PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI AKHLAK TERPUJI...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI AKHLAK TERPUJI...
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI AKHLAK TERPUJI
DENGAN METODE TALKING STICK PADA SISWA SEMESTER I
KELAS VII A SMP ISLAM SUNAN GIRI SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
MUHAMMAD ARIFIN
111 13 268
POGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI AKHLAK TERPUJI
DENGAN METODE TALKING STICK PADA SISWA SEMESTER I
KELAS VII A SMP ISLAM SUNAN GIRI SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
MUHAMMAD ARIFIN
111 13 268
POGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
iv
v
vi
vii
MOTTO
Tidak ada kamus untuk berfoya-foya dalam menjalani kehidupan, pemuda yang
menghabiskan waktunya, hanya dengan kesenangan temporal belaka adalah pemalas yang
miskin identitas, kering kreativitas dan hampa militansi, type manusia yang kemana angin
berhembus kesana ia rebah dan terjatuh.
„‟Gus Maksum‟‟
Bersemangatlah untuk menjadi insan yang lebih baik, bermanfaat untuk sesama, dan
jangan mudah putus asa.
Mencoba itu tetap lebih baik, perkuat harapan dengan doa, insya Allah bisa.
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah Swt atas limpahan rahmat serta karuniaNya skripsi ini penulis
persembahkan untuk :
1. Bapakku (Purnomo) dan Ibuku (Widiyati) tercinta, yang selalu mendoakan dan
mencurahkan segala kasih sayangnya. Adiku (Kharis) tersayang.
2. Abah KH.Maslikhuddin Yazid, guru-guru, santriwan-santriwati Pondok tercinta
Pon.Pes.Sunan Giri Salatiga.
3. Teman - temanku seperjuangan,seangkatan dan seperjuangan FTIK PAI 2013.
4. Keluarga besar Pagar Nusa Salatiga.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum. Wr. Wb.
Dengan menyebut nama Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
yang mana telah memberikan hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul „‟PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI
MATERI AKHLAK TERPUJI DENGAN METODE TALKING STICK PADA SISWA
SEMESTER I KELAS VII A SMP ISLAM SUNAN GIRI SALATIGA TAHUN
PELAJARAN 2017/2018‟‟.
Tidak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurah terhadap Nabi Agung
Muhammad Saw, kepada keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang selalu setia dan
menjadikan suri tauladan yang mana beliaulah satu-satunya umat manusia yang dapat
mereformasi umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang yakni
dengan ajarannya agama islam.
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak
yang telah berkenaan membantu dan memberikan dorongan baik moril maupun materiil
penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.P.d., selaku Rektor IAIN Salatiga;
2. Bapak Suwardi, M.P.d., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan;
3. Ibu Siti Rukhayati, M.A.g., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam;
4. Ibu Rr. Dewi Mustika Sari S.S.,M.Pd., selaku dosen Pembimbing Akademik.
5. Ibu Siti Rukhayati, M.A.g., selaku dosen pembimbing skripsi.
x
6. Ibu Jumiyatun Khasanah, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Islam Sunan Giri Salatiga.
7. Ibu Novi Tazkiyatun N, S.Pd., selaku Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Islam
Sunan Giri.
8. Bapak ibu dan dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta karyawan
IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1.
Akhirnya penulis berharap, semoga jasa dan bantuan yang telah diberikan menjadi
amal baik dan mendapat balasan Allah Swt. Dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan dari segala aspek yang dimiliki oleh penulis
sendiri. Untuk itu, kritik dan saran terbuka luas dan selalu penulis harapkan. Semoga hasil
penelitian ini dapat berguna bagi penulis serta para pembaca pada umumnya.
Amiin.
Salatiga,18 Desember 2017
Muhammad Arifin
NIM 111 13 268
\
xi
ABSTRAK
Arifin, Muhammad. 2017. Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Akhlak Terpuji dengan
Metode Talking Stick pada Siswa Semester I Kelas VIIA SMP Islam Sunan Giri
Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Pembimbing: Siti Rukhayati, M.Ag.
Kata Kunci: Peningkatan, Pendidikan Agama Islam dan Metode Talking Stick
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah Metode Talking Stick dapat
meningkatkan hasil belajar materi akhlak terpuji siswa kelas VII A SMP Islam Sunan Giri
Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 ?
Metode Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan
dalam dua siklus dengan langkah-langkah: a) Perencanaan, b) Pelaksanaan Tindakan, c)
Pengamatan atau Observasi dan d) Refleksi. Pengumpulan data menggunakan analisis
kuantitatif.
Temuan dalam hasil penelitian ini yang belum tuntas pada Pra Siklus sebanyak 20
siswa atau 68,96 %, sedangkan yang tuntas 9 siswa atau 31,04 % Setelah diadakan Siklus
I terjadi peningkatan sebesar 27,58 % dari 31,04, sebanyak 17 siswa tuntas atau 58,63
%,dan yang belum tuntas sebanyak 12 siswa atau 41,37 %. Kemudian diadakan lagi Siklus
II terjadi peningkatan sebesar 27,58 % dari 58,63 %, sebanyak 25 siswa tuntas atau 86,20
%, dan yang belum tuntas sebanyak 4 siswa atau 13,80 %. Selain itu penggunakan metode
Talking Stick mempunyai pengaruh positif yaitu dapat meningkatkan keaktifan,
keberanian, dan kecakapan dalam berpendapat, keberanian saat kegiatan pembelajaran
berlangsung. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan Talking Stick pada materi
akhlak terpuji dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Islam Sunan Giri
Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO .................................................................................... ii
HALAMAN BERJUDUL .................................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................. vi
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
ABSTRAK .......................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
D. Kegunaan Penelitian .......................................... ....................................... 6
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ....................................... 7
F. Definisi Operasional ................................................................................. 8
G. Metode Penelitian ..................................................................................... 11
1. Rancangan Penelitian .........................................................................11
2. Subjek dan Lokasi Penelitian ............................................................ 13
3. Langkah Langkah Penelitian ............................................................. 13
xiii
4. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 18
5. Instrumen Penelitian ......................................................................... 19
6. Analisis Data .................................................................................... 20
H. Sistematika Penulisan ............................................................................. 22
BAB II LANDASAN TERORI
A. Kajian Teori ........................................................................................... 24
1. Pengertian Belajar ............................................................................ 24
2. Hasil Belajar ..................................................................................... 25
3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ......................... 28
4. Materi Akhlak Terpuji ...................................................................... 33
a. Tawadlu .................................................................................... 33
b. Taat ........................................................................................... 34
c. Qonaah ...................................................................................... 36
d. Sabar ......................................................................................... 38
5. Metode Talking Stick ....................................................................... 39
a. Pengertian Metode Talking Stick .............................................. 39
b. Langkah-Langkah Talking Stick ............................................... 40
c. Kelebihan Talking Stick ............................................................ 43
d. Kelemahan Talking Stick .......................................................... 43
6. Kaitan Pembelajaran PAI menggunakan Talking Stick ................... 44
B. Kajian Pustaka ........................................................................................ 45
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Sunan Giri Salatiga ........................................... 47
xiv
B. Subyek,Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 53
C. Prosedur Penelitian ................................................................................. 56
D. Penjelasan Pelaksanaan Pra Silkus ........................................................ . 56
E. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I ............................................................. 59
F. Penjelasan Pelaksanaan Siklus II ............................................................ 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ...................................................... 66
1. Pra Siklus ......................................................................................... 66
2. Siklus I ............................................................................................. 71
3. Siklus II ........................................................................................... 74
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 78
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 84
B. Saran ....................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 86
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Daftar Tabel
1. Tabel 3.1 Profil SMP Islam Sunan Giri Salatiga
2. Tabel 3.2 Kepimpinan SMP Islam Sunan Giri Salatiga
3. Tabel 3.3 Jumlah siswa SMP Islam Sunan Giri Salatiga
4. Tabel 3.4 Daftar Guru Islam Sunan Giri Salatiga
5. Tabel 3.5 Daftar Sarana dan Pra Sarana SMP Islam Sunan Giri Salatiga
6. Tabel 3.6 Daftar Siswa SMP Sunan Giri Salatiga
7. Tabel 3.7 Alokasi Waktu Penelitian Perbaikan Pembelajaran
8. Tabel 4.1 Data Hasil Penilaian Formatif Pra Siklus
9. Tabel 4.2 Data Perolehan Nilai KKM Pra Siklus
10. Tabel 4.3 Data Nilai Formatif Siswa Siklus I
11. Tabel 4.4 Data perolehan Nilai KKM Siklus I
12. Tabel 4.5 Data Hasil Penilaian Formatif Siklus II
13. Tabel 4.6 Data Perolehan Nilai KKM Siklus II
xv
14. Tabel 4.7 Data Rekapitulasi Nilai dari Pra, Siklus I, Siklus II
15. Tabel 4.8 Data Minat dan Keaktifan Siswa dalam Proses Belajar
B. Daftar Gambar
1. Gambar 1 Siklus Siklus PTK
2. Gambar 2 Struktur Oraganisasi SMP Islam Sunan Giri Salatiga
3. Gambar 3 Diagram Batang Presentase Ketuntasan Nilai Pra Siklus
4. Gambar 4 Diagram Pie Presentase Ketuntasan Nilai Siswa Pra Siklus
5. Gambar 5 Diagram Batang Presentase Ketuntasan Siklus I
6. Gambar 6 Diagram Pie Presentase Ketuntasan Nilai Siswa Siklus I
7. Gambar 7 Diagram Batang Presentase Ketuntasan Nilai Siswa Siklus II
8. Gambar 8 Diagram Pie Presentase Ketuntasan Nilai Siswa Siklus II
9. Gambar 9 Diagram Batang Ketuntasan Nilai Belajar
10. Gambar 10 Diagram Batang Nilai Belajar Siswa
11. Gambar 11 Diagram Batang Observasi Minat dan Keaktifan Siswa
12. Gambar 12 Guru sedang menjelaskan tentang metode Talking Stick
13. Gambar 13 Siswa menjalankan estafet stick (1)
14. Gambar 14 Guru sedang membacakan soal pertanyaan pada siswa (1)
15. Gambar 15 Siswa menjalankan estafet stick (2)
16. Gambar 16 Guru sedang membacakan soal pertanyaan pada siswa
17. Gambar 17 Siswa menjawab pertanyaan dari guru
18. Gambar 18Foto bersama siswa kelas VII A
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga,
masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan,
yang berlangsung di sekolah dan diluar sekolah sepanjang hayat, untuk
mempersiapkan siswa agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan
hidup secara tepat di masa yang akan datang.
Pendidikan juga merupakan pengalaman-pengalaman belajar terpogram
dalam bentuk pendidikan formal dan non formal, dan informal di sekolah, dan luar
sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbangan
kemampuan-kemampuan individu, agar di kemudian hari dapat memainkan
peranan hidup secara tepat. Untuk mencapai tujuan tersebut, banyak pihak
menggantungkan keberhasilan pencapaiannya berada dipundak guru sebagai
pendidik. Hal ini tentu menuntut pendidik harus mampu melaksanakan tugas mulia
tersebut dengan profesional, termasuk di dalamya adalah pendidik atau guru agama.
Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang penting, dan
berjalannya suatu pembelajaran tentu ada beberapa permasalahan guna
meningkatkan hasil belajar yang memuaskan.
Belajar mengajar pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan balik antar
guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam mengajar
dituntut kesabaran, keuletan dan sikap terbuka disamping kemampuan dalam situasi
2
belajar mengajar. Salah satu kegiatan pendidikan adalah menyelenggarakan proses
belajar mengajar.
Belajar sebagai suatu aktivitas mental / psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam
pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Belajar dapat membawa perubahan, dan
perubahan itu pada pokoknya adalah diperoleh kecakapan baru melalui suatu
usaha.
Salah satu usaha guru dalam memecah suatu permasalahan yaitu
pemilihan metode yang baik. Pembelajaran dengan metode yang benar berarti
membantu guru agar tercapai peningkatan efektifitas dalam mengelola kelas.
Metode yang tepat akan sangat membantu guru agar tercapai peningkatan
efektifitas dalam mengelola kelas. Metode yang tepat akan sangat menunjang
pencapaian tujuan pembelajaran dengan lebih baik sehingga hasil belajar yang
diharapkan juga akan lebih baik pula.
Penggunaan metode yang menarik dalam pelajaran Pendidikan Agama
Islam diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, sebab ada variasi
yang menarik bagi siswa, dan tidak monoton. Disamping itu dapat untuk
menghilang kesan abstrak atau melaui hafalan yang tidak praktis dan ini sesuai
dengan Kurikulum 2013.
Pemilihan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran
harus berorientasi pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Selain itu, juga
disesuaikan dengan jenis materi, karakteristik siswa serta situasi atau kondisi
dimana proses pembelajaran tersebut akan berlangsung.
3
Faktor kekurangan tepatan dalam memilih metode pembelajaran masih
sering dijumpai dilapangan dengan masih adanya guru yang hanya terpaku
menggunakan satu atau dua metode mengajar secara terus menerus saja tanpa
pernah memodifikasinya atau menggantikannya dengan metode lain walaupun
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai berbeda. Akibatnya pencapaian tujuan
pembelajaran oleh para siswa tidak optimal.
Berdasarkan hasil observasi di SMP Islam Sunan Giri yang sebagian
besarnya adalah santriwan-santriwati Pondok Pesantren Sunan Giri dan lingkungan
sekitarnya yang pada umumnya sudah banyak bekal materi keagamaannya. Akan
tetapi perlu diketahui bahwa Pendidikan Agama Islam khususnya pada kelas VII A
masih banyak siswa mengalami kesulitan dan belum mencapai target KKM yaitu
75. Dapat diketahui dari hasil pra siklus yang mencapai belum mencapai KKM
sebanyak 20 siswa atau 68,96 %, dan yang tuntas hanya 9 siswa atau 31,04 %.
Adapun penyebab rendahnya hasil belajar siswa kelas VII A di SMP Islam
Sunan Giri adalah siswa tersebut dalam masa peralihan adaptasi pondok, siswa
kurang jelas dengan konsep-konsep yang diterima dan guru belum menemukan
metode pembelajaran yang tepat. Dalam mengajar biasanya guru menggunakan
metode yang mengedepankan dirinya lebih aktif, lebih banyak melakukan aktivitas
dibandingkan dengan siswa-siswanya.
Banyak metode dan pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru SMP
Islam Sunan Giri, tetapi hanya beberapa yang efektif untuk dapat mencapai tujuan
pembelajaran. Untuk itu guru SMP Islam Sunan Giri harus lebih kreatif dan
bervariasi dalam memilih metode pembelajaran. Metode Talking Stick salah satu
4
metode pembelajaran yang dapat menjadikan siswa kelas VII A SMP Islam Sunan
Giri aktif meningkatkan hasil belajar. Selain itu dapat menumbuhkan nilai karakter
keberanian, percaya diri, dan tanggung jawab.
Selama ini metode yang rata-rata banyak dipakai oleh guru SMP Islam
Sunan Giri adalah metode ceramah, metode diskusi, kemudian hafalan dan
pemberian tugas. Hal ini tentu sangat kurang efektif dalam pembelajaran bagi siswa
khususnya siswa kelas VII A SMP Islam Sunan Giri.
Dan juga tak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi hasil
belajar siswa, antara lain seperti kondisi lingkungan sekolah yang masih dalam
tahap pembangunan dan penambahan kelas, beberapa sarana prasarana yang masih
kurang, pada umumnya siswa siswi adalah dari pesantren sekitar.
Model pembelajaran menggunakan metode Talking Stick telah mampu
meningkatkan prestasi belajar, hal ini dibuktikan dalam penelitian yang telah
dilakukan oleh Fauziayah Ulfa mahasiswi Institut Agama Islam Negeri Salatiga
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Dalam
penelitiannya yang berjudul „‟ Upaya Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi
Berwudhu dengan Metode Talking Stick pada Siswa Kelas II SD NEGERI
GOGODALEM 01 Kec.Bringin Kab.Semarang Tahun Ajaran 2015/2016‟‟, dari
penerapan hasil model pembelajaran tersebut dapat disimpulkan bahwa: hasil
prestasi siswa pada mata pelajaran PAI materi berwudhu kelas II SD NEGERI
GOGODALEM 01 Kec.Bringin Kab.Semarang telah meningkat, hal ini ditujukan
hasil nilai tes akhir tindakan pada setiap silkusnya.
