Tugas Metode Penelitian I Kelompok 1qPengaruh Kemampuan Siswa dan Motivasi Belajar Terhadap Kualitas Kelulusan SMAN 14 Jakarta Timur

Disusun Oleh :Kelompok 11. Citra Mentari (1013150001)2. Karel Semuel Boinsera(1013150007)3. Yemima Purwati(1013150008)4. Fitri Sri handayani(1013150010)5. Desy C Sidabalok(1013150024)6. Rien Sageileppak(1013150026)

Tugas Metode Penelitian IFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan MatematikaUniversitas Kristen Indonesia2012Daftar Isi

1. Daftar isi........................................................................................................22. Bab Ia. Latar Belakang Masalah...............................................................................3b. Rumusan Masalah............................................................................................4c. Tujuan.........................................................................................................4d. Manfaat Penelitian............................................................................................6

3. Bab IIa. Kajian Teori.........................................................................................................8

4. Bab III......................................................................................................................95. Bab IVa. Paparan Data............................................................................................10b. Pengujian Hasil Analisis...............................................................................10c. Penentuan Taraf Nyata...............................................................................10d. Penentuan Uji Statistik...............................................................................10e. Penentuan Daerah Keputusan..................................................................16f. Mengambil Keputusan..............................................................................166. Bab V a. Kesimpulan.........................................................................................................17b. Saran.........................................................................................................177. Lampiran a. Lampiran 1.........................................................................................................18b. Lampiran 2.........................................................................................................198. Daftar Pustaka.........................................................................................................20

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang melibatkan tiga lingkungan, yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam melakukan pembinaan dan pengajaran terhadap generasi penerus bangsa di masa yang akan datang. Diharapkan melalui pendidikan peserta didik dapat mengembangkan sikap, menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, nilai budaya dan moral, sikap teladan dan disiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Motivasi merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk belajar. Motivasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan siswa yakni menyangkut aktivitas dalam belajar, sehingga dapat dikatakan sebagai suatu.Selain motivasi, salah satu factor yang menentukan keberhasilan belajar seseorang adalah kemampuan diri sendiri. Walaupun proses belajar mengajar disekolah sudah ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai. Namun kemampuan sendri tidak memadai, maka sudah tentu siswa tersebut akan tertinggal dari siswa lainnya.Melihat lulusan (output) dari sekolah SMAN 14 Jakarta Timur memiliki potensi yang baik,peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh kemampuan siswa dan motivasi belajar siswa terhadap kualitas kelulusan SMAN 14 Jakarta Timur.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh kemampuan siswa terhadap kualitas kelulusan SMAN 14 Jakarta Timur?2. Apakah terdapat pengaruh motivasi belajar siswa terhadap kualitas kelulusan SMAN 14 Jakarta Timur?3. Apakah terdapat pengaruh kemampuan siswa dan motivasi belajar siswa terhadap kualitas kelulusan SMAN 14 Jakarta Timur?

1.3 Tujuan Penelitian1. Untuk mengetahui adanya pengaruh kemampuan siswa terhadap kualitas hasil kelulusan 2. Untuk mengetahui adanya pengaruh motivasi belajar siswa terhadap kualitas hasil kelulusan3. Untuk mengetahui adanya pengaruh kemampuan siswa dan motivasi belajar siswa terhadap kualitas hasil kelulusan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis: agar mahasiswa jurusan matematika dapat mengetahui pengaruh kemampuan siswa dan motivasi belajar siswa terhadap kualitas kelulusan di SMAN 14 Jakarta Timur. Manfaat Praktis: agar dapat mengetahui seberapa besarnya pengaruh kemampuan siswa dan motivasi belajar siswa terhadap kualitas kelulusan di SMAN 14 Jakarta Timur.

Bab IIKajian Teori

I. Hakekat Kemampuan Siswa

Sudah menjadi kodrat manusia dilahirkan ke dunia ini berbeda satu dengan yang lainnya. Tidak ada dua individu yang sama persis dari segi fisik maupun psikologisnya. Setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Menurut Muntaqim (1991 : 63) bahwa Tidak ada dua orang yang berkemampuan sama, juga di dalam kemampuan tiap orang mempunyai potensi kemampuan sendiri-sendiri. Dan masing-masing individu mempunyai kekurangan serta kelebihan termasuk dalam hal intelegensia, bakat, minat dan kemampuan. Tiap individu mempunyai potensi kemampuannya sendiri.

