Suryadi Bab 1 Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

download Suryadi Bab 1 Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

of 22

Transcript of Suryadi Bab 1 Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

BAB 1 PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

A. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA 1. MAKNA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA Kata pancasila berasal dari bahasa sansekerta, yaitu panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar atau asas. Pancasila berarti lima dasar atau lima asas berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia . para pendiri Indonesia menentukan pancasila sebagai dasar Negara denga alasan bahwa pancasila sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia dan merupakan kepribadian bangsa Indonesia. Ideologi berasl dari kata yunani idea yang berarti gagasan konsep, pengertian dasar cita cita; dan logos berarti ilmu. Oleh karena itu, secara herfiah ideology berarti ilmu tentang pengertian dasar atau ide. Dalam pengertian sehari-hari, idea di persamakan artinya denga cita cita. Cita cita yang dimaksud adalah cita cita bersifat tetap yang harus dicapai sehingga cita cita sekaligus merupakan dasr,pandangan, atau paham. Menurut A.S.hornby, ideology adala seperangkat gagasan yang membentuk landasan teori ekonomi dan politik yangdipegang oleh seorang atau sekelompok orang. Sedangkan menurut Gunawan Setiardja, ideology adalah seperangkat ide asasi tentang manusia daseluruhrealitas yang dijadikan pedoman dan cita cita hidup. Dengan memandang pengertian ideologi sebagai sebuah idea tau gagasan,maka Frans Magnis-Suseno mengatakan bahwa ideologisebagai suatu system pemikirandapat dibedakan menjadi ideologi tertutup dan terbuka. a. Ideologi tertutup merupakan suatu system pemikiran tertutup. Ideologi ini memilki cirri sebagai berikut. 1. Merupakan cita cita suatu kelompok orang untuk mengubah dan memperbarui masyarakat. 2. Atas nama ideologi dibenarkan pengorbanan pengorbananyang dibebankan kepada masyarakat. 3. Bukan hanya berisi nilai- nilai dan cita-cita tertentu, melainkan juga tuntutan-tuntutan konkret dan opersional yang keras, yang diajukan dengan mutlak. b. Ideologi terbuka merupakan suatu pemikiran terbuka . ideologi terbuka memiliki cirri-ciri sebagai berikut. 1. Nilai-nilai dan cita-cita tidak dapat dipaksakan dari luar melainkan diambil dan digali dari moral dan budaya masyarakat itu sendiri.

1

2. Bukan berdasarkan keyakinan ideologi sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dari consensus masyarakat tersebut. 3. Nilai-nilai bersifat dasr dan hanya secara garis besar sehingga tidak langsungoperasional. Secara umum, ideologi berarti kumpulan gagasan, ide, keyakinan, dan kepercayaan bersifat sistematis mengarah tingkah laku seseorang dalam berbagai bidang kehidupan, seperti bidang politik ( termasuk hokum dan pertahanan keamanan), social, budaya,dan keagamaan. Alfian(dalam setiadi,2003) mengemukakan bahwa kekuatan ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi yang ada pada ideologi tersebut, yaitu dimensi realita , dimensi idealism, dan dimensi fleksibilitis . a. Dimensi realita, bahwa nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi secara rill hidup didalam serta bersumber dari budaya dan pengalaman sejarah masyarakat atau bangsa (menjadi volkgeist/jiwa bangsa) b. Dimensi idealism,bahwa nilai-nilaidasar yang ada pada ideologi mengandungidealismeng yangmemberi harapan tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktik kehidupanbersama sehari-hari. c. Dimensi fleksibilitas/dimensi pengembangan, bahwa ideologi pemikiran-pemikiran baru yang relevan dengan ideologi bersangkutan tanpa menghilangkan atau mengingkari jati diri yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya. Menurut alfian, pancasila memenuhiketiga dimensi ini, sehingga pancasila dapat diktakan sebagai ideolgi terbuka . Gagasan mengenai pancasila sebagai ideologi terbuka mulai berkembang sejak tahun 1985, meskipunsemangatnya sudahtumbuh sejak pancasila itu sendiri ditetapkan sebagai dasar Negara oleh para founding fathers Negara Indonesia. Memeng, karena pancasila berada ditenga tengah berbagai ideologi bangsa-bangsa didunia,pancasila harus bersifat terbuka, luwes, fleksibel, tidak tertutup dan kaku, yang akan membuatnya ketinggalan zaman. Sebagai ideologi terbuka, pancasila harus mampumenyesuaikan diri dengan zaman. Namun ini bukan berarti bahwa nilai dasar pancasila dapat diganti dengan nilai dasar lain yang meniadaka jati diri bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung makna bahwa nilai-nilai dasar pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntuta perkembangan zaman secara kreatif, memperhatikan tingkat kebutuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia sendiri. Sebagai ideologi terbuka,pancasila harus memberikan orientasi kedepan, yang mengharuskan bangsa Indonesia untuk selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang dan akan dihadapinya, terutama menghadapi globalisai dan keterbukaan, ideologi pancasila menghendaki agar bangsa

