Panduan Ekskursi Karangsambung

26
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI INFORMASI DAN KONSERVASI KEBUMIAN KARANGSAMBUNG, KEBUMEN, JAWA TENGAH TINJAUAN TEKTONIK KAWASAN CAGAR ALAM GEOLOGI KARANGSAMBUNG PANDUAN EKSKURSI KARANGSAMBUNG Kebumen 22 Januari 2010 Oleh : Chusni Ansori PENDAHULUAN SARI : Kawasan CagarAlam Geologi Karangsambung merupakan kawasan dengan kondisi geologi unik dan menarik. Kawasan Karangsambung ibarat sebuah teksbook, kalau di buku ada gambar-gambar, maka di karangsambung melihat lapangan langsung karena semua bukti tentang konsep tektonik lempeng dapat dilihat secara nyata di alam baik berupa singkapan batuan maupun morfologi. Jejak proses tumbukan antar lempeng yang terjadi mulai zaman Kapur sekitar 121 juta tahun lalu bisa ditemukan ditempat ini dalam bentuk singkapan berbagai jenis batuan dalam areal yang tidak terlalu luas

Transcript of Panduan Ekskursi Karangsambung

Page 1: Panduan Ekskursi Karangsambung

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI INFORMASI DAN KONSERVASI KEBUMIAN

KARANGSAMBUNG, KEBUMEN, JAWA TENGAH

TINJAUAN TEKTONIK KAWASAN CAGAR ALAM GEOLOGI

KARANGSAMBUNG

PANDUAN EKSKURSI KARANGSAMBUNG �

Kebumen 22 Januari 2010

Oleh : Chusni Ansori

PENDAHULUAN SARI : Kawasan CagarAlam Geologi Karangsambung merupakan kawasan dengan kondisi geologi unik dan menarik. Kawasan Karangsambung ibarat sebuah teksbook, kalau di buku ada gambar-gambar, maka di karangsambung melihat lapangan langsung karena semua bukti tentang konsep tektonik lempeng dapat dilihat secara nyata di alam baik berupa singkapan batuan maupun morfologi. Jejak proses tumbukan antar lempeng yang terjadi mulai zaman Kapur sekitar 121 juta tahun lalu bisa ditemukan ditempat ini dalam bentuk singkapan berbagai jenis batuan dalam areal yang tidak terlalu luas

Page 2: Panduan Ekskursi Karangsambung

Panduan Ekskursi Karangsambung 1

Kawasan Karangsambung terletak 19 km utara Kebumen, merupakan

laboratorium alam terbaik dimana berbagai jenis batuan dengan lingkungan

pembentukan yang berbeda-beda bisa dijumpai. Karangsambung merupakan

tempat pertemuan antara lempeng samudera Hindia Australia dengan lempeng

benua Eurasia. Jejak proses tumbukan antar lempeng yang terjadi mulai zaman

Kapur sekitar 121 juta tahun lalu bisa ditemukan ditempat ini dalam bentuk

singkapan berbagai jenis batuan dengan kenampakan morfologinya yang

menjadikan tempat ini laksana sebuah texbook alam dimana konsep tektonik

lempeng dapat dipelajari dan dibuktikan kebenarannya. Kawasan

Karangsambung ibarat sebuah teksbook, kalau di buku ada gambar-gambar,

maka di karangsambung melihat lapangan langsung karena semua bukti

tentang konsep tektonik lempeng dapat dilihat secara nyata di alam baik berupa

singkapan batuan maupun morfologi. Prof Hamilton dari USGS yang datang

tahun 1970-an terkagum-kagum saat melihat bukti nyata dari New Global Tectonic

Theory di Karangsambung. Dengan terwujudnya kawasan konservasi di

Karangsambung maka kepentingan ilmiah, pendidikan, wisata dan ekonomi

akan dapat di atur secara komprehensip di dalam satu manjemen sehingga

pengelolaan kawasan secara berkelanjutan semakin baik. Hal ini sesuai dengan

standart UNESCO dimana Taman Geologi (Geopark) haruslah mempunyai

kenampakan geologi yang spesial dan jarang yang dapat dimanfaatkan untuk

kepentingan penelitian, pendidikan dan pengembangan ekonomi lokal

(geotourism & geoproduct) yang berkelanjutan. Keunikan geologi Karangsambung

dapat disejajarkan dengan zone-zone tumbukan di tepi barat Amerika, di Italia,

Taiwan dan beberapa pulau di Jepang. Pada beberapa negara maju seperti

Amerika dan Australia fenomena geologi yang unik dan menarik telah

diwujudkan sebagai Taman Alam, sebut saja “Yellow Stone Nasional Park” dan

“Devils Tower” di Amerika dan beberapa tempat lain.

