PAI Bab Perilaku Terpuji Kerja Keras

12
  1 BAB XI MEMBIASAKAN PERILAKU TERPUJI ( KERJA KERAS, TEKUN, ULET, DAN TELITI ) A. Kerja Keras 1. Pengertian Kerja Keras Kerja keras adlaah perbuatan melakukan sesuatu dengan gigih dan sungguh-sungguh untuk mencapai hasil yang optimal. Dengan kata lain kerja keras adalah mengerjakan sesuatu dengan kesadaran dan kemampuan yang tinggi, sehingga mencapai hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Kerja keras adalah segala aktivitas dinamis, mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu (jasmani dan rohani), dan didalam mencapai tujuannya tersebut dia berupaya dengan penuh kesungguhan untuk mewujudkan prestasi yang optimal sebagai bukti pengabdian dirinya kepada Allah SWT. Dikatakan sebagai aktivitas dinamis, mempunyai makna bahwa seluruh kegiatan yang dilakukan seorang muslim harus penuh dengan tantangan, tidak monoton, dan selalu brupaya untuk mencari terobosan-terobosan baru dan tidak pernah merasa puas dalam berbuat kebaikan. 2. Dalil Naqli yang berkaitan dengan kerja keras. Ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan an  juran untuk kerja keras adalah sebagai berikut :  Artinya :  Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah kerunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak  supaya kamu beruntun g. (Q.S. Al-  Jumu’ah : 10)  Firman Allah tersebut bagiakan sebuah percikan air surgawi yang membasuh wajah umat Islam, untuk tampil sebagai pekerja keras dan

description

Materi PAI Bab Perilaku Terpuji Kerja Keras

Transcript of PAI Bab Perilaku Terpuji Kerja Keras

  • 1

    BAB XI

    MEMBIASAKAN PERILAKU TERPUJI

    ( KERJA KERAS, TEKUN, ULET, DAN TELITI )

    A. Kerja Keras

    1. Pengertian Kerja Keras

    Kerja keras adlaah perbuatan melakukan sesuatu dengan gigih dan

    sungguh-sungguh untuk mencapai hasil yang optimal. Dengan kata lain kerja

    keras adalah mengerjakan sesuatu dengan kesadaran dan kemampuan yang

    tinggi, sehingga mencapai hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.

    Kerja keras adalah segala aktivitas dinamis, mempunyai tujuan untuk

    memenuhi kebutuhan tertentu (jasmani dan rohani), dan didalam mencapai

    tujuannya tersebut dia berupaya dengan penuh kesungguhan untuk

    mewujudkan prestasi yang optimal sebagai bukti pengabdian dirinya kepada

    Allah SWT.

    Dikatakan sebagai aktivitas dinamis, mempunyai makna bahwa seluruh

    kegiatan yang dilakukan seorang muslim harus penuh dengan tantangan, tidak

    monoton, dan selalu brupaya untuk mencari terobosan-terobosan baru dan

    tidak pernah merasa puas dalam berbuat kebaikan.

    2. Dalil Naqli yang berkaitan dengan kerja keras.

    Ayat Al-Quran yang berkaitan dengan anjuran untuk kerja keras adalah

    sebagai berikut :

    Artinya :

    Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di

    muka bumi, dan carilah kerunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak

    supaya kamu beruntung. (Q.S. Al-Jumuah : 10)

    Firman Allah tersebut bagiakan sebuah percikan air surgawi yang

    membasuh wajah umat Islam, untuk tampil sebagai pekerja keras dan

  • 2

    berprestasi. Betapa tidak, karena untuk menggapai keberuntungan hidup,

    tidaklah hanya cukup tenggelam dalam masalah ibadah formal atau ritual

    lainnya. Tetapi hendaknya dimanifestasikan dalam ibadah actual yakni setelah

    menunaikan shalat, hendaknya bertebaran di bumi Allah untuk mencari

    karunianya.