5
Penelitian yang serupa yang dilakukan oleh Ani Maftukhah seorang
mahasiswi Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah. Dalam penelitiannya yang berjudul „‟ Peningkatan Hasil Belajar IPA
Materi Benda dan Sifatnya dengan Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative
Learning Tipe Talking Stick Pada Siswa Kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo Kecamatan Argomulyo Tahun Pelajaran 2015/2016. Dari penerapan hasil
model pembelajaran tersebut dapat disimpulkan bahwa: hasil belajar IPA Materi
Benda dan Sifatnya Kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan
Argomulyo telah meningkat, hal ini ditujukan hasil nilai tes akhir tindakan pada
setiap silkusnya.
Berdasarkan uraian diatas, perlu dilakukan Penlitian Tindakan Kelas
(PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat
(Wardhani, 2011: 5).
Mc Niff (1991:2) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
adalah penelitian tindakan kelas suatu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang
dilakukan melalui refleksi diri.Tujuan penelitian tindakan kelas adalah
memperbaiki: dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik, pemahaman
terhadap praktik tersebut, serta situasi atau lembaga tempat praktik tersebut
dilakukan.
6
Setelah peneliti melihat hal yang terjadi di SMP Islam Sunan Giri Salatiga
peneliti mempunyai alternatif yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut yaitu
dengan menerapkan metode Talking Stick. Dengan cara ini siswa diharapkan dapat
berperan aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi
untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul
‘’PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI AKHLAK TERPUJI
DENGAN METODE TALKING STICK PADA SISWA SEMESTER I KELAS
VII A SMP ISLAM SUNAN GIRI SALATIGA TAHUN PELAJARAN
2017/2018’’.
B. Rumusan Masalah
Apakah metode Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam materi akhlak terpuji pada siswa kelas VII A
di SMP Islam Sunan Giri tahun pelajaran 2017/2018 ?
C. Tujuan Penelitian
Metode penelitian ini untuk mengetahui apakah penerapan metode Talking
Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam materi akhlak terpuji pada siswa kelas VII A di SMP Islam Sunan Giri Tahun
2017/2018.
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak. Adapun
manfaat yang diharapkan sebagai berikut:
7
1. Kegunaan Teoretis
Penelitian tindakan kelas dapat menambah wawasan mengenai bidang
pembelajaran Pendidikan Agama Islam, khususnya penerapan metode Talking
Stick dalam meningkatkan hasil belajar, sehingga dapat digunakan sebagai
bahan acuan bagi peneliti-peneliti berikutnya.
2. Kegunaan Praksis
a. Kegunaan bagi guru
Sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan dalam memilih
metode pembelajaran agar lebih bervariasi hingga dapat memperbaiki
sistem pembelajaran.
b. Kegunaan bagi peneliti
Mendapat pengalaman langsung dalam menerapkan metode observasi dan
mendapatkan bekal tambahan sebagai mahasiswa dan calon guru sehingga
siap melaksanakan tugas di lapangan.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian ini adalah jika metode Talking Stick digunakan
dengan baik maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam materi akhlak terpuji pada siswa kelas VII A di SMP
Islam Sunan Giri Tahun 2017/2018.
8
2. Indikator Keberhasilan
Indikator yang dirumuskan penulis sebagai berikut: Peningkatan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam materi setelah menggunakan metode
pembelajaran Talking Stick mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yaitu 75, dan banyaknya siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas minimal 85%.
F. Definisi Operasional
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang arah penelitian ini
peneliti menjelaskan terlebih dahulu kata kunci yang terdapat dalam
pembahasaan ini :
1. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana,1990). Juga mendefinisikan
hasil belajar sebagai kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Jadi yang dimaksud hasil belajar disini
adalah kemampuan-kemampuan yang siswa dalam mencapai kompetensi dasar
yang telah ditentukan pada suatu mata pelajaran setelah kegiatan pembelajaran.
Menurut (Ahmad D.Marimba, 1962:77), Pendidikan Islam adalah
bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju
kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.
Jadi hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada dasarnya yaitu hasil telah
dicapai anak didik dalam menerima dan memahami serta mengamalkan materi
pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diberikan. Tolak ukurnya adalah
kemampuan siswa dalam mengerjakan atau menjawab soal-soal evaluasi
9
berkaitan dengan materi yang telah diberikan, menggunakan penilaian
kuantitatif dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam yaitu 75.
2. Akhlak Terpuji
Akhlak terpuji ialah sikap atau perilaku baik dalam bentuk sikap, ucapan
dan perbuatan yang baik sesuai dengan tuntunan ajaran Islam dan norma aturan
yang berlaku. Akhlak terpuji yang ditunjukan kepada Allah Swt berupa ibadah,
dan kepada Rasulullah Saw dengan mengikuti ajaran-ajarannya, serta kepada
sesama manusia dengan selalu bersikap baik kepada sesama. Firman Allah Swt
di dalam Al Qur‟an, bahwa pada diri Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam
terdapat suri tauladan yang baik bagi segenap ummatnya.
Allah Swt berfirman;
يسجو للا وانيوو اآلخس وذكس كا أسوة حسة ن نكى في زسول للاه نقد كا
للا ك يساا
Artinya :
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah Saaw itu terdapat suri
tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah
dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah.” (Al-
Ahzab:21).
Rasulullah Saw juga sangat menganjurkan agar kaum muslimin memiliki
akhlak yang mulia, seperti sabdanya:
يه ة انلسة ل ا وخان انهللااض ه ق حس حي ا كن وأ ت انسهللا للاهللا
10
Artinya:
Bertakwalah kepada Allah di manapun engkau berada, ikutilah setiap
kejelekan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapusnya, dan
pergaulilah masyarakat dengan akhlak yang baik. (H.R. At-Tirmidzi, Hadits
Arbain ke 18).
3. Metode Talking Stick
Metode pembelajaran Talking Stick merupakan jenis pembelajaran
kooperatif yang memanfaatkan tongkat sebagai media pembelajaran
(Huda,Miftahul, 2013:224). Dengan lantunan lagu-lagu yang asyik guru
memberikan tongkat pada salah satu siswa dan pada waktu lagu berhenti, siswa
yang memegang tongkat tersebut wajib menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru.
Metode Talking Stick ini dapat membuat agar siswa menjadi berani
mengemukakan pendapat, senang, ceria dan melatih mental dalam situasi
apapun (Suprijono,Agus, 2011:109).
Jadi Talking Stick adalah metode pembelajaran yang menggunakan stick,
guna sebagai stimulus dalam proses pembelajaran agar siswa terdorong berani
mengemukakan pendapat dan menjawab pertanyaan.
11
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas, yaitu penelitian
yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil
belajar siswa menjadi meningkat (Wardhani, 2014:14).
Dalam penelitian ini guru bertindak sebagai peneliti di kelas VII A SMP
Islam Sunan Giri Salatiga. Metode penelitian tindakan kelas yang digunakan
adalah metode penelitian yang prosedur langkah pelaksanaannya terdiri atas
empat tahap,yaitu Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, Pengamatan, dan
refleksi (Kemmis dan Mc Taggart dalam Kasbolah,1998): Wiriatmaja, 2006.
Keempat tahapan tersebut merupakan proses siklus (Somadayo, 2013)
Sebenarnya ada beberapa metode yang dapat diterapkan dalam Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), tetapi yang paling dikenal dan biasa digunakan adalah
metode yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc.Taggart. Adapun tujuan
utama dari PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi serta
kualitas pembelajaran di kelas; sedangkan manfaat PTK dalam pembelajaran
adalah untuk mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran
(Mulyasa,2007 : 55).
Adapun metode PTK dimaksud menggambarkan adanya empat langkah
dan pengulangannya yang disajikan dalam bagian berikut ini: (Suharsimi,
2006:74). Desain keempat tahap atau fase dalam penelitian tindakan kelas
tersebut di gambarkan bawah ini:
12
Gambar 1 Suharsimi, Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah metode
analisis diskriptif yaitu teknis analisis yang menggambarkan keadaan
peningkatan pencapaian indikator keberhasilan tiap siklus dalam proses
pembelajaran.
13
2. Subjek dan Lokasi Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Islam Sunan Giri
kecamatan Argomulyo, Salatiga tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 29
siswa yang terdiri dari 13 putra dan 16 putri. Alasan mengambil subyek kelas
VII A dikarenakan metode pembelajaran coorperative learning bertipe Talking
Stick dianggap cocok digunakan sebagai metode pembelajaran untuk kelas VII
A. Dan mengambil di SMP ISLAM Sunan Giri karena peneliti sudah pernah
melakukan wawancara kepada guru kelas VII A yang terkait mengenai
kendala-kendala dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP ISLAM Sunan Giri Salatiga, tepatnya
di jalan Argowilis 15-16 desa Krasak, Kelurahan Ledok, Kecamatan
Argomulya, Kota Salatiga.
3. Langkah Langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini meliputi beberapa siklus
yang dimulai dari siklus I sampai akhir. Pada setiap siklus terdiri dari tahap
perencanaan, tahap kegiatan dan pelaksanaan, tahap pengumpulan data,
observasi, dan refleksi.
Penelitian tindakan kelas dimulai dengan pra siklus yang dimana kegiatan
ini berisi tentang perisapan untuk memasuki pra siklus.
a. Pra Siklus
1) Perencanaan Tindakan
a) Membicarakan materi pembelajaran akhlak terpuji dengan
metode yang digunakan oleh guru
14
b) Melihat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c) Menyusun lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar
d) Menyiapkan post tes dengan materi akhlak terpuji
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yaitu menerapkan tindakan yang
mengacu pada metode yang dipakai guru adapun kegiatannya :
a) Guru memberikan informasi awal tentang jalanya pembelajaran
dan tugas - tugas yang harus dilaksanakan siswa secara singkat
dan jelas
b) Guru menyajikan materi pembelajaran
c) Guru melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP
menggunakan metode yang digunakannya
d) Guru memotivasi siswa untuk mengerjakan tugas
e) Guru memberikan tes pada siswa untuk dapat diketahui
keberhasilan pembelajaran pada pertemuan pra siklus
3) Pengamatan
Pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dan guru
dengan metode yang digunakan guru tersebut. Serta mengetahui
kendala yang dihadapi dalam menerapkan pembelajaran yang
sedang berlangsung.
15
4) Refleksi
Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan,
dianalisis oleh peneliti dengan mitra penelitian sebagai dasar untuk
membuat perencananaan pembelajaran siklus I.
Selanjutnya memasuki siklus pertama yang terdiri dari
empat kegiatan, yakni perencanaan, tindakan, pengamatan dan
refleksi. Berdasarkan siklus pertama, guru akan mengetahui letak
keberhasilan dan kegagalan atau hambatan yang dijumpai pada
siklus pertama.
Oleh karena itu, pendidik merumuskan kembali rancangan
tindakan untuk siklus kedua. Kegiatan yang dilakukan pada siklus
kedua ini berupa kegiatan sebagaimana yang dilakukan pada siklus
pertama, tapi sudah dilakukan perbaikan atau tambahan berdasarkan
hambatan atau kegagalan yang dijumpai pada siklus pertama.
b. Siklus I
1) Perencanaan Tindakan
a) Merencanakan materi pembelajaran akhlak terpuji dengan
menerapkan metode pembelajaran Talking Stick.
b) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c) Menyusun lembar pengamatan aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran
d) Menyiapkan tes dengan materi tentang akhlak terpuji
16
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yaitu menerapkan tindakan yang
mengacu pada skenario Talking Stick, adapun kegiatannya:
a) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya
pembelajaran dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan siswa
secara singkat dan jelas
b) Guru menyajikan materi pembelajaran
c) Guru melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP
menggunakan metode Talking Stick
d) Guru memotivasi siswa untuk mengerjakan tugas
e) Guru memberikan tes pada siswa untuk dapat diketahui
keberhasilan pembelajaran pada pertemuan siklus I
3) Pengamatan
Pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan
metode Talking Stick, serta mengetahui kendala yang dihadapi
dalam menerapkan pembelajaran yang sedang berlangsung.
4) Refleksi
Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan,
dianalisis oleh peneliti dengan mitra penelitian sebagai dasar
untuk membuat perencananaan pembelajaran siklus II.
17
c. Siklus II
Setelah melakukan evaluasi tindakan I, maka peneliti melakukan
tindakan II. Pada siklus II ini merupakan perbaikan siklus I yang
didasarkan atas hasil refleksi siklus I. Adapun pelaksanaanya yaitu:
1) Perencanaan Tindakan
a) Mengidentifikasi masalah/hambatan yang muncul ketika
pembelajaran berlangsung pada siklus I
b) Menyusun perencanaan pembelajaran
c) Penelitian menyiapkan lembar pengamatan yang meliputi
lembar pengamatan aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran
d) Menyiapkan format evaluasi yang berupa tes diberikan pada
akhir siklus
2) Pelaksanaan Tindakan
a) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya
pembelajaran dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan siswa
secara singkat dan jelas
b) Guru menyampaikan materi pembelajaran
c) Guru melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP
menggunakan metode Talking Stick
d) Guru memotivasi siswa untuk dapat diketahui keberhasilan
pembelajaran pada pertemuan siklus II
18
3) Pengamatan
Pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas siswa dalam
pembelajaran, apakah ada peningkatan dari siklus sebelumnya.
4) Refleksi
Semua data dari observasi tindakan dikumpulkan dan
dianalisis. Setelah akhir dari siklus yang terakhir diharpakan
metode pembelajaran Talking Stick ini dapat meningkatkan hasil
belajar pada siswa pada pembelajaran akhlak terpuji.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data peniliti menggunakan observasi, dimana
observasi tersebut merupakan salah satu teknik pengumpulan data untuk
memperoleh data yang dimaksud. Disamping itu, pengumpulan data juga
diperoleh dari dokumentasi.
a. Observasi
Observasi atau pengamatan dapat diartikan sebagai cara
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam penelitian ini, peneliti
langsung terjun ke lokasi penelitian untuk mengadakan pengamatan dan
guna mendapatkan data yang diperlukan. Observasi ini untuk
mengumpulkan data antara lain
1) Mengamati lokasi peneliti untuk memperoleh gambaran umum
lokasi penelitian.
19
2) Mengamati aktivitas siswa pada siklus awal sampai siklus akhir
yang meliputi minat, perhatian, partisipasi.
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pendekatan untuk mencari data mengenai hal-
hal yang berupa catatan, surat kabar, majalah, buku buku, transkip,
notulen, rapat, agenda dan sebagainya. (Arikunto, 2010:274)
Dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang
gambaran umum untuk merekam kegiatan siswa dan dalam proses
pembelajaran berupa foto dan gambar SMP Islam Sunan Giri Salatiga
dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.
c. Tes formatif
Tes digunakan peneliti untuk memperoleh data-data yang
berhubungan dengan hasil belajar yang diperoleh siswa dengan cara
memberikan tes tertulis untuk mengukur kemampuan dan pemahaman
siswa dalam pembelajaran.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Pedoman atau lembar pengamatan
Pedoman atau lembar pengamatan digunakan untuk mengamati
kegiatan secara langsung yang sedang dilakukan siswa dalam proses
pembelajaran PAI pada kelas VII A. Hasil observasi ini berupa catatan
lapangan yang mendiskripsikan proses kegiatan pembelajaran yang
20
meliputi antusias siswa dan hasil belajar siswa setelah melakukan
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran
Talking Stick.
b. Soal evaluasi
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, maka dilakukan
evaulasi. Evaluasi yang digunakan yaitu tes tertulis untuk mendapatkan
data yang berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target
kompetensi setelah mengikuti proses pembelajaran. Tes tertulis ini
terdiri dari isian. Peneliti hanya menggunakan satu bentuk tes
dikarenakan dengan soal isian dapat melatih siswa untuk
mengembangkan kemampuan menulis dengan benar.
6. Analisis Data
Data yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan dianalisis ini untuk
memastikan bahwa dengan penerapan metode Talking Stick dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A di SMP Islam Salatiga. Data
yang dikumpulkan dari hasil observasi berupa angka, untuk mengetahui apakah
ada peningkatan hasil belajar siswa seperti yang diharapkan dilakukan dengan
cara menghitung presentase kemudian dideskripsikan.
Dalam penelitian ini, penulis menganalisis dengan cara sebagai berikut:
a. Membandingkan pencapaian nilai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
b. Pencapaian pemahaman materi dalam akhlak terpuji yang benar.
