Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

27
Oleh Kelompok : Ketua : M Yanudin D.P Anggota : Bunga Indah - Eva Mardiana - Tri Rahayu Kelas : XII. IPA Plus Guru Pembimbing : Ardiansyah Eka putra

Transcript of Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Page 1: Pancasila Sebagai Ideologi  Terbuka

OlehKelompok :

Ketua : M Yanudin D.P

Anggota : Bunga Indah

- Eva Mardiana

- Tri Rahayu

Kelas : XII. IPA Plus

Guru Pembimbing : Ardiansyah Eka putra S.Pd

Page 2: Pancasila Sebagai Ideologi  Terbuka

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

hidayah_Nya yang telah memberi kesehatan, baik kesehatan jasmani maupun

kesehatan rohani, sehingga penulis telah berhasil menyelesaikan makalah yang

berjudul “ Pancasila sebagai Ideologi Terbuka.

Makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari pihak lain, maka dari

itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Ardiasyah Eka Putra

S,Pd. yang telah memberi kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk

menyelesaikan tugas ini. Serta bantuan teman-teman SMA kelas XII IPA Plus,

akhirnya pembuatan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan

kelemahan dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas. Untuk itu, kritik dan

saran yang konstruktif sangat penulis harapkan dari semua pihak yang membaca

laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bermanfaat khususnya bagi penulis

sendiri dan bagi para pembaca umumnya serta semoga dapat menjadi bahan

pertimbangan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan maupun wawasan di masa

yang akan datang. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Palembang, 22 Oktober 2011

Penulis

Page 3: Pancasila Sebagai Ideologi  Terbuka

Daftar Isi

Cover..............................................................................................................1

Kata Pengantar...............................................................................................2

Daftar Isi.........................................................................................................3

I. Pengertian Dan Fungsi Ideologi..............................................................4

A. Pengertian Ideologi...........................................................................4

B. Fungsi Ideologi..................................................................................5

II. Ciri_Ciri Ideologi....................................................................................5

III. Makna Ideologi Bagi Suatu Bangsa........................................................5

A. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa....................................................6

B. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka..................................................7

IV. Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara...............................8

V. Pengesahan Pancasila Sebagai Dasar Negara.........................................10

VI. Fungsi Pokok Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Ideologi Negara....10

A. Pancasila sebagai dasar Negara........................................................10

B. Pancasila Sebagai Ideologi Negara..................................................11

VII. Makna Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka.........................................12

VIII. Kesimpulan...........................................................................................15

IX. Daftar Pustaka.........................................................................................16

Page 4: Pancasila Sebagai Ideologi  Terbuka

1. PENGERTIAN DAN FUNGSI IDEOLOGI

A. Pengertian Ideologi

Ideologi berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua

kata yaitu edios (ideas) yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu.

Pengertian ideology secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan

kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis dalam bidang politik, ekonomi, budaya

dan keagamaan. Dalam arti luas, ideology adalah pedoman normative yang dipakai

oleh seluruh kelompok sebagai secara harfiah ideologi berarti ilmu tentang pengertian

dasar atau ide, cita-cita, pandangan, atau paham yang bersifat tetap yang harus dicapai.

dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi.

Ada beberapa istilah ideology menurut beberapa para ahli yaitu:

a) Destut De Traacy : istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de

Tracy tahun 1796 yang berarti suatu program yang diharapkan dapat

membawa suatu perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.

b) Ramlan Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni :

1. Ideologi secara fungsional : seperangkat gagasan tentang kebaikan

bersama atau tentang masyarakat dan Negara yag dianggap paling baik.

2. Ideologi secara structural : suatu system pembenaran seperti gagasan dan

formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh

penguasa.

Pendapat para tokoh tentang ideologi antara lain :

a) Nicollo Machiavelli, ideologi adalah pengetahuan mengenai cara

menyembunyikan kepentingan, mendapatkan serta mempertahankan kekuasaan

dengan memanfaatkan konsepsi-konsepsi keagamaan dan tipu daya.

b) Antoine Destut de Tracy , ideologi adalah ilmu mengenai gagasan atau ilmu

tentang ide - ide, yaitu ide yang sehat adalah yang sesuai dengan realita dan sejalan

dengan akal budi bukan khayalan atau gagas an palsu.

c) Karl Marx, ideologi adalah kesadaran palsu, sebab ideologi merupakan hasil

pemikiran tertentu yang diciptakan oleh para pemikir sesuai kepentingannya.

d) Louis Althusser, ideologi adalah pedoman hidup, sebab setiap orang

membutuhkan pedoman hidup baik sebagai individu maupun sebagai warga

masyarakat.

e) A.S. Hornby, ideologi adalah seperangkat gagasan yang membentuk landasan

teori ekonomi dan politik yang dipegang oleh seseorang atau sekelompok orang.