Berdasarkan pengertian kemampuan didefinisikan sebagai kesanggupan, kecakapan, dan kekuatan. Seorang siswa yang memiliki kemampuan untuk berprestasi pada suatu bidang berarti siswa tersebut memiliki kesanggupan, kecakapan dan kekuatan untuk berprestasi, sehingga dengan demikian siswa yang memiliki kemampuan adalah siswa yang memiliki kesanggupan, kecakapan dan kekuatan yang sudah dimiliki sejak dulu.

II. Hakikat Motivasi Belajar

Berikut adalah beberapa pengertian motivasi menurut para ahli diantaranya adalah:

1. Menurut morgan bahwa istilah motivasi ada hubungannya dengan psikologi pada umumnya. Menurut moragan motivasi bertalian pada tiga hal yang sekaligus merupakan aspek aspek dari motivasi, ketiga hal tersebut adalah keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating state), tingkah laku yang didorong oleh keadaan tersebut (motivated behavior), tujuan dan tingkah laku tersebut (goals or ends of such behavior) (Soemanto, 1998: 203-204).

2. James O. Whittaken memberikan pengertian secara umum mengenai penggunaan istilah motivation, di bidang psikologi ia mengatakan bahwa motivasi adalah kondisi atau keadan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut.

3. Dengan sederhana Mc Donald memberikan definisi tentang motivasi sebagai suatu perubahan tenaga di dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai dengan dorongan efketif dan reaksi reaksi dalam usaha mencapai tujuan.

4. Dalam hal ini (Hamalik 2000:173) mengatakan bahwa motivasi merujuk pada semua gejala yang terkandung dalam stimilasi tindakan kearah tujuan tertentu dimana sebelumnya tidak ada gerakan kearah tersebut. Sebagai suatu masalh dikelas motivasi adalah proses pembangkitan, mempertahankan dan mengontrolkan minat-minat.Berangkat dari pengertian motivasi diatas, secara etimologi kata motivasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu motivation yang artinya alasan atau dorongan. Tapi secara psikologi, motivasi adalah pemberian dorongan terhadap seseorang atau sekelompok orang baik baik dalam atau luar untuk mencapai tujuan.

Motivasi dalam belajar mempunyai arti membangkitkan dan memberi arah pada dorongan dorongan yang menyebabkan individu melakukan perbuatan perbuatan dalam belajar. Sebagaimana fungsi motivasi dalam proses belajar mengajar itu sendiri adalah:

a. Menimbulkan dan mengubah minat belajar mengajar.b. Meningkatkan semngat belajar.c. Meningkatkan perhatian siswa dalam belajar.d. Menyediakan kondisi yang optimal bagi proses belajar.e. Membantu siswa agar mau menemukan serta memilih jalan atau tingkah langkah yang mendukung pencapaian tujuan belajar.

Jadi bisa disimpulkan bahwa pengertian dari motivasi adalah suatu usaha yang mempunyai tujuan untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar terdorong untuk mencapai tujuan tertentu.