21
Sesuai dengan penilaian rancangan penelitian yang digunakan maka
analisis yang dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap
siklusnya berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan. Penelitian ini
dianalisis untuk mengetahui hasil akhir dari setiap siklus penelitian.
a. Penilaian r ata-rata
Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh oleh siswa, kemudian
membagi dengan jumlah siswa tersebut sehingga diperoleh nilai rata-
rata. (Wardhani, 2011:5.9) Penilaian rata-rata dapat menggunakan
rumus sebagai berikut:
𝑥 = 𝑥
𝑛
𝑥 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑥 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑛
b. Penilaian untuk ketuntasan belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu individual dan klasikal,
berdasarkan petunjuk metode penilaian dalam Kurikulum 2013 seorang
siswa dikatakan telah tuntas belajar secara individual jika mencapai
KKM dari mata pelajaran yang ditentukan, dalam hal ini mata pelajaran
PAI yaitu nilai 75. Selanjutnya kelas tersebut dinyatakan tuntas belajar
secara klasikal apabila jumlah siswa yang mendapatkan nilai 75 ke atas
adalah 80% atau lebih. (Wardhani, 2011:5.9) Untuk menghitung
presentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
22
P= 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑋100%
Ketuntasan belajar secara klasikal akan digunakan untuk
menentukan banyaknya siklus penelitian, khusunya dalam penelitian ini
akan dilaksanakan beberapa siklus sampai ketuntasan belajar secara
klasikal mencapai 85%.
H. Sistematika Penulisan
Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam mengikuti uraian
penyajian data penelitian ini, maka akan penulis paparkan sistematika
penulisannya sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan. Pada bab ini mencangkup latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis tindakan dan
indikator keberhasilan, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II Landasan Kajian Teori, Pada bab ini penulis mengemukakan
landasan teori dari tiap tiap variabel penelitian dan penelitian yang relevan.
BAB III Paparan Hasil Peniltian. Pada bab ini berisi profil SMP Islam
Sunan Giri Salatiga. Memaparkan deskripsi pelaksanaan pra siklus, siklus awal,
hingga siklus terakhir.
BAB IV Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan.Pada bab ini berisi
sesuai dengan urutan penelitian dan pembahasaan setiap siklusnya.
23
BAB V Penutup. Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran. Bagian
terakhir dari skripsi ini berisi tentang daftar pustaka, lampiran – lampiran dan
riwayat hidup penulis.
24
BAB I
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap penyelengaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini
berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat
bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika berada di
sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri (
Muhibbin,1995:88).
Sedangkan belajar menurut Suyono (2014 : 9) dalam buku belajar dan
pembelajaran mengemukakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas atau suatu
proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan,
memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian,
Sedangkan menurut Drs.Slameto dalam buku Psikologi Belajar oleh
Syaiful Bahri Djamarah mengemukakan belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagi hasil pengalaman individu itu sendir dalam interkasi
dengan lingkungannya (Djamarah,2011:13).
Adapun pengertian belajar menurut W.A. Wingkel (2002) adalah suatu
aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang
dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif
25
konstan dan berbekas. Jadi, kalau seseorang dikatakan belajar Pendidikan
Agama Islam adalah apabila pada diri siswa ini terjadi suatu kegiatan yang
mengakibatkan perubahan tingkah laku yang berkaitan dengan pendidikan
agama Islam. Perubahan ini terjadi dari tidak tahu menjadi tahu konsep
pendidikan agama Islam ini, dan mampu menggunakannya dalam materi lanjut
atau dalam kehidupan sehari-hari.
Dari beberapa definisi di atas, dapat penulis simpulkan bahwa belajar
merupakan suatu aktivitas yang dilakukan sesorang untuk memperoleh
pengetahuan baru, pemahaman, keterampilan sehingga memungkinkan
seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir,
merasa, maupun bertindak.
2. Hasil Belajar
Berdasarkan uraian tentang konsep belajar diatas, dapat dipahami tentang
makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa,
baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil
dari kegiatan belajar.
Menurut Muhibbin (1995:121) dalam proses belajar mengajar dikenal
adanya bermacam-macam kegiatan yang memiliki corak yang berbeda antara
satu dengan lainnya, baik dalam aspek materi dan metodenya maupun dalam
aspek tujuan dan perubahan tingkah laku yang diharpakan. Keanekaragaman
jenis belajar ini muncul dalam dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan
kehidupan manusia yang bermacam-macam. Adapun jenis-jenis belajar
diantaranya adalah :
26
a. Belajar Abstrak
Belajar abstrak adalah belajar yang menggunakan cara-cara
berpikir abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan
pemecahan masalah-maslah yang tidak nyata. Misalnya belajar
matematika, astronomi dan juga sebagian materi bidang studi agama
seperti tauhid.
b. Belajar Keterampilan
Belajar ketetrampilan adalah belajar dengan menggunakan
gerakan-gerakan motorik yang berhubungan dengan urut-urut syaraf dan
otot-otot. Tujuannya adalah untuk memperolrh dan mengusai keterampilan
jasmaniah tertentu. Misalnya belajar olah raga, musik, menari, melukis,
memperbaiki benda-benda elektronik, dan juga sebagian materi pelajaran
agama, seperti ibadah shalat dan haji.
c. Belajar Sosial
Belajar sosial adalah belajar memahami masalah-masalah dan
metode-metode untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuannya adalah
untuk menguasai pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan
masalah-masalah sosial seperti masalah keluarga, masalah persahabatan,
maslah kelompok, dan masalah-masalah lain yang bersifat
kemasyarakatan.
d. Belajar Pemecahan Masalah
Belajar pemecahan masalah adalah belajar menggunakan metode-
metode ilmiah atau berfikir secara sistematis, logis, teratur, dan teliti.
27
Tujuannya untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk
memecahkan masalah secara rasional, tugas, dan tuntas. Seperti pelajaran
matematika dan IPA.
e. Belajar Rasional
Belajar Rasional adalah belajar dengan menggunakan kemampuan
berpikir secara logis dan rasional (sesuai dengan akal sehat). Tujuannya
untuk memperoleh aneka ragam kecakapan menggunakan prinsip-prinsip
dan konsep-konsep, seperti belajar matematika, IPA, dan akutansi.
f. Belajar Kebiasaan
Belajar Kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-
kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. Belajar
kebiasaan selain menggunakan perintah, suri teladan dan pengalaman
khusus, juga menggunakan hukum dan ganjaran. Tujuannya agar siswa
memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan perbuatan baru yang
lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan
waktu ( konstektual) atau sesuai norma-norma agama, seperti penanaman
aqidah akhlak.
g. Belajar Apresiasi
Belajar Apresiasi adalah belajar mempertimbangkan arti penting
atau nilai suatu objek. Tujuannya agar siswa memperoleh dan
mengembangkan kecakapan ranah rasa yang dalam hal ini kemampuan
menghargai secara tepat terhadap nilai objek tertentu, seperti apresiasi
sastra, apresiasi musik, dan sebagainya.
28
h. Belajar Pengetahuan
Belajar pengetahuan adalah belajar degna cara melakukan
penyidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu. Tujuannya
agar siswa memperoleh atau menambah informasi dan pemahaman
terhadap pengetahuan tertentu yang biasanya lebih rumit dengan
memerlukan kiat khusus dalam mempelajarinya, seperti dengan
mengunakan alat - alat laboratorium dan penelitian.
Jadi secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang
berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif
menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan intruksional,
biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam
belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau
tujuan intruksional.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Wasliman (2007:158), hasil belajar yang dicapai oleh siswa
merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik
faktor internal maupun eksternal. Secara perinci, uraian mengenai faktor
internal dan eksternal sebagai berikut:
a. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam siswa
yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi:
29
kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap,
kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. Tinggi rendahnya
hasil belajar seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Ruseffendi
(1991:7)
Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang
dimiliknya.
1) Kecerdasan Anak
Kemampuan intelegensi seseorang sangat memepengaruhi
terhadap cepat lambatnya penerimaan informasi serta terpecahkan
atau tidaknya suatu permasalahan. Kecerdasan siswa sangat
membantu pengajar untuk menentukan apakah siswa itu mampu
mengikuti pelajaran yang diberikan meskipun tidak akan terlepas dari
faktor lainnya.
Kemampuan merupakan potensi dasar bagi pencapaian hasil
belajar yang dibawa sejak lahir. Alfred Binnet membagi intelegensi ke
dalam tiga aspek kemampuan, yaitu : diretion, adaptation, dan
criticism. Pertama direction, artinya kemampuan untuk memusatkan
kepada suatu masalah yang dipecahkan. Kedua adptation, artinya
kemampuan untuk mengadakan adaptation, artinya kemampuan untuk
mengadakan adaptasi terhadap suatu masalah. Ketiga criticism,
artinya kemampuan untuk mengadakan kritik, baik terhadap masalah
yang dihadapi mauppun terhadap dirinya sendiri.
30
2) Kesiapan atau Kematangan
Kesiapan atau kematangan adalah tingkat perkembangan dimana
individu atau organ-organ sudah berfungsi sebagaimana maestinya.
Dalam proeses belajar, kematangan atau kesiapan ini sangat
menentukan keberhasilan dalam belajar tersebut. Oleh karena itu,
setiap upaya belajar akan lebih berhasil jika dilakukan bersamaan
dengan tingkat kematangannya individu, karena kematangan ini erat
hubungannya dengan masalah minat dan kebutuhan anak.
3) Bakat Anak
Menurut Chaplin, yang dimaksud dengan bakat adalah kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada
masa yang akan datang. Dengan demikian, sebetulnya setiap orang
memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai
tingkat tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut, maka akan dapat
mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar.
4) Kemauan Belajar
Salah satu tugas guru yang kerap sukar dilaksanakan ialah
membuat anak menjadi mau belajar atau menjadi giat untuk belajar.
Keengganan sisiwa untuk belajar mungkin disebabkan karena ia
belum menegerti bahwa belajar sangat penting untuk kehidupannya
kelak. Kemauan belajar yang tinggi disertai dengan rasa tanggung
jawab yang besar tentunya berpengaruh positif terhadap hasil belajar
31
yang diraihnya. Karena kemauan belajar menjadi salah satu penentu
dalam mencapai keberhasilan belajar.
5) Minat
Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan kegairahan
yang tinggi atau keinginann yang besar terhadap sesuatu. Seseorang
siswa yang menaruh minat besar terhadap pelajaran akan memusatkan
perhatiannya lebih banyak dari pada siswa lainnya. Kemudian karena
pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang
memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat lagi, akhirnya
mencapai prestasi yang diinginkan.
b. Faktor eksternal
Faktor yang berasal dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil
belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Selanjutnya, dikemukakan
oleh Walisman (2007:159) bahwa sekolah merupakan salah satu faktor
yang ikut menentukan hasil belajar siswa. Semakin tinggi kemampuan
belajar siswa dan kualitas pengajaran di sekolah, maka semakin tinggi pula
hasil belajar siswa. Kualitas pengajaran disekolah sangat ditentukan oleh
guru, sebagaimana dikemukakan oleh Wina Sanjaya (2006:50), bahwa
guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu
strategi pembelajaran.
Berdasarkan pendapat ini dapat ditegaskan bahwa salah satu faktor
eksternal yang sangat berperan mempengaruhi hasil belajar siswa adalah
guru.
32
Menurut Dunkin dalam Wina Sanjaya (2006:51).Terdapat
sejumlah aspek yang dapat memengaruhi kualitas proses pembelajaran
dilihat dari faktor guru.
1) Faktor dari guru:
a) Teacher formative experience
Meliputi jenis kelamin serta semua pengalaman hidup guru
yang menjadi latar belakang sosial mereka. Yang termasuk
ke dalam aspek ini diantaranya tempat asal kelahiran guru
termasuk, suku, latar belakang budaya, dan adat istiadat.
b) Teacher training experience
Meliputi pengalaman-pengalaman yang berhubungan
dengan aktivitas dan latar belakang pendidikan guru,
misalnya pengalaman latihan profesional, tingkat
pendidikan, dan pengalaman jabatan.
c) Teacher properties
Segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat yang
dimiliki guru misalnya sikap guru terhadap profesinya,
sikap guru terhadap siswa, kemampuan dan intelegasi guru,
motivasi dan kemampuan mereka baik kemampuan dalam
pengelolaan pembelajaran termasuk didalamnya
kemampuan dalam merencanakan dan evaluasi
pembelajaran maupun kemampuan dalam penguasaan
materi.
33
4. Materi Akhlak Terpuji
a. Tawadlu
1) Pengertian Tawadlu
Tawadlu secara bahasa adalah rendah hati. Secara istilah tawadlu
adalah sikap merendahkan hati, biak dihadapan Allah SWT. Maupun
sesama manusia. Sikap tawadlu merupakan bagian dari akhlakul karimah
sehingga sikap dan perilaku manusia akan menjadi lebih baik.Allah Swt
berfirman:
ا و ذا خاطت ى عهى ٱلزض هوا شو ي ٱنهللاري ـ ح وعتاد ٱنسهللا
هو ـ ا ٱنج ا ـ قانوا سه
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang
yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang
jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung)
keselamatan. (Q.S. Al Furqan ayat 63).
2) Contoh Perilaku Tawadlu
Contoh seseorang yang menampakkan sikap tawadlu, antara lain
sebagai berikut:
a) Seseorang yang mempersilahkan duduk untuk orang alim
terlebih dahulu
b) Seseorang ketika bertemu dengan sesama muslim selalu
menampakkan wajah yang berseri-seri, bertutur kata dengan
34
lemah lembut, dan tidak menganggap dirinya lebih baik dari
orang-orang yang menjadi bawahannya.
c) Seseorang yang mempunyai kedudukan lebih tinggi, tetapi
tidak segan untuk mngunjungi orang-orang yang menjadi
bawahannya
d) Seseorang yang mau duduk, berdiskusi dan berjalan bersama
dengan orang-orang miskin atau orang-orang cacat
e) Seseorang yang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tidak
berlebih- lebihan dan tidak sombong
b. Taat
1) Pengertian Taat
Taat secara bahasa adalah senantiasa tunduk dan patuh.
Secara istilah taat adalah tunduk dan patuh, baik terhadap perintah
Allah Swt, Rasul-Nya, maupun ulil amri (pemimpin). Allah Swt
berfirman:
سول وأونى ٱليس يكى وأطيعوا ٱنسهللا ا أطيعوا ٱللهللا ءايو أيہا ٱنهللاري ـ ي
سول كتى ؤيو وٱنسهللا و نى ٱللهللا صعتى فى شىءق فسد ـ فإ
أوييا وٱنيوو ٱلخس ذٳن خيس وأحس ٲللهللا
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya),dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan
Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada
35
Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya “.. (Q.S. An Nisa ayat 59 .)
2) Pembagian Taat
a) Taat kepada Allah Swt
Taat kepada Allah SWT, berarti bahwa setiap mukmin haurus
melaksanakan segala perintah-Nya sebagaimana yang
terdapat di dalam Al-Quran dan menjauhi larangan-
Nya.Karena apapun yang diperintahkan Allah Swt, itu
mengandung maslahat ( kebaikan) dan apa yang dilarang oleh
–Nya mengandung mudarat (keburukan)
b) Taat kepada Rasul-Nya
Taat kepada Rasul-Nya berarti setiap mukmin harus
melaksankan ajaran-ajaran yang terdapat dalam hadis Nabi
Muhammad Saw. Sebagai rasul beliau mempunyai tugas
menyampaikan amanah kepada umatnya. Oleh karena itu,
bagi setiap muslim yang taat kepada Allah Swt juga harus
taat kepada Rasul-Nya (Nabi Muhammad saw).
c) Taat kepada Ulil Amri ( Pemimpin)
Taat kepada ulil amri berarti setiap mukmin harus taat kepada
peraturan-peraturan pemimpinya selama tidak menyimpang
dari ajaran Islam. Bahkan, tidak hanya terhadap pemimpin,
tetapi juga orang-orang yang mempunyai kuasa atau
kedudukan lebih tinggi, seperti anak kepada orang tua, murid
36
kepada guru, istri kepada suami, dam masyarakat kepada
penduduk setempat.