Page 5: Pancasila Sebagai Ideologi  Terbuka

f) Gunawan Setiardja, ideologi adalah seperangkat ide asasi tentang manusia dan

seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita -cita hidup.

g) Laboratorium IKIP Malang , ideologi adalah seperangkat nilai, ide, dan cita -cita

serta pedoman dan metode melaksanakan / mewujudkannya.

h) Dr. Alfian, ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh

dan mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral

dianggap benar dan adil mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi

kehidupan.

i) Encyclopedia Internastional , ideologi adalah sistem gagasan, keyakinan, dan

sikap yang mendasari cara hidup suatu kelompok, kelas, atau masyarakat tertentu.

B. Fungsi Ideologi

Fungsi ideologi menurut beberapa pakar di bidangnya :

1. Sebagai sarana untuk memformulasikan dan mengisi kehidupan manusia

secara individual. (Cahyono, 1986)

2. Sebagai jembatan pergeseran kendali kekuasaan dari generasi tua (founding

fathers) dengan generasi muda. (Setiardja, 2001)

3. Sebagai kekuatan yang mampu member semangat dan motivasi individu,

masyarakat, dan bangsa untuk menjalani kehidupan dalam mencapai tujuan.

2. CIRI-CIRI IDEOLOGI

Ciri-ciri ideologi adalah sebagai berikut :

1. Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan

kenegaraan.

2. Oleh karena itu, mewujudkan suatu asas kerohanian, pandanagn dunia,

pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara diamalkan

dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan

dengan kesediaan berkorban.

3. MAKNA IDEOLOGI BAGI SUATU BANGSA

Manusia dalam mewujudkan tujuannya untuk meningkatkan harkat dan

martabatnya senantiasa membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, manusia

membutuhkan suatu lembaga bersama untuk melindungi haknya, dalam pengertian

inilah manusia membentuksuatu negara.

Negara sebagai lembaga kemasyarakatan senantiasa memiliki cita-cita, harapan,

ide-ide, serta pemikiran-pemikiran yang merupakan suatu orientasi yang bersifat dasar

Page 6: Pancasila Sebagai Ideologi  Terbuka

bagi semua tindakan dalam hidup kenegaraan. Kompleks pengetahuan yang berupa

ide-ide, pemikiran¬pemikiran, gagasan-gagasan, harapan serta cita-cita tersebut

merupakan suatu nilai yang dianggap benar dan memiliki derajat yang tertinggi dalam

negara.

Hal ini merupakan landasan bagi seluruh warga negara untuk memahami alam

serta menentukan sikap dasar untuk bertindak dalam hidupnya. Ideologi

mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun negara dan juga membentuk

masyarakat menuju cita-citanya. Dengan demikian, ideologi bukanlah sekadar

pengetahuan teoritis belaka, melainkan sesuatu yang dihayati menjadi suatu

keyakinan. Ideologi sangat menentukan eksistensi suatu bangsa dan negara.

Ideologi membimbing bangsa dan negara untuk mencapai tujuannya melalui

berbagai realisasi pembangunan. Selain sebagai sumber motivasi, ideologi juga

merupakan landasan semangat dalam berbagai kehidupan negara. Ideologi akan

menjadi realistis jika terjadi orientasi yang bersifat dinamis antara masyarakat dengan

ideologi. Dengan demikian, ideologi akan bersifat terbuka dan antisipatif.

Bahkan, bersifat reformatif dalam arti senantiasa mampu mengadaptasi

perubahan-perubahan sesuai dengan aspirasi bangsanya. Namun, jika ideologi

diletakkan sebagai nilai yang sakral bahkan diletakkan sebagai alat legitimasi

kekuasaan, dapat dipastikan ideologi akan menjadi tertutup, kaku, dogmatis, dan

menguasai kehidupan bangsanya.

