Pandu an Clinical Pathway Rs Jd Dr b
-
Upload
risma-astri -
Category
Documents
-
view
16 -
download
1
description
Transcript of Pandu an Clinical Pathway Rs Jd Dr b
-
PANDUAN CLINICAL PATHWAY RSJD Dr. RM. SOEDJARWADI KLATEN
BAB I
GAMBARAN UMUM
1. Latar belakang
Dengan semakin berkembangnya dunia kedokteran dan pelayanan
kesehatan, maka saat ini terjadi kompleksitas pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh berbagai institusi kesehatan. Menurut pendapat Lathrop (1993) dalam buku
karangannya Restructuring Health care, selama Empat hari colectomytelah terjadi
53 kontak antar professional dengan melibatkan 6 disiplin ilmu hal ini akan sangat
memungkinkan terjadinya berbagai variasi dalam prosedur pelayanan kesehatan.
Sedangkan dalam buku Multi-centre study Belgium (Debelder et al, 2003) pada sat
pelaksanaan Total Hip/Knee replacement, selama operasi telah terjadi rata-rata per
hari 22 kontak, dengan melibatkan 6 disiplin ilmu, meliputi sebanyak 33 aktivitas,
sehingga memang telah terjadi kompleksitas dalam pelayanan kesehatan pada
setiap dilakukanya tindakan medis.
Suatu pelayanan yang kompleks akan mudah terjadi error, sehingga akan
memungkinkan kehilangan arah terhadap prosedur yang benar yang akan
menghasilkan variasi output besar. Untuk itu ibaratnya seperti suatu perjalanan
maka untuk mencapai tempat tujuan perlu dibuat peta jalan. Clinical pathway seperti
pet*+*a
Jalan yang membimbing semua profesi dalam memberikan pelayanan.
Rumah sakit tanpa clinical pathway berpotensi kehilangan kendali efisiensi, yang
berakibat rugi operasional. Menurut pendapat Prof Syed Mohammed Aljunid
Multidisciplinary plans (or blue print for a plan of care) of best clinical practice for
specified groups of patients with particular diagnosis that aid in the coordination &
delivery of high quality of care. Dengan meningkatnya tuntutan masyarakat akan
mutu pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau, serta profesional maka
dibutuhkan suatu alat untuk menjaga mutu dan biaya. Dan salahatu alat ini adalah
clinical pathway. Clinical Pathways merupakan kebutuhan mutlak para pelaku
1
-
pelayanan kesehatan dan kunci utama keberhasilan dari sistem pembiayaan di RS
Pada saat sekarang ini kondisi rumah sakit masih merupakan seperti kerajaan-
kerajaan kecil. Ada berbagai professional yang terlibat dalam menangani satu
pasien. Masing masing kadang-kadang mempunyai ego sendiri sendiri. Sehingga
memang agak sulit untuk menyatukan prosedur dari berbagai disiplin. Perbedaan
latar belakang pendidikan, pengalaman dan keyakinan profesional, menjadi kendala
penerapan clinical pathway yang sudah ditetapkan.
Beban biaya yang besar adalah suatu masalah tersendiri bagi pasien.
Adakanya hal ini disebabkan oleh keinginan untuk selalu mengikuti evidence base
medicine dengan melakukan standar prosedur terbaik yang dimungkinkan tanpa
peduli pada biaya. Selain itu ketidakpedulian klinisi terhadap biaya pengobatan
pasien menjadi penyebab lain membengkaknya biaya yang ditanggung pasien.
Maka dengan adanya Clinical pathway inilah yang akan meminimalisir beban biaya
yang ditanggung pasien. Keengganan untuk membaca dan menghafal konsensus
dalam clinical pathway akan menjadi alasan penyimpangan.
2. Tujuan
Tujuan Penyusunan Cinical Pathway adalah :
Mengurangi variasi dalam pelayanan, sehingga biaya lebih mudah diprediksi.
Pelayanan lebih terstandarisasi, meningkatkan kualitas pelayanan (Quality of
Care)
Dasar penghitungan real cost suatu kasus.
Meningkatkan kualitas dari informasi yang telah dikumpulkan.
Diharapkan dapat mengurangi biaya dengan menurunkan length of stay, dan
tetap memelihara mutu pelayanan
Sebagai pembanding pada CBG cost. Terutama pada kasus-kasus high cost,
high volume.
2
-
3. Pengertian
Clinical pathway adalah suatu konsep perencanaan pelayanan terpadu yang
merangkum setiap langkah yang dilaksanakan pada pasien mulai masuk sampai
keluar rumah sakit berdasarkan standar pelayanan kedokteran, standar asuhan
keperawatan, dan standar pelayanan tenaga kesehatan lainnya, yang berbasis bukti
dengan hasil yang dapat diukur dan dalam jangka tertentu selama di rumah sakit
BAB IIRUANG LINGKUP
Komponen dari Clinical Pathway adalah
1. ASUHAN MEDIS
2. ASUHAN KEPERAWATAN
3. ASUHAN NUTRISI
4. ASUHAN FARMASI
5. PELAYANAN ADMINISTRASI
3
-
BAB IIITATA LAKSANA
PRINSIP DASAR PENYUSUNAN CP :
Pelayanan terpadu/terintegrasi dan berfokus pasien
Melibatkan semua profesional pemberi pelayanan (dokter, perawat,bidan,
farmasis,nutrisionis, fisioterapis, dll)
Tetapkan waktu pelaksanaan pelayanan
Seluruh kegiatan dicatat (rekam medis)
Penyimpangan kegiatan dicatat sebagai varians
LANGKAH LANGKAH PENYUSUNAN CP :1. Tetapkan jenis pelayanan yang akan dibuat CP2. Siapkan PPK dari setiap komponen pelaksana asuhan3. Siapkan Formularium obat RS4. Tetapkan hari rawat sesuai PPK5. Tetapkan jenis dan urutan kegiatan pelayanan pada setiap hari rawat6. Beri catatan mana kegiatan wajib dan mana opsional7. Sediakan tempat untuk mencatat varians
BAB IVDOKUMENTASI
Setiap profesi yang ada di RSJD Dr RM SOEDJARWADI KLATEN mempunyai
kewajiban dalam melaksanakan clinical Pathway. Untuk kelengkapan Clinical
Pathway, maka setiap tahun setiap SMF di RSJD Dr RM SOEDJARWADI KLATEN
menyusun paling tidak 5 CP atau protocol klinis. Setiap bulan juga akan diadakan
pemantauan terhadap CP atau protocol yang telah disepakati. Pemantauan
kepatuhan CP dan atau protocol klinis dilaksanakan oleh tim mutu, untuk selanjutnya
dibuat rekomendasi dan tindaklanjut.
4
-
BAB IV PENUTUP
Panduan ini disusun untuk menjadi acuan pelaksanaan penyusunan dan
pemantauan Clinical Pathway dan atau Protocol klinis. Apabila nanti ada kekurangan
dan kesalahan dalam penyusunan Panduan ini akan dilaksanakan tindakan koreksi
demi tercapainya pelayanan kesehatan yang terstandarisasi dan dengan biaya yang
terjangkau.
Klaten ; Mei 2014
Dr Alhaq Nafsi Setyawan
Panitia Mutu
5