Pengertian belajarPada dasarnya menurut pandangan skinner bahwa belajar adalah suatu prilaku. Pada saat orang belajar maka responnya menjadi baik. Sebaliknya ketika mereke tidak belajar maka responnya menurun. Karena di dalam belajar akan ditemukan adanya beberapa hal diantaranya adalah sebagai berikut:1. Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon pembelajaran2. Respon si pembelajar3. Konsekuensi yang bersifat menguatkan respon tertentu. Pemerkuat terjadi pada saat stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut. Sebagai ilustrasi perilaku respon si pembelajar yang baik diberi hadiah. Sebaliknya perilaku si pembeljar yang tidak baik diberi teguran dan hukuman (Dimyati dan Mudjiono, 1999;9).Akan diperkuat dengan Hitzman yang berpendapat bahwa belajar itu merupakan suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi organisme tersebut. Sementara Biggs mendefinisikan belajar dalam tiga macam rumusan, yaitu rumusan qualitative, rumusan quantitative (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak banyaknya. Jadi belajar disini di pandang dari sudut berapa banyak materi yang dikuasai oleh siswa.Berdasarkan pengertian yang telah dijabarkan di atas dapat disimpulkan secara umum bahwa belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.Berkaitan dengan perlunya motivasi belajar, maka hal ini sangatlah penting artinya dalam proses belajar mengajar. Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Dimana kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan dan cita-cita. Seoarng ahli psikologi pendidikan menyebitkan kekuatan mental yang mendorong terjadinya tersebut sebagai motivasi belajar. Dalam hal ini motivasi di pandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengrahkan prilaku manusia terhadap belajar (Dimyati dan Mudjiono, 1999; 80). Motivasi memang sangat mendasari semua prilaku individu, bedanya ada yang dirasakan ada yang tidak, pada suatu prilaku yang angat kaut dan pada prilaku yang tidak kuat. Jadi bagi seorang pendidik motivasi ini sangatlah perlu artinya untuk meningkakan kualiatas pendidikan.III. Hakikat Kelulusan BelajarHasil kelulusan yaitu hasil dari pengerjaan suatu tes atau ujian setelah melakukan pembelajaran, dapat juga dikatakan bahwa hasil kelulusan adalah tolak ukur hasil pembelajaran.Pengertian Hasil Belajar Siswa - Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Beajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seseorang guru sebagai pengajar.

Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru terpadu dalam satu kegiatan. Diantara keduannya itu terjadi interaksi dengan guru. Kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar mengajar saja harus bisa mendapatkan hasil bisa juga melalui kreatifitas seseorang itu tanpa adanya intervensi orang lain sebagai pengajar. Pengertian, Definisi Hasil Belajar Siswa Menurut Para Ahli

Oleh karena itu hasil belajar yang dimaksud disini adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah ia menerima perlakukan dari pengajar (guru), seperti yang dikemukakan oleh Sudjana.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004 : 22).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

1. Tempat dan Waktu PenelitianResponden : Siswa-siswi SMAN 14 Jakarta TimurTempat: SMAN 14 Jakarta TimurWaktu Penelitian: 7 Desember 20122. Cara Pengabilan DataPengambilan data dilakukan secara acak dengan populasi siswa-siswi SMAN 14 Jakarta Timur dan kami mengambil sampel sebanyak 64 responden.

BAB IVPENYAJIAN HASIL PENELITIAN1. Paparan Data X X Y X X Y X Y X Y X X

3.1973.1963.201166.075165.970166.399164.122163.910164.055

2. Pengujian Hasil Analisis

H0 = Tidak terdapat Pengaruh yang signifikan kemampuan siswa dan motivasi belajar terhadap kualitas kelulusan SMAN 14 Jakarta TimurHa = Terdapat Pengaruh yang signifikan kemampuan siswa dan motivasi belajar terhadap kualitas kelulusan SMAN 14 Jakarta Timur.

3. Penentuan Taraf Nyata

Peneliti menentukan taraf nyata () sebesar 5% sehingga tingkat kepercayaan sebesar 95%.

4. Penentuan Uji Statistik.

Regresi ganda X1dan X2 terhadap Y Untuk menghitung setiap pergeseran terlebih dahulu dicari koefisien-koefisien regresi untuk regresi linear ganda, dengan rumus: ...................1 ................... 2 ....................3Penghitungan regresi ganda .....................1 ....................2 .....................3 Setelah diselesaikan akan didapat nilai koefisien-koefisien , sehingga dapat dicari persamaan linearnya yaitu :

Yang artinya bahwa semakin besar koerfisien X1 dan X2 pada Kemampuan Siswa dan Motivasi Belajar maka akan semakin tinggi juga hasil Kualitas kelulusan. Setiap penambahan 0,425 pada Kemampuan Siswa dan 0,343 pada Motivasi Belajar maka akan bertambar 0,425 dan 0,343 pada Kualitas Kelulusan.