Oleh karena itu, agar ideologi benar-benar mampu menampung aspirasi para

pendukungnya untuk mencapai tujuan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara, ideologi tersebut haruslah bersifat dinamis, terbuka, dan antisipatif yang

senantiasa mampu mengadaptasikan dirinya dengan perkembangan zaman. Inilah

peranan penting ideologi bagi negara agar negara dapat mempertahankan

eksistensinya. Bagi bangsa Indonesia, ideologi nasionalnya adalah Pancasila seperti

yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945. Pancasila sebagai ideologi nasional

mengandung nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, yaitu cara berpikir dan cara kerja

perjuangan.

A. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa

Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah Pancasila sebagai cita-cita negara atau

cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk

Page 7: Pancasila Sebagai Ideologi  Terbuka

seluruh rakyat dan bangsa Indonesia, serta menjadi tujuan hidup berbangsa dan

bernegara Indonesia.

Berdasarkan Tap. MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan

MPR tentang P4, ditegaskan bahwa Pancasila adalah dasar NKRI yang harus

dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

B. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Makna dari ideologi terbuka adalah sebagai suatu sistem pemikiran terbuka.

Ciri-ciri ideologi terbuka dan ideologi tertutup adalah :

Ideologi Terbuka

a. merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat.

b. Berupa nilai-nilai dan cita-cita yang berasal dari dalam masyarakat sendiri.

c. Hasil musyawarah dan konsensus masyarakat.

d. Bersifat dinamis dan reformis.

Ideologi Tetutup

a. Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat.

b. Bukan berupa nilai dan cita-cita.

c. Kepercayaan dan kesetiaan ideologis yang kaku.

d. Terdiri atas tuntutan konkret dan operasional yang diajukan secara mutlak.

Menurut Kaelan, nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila sebagai

ideologi terbuka adalah sebagai berikut

a) Nilai dasar, yaitu hakekat kelima sila Pancasila.

b) Nilai instrumental, yang merupakan arahan, kebijakan strategi, sasaran serta

lembaga pelaksanaanya.

c) Nilai praktis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu

realisasi pengamalan yang bersifat nyata, dalam kehidupan sehari-hari dalam

masyarakat, berbangsa dan bernegara.

Page 8: Pancasila Sebagai Ideologi  Terbuka

4. Proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara :

Menjelang tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan di Asia Timur Raya,

banyak cara yang digunakan jepang untuk menarik simpati khususnya kepada bangsa

Indonesia, salah satunya adalah janji Jepang untuk memberi kemerdekaan bagi bangsa

Indonesia yang diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September

1944.

Sebagai kelajutan dari janji tersebut, maka pada tanggal 29 April 1945, Jepang

membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

(BPUPKI atau Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai), yang bertugas untuk menyelidiki segala

sesuatu mengenai persiapa n kemerdekaan Indonesia. BPUPKI diketuai oleh DR.

Rajiman Widiodiningrat, wakil ketua R. Panji Suroso dan Tuan Hachibangase dari

Jepang dan beranggotakan 60 orang. Selama masa tugasnya BPUPKI melakukan dua

kali sidang.

Sidang yang pertama mulai tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 untuk membahas

rancangan dasar Negara.

Tiga tokoh nasionalis yang menyampaikan ide pokok rancangan dasar Negara, yaitu :

1. Mr. Moh. Yamin, (29 Mei 1945), ide pokok yang disampaikan usul secara lisan :

1. Peri Kebangsaan

2. Peri Kemanusiaan

3. Peri Ketuhanan

4. Peri Kerakyatan

5. Kesejahteraan

secara tertulis:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kebangsaan Persatuan Indonesia

3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

4. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijak -sanaan Dalam

Permusyawaratan /Perwakilan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

2. Mr. Soepomo, (31 Mei 1945), ide pokok yang disamapaikan :

1. Paham Negara Persatuan

2. Perhubungan Negara Dengan Agama

3. Sistem Badan Permusyawaratan

4. Sosialisasi Negara

5. Hubungan Antar Bangsa

3. Ir. Soekarno, (1 Juni 1945 ), ide pokok yang disampaikan :

1. Kebangsaan Indonesia

Page 9: Pancasila Sebagai Ideologi  Terbuka

2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan

3. Mufakat atau Demokrasi

4. Kesejahteraan sosial

5. Ketuhanan Yang Berkebudayaan

Pada akhir pidatonya, Soekarno mengusulkan nama Pancasila atas saran dari

teman dekatnya yaitu MR. Moh. Yamin. Sejak itulah disebut sebagai lahirnya istilah

Pancasila, sehingga Bung Karno selalu dikaitkan sebagai pencetus lahirnya istilah

Pancasila.

