UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI AKHLAK...
Embed Size (px)
Transcript of UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI AKHLAK...

i
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI
MATERI AKHLAK TERPUJI MELALUI PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN READING GUIDE PADA SISWA KELAS 4 DI SD
NEGERI BALEAGUNG KEC. GRABAG KAB. MAGELANGTAHUN
AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh :
NURUL MAUNAH
NIM 11412001
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAMNEGERI
SALATIGA
2015

ii

iii
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Tentara Pelajar no 2 telp (02988) 323706, 323433 Salatiga, 50721
Website: www.iainsalatiga.ac.id,Email: [email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksidandiperbaiki, maka skripsi Saudara :
Nama : NurulMaunah
NIM : 11412001
Fakultas : TarbiyahdanIlmuKeguruan
ProgamStudi : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Judul : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Materi Akhlak
Terpuji Melalui Penerapan Model Pembelajaran Reading
Guide Pada Siswa Kelas 4 Di SD Negeri Baleagung Kec.
Grabag Kab.Magelang Tahun Ajaran 2014/2015.
Telah kami setujuiuntukdimunaqosahkan.

iv
SKRIPSI
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI
MATERI AKHLAK TERPUJI MELALUI PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN READING GUIDE PADA SISWA KELAS 4 DI SD
NEGERI BALEAGUNG KEC. GRABAG KAB.MAGELANG TAHUN
AJARAN 2014/2015
DISUSUN OLEH
NURUL MAUNAH
NIM: 114 12 001
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan
Agama Islam, Fakultas Tarbiyahdan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga, pada tanggal 29Agustus 2015dan telah dinyatakan memenuhi
syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam
xx

v
DEKLARASI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :NurulMaunah
NIM : 114 12 001
Fakultas : TarbiyahdanIlmuKeguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)Ekstensi
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi
ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan atau karya
tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Manfaatkan waktu untuk kebaikan”
PERSEMBAHAN
Kepada suamiku yang mendukungku untuk
mencari ilmu
Kepada kedua orang tuaku yang selalu
mendoakan setiap langkahku
Kepada sahabat-sahabat dan teman-teman
ekstensi 2012/2013 semuanya
Kepada Bapak Sariyo, S.Pd.,selaku Kepala
Sekolah SDN Baleagung yang telah
memberikan bantuannya kepada peneliti

vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Upaya MeningkatkanPrestasiBelajar PAI Materi Akhlak Terpuji Melalui
Penerapan Model Pembelajaran Reading Guide Kelas 4 Di SD Negeri Baleagung
Kec.Grabag Kab.MagelangTahunAjaran 2014/2015”. Shalawat serta salam tak
lupa penulis haturkan kepada nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan
sahabatnya.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan
segala kerendahan hati, penulis mengucapakan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan FakultasTarbiyah Ilmu Keguruan
(FTIK) IAIN Salatiga
3. Ibu Siti Ruhayati, M.Ag.,selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
(PAI).
4. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya
kepada penulis.
6. Bapak Sariyo, S.Pd, selaku kepala sekolah di SDN Baleagung Kec.Grabag
Kab.Magelang yang telah membantu dalam penelitian ini.
7. Kedua orang tuaku, suamiku, anakku, telah memberikan dukungan moril
dan materil dalam penyusunan skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat seperjuangan yang telah memberikan semangat dan
motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
9. Semua pihak dengan ikhlas memberikan bantuan baik material maupun
spiritual dalam penulisan skripsi ini.

viii
Demikian ucapan terima kasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa berdoa
kepada Allah SWT, semoga amal kebaikan yang tercurahkan pada penulis
diridhoi Allah SWT dengan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dengan keterbatasn dan
kemampuan, skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 31 Agustus2015
Penulis
NurulMaunah