    Bekerja adalah merupakan suatu kewajiban setiap orang Islam, sebab

    dengan bekerja, setiap orang Islam akan mengaktualisasikan keislamannya

    sebagai manusia, makhluk ciptaan Allah yang peling sempurna dan mulia di

    dunia. Pewrhatikan firman Allah berikut :

    Artinya :

    Katakanlah :Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu,

    sesungguhnya Aku akan bekerja (pula), maka kelak kamu akan mengetahui.

    (Q.S. Az-Zumar : 39)

    Ayat tersebut adalah bentuknya perintah dan kerenanya mempunyai

    nilai hukum wajib untuk dilaksanakan. Siapapun mereka yang secara pasif

    berdiam diri tidak mau berusaha untuk bekerja, maka ia telah mengingkari

    perintah Allah, dan sadar atau tidak, sesungguhnya orang tersebut sedang

    menggali kubur kenistaan bagi dirinya.

    Disamping itu perhaitkan hadist nabi yang diriwayatkan oleh Imam

    Baihaqi :

    Artinya :

    Bekerjalah untuk kepentingan duniamu, seakan-akan engkau akan hidup

    selama-lamanya dan bekerjalah untuk kepentingan akhiratmu seakan-akan

    engkau akan mati besok pagi. (H.R. Baihaqi)

    Berdasarkan hadits tersebut, jelaslah bahwa ajaran Islam menyuruh

    kepada kita, agar kita selalu semangat kerja keras untuk mendapatkan

    kemakmuran didunia, dan tidak boleh melupakan tugas-tugas untuk

    kepentingan akhirat.

  • 3

    3. Contoh perilaku kerja keras

    Seseoarng yang mempunyai tipe pekerja keras dia selalu gandrung untuk

    berkreasi positif, tampil sebagai pelita yang terang benderang dan ingin

    hidupnya menyerajah.

    Perilaku dari kerja keras akan melahirkan sejuta kebahagiaan diantaranya

    adalah kebahagiaan untuk memperoleh hasil usaha atas karsa dan karya yang

    dibuahkan dari dirinya sendiri. Dia akan merasa risi apabila memperoleh

    sesuatu secara gratis. Merasa tidak tidak ternilai apabila menikmati sesuatu

    tanpa bertegang otot (kerja keras) bermandikan keringat.

    Kepribadian seseorang pekerja keras akan mempunyai etos kerja

    mandiri. Dia merasa malu untuk menerima sesuatu secara garairs, walaupun

    apa ytnag diterimanyakeluar dari hati yang ikhlas, halal, dan mulia. Dia

    merasa bahagia apabila memperoleh sesuatu karena prestasi tangannya sendiri

    dari hasil kerja kesrasnya.

    Islam mengajrkan kepada kita agar menjadi pekerja keras serta

    menghasilkan sesuatu yang terlahir dari tetesan keringat hasil kerja keras.

    Perhatikan Hadist berikut :

    Artinya :

    Tidak makan seseorang pada suatu mekanan yang lebih baik daripada

    makanan yang ia makan dari pekerjaan tangannya. Dan sesungguhnya Nabi

    Yullah Daud, beliau makan dari hasil pekerjaan tangannya.

    (H.R. Imam Bukhari).

    4. Membiasakan perilaku kerja keras

    Islam menempatkan budaya perilaku kerja keras bukan hanya sekedar

    sisipan atau perintah sambil lalu, tetapi menempatkannya sebagai tema sentral

    dalam pembangunan umat karena untuk mewujudkan suatu pribadi dan

    masyarakat yang tangguh.

  • 4

    Pribadi-pribadi (masyarakat) yang menghargai budaya prilaku kerja

    keras yang kelak akan mampu menjadikan pribadi atau masyarakatnya sebagai

    pribadi atau masyarakat yang tangguh.