4. Panitia Kecil, (22 Juni 1945), menyampaikan usulan dasar Negara, yang dikenal

dengan nama rumusan Piagam Jakarta (Jakarta Charter), sbb :

1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at islam bagi para

Pemeluk-pemeluknya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksa -naan dalam

Permusyawaratan/perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Dengan rumusan Piagam Jakarta tersebut, terjadi kontroversi mengenai bunyi

sila pertama antara pihak Islam dengan kelompok nasionalis. Sebab Sila pertama

Piagam Jakarta tidak merangkul semua pemeluk agama yang ada di Indonesia, hanya

difokuskan untuk penganut Agama Islam saja sedangkan di Indonesia terdapat

berbagai macam agama dan suku bangsa. Untuk mengatasi hal ini dibentuk secara

mendesak panitia Sembilan pada tanggal 22 Juni 1945 untuk mecapai kesepakatan,

sehingga Mohamad Hatta mengusulkan demi persatuan dan kesatuan bangsa, maka

sila pertama Piagam Jakarta dirubah bunyinya menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.

5. Rumusan akhir ditetapkan tanggal 18 Agustus 1945 pada sidang PPKI (Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia) :

1. Ketuhanan yang Maha Esa

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksa -naan dalam

Permusyawaratan/perwakilan

5. Keadilan soaial bagi seluruh rakyat Indonesia

Page 10: Pancasila Sebagai Ideologi  Terbuka

Sidang BPUPKI yang ke dua berlangsung dari tanggal 10 sampai tanggal 16

juli 1945 dengan agenda membahas rancangan hukum dasar, yang kemudian kita

kenal dengan nama Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya terkandung bentuk

Negara kesatuan Republik Indonesia, dan pada alinea ke empat terkandung rum usan

dasar Negara Pancasila.

5. Pengesahan Pancasila sebagai Dasar Negara

Setelah BPUPKI melaksanakan tugasnya, maka badan ini dibubarkan dan

diganti oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia/ Dokuritsu Zyunbi

Iinkai). Badan ini bersidang pada tanggal 18 Agustus 1945, dengan menghasilkan

keputusan, sbb:

1. Menetapkan dan mengesahkan pembukaan UUD 1945 dan UUD 1945

2. Memilih presiden dan wakil presiden (Sukarno dan Moh. Hatta)

3. Membentuk Komite Nasional Indonesia sebagai badan musyawarah darurat.

6. Fungsi Pokok Pancasila sebagai dasar Negara dan Ideologi Negara :

a. Pancasila sebagai dasar Negara :

1. Sebagai dasar Negara, pancasila berkedudukan sebagai norma dasar atau norma

fundamental (fundamental norm) Negara dengan demikian Pancasila menempati

norma hukum tertinggi dalam Negara ideologi Indonesia. Pancasila adalah cita

hukum ( staatside ) baik hukum tertulis dan tidak tertulis ( konvensi ).

2. Sebagai sumber dari segala sumber hukum, Pancasila merupaka n kaidah Negara

yang fundamental artinya kedudukannya paling tinggi, oleh karena itu Pancasila

juga sebagai landasan ideal penyususnan arturan – aturan di Indonesia. Oleh

karena itu semua peraturan perundangan baik yang dipusat maupun daerah tidak

menyimpang dari nilai Pancasila atau harus bersumber dari nilai -nilai Pancasila.

3. Sebagai Pandangan Hidup, yaitu nilai Pancasila merupakan pedoman dan

pegangan dalam pembangunan bangsa dan Negara agar tetap berdiri kokoh dan

mengetahui arah dalam memecahkan masalah ideologi, politik, ekonomi, soaial

dan budaya serta pertahanan dan keamanan.

4. Sebagai iiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, nilai pancasila itu mencerminkan

kepribadian bangsa sebab nilai dasarnya kristalisasi nilai budaya bangsa

Indonesia asli, bukan diambil dari bangsa lain.