3) Contoh Perilaku Taat
Diantara ini contoh perilaku taat, baik kepada Allah
Swt, Rasulullah Saw, dan ulil amri adalah sebagi berikut :
a) Melaksanakan rukun iman, yaitu iman kepada Allah Swt,
malaikat, rasul, kitab, qada dan qadar, serta hari akhir.
b) Melaksanakan rukun Islam , yaitu memebaca kedua kalimat
syahadat, salat, puasa, zakaat, dan haji.
c) Menaati peraturan yang dibuat oleh pemerintah dan pihak-
pihak tertentu yang memiliki kuasa, seperti tidak melanggar
peraturan lalu lintas, tidak berbuat kekerasan, dan serta dalam
kegiatan-kegiatan sosial.
c. Qona’ah
1) Pengertian Qona’ah
Menurut bahasa qanaah berarti merasa cukup. Menurut
istilah qanaah berarti merasa cukup atas apa yang telah dikaruniakan
Allah Swt. Kepada kita sehingga mampu menjauhkan diri dari sifat
tamak. Sifat tersebut berdasarkan pemahaman bahwa rexeki yang
kita dapatkan sudah menjadi ketentuan Allah Swt. Apapun yang kita
terima dari Allah Swt, merupakan karunia yang tiada terhingga. Oleh
karena itu sebagai umat Islam kita wajib bersyukur kepadaNya.
37
Akan tetapi, tidak beararti kita harus pasrah tanpa ada
ikhtiar atau usaha, justru kita dituntut untuk berusaha semaksimal
mungkin demi meningkat kesejahteraan hidup. Allah Swt berfirman:
ها زشق ا ويعهى يستقسهللا يا ي دآ هللاةق فى ٱلزض لهللا عهى ٱللهللا
ق تي ـ ق ي فى ت ويستودع ا كمل
“ Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan
Allah-lah yang memberi rezkinya,dan dia mengetahui tempat
berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya.semuanya tertulis
dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh) ” (Q.S.Hud ayat 6 ).
2) Contoh perilaku qona’ah
Diantara ini beberapa contoh yang mencerminkan sifat
qona‟ah adalah sebagai berikut :
a) Menerima dengan ikhlas setiap rezeki yang diberikan Allah
Swt.
b) Senantiasa berpikir posisitf menerima ujian, cobaan,
kegagalan, bahkan nikmat dari Allah Swt.
c) Bekerja keras dan tetap optimis.
d) Tidak berlebih-lebihan, artinya membelanjakan harta sesuai
kebutuhan.
38
d.Sabar
1) Pengertian Sabar
Pengertian sabar dalam arti bahasa adalah menghadapi
cobaan ( tidak lekas marah,dan putus asa), dan tabah. Adapun secara
istilah adalah menhan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai
karena mengharap rida dari Allah Swt. Allah Swt berfirman :
تسي ـ ي ٱنلهللا هللا ٱللهللا هوة تس وٱنلهللا ءايوا ٱستعيوا ٲنلهللا أي ا ٱنهللاري ـ ي
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, Sesungguhnya Allah Swt beserta orang-orang yang
sabar (Q.S. Al Baqarah ayat 153).
2) Macam sabar
a) Sabar Menerima cobaan hidup
b) Sabar dari keinginan Hawa Nafsu
c) Sabar dalam Taat kepad Allah swt
d) Sabar dalam taat kepad Allah swt
e) Sabar dalam berdakwah
f) Sabar dalam perang
g) Sabar dalam pergaulan
3) Contoh-contoh perilaku sabar
Berikut ini adalah contoh –contoh yang menampilkan perilaku
sabar:
39
a) Menerima dengan rasa syukur semua nikmat maupun ujian
yang diberikan Allah Swt, kepada kita.
b) Mengalah untuk kepentingan orang lain.
c) Dapat menguasai nafsu amarah yang ada dalam diri kita.
d) Memperlihatkan cara bergaul dengan baik di dalam
bermasyarakat.
e) Jangan terlena oleh kehidupan duniawi, seperti harta, benda,
atau keluarga.
5. Metode Talking Stick
a. Pengertian Metode Talking Stick
Metode pembelajaran Talking Stick adalah suatu metode
pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat, pada waktu lagu asyik
berhenti kelompok yang memegang tongkat terlebih dahulu wajib
menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pokoknya,
selanjutnya kegiatan tersebut diulang terus menerus sampai semua
kelompok mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru
Huda,Miftahul (2013:224).
Metode pembelajaran Talking Stick merupakan salah satu dari
metode pembelajaran kooperatif, guru memberikan siswa kesempatan untuk
bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain dengan cara
mengoptimalisaikan partisipasi siswa Lie (2002:56).
Selain itu, metode Pembelajaran Talking Stick bertujuan untuk
mengembangkan sikap saling menghargai pendapat dan memberikan
40
kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan
menyampaikan pendapat mereka secara kelompok. Berdasarkan uraian
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Talking Stick adalah
merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang menggunakan
sebuah tongkat sebagai alat penunjuk giliran dengan memberikan siswa
kesempatan untuk bekerja sama dengan siswa lain sehingga
mengoptimalisasikan partisipasi siswa. Dalam metode pembelajaran ini
siswa dituntut untuk mandiri sehingga tidak bergantung pada siswa yang
lainnya. Sehingga siswa harus mampu bertanggung jawab terhadap diri
sendiri dan yakin dalam menyelesaikan suatu masalah.
b. Langkah-langkah Metode Talking Stick
Huda,Miftahul (2013:225) menyatakan bahwa ada beberapa
langkah dari metode Talking Stick, yaitu :
a) Guru menyiapkan sebuah tongkat
b) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari,
kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk
membaca dan mempelajari materi pelajaran
c) Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat dalam
wacana
d) Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah
satu siswa untuk menutup isi bacaan
e) Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah
satu siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa
41
mendapat yang memegang tongkat tersebut harus
menjawabnya. Demikian seterusnya sampai sebagian besar
siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan
dari guru
f) Guru memberi kesimpulan
g) Guru melakukan evaluasi
h) Guru menutup pembelajaran
Selain itu, Suyatno (2009:124), menyatakan bahwa ada beberapa
langkah dari langkah metode pembelajaran Talking Stick, yaitu sebagai berikut:
a) Guru menyiapkan sebuah tongkat
b) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari,
kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk
membaca dan mempelajari materi pada pegangan/paketnya
c) Setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya, guru
mempersilahkan siswa untuk menutup bukunya
d) Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa,
setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang
memegang tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian
seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian
untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru
e) Guru memberikan kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
langkah yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
42
a) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
b) Guru menyiapkan sebuah tongkat dan sebuah lagu yang asyik
c) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari,
kemudian memberi kesempatan kepada siswa untuk
membaca dan mempelajari materi lebih lanjut
d) Setelah siswa selesai membaca materi/buku pelajaran dan
mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan dari guru
e) Guru mengambil tongkat dan memberikan pertanyaan dan
siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya
f) Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat
bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru
g) Guru memberikan kesimpulan
h) Evaluasi dan penutup
Untuk penelitian kali ini peneliti selain menggunakan tongkat juga
menggunakan lantunan lagu asyik yaitu yang berjudul “disini senang disana
senang” yang diciptakan oleh ibu Sud dan syairnya adalah sebagai berikut:
Disini senang disana senang
Dimana-mana hatiku senang
Disini senang disana senang
Dimana-mana hatiku senang
La la la la la la la... ... ... ....La la la la la la la... ... .....
La la la la la la la... ... ... ....La la la la la la la... ... .....
43
c. Kelebihan Metode Talking Stick
Kelebihan dari metode pembelajaran Talking Stick adalah sebagai
berikut:
a) Menguji kesiapan siswa dalam pembelajaran
b) Melatih siswa memahami materi dengan cepat
c) Memacu agar siswa lebih giat belajar (belajar dahulu sebelum
pelajaran dimulai)
d) Kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan
e) Siswa berani akan mengemukakan pendapat
f) Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang
dirasakan lebih baik
g) Memunculkan sikap posistif belajar dalam proses belajar
mengajar
d. Kelemahan Metode Talking Stick
Adapun kelemahan dari metode pembelajaran Talking Stick adalah
sebagai berikut :
a) Siswa cenderung bersifat individu
b) Ketenangan kelas kurang terjaga
c) Durasi waktu panjang
d) Membuat senam jantung
e) Membuat siswa agak tegang, ketakutan akan pertanyaan yang
diberikan oleh guru.
44
6. Kaitan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menggunakan Metode
Talking Stick
Selama ini mata pelajaran pendidikan agama Islam merupakan mata
pelajaran yang kurang diminati beberapa siswa di sekolah. Minat terhadap mata
pelajaran agama Islam sangat rendah. Kurang diminatinya pelajaran agama Islam
dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang diterapkan para guru karena
monoton. Oleh karena itu metode pembelajaran selama ini harus diubah
sedemikian rupa agar menjadi mata pelajaran yang menarik dan interaktif.
Salah satu metode pembelajaran yang menjadikan siswa aktif dan
menyenangkan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam khusunya dalam
materi akhlak terpuji, karena metode ini merupakan metode pembelajaran yang
cara kerjanya adalah dengan sebuah tongkat atau stick yang diiringi lagu asyik
dan lucu, guru memberi pertanyaan kepada semua siswa yang memegang stick
dengan materi akhlak terpuji secara bergiliran dan berulang-ulang sehingga materi
akan lebih mudah dihafal dan diingat secara maksimal sehingga materi akan
mudah dipahami.
Dengan menggunakan metode Talking Stick dalam pelajaran pendidikan
agama Islam khususnya materi akhlak terpuji siswa lebih aktif dalam
pembelajaran, minat belajar lebih meningkat, sehingga prestasi belajarnyapun
meningkat pula. Dapat disimpulkan bahwa metode Talking Stick sangat cocok
digunakan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam khususnya dalam materi
akhlak terpuji.
45
B. KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka atau yang sering disebut dengan tinjauan pustaka
merupakan langkah penelitian yang menjelaskan tentang kajian kepustakaan yang
dilakukan selama mempersiapkan atau mengumpulkan referensi sehingga
ditemukan topik sebagai permasalahan yang layak untuk dikaji melalui penelitian
skripsi. Oleh karenanya, peneliti mengkaji skripsi atau penelitian terdahulu yang
relevan dengan permasalahan, sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan
terhadap penelitian yang dilakukan oleh peneliti, antara lain :
Pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Fauziayah Ulfa mahasiswi
Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Dalam penelitiannya yang berjudul „‟ Upaya
Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi Berwudhu dengan Metode Talking Stick
pada Siswa Kelas II SD SD NEGERI GOGODALEM 01 Kec.Bringin
Kab.Semarang Tahun Ajaran 2015/2016‟‟.
Menurut Fauziyah Ulfa kemampuan prestasi belajar materi berwudhu
menggunakan metode Talking Stick pada II SD Negeri Gogodalem 01 mengalami
peningkatan lebih baik. Keberhasilan siklus I adalah 75 % dari kondisi awal pra
siklus 31 %, kemudian dalam siklus II adalah 87 % dengan nila rata-rata 85. Namun
masih ada 13% atau siswa yang belum tuntas sehingga diadakan siklus III. Pada
siklus II terjadi peningkatan prestasi belajar sebesar 13%. Prosentase kriteria
Ketuntasan Klasikal sebesar 100% dengna nila rata-rata 86%. Dengan kata lain
pada siklus III ini telah berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa.
46
Kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Ani Maftukhah seorang
mahasiswi Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah. Dalam penelitiannya yang berjudul „‟ Peningkatan Hasil Belajar IPA
Materi Benda dan Sifatnya dengan Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative
Learning Tipe Talking Stick Pada Siswa Kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo Kecamatan Argomulyo Tahun Pelajaran 2015/2016.
Menurut Ani Maftukhah kemampuan hasil belajar IPA materi Benda dan
Sifatnya dengan menggunakan Talking Stick pada siswa kelas III MI mengalami
peningkatan yang baik.Standar KKM mata pelajaran IPA adalah 70. Sebelum
menggunakan metode Talking Stick dapat diketahui 42% atau 10 siswa yang tuntas
dan 58% atau 14 siswa yang tidak tuntas. Siklus I diperoleh 75% atau 18 siswa
tuntas dan 25% atau 6 siswa tidak tuntas. Siklus II diperoleh 100% atau 24 siswa
tuntas. Dan hal ini menunjukkan penggunaan model pembelajaran cooperative
learning tipe Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
47
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Sunan Giri Salatiga
1. Profil Sekolah
SMP Islam Sunan Giri Salatiga berdiri pada tahun 2015. Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 7/VII/04/05 dengan tanggal SK
pendirian 07-04-2015.
SMP Islam Sunan Gri Salatiga merupakan sekolah menengah pertama
yang ada di Kecamatan Argomulyo dan sekolahan ini mulai berkembang
dengan mengacu pada sekolahan-sekolahan lain yang ada di sekitarnya.
Berikut profil lengkap SMP Islam Sunan Giri Salatiga dapat dilihat pada tabel.
Tabel 3. 1 Profil SMP Islam Sunan Giri Salatiga
NO Identitas Sekolah SMP Islam Sunan Giri Salatiga
1. NPSN 69946657
2. Provinsi Jawa Tengah
3. Kota Salatiga
4. Kecamatan Argomulyo
5. Desa/Kelurahan Ledok
6. Jalan dan Nomor Jl. Argowilis 15-16 Krasak Ledok
Argomulyo Kota Salatiga
7. Daerah Pedesaan
8. Telepon 0298322179
9. Kode Pos 50732
10. Status Sekolah Swasta
11. Kelompok Sekolah Inti
48
12. Akreditasi Belum terakreditasi
13. Surat keputusan 7/VII/04/05
14. Tanggal SK Pendirian 07-04-2015
15. Tanggal SK Izin Operasional 25-07-2015
16. Luas Tanah 1300 m2
/ SHM *
17. Kurikulum KTSP
18. Kegiatan Belajar Mengajar Pagi
19. Terletak Pada Lintasan Desa
20. Jarak Ke Kecamatan 4 km
21. Jarak Ke Kota 3 km
22. Organisasi Penyelenggara Yayasan
23. Email [email protected]
2. Visi dan Misi SMP Islam Sunan Giri Salatiga
Visi dan Misi SMP Islam Sunan Giri Salatiga adalah sebagai berikut :
a. Visi
Menyiapkan generasi muda muslim yang sholeh dan
sholehah, terampil, disiplin, cerdas dan tanggap terhadap
perkembangan zaman, serta mampu bersaing baik di tingkat daerah
maupun nasional.
b. Misi
1) Mengembangkan kurikulum yang mengkolaborasikan antara
agama, ilmu, teknologi dan kecakapan.
2) Menanamkan semangat dan jiwa kemandirian pada siswa.
49
3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang disiplin,
santun dan berwawasan luas dengan kemampuan penguasaan
teknologi yang terus berkembang.
4) Meningkatkan profesionalisme guru dan pegawai dalam
mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan
memiliki keunggulan kompetitif.
5) Menciptakan hubungan social yang harmonis antar warga
sekolah dalam rangka mewujudkan suasana sekolah yang
kondusif.
3. Sejarah Kepemimpinan SMP Islam Sunan Giri Salatiga
SMP Islam Sunan Giri ini termasuk sekolahan baru dan tentunya kepala
sekolahnya pun baru satu generasi saja untuk lebih jelasnya jelasnya dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3. 2 Kepemimpinan SMP Islam Sunan Giri Salatiga
Nama Tahun Menjabat
1 Mustaqim, M.P.d 2015 sd 2017
2 Jumiyatun Khasanah, S.Pd 2017 sd sekarang
50
4. Keadaan Siswa SMP Islam Sunan Giri Salatiga
Jumlah siswa SMP Sunan Giri Salatiga Tahun ajaran 2017/2018 dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3. 3 Jumlah Siswa SMP Islam Sunan Giri Salatiga
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
VII 35 25 60
VIII 29 30 59
IX 21 14 35
Total 85 69 154
5. Struktur Organisasi SMP Islam Sunan Giri Salatiga
Gambar 2. Struktur Organisasi SMP Islam Sunan Giri Salatiga
Kepala
Sekolah
TU Komite
1. Kurikulum
2. Kesiswaan
3. Humas
4. Bendahara
5. Penjaga sekolah
51
Keterangan :
Kepala Sekolah : Mustaqim, M.Pd
1. Kurikulum : Novi Tazkiyatun NihayahS.Pd.I
2. Kesiswaan : Isna Irawati, S.S.T
3. Bendahara : Siti Rohmatun, S.S
4. TU : Slamet Piyata
5. Komite : H. Chamim, S.H, M.Pd
6. Penjaga sekolah : Sumedi
7.