    Sebaliknya pribadi yang malas dan bermentalkan pengemis hanyalah

    akan mengorbankan masyarakat dan bahkan generasinya sebagai umat yang

    kedodoran, terjajah dan terbelenggu. Tidak punya wibawa, kedalam tak

    mengganjilkan, keluar tak menggenapkan, keatas tak berpucuk, kebawah tak

    berakar, ada dan tiadanya sama saja, tidak menjdai perhitungan orang.

    Menusia mempunyai kewajiban menjaga kehidupan dirinya sendiri dan

    kehidupan orang yang menjadi tanggung jawabnya. Yaitu dengan memberinya

    nafkah setiap hari berupa makanan, pakaian, dan tempat tinggal, dan

    kebutuhan-kebutuhan lainnya yang perlu dicukupi, menurut kemampuan yang

    ada.

    Bekerja apa saja asal dengan jalan yang benar dan halal. Misalnya

    bekerja dalam bidang pertanian, perdagangan, perkantoran atau menjadi

    pengusaha dalam bidang jasa dan lain sebagainya. Semua pekerjaan tersebut

    harus dilakukan dengan sungguh-sungguh agar membawa hasil sesuai dengn

    yang diharapkan dan mencapai hasil yang optimal.

    Membiasakan perilaku kerja keras adalah hal yang sangat penting,

    karena :

    Dengan bekerja keras orang akan menghasilkan sesuatu sesuai dengan yang

    diharapkan, misalnya sandang, papan, dan makanan. Yang kesemuanya itu

    adalah untuk kebutuhan hidup.

    Namun demikian, makna hidup bagi seseorang muslim bukanlah hanya

    sekedar mempertahankan hidup, tetapi lebih dari itu yakni hidup bagi seorang

    muslim harus mempunyai nilai ibadah.

    B. Tekun

    1. Pengertian Tekun

    Tekun dalam kehidupan meliputi tekun bekerja, belajar, dan berusaha.

    Segala sesuatu apabila dilakukan dengan tekun maka akan membawa hasil

    sesuai dengan yang diharapkan, misalnya :

  • 5

    a. Tekun dalam bekerja

    Seseorang melakukan suatu pekerjaan dengan tekun dan sungguh-

    sungguh, maka dia akan memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan.

    b. Tekun dalam belajar

    Seseorang pelajar yang mempunyai sifat tekun dan rajin akan

    mencapai kesuksesan dalam menggapai cita-cita.

    c. Tekun dalam beruaha

    Seseorang yang tekun dalam beruaha untuk kehidupan dunia maka

    dia akan memperoleh dari hasil usahanya apabila dilakukan dengan tekun

    dan sungguh-sungguh.

    Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian tekun adalah rajin

    dan bersungguh-sungguh didalam melakukan suatu pekerjaan. Juga dapat

    diartikan sebagai ketangguhan dalam berproses.

    Lawan dari tekun atau rajin adalah malas, dan malas ini menjadi

    peyebabkan kegagalan seseorang, karena malas merupakan salah satu penyakit

    dari hati yang dapat melemahkan gairah hidup, tiada berinisiatif yang

    menunjukan sifat lesu dan tidak berkemauan.

    Orang ytang malas akan digilas oleh waktu untuk hal-hal yang tidak

    yang tidak bermanfaat. Hidup bermalas-malas berarti menggunakan waktu

    tanpa hasil.

    2. Dalil Naqli tetnatng tekun (sungguh-sungguh)

    Sebagaimana Firman Allah :

    Artinya :

    Dan barang siapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu

    adalah untuk dirinya sendiri. (Q.S. Al-Ankabut : 6)

    Juga Firman Allah berikut :

  • 6

    Artinya :

    Ketahuilah : Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu,

    sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah

    (diantara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik dari dunia ini.