2

Indonesia tetap bertahan dalam jiwa dan budaya bangsa Indonesia dan dalam ikatan Negara kesatuan republic Indonesia. Moerdiono menyebutkan beberapa faktor yang mendorong pemikiran bahwa pancasila adalah ideologi terbuka a. Dalam proses pembangunan nasional berencana, dinamika bangsa Indonesia berkembang amat cepat. b. Runtuhnya ideologi tertutup seperti marxisme-leninisme/ komunisme. c. Pengalaman sejarah politik bangsa Indonesia dengan pengaruh komunisme. d. Tekad bangsa Indonesia untuk menjadikan pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan bermyarakat, berbangsa, dan bernegara 2. PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Secara yurdis, kedudukan pembukaan UUD 1945 lebih tinggi dari pada UUD 1945 karena pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah fundamental Negara Indonesia .pembukaan UUD 1945 bersifat abadi dan tidak dapat diubah oleh siapapun, bahkan oleh MPR atau melalui jalan hokum. Oleh karena itu, pembukaan UUD 1945 bersifat imperative. Pancasila sebagai dasar Negara republic Indonesia yang termktub didalam pembukaan UUD 1945 memilki sejarah yang unik dalam penyusunan serta pengesahannya. Adapun kronologi perumusan pancasila sebagai dasar Negara dapat diuraikan sebgai berikut. a. Pembentukan BPUPKI Pada sidang BPUPKI pertama(29Mei-1 Juni 1945), muncul tuga took nasionalis yang mengutarakan ide-ide pokok mengenai dasar Negara RI (1). Moh. Yamin (29 mei 1945) Ide-ide pokok dasar Negara yang beliau usulkan adalah sebagai berikut (a) Perikebansaan. (b) Perikemanusian. (c) Periketuhanan. (d) Perikerakyatan. (e) Kesejahteraan rakya. (2) prof.Dr. soepomo (29mei-1945) Ide-ide pokok dasar Negara yang beliau usulkan adalah sebagai beriku. (a) (b) (c) (d) (e) Persatuan. Kekeluargaan. Keseimbangan lahir dan batin. Musyawarah. Keadilan rakyat.3

(3) Ir. Soekarno (31mei 1945) Ide-ide pokok dasar Negara yang beliau usulkan adalah sebgai berikut. (a) (b) (c) (d) (e) Kebangsaan Indonesia. Internasionalisme atau perikemanusian. Mufakat atau demokratis Kesejahteraan social Ketuhanan yang berkebudayaan

b. Piagam Jakarta Sebagai tandak lanjut sidang BPUPKI pertama, maka pada tanggal 1 juni 1945 dibentuk panitia kecil yang beranggotakan 8 orang. Panitia ini bertugas untuk menampung usul-usul, baik lisan maupun tulisan mengenai dasar Negara. Padatanggal 22juni 1945 dibentuk pula panitia kecil (9orang) atas dasar kebutuhan yang mendesak dalam upaya mencari dan mencapai ksepakatan antara pihak islam dan pihak nasionalis mengenai dasar Negara. Pada tanggal inilah dkemkakan rancangan preambul hukum dasar yang kemudian dikenal sebagai paigam Jakarta. Piagam ini kelak akan menjadi pembukaan UUD 1945 dengan beberapa perubahan (terutama tuju kata dibelakang kata ketuhanan pada alinea ke-4). c. Pengeshaan pancasila sebagai dasar Negara Sidang BPUPKI kedua (10 juli 1945) menghasilkan satu keputusan penting yaitu menetapkan bahwa bentuk Negara Indonesia merdeka adalah republik. Kondisi social politik yang terjaidi begitu cepat mengakibatkan BPUPKI akhirnya dibubarkan.sebagai penggantinya, dibentuk PPKI (panitia persiapan kemerdekaan Indonesia/ dokuritsu Zyunbi Iinka). Sidang PPKI pertama (18 agustus 1945) menghasilkan beberapa rumusan penting, yaitu sebagai berikut. (1) mengesahkanUUD Negara RI dengan jalan. (a) Menetapkan piagam Jakarta dengan beberapa perubahan sebagai pembukaan UUD Negara RI. (b) Menetapkan rancangan hukum dasar Negara beberapa perubahan yang kemudiaan dikenal dengan UUD 1945. (2) Memilih presiden dan wakil presiden. (3) Membentuk komite nasional Indonesia sebagai badan musyawarah darurat.

4

B. NILAI-NILAI PANCASILA 1. Pancasila sebagai sumber nilai a. Pengertian nilai Secara etimologis, nilai value berasal dari kata latin valere yang berarti berharga, baik, dan berguna. Dengan demikian, secara sederhana, nilai(value) adalah sesuatu berharga, bai, dan berguna bagi manusia. Pancasila yang dirumuskan oleh para pendiri negaramemuat nilai-nilai luhur untuk menjadi dasar Negara. Sebagai hambaran didalam tata nilai kehidupan bernegara, ada yang disebut sebgai nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis . Nilai instrumental adalah pelaksanaan umum nilai-nilai dasar, biasanya dalam wujud norma social atau norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam lembaga-lembaga yang sesuai dengan kebutuhan, tempatn dan waktu. Nilai praktis adalah nilai yang dilaksanakan dalam kenyataan b. Nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa Sumber nilai kehidupan bangsa Indonesia adalah silah ketuhanan yang maha esa.sila ini jaga merupakan norma dasar yang mengatur hubungan manusia sebagai individu dan anggota kelompok dengan sesamanya, Negara, pemerintah, serta bangsa lain didunia. Adapaun nilai dalam sila-sila pancasila antara lain sebagai berikut. (1) (2) (3) (4) Ketuhanan yang maha esa. Kemanusiaan yang adil dan beradab. Persatuan Indonesia. Kerakyatan yang dpimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam permusyawaratan / perwakilan (5) Keadilan social bagi seluruh bangsa indonesi 2. Pancasila sebagai paradigma pembangunan Paradigma berarti cara pandang, nilai-nilai, metode-metode, prinsip dasar, ataau cara memecahkan masala yang dianut oleh suatu masyarakat pada masa tertentu. Dalam pembangunan nasional, pancasiala adalah paradigma, karena/ hendak dijadikan landasan, acuan, metode, nilai dan tujuan yang ingin dicapai disetiap program pembangunan Negara republic Indonesia. a. Makna dan hakikat pembangunan nasional Pembanguanan nasional merupan rangkaian upaya pembangunan yang berkesimbungan dan meliputin seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan Negara untuk melaksanakan tugas5