6. Daftar Guru SMP Islam Sunan Giri Salatiga
Daftar guru yang mengajar di SMP Islam Sunan Giri Salatiga dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 3. 4 Daftar Guru Islam Sunan Giri Salatiga
NO Nama
1 Mustaqim, M.Pd
2 Siti Rohmatun, S.S
3 Jumiyatun Khasanah, S.Pd
4 Isna Irawati, S.Pd
5 Novi Tazkiyatun N, S.Pd
6 Nanang Himsanul Z,S.PdI
7 Ulfi Diana, S.ST
8 Slamet Pitaya
9 Nurida A‟sha F, S.PdI
10 Rinta Sari, S.Pd
11 Rina Arsita Dewi, S.Pd
12 Dedi Susilo, S.Pd
13 Dra. Yekti Widowati
14 Era Destiyandani, S.Pd
15 Muhammad Fatoni
52
16 Rendra Gumirang, S.Pd
17 Nur Said, S.Pd
7. Daftar Sarana dan Prasarana SMP Islam Sunan Giri Salatiga
Guna menunjang proses belajar mengajar serta demi kelancaran
kegiatan belajar mengajar, SMP Islam Sunan Giri Salatiga menyediakan
berbagai macam sarana dan prasarana untuk belajar. Adapun sarana dan
prasarana yang disediakan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3. 5 Daftar Sarana dan Prasarana SMP Islam Sunan Giri Salatiga
No Nama Jumlah Kondisi
1 Ruang Kelas 6 Baik
2 Ruang Perpustakaan 1 Baik
3 Ruang TU 1 Baik
4 Ruang Komputer 1 Baik
5 Ruang Ketrampilan 1 Baik
6 Ruang Guru 1 Baik
7 Ruang BK 1 Baik
8 Ruang OSIS 1 Baik
9 UKS 1 Baik
10 Koperasi 1 Baik
11 Gudang 1 Baik
8. Kegiatan Ekstrakulikuler
Untuk mengembangkan bakat dan minat siswa, SMP Islam Sunan Giri
Salatiga mengadakan kegiatan di luar jam pembelajaran, antara lain :
a. Qiroah Tilawah
b. Pramuka
53
c. Dramblek
d. Kaligrafi
e. Rebana
B. Subyek, Tempat, dan Waktu Penelitian
1.Subjek peneletian
Subjek penelitian yang diambil dalam penelitian perbaikan
pembelajaran ini adalah siswa kelas VII A SMP Islam Sunan Giri Salatiga
Tahun Pelajaran 2017/2018. Data responden ini berjumlah 29 siswa, laki-laki
13 dan perempuan 16.
Tabel 3. 6 Daftar siswa SMP Islam Sunan Giri Salatiga
No Nama Jenis Kelamin
L P
1. AFIFAH AMALIA
2. AHMAD SHOLIKIN
3. ANANDA PUTRI WULANDARI
4. ARNA SABILA
5. DWI YANTINI
6. FATIN HUWAIDA
7. FITTAHATUN QULUF SAUFIA
8. IDA ISTIYANINGSIH
9. IKHFAN NUGHARA
10. ISMAUL FATUN KHASANAH
11. KAMAL MUSTAFA AL JABA
12. MAULANA SAIFUL HUDA
13. MADI NANDA ZADIKAAPRIYANTO
14. MUHAMMAD ANAS PRASETYA
54
15. MUHAMMAD HILMI MAJID
16. MUHAMMAD IQBAL ABIMANYU
17. NILA CHOIRUN NAYLA
18. NURUL ISTIQOMAH
19. RANIA SALSABILA
20. SITI KHOTIJAH
21. TALITHA ZAHRASEPTIANA ROMA
22. TRI WIJAYANTI
23. UMI LATIFAH
24. USWATUN KHASANAH
25. WAHYU ARDANI
26. YUSFI DIMAS SAPUTRA
27. YUSUF KURNIAWAN
28. ZAKY MAHYA
29. MUHAMMAD RIYAN EFENDY L
2.Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Sunan Giri Salatiga pada
siswa kelas VII A semester I tahun pelajaran 2017/2018.
3.Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, dimulai minggu ke ketiga
bulan September sampai minggu ke dua bulan Novenber. Penentuan waktu
penelitian ini disesuaikan dengan kalender akademik sekolah dan disesuaikan
dengan materi pelajarannya. Pra siklus dilaksanakan pada tanggal 26
September, Siklus I dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober dan Siklus II
55
dilaksanakan pada tanggal 2 November 2017 Penelitian ini dilaksanakan di
kelas VII A SMP Islam Sunan Giri Salatiga dengan materi akhlak terpuji.
Tabel 3. 7 Alokasi Waktu Penelitian Perbaikan Pembelajaran
NO
Kegiatan
Waktu ( Minggu ke)
Sepetember Oktober November
3 4 1 2 3 4 1 2
1.
Persiapan
Menyusun Konsep
Pelaksanaan
Menyusun Instrumen
Penelitian
2.
Pelaksanaan Penelitian
Pra Siklus
Pelaksanaan Siklus
Observasi
Refleksi
Siklus I Perencanaan
Pelaksanaan Siklus I
Observasi
Refleksi
Siklus II Perencanaan
Pelaksanaan Siklus I
Observasi
Refleksi
56
3 Analisis Data
4 Penyusunan Data
5 Pelaporan Hasil
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Talking Stick dan
dalam 2 siklus. Rincian prosedur penelitian tindakan kelas, masing-masing
siklus melalui empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran
2017/2018 yaitu bulan September sampai bulan November 2017. Penelitian ini
dilakukan pada siswa kelas VII A berjumlah 29 siswa.
D. Pra Siklus
Pada pra siklus ini peneliti mengamati guru dalam dalam proses
pembelajaran PAI materi akhlak terpuji, yang dilaksanakan pada hari kamis 26
September 2017
Tahap pelakasanaannya adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
Perencanaan dalam penelitian ini adalah :
a) Membicarakan penelitian dengan guru Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam
b) Menyusun kegiatan yang akan dilaksanakan pada Pra Siklus
c) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
57
d) Mempersiapkan fasilitas dan prasaranaa pendukung yang diperlukan
di kelas
e) Mempersiapkan lembar penilaian observasi siswa dan guru
f) Mempersiapkan lembar penilaian formatif
2. Pelaksanaan
Pra Siklus dilaksanakan pada hari kamis tanggal 26 September
2017 jam pelajaran ke 7-8 dimulai pukul 12.30-13.30 WIB. Dalam penelitian
ini peneliti bertindak sabagai pengamat dan yang menjalankan penerapan
metode Talking Stick adalah guru mata pelajaran Agama Islam.
a) Kegiatan Awal
1) Memberi salam dan memulai pelajaran dengan berdoa bersama.
2) Mengabsen siswa.
3) Menjelaskan materi pembelajaran, kompetensi yang diharapkan
dapat tercapai
b) Kegiatan Inti
1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mempelajari
materi pada buku paket
2) Guru menjelaskan materi tentang akhlak terpuji: perilaku tawadlu
dan taat
3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menceritakan
pengalaman kehidupan mengenai akhlak terpuji: perilaku tawadlu
dan taat
4) Penerapan metode pembelajaran yang dipakai oleh guru.
58
c) Kegiatan Akhir
1) Guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran
2) Guru memberikan evaluasi tentang materi pembelajaran
3) Guru menutup pembelajaran dengan salam dan doa bersama
3. Pengamatan
Kegiatan pengamatan dalam pra siklus adalah observasi
pelaksanaan pembelajaran. Observasi dilakukan terhadap siswa dan guru.
Obsevasi terhadap siswa dan guru dilakukan oleh peneliti. Pelaksanaan
observasi berdasarkan lembar observasi yang telah disediakan.
Proses penerapan metode yang dilakukan oleh guru adalah diskusi
secara kelompok. Siswa dibagi menjadi 7 kelompok masing-masing
beranggotakan 5-6 siswa. Kemudian guru memberikan topik bahasan yang
akan di diskusikan mengenai materi akhlak terpuji: pengertian taat, tawadlu,
qona‟ah dan sabar.
Setelah dirasa sudah cukup, guru memulai dengan memberikan
pertanyaan secara kelompok dan juga beberapa individu. Dan akan
disambung penjelasan oleh guru yang akan menerangkan mengenai materi
tersebut.
4. Refleksi
Pelaksanaan proses pembelajaran pra siklus telah dilaksanakan
sesuai dengan perencanaan. Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan
kemampuan tapi masih banyak yang dibawah target KKM dalam
menyelesaikan tugas. Terbukti dari tingkat ketuntasan belajar mengalami
59
banyak yang belum mencapai KKM dari segi nilai formatif dan aspek
pengamatan dalam diri siswa.
E. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I
Pada siklus I peneliti menggunakan metode Talking Stick pada proses
pembelajaran PAI materi akhlak terpuji, yang dilaksanakan pada hari kamis
tanggal 19 Oktober 2017. Beberapa tahap pelaksanaannya adalah sebagai
berikut:
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan
kelas adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai pedoman
dalam kegiatan pembelajaran.
b) Merencanakan materi pembelajaran pendidikan agama Islam tentang
akhlak terpuji dengan menerapkan metode Talking Stick.
c) Menyusun lembar pengamatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
d) Menyiapkan tes dengan materi akhlak terpuji.
2. Pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan pada hari kamis tanggal 19 Oktober 2017
jam pelajaran ke 7-8 dimulai pukul 12.30-13.30 WIB. Materi pembelajaran
adalah akhlak terpuji. Pelakasanaan tindakan ini dapat dijabarkan, sebagai
berikut:
60
a) Kegiatan Awal
1) Memberi salam dan memulai pelajaran dengan berdoa bersama.
2) Mengabsen siswa.
3) Menjelaskan materi pembelajaran, kompetensi yang
diharapakan dapat tercapai.
b) Kegiatan Inti
1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mempelajari
materi pada buku paket.
2) Guru menjelaskan materi tentang akhlak terpuji: perilaku
tawadlu dan taat.
3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menceritakan pengalaman kehidupan mengenai akhlak terpuji:
perilaku tawadlu dan taat.
4) Penerapan metode Talking Stick
c) Kegiatan Akhir
1) Guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran
2) Guru memberikan evaluasi tentang materi pembelajaran
3) Guru menutup pembelajaran dengan salam dan doa bersama
3. Pengamatan
Kegiatan pengamatan dalam siklus I adalah observasi pelaksanaan
pembelajaran. Observasi dilakukan terhadap siswa dan guru. Obsevasi
terhadap siswa dan guru dilakukan oleh peneliti. Pelaksanaan observasi
berdasarkan lembar observasi yang telah disediakan.
61
Proses penerapan metode Talking Stick adalah sebagai berikut
dengan posisi melingkar guru berada di tengah para siswa. Pada saat lagu
disini senang disana senang dimulai dengan bertepuk tangan baik guru
maupun siswa, maka dimulailah pula tongkat dijalankan dari siswa satu ke
siswa yang lainnya.
Pada putaran pertama, semua ,menyanyi „‟disini senang disana
senang dimana mana hatiku senang‟‟ tiba tiba lagu dihentikan guru dan
tongkat tersebut sudah dipegang secara bergiliran siswa. Selanjutnya guru
memberikan pertanyaan kepada siswa yang memegang tongkat tersebut.
Kemudian dilanjutkan ke putaran kedua sambil menjalankan tongkat dan
meneruskan lagu yang terputus tadi.
Begitu seterusnya sampai sebagian siswa mendapat giliran
mendapat tongkat dan pertanyaan dari guru, tentunya dengan pertanyaan yang
bervariasi dan masih dalam materi akhlak terpuji : pengertian taat, tawadlu,
qona‟ah dan sabar.
4. Refleksi
Pelaksanaan proses pembelajaran siklus I telah dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan. Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan
dalam menyelesaikan tugas dengan baik. Terbukti dari tingkat ketuntasan
belajar mengalami sedikit kenaikan baik dari segi nilai formatif dan aspek
pengamatan dalam diri siswa.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan
kemampuan siswa dalam hasil pembelajaran didalam kelas, selanjutnya
62
diadakan refleksi dari tindakan yang dilakukan. Hal-hal yang perlu diperbaiki
antara lain:
a) Penyampaian materi guru kepada siswa diperjelas lagi
b) Perhatian terhadap siswa ditingkatkan
c) Penggunaan metode diperbaiki lagi
d) Meningkatkan keaktifan siswa dalam memperhatikan penjelasan guru
e) Meningkatkan rasa keingin tahuan siswa
F. Penjelasan Pelaksanaan Siklus II
Setelah penelitian melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan siklus II
serta mencari solusi dari permasalahan yang timbul dalam siklus I, peneliti
melakukan penelitian kembali yang dilaksanakan pada hari kamis tanggal 2
November. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada pelaksanaan
tindakan kelas, sebagai berikut:
1. Perencanaan
a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)sebagai pedoman
dalam kegiatan pembelajaran.
b) Merencanakan materi pembelajaran pendidikan agama Islam tentang
akhlak terpuji dengan menerapkan metode Talking Stick.
c) Menyusun lembar pengamatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
d) Menyiapkan tes dengan materi akhlak terpuji.
63
2. Pelaksanaan
Siklus II dilaksanakan pada hari kamis tanggal 2 November 2017
jam pelajaran ke 7-8 dimulai pukul12.30-13.00 WIB. Materi pembelajaran
adalah akhlak terpuji. Pelakasanaan tindakan ini dapat dijabarkan, sebagai
berikut:
a) Kegiatan Awal
1) Memberi salam dan memulai pelajaran dengan berdoa bersama.
2) Mengabsen siswa.
3) Menjelaskan materi pembelajaran, kompetensi yang diharapakan
dapat tercapai
b) Kegiatan Inti
1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mempelajari
materi pada buku paket
2) Guru menjelaskan materi tentang akhlak terpuji: perilaku qona‟ah
dan sabar
3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menceritakan
pengalaman kehidupan mengenai akhlak terpuji: perilaku qana‟ah
dan sabar
4) Penerapan metode Talking Stick
c) Kegiatan Akhir
1) Guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran
2) Guru memberikan evaluasi tentang materi pembelajaran
3) Guru menutup pembelajaran dengan salam dan doa bersama
64
3. Pengamatan
Kegiatan pengamatan dalam siklus II adalah observasi pelaksanaan
pembelajaran. Observasi dilakukan terhadap siswa dan guru. Obsevasi
terhadap siswa dan guru dilakukan oleh peneliti. Pelaksanaan observasi
berdasarkan lembar observasi yang telah disediakan.
Pada siklus II ini penerapan metode masih sama dengan siklus
pertama yaitu dengan menggunakan metode Talking Stick dan masih
menggunakan lagu disini senang disana senang.
Proses penerapan metode Talking Stick adalah sebagai berikut
dengan posisi melingkar guru berada di tengah para siswa. Pada saat lagu
disini senang disana senang dimulai dengan bertepuk tangan baik guru
maupun siswa, maka dimulailah pula tongkat dijalankan dari siswa satu ke
siswa yang lainnya.
Pada putaran pertama, semua ,menyanyi „‟disini senang disana
senang dimana mana hatiku senang‟‟ tiba tiba lagu dihentikan guru dan
tongkat tersebut sudah dipegang secara bergiliran siswa. Selanjutnya guru
memberikan pertanyaan kepada siswa yang memegang tongkat tersebut.
Kemudian dilanjutkan ke putaran kedua sambil menjalankan tongkat dan
meneruskan lagu yang terputus tadi.
Begitu seterusnya sampai sebagian siswa mendapat giliran
mendapat tongkat dan pertanyaan dari guru, tentunya dengan pertanyaan
yang bervariasi dan masih dalam materi akhlak terpuji: contoh perilaku taat,
tawadlu, qona‟ah dan sabar dalam kehidupan sehari-hari.
65
4. Refleksi
Pelaksanaan proses pembelajaran siklus II telah dilaksanakan
sesuai dengan perencanaan. Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan
kemampuan dalam menyelesaikan tugas dengan baik. Terbukti dari tingkat
ketuntasan belajar baik dari segi nilai formatif dan aspek pengamatan dalam
diri siswa. Setelah melaksanakan tindakan pengamatan dalam pembelajaran
didalam kelas, selanjutnya diadakan refleksi dari tindakan yang dilakukan.
Dalam kegiatan siklus II didapatkan, sebagai berikut:
a) Proses pembelajaran dengan metode Talking Stick ini berjalan
dengan lancar sesuai dengan perencanaan.
b) Suasana kelas dalam pembelajaran sudah aktif, sebagian besar siswa
sudah memperhatikan guru dengan baik.
c) Perhatian dan penjelasan guru terhadap siswa sudah meningkat.
