaan laut menyebabkan pertukaran massa air yang berdekatan secara periodik, hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan pada fluida, hal ini lah yang disebut gaya viskositas. Gaya viskositas dapat dibedakan menjadi dua gaya yaitu viskositas molecular dan viskositas eddy. Gesekan dalam pergerakan fluida hasil dari transfer momentum diantara bagian-bagian yang berbeda dari fluida. Dalam pergerakan fluida terdapat aliran laminer, transfer momentum terjadi hasil transfer antara batas yang berdekatan yang disebut viskositas molekular. Di permukaan laut, gerakan air tidak pernah laminer, tetapi turbulen sehingga kelompok-kelompok air, bukan molekul individu, ditukar antara satu bagian fluida ke yang lain. Gesekan internal yang dihasilkan lebih besar dari pada yang disebabkan oleh pertukaran molekul individu dan disebut viskositas eddy.Selain itu, di bumi ini juga terdapat gaya Coriolis yang timbul karena bumi berputar pada porosnya. Gaya ini akan membelokan angin dari arah utara yang lurus kekanan dan dibagian bumi selatan kearah kiri. Pada saat ini gaya gesekan angin dengan air di laut berkurang sehingga energi angin menggerakkan partikel air juga berkurang. Bisa diibaratkan saat melewati khatulistiwa, gelombang gelombang laut seperti menghantam sebuah tembok yang dapat ditembus yang menyebabkan energi gelombang akan berkurang dan di belokkan. Oleh karena itu, semakin lambat gelombang maka energi pembelokkan akan semakin besar.

Daftar Pustaka http://www.alpensteel.com/article/119-106-energi-laut-ombakgelombangarus/2174--definisi-gelombang-laut (Online, diakses pada Jumat, 30 Oktober 2014)Http://www.brainly.co.id/tugas/10234 (Online, diakses pada Jumat, 30 Oktober 2014)http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-angin-dan-teori-proses-terjadinya-angin-ilmu-pengetahuan-alam.html (Online, diakses pada Jumat, 30 Oktober 2014)http://www.ilmukelautan.com/publikasi/oseanografi/fisika-oseanografi/408-faktor-penyebab-terjadinya-arus (Online, diakses pada Jumat, 30 Oktober 2014)