Uji korelasi X1 terhadap Y

Koefisien determinasiKD = ()2 x 100% =(0,146025)2 x 100%= 2,132328%Artinya kontribusi Variabel X1 Terhadap Y atau koefisien determinasi (0,666)2 x 100% = 2,132328% sedangkan sisanya 97,86767% ditentukan variabel lainnya.

Untuk mengetahui signifikansi (keberartian) korelasi X1 terhadap Y dengan rumus Uji-t.

thitung t tabel dengan dk = 30-2 = 28 dan =0,05 adalah 1,701hasilnya kaidah pengujian :thitung ttabel hasilnya signifikanthitung ttabel hasilnya tidak signifikandiperoleh, thitung ttabel maka hasilnya tidak signifikan dan hipotesis pertama terbukti. Uji korelasi X2 terhadap Y

Koefisien determinasiKD = ()2 x 100% =(-0,33887)2 x 100%= 4,128958%Artinya kontribusi Variabel X2 Terhadap Y atau koefisien determinasi (-0,33887)2 x 100% = 4,128958% sedangkan sisanya 95,87104% ditentukan variabel lainnya.Untuk mengetahui signifikansi (keberartian) korelasi X2 terhadap Y dengan rumus Uji-t.thitung ttabel dengan dk = 30-2 = 28 dan =0,05 adalah 1,701hasilnya kaidah pengujian :thitung ttabel hasilnya signifikanthitung ttabel hasilnya tidak signifikandiperoleh, thitung ttabel maka hasilnya tidak signifikan dan hipotesis kedua tidak terbukti. Uji korelasi X1 terhadap X2

Koefisien determinasiKD = ()2 x 100% =(0,146)2 x 100%= 0,02313 x 100%= 2,31 %Artinya kontribusi Variabel X1 Terhadap Y atau koefisien determinasi 2,31% sedangkan sisanya 97,69% ditentukan variabel lainnya.Untuk mengetahui signifikansi (keberartian) korelasi X1 terhadap Y dengan rumus Uji-t.t hitung t tabel dengan dk = 30-2 = 28 dan =0,05 adalah 1,701hasilnya kaidah pengujian :t hitung t tabel hasilnya signifikant hitung t tabel hasilnya tidak signifikandiperoleh , maka hasilnya tidak signifikan dan hipotesis ketiga tidak terbukti. Uji korelasi X1 dan X2 dengan Y

Karena = 0,711 maka dapat dikatakan bahwa interpretasi nilai r adalah tinggi.Koefisien determinasi KD = = (0,711)2 X 100%=0,5055 X 100%=50,55%Menguji signifikansi dengan rumus Fhitung atau Uji F untuk mengetahui signifikan korelasi X1 dan X2 terhadap Y.

Kemudian dikonsultasikan dengan nilai distribusi F yaitu rumus F (1-)(dk=k)(dk=n-k-1)sebagai berikut Ftabel = F (0,95;2;61) = 3,15Kriteria pengujian Fhitung F tabel maka hasil pengujian signifikan Fhitung F tabel maka hasil pengujian tidak signifikan Diperoleh Fh F tabel . berarti terima H0 ; berarti hubungan antara X1, X2 dengan Y signifikan.Hipotesis keempat teruji.

5. Penentuan Daerah Keputusan

Karena Fhitung F tabel maka H0 ditolak.6. Mengambil keputusanKarena nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel , maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Kemampuan Siswa dan Motivasi Belajar terhadap Kualitas Kelulusan SMAN 14 Jakarta Timur

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULANX1 terhadap Yr x1y= o,666 (korelasi tinggi)thitung > ttabel7,030 > 1,670Korelasi positif

X2 terhadap Yr x2y= 0,641 (korelasi tinggi)thitung > ttabel6,564 > 1,670Korelasi positif

X1 terhadap X2r x1x2=0,691(korelasi tinggi)thitung > ttabel7,531 > 1,670Korelasi positif

X1 dan X2 terhadap Yr x1x2y=0,711(korelasi tinggi)F hitung Ftabel31,1783,15signifikan