mewujudkan tjuan nasional yang temaktub dalam pembukaan UUD1945.yang dimaksud adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpa darah Indonesia, mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa , dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan Indonesia sentuhnya dengan pancasila sebagai pedomanya. b. Visi pembangunan nasional Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera dalam wadah Negara republic Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman dan bertakwah, berajhlak ,ulia, cinta tanh air, berdasarkan hukun dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memilki etos kerja yang tinggi dan berdisiplin. c. Misi pembangunan nasional Untuk mewujudkan visi bangsa Indonesia dimsa depan, misi yang ditetapkan adalah sebagai berikut. (1) Pengamalan pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (2) Penegakan kedaulatan rakyat dalam segalah aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (3) Penungkatan pengamalan ajaran agama dalam kehidupa sehari-hari untuk mewujudkan kualitas keimanan dan ktakwaan terhadap than yang maha esa dalam kehidupan persaudaraan umat beragamayang berakhlak mulia, tolera, rukun, dan damai. (4) Penjaminan kondisi aman, damai, tertib, dan tentram. (5) Perwujudan system hukukm nasional yang menjamin tegaknya supremasi hukum dan hak asasi manusia berlandaskan keadilan dan kebenaran. (6) Perwujudan kehidupan social budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif, dan berdaya tahan terhadap globalisasi. (7) Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatanekonomi nasional, terutama pengusaha kecil, menengah dan kopersi, dengan mengembangkan system ekonomi kerakyatan yang bertumpuh pada mekanisme pasar yang berkeadilan, sumber daya alam, dan sumber data manusia yang produktif, mandiri maju, berdaya saing dan berwawasan linkungan. (8) Perwujudan ekonomi daerah dalam rangka pembangunan daerah dan pemerataan pertumbuhan dalam wadah Negara kesatuan republic Indonesia. (9) Perwujudan kesejahteraan rakyat yang ditandai oleh meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat serta perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar, yaitu pangan, sandang, papan, keseheran, pendidikan, dan lapangan kerja.

6

(10) Perwujudan aparatur Negara yang berfungsi melayani masyarakat, professional, berdaya guna, produktif, transparan; yang bebas dari kolusi korupsi, dan nopetisme. (11) Perwujudan system dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermut guna mempertegu akhlak mulia, kreatif, inovafatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin, bertanggung jawab, berketerampilan, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas bangsa Indonesia. (12) Perwujudan politik luar negri yang berdaulat, bermanfaat, bebas dan proaktif bagi kepentingan nasional dalam menghadapi perkembangan global.

C. BERSIKAP POSITIFTERHADAP NILAI-NLIAI PANCASILA Pancasila berfunsi sebagai dasar negera yang statis (karena merupakan landasan berdirinya Negara kesatuan republic Indonesia); tuntuta yang dinamis, karena pancasila bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan perubahan zaman( inilah mengapa pancasila dimaknai sebagai ideologi terbuka); serta alat pemrsatu bangsa. Bersikap positif ter hadap pancasila pada dasarnya adalah sejauh mana kita memaknai nilainilai yang terkandung dalam pancasila, untuk selanjutnya diterapkan dalam kehidupa sehri-hari. 1. Pengamalan secara objektif yaitu dengan cara melaksanakan dan mentaatin peratura perundang undangan sesuai norma hukum Negara yang berlandaskan pancasila. Pengamalan secara objektif bersifat memaksa dan disertai sanksi hukum. Bagi siapa saja yang melanggar norma hukum akan mendapat sanksi. Adanya pengamalan objektif ini adalah kosekuensi dari mewujudkan nilai dasar pancasila sebagai norma hukum Negara. 2. Pengamalan secara subjektif yaitu dengan cara menjalankan nilai-nilai pancasila yang berwujud norma etik secara pribadi atau kelompok sebagai pedoman bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Etika kehidupan berbangsa dan bernegara yang bersumber pada nilai-nilai pancasila sebagai tertuang dalam ketetapan MPR No. VI/MPR.2001 adalah norma-norma etik yang dapat jika amalka. Melanggar norma etik tidak mendapatkan sanksi hukum melainkan sanksi dari diri sendiri. Pengamalan secara subjektif merupakan konsekuensi dari mewujudkan nilai dasar pancasila sebagai norma etik berbangsa dan bernegara.