Page 3: Panduan Ekskursi Karangsambung

Panduan Ekskursi Karangsambung 2

Berbagai jenis batuan beku seperti peridotit, gabro, basalt, dacite, diabas

dan andesit terdapat dii daerah ini. Batuan sedimen klastik, bioklastik maupun

non klastik yang terbentuk pada dasar samudera hingga laut dangkal berumur

80 – 30 juta tahun lalu, dijumpai pula di Karangsambung. Rijang, lempung

merah dan gamping merah yang terbentuk pada dasar samudera dengan posisi

lapisan hampir vertikal membentuk fenomena yang sangat menarik. Rijang

sering berasosiasi dengan lava bantal yang terbentuk dari pembekuan magma

pada punggungan tengah samudera. Batulempung bersisik/ scaly clay (hasil

proses pelongsoran berulang – ulang ), batupasir, breksi vulkanik, konglomerat

kuarsa serta batugamping numulites juga ditemukan. Batuan metamorf seperti

Filit, sekis hijau, sekis mika (berumur 117 juta tahun lalu), sekis biru dan eklogite

yang terbentuk dari metamorfosa regional tingkat tinggi terjadi pula di

Karangsambung. Morfologi Amphiteater (teater alam terbuka) yang

merupakan rangkaian gunung berbentuk tapal kuda dengan lembah

ditengahnya sebagai hasil proses geologi sehingga terjadi pembalikan topografi

dimana puncak antiklin berubah menjadi lembah sementara lembah sinklin

sekarang berupa puncak gunung.

Keanekaragaman batuan di Karangsambung dengan kenampakan

morfologi serta kekomplekan struktur geologinya menjadikan kawasan ini

sebagai Monumen Geologi yang layak untuk dikonservasi dan dijaga

kelestariannya. Berdasarkan Kepmen ESDM No.2817K/40/MEM/2006, maka

kawasan Karangsambung seluas kurang lebih 22.157 Ha yang meliputi

Kabupaten Kebumen, Banjarnegara dan Wonosobo telah ditetapkan menjadi

Cagar Alam Geologi Karangsambung.

Secara fisiografi Cagar Alam geologi Karangsambung termasuk dalam

Banyumas Sub-Basin yang merupakan salah satu cekungan di bagian selatan

Jawa, beberapa pengarang memasukkannya dalam Cekungan jawa Selatan

(gambar 1). Banyak diskusi tentang posisi tektonik cekungan ini, dan

nampaknya belum terlalu jelas posisinya. Asikin S (1994) menyatakan bahwa

Page 4: Panduan Ekskursi Karangsambung

Panduan Ekskursi Karangsambung 3

kawasan ini pada jaman Kapur Akhir – Eosen merupakan daerah subduksi,

pada Miosen awal – Tengah termasuk Fore-Arc basin dan menjadi Back-Arc

basin pada Miosen Tengah – Miosen Akhir.

Field trip ini akan mengajak peserta untuk mengamati batuan dasar

berumur Kapur Akhir –Paleosen yang membentuk prisma-prisma akresi dengan

struktur geologi yang komplek serta batuan yang terlipat dan terpatahkan yang

merupakan endapan olistostrome hingga turbidit. Batuan-batuan basement Pra

Tersier terdeformasi sangat kuat tersebar luas di sebelah utara kampus lapangan

geologi sekitar 30 x 10 km, sementara itu batuan yang lebih muda dan

mengalami perlipatan tersebar di bagian selatan.

J A V A S E A

Tegal

0 20 40 Km

Wates

YOGYAKARTA

SOLO

SEMARANG

Kebumen

Purwokerto

Temanggung

SOUTHERN MOUNTAIN

Karangbolong

PROGOMOUNT

Gombong

Gambar 1. Posisi daerah Luk Ulo yang berada pada rangkaian pegunungan Selatan TINJAUAN UMUM GEOLOGI LUK ULO

Batuan tertua di Jawa yang merupakan dasar cekungan tersingkap di

daerah Luk Ulo, yang merupakan inti pegunungan Serayu. Daerah ini berjarak

sekitar 20 km utara kota Kebumen. Lokasi ini merupakan satu dari 3 lokasi

Page 5: Panduan Ekskursi Karangsambung

Panduan Ekskursi Karangsambung 4

dimana batuan Pra Tersier tersingkap, yaitu Ciletuh Jawa barat dan Bayat di

Jawa Tengah (lihat Gambar 2)

Daerah Luk Ulo merupakan bagian Pegunungan Serayu Selatan yang

tererosi paling dalam, tersususn oleh batuan dan struktur geologi yang komplek,

dimana batuan terdeformasi kuat dengan lingkungan pembentukan yang

berbeda-beda, fasies dan umur berbeda tersingkap secara secara berganti dalam

jarak yang dekat. Kelompok batuan ini merupakan kumpulan aneka batuan

dengan struktur dan startigrafi yang tidak teratur, tersusun oleh fragmen dan

blok batuan ofiolit, metamorfosa derajat rendah – tinggi, batuan meta sedimen,

batuan sedimen laut dalam yang berada di dalam kepungan batu lempung

bersisik. Kelompok batuan semacam ini disebut sebagai batuan bancuh ( tectonic

mélange ). Fragmen dan blok batuan tersebut umumnya berbentuk angular – sub

angular dengan ukuran beberapa sentimeter hingga kilometer. Nama Komplek

Melange Luk Ulo diusulkan untuk kelompok batuan ini yang merupakan

tectono- stratigraphic unit (Asikin, 1974).