Dari hasil analisis pengaruh kemampuan siswa dan motivasi belajar terhadap kualitas kelulusan SMA N 14 Jakarta Timur didapatkan bahwa:1. Terdapat pengaruh positif yang signifikan kemampuan siswa terhadap kualitas kelulusan SMAN 14 Jakarta Timur 2. Terdapat pengaruh positif yang signifikan motivasi siswa terhadap kualitas kelulusan SMAN 14 Jakarta Timur3. Terdapat pengaruh positif yang signifikan kemampuan siswa terhadap motivasi belajar SMAN 14 Jakarta Timur4. Terdapat pengaruh yang signifikan kemampuan siswa dan motivasi belajar terhadap kualitas kelulusan SMAN 14 Jakarta Timur2. SARANBerdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian maka dapat diajukan saran- saran penelitian sebagai berikut:

1. Bagi Pihak sekolah sebaiknya lebih memperhatikan kualitas mengajar guru dengan mengadakan pelatihan-pelatihan bagi pendidik. Hal ini berguna agar kualitas mengajar pendidik lebih baik dan pendidik dapat lebih peka terhadap peserta didiknya serta pendidik dapat menjadi motivator bagi peserta didik.

2. Bagi Pihak pendidik sebaiknya lebih memperhatikan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa agar siswa bisa lebih mengasah kemampuan yang mereka miliki. Misalnya dengan cara memberi tugas yang lebih mengasah kemampuan peserta didik. Dan guru juga harus lebih memotivasi siswa agar hasil belajar siswa lebih optimal.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya sebaiknya lebih memperhatikan kompetensi guru guna menyeimbangkan kemampuan siswa serta memberikan motivasi belajar yang baik bagi peserta didik sehingga peserta didik dapat memaksimalkan kemampuannya.

LAMPIRAN 1

Titik Persentase Distribusi tPr0.250.100.050.0250.010.0050.001

Df0.500.200.100.0500.020.0100.002

410.680521.302541.682882.019542.420802.701183.30127

420.680381.302041.681952.018082.418472.698073.29595

430.680241.301551.681072.016692.416252.695103.29089

440.680111.301091.680232.015372.414132.692283.28607

450.679981.300651.679432.014102.412122.689593.28148

460.679861.300231.678662.012902.410192.687013.27710

470.679751.299821.677932.011742.408352.684563.27291

480.679641.299441.677222.010632.406582.682203.26891

490.679531.299071.676552.009582.404892.679953.26508

500.679431.298711.675912.008562.403272.677793.26141

510.679331.298371.675282.007582.401722.675723.25789

520.679241.298051.674692.006652.400222.673733.25451

530.679151.297731.674122.005752.398792.671823.25127

540.679061.297431.673562.004882.397412.669983.24815

550.678981.297131.673032.004042.396082.668223.24515

560.678901.296851.672522.003242.394802.666513.24226

570.678821.296581.672032.002472.393572.664873.23948

580.678741.296321.671552.001722.392382.663293.23680

590.678671.296071.671092.001002.391232.661763.23421

600.678601.295821.670652.000302.390122.660283.23171

610.678531.295581.670221.999622.389052.658863.22930

620.678471.295361.669801.998972.388012.657483.22696

630.678401.295131.669401.998342.387012.656153.22471

640.678341.294921.669011.997732.386042.654853.22253

650.678281.294711.668641.997142.385102.653603.22041

660.678231.294511.668271.996562.384192.652393.21837

670.678171.294321.667921.996012.383302.651223.21639

680.678111.294131.667571.995472.382452.650083.21446

690.678061.293941.667241.994952.381612.648983.21260

700.678011.293761.666911.994442.380812.647903.21079

710.677961.293591.666601.993942.380022.646863.20903

720.677911.293421.666291.993462.379262.645853.20733

730.677871.293261.666001.993002.378522.644873.20567

740.677821.293101.665711.992542.377802.643913.20406

750.677781.292941.665431.992102.377102.642983.20249

760.677731.292791.665151.991672.376422.642083.20096

770.677691.292641.664881.991252.375762.641203.19948

780.677651.292501.664621.990852.375112.640343.19804

790.677611.292361.664371.990452.374482.639503.19663

800.677571.292221.664121.990062.373872.638693.19526

LAMPIRAN 2Titik Persentase Distribusi F

df untuk penyebut (N2)df untuk pembilang (N1)