    (Q.S. Al-Anam : 135)

    3. Contoh perilaku tekun

    Suatu pekerjaan

    Akan dapat diselesaikan tepat waktunya dan sesuai dengan apa

    yangsudah direncakan apabila pekerjaan tersebut dikerjakan dengan tekun dan

    sungguh-sungguh. Ketekunan dan kesungguhan akan muncul setelah

    seseorang dapat memahami dengan benar. Apa gunanya ia bekerja atau

    belajar, alasan apa yang memotivasi dia bekerja atau belajar.

    Mislanya : siswa yang akan mengikuti ujian nasional biasanya jauh lebih

    tekun, rajin, dan sungguh-sungguh didalam mempelajari pelajarannya

    dibandingkan dengan siuswa yang tidak mengikuti ujian nasional, karena

    adanya motivasi agar dapat lulus dalam ujian tersebut.

    Itulah salah satu contoh perilaku tekun yang dilakukan oleh siswa yang

    sedang menghadapi ujian nasional.

    4. Membiasakan perilaku tekun

    Kata pepatah Rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya. Pepatah

    tersebut mengingatkan kita bahwa tekun atau rajin adalah merupakan pangkal

    kesuksesan seseorang dalam mencapai cita-cita. Seorang pelajar akan menjadi

    pandai kalau dia belajar dengan tekun dan sungguh-sungguh. Tugas seorang

    pelajar adalah memang harus belajar dengan tekun dan sungguh-

    sungguh.kegiatan belajar tidak akan membawa hasil yang maksimal apabila

    dilakukan dengan seadanya, tidak diimbangi dengan ketekunan dan

    kesungguhan. Sebab kepandaian tidak akan dating dengan sendirinya, tetapi

    harus dengan belajar secara sungguh-sungguh.

  • 7

    Membiasakan perilaku tekun adalah hal yang sangat penting, baik

    tekun dalam bekerja, bel;ajar, maupun dalam usaha yang lain, karena

    agar memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan atau yang

    dicita-citakan.

    Sebagaimana perkataan Ulama :

    Artinya :

    Siapa yang sungguh-sungguh tentu akan mendapat.

    C. Ulet

    1. Pengertian Ulet

    Ulet mempunyai pengertian :

    a. Tidak mudah putus asa yang disertai dengan kemauan keras dalam

    berusaha untuk mencapai tujuan dan cita-cita.

    b. Berusaha secara terus menerus dengan giat dank eras kemauan

    serta menggunakan segala kecakapannya untuk mencapai suatu

    maksud.

    2. Dalil Naqli tentang ulet

    Firman Allah yang berkaitan dengan Ulet (pantang menyerah)

    yaitu :

    Artinya :

    Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa

    mereka dijalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah(kepada

    musuh).

    (Q.S. Ali Imran : 146)

    3. Contoh perilaku ulet

    Coba perhatikan anak kecil yang baru belajar berjalan !

    Setiap hari dan saat dia belajar berjalan selangkah demi

    selangkah, namun apa yang terjadi ! baru satu langkah sudah jatuh.

    Tetapi ia tidak pernah putus asa. Apabila satu langkah jatuh, maka dia

  • 8

    tetap terus berusaha untuk bangkit kembali. Dan apabila langkah

    berikutnya terjatuh lagi dia akan tetap berusaha dengan mengerahkan

    segala kemampuannya ingin berdiri lagi, dia mempunyai jiwa pantang

    menyerah, dan begitu seterusnya setiap hari dan saat dia lakukan. Dia

    berusaha secara terus menerus agar bisa berjalan sesuai dengan apa

    yang diinginkan, akhirnya ! ternyta keinginnya tercapai, yakni dia bisa

    berjalan sesuai denagn keinginannya.

    Itulah salah satu contoh perilaku ulet yang dilakukan oleh anak

    kecil yang baru berjalan,bagaimana dengan diri kita ? apakah kita bisa

    mencontoh perilaku ulet seperti yang dilakukan oleh anak kecil yang

    baru belajar berjalan itu ?