Komplek Melange Luk Ulo merupakan hasil subduksi antara lempeng

samudera Hindia_Australia yang bergerak kearah Utara dengan lempeng

Eurasia. Arah umum kecenderungan struktur geologinya adalah timur laut –

barat daya yang sejajar dengan tinggian dan rendahan pada daerah Cekungan

Jawa Utara serta pegunungan Meratus di Kalimantan. Korelasi lebih lanjut

dengan kelompok batuan di Meratus dan Pulau Laut menunjukkan bahwa

penunjaman melewati Kalimantan. Mulai Ciletuh Jawa Barat pola strukturnya

barat – timur, di Pegunugan serayu Selatan strukturnya berubah berubah kerah

timur laut di Laut Jawa dan menerus di Pegunungan Meratus di Kalimantan.

Komplek Melang Luk Ulo ditutupi oleh endapan olistostrome dari

Formasi Karangsambung dan Totogan yang tersusun oleh campuran fosil

Peleosen, Eosen dan Oligosen. Asosiasi batuan dan struktur geologinya

menandakan bahwa Formasi ini dihasilkan dari proses peluncuran gaya berat

pada prisma akresi yang merupakan endapan syn tektonic. Selama pengisian

Page 6: Panduan Ekskursi Karangsambung

Panduan Ekskursi Karangsambung 5

cekungan yang kecil ini batuan mengalami proses deformasi secara menerus.

Berdasarkan asumsi terdapatnya di atas batuan mélange, maka umur Formasi ini

tidak lebih muda dari Paleosen. Olistostrome ini ditutupi secara tidak selaras

oleh endapan klastika vulkanik dan endapan turbit berumur Oligosen – Miosen

Tengah berupa Formasi waturanda dan Penosogan yang merupakan endapan

fore – arc basin.

Pada Miosen Akhir batas lempeng bergerak kearah selatan yang

menghasilkan pergeseran sumbu magmatik kearah selatan dan menghasilkan

batuan vulkanik kalk – alkalin di daearah Karangbolong. Pada saat itu

cekungan Banyumas mengalami penurunan dan terisi sedimen dari sumbu

magmatik di selatan serta dari tepi benua di utaranya yang menghasilkan

Formasi Halang.

Setidaknya terdapat 2 (dua) patahan utama melalui daerah ini, yaitu

berarah barat laut tenggara dan utara – selatan. Patahan barat laut- tenggara

merupakan sisa patahan naik pada zone imbrikasi dari prisma akresi yang

dihasilkan selama proses penunjaman yang kemudian diaktifkan kembali oleh

tektonik berikutnya. Sedangkan patahan Utara – Selatan dihasilkan oleh gaya

kompresi yang sekaligus menghsilkan lipatan berarah barat – timur.

Page 7: Panduan Ekskursi Karangsambung

Panduan Ekskursi Karangsambung 6

ME

RA

TU

S

IND

IAN

- A

US

TR

AL

IAN

PL

AT

E

(Mod

ifie

d fr

om

Ham

ilton

, 19

79)

TE

RT

IAR

Y M

AG

MA

TIC

AR

C.

CR

ET

AC

EO

US

SU

BD

UC

TIO

N Z

ON

E

SU

ND

A M

ICR

O P

LA

TE

TE

RT

IAR

Y S

UB

DU

CT

ION

PR

ES

EN

T S

UB

DU

CT

ION

LU

K U

LO

LU

K U

LO

CIL

ET

UH

BA

YA

T

Gam

bar 2

. Per

kem

bang

an te

kton

ik P

. Jaw

a a

ntar

a ja

man

Kap

ur -

Kua

rter

Page 8: Panduan Ekskursi Karangsambung

Panduan Ekskursi Karangsambung 7

Gam

bar

3. P

eta

Geo

logi

Kaw

san

Kar

angs

ambu

ng d

an lo

kasi

pen

gam

atan

(A

siki

n S,

199

4)

Page 9: Panduan Ekskursi Karangsambung

Panduan Ekskursi Karangsambung 8

Gambar 4. Model evolusi tektonik cekungan Banyumas (Asikin, 1994)

Page 10: Panduan Ekskursi Karangsambung

Panduan Ekskursi Karangsambung 9

Gambar 5. Blok diagram evolusi komplek melange Luk-Ulo (Asikin S, 1994)

Page 11: Panduan Ekskursi Karangsambung

Panduan Ekskursi Karangsambung 10

STRATIGRAFI

Secara garis besar, geologi Karangsambung tersusun oleh berbagai macam

jenis batuan dengan lingkungan pembentukan dan umur yang berbeda-beda

serta struktur geologi yang komplek. Kekomplekkan kondisi geologi disebabkan

karena daerah ini merupakan tempat penunjaman/subduksi antara lempeng

sumudera Hindia Australia dengan lempeng benua Eurasia pada jaman Kapur –

Eosen. Stratigrafi daerah ini dimulai dari batuan tertua di Jawa yang mengalami

pengangkatan dan erosi maksimal sehingga muncul di kawasan

Karangsambung. Menurut Asikin (1994) stratigrafi daerah ini meliputi Komplek

Melange Luk Ulo, Formasi Totogan-Karangsambung, Formasi Waturanda, dan

Formasi Penosogan.