7

BAB 2 SISTEM PEMERINTAHAN A. SISTEM PEMERINTAHAN 1. Pengertian system pemerintahan System adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang komleks atau utuh. Legeslatip merupakan suatu system tersendiri, demikian juga eksekutif dan yudikatif, ketiga komponen tersebut saling berhubungan satu sama lain mengikuti satu pola, tata, dan norma tertentu. Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan pemerintahan Negara, yang lazimnya terumus dalam UUD suatu Negara atau dalam dokumen-dokumen lain. 2. System pemerintahan presidensial dan parlemeter Pada dasarnya, system pemisahan kekuatan politik, termasuk yang diterapkan diindonesia, bersumber dari ajaran Trias politica Montesquieu. a. Demokrasi yang representative dengan system parlameter Sisitem ini berlaku dieropa barat, denga inggris pelopornya. Penganut system ini berpendapat bahwa yangdikehendaki oleh montequieu adalah hubunagan timbal balik antara suatu organ pemerintahan dan organ lainnya. Khususnya antara badan legeslatif dengan badan eksekutif. b. Demokrasi yang representative dengan system pemisahan kekuasaan Para perumus konstitusi amerika serikat menafsirkan ajaran Trias politica montesqueiusebagai pemisahan kekuasaan secara mutlak. Penafsiran ini melahirkan suatu system pemerintahan yang yang disebut system eksekutif presidensial, terkadang disebut juga system amerika. Dalam system ini, organ kekuasaan pemerintahan secara bersama-sama berda dalam system timbang uji yang saling melengkapi dan saling menguji. c. Demokrasi yang representasif denga system referendum System seperti ini diterapkan diswiss. Menurut penafsiran penganut system ini terhadap terhadap ajaran Trias politica, badan eksekutif hanyalah merupakan badan pelaksana apa yang telah diputuskan oleh badab legeslatif sistemseperi ini disebut juga system referendum atau system badan pekerja.

8

Tiga tipe demokrasi moderen sebagai berikut. a. Demokrasi atau pemerintahan perwakilan rakyat yang representative dengan system pemisahan kekuasaan. Pemerintah bertanggung jawab atau system pemerintahan parlementer. Corak demokrasi ini diterapkan di Inggris, Malaysia, RRC, India, Australi, dan lain-lain. b. Demokrasi atau pemerintahan perwakilan rakyat yang representative dengan system presidensial. Corak demokrasi ini diterapkan di Amerika. c. Demokrasi atau pemerintahan perwakilan rakyat dengan system pemisahan kekuasaan dengan stelsel referendum atau control secara langsung oleh rakyat (tipe campuran). Corak ini diterpakan di Swiss. 3. Ciri-ciri Sistem Pemerintahan a. Cirri-ciri sistem pemerintahan presidensial Adapun ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial dapat diuraikan sebagai berikut. Pertama, dalam system iini pemerintahan presidensial, presiden dan wakil presiden meruoakan penyelenggara kekuasaan eksekutif Negara yang tertinggi dibawah undangundang dasar. Kedua, presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat, sehingga tidak bertanggung jawab pada MPR melainkan langsung kepada rakyat yang telah memilihnya. Ketiga, apabila presiden dan wakil presiden melakukan pelanggaran hukum dan konstitusi, maka DPR dalam melakukan tuntutan secara hukum untuk kemudian disidangkan dalam MPR. Keempat, apabila terjadi kekosongan jabatan presiden dan wakil presiden, pengisinya dapat dilakukan melalui pemilihan dalam sidang MPR. Kelima, para menteri merupakan pembantu presiden dan wakil presiden yang diangkat oleh presiden. Keenam, masa jabatan presiden tidak tak terbatas, seperti halnya yang terjadi di Indonesia, lima tahun masa jabatan presiden tidak boleh dijabat oleh orang yang sama lebih dari dua masa jabatan. Dalam praktik system pemerintahan presidensial, ada yang mengembangkan ajaran Trias Politica murni dengan pemisahan kekuasaan (separation of power) seperti di Amerika serikat. Berikut ini adalah beberapa Negara yang menerapkan system pemerintahan Presidensial.

9

1) Amerika Serikat Amerika Serikat (AS) adalaha suatu negara serikat yang terdiri dari 50 negara bagian yang tunduk pada konstitusi yang dibuat pada tahun 1787. AS adalah Negara pertama yang memiliki konstitusi tertulis (tersusun dalam suatu dokumen tertentu). Demokrasi AS didasari oleh enam ide dasar berikut : (a) Masyarakat harus menerima prinsip majority rule (kekuasaan mayoritas). (b) Hak politik kaum minoritas harus dilindungi. (c) Warga negara harus menyetujui system undang-undang. (d) Pendapat dan gagasan rakyat tidak boleh dibatasi. (e) Semua warga negara harus berkedudukan sama di mata hukum. (f) Pemerintahan ada untuk melayani rakyat, karena pemerintah memperolah kekuasaan rakyat. Untuk melaksanakan ide dasar demokrasinya ini, AS membangun pemerintahan atas empat prinsip yaitu: (a) Kedaulatan rakyat, yang berarti bahwa rakyat adalah sumber teratas kewenangan pemerintah; (b) Pemerintahan perwakilan; (c) Cheks and balance; dan (d) Federalisme, yaitu kekuasaan yang dibagi atas berbagai tingkat pemerintah. Warga AS memilih orang-orang untuk untuk mendudukin kursi House of Refresentatives sanat ( semacam DPD). Warga Negara disetiap Negara bagian memilih dua senator dan sejumlah wakil rakyat berdasrkan populasi Negara bagian itu. Cabang legeslatif, yang diwakilin oleh kogres (kongres meliputi senat yang terdiri atas 100 anggota dan house of Resentatives yang terdiri atas 435 anggota), harus mengajurkan rancangan undang-undang sebelum ditetapkan. Kekuasaan yudikatif di AS dilaksanakan oleh supreme Court atau mahkama agung (MA). Mahkama agung tidak dapat dihapus, kecuali selurh Negara bagian AS. Keputusan MA bersifat tetap (tidak dapat diubah lagi). Ciri-ciri penting pemerintahan AS terpancar dari prinsip-prinsip sebagaimana ditentukan dalam konstitusi. Adapun ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut: (a) AS merupakan negara federasi yang demokrasi, semua warga Negara dapat menjadi kepala negara. (b) Sebagai negara federal, terdapat pembagian kekuasaan konstitusional antara pemerintah federal dan pemerintah Negara-negara bagian. (c) Pemerintahan oleh rakyat, dimana kedaulatan berbeda di tangan rakyat yang diwujudkan melalui pemilihan umum.10

(d) (e) (f) (g)

Pemisahan kekuasaan yang tegas antara legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Negara-negara bagian mempunyai hak yang sama. Keadilan ditegakkan melalui badan yudikatif yaitu Mahkamah Agung. Suprastruktur politik ditopang oleh system politik yang menganut system dua Partai, yaitu Republik dan Partai Demokrasi.