    4. Membiasakan perilaku ulet

    Keuletan merupakan modal yang sangat penting didalam

    menghadapi berbagai macam tantangan, sebab fakta telah banyak

    membuktikan betapa banyaknya orang-orang yang mempunyai sejarah

    pahit akhirnya dapat keluar dari kegagalannya, mereka mampu

    memberikan nilai tambah kepada lingkungannya.

    Ajaran Islam menyuruh kita agar membiasakan perilaku ulet untuk

    mendapatkan kemakmuran dunia dan kebahagiaan akhirat. Orang

    yang tidak ulet dalam berusha, maka dia akan mendapatkan hasil

    sesuai dengan apa yang diinginkan. Berbeda dengan orang yang ulet

    dia akan memperoleh hasil sesuai dengan apa yang diharapkannya.

    Perilaku ulet akan tumbuh sebagai bagian dari kepribadian diri

    kita apabila kita gemar hidup dalam tantangan. Hidup ini sendiri adalah

    sebenarnya penuh dengan tantangan, hanya saja banyak diantara kita

    tidak menyadarinya.

    Jadi harus disadari dengan penuh kenyakinan bahwa budaya

    perilaku ulet harus dimilki oleh setiap pribadi muslim, dan sedikit demi

    sedikit harus dapat memperkecil sikap malas agar dapat menundukan

    segala tantangan dan akhirnya menjadi pemenangnya.

    Dengan demikian cirri pribadi muslim yang mempunyai budaya

    perilaku ulet adalah tidak pernah menyerah kepada kegagalan. Kalau

    dia tersungkur dalam kegagalan maka dengan segera dia bengkit

  • 9

    untuk melakukan koreksi terhadap kegagalannya, mencari solusi apa

    sebab-sebab yang menjadi kegagalannya, mencari jalan keluar

    bagaimana supaya tidak gagal lagi.

    Perilaku ulet (pantang menyerah) dalam kehidupan adalah hal

    yang sangat penting, karena :

    a. Dapat maminimalisir (memperkecil) adanya kegagalan.

    b. Dapat membangkitkan semangat hidup didalam berusaha.

    c. Dapat dijadikan modal didalam menghadapi berbagai macam

    tantangan.

    d. Sebagai identitas pribadi muslim yang mempunyai jiwa pantang

    menyerah.

    D. Teliti

    1. Pengertian Teliti

    Teliti berarti cermat, seksama, dan hati-hati.

    Teliti berarti juga cermat, waspada, dan hati-hati dengan

    berdasarkan perhitungan yang matang, dan dengan memperhatikan

    segi maslakat (baik) dan mudharat (buruk) dalam melaksanakan suatu

    tindakan atau pekerjaan.

    Perhatikan perintah Allah tentang teliti atau hati-hati !

    Artinya :

    Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya diantara istri-

    istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka

    berhati-hatilah kamu terhadap mereka. (Q.S. At-Taghabum : 14)

    Memang kadang-kadang istri dapat menjerumuskan suami untuk

    malakukan perbuatan-perbuatan yang tidak dibenarkan oleh agama.

    Oleh karena itu, ayat tersebut mengingatkan kepada kaum laki-laki

    (sebagai suami atau ayah) agar berhati-hati dalam membina

    keluarga, yang didalamnya ada istri dan anak-anak.

  • 10

    2. Contoh perilaku teliti

    Berhasilnya suatu usaha dan tercapainya suatu cita-cita haruslah

    didukung oleh sifat ketelitian.

    Contoh :

    Sebagai seorang siswa apabila ingin mendapatkan kesuksesan

    atau cita-cita maka harus mempunyai perilaku atau sikap yang teliti.

    Sikap atau perilaku yang teliti akan menghasilkan sikap kedisiplinan.

    Siswa yang disiplin akan pandai memanfaatkan waktu yang luang, dia

    pandai membagi waktu dengan cermat dan tepat. Waktu diatur dengan

    sedemikian rupa. Waktu begitu berharga bagi siswa yang disiplin.