ix
ABSTRAK
Maunah, Nurul. 2015. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Materi Akhlak
Terpuji Melalui Penerapan Model Pembelajaran Reading Guide Kelas
4 Di SD Negeri Baleagung Kec.Grabag Kab.MagelangTahun Ajaran
2014/2015. Skripsi.Jurusan Tarbiyah. Progam Ekstensi Pendidikan
Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Jaka Siswanta, M.Pd.
Kata kunci : Prestasi Belajar PAI, Model Pembelajaran Reading Guide
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar PAI materi
akhlak terpuji dengan menggunakan model pembelajaran Reading Guide pada
siswa kelas 4 SD Negeri Baleagung Kec.Grabag Kab.Magelang Tahun Ajaran
2014/2015. Subyek penelitian sebanyak 15 orang, terdiri dari 8 siswa perempuan
dan 7 siswa laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan pada 3 sampai 30 Maret 2015.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiridari 2 siklus yang
masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu tes
tertulis dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini yaitu dengan
membandingkan pencapaian nilai dengan KKM dan ditandai dengan adanya
peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal pada setiap siklusnya.
Hasil penelitian pada siklus I dan siklus II diperoleh data seperti berikut:
KKM mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah 70, sebelum menggunakan
model pembelajaran reading guide hanya ada40 % (6 siswa) yang tuntas,
sedangkan 60% (9 siswa) belum memenuhi KKM. Setelah penggunaan model
pembelajaran reading guide dalam pelajaran PAIpadasiklus I diperoleh data 73%
(11 siswa) tuntasdan 27% (4siswa) tidak tuntas, sehingga terjadi peningkatan
sebesar 33% dibandingkan pada prasiklus. Setelah itu dilakukan refleksi siklus I,
terjadi peningkatan prestasi belajar pada siklus II yaitu sebesar 93% (14siswa)
tuntas dan 27% (4 siswa) belum memenuhi KKM. Dengan demikian dari siklus I
ke siklus II terjadi peningkatan prestasi belajar sebesar 20 %. Prosentase Kriteria
Ketuntasan Klasikal pada siklus II ini mencapai 93% dengan nilai rata-rata 75.33.
Dengan kata lain sudah memenuhi indicator keberhasilan yang ditentukan yaitu
prosentase Kriteria Ketuntasan Klasikal sebesar 85% dengan standar KKM 70.

x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO ................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv
DEKLARASI ..................................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
ABSTRAK ......................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 1
B. RumusanMasalah............................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian............................................................................. 5
D. Hipotesis PenelitiandanIndikatorKeberhasilan............................ 5
E. KegunaanPenelitian....................................................................... 5
F. DefinisiOperasional....................................................................... 6
G. Metode Penelitian.......................................................................... 8

xi
1. RancanganPenelitian ............................................................ 8
2. SubyekPenelitian .................................................................. 9
3. Langkah-langkah Penelitian ................................................. 9
4. InstrumenPenelitian .............................................................. 12
5. PengumpulanData ................................................................ 13
6. Analisis Data ........................................................................ 14
H. Sistematika Penulisan..................................................................... 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. PrestasiBelajar ................................................................................ 17
1. Pengertian PrestasiBelajar ........................................................ 17
2. Faktor-faktor yang MempengaruhiPrestasiBelajar ................... 18
3. TipePrestasiBelajar ................................................................... 22
4. Alat-alatuntukMengukurPrestasiBelajar .................................. 27
B. Mata Pelajaran PAI ......................................................................... 29
1. PengertianPendidikan Agama Islam (PAI)............................... 29
2. TujuandanFungsiPendidikan Agama Islam .............................. 30
3. RuangLingkupPendidikan Agama Islam .................................. 32
4. StandarKompetensidanKompetensiDasar Mata PelajaranPAI SD
Kelas IV .................................................................................... 33
C. MateriAkhlakTerpuji ...................................................................... 35
1. MeneladaniKisahNabi Ibrahim a.s. .......................................... 35
2. MeneladaniKisahNabi Ismail a.s .............................................. 38