2) Swiss Swiss adalah suatu Negara federal yang tunduk pada konstitusi 1874. Di bawah system federalisme Swiss, daerah-dearah yang disebut kanton dan setengah kanton menjalankan seluruh kekuasaan pemerintahan, kecuali kekuasaan yang secara khusus hanya diberikan kepada pemerintahan federal. Dibawah sistem federalism swiss, daerah-daera yang disebut kanton dan setengah kanton menjalankan seluruh kekuasaan pemerintahan, kecuali kekuasaan secara khusus hanya diberikan kepada pemerintah pederal.kanton-kanton memilki kebebasan dalam bidang politiksecara luas dan memilki otonomi administratiftingkat tinggi. System demokrasi langsung di Swiss dijalankan melalui hak inisiatif dan hak referendum. Hak inisiatif adalah hak prakarsa rakyat untuk mengajukan suatu usul, baik mengenai konstitusi maupun mengenai UU biasa. Dalam reverendum obligatur, berlku dan mengikatnya rancangan undang-undang tergantung pada persetujuan seluruh rakyat, terutama mengenai konstitusi Negara. Amandemen konstitusi dapat dilakukan melalui potisi 100.000 pemilih dan harus dirativikasi melalui referendum. Petisi oleh 50.000pemilih atau delapan kanton dapt memaksakn referendum atas undang-undang yang diusulkan. Kekuasaan eksekutif di Swiss Kekuasaan eksekutif di Swiss berada di tangan Bundesrat, atau dewan Federal. Bundesrat dipilih dari anggota-anggota parlemen dan bertanggung jawab pada badan ini. Seluruh partai politik utama diwakili di bundesrat. Badan legislatif memilih seorang presiden dan wakil presiden dari anggota-anggota dewan untuk masa satu tahun saja.kementria tersebut adalah kementrian ekonomi,luar negri,transportasi, dan energy, dalam negri, keuangan, pertahanan, serta keadilan dan kepolisian.

11

Kekuasaan legislatif di Swiss Parlemen Swiss, yang disebut Bundesversammlung atau Majelis Federal, meliputi dua dewan, yaitu Standerat dan Nationalrat. Standerat atau majelis Negara bagian, yaitu majelis tinggi yang memilki 46 anggota (dua untuk tiap kanton dan satu untuk setengah kanton) yang masing- masing dipilih untuk berbagai priode menurut kebijakan kanton. Nationalrat, atau majelis nasional, yaitu majelis rendah yang memilki 200 anggota yang dipilh selamah empat tahun dengan sistem perwakilan proporsional. Kekuasaan yudikatif di Swiss Federal Tribunal, yang bertempat di Lausanne, adalah Mahkamah Agung di negeri ini. Mahkamah ini memiliki yurisdiksi final dalam mengatasi personal antara pemerintah federal dan kanton. Mahkamah ini terdiri dari atas 30 hakim yang ditunjuk selama enam tahun oleh Majelis Federal. Setiapkanton memiliki sistim pengadilan antom sendir, termasuk criminal, sipil, dan nai banding. Pengadilan kanton bertanggung jawab menginterpretasikan undang-undang federal jika terkait dengan masalah local. Masal hukum kanton terdiri atas dua atau tiga level pengadilan, tergantung pada luas kanton. Kitab hukum perdata, perdana, dan dagang diperkenalkan pada tahun 1942.

b. Ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer Secara ringkas, sistem pemerintahan parlementer merupakan sistem pemerintahan yang dipimpin oleh seorang perdana menteri. Sistem pemerintahan parlementer ditandai oleh adanya suatu hubungan yang erat antara eksekutif dan parlemen. Eksekutif dan parlemen saling bergantung satu sama lain. Eksekutif yang dipimpin oleh prdana mentri dibentuk oleh parlemen dari parta / organisasi yang mayoritas diparlemen. Dalam hal ini, rakyat tidak memilh langsung perdana mentri dan kabinetnya, melainkan hanya memilih anggota parlemen. (1) Inggris Inggris menerapkan sistem pemerintahan parlementer dengan bentuk pemerintahan monarki konstitusional. Monarki konstitusional berarti negara ini dikepalai oleh seorang raja yang kekuasaannya dibatasi oleh undang-undang dasar atau konstitusi. Oleh karena Inggris berbentuk kerajaan, maka sistem pemerintahannya adalah sistem pemerintahan dalam satu negara yang dikepalai oleh seorang raja atau ratu, dan parlemen (DPR) sebagai pemegang kekuasan tertinggi. Parlemen Inggris, atau Britis Paliament secara teknis terdiri The Crown (Raja dan Ratu), House of Lords (Majelis Tinggi), dan House of Commons (Majelis Rendah). Yang lazim berfungsi hanya dua badan terakhir. Anggota kabinet, termasuk perdan menteri secara bersama-sama bertanggung jawab pada House of Commons. House of Lords sendiri adalah mahkamah tertinggi dalam sistem hukum Inggris.