66
BAB IV
HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus
1.Deskripsi Hasil Penelitian Pra Siklus
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan pengamatan Pra
Siklus di SMP Islam Sunan Giri Salatiga. Dalam pengamatan ini peneliti
mengamati keadaan siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga peneliti
mengerti betul bagaimana proses kegiatan pembelajaran dikelas, hasil
observasi sebagai berikut, antara lain;
a) Siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, terlebih
pelajaran agama Islam adalah mata pelajaran jam terakhir.
b) Siswa tidak dapat kosentrasi dalam jangka waktu lama.
c) Beberapa siswa masih kesulitan dalam menerima pelajaran terlebih
dalam penggunaan beberapa metode yang sudah pada umum dipakai
oleh guru.
d) Siswa masih kurang efektif memanfaatkan waktu berdiskusi dan
malah asik bercanda dengan temannya, sehingga waktu yang
diberikan oleh guru untuk berdiskusi habis untuk bercanda.
e) Jika metode yang dipakai masih pada umumnya maka yang terjadi
hasil belajar siswa akan kurang maksimal.
Hasil penelitian perbaikan pembelajaran ini diuraikan tahapan yang berupa
siklus-siklus pembelajaran. Sebelum sampai pada pemaparan setiap siklusnya,
67
maka peneliti mendriskipsikan hasil tes formatif pada Pra Siklus yang dapat
dilihat dari tabel 4.1 seperti dibawah ini:
Tabel 4. 1 Data Hasil Penilaian Formatif Pra Siklus
NO NAMA NILAI KRITERIA
1. AFIFAH AMALIA 70 BT
2. AHMAD SHOLIKIN 35 BT
3. ANANDA PUTRI WULANDARI 65 BT
4. ARNA SABILA 80 T
5. DWI YANTINI 70 BT
6. FATIN HUWAIDA 85 T
7. FITTAHATUN QULUF SAUFIA 70 BT
8. IDA ISTIYANINGSIH 70 BT
9. IKHFAN NUGHARA 60 BT
10. ISMAUL FATUN KHASANAH 85 T
11. KAMAL MUSTAFA AL JABA 60 BT
12. MAULANA SAIFUL HUDA 75 T
13. MADI NANDA ZADIKAAPRIYANTO 35 BT
14. MUHAMMAD ANAS PRASETYA 30 BT
15. MUHAMMAD HILMI MAJID 70 BT
16. MUHAMMAD IQBAL ABIMANYU 85 T
17. NILA CHOIRUN NAYLA 80 T
18. NURUL ISTIQOMAH 75 T
19. RANIA SALSABILA 40 BT
20. SITI KHOTIJAH 65 BT
21. TALITHA ZAHRASEPTIANA ROMA 70 BT
22. TRI WIJAYANTI 65 BT
23. UMI LATIFAH 65 BT
24. USWATUN KHASANAH 75 T
68
25. WAHYU ARDANI 50 BT
26. YUSFI DIMAS PUTRA 75 T
27. YUSUF KURNIAWAN 40 BT
28. ZAKY MAHYA 60 BT
29. MUHAMMAD RIYAN EFENDY L 40 BT
JUMLAH 1845
RATA-RATA
63,62
NILAI TERTINGGI 85
NILAI TERENDAH 30
Dari 29 siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal hanya siswa 9
siswa atau sebesar 31,04 % dan yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal 20 siswa atau sebesar 68,96 %. Dari nilai siswa dapat disusun dalam
tabel Data perolehan Nilai KKM Pra Siklus sebagai berikut :
Tabel 4.2 Data Perolehan Nilai KKM Pra Siklus
NO Ketuntasan Jumlah siswa Presentase
Angka Keterangan
1 < 75 Belum tuntas 20 68,96%
2 > 75 Tuntas 9 31,04 %
Data dari hasil belajar ketuntasan dan ketidak tuntasan siswa dapat
disajikan dalam diagram batang sebagai berikut:
69
Gambar 3. Diagram Batang Presentase Ketuntasan Nilai Pra Siklus
Diagram Batang diatas menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang
mendapat nilai dibawah kriteria Keuntasan Minimal yaitu berjumlah 20 siswa
atau sebesar 68,96 %. Dan 9 siswa atau sebesar 31,04 % dinyatakan tuntas atau
sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal. Bila disajikan kedalam bentuk
diagram pie sebagai berikut :
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
Tuntas Belum Tuntas
Presentasae Pra Siklus
Tuntas
Belum Tuntas
70
Gambar 4. Diagram Pie Presentase Ketuntasan Nilai Siswa Pra Siklus
Dari tabel maupun gambar diagram pie diatas dapat diketahui bahwa nilai
63,62 rata-rata kelas. Siswa yang tuntas sebanyak 9 siswa, sedangkan yang
tidak tuntas sebanyak 20 siswa. Setelah penulis melakukan evaluasi kembali
terhadap proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan dan meminta masukan
kepada guru yang bersangkutan maka dapat penulis identifikasi penyebab
rendahnya hasil belajar tersebut.
Dari beberapa penyebab rendahnya hasil belajar yang dapat penulis catat
adalah siswa kurang memperhatikan dan memahami proses pembelajaran,
mungkin penyampaian guru kurang menarik, kegiatan belajar kurang
menyenangkan dan guru belum memanfaatkan alat peraga yang sesuai dengan
materi tersebut. Oleh karena itu penulis menyimpulkan bahwa harus ada
31,04%
68,96%
Presentase Pra Siklus
tuntas
tidak tuntas
71
perbaikan tindakan kelas adalah metode mengajarnya, yaitu menggunakan
metode Talking Stick.
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari kamis 19 oktober 2017, pada jam pelajaran
ke 7-8 yang dimulai dari pukul 12.30-13.30 WIB. Dan berikut ini adalah hasil
nilai formatif yang diperoleh dari siklus I sebagai berikut :
4.3 Tabel Data Nilai Formatif Siswa Siklus I
NO NAMA NILAI KRITERIA
1. AFIFAH AMALIA 80 T
2. AHMAD SHOLIKIN 55 BT
3. ANANDA PUTRI WULANDARI 75 T
4. ARNA SABILA 85 T
5. DWI YANTINI 75 T
6. FATIN HUWAIDA 80 T
7. FITTAHATUN QULUF SAUFIA 85 T
8. IDA ISTIYANINGSIH 75 T
9. IKHFAN NUGHARA 65 BT
10. ISMAUL FATUN KHASANAH 85 T
11. KAMAL MUSTAFA AL JABA 40 BT
12. MAULANA SAIFUL HUDA 80 T
13. MADI NANDA ZADIKAAPRIYANTO 50 BT
14. MUHAMMAD ANAS PRASETYA 20 BT
15. MUHAMMAD HILMI MAJID 85 T
16. MUHAMMAD IQBAL ABIMANYU 80 T
17. NILA CHOIRUN NAYLA 85 T
18. NURUL ISTIQOMAH 85 T
72
19. RANIA SALSABILA 80 T
20. SITI KHOTIJAH 55 BT
21. TALITHA ZAHRASEPTIANA ROMA 80 T
22. TRI WIJAYANTI 70 BT
23. UMI LATIFAH 80 T
24. USWATUN KHASANAH 80 T
25. WAHYU ARDANI 35 BT
26. YUSFI DIMAS SAPUTRA 65 BT
27. YUSUF KURNIAWAN 30 BT
28. ZAKY MAHYA 50 BT
29. MUHAMMAD RIYAN EFENDY L 70 BT
JUMLAH 1980
RATA-RATA 68,27
NILAI TERTINGGI 85
NILAI TERENDAH 20
Dari 29 siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal hanya siswa
17 siswa atau sebesar 58,63% dan yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal 12 siswa atau sebesar 41,37%. Dari nilai siswa dapat disusun dalam
tabel Data perolehan Nilai KKM Siklus I sebagai berikut :
Tabel 4.4 Data Perolehan Nilai KKM Siklus I
NO Ketuntasan Jumlah siswa Presentase
Angka Keterangan
1 < 75 Belum tuntas 12 41,37%
2 > 75 Tuntas 17 58,63%
73
Data dari hasil belajar ketuntasan dan ketidak tuntasan siswa dapat
disajikan dalam diagram batang sebagai berikut:
Gambar 5. Diagram Batang Presentase Ketuntasan Siklus I
Diagram Batang diatas menunjukkan bahwa hanya beberapa siswa yang
masih mendapat nilai dibawah kriteria Ketuntasan Minimal yaitu berjumlah 12
siswa atau sebesar 41,37%. Dan 17 siswa atau sebesar 58,63% dinyatakan
tuntas atau sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal. Bila disajikan
kedalam bentuk diagram pie sebagai berikut :
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
Tuntas Belum Tuntas
Presentasae Siklus I
Tuntas
Belum Tuntas
74
Gambar 6. Diagram Pie Presentase Ketuntasan Nilai Siswa Siklus I
Dari tabel maupun gambar diagram diatas dapat diketahui bahwa nilai
68,27 rata-rata kelas. Siswa yang tuntas sebanyak 17 siswa, sedangkan yang
tidak tuntas sebanyak 12 siswa.
3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada hari kamis tanggal 2 November 2017 jam
pelajaran ke 7-8 dimulai pukul12.30-13.00 WIB. Dan berikut ini adalah hasil
nilai formatif yang diperoleh dari siklus II sebagai berikut :
58,63
41,37
Presentase Siklus I
Tuntas
Belum Tuntas
75
Tabel 4.5 Daftar Hasil Nilai Tes Siklus II
NO Nama Nilai Keterangan
1 AFIFAH AMALIA 95 T
2 AHMAD SHOLIKIN 75 T
3 ANANDA PUTRI WULANDARI 85 T
4 ARNA SABILA 95 T
5 DWI YANTINI 95 T
6 FATIN HUWAIDA 95 T
7 FITTAHATUN QULUF SAUFIA 95 T
8 IDA ISTIYANINGSIH 85 T
9 IKHFAN NUGHARA 80 T
10 ISMAUL FATUN KHASANAH 100 T
11 KAMAL MUSTAFA AL JABA 85 T
12 MAULANA SAIFUL HUDA 80 T
13 MADI NANDA ZADIKAAPRIYANTO 75 T
14 MUHAMMAD ANAS PRASETYA 65 BT
15 MUHAMMAD HILMI MAJID 85 T
16 MUHAMMAD IQBAL ABIMANYU 95 T
17 NILA CHOIRUN NAYLA 85 T
18 NURUL ISTIQOMAH 75 T
19 RANIA SALSABILA 75 T
20 SITI KHOTIJAH 80 T
21 TALITHA ZAHRASEPTIANA ROMA 60 BT
22 TRI WIJAYANTI 75 T
23 UMI LATIFAH 90 T
24 USWATUN KHASANAH 100 T
25 WAHYU ARDANI 85 T
26 YUSFI DIMAS SAPUTRA 75 T
27 YUSUF KURNIAWAN 70 BT
76
28 ZAKY MAHYA 85 T
29 MUHAMMAD RIYAN EFENDY L 60 BT
JUMLAH 2400
RATA-RATA 82,75
NILAI TERTINGGI 100
NILAI TERENDAH 60
Dari 29 siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal hanya siswa
25 siswa atau sebesar 86,20 % . Dan yang belum memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal 4 siswa atau sebesar 13,80 %. Dari nilai siswa dapat
disusun dalam tabel Data perolehan Nilai KKM Siklus II sebagai berikut :
Tabel 4.6 Data Perolehan Nilai KKM Siklus II
NO Ketuntasan
Jumlah siswa Presentase Angka Keterangan
1 < 75 Belum tuntas 4 13,80%
2 > 75 Tuntas 25 86,20%
Data dari hasil belajar ketuntasan dan ketidak tuntasan siswa dapat
disajikan dalam diagram batang sebagai berikut:
77
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
100,00%
Tuntas Belum Tuntas
Presentasae Siklus II
Tuntas
Belum Tuntas
86,20%
13,80%
Presentase Siklus II
Tuntas
Belum Tuntas
Gambar 7. Diagram Batang Presentase Ketuntasan Siklus II
Diagram Batang diatas menunjukkan siswa yang mendapat nilai dibawah
kriteria Ketuntasan Minimal 4 siswa atau sebesar 13,80 %. Dan 25 siswa atau
sebesar 86,20 % dinyatakan tuntas atau sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal. Bila disajikan kedalam bentuk diagram pie sebagai berikut :
Gambar 8. Diagram Pie Presentase Ketuntasan Nilai Siswa Siklus II
78
Dari tabel maupun gambar diagram diatas dapat diketahui bahwa nilai
82,75 rata-rata kelas. Dan semua siswa yang berjumlah 29 sudah mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal. Pada siklus kedua ini peneliti mendapatkan data
observasi guru dan observasi siswa sebagai berikut;
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Dan berikut perbandingan hasil nilai rekapitulasi nilai siswa dari Pra Siklus,
Siklus I, Siklus II ;
Tabel 4.7 Rekapiltulasi Nilai dari Pra Siklus, Siklus I, Siklus II
NO NAMA Pra Siklus Siklus I Siklus II
1. AFIFAH AMALIA 70 80 95
2. AHMAD SHOLIKIN 35 55 75
3. ANANDA PUTRI WULANDARI 65 75 85
4. ARNA SABILA 80 85 95
5. DWI YANTINI 70 75 95
6. FATIN HUWAIDA 85 80 95
7. FITTAHATUN QULUF SAUFIA 70 85 95
8. IDA ISTIYANINGSIH 70 75 85
9. IKHFAN NUGHARA 60 65 80
10. ISMAUL FATUN KHASANAH 85 85 100
11. KAMAL MUSTAFA AL JABA 60 40 85
12. MAULANA SAIFUL HUDA 75 80 80
13. M. ZADIKA APRIYANTO 35 50 75
14. MUHAMMAD ANAS PR ASETYA 30 20 65
15. MUHAMMAD HILMI MAJID 70 85 85
16. MUHAMMAD IQBAL ABIMANYU 85 80 95
17. NILA CHOIRUN NAYLA 80 85 85
18. NURUL ISTIQOMAH 75 85 75
19. RANIA SALSABILA 40 80 75
79
20. SITI KHOTIJAH 65 55 80
21. TALITHA ZAHRASEPTIANA ROMA 70 80 60
22. TRI WIJAYANTI 65 70 75
23. UMI LATIFAH 65 80 90
24. USWATUN KHASANAH 75 80 100
25. WAHYU ARDANI 50 35 85
26. YUSFI DIMAS PUTRA 75 65 75
27. YUSUF KURNIAWAN 40 30 70
28. ZAKY MAHYA 60 50 85
29. MUHAMMAD RIYAN EFENDY L 40 70 60
JUMLAH 1845 1980 2400
RATA-RATA 63,62
68,27 82,75
Nilai Maksimal 85 85 100
Nilai Minimal 30 20 60
Jumlah Tuntas 9 17 25
Jumlah Tidak Tuntas 20 12 4
Prosentase Ketidaktuntasan 68,96 % 41,37 % 13,80 %
Prosentase Ketuntasan 31,04% 58,63% 86,20%
Berdasarkan perolehan data hasil evaluasi, baik penelitian siklus I,
maupun penelitian siklus II dapat diketahui bahwa ada peningkatan hasil
belajar yang signifikan. Hal ini berarti berarti dapat menjawab hipotesis
penelitian yang berbunyi; “Penerapan metode talking stick dapat meningkatkan
hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi akhlak terpuji pada siswa kelas
VII A SMP Islam Sunan Giri Salatiga tahun pelajaran 2017/2018”. Berikut
hasil belajar ketuntasan dan ketidak tuntasan siswa dari pra siklus, siklus I,
siklus II disajikan dalam diagram batang;
80
0
20
40
60
80
100
120
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Gambar 9. Diagram Batang Ketuntasan Nilai Belajar
Grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah ketuntasan terjadi kenaikan dari
pra siklus sampai siklus I sampai siklus II sedangkan jumlah tidak tuntas
mengalami penurunan. Dan berikut hasil nilai belajar siswa dari pra siklus,
siklus I, siklus II yang disajikan dalam diagram batang;
Gambar 10. Diagram Batang Nilai Belajar Siswa
0
5
10
15
20
25
30
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tuntas
Belum Tuntas
81
Grafik diatas dapat dilihat nilai tertinggi 85 pada pra siklus, pada siklus I
mengalami kesejajaran yaitu pada nilai 85, kemudian pada siklus II juga
mengalami kenaikan nilai tertinggi yaitu 100. Sedangkan perolehan nilai
terendah pada pra siklus 30 turun menjadi 20, pada siklus I terjadi peningkatan
menjadi 60 pada pada siklus II
2. Data Minat dan Keaktifan Siswa
Tabel 4.8 Data Minat dan Keaktifan siswa dalam proses belajar
No Aspek yang Diamati Skor
Siklus I Siklus II
1 Minat Siswa 2 3
2 Keaktifan Siswa 3 4
3 Kesadaran siswa dalam pencapaian tujuan
pembelajaran
1 3
4 Kerjasama siswa dalam proses pembelajran 2 4
5 Kemampuan siswa dalam mengikuti dan
memahami materi pembelajaran
2 3
Jumlah 10 17
Prosentase 55% 85%
Hasil observasi minat dan keaktifan siswa :
a) Siklus I : Siswa memperoleh skor 10 dari skor maksimal 20, maka
dapat diprosentasekan sebesar 50%.
b) Siklus II : Siswa memperoleh skor 17 dari skor maksimal 20, maka
dapat diprosentasekan sebesar 85 %.