    Jadi, perilaku teliti akan menanamkan kehati-hatian dalam

    melakukan segala sesuatu.

    3. Membiasakan perilaku teliti

    Ada pepatah teliti sebelum membeli.

    Pepatah tersebut mengingatkan kepada kita bahwa teliti adalah

    merupakan sikap kehati-hatian sebelum atau ketika melakukan suatu

    perbuatan. Sikap atau perilaku teliti ini bukan tumbuh dengan

    sendirinya, akan tetapi harus dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari.

    Segala kegiatan tidak akan membawa hasil yang maksimal

    apabila dilakukan dengan sembrono (seadanya), tapi harus adanya

    ketelitian dan kehati-hatian.

    Jadi, membiasakan perilaku teliti atau kehati-hatian adalah

    merupakan hal yang sangat penting, baik teliti dalam bekerja, belajar,

    maupun dalam usaha-usaha yang lain, agar memperoleh hasil sesuai

    dengan yang diinginkan atau yang dicita-citakan.

    Rangkuman : 1. Kerja keras adalah perbuatan melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh

    untuk mencapai hasil yang optimal.

    2. Tekun berarti rajinj dan bersungguh-sungguh didalam melakukan suatu pekerjaan.

    3. Ulet artinya tidak mudah putus asa yang disertai dengan kemauan keras dalam berusaha untuk mencapai cita-cita.

    4. Teliti artinya berhati-hati dengan berdasarkan perhitungan yang matang, juga memperhatikan segi baik dan buruk atau untung dan rugi dalam

    melaksakan suatu tindakan atau pekerjaan.

  • 11

    Soal-soal Latihan

    A. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang

    (X) pada huruf a,b,c, atau d !

    1. Melakukan suatu perbuatan dengan sungguh-sungguh disebut ..

    a. teltit c. tekun

    b. ulet d. kerja keras

    2. Tekun berarti ..

    a. malas c. rajin

    b. teliti d. gigih

    3. Tidak mudah putus asa yang disertai dengan kemauan keras dalam

    berusaha disebut .

    a. tekun c. rajin

    b. ulet d. kerja keras

    4. Yang bukan pengertian Teliti adalah .

    a. sungguh-sungguh c. seksama

    b. cermat d. hati-hati

    5.

    Hadits Nabi Saw tersebut menjelaskan tentang .

    a. kerja keras c. ulet

    b. tekun d. teliti

    6. artinya adalah ..

    a. Siapa yang sungguh-sungguh tentu akan mendapat.

    b. Dimana ada kemauan pasti akan ada jalan.

    c. Teliti sebelum membeli.

    d. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh !

    7. Diantara tujuan kerja keras adalah .

    a. Agar memperoleh hasil yang minimal.

    b. Agar memperoleh hasil yang optimal.

    c. Untuk mendapat hasil apa adanya.

    d. Untuk memperoleh kepuasan.

  • 12

    8. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu dimuka

    bumi dan carilah karunia Allah (Q.S. Al-Jumuah : 10).

    Arti Q.S. Al-Jumuah : 10 menjelaskan tentang .

    a. tekun c. kerja keras

    b. ulet d. teliti

    9. Lawan dari Tekun adalah .

    a. rajin c. giat

    b. malas d. awas

    10. ., hemat pangkal kaya.

    Kelengkapan pepatah diatas adalah .

    a. Lebih besar pasak c. Teliti sebelum membeli

    b. Rajin pangkal pandai d. Boros pangkal miskin

    B. Essay / Uraian

    1. Mengapa siswa harus tekun belajar ? berikan satu alasannya !

    2. Bagaimana akibat siswa yang tidak tekun dalam belajar ?

    3. Apa pengertian Teliti dalam bekerja ?

    4. Buatlah suatu contoh cerita yang menjelaskan tentang Ulet !

    5. Tulislah satu dalil naqli tentang Kerja Keras !