12

Sejarah Parlemen Inggris Kata parlemen sendiri berasal dari kata Prancis parler yang berarti berbicara. Kata ini digunakan untuk menyebut pertemuan dewan raja Inggris pada abad ke-3. Penerusnya adalah dewan feudal raja, Curia Regis, yang didahului oleh Anglo-Saxon wintan atau witenagemot.parlemen merupakan perangkat yang menjadi rujukan raja-raja diabad pertengahan untuk membantu menjalan pemerintahan dan menelaah gagasan yang harus dikonsultasikan oleh raja dengan pembantu-pembantunya. Pada abad ke-19, House of Commons menjadi demokratis. The Great Reform Bill pada tahun 1832 mengizinkan kelas menengah untuk memberikan suara untuk kali pertama. Akta parlemen 1911 memperlemah House of Lords. Perempuan yang minimal berusia 30 tahun diberi hak suara pada tahun 1918, dan kemudian diturunkan menjadi minimal 21 tahun pada tahun 1928. House of Commons (Majelis Rendah) House of Commons memiliki 659 anggota, yang dipilih dengan sistem distrik dengan porsi yang sama (equal-size districts) oleh pemilih yang berusaha setidaknya 18 tahun. Partai yang memenangkan pemilu berhak membentuk kabinet, pemimpin kabinet disebut perdana menteri.mentri-mentri cabinet semuanya berasal dari kalangan partai yang menang, yang kebanyakan adalah anggota House of commos. House of Lords (Majelis Tinggi) The House of Lords, yang beranggotakan sekitar 1200 orang terdiri atas para uakup agung Gereja Inggris (archbishop) serta hereditary peers (berasal dari keluarga bagsawan) dan life peers (diangkat berdasarkan prestasi atau jasa terhadap Negara), semuanya ditunjuk oleh raja/ratu. House of lords yang tidak memiliki prosedur seformal house of commos, dapat melakukan penelitian dan pertimbangan tambahan untuk memperbaiki kinerja legislatif. Dalam melaksanakan fungsinya sebagai mahkama teringgi, prwkilannya dibatasi pada peers Appeal in Ordinary (ahli hukum umum),life peers yang ditunjuk (sejak 1876) untuk meningkatkan kemampuan hukum House of lord. 2) Republic rakyat Cina Pasca perang dingin, RRC adalah Negara komunis social yang terkuat didunia, RRC menerapkan sistem partai tunggal ( one party ayistem). Sebenarnya, istilah parta tunggal bias berarti partai yang benar-benar satu-satunya partai dalam satu Negara, atau partai yang sangat dominan dalam suatu Negara.

13

Selain RRC, korea Utara adalah juga Negara yang menerapkan sistem parta tunggal. Sistem ketatanegaraan cina yang menggunakan sistem pemerintahan parlementer mulai mapan sejak 1954,pada masa kepemimpinan Mao Tse Tung (Mao Sedong) tahun 1893-1976. Mao menjadi ketua partai komunis cina pada tahun 1935. Setelah tahun 1976, Mao dganti oleh DengXiaoping. Sistem politik dan pembagian kekuasaan dicina melalui sistem partai tunggal adalah sebagai berikut. 1. Kekuasaan eksekutif (presiden) dipegang oleh ketua partai sendiri, sedangkan sekretaris jendral partai merupakan penyelenggara pemerintah tetinggi setingkat perdana mentri. 2. Kongres rakyat nasional mengemban kekuasaan legislatif yang hanya didominasi oleh partai komunis cina. 3. Kekuasaan yudikatif dijalankan secara bertingkat oleh pengadilan rakyat dibawah pimpinan mahkama agung cina. B. SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Sistem pemerintahan diindonesia pada dasarnya mengacu pada rumusan undang-undangdasar 1945. UUD 1945 telah menggariskan sisitem politik, ekonomi, social dan budaya, sehingga menjadi sebuah acuan dalam menjalankan roda pemerintahan. Secara konstitusional, Negara kita berdasrkan atas hukum yang demokratis (kontitusional democracy atau democratische rechtstaat).didalamnya dianut supremasi konstitusi. Konstitusi sebagai hukum dasar tertinggi dalam kehidupan bangsa dan bernegara antara lain mengatur aspek-aspek mendasar kenegaraan, seperti prinsip Negara hukum dan demokrasi (rule of law), tujuan dan cita-cita bernegara (staatsidee), pemisahan kekuasaan (sparation of powers), hak dan wewenang lembaga Negara, hubungan antar lembang Negara (checks and balances), sistem pemerintahan, dan prinsip-prinsip dasr hak asasi manusia (human rights). Dalam pembahasan tentang sisitem pemerintahan di Indonesia, ada sembialn perinsip pokok yang mendasari penyusunan sistem penyelenggaraan Negara Indonesia yang dapat ditemukan jika kita menelaah pemikiran yang berkembang dikalangan para ahli. Kesembilan perinsip tersebut adalah sebagau berikut. Prinsip ketuhanan yang maha esa Cita Negara hukum da The rule of law Paham kedaulatn rakyat dan demokrasi Demokrasi langsung dan demokrasi perwkilan Pemisahan kekuasaan dan prinsip cheks and balances Sistem pemerintahan presidensial Persatuan dan keragaman Paham demokrasi ekonomi dan ekonomi pasar social Cita masyarakat madani14