xii
D. Model Pembelajaran Reading Guide .............................................. 40
1. Pengertian Model Pembelajaran Reading Guide ...................... 40
2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Reading Guide ........... 41
3. Kelebihan Reading Guide ......................................................... 41
4. Kekurangan Reading Guide ..................................................... 42
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A.DeskripsiAwal (PraSiklus) .............................................................. 43
B.DeskripsiPelaksanaanSiklus I .......................................................... 45
C.DeskripsiPelaksanaanSiklus II ......................................................... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN
A. DeskripsiHasilPenelitian .............................................................. 52
B. Pembahasan .................................................................................. 54
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 60
B. Saran ............................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL
Tabel3.1.Nilai Ulangan Harian .......................................................................... 43
Tabel 3.2. Hasil Evaluasi Pra Siklus .................................................................. 44
Tabel 3.3. Daftar Nama Siswa Kelas 4 SD Negeri Baleagung Tahun Ajaran
2014/2015 .......................................................................................... 44
Tabel4.1. Nilai Ulangan Harian Pra Siklus ........................................................ 52
Tabel4.2. Nilai Evaluasi I................................................................................... 53
Tabel4.3. Nilai Evaluasi II ................................................................................. 54
Tabel4.4. Gabungan Nilai Evaluasi Antar Siklus .............................................. 55
Tabel4.5. Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan ................................................... 59

xiv
DAFTAR GAMBAR
Bagan 1.1.Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK Model Spiral .......................... 9
Gambar 4.1.Prosentase Nilai Evaluasi Siklus I .................................................. 56
Gambar 4.2.Prosentase Nilai Evaluasi Siklus II ............................................... 58

xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan PembelajaranSiklus II
Lampiran 3 Data Nilai Ulangan PAI Pra Siklus
Lampiran 4 Dokumentasi
Lampiran 5 Profil SD Negeri Baleagung
Lampiran 6 Surat-surat
Lampiran 7 Daftar Riwayat Hidup

xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Agama Islam merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari sistem pendidikan di Indonesia, sebagaimana yang tercantum dalam
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 12 ayat 1 butir a yang menyatakan bahwa “Setiap peserta didik pada
setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai
dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama”
(UU No 20/2003, Sisdiknas:9). Dengan kata lain, apabila dalam satuan
lembaga pendidikan ada peserta didik yang beragama Islam maka mereka
berhak mendapatkan pendidikan agama Islam dan diajarkan oleh guru yang
beragama Islam. Islam dengan tegas telah mewajibkan agar umatnya
melakukan pendidikan, sebagaimana firman Allah, dalam surat At-Taubah
ayat 122 :
Artinya :
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan
untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah
kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.(Q.S. At
Taubah : 122)
Sasaran Pendidikan Agama Islam tertuju pada pembentukan sikap,
akhlak atau mental anak didik dalam hubungannya dengan Tuhan,
masyarakat dan alam atau sesama makhluk. Anak adalah cerminan masa
1

xvii
depan, pendidikan anak harus benar-benar diperhatikan agar bakat mereka
tersalurkan dalam kegiatan yang positif, yaitu di antaranya dengan
memasukkan anak ke dalam jenjang pendidikan yang formal ataupun yang
non formal. Penanaman nilai agama Islam kepada mereka merupakan syarat
mutlak untuk mencapai nilai keharmonisan dalam menjalani kehidupan dunia
dan akhirat. Nilai-nilai tersebut dapat dijadikan pondasi agar mereka tidak
keluar dari ajaran-ajaran agama.
Dalam pembelajaran Pendidikan Agama tidaklah mudah, jika dilihat
sekilas materi yang disampaikan terlihat mudah untuk dipahami, akan tetapi
fakta yang ditemukan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam belajar
Pendidikan Agama Islam, bahkan ada siswa yang sampai malas untuk
mengikuti pelajaran Agama Islam, ini dikarenakan kurang termotivasinya
siswa dalam mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam tersebut. Dengan
demikian dalam pembelajaran Agama di tingkat Sekolah Dasar perlu adanya
modifikasi dalam penyampaian materi. Penggunaaan strategi belajar yang
tepat diharapkan dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran. Ketika siswa
sudah termotivasi secara otomatis prestasi/hasil belajar mereka juga akan
menjadi lebih baik dan mampu mencapai KKM.
Prinsip utama dari proses pembelajaran adalah adanya proses
keterlibatan seluruh atau sebagian potensi siswa dan kebermaknaannya bagi
diri sendiri dan kehidupannya saat ini dan masa mendatang (Kusnandar,
2011:293). Menurut Kusnandar (2011:329) bahwa melibatkan siswa secara
aktif dalam pembelajaran dan menggunakan cara atau metode dan media
mengajar yang bervariasi diyakini dapat membangkitkan motivasi belajar