82
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa minat dan keaktifan siswa
meningkat pada siklus II di bandingkan dengan siklus I, kenaikan yang terjadi
sebesar 35%. Hal ini dikarenakan siswa mulai terbiasa dengan metode baru yang
diterapkan. Jadi pada siklus kedua minat dan keaktifan siswa bertambah. Berikut
akan disajikan grafik diagram peningkatan minat dan keaktifan siswa:
Gambar 11. Diagram Batang Observasi Minat dan Kaktifan Siswa
Grafik di atas menunjukkan bahwa adanya peningkatan minat dan
keaktifan siswa setelah di terapkan metode Talking Stick. Keberhasilan
Peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi
akhlak terpuji pada siswa lelas VII A semester 1 SMP Islam Sunan Giri
Salatiga tahun pelajaran 2017 ini juga ditentukan dua faktor. Faktor pertama
yaitu faktor intern meliputi faktor yang ada dalam diri siswa seperti minat,
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Siklus I Siklus II
Tuntas
Tuntas
83
motivasi, kecerdasan siswa, kemauan belajar siswa dan lainnya. Faktor yang
kedua adalah faktor eksternal yaitu faktor yang ada luar diri siswa seperti
lingkungan, suasana, sarana dan fasilitas, dan lainnya.
84
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dilakukan di kelas VII A SMP Islam Sunan Giri
Salatiga yang belum tuntas sebanyak 20 siswa atau 68,96 %, sedangkan yang
tuntas 9 siswa atau 31,04 % pada pra siklus. Setelah diadakan siklus I terjadi
peningkatan sebesar 27,58 % dari 31,04, sebanyak 17 siswa tuntas atau 58,63
%,dan yang belum tuntas sebanyak 12 siswa atau 41,37 %. Kemudian diadakan
lagi siklus II terjadi peningkatan sebesar 27,58 % dari 58,63 %, sebanyak 25 siswa
tuntas atau 86,20 %, dan yang belum tuntas sebanyak 4 siswa atau 13,80 %.
Berdasarkan pada hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan
yaitu dengan pelaksanaan Siklus I dan Siklus II, serta dengan seluruh pembahasan
dan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
Pendidikan Agama Islam materi akhlak terpuji dengan menggunakan metode
Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Islam
Sunan Giri Salatiga semester gasal tahun pelajaran 2017/2018.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan metode Talking Stick
pada siswa kelas VII A SMP Islam Sunan Giri Salatiga tahun pelajaran
2017/2018, Maka saran-saran ini di berikan sebagai sumbangan pemikiran untuk
meningkatkan mutu pendidikan, meningkatkan kompetensi dan hasil belajar siswa
SMP Islam Sunan Giri Salatiga sebagai berikut;
85
1. Bagi Sekolah
a) Hendaknya menyediakan sarana prasarana yang lebih mumpuni agar
proses pembelajaran berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.
Sehingga akan meningkatkan mutu dan kualitas dalam setiap proses
pembelajaran.
b) Penelitian dengan menggunakan Talking Stick diharapkan mampu
membantu meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
2. Bagi Guru
a) Sebaiknya guru lebih variatif dalam menggunakan pendekatan dan
metode pembelajaran. Hal ini supaya tidak monoton.
b) Dalam pembelajaran guru seharusnya mencoba menggunakan
metode-metode yang bervariasi dan menyenangkan, sehingga siswa dapat
menikmati proses pembelajaran yang bisa membuat mereka lebih aktif dalam
mengikuti pembelajran dan dapat meningkatkan hasil belajar
3. Bagi Siswa
Siswa hendaknya senantiasa meningkatkan motivasi dalam
pembelajaran PAI maupun pembelajaran lainya,karena dengan motivasi
belajar yang tinggi akan mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran
yang dapat diukur dari hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Anita, Lie. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
E.Mulyasa, 2007. Menjadi guru Profesional, Bandung : PT, Remaja
Roskdakarya.
Huda, Miftahul. 2013. Metode-metode pengajaran dan pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
http://abdulgopurekoe.blogspot.co.id?2017?03?metode-pembelajaran-talking-
stick.html?m=1 diakses (10/12/2017, 06.40 am).
Isjoni, 2010. Cooperative Learning, Bandung: Alfabeta.
Marimba, Ahmad D, 1962. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung :
Al-Ma‟arif.
Multahim,dkk. Pendidikan Agama Islam Penuntun Akhlak SMP kelas VII.
Jakarta: Yudhistira.
Sanjaya, Wina, 2008. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Kencana.
Sudjana, Nana, 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar
Baru.
Sumadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suprijono, Agus. 2011. Coopertive Learning, Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Suyatno, Agus. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif, (Sidoarjo:
Masmedia Buana Pustaka.
Suyono dan Hariyanto, 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Syah, Muhibbin.1995. Psikologi Pendidikan (Suatu Pendekatan Baru )
Bandung: Remaja Rosdyakarya.
Wardhani, 2014. Penelitian Tindakan Kelas.Tanggerang Selatan:Universitas
Terbuka.
Wasliman, lim. 2007. Problematika Pendidikan Dasar (Modul). Bandung:
SPs-UPI.
Winkel, W.S. 2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
www.masjidjami-alittihad-citraindah.com/nara-sumber/ustad-teguh-s/12-sikap-
terpuji--alkhlakul-karimah.html. diakses (09/28/2017, 08.03am)
DARTAR LAMPIRAN
1. Nota Dosen Pembimbing Skripsi
2. Lembar Konsultasi
3. Surat Ijin Penelitian
4. Surat Ijin telah melakukan Penelitian Skripsi
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pra siklus
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
8. Soal Tes Pra Siklus
9. Soal Tes Siklus I
10. Soal Tes Siklus II
11. Hasil Penilaian Formatif Pra Siklus
12. Hasil Penilaian Formatif Siklus I
13. Hasil Penilaian Formatif Siklus II
14. Dokumen berupa foto
15. Daftar Nilai Surat Keterangan Kegiatan
16. Daftar Riwayat Hidup
17. Pernyataan Publikasi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Islam Sunan Giri Salatiga
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : VII A / 1
Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji
Kompetensi Dasar : 4.1 Menjelaskan pengertian tawadlu,taat,qona’ah dansabar.
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 pertemuan)
A. KOMPETENSI DASAR dan INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
4.1 Menjelaskan pengertian tawadlu, taat, qana’ah, dan sabar
4.1.1 Menjelaskan pengertian tawadlu dan menunjukkan dalil naqlinya.
4.1.2 Menjelaskan pengertian taat dan menunjukkan dalil naqlinya.
4.1.3 Menjelaskan pengertian qana’ah dan menunjukkan dalil naqlinya.
4.1.4 Menjelaskan pengertian sabar dan menunjukkan dalil naqlinya.
4.2 Menampilkan contoh-contoh perilaku tawadlu, taat, qana’ah, dan sabar.
4.2.1 Menampilkan contoh-contoh perilaku tawadlu.
4.2.2 Menampilkan contoh-contoh perilaku taat.
4.2.3 Menampilkan contoh-contoh perilaku qana’ah.
4.2.4 Menampilkan contoh-contoh perilaku sabar.
4.3 Membiasakan perilaku tawadlu, taat, qana’ah, dan sabar.
4.3.1 Membiasakan perilaku tawadlu, taat, qana’ah, dan sabar dalam lingkungan keluarga.
4.3.2 Membiasakan perilaku tawadlu, taat, qana’ah, dan sabar dalam lingkungan sekolah.
4.3.3 Membiasakan perilaku tawadlu, taat, qana’ah, dan sabar dalam lingkungan masyarakat.
B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Tawadlu
a) Pengertian Tawadlu
Tawadlu secara bahasa adalah rendah hati. Secara istilah tawadlu adalah sikap
merendahkan hati, biak dihadapan Allah Swt. Maupun sesama manusia. Sikap
tawadlu merupakan bagian dari akhlakul karimah sehingga sikap dan perilaku
manusia akan menjadi lebih baik.
b) Firman Allah Swt :
ا و ذا خاطت ى عهى ٱلزض هوا شو ي ٱنهللاري ـ ح وعتاد ٱنسهللا
هو ـ ا ٱنج ا ـ قانوا سه
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang
berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil
menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung)
keselamatan. (Q.S. Al Furqan ayat 63).
2. Taat
a) Pengertian Taat
Taat secara bahasa adalah senantiasa tunduk dan patuh. Secara istilah taat
adalah tunduk dan patuh, baik terhadap perintah Allah Swt, Rasul-Nya, maupun
Ulil amri (pemimpin).
b) Firman Allah Swt:
سول وأونى ٱليس يكى فإ وأطيعوا ٱنسهللا ا أطيعوا ٱللهللا ءايو أيہا ٱنهللاري ـ ي
وٱنيوو ٲللهللا سول كتى ؤيو وٱنسهللا و نى ٱللهللا صعتى فى شىءق فسد ـ
أوييا ٱلخس ذٳن خيس وأحس
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),dan
ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang
sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya “.. (Q.S. An Nisa ayat 59 .)
c) Pembagian Taat
1) Taat keapda Allah Swt
2) Taat kepada Rasul-Nya
3) Taat kepada Ulil Amri ( Pemimpin)
3. Qona’ah
a) Pengertian Qona’ah
Menurut bahasa qona’ah berarti merasa cukup. Menurut istilah qona’ah
berarti merasa cukup atas apa yang telah dikaruniakan Allah Swt.
b) Firman Allah Swt:
دعها توأ ها ومسأ تقر لم مسأ قها ويعأ رزأ ض إل على ٱلل رأ ة فى ٱلأ ما من دآب
بين فى ت ـ مم ل
“ Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang
memberi rezkinya, dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan
tempat penyimpanannya. semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh
mahfuzh) ” ( Q.S.Hud ayat 6 ).
4. Sabar
a) Pengertian Sabar
Pengertian sabar dalam arti bahasa adalah menghadapi cobaan ( tidak lekas
marah, dan putus asa), dan tabah. Adapun secara istilah adalah menahan diri
dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridho dari Allah Swt
b) Firman Allah Swt :
برين م ٱٱل ـلوـ إن ٱلل ر وٱٱل بأ تعييووا ب ٱل ها ٱٱ ين وميووا ٱسأ ي ـ يم
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, Sesungguhnya Allah Swt beserta orang-orang yang sabar (Q.S. Al
Baqarah ayat 153).
C. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
a. Pendahuluan (10 menit )
1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa di pimpin
oleh salah satu siswa.
2) Guru memulai pembelajaran dengan membaca alqura‟an surah/ayat
pilihan (sesuai dengan pogram pembiasaan yang ditentukan
sebelumnya).
3) Guru memeriksa diri siswa dengan memeriksa kehadiran, kerapihan
pakaian, dan tempat duduk.
4) Guru memberikan memberi tausiah tentang hikmah melakukan
tindakan akhlak terpuji
5) Guru menyampaikan kompetensi inti, KD, dan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
6) Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
1) Mengamati:
a) Siswa membaca sumber sumber tentang pengertian akhlak terpuji :
tawadlu taat, qona‟ah, dan sabar. Menyimak dan membaca dalil-dalil
tentang tawadlu taat, qona‟ah, dan sabar.
2) Menanya:
b) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya /berpendapat
tentang pengertian tawadlu taat, qona‟ah, dan sabar.
c) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan
pendapat hal-hal yang akan dipelajari dari bagaimana cara menerapkan
akhlak terpuji: tawadlu, taat, qona‟ah, dan sabar.
3) Mengumpulkan informasi (Mengeksplorasi):
a) Siswa secara berkelompok mendiskusikan tentang skenario yang
diberikan guru.
b) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan diberikan tugas untuk
berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan meliputi
pengertian, dalil-dalil akhlak terpuji.
4) Mengasosiasi
a) Siswa kembali ketempat semula, untuk melakukan metode
talking stick oleh guru
b) Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu
guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat
tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai sebagian
besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari
guru
5) Mengkomunikasikan:
a) Siswa maju kedepan guna menjawab pertanyaan dari guru.
c. Penutup (10 menit)
1) Guru melakukan post test terhadap pemahaman siswa selama
proses pembelajaran.
2) Guru bersama-sama para siswa melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3) Guru memberikan reward kepada “siswa terbaik”.
4) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
5) Guru memberikan tugas mandiri kepada siswa berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
6) Guru bersama-sama para siswa menutup pelajaran dengan berdoa.
D. Media/Alat,Bahan dan Sumber Pembelajaran
1. Media/alat : Tongkat Stick
2.Sumber belajar :
Multahim,dkk. Pendidikan Agama Islam Penuntun Akhlak SMP kelas
VII. Jakarta: Yudhistira. 2011.
Hidayat Rahmat,dkk. Pendidikan Agama Islam SMP kelas VII. Jakarta
: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan
Nasional, 2011.
E. PENILAIAN
Instrumen penilaian dan pedoman perskoran :
a) Pengetahuan
No. Indikator Butir Instrumen
1. Menjelaskan pengertian tawadlu
dan taat
Jelaskan pengertian tawadlu dan taat
2. Menjelaskan pengertian dari
perilaku sabar
Jelaskan pengertian dari sabar
3. Menyebutkan dalil alquran
tentang perilaku sabar
Tulislah dalil al-quran mengenai perilaku
bersabar
4. Menjelaskanpengertian qona‟ah Jelaskan pengertian dari qona‟ah
b) Pedoman perskoran
No Kunci Skor
1.
a) Pengertian dari tawadlu
adalah Tawadlu secara bahasa adalah rendah hati. Secara istilah
tawadlu adalah sikap merendahkan hati, biak dihadapan Allah
Swt, maupun sesama manusia.
b)Pengertian dari taat
Taat secara bahasa adalah senantiasa tunduk dan patuh. Secara
istilah taat adalah tunduk dan patuh, baik terhadap perintah Allah
Swt, Rasul-Nya, maupun Ulil Amri (pemimpin).
25
2.
Pengertian sabar dalam arti bahasa adalah menghadapi cobaan (
tidak lekas marah, dan putus asa), dan tabah. Adapun secara
istilah adalah menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai
karena mengharap rida dari Allah Swt.
20
3.
لوـ إن ٱلل ر وٱٱل بأ تعييووا ب ٱل ها ٱٱ ين وميووا ٱسأ ي ـ يم
برين م ٱٱل ـ35
4.
Menurut bahasa qona‟ah berarti merasa cukup. Menurut istilah
qona‟ah berarti merasa cukup atas apa yang telah dikaruniakan
Allah Swt.
20
Jumlah Skor 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Islam Sunan Giri Salatiga
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : VII A / 1
Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji
Kompetensi Dasar : 4.1 Menjelaskan pengertian tawadlu.taat,qona’ah dansabar.
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 pertemuan)
A. KOMPETENSI DASAR dan INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
4.1 Menjelaskan pengertian tawadlu, taat, qana’ah, dan sabar
4.1.1 Menjelaskan pengertian tawadlu dan menunjukkan dalil naqlinya.
4.1.2 Menjelaskan pengertian taat dan menunjukkan dalil naqlinya.
4.1.3 Menjelaskan pengertian qana’ah dan menunjukkan dalil naqlinya.
4.1.4 Menjelaskan pengertian sabar dan menunjukkan dalil naqlinya.
4.2 Menampilkan contoh-contoh perilaku tawadlu, taat, qana’ah, dan sabar.
4.2.1 Menampilkan contoh-contoh perilaku tawadlu.
4.2.2 Menampilkan contoh-contoh perilaku taat.
4.2.3 Menampilkan contoh-contoh perilaku qana’ah.
4.2.4 Menampilkan contoh-contoh perilaku sabar.
4.3 Membiasakan perilaku tawadlu, taat, qana’ah, dan sabar.
4.3.1 Membiasakan perilaku tawadlu, taat, qana’ah, dan sabar dalam lingkungan keluarga.
4.3.2 Membiasakan perilaku tawadlu, taat, qana’ah, dan sabar dalam lingkungan sekolah.
4.3.3 Membiasakan perilaku tawadlu, taat, qana’ah, dan sabar dalam lingkungan masyarakat.
B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Contoh Perilaku Tawadlu
Contoh seseorang yang menampakkan sikap tawadlu, antara lain
sebagai berikut:
d) Seseorang yang mempersilahkan duduk untuk orang alim terlebih
dahulu.
e) Seseorang ketika bertemu dengan sesama muslim selalu menampakkan wajah
yang berseri-seri, bertutur kata dengan lemah lembut, dan tidak menganggap
dirinya lebih baik dari orang-orang yang menjadi bawahannya.
f) Seseorang yang mempunyai kedudukan lebih tinggi, tetapi tidak segan untuk
mengunjungi orang-orang yang menjadi bawahannya.
d) Seseorang yang mau duduk, berdiskusi dan berjalan bersama
dengan orang-orang miskin atau orang-orang cacat.
e) Seseorang yang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tidak
berlebih- lebihan dan tidak sombong.