1. Sistem Pemerintahan Indonesia pada Awal Kemerdekaan Menurut ketentuan UUD 1945 Indonesia bersifat Presidensial, dalam arti bahwa para menteri tidak bertanggung jawab kepada badan legislative, tetapi hanya bertindak sebagai pembantu presiden. 2. Sistem Pemerintahan Indonesia setelah Adanya Perubahan UUD 1945 UUD 1945 telah mengalami empat kali perubahan, yaitu perubahan pertama tahun 1999, perubahan kedua tahun 2000, perubahan ketiga tahun 2001, dan perubahan keempat tahun 2002. Dalam empat kali perubahan itu, UUD 1945 yang asli telah mengalami perubahan materi yang sangat mendasar. Berikut ini beberapa hal yang merupakan dampak dari adanya perubahan tersebut. Yang pertama adalah mengenai lahirnya atau terbentuknya beberapa badan baru dalam struktur pemerintahan di Indonesia, seperti Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, dan DPD (hilanhnya DPA) serta kedudukan MPR yang sejajar dengan lembaga lainnya. a. MPR setelah amandemen UUD 1945 Dalam desain UUD 1945, MPR memiliki lima fungsi penting, yaitu: (1) Menetapkan UUD; (2) Mengubah UUD; (3) Menetapkan GHBN; (4) Memilih presiden dan wakilnya; (5) Meminta pertanggungjawaban presiden Dalam rangka reformasi, keberadaan MPRsebagai lembaga atau forum majelis dapat dikaji kembali sebaik-baiknya. Setidaknya ada tiga faktor penting yang mempengaruhi keberadaan MPR sebagai lembaga tertinggi Negara. Pertama, adanya pemisahan kekuasaan secara tegas antara legeslatif, eksekutif,dan yudikatif,. Kedua, adanya pemilihan presiden secara langsung sehingga pertanggung jawabannya langsung kepada rakyat. Ketiga, restrukturisasi parlemen menjadi dua kamar(bicameral). Dalam kerangka pemikiran UUD 1945 beserta perubahannya, dapat dirumuskan pada prinsipnya, kekuasaan legeslatif berada di MPR yang terdiri atas DPR dan DPD. MPR masi diberikan wewenang untuk memilih dalam rangka mengisi jabatan presiden dan wakil presiden, serta berwenang mengubah UUD. b. Mahkamah Konstitusi dan Yudisial Sampai saat ini, baru ada 78 negara yang membentuk mahkamah ini secara tersendiri, di antaranya Amerika Serikat, Afrika Selatan, Korea Selatan, Thailand, Lituania, dan Republik Ceska. Mengenai Mahkamah Konstitusi yang ada di Indonesia, keberadaannya tercantum dalam perubahan ketiga UUD 1945, pasal 24 ayat (2).

15

c. Pemilihan presiden secara langsung Di dalam sistem pemerintahan presidensial, presiden lazimnya dipilih secara langsung oleh rakyat atau melalui mekanisme perantara yang bukan berfungsi permanen dan bersifat parlemen. d. Adanya mekanisme checks and balances Sebelum adanya amandemen terhadap UUD 1945, MPR merupakan penjelmaan seluruh rakyat, pelaku sepenuhnya kedaulatan rakyat, dan yang diakui sebagai lembaga tertinggi dengan kekuasaan yang tidak terbatas. Cabang kekuasaan legislatif tetap berada di MPR, namun majelis ini berdiri dari dua lembaga perwakilan yang sederajat dengan lembaga negara lainnya. Dalam sistem checks and balance, presiden sebagai kepala eksekutif mempunyai kedudukanyang sederajat dan saling mengendalikan dengan lembaga parlemen sebagai pemegang kekuasaan legislative

C. PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA 1. Kelebihan Sistem Pemerintah Indonesia Pokok-pokok sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia yang disebut dengan istilah Tujuh Kunci Pokok Sistem Pemerintahan RI sebagaimana tercantum penjelasan UUD 1945, yaitu sebagai berikut. a. Indonesia adalah Negara hukum (rechtstaat). Ini berarti Negara Indonesia bersendikan hukum, berdasarkanhukum, bukan berdasrka kekuasaan b. Sistem konstitusional Pemerintahan berdasrkan atas sistem konstitusi (hukum dasr). c. Kekuasaan Negara tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat. Kedaulatan rakyat ditangan MPR ( Majelis Permusyawaran Rakyat)sebagai penjekmaan seluruh rakyat indonesi.tugas dan wewenang MPR adalah sebagai berikut. (1). Mengubah dan menetapkan UUD (2). Melantik presiden dan wakil presiden. (3). Memberhentika presiden / wakil presiden dalam masa jabatannya. d. Presiden ialah penyelenggara pemerintahan Negara yang tertinggi. Dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan Negara, tanggung jawab penuh ada di tangan presiden e. Presiden tidak bertanggung jawab pada Dewan Perwakilan Rakyat. Kedudukan presiden dan DPR adalah sejajar. f. Menteri Negara adalah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggu jawab. pada Dewan Perwakilan Rakyat. Mentri-mentri Negara dipilih, diangkat, dan diberhentikan oleh presiden.16

g. Kekuasaan kelapa Negara tidak tak terbatas. Meskipun kepala Negara tidak bertanggung jawab pada DPR, bukan berarti diktstor atau tidak terbatas.

2. Kelemahan sistem pemerintahan Indonesia Dalam implementasi pemerintahan presidensial sebelum perubahan UUD 1945 periode tahun 1999-2002 selalu mengalami sejumlah resiko. Beberap diantara adalah sebagai berikut. A. Kecendrungan otoriter dan terciptanya Negara kekuasaan (rule by decree), maklumat, penpers, surat perintah, pada periode 1945-1949 dan 1959-196; serta sulit merealisasikan Negara hukum B. Legitimasi pemerintahan Negara bukan melalui mechanism consent by the governed atau berupa direct mandate. C. Timbul kerancuan konstitusional dan intitusional pemerintahan Negara periode 19591966. D. Krisis politik dan sulitnya melakukan suksesi kepala Negara dan kepala pemerintahan pada periode 1945-1966 dan 1966-1998. E. Control ketat oleh pemerintah terhadap sistem demokrasi perwkilan melalui pemaksaan fusi partai. F. Pemerintahan Negara mampu mempertahankan Negara merdeka, bersatu, danberdalat, namun belum mencapai Negara adil dan Negara makmur. G. Lemahnya perlindungan ham, baik hak politik maupun ekonomi, social, dan budaya.