xviii
siswa, sehingga akan membantu peningkatan prestasi belajar. Dari pendapat
di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan metode, strategi, dan
media pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan pemahaman dan
prestasi/hasil belajar siswa.
Berdasarkan pengalaman peneliti sekaligus guru PAI di SD Negeri
Baleagung Kec. Grabag Kab. Magelang, diperoleh prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam masih rendah. Rendahnya hasil
belajar ini ditandai dengan masih banyaknya siswa yang belum mencapai
KKM. Dari seluruh siswa yang berjumlah 15 siswa, hanya 6 siswa yang
sudah mencapai KKM. Pada penelitian ini, nilai Ketuntasan PAI yaitu 70
dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 85%.
Dengan demikian, diperlukan langkah solutif untuk memecahkan
permasalahan tersebut. Disini guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif
dalam mengemas suatu materi pembelajaran. Bahkan jika diperlukan guru
mengadakan atau membuat alat peraga atau media untuk memperjelas
penyampaian materi yang akan disampaikan di kelas. Berdasarkan telaah
guru dan peneliti untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam
materi perilaku akhlak terpuji, peneliti mencoba mencari satu solusi dalam
pembelajaran yang nantinya akan mengatasi kesulitan belajar, yaitu dengan
menggunakan model yang lebih menyenangkan dan siswa dituntut aktif
dalam proses KBM.
Banyak model ditemukan guna mengoptimalkan hasil belajar, salah
satunya adalah model pembelajaran reading guide. Model pembelajaran
reading guide diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang kondusif

xix
dan memudahkan peserta didik untuk fokus dalam memahami pelajaran yang
disampaikan oleh guru. Model pembelajaran reading guide akan membantu
siswa untuk menghilangkan sifat malas membaca, karena metode ini
menuntun siswa untuk membaca materi yang diberikan. Melalui langkah
setiap peserta didik mendapatkan bacaan, yang mana bacaan tersebut
membimbing jawaban pertanyaan atau kisi-kisi yang ada maka peserta didik
akan lebih terfokus dalam memahami pelajaran. Dengan menuntun dan
mengarahkan bahan bacaan, diharapkan akan merangsang daya ingat dan
konsentrasi peserta didik terhadap pelajaran yang disampaikan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti bermaksud melakukan
penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi
Belajar PAI Materi Akhlak Terpuji Melalui Penerapan Model Pembelajaran
Reading Guide Pada Siswa Kelas 4 di SD Negeri Baleagung Kec. Grabag
Kab. Magelang Tahun Ajaran 2014/2015”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut: Apakah penggunaan model pembelajaran reading guide dapat
meningkatkan prestasi belajar PAI materi akhlak terpuji pada siswa kelas 4 di
SD Negeri Baleagung Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Ajaran
2014/2015?
C. Tujuan Penelitian

xx
Untuk meningkatkan prestasi belajar PAI materi akhlak terpuji melalui model
pembelajaran reading guide pada siswa kelas 4 di SD Negeri Baleagung Kec.
Grabag Kab. Magelang Tahun Ajaran 2014/2015.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Penggunaan metode reading guide dapat meningkatkan prestasi belajar
PAI materi akhlak terpuji pada siswa kelas 4 di SD Negeri Baleagung
Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Ajaran 2014/2015.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode reading guide ini dikatakan efektif, apabila indikator
yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan
penulis sebagai berikut: Prestasi belajar PAI materi akhlak terpuji setelah
menggunakan model pembelajaran reading guide mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70, dan banyaknya siswa yang
memperoleh nilai 70 ke atas minimal 85 %.
E. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah khazanah pengetahuan akademik dan wawasan bagi para
mahasiswa dan guru.
b. Memberi perspektif baru dalam dunia pendidikan, terutama media
pembelajaran dan sumber belajar dalam mata pelajaran PAI.
c. Dapat dijadikan masukan bagi peneliti-peneliti lain yang melakukan
penelitian serupa di masa yang akan datang.
d. Dapat memberikan wawasan dan pengalaman bagi penulis sebagai
pendidikan dan pembelajaran, khususnya mata pelajaran PAI.