1. Komplek Melange Luk Ulo

Komplek Melange Luk Ulo merupakan satuan batuan bancuh (chaotic) dari

berbagai macam batuan sedimen, batuan beku dan batuan metamorf pada

masa dasar lempung yang tergerus kuat (pervasively sheared). Kenampakan

struktur boudinage dengan kekar gerus dan cermin sesar merupakan hal yang

umum dijumpai pada permukaan batuan. Blok-blok batuan berupa exotic

block maupun native block berukuran centimeter hingga ratusan meter yang

mengambang di atas lempung hitam tersebar luas dengan pola penyebaran

sejajar arah gerusan.

Komponen Melange Luk Ulo meliputi :

- Batuan Metamorfik, merupakan batuan tertua yang dijumpai dan terdiri

dari genes, sekis hijau, sekis mika, sekis biru, filit, amphibolite, eklogit dan

marmer. Pengukuran radiometric K-Ar pada sekis mika menunjukkan

umur 117 Ma, Ketner, et.al (1976).

- Batuan beku, berupa batuan ultra mafik yang merupakan seri batuan

ofiolit dijumpai sangat bagus di daerah ini. Peridotit, serpentinit, gabro

Page 12: Panduan Ekskursi Karangsambung

Panduan Ekskursi Karangsambung 11

dan basalt yang sering membentuk struktur bantal. Basalt berstruktur

bantal umumnya berasosiasi dengan sedimen laut dalam.

- Sedimen laut dalam, berupa selang seling rijang dengan lempung merah

atau lempung merah gampingan.

- Batuan sedimen, umumnya berupa perselingan batuan pelitik dengan

batupasir, disamping itu dijumpai greywacke dan metagreywacke yang

sering membentuk struktur boudinage

Berdasarkan penanggalan radiometric K-Ar maka umur metamorfisme

sekitar Kapur akhir (117 Ma), sedangkan dari fosil radiolaria menghasilkan

kapur awal hingga akhir, Wakita et al (1991). Asikin (1974) dan Sapri, H., dkk.

(1998) berdasarkan nano fosil dari sedimen di atas mélange menemukan

percampuran fauna Paleosen dengan Eosen. Dari data ini maka diduga umur

Komplek Melange berkisar Kapur Akhir hingga Paleosen.

2. Formasi Karangsambung-Totogan

Menurut Asikin (1974), Formasi Karangsambung-Totogan tersusun oleh

kelompok sedimen yang tercampur aduk karena proses pelongsoran gaya

berat yang sering dikenal dengan istilah Olistostrome. Bongkah-bongkah

batuan sedimen berukuran centimeter hingga ratusan meter tersebar secara

acak dalam masa dasar lempung hitam bersisik (scaly clay). Jenis fragmen

yang dijumpai bermacam-macam. Pada bagian bawah, variasi fragmenya

sangat heterogen yang menyangkut lebih dari 6 (enam) jenis fragmen seperti

batulempung, batupasir, konglomerat, sekis, filit, batugamping berfosil,

kuarsit, basalt, marmer, rijang dan breksi polimik. Pada bagian atas variasi

fragmennya bersifat homogen. Diameter fragmen sangat bervariasi, sebagian

besar kurang dari 30 cm, sebagian kecil mencapai ratusan meter. Fragmen

berukuran besar dijumpai pada bagian bawah sampai tengah formasi,

fragmen lebih kecil dijumpai pada bagian atas formasi, sebaran fragmen

tidak terpola. Berdasarkan ukuran dan variasi fragmen, diperkirakan bahwa

Page 13: Panduan Ekskursi Karangsambung

Panduan Ekskursi Karangsambung 12

tingkat gangguan tektonik lebih kuat pada awal sedimentasi, yang kemudian

melemah pada akhir proses sedimentasi. Seluruh satuan olistostrome pada

awalnya diendapkan pada cekungan labil dekat komplek mélange yang

kemudian semakin menjauh dari komplek mélange. Masa dasar berupa batu

lempung bersisik, berwarna abu-abu gelap hingga cerah. Bagian bawah

formasi scaly clay sangat intensif terbentuk namun pada bagian atas tidak.

Perbedaan intensitas pembentukan lempung bersisik disebabkan karena

proses pelongsoran kuat yang berulang-ulang namun kekuatannya semakin

berkurang ke arah atas, Ansori, C., (2002).

Diabas dan Basalt

Diabas dijumpai sebagai batuan beku intrusif dyke (G. Bujil) serta sill (G.

Parang) yang mengintrusi formasi Karangsambung. Pada beberapa bagian

didapatkan aliran lava berstruktur bantal, namun sifatnya lebih andesitik

dengan tekstur lebih kasar dibandingkan lava bantal pada komplek mélange.

Kelompok batuan ini mempunyai afinitas tholeit busur kepulauan yang

diduga sebagai hasil vulkanisme bawah laut dengan pusat erupsi disekitar G.

Parang-Dakah, Yuwono (1997). Menurut Soeria Atmadja, dkk (1991)

berdasarkan pentarikan radiometrik K-Ar, diabas G. Parang berumur 26 – 39

Ma atau sekitar Eosen – Oligosen yang identik dengan kisaran umur Formasi

Karangsambung-Totogan. Kemungkinan satuan ini dierupsikan bersamaan

dengan pengendapan Olistostrome dari Formasi Karangsambung-Totogan.