3. Sistem pemerintahan Negara yang dianut oleh UUD 1945 a. Hak asasi manusia dalam UUD1945 UUD1945 menetapkan bahwa Negara memberikan HAM kepada warga negaranya.sebagai contoh, pasal 28 UUD 1945 menetapkan lebih lanjut tentang kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan. Kasus yang terjadi pada partai politik juga berlaku pada organisasi massa, dengan adanya UU No.8 tahun 1985 tetang organisasi kemasyarakata. Pancasila sebagai satu-satunya asas(pasal 2 ayat (1)). Pasal-pasal yang telah memuat HAM harus diatur dengan klausul yang bersifat pernyataan dan tanpa mendelegatisikan (menyaerahkan) pengaturan lebih lanjutnya kepda UU organic ataupun peraturan perundang-undangan lainnya. Konsep HAM yang lahir dari pandangan mengenai hukum alam seharusnya diterjemahkan sebagai gagasan bahwa HAM merupakan suatu yang melekat dalam diri manusia sejak manusia lahir dan karenanya ia tidak diberikan dan tidak boleh dibatasin pelaksanaannya oleh pihak manapun.

17

Dalam pembicaraan konstituante tahun 1958 Oei Tjoe TAT mengungkaokan bahwa UUD 1945 hanya memuat sedugaikit pasal mengenai HAM dan lebih buruk dari pada UUD RIS 1949 yang dipandangnya sebagai hasil kemajuan yang besar karena memuat hamper semuahak asasi yang terdapat dalam deklarasi universal PBB. Bagian pembukaan piagamHAM ini menyatakan bahwa piagam tersebut didasarkan pada Univesal Declaratin of human right karena adanya kesadaran bahwa indenesiasebagai anggota perserikatan bangsa-bangsa mempunyai tanggung jawa buntuk menghormati ketentuan yang tercantum dalam dekralarasi tersebut. b. Kekuasaan pemerintahan Istilah kekuasaan pemerintahan biasanya diartikan semata-mata sebagai kekuasaan pemerintahan yang dikaitkan dengan keberadaan lembaga eksekutif dengan lembaga legeslatif dalam sutu sistempemerintahan. c. Kekuasaan parlemen Miriam budiarjo mengemkakan adanya dua tugas parlemen, yaitu membuat undang-undang dan kebijakan (policy) serta mengontrol pemerintah. Untuk bidang perumusan kebijakan(polici making) dan dibdang legislasi, budiarjo menyatakan bahwa efektivitassutu parlemen dapat diukur antara lain dari jumlah dan bobot dari masalah serta RUU yang dibicarakan dan diputuskan oleh parlemen. Dalam bentuk yang paling ekstrim, lembaga legislative bias sepenuhnya berada dingankekuasaan presiden, sedangkan DPR hanyalah lembaga yang berperan sebgai sebagai justifikasisemata atas semua produk undang-undang yang dibuat oleh presiden. d. Kekuasaan kehakiman Dalam bukunya Lesprit des lois (the spirit of the low), ia menjelaskan mengenai pembagian kekuasaan pemerintahan dalam tiga cabang, yaitu kekuasaan legelatif, kekuasaan eksekutif, dan kekuasaan yudikatif. Keberadaan fungsi penegakan hukum dan sistem checksand balance ini mensyaratkan kekuasaan kehakiman harus mandiri dan terlepas dari pengaru cabang kekuasaan Negara lainnya. Perlindungan HAM, pelaksaan fungsi konstitusi membutuhkan suatu lembaga tersendiri yang diberikan kewenangan penuh untuk menegakkan hukum dan untuk dapat memiliki legitimasi untuk melakukan kewenangannya tersebut, lembaga ini haruslah mandiri dan tidak memihak.

18

Daftar Isi

KATA PENGANTAR Daftar Isi BAB I PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA A. Pancasila Sebagai Ideoligi Terbuka B. Nila-nilai Pancasila. C. Bersikap Positif Terhadap Nilai-nilai Pancasila. BAB II SISTEM PEMERINTAHAN A. Sistem Pemerintahan. B. Sistem Pe,erintaha Negara Republik Indonesia C. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Indonesia... Penutup

1 5 7

8 14 16

19

RANGKUMAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DI SUSUN OLEH UMMU RIFAAH KELAS XII IPS 1

SMA NEGERI 1 MUARA BADAK 2011

20

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga Rangkuman Pendidikan Kewarganegaraan ini dapat selesai pada waktunya. Rangkuman ini diharap menjadi dasar untuk penambahan nilai. . Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan rangkuman ini semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Muara Badak, Desember 2011

Penulis

21

PENUTUP

Rangkuman ini saya berdasarkan buku panduan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai penunjang nilai mata pelajaran Kewaraganegaraan. Pengunaan rangkuman ini diharapkan akan membawa siswa pada pengalaman belajar menuju life skill (kecakapan hidup) dan kecakapan generik. Akhirnya, saya berharap semoga rangkuman ini dapat memberikan sumbangan dalam proses kegiatan belajar.saya sangat menyadari bahwa rangkuma ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan, sebagai upaya penyempurnaan rangkuman ini.

22