2. Taat
Contoh Perilaku Taat
Diantara ini contoh perilaku taat, baik kepada Allah Swt, Rasulullah Saw, dan ulil
amri adalah sebagi berikut :
d) Melaksanakan rukun iman, yaitu iman kepada Allah Swt, malaikat, rasul, kitab,
qada dan qadar, serta hari akhir.
e) Melaksanakan rukun Islam, yaitu memebaca kedua kalimat syahadat, salat,
puasa, zakaat, dan haji.
f) Menaati peraturan yang dibuat oleh pemerintah dan pihak-pihak tertentu yang
memiliki kuasa, seperti tidak melanggar peraturan lalu lintas, tidak berbuat
kekerasan, dan serta dalam kegiatan-kegiatan sosial.
3. Qona’ah
Contoh perilaku qona’ah
Diantara ini beberapa contoh yang mencerminkan sifat qona’ah adalah sebagai
berikut :
a) Menerima dengan ikhlas setiap rezeki yang diberikan Allah Swt.
b) Senantiasa berpikir posisitf menerima ujian, cobaan, kegagalan, bahkan
nikmat dari Allah Swt.
c) Bekerja keras dan tetap optimis.
d) Tidak berlebih-lebihan, artinya membelanjakan harta sesuai kebutuhan.
4. Sabar
Contoh-contoh perilaku sabar
Berikut ini adalah contoh –contoh yang menampilkan perilaku sabar:
f) Menerima dengan rasa syukur semua nikmat maupun ujian yang diberikan
Allah Swt, kepada kita.
g) Mengalah untuk kepentingan orang lain.
h) Dapat menguasai nafsu amarah yang ada dalam diri kita.
i) Memperlihatkan cara bergaul dengan baik di dalam bermasyarakat.
j) Jangan terlena oleh kehidupan duniawi, seperti harta, benda, atau keluarga.
C. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
a. Pendahuluan (10 menit )
1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa di pimpin
oleh salah satu siswa.
2) Guru memulai pembelajaran dengan membaca alqura‟an surah/ayat
pilihan (sesuai dengan pogram pembiasaan yang ditentukan
sebelumnya).
3) Guru memeriksa diri siswa dengan memeriksa kehadiran, kerapihan
pakaian, dan tempat duduk.
4) Guru memberikan memberi tausiah tentang hikmah melakukan
tindakan akhlak terpuji.
5) Guru menyampaikan kompetensi inti, KD, dan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
6) Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
1) Mengamati:
2) Siswa membaca sumber sumber tentang contoh akhlak terpuji : tawadlu
taat, qona‟ah, dan sabar.
3) Menanya:
a) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya /berpendapat
tentang contoh tawadlu taat, qona‟ah, dan sabar.
b) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan
pendapat hal-hal yang akan dipelajari dari bagaimana cara menerapkan
akhlak terpuji: tawadlu, taat, qona‟ah, dan sabar.
4) Mengumpulkan informasi (Mengeksplorasi):
a) Siswa secara berkelompok mendiskusikan tentang skenario yang
diberikan guru.
b) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan diberikan tugas untuk
berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan meliputi contoh
perilaku tawadhu, taat, qana’ah dan sabar
5) Mengasosiasi
a) Siswa melakukan simulasi perilaku tawadhu, taat, qana’ah dan sabar.
5) Konfirmasi
a) Siswa menuliskan kesan-kesannya.
b) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
c) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan )
c. Penutup (10 menit)
1) Guru melakukan post test terhadap pemahaman siswa selama proses
pembelajaran.
2) Guru bersama-sama para siswa melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3) Guru memberikan reward kepada “siswa terbaik”.
4) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
5) Guru memberikan tugas mandiri kepada siswa berkaitan dengan
materi yang akandipelajari pada pertemuan berikutnya.
6) Guru bersama-sama para siswa menutup pelajaran dengan berdoa.
D. Media/Alat,Bahan dan Sumber Pembelajaran
1. Media/alat : Tongkat Stick
2.Sumber belajar :
Multahim,dkk. Pendidikan Agama Islam Penuntun Akhlak SMP kelas
VII. Jakarta: Yudhistira. 2011.
Hidayat Rahmat,dkk. Pendidikan Agama Islam SMP kelas VII. Jakarta
: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan
Nasional, 2011.
E. PENILAIAN
Instrumen penilaian dan pedoman perskoran :
b) Pengetahuan
No. Indikator Butir Instrumen
1. Menjelaskan pengertian tawadlu Jelaskan pengertian tawadlu menurut yang
anda ketahui!
2. Menampilkan contoh-contoh
perilaku taat.
Sebutkan masing - masing 2 contoh perilaku
tawadlu dan taat dalam kehidupan sehari-
hari!
3. Menyebutkan dalil alquran
tentang perilaku sabar
Tulislah dalil al-quran mengenai perilaku
bersabar !
4.
Menampilkan contoh-contoh
perilaku tawadlu, qana’ah, dan
sabar.
Sebutkan masing - masing 2 dari contoh
perilaku qona‟ah dan sabar dalam kehidupan
sehari hari
b) Pedoman perskoran
No Kunci Skor
1.
Pengertian dari tawadlu
adalah Tawadlu secara bahasa adalah rendah hati. Secara istilah
tawadlu adalah sikap merendahkan hati, biak dihadapan Allah Swt,
maupun sesama manusia.
15
2.
a) Seseorang yang mempersilahkan duduk untuk orang alim
terlebih dahulu.
b) Seseorang yang mempunyai kedudukan lebih tinggi, tetapi tidak
segan untuk mngunjungi orang-orang yang menjadi bawahannya.
c) Melaksanakan rukun islam , yaitu memebaca kedua kalimat
syahadat, salat, puasa, zakaat, dan haji.
d) Menaati peraturan yang dibuat oleh pemerintah dan pihak-pihak
tertentu yang memiliki kuasa, seperti tidak melanggar peraturan
lalu lintas, tidak berbuat kekerasan, dan serta dalam kegiatan-
kegiatan sosial.
25
3.
لوـ إن ٱلل ر وٱٱل بأ تعييووا ب ٱل ها ٱٱ ين وميووا ٱسأ ي ـ يم
برين م ٱٱل ـ35
4.
a) Tidak berlebih-lebihan, artinya membelanjakan harta sesuai
kebutuhan.
b) Menerima dengan ikhlas setiap rezeki yang diberikan Allah Swt.
c) Menerima dengan rasa syukur semua nikmat maupun ujian yang
diberikan Allah Swt, kepada kita.
d) Dapat menguasai nafsu amarah yang ada dalam diri kita.
25
Soal Pra Siklus
Nama : ...................................................
Kelas : ..................
No absen : ..................
1. Jelaskan pengertian perilaku akhlak terpuji tawadlu dan taat !
2. Jelaskan pengertian perilaku akhlak terpuji sabar !
3. Tuliskan dalil naqli alquran yang berhubungan dengan perilaku sabar !
4.Jelaskan pengertian perilaku akhlak terpuji qona‟ah !
Soal Siklus I
Nama : ...................................................
Kelas : ..................
No absen : ..................
1. Jelaskan pengertian perilaku akhlak terpuji tawadlu dan taat !
2. Jelaskan pengertian perilaku akhlak terpuji sabar !
3. Tuliskan dalil naqli alquran yang berhubungan dengan perilaku sabar!
4.Jelaskan pengertian perilaku akhlak terpuji qona‟ah!
Soal Siklus II
Nama : ...................................................
Kelas : ..................
No absen : ..................
1. Jelaskan pengertian tawadlu menurut yang anda ketahui!
2. Sebutkan masing - masing 2 contoh perilaku tawadlu dan taat dalam kehidupan sehari-
hari!
3. Tulislah dalil al-quran mengenai perilaku bersabar !
4. Sebutkan masing - masing 2 dari contoh perilaku qona‟ah dan sabar dalam kehidupan
sehari hari!
Gb.12 Guru sedang menjelaskan tentang metode Talking Stick
Gb.13 Siswa menjalankan estafet stick (1)
Gb.14. Guru sedang membacakan soal pertanyaan pada siswa (1)
Gb.15. Siswa menjalankan estafet stick (2)
Gb. 16. Guru sedang membacakan soal pertanyaan pada siswa
Gb. 17. Siswa menjawab pertanyaan dari guru
Gb.18. Foto bersama siswa kelas VII A
Lampiran Daftar Nilai Rekapitulasi Siswa Per Siklus
NO NAMA Pra Siklus Siklus I Siklus II
1. AFIFAH AMALIA 70 80 95
2. AHMAD SHOLIKIN 35 55 75
3. ANANDA PUTRI WULANDARI 65 75 85
4. ARNA SABILA 80 85 95
5. DWI YANTINI 70 75 95
6. FATIN HUWAIDA 85 80 95
7. FITTAHATUN QULUF SAUFIA 70 85 95
8. IDA ISTIYANINGSIH 70 75 85
9. IKHFAN NUGHARA 60 65 80
10. ISMAUL FATUN KHASANAH 85 85 100
11. KAMAL MUSTAFA AL JABA 60 40 85
12. MAULANA SAIFUL HUDA 75 80 80
13. M. ZADIKA APRIYANTO 35 50 75
14. MUHAMMAD ANAS PRASETYA 30 20 65
15. MUHAMMAD HILMI MAJID 70 85 85
16. MUHAMMAD IQBAL ABIMANYU 85 80 95
17. NILA CHOIRUN NAYLA 80 85 85
18. NURUL ISTIQOMAH 75 85 75
19. RANIA SALSABILA 40 80 75
20. SITI KHOTIJAH 65 55 80
21. TALITHA ZAHRASEPTIANA ROMA 70 80 60
22. TRI WIJAYANTI 65 70 75
23. UMI LATIFAH 65 80 90
24. USWATUN KHASANAH 75 80 100
25. WAHYU ARDANI 50 35 85
26. YUSFI DIMAS PUTRA 75 65 75
27. YUSUF KURNIAWAN 40 30 70
28. ZAKY MAHYA 60 50 85
29. MUHAMMAD RIYAN EFENDY L 40 70 60
JUMLAH 1845 1980 2400
RATA-RATA 63,62
68,27 82,75
Nilai Maksimal 85 85 100
Nilai Minimal 30 20 60
Jumlah Tuntas 9 17 25
Jumlah Tidak Tuntas 20 12 4
Prosentase Ketidaktuntasan 68,96 % 41,37 % 13,80 %
Prosentase Ketuntasan 31,04% 58,63% 86,20%
DAFTAR NILAI SATUAN KREDIT KEGIATAN
Nama : Muhammad Arifin
NIM : 111-13-268
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Dosen PA : Rr Dewi Wahyu Mustikasari, S. S., M.Pd.
NO Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai
1. OPAK STAIN SALATIGA 2013
dengan tema: „‟Rekonstruksi Paradigma
Mahasiswa yang Cerdas, Peka, dan
Peduli‟‟.
26-27 Agustus
2013
Peserta 3
2. OPAK TARBIYAH 2013 dengan tema:
„‟Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai
Kearifan Lokal Sebagai Identitas
Pendidikan Indonesia‟‟.
29 Agustus 2013 Peserta 3
3. Libray User Education ( Pendidikan
Pemakai Perpustakaan) oleh UPT
Perpustakaan STAIN SALATIGA.
16 September
2013
Peserta 2
4. Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ)
Mahasiswa V dengan tema:‟‟ MTQ
Sarana Apresiasi untuk Mencetak Insan
Qur‟ani‟‟.
23 Oktober 2013 Peserta 2
5. PASUKAN INTI Pada Pelatihan
(PASTI) Pencak Silat NU Pagar Nusa
29 Maret 2015 Peserta 2
Se-Jateng.
6. UKT Pencak Silat NU Pagar Nusa
Cab.Salatiga.
06 – 07 Juni 2015 Peserta 2
7. Seminar Nasional Al-Khidmah Kampus
Kota Salatiga dengan tema:‟‟ Wacana
Islam Nusantara dalam Menjaga
Kebhinekaan dan Keutuhan NKRI‟‟.
31 Oktober 2015 Peserta 8
8. Seminar Nasional HMJ KPI dengan
tema:‟‟ Peran Media Massa terhadap
Kelestarian Lingkungan Hidup.
19 November
2015
Peserta 8
9. Seminar Nasional DEMA FTIK dengan
tema;‟‟ Peningkatan Profesionalisme
Guru sebagai dalam Pembelajaran di Era
Globalisasi‟‟.
23 November
2015
Peserta 8
10. Seminar Nasional HMJ AS dengan
tema:‟‟Hak Gender Kaum Difabel
dalam Perspektif Sosiologi dan Hukum
Islam‟‟.
24 Desember
2015
Peserta 8
11. Fun Training Nasional Pendidikan oleh
Gerakan Masyarakat Salatiga
(GEMAS).
27 Februari 2016 Peserta 2
12. Seminar Nasional IAT dengan
tema:‟‟Metodologi Penafsiran
Kontenporer Al-qura‟an dalam
Problematika Kemanusiaan‟‟.
23 Mei 2016 Peserta 8
13. Workshop Tahfidz JQH Al-Furqon
dengan tema:‟‟Konsteksualisasi Nilai-
Nilai Al-Qur‟an dalam Membentuk
Kepribadian Huffadz Menuju Peradaban
Dunia‟‟.
04 Juni 2016 Peserta 2
14. Seminar Nasional HMJ AS dengan
tema:‟‟Rekrontruksi Ideal Sistem
Peradilan di Indonesia‟‟.
22 September
2016
Peserta 8
15. Seminar Nasional LPM Dinamika
dengan tema:‟‟Memandang Jurnalisme
dari Perspektif Gender‟‟.
24 September
2016
Peserta 8
16. PAD Mahasiswa Al-Khidmah Kota
Salatiga.
29 – 30 Oktober
2016
Peserta 2
17. Seminar Nasional Kewirausahaan dalam
acara Strategi Marketing Kunci Sukses
Wirausaha‟‟.
13 November Peserta 8
18. Seminar Nasional HMJ FUADAH
dengan tema:‟‟Revitalisasi Budaya
Filsafat dalam Pemikiran Islam
Kontemporer‟‟.
03 November
2016
Peserta 8
19. UKT Pelatih Pencak Silat NU Pagar
Nusa Cab.Salatiga.
28 Januari 2017 Peserta 2
20. Out bound TPA Al-Ikhsan dengan
tema:‟‟Mengembangkan Diri untuk
Menjadi Anak Muslim Berprestasi‟‟.
28 Januari 2017 Panitia 3
21. Penyuluhan Posyandu Dsn.Mukiran
dengan tema:‟‟Pemanfaatan Daun Kelor
sebagai Tambahan Nutrisi bagi Balita
dan Ibu Menyusui‟‟.
5 Februari 2017 Pemateri 3
22. Pengajian Ahad kliwon Se-Desa
Mukiran dengan tema:” Bersatu Padu
Menjalin Ukhwuah Islamiyah‟‟.
18 Februari 2017 Panitia 3
23. Festival Anak Soleh Se-Desa Mukiran. 19 Februari 2017 Panitia 3
24. Haflah Attasyakuran lil ikhtitam
(pengajian & perpisahan) KKN IAIN
SALATIGA 2017.
24 Februari 2017 Panitia 3
25. Bimbingan Teknis Kader Peduli
Lingkungan Kab.Semarang.
18 April 2017 Peserta 2
26. Pelatihan Kepimpinan dan
Kewirausahaan Desa Tegalwaton.
06 Mei 2017 Peserta 2