3. Formasi Waturanda

Formasi ini tersusun oleh breksi vulkanik serta batupasir dalam perulangan

perlapisan yang tebal. Breksi umumnya tersusun oleh fragmen andesitik

dengan ukuran beragam dari kerikil hingga bongkah lebih dari 1 meter. Masa

dasar berupa pasir kasar, struktur sedimen yang dijumpai berupa perlapisan

Page 14: Panduan Ekskursi Karangsambung

Panduan Ekskursi Karangsambung 13

bersusun normal, bersusun terbalik, dan laminasi sejajar. Formasi ini

diendapkan sebagai endapan turbidit, berumur Miosen awal (N5 –N8).

4. Formasi Penosogan

Terletak selaras di atas Formasi Waturanda, tersusun oleh perlapisan

batupasir tipis hingga sedang, batulempung, kalkarenit, napal tufaan dan

tufa. Bagian bawah dicirikan oleh perlapisan batupasir-batulempung yang

butirannya menghalus ke atas dan komponen karbonatnya semakin tinggi.

Bagian tengah terdiri dari perlapisan napal dan lanau tufaan dengan sisipan

tipis kalkarenit. Sekwen Bouma nampak berkembang baik. Bagian paling

atas kandungan tufanya meningkat dengan dominasi napal tufaan dan tufa.

Formasi Penosogan diendapkan pada lingkungan laut dalam yang

dipengaruhi arus turbidit.

5. Formasi Halang

Penyebaran formasi tersebar di bagian selatan , membentang dari barat

hingga timur menempati daerah perbukitan. Tebalnya sekitar 400 – 700 m.

Litologi penyususn terdiri dari batu pasir gampingan, batupasir kerikilan,

batupasir tufaan, napal, napal tufaan, batulempung, batulempung napalan

dan sisipan kalkarenit. Umur Formasi adalah Miosen Tengah – Pliosen Awal,

berdasarkan temuan formasi bentos seperti Gyroida sp dan Epinodes sp.

Page 15: Panduan Ekskursi Karangsambung

Pand

DIS

Ter

dise

tida

Mel

dan

oleh

gray

terl

G. P

Wa

duan Ekskursi

SKRIPSI

Lokasi

Pandan

rsier (lebih

ebelah kan

ak teratur,

lange Sebo

n lingkung

h sekis da

ywacke, se

lihat berup

Paras dan

aturanda y

Gam

i Karangsamb

LOKASI

i 1 (Totoga

ngan ke ar

h dari 65

nan. Morfo

, berbentu

oro. Terlih

gan pemben

an sedime

erta serpen

pa rangkaia

G. Perahu

yang berum

mbar 6. Kolo

bung

PENGAM

an), MORF

rah timur,

Juta tahu

ologi pra

k prismati

hat 3 bukit

ntukan yan

n pelitik,

ntinit di G

an gunung

u, tersusun

mur Miose

om Stratigraf

MATAN

FOLOGI

terlihat jel

n lalu) di

tersier dic

ik, batuan

t berbentu

ng berbeda

G. Geman

G. Clecep

g teratur y

n oleh batu

en awal

fi Sub Cekun

las perbed

isebelah k

cirikan ole

n pada mo

uk prismati

a, G. Gliw

ntung ters

p (paling

yang memb

uan sedim

( 15 juta t

ngan Banyum

aan morfo

kiri dengan

eh bukit y

orfologi ini

ik dengan

ang (palin

susun oleh

selatan). M

bujur ke ar

men breksi v

tahun). Se

mas, Asikin

ologi batua

n batuan

yang meny

i dikenal s

n susunan

ng utara) te

h batupasi

Morfologi

rah timur

vulkanik f

dangkan l

S ( 1994)

14

an pra-

Tersier

yendiri,

sebagai

batuan

ersusun

ir meta

tersier

berupa

formasi

lembah

Page 16: Panduan Ekskursi Karangsambung

Panduan Ekskursi Karangsambung 15

diantaranya dimana Sungai Luk Ulo mengalir merupakan lembah patahan

memanjang yang diisi oleh batuan sedimen formasi Totogan.

Gambar 7. Perbedaan morfologi batuan pratersier (sebelah kiri) dengan morfologi batuan Tersier (Sebelah kanan) yang dipisahkan oleh lembah patahan.

Lokasi 2 (K. Brengkok Sadang Kulon), SEKIS MIKA

Batuan berwarna abu-abu cerah dan tampak mengkilap jika terkena sinar

matahari, merupakan batuan tertua di Jawa. Warna putih metalik berlembar

pada batuan adalah mineral mika, sedangkan lapisan-lapisan tipis merupakan

penjajaran mineral karena pengaruh tekanan yang sangat sangat kuat pada saat

proses perubahan batuan asal menjadi Sekis mika didalam kulit bumi. Batuan

ini merupakan bagian alas P. Jawa. Berdasarkan penanggalan secara radioaktif

(K-Ar) ternyata batuan ini termetamorfosakan pada Jaman Kapur, 117 juta tahun

lalu (Ketner dkk, 1976), yang membuktikan bahwa sejak jaman tersebut telah

terjadi tumbukan lempeng samudera dengan lempeng benua di kawasan

Karangsambung.