xxi
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi siswa
1) Siswa lebih mudah memahami konsep materi
2) Memotivasi siswa untuk semangat belajar PAI
b. Manfaat bagi guru
1) Sebagai masukan untuk menguatkan kemampuannya dalam
menyampaikan materi pelajaran melalui model reading guide.
2) Memberikan variasi baru dalam menggunakan model
pembelajaran
3) Sebagai salah satu pertimbangan dalam menerapkan model
pembelajaran.
F. Definisi Operasional
1. Prestasi Belajar
Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu “prostate”
kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil
usaha (Arifin, 1991:2-3). Sedangkan kata belajar diartikan sebagai suatu
proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 1995:2).
Dengan demikian, yang dimaksud prestasi belajar pada penelitian
ini adalah hasil belajar berupa tes tertulis dalam hal ini mapel PAI materi
akhlak terpuji yang dicapai oleh peserta didik setelah melakukan
aktivitas belajar dengan menggunakan model pembelajaran reading
guide. Sehingga apabila nilai ulangan siswa minimal mencapai 70 dan

xxii
siswa yang mencapai KKM minimal 85% dari jumlah seluruh siswa di
kelas.
2. Materi PAI
Materi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah
Dasar mencakup 4 aspek yaitu Al Qur‟an, Aqidah, Tarikh, Akhlak, dan
Fiqh. Pada penelitian ini, penulis mengambil materi akhlak terpuji dengan
sub materi meneladani kisah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
3. Model Pembelajaran Reading Guide
Model pembelajaran Reading guide adalah salah satu strategi
pembelajaran aktif (active learning) yang memandu peserta didik untuk
membaca panduan yang disiapkan oleh guru sesuai dengan materi yang
akan diajarkan dengan waktu yang sudah ditentukan, disisi lain guru juga
akan memberi pertanyaan yang membahas seputar materi yang telah
dibaca peserta didik (Ismail, 2008:80). Karakteristik utama dari model
pembelajaran reading guide ini adalah siswa lebih terfokus dalam
memahami suatu materi pokok. Adapun langkah-langkah model
pembelajaran reading guide adalah sebagai berikut:
a. Tentukan bacaan yang akan dipelajari.
b. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab peserta didik atau
kisi-kisi dan boleh juga bagan atau skema yang dapat diisi mereka
dari bahan bacaan yang telah dipilih.
c. Bagikan bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisinya kepada
peserta didik.

xxiii
d. Tugas peserta didik adalah mempelajari bahan bacaan tersebut dengan
menggunakan pertanyaan dan kisi-kisi yang ada. Batasi aktivitas ini
sehingga tidak memakan waktu yang berlebihan,
e. Bahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanyakan jawaban
kepada peserta didik.
f. Pada akhir pembelajaran, berilah ulasan dan penjelasan secukupnya.
g. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan (action
research). Sesuatu tindakan yang secara khusus diamati terus-menerus,
dilihat plus-minusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai
pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat
(Arikunto, 2007:2). Sementara itu, menurut Suyanto dalam Basrowi dan
Suwandi (2008:26) Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk
penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan
tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik
pembelajaran di kelas secara lebih professional.
Penelitian tindakan juga digambarkan sebagai suatu proses yang
dinamis di mana empat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi,
dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis,
terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen
dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi (Kemmis & McTaggart dalam Basrowi dan
Suwandi, 2008:26).

xxiv
Bagan 1.1 Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK model spiral
(Arikunto, dkk., 2006:16)
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SD Negeri Baleagung
Kec.Grabag Kab. Magelang Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 15
orang siswa terdiri dari 7 putra dan 8 putri. Penelitian ini dilaksanakan
pada 3 sampai 30 Maret 