5. Sebagai Perjanjian luhur bangsa Indonesia, pancasila lahir dari hasil musyawarah

para pendiri bangsa dan negara ( founding fathers) sebagi para wakil bangsa,

Pancasila yang dihasilkan itu dapat dipertanggungjawabkan secara moral,

sisiokulturil. Moral dalam arti tidak bertentangan dengan nilai agama yang

Page 11: Pancasila Sebagai Ideologi  Terbuka

berlaku di Indonesia, sosio kultural berarti cerminan dari nilai budaya bangsa

Indonesia, karena itu Pancasila merangkul segenap lapisan masyarakat Indonesia

yang majemuk ini.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Pancasila sebagai dasar Negara

merupakan norma dasar dalam kehidupan bernegara yang menjadi sumber dasar,

landasan norma, serta memberi fungsi konstitutif dan regulative bagi penyusunan

hukum –hukum Negara.

b. Pancasila Sebagai Ideologi Negara :

Dalam kehidupan sehari-hari istilah ideologi umumnya digunakan sebagai

pengertian pedoman hidup baik dalam berpikir maupun bertindak. Dalam hal ini

ideologi dapat dibedakan mejadi dua pengertian yaitu ideologi dalam arti luas dan

ideol ogi dalam arti sempit. Dalam arti luas ideologi menunjuk pada pedoman dalam

berpikir dan bertindak atau sebagai pedoman hidup di semua segi kehidupan baik

pribadi maupun umum.

Sedangkan dalam arti sempit, ideologi menunjuk pada pedoman baik dalam

berpikir maupun bertindak atau pedoman hidup dalam bidang tertentu misalnya

sebagai ideologi Negara.

Ideologi Negara adalah ideologi dalam pengertian sempit atau terbatas.

Ideologi Negara merupakan ideologi mayoritas waga Negara tentang nilai -nilai dasar

Negara yang ingin diwujudkan melalui kehidupan Negara itu. Ideologi Negara sering

disebut sebagai ideologi politik karena terkait dengan penyelenggaraan kehidupan

bermasyarakat dan bernegara yang tidak lain adalah kehidupan politik.

Pancasila adalah ideologi Negara yaitu gagasan fundamental mengenai

bagaimana hidup bernegara milik seluruh bangsa Indonesia bukan ideologi milik

Negara atau rezim tertentu. Sebagai ideologi, yaitu selain kedudukannya sebagai dasar

Negara kesatuan republik Indonesia Pancasila berkeduduka n juga sebagai ideologi

nasional Indonesia yang dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.

Sebagai ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya ( cultural

bond) yang berkembangan secara alami dalam kehidupan masyarakat Indo nesia

bukan secara paksaan atau Pancasila adalah sesuatu yang sudah mendarah daging

dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Sebuah ideologi dapat bertahan atau

pudar dalam menghadapi perubahan masyarakat tergantung daya tahan dari ideologi

itu. Alfian mengatakan bahwa kekuatan ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi

yang dimiliki oleh ideologi itu, yaitu dimensi realita, idealisme, dan fleksibelitas.

Page 12: Pancasila Sebagai Ideologi  Terbuka

Pancasila sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi tersebut:

1. Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu yang

mencerminkan realita atau kenyataan yang hidup dalam masyarakat dimana

ideologi itu lahir atau muncul untuk pertama kalinya paling tidak nilai dasar

ideologi itu mencerminkan realita masyarakat pada awal kelahira nnya.

2. Dimensi Iidalisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung dalam

nilai dasar itu mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau

golongan masyarakat tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman

dalam praktik kehidupan bersama sehari-hari.

3. Dimensi Fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan ideologi

dalam mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan

masyarakatnya. Mempengaruhi artinya ikut wewarnai proses perkembangan

zaman tanpa menghilangkan jati diri ideologi itu sendiri yang tercermin dalam

nilai dasarnya.

Mempengaruhi berarti pendukung ideologi itu berhasil menemukan tafsiran –

tafsiran terhadap nilai dasar dari ideologi itu yang sesuai dengan realita -realita baru

yang muncul di hadapan mereka sesuai perkembangan zaman.

Menurut Dr.Alfian Pancasila memenuhi ketiga dimensi ini sehingga pancasila

dapat

dikatakan sebagai ideologi terbuka. Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara, yaitu :

1. Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang

majemuk.

2. Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan serta

membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.

3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan

dalam pembentukan karakter bangs a berdasarkan Pancasila.

4. Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai kedaan bangsa dan

Negara.