Page 17: Panduan Ekskursi Karangsambung

Panduan Ekskursi Karangsambung 16

Gambar 8. Sekis mika , batuan metamorf berfoliasi berumur ± 117 juta tahun lalu

Lokasi 3 (K. Muncar Seboro), BASALT-RIJANG

Untuk Mencapai lokasi ini, perlu jalan kaki sekitar 25 menit dari depan

Masjid Seboro melalui sisi timur kali Paladipa ke arah utara, kemudian berbelok

kekiri melawati persawahan dan turun di kali Muncar. Pada dinding kali

Muncar terlihat batuan sedimen berwarna merah memanjang sekitar 100 m

laksana kelir/layar pertunjukkan wayang dengan batuan beku pada bagian

atasnya laksana kenong dan gongnya. Masyarakat sekitar menamakan

singkapan batuan ini dengan nama watu kelir. Batuan sedimen merupakan

selang seling antara rijang dan lempung merah gampingan, dengan perlapisan

tegak. Rijang dan lempung merah ini nampak retak-retak dengan larutan kalsit

berwarna putih yang mengisinya. Rijang berwarna merah karena mengandung

unsur besi, serta kandungan fosil Radiolaria berumur Kapur Atas (Wakita,

1991). Batuan beku di bagian atasnya yang nampak bulat memanjang

merupakan lava basalt berstruktur bantal. Lava ini terbentuk pada zone

pemekaran dasar samudera. Berdasarkan penentuan umur secara radioaktif

dengan metode K/Ar ternyata berumur 81 ± 4 juta tahun ( Emy Suparka).

Batuan pada lokasi ini membuktikan bahwa setidaknya sekitar 81 juta tahun lalu

kawasan ini merupakan dasar samudera dengan kedalaman lebih dari 4000 m,

Page 18: Panduan Ekskursi Karangsambung

Panduan Ekskursi Karangsambung 17

yang kemudian melalui gaya tektonik yang sangat kuat daerah ini mulai

tarangkat di atas muka laut pada kala Eosen 55 juta tahun lalu.

Lokasi 4 (Pucangan), SERPENTINIT

Batuan berwarna hijau gelap mengkilap adalah Serpentinit. Serpentinit

merupakan batuan ubahan dari batuan ultra basa berwarna gelap hasil

pembekuan magma pada kerak samudera. Proses ubahannya sendiri terjadi

terjadi 2 fase, fase 1 terjadi pada saat batuan tersebut bersentuhan dengan

lingkungan air laut, sedangkan fase ke-2 terjadi pada saat masuk ke zone

tunjaman dan terangkan ke permukaan bumi. Kesan mengkilap dan bergaris-

garis tipis akibat pergesekan antar batuan karena terjadi patahan. Sekitar 1 km

utara lokasi ini pernah diusahakan tambang asbes hasil ubahan lebih lanjut dari

batuan serpentinit.

Gambar 9. Lava bantal dan rijang, batuan dasar samudera yang telah terangkat

Page 19: Panduan Ekskursi Karangsambung

Panduan Ekskursi Karangsambung 18

Gambar 10. Serpentinit, batuan dari dasar lempeng samudera yang telah terubah berwarna

kehijauan

Lokasi 5 (Totogan), MARMER

Marmer merupakan batuan hasil ubahan batugamping karena pengaruh

tektonik yang dapat dimanfaatkan sebagai batuan ornamen. Lokasi ini

merupakan bekas penambangan marmer, ketebalan marmer mencapai sekitar

100 m dengan lebar berkisar 150 m, warna marmer yang dijumpai adalah putih

(paling dominan), merah dan hijau. Perbedaan warna ini disebabkan karena

adanya pengotor yang masuk kedalam batugamping. Marmer dari lokasi ini

telah banyak di manfaatkan untuk cindera mata serta ornamen lainnya.

Gambar 11. Singkapan marmer di daerah Totogan, batu gamping yang terubah

Page 20: Panduan Ekskursi Karangsambung

Pand

batu

den

batu

sela

Pro

sun

(slic

Gam

duan Ekskursi

Lokasi

Setelah

uan berwa

ngan strukt

uan asing

ama proses

oses tekton

ngai, memb

cken side) p

mbar 12.Singterjamele

i Karangsamb

i 6 (G. Sipa

h menyebe

arna hitam

tur foliasi

dan mem

s penunjam

nik dan de

bentuk lip

pada batua

gkapan filit dadinya bebeewati lokasi

bung

ako), FILIT

erangi sung

m pada dind

ini dikenal

mperlihatka

man serta m

eformasi le

atan-lipata

n filit.

dengan kenaerapa kali p ini

T

gai Luk U

ding sunga

l dengan n

an lipatan

merupakan

ebih lanjut

an kecil (m

ampakan mikproses tekton

lo, kita bis

ai yang ter

nama Filit.