123456789101112131415

4647484950515253545556575859606162636465666768697071727374757677787980818283848586878889904.054.054.044.044.034.034.034.024.024.024.014.014.014.004.004.004.003.993.993.993.993.983.983.983.983.983.973.973.973.973.973.973.963.963.963.963.963.963.953.953.953.953.953.953.953.203.203.193.193.183.183.183.173.173.163.163.163.163.153.153.153.153.143.143.143.143.133.133.133.133.133.123.123.123.123.123.123.113.113.113.113.113.113.113.103.103.103.103.103.102.812.802.802.792.792.792.782.782.782.772.772.772.762.762.762.762.752.752.752.752.742.742.742.742.742.732.732.732.732.732.722.722.722.722.722.722.722.712.712.712.712.712.712.712.712.572.572.572.562.562.552.552.552.542.542.542.532.532.532.532.522.522.522.522.512.512.512.512.502.502.502.502.502.502.492.492.492.492.492.492.482.482.482.482.482.482.482.482.472.472.422.412.412.402.402.402.392.392.392.382.382.382.372.372.372.372.362.362.362.362.352.352.352.352.352.342.342.342.342.342.332.332.332.332.332.332.332.322.322.322.322.322.322.322.322.302.302.292.292.292.282.282.282.272.272.272.262.262.262.252.252.252.252.242.242.242.242.242.232.232.232.232.232.222.222.222.222.222.222.212.212.212.212.212.212.212.202.202.202.202.222.212.212.202.202.202.192.192.182.182.182.182.172.172.172.162.162.162.162.152.152.152.152.152.142.142.142.142.142.132.132.132.132.132.132.122.122.122.122.122.122.122.122.112.112.152.142.142.132.132.132.122.122.122.112.112.112.102.102.102.092.092.092.092.082.082.082.082.082.072.072.072.072.072.062.062.062.062.062.062.052.052.052.052.052.052.052.052.042.042.092.092.082.082.072.072.072.062.062.062.052.052.052.042.042.042.032.032.032.032.032.022.022.022.022.012.012.012.012.012.012.002.002.002.002.002.001.991.991.991.991.991.991.991.992.042.042.032.032.032.022.022.012.012.012.002.002.002.001.991.991.991.981.981.981.981.981.971.971.971.971.961.961.961.961.961.961.951.951.951.951.951.951.951.941.941.941.941.941.942.002.001.991.991.991.981.981.971.971.971.961.961.961.961.951.951.951.941.941.941.941.931.931.931.931.931.921.921.921.921.921.921.911.911.911.911.911.911.901.901.901.901.901.901.901.971.961.961.961.951.951.941.941.941.931.931.931.921.921.921.911.911.911.911.901.901.901.901.901.891.891.891.891.891.881.881.881.881.881.881.871.871.871.871.871.871.871.861.861.861.941.931.931.931.921.921.911.911.911.901.901.901.891.891.891.881.881.881.881.871.871.871.871.861.861.861.861.861.851.851.851.851.851.851.841.841.841.841.841.841.841.831.831.831.831.911.911.901.901.891.891.891.881.881.881.871.871.871.861.861.861.851.851.851.851.841.841.841.841.841.831.831.831.831.831.821.821.821.821.821.821.811.811.811.811.811.811.811.801.801.891.881.881.881.871.871.861.861.861.851.851.851.841.841.841.831.831.831.831.821.821.821.821.811.811.811.811.811.801.801.801.801.801.791.791.791.791.791.791.791.781.781.781.781.78

Daftar Pustakahttp://tkampus.blogspot.com/2012/01/motivasi-belajar.htmlDepdiknas.2001.KBBI.JKT:P.N.Balai PustakaMasidjo.1995.Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.Jakarta:KanisiusGunarsa,singgih.1991.Psikologi Praktis, Anak, Remaja dan Keluarga.Jakarta:BPK Gunung Mulia

15