7. Makna Pancasila sebagai Ideologi Terbuka :

Gagasan mengenai Pancasila sebagai ideologi terbuka berkembang sejak tahun

1985, karena Pancasila berada di tengah-tengah berbagai ideologi bangsa di dunia,

maka Pancasila harus bersifat terbuka, luwes, fleksibel, dan tidak kaku sehingga tidak

ketinggalan zaman.

Sebagai ideologi terbuka Pancasila harus mampu menyesuaikan diri dengan

zaman. Hal ini bukan berarti bahwa nilai dasar Pancasila dapat diganti dengan nlai

dasar lain yang meniadakan jati diri bangsa Indonesia.

Page 13: Pancasila Sebagai Ideologi  Terbuka

Makna bahwa Pancasila sebagai ideologi terbuka bahwa nlai -nilai dasar Pancasila

seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadila n dapat

dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan

perkembangan zaman secara kreatif, dengan memperhatikan tingkat kebutuhan dan

perkembangan masyarakat Indonesia sendiri, serta tidak keluar dari eksistensi dan jati

diri ba ngsa Indonesia.

Sebagai ideologi terbuka, Pancasila harus memberikan orientasi ke depan yang

mengharuskan bangsa Indonesia untuk selalu menyadari kehidupan yang sedang dan

akan dihadapinya, terutama menghadapi era globalisasi dan keterbukaan. Ideologi

Pancasila menghendaki agar bangsa Indonesia tetap bertahan dalam jiwa dan budaya

bangsa Indonesia dan dalam ikatan Negara kesatuan Republik Indonesia.

Faktor-faktor yang mendorong pemikiran Pancasila sebagai ideologi terbuka menurut

Moerdiono, adalah :

1. Perkembangan dinamika masyarakat Indonesia amat cepat, tidak semua persoalan

hidup dapat ditemukan jawabannya secara ideologis dalam pemikiran ideologi –

ideologi sebelumnya.

2. Runtuhnya ideologi tertutup seperti marxisme-Leninisme/Komunsme. Ideologi ini

akan bertahan dengan tradisi lama yang tertutup atau menjadi ideologi terbuka.

3. Pengalaman sejarah politik Indonesia dengan pengaruh komunisme. Pancasila

terancam menjadi dogma (dalil, ajaran) yang kaku.

4. Tekad bangsa Indonesia untuk menjadikan Pancasila satu -satunya azas dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai satu -

satunya asas telah dicabut oleh MPR pada tahun 1999.

Dengan memandang pengertian ideologi sebagai sebuah idea atau gagasan, maka

Franz Magnis Suseno, mengatakan bahwa ideologi sebagai sebuah pemikiran dapat

dibedakan menjadi ideologi terbuka dan tertutup :

a. Ideologi Tertutup adalah ideologi yang nilainya bersifat mutlak, pemikiran tertutup.

Ideologi ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Cita-cita sebuah kelompok bukan cita – cita yang hidup di masyarakat.

b. Dipaksakan kepada masyarakat.

c. Bersifat totaliter menguasai semua bidang kehidupan masyarakat.

d. Tidak ada keanekaragaman baik pandangan maupaun budaya,

e. Rakyat dituntut memiliki kesetiaan total pada idiologi tersebut.

f. Isi ideologi mutlak, kongkrit, nyata, keras dan total.

Page 14: Pancasila Sebagai Ideologi  Terbuka

b. Ideologi Terbuka adalah ideologi yang nilainya tidak dimutlakkan, pemikiran

terbuka. Ciri -cirinya, adalah :

a. Merupakan kekayaan rohani, budaya ,masyarakat.

b. Tidak diciptakan oleh negara, tapi digali dar i budaya masyarakat.

c. Isinya tidak instan atau operasional sehingga tiap generasi boleh

menafsirkannya sesuai zaman dan norma yang berlaku.

d. Menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab.

e. Menghargai keanekaragaman atau pluralitas sehingga dapat diterima oleh

berbagai latar belakang agama atau budaya.

Pancasila memiliki watak terbuka:

Bertolak dari ciri-ciri di atas maka Pancasila memenuhi syarat sebagai ideologi

terbuka, yaitu :

1. Pancasila adalah pandangan hidup yang berakar pada kesadaran masyarakat Indon

esia. Nilai Pancasila bukan diambil dari bangsa di luar negeri, tapi dari kekayaan

budaya masyarakat Indonesia.