mikro ya

n batuan m

t berupa p

mikro folded

kro fold dan cnik serta ad

sa mendap

rjal. Batuan

Filit ini te

ang intensi

metamorf b

patahan ge

d) serta stru

cermin sesardanya patah

patkan sing

n berwarna

ermasuk bo

if. Filit ter

berderajat r

eser searah

uktur gore

r, yang menhan mendat

19

gkapan

a hitam

ongkah

rbentuk

rendah.

h aliran

es garis

andakan tar yang

Page 21: Panduan Ekskursi Karangsambung

Panduan Ekskursi Karangsambung 20

Lokasi 7. K. Mandala, LAVA BANTAL

Kali Mandala mengalir ke sungai Luk Ulo mengikuti zone sesar Timur

laut – Barat daya. Singkapan lava bantal berasosiasi dengan rijang, sebagian

tergerus/terbreksikan serta sebagian yang lain (lava basalt) menunjukkan

struktur mata ikan yang menunjukkan adanya patahan geser kiri. Zone patahan

di K. Mandala ini membatasi antara kelompok batuan tectonik melange (kelompok

batuan campur aduk karena tektonik) di bagian utara serta kelompok batuan

sedimentary melange (kelompok batuan campur aduk karena pelongsoran

endapan bawah laut) di selatannya. Batuan ini awalnya diendapkan pada dasar

samudera dan merupakan bagian dari lempeng samudera, yang kemudian

masuk ke zone penunjaman dan terangkat di lokasi ini.

Lokasi 8. G. Parang, Diabas

G. Parang, merupakan tubuh batuan beku intrusive yang menerobos batu

lempung formasi Karangsambung. Berdasarkan data analisa isotop radioaktif

batuan intrusive ini berumur 26-39 juta tahun lalu ( Soeriaatmaja,1987). Pada

tebing utara terlihat kenampakan kekar kolom (columnar joint) yang memberikan

informasi arah aliran magma dan posisi bidang pendinginnya. Kekar kolom ini

terjadi karena gaya kontraksi pada saat pendinginan magma sehingga

membentuk retakan-retakan tegak lurus terhadap bidang pendingin. Batuan

beku berwarna abu-abu, tekstur diabasik yang ditandai oleh pertumbuhan

bersana antara mikneral piroksin(berwarna hitam) dengan plagioklas (berwarna

putih). Sedangkan pada tebing selatan di K. Jebuk, terlihat nyata kontak antara

Diabas yang sejajar lapisan lempung formasi Karangsambung. Pada zone

kontak warna lempung nampak lebih kelam dan kompak, juga dijumpai

hornfels disekitarnya. Selaian itu struktur gores garis vertikal banyak dijumpai

yang menandakan adanya patahan naik melewati lokasi ini.

Page 22: Panduan Ekskursi Karangsambung

Pand

Gam

bon

fora

flos

juta

terd

bon

batu

dar

duan Ekskursi

mbar 13. Sistruloka

Lokasi

Singka

ngkah-bong

aminifera

sculina, pe

a tahun la

dapat di b

ngkah-bong

ugamping

ri tepian m

i Karangsamb

ingkapan lavktur gores g

asi ini

i 9. Depan

apan dipin

gkah batug

besar berb

ellatispira,

alu). Selai

beberapa t

gkah beru

g ini merup

menuju teng

bung

va bantal digaris mendat

Kampus L

nggir jalan,

gamping b

bentuk sep

assilina d

n terdapa

tempat da

ukuran beb

pakan olisto

gah cekun

i K. Mandalar yang men

LIPI, BATU

, disebelah

berwarna c

perti uang

dan quinqu

at di loka

alam forma

berapa me

olit hasil s

ngan yang

la dengan snandakan ad

UGAMPIN

h utara ka

coklat keku

logam be

ueloculina

si ini batu

asi Karang

eter hingg

suatu pelon

dalam. Fo

sisipan rijangdanya sesar

NG NUMU

ampus lap

uningan, m

erupa num

a yang ber

ugamping

gsambung

ga ratusan

ngsoran be

osil yang a

g serta dijumgeser yang m

ULITES

pangan. Di

mengandun

mulites, alv

rumur Eos

g numulite

g-Totogan

meter. Bo

esar di das

ada menun

21

mpainya melewati

ijumpai

ng fosil

veolina,

sen (55

es juga

berupa

ongkah

sar laut

njukkan

Page 23: Panduan Ekskursi Karangsambung

Pand

bah

dan

Gam

Gam

duan Ekskursi

hwa pada

ngkal dima

mbar 14. a. Kmen

mbar 15. BaEo

i Karangsamb

kala Eos

ana pada te

Kekar kolomnandakan ad

tugamping nosen

bung

sen kawas

epi-tepi cek

m pada tubuhanya pataha

numulites, b

san sekita

kungan die

h Diabas, b. gan naik

batuan sedim

ar Karangs

endapkan

gores garis v

men non klas

sambung

batugamp

vertikal dg s

stik pada lau

merupaka

ping Numu

struktur und

ut dangkal b

22

an laut

ulites.

dak yang

berumur

Page 24: Panduan Ekskursi Karangsambung

Panduan Ekskursi Karangsambung 23

Lokasi 10. Waturanda, Bendung Kaligending

Bendung Kaligending, dibangun patah tahun 1990 dengan maksud untuk

saluran pengairan di daerah Kebumen bagian tengah. Bendung ini awalnya

mempunyai ketinggian 5 m dari dasar sungai, namun pada tahun 2000 an

karena protes warga sekitar Karangsambung maka dipotong hingga posisi

seperti sekarang. Pengurangan elevasi bendung berakibat pada berkurangnya

jangkauan irigasi serta tidak terlalu seringnya banjir melanda areal dibagian atas

bendung. Bendung ini terletak pada lembah sempit yang menghadap cekungan

luas pada morfologi Amphiteater sehingga merupakan bottle neck terhadap aliran

air sungai. Pada sisi lain terlihat aktivitas penambangan pasir di S. Luk Ulo,

penambangan ini telah berlangsung lama dan setidaknya setiap hari 500 rit truk

mengangkut pasir dari Luk Ulo, atau setara dengan 1500 m3/hari atau 540.000

m3/tahun pasir yang diangkut. Hal ini ternyata tidak sebanding sama sekali

dengan kerusakan lingkungan, jalan dan retribusi yang dihasilkan.

Singkapan ditepi jalan dengan tebing lereng vertikal merupakan

perselingan batupasir dengan breksi volkanik formasi Waturanda dengan

lapisan sangat baik dan cocok untuk menjelaskan urutan pembentukan batuan.

Formasi ini ditafsirkan sebagai fluxoturbidite yang diendapkan pada cekungan

muka busur oleh arus sepanjang pantai yang berarah barat-timur. Sumber

materialnya diduga berasal dari aktivitas magmatik Eosen – Miosen bawah di

utaranya, yang diduga dari intrusi yang memotong formasi Karangsambung-

Totogan.

Page 25: Panduan Ekskursi Karangsambung

Panduan Ekskursi Karangsambung 24

Gambar 16 . Breksi vulkanik dengan fragmen batuan beku andesit dan struktur gradasi

Lokasi 11. Komplek LIPI, BATUMULIA dan Peraga Batuan

Di workshop batumulia, dapat dilihat proses pembuatan kerajinan

batumulia mulai dari memilih bahan, memotong dan membentuk batumulia,

selain itu dapat pula dibeli dan dipesan produk kerajinan. Jika anda dari

lapangan telah mendapatkan bahan batumulia, maka anda dapat menunggunya

untuk diproses menjadi cincin atau batu poles. Selain batumulia kita juga bisa

melihat berbagai koleksi batuan yang ada di karangsambung, model tektonik,

dan peraga yang menggambarkan proses dinamika bumi di Museum.

Page 26: Panduan Ekskursi Karangsambung

Pand

Gam

DAAsi

Asi

Asi

AsiAnoChu

Chu

Sap

Ket

Wa

Yuw

duan Ekskursi

mbar 17. Ane

AFTAR PUikin, S., 19

dunia yaikin, S., Su

Central ikin, S., H

Lembar ikin, S., 199onim, 2005usni, A., S

KarangsPublikas

usni A, Kebume

pri, H., DjoolistostrPuslitba

tner, K.B.,1vol 4.

akita, K., eMelangeSympos

wono, Y.SaccretionVol 27, I

i Karangsamb

eka kerajinan

USTAKA974; Evolusang baru, duyoto, 199 Jav; Field

Harsolumak Kebumen90; Buku p5; Buku LapSapri, H., sambung, si Khusus 2004; Panen. oehanah, S.rome di dang Geotek1976; Pre

et al., 1991e Complesium on DyS., 1997; nary compITB, Bandu

bung

n batumulia

A si geologi disertasi d94; IPA P trip Guidekso, A.H.,

n; P3G Bandenuntun gporan Tah2002; KarKebumen

IAGI Komnduan Ge

., Mulyadidaerah Lukknologi – LEocene Ro

1; Nature ex in Karynamic of SThe occu

plex of theung

di workshop

Jawa Tendoctor ITB BPost Convee Book. , Busono, dung.

geologi lapahunan tahurakteristik

n; Buku Gmda Jateng-

eowisata

i, D., 1998; k Ulo Jaw

LIPI, Banduocks of Jav

And AgerangsambuSubduction

urrence ofe Luk Ulo

p batumulia

ngah ditinjBandung, tention Fie

H., Gafo

angan, Tekun 2005, UP Fragmen Geologi Ja-DIY, YogyKarangsam

Nanoplanwa Tengahung. va, Indone

e of Sedimung Area, n and Its Pf submari

o area, Cen

au dari setidak diter

eld Trip, B

er, S., 199

knik GeoloPT. BIKK-L Endapan

awa Tengayakarta. mbung, U

nton paleogh; Laporan

esia; Jour.

mentary Ro Central

Product, Yoine arc-vontral Java;

egi teori terbitkan. Banyumas

92; Peta G

ogi ITB, BanLIPI, Kebu Olistostro

ah – Yogy

UPT. BIK

gen dari sen hasil pen

Research

ocks of LuJava, Ind

ogyakarta.olcanism Buletin G

25

ektonik

Basin,

Geologi

ndung. men. ome di

yakarta,

K-LIPI,

edimen nelitian

USGS,

uk Ulo donesia;

in the

Geologi,