2. Isi Pancasila tidak langsung operasional, yaitu hanya berisi lima dasar yaitu

Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Karen a hanya

berisi nilai dasar maka perlu penafsiran bukan pematokan nilai seperti yang terjadi

dimasa orde baru dengan buti-butir Pancasila atau P4 (Pedoman Penghayatan dan

Pengamalan Pancasila).

3. Pancasila menghargai kebebasan bukan memperkosa kebebasan hal i ni tercermin

dalam makna sila Kemanusiaan yang adil dan beradab yang tidak saja mengakui

kebebasan dan kesederajatan manusia Indonesia tetapi semua bangsa di dunia.

4. Pancasila bukan ideologi totaliter yang mengurus semua kehidupan

masyarakat,melainkan Panca sila adalah ideologi politik, pedoman hidup

masyarakat,bangsa dan Negara.

5. Pancasila menghargai pluralitas yang tercermin salah satunya dalam perumusan

Pancasila itu sendiri khususnya pada sila Ketuahan YME, sila ini mencerminkan

semua agama yang ada di Indonesia.

Dari uraian tersebut jelaslah bahwa Pancasila itu adalah ( an sich) ideologi terbuka,

Pancasila memiliki watak sebagai ideologi terbuka.

Page 15: Pancasila Sebagai Ideologi  Terbuka

KESIMPULAN :

Jadi, setiap negara berhak dalam memilih sistem pemerintahannya sendiri,

Indonesia juga pernah menerapkan beberapa sistem pemerintahan. Namun,

yang paling cocok dengan kepribadian bangsa Indonesia adalah ideologi terbuka

karena sinkron dengan sistem pemerintahan yang demokratis yang menjamin

kebebasan warga negaranya dalam mengeluarkan pendapat sebagaimana

tercantum dalam UUD 1945 pasal 28

DAFTAR PUSTAKA

Sunardi.2007.Pendidikan Kewarganegaraan.Surakarta:PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri.

Budiyanto.2007.Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta:Erlamgga

www.psb-psma.org

Page 16: Pancasila Sebagai Ideologi  Terbuka

www.wikipedia.com

www.google.com

PERTANYAAN :

1) Mengapa Indonesia menggunakan ideologi terbuka?

2) Bagaimana cara menumbuhkan kadar dan idealism yang terkandung Pancasila

sehingga mampu memberikan harapan optimisme dan motivasi untuk

mewujudkan cita-cita?

JAWABAN :

Page 17: Pancasila Sebagai Ideologi  Terbuka

1) Karena Indonesia adalah sebuah negara dan sebuah negara memerlukan

sebuah ideologi untuk menjalankan sistem pemerintahan yang ada pada negara

tersebut, dan masing-masing negara berhak menentukan ideologi apa yang

paling tepat untuk digunakan, dan di Indonesia yang paling tepat adalah

digunakan adalah ideologi terbuka karena di Indonesia menganut sistem

pemerintahan demokratis yang di dalamnya membebaskan setiap masyarakat

untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai dengan keinginannya

masing-masing. Maka dari itu, ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah

yang paling tepat untuk digunakan oleh Indonesia.

2) Kita harus menempatkan Pancasila dalam pengertian sebagai moral, jiwa, dan

kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia

keberadaanya/lahirnya bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia. Selain

itu,Pancasila juga berfungsi sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Artinya, jiwa

bangsa Indonesia mempunyai arti statis dan dinamis. Jiwa ini keluar diwujudkan

dalam sikap mental, tingkah laku, dan amal perbuatan bangsa Indonesia yang

pada akhirnya mempunyai cirri khas. Sehingga akan muncul dengan sendirinya

harapan optimisme dan motivasi yang sangat berguna dalam mewujudkan cita-

cita bangsa Indonesia.

KESIMPULAN :

Jadi, setiap negara berhak dalam memilih sistem pemerintahannya sendiri,

Indonesia juga pernah menerapkan beberapa sistem pemerintahan. Namun,

yang paling cocok dengan kepribadian bangsa Indonesia adalah ideologi terbuka

karena sinkron dengan sistem pemerintahan yang demokratis yang menjamin

kebebasan warga negaranya dalam mengeluarkan pendapat sebagaimana

tercantum dalam UUD 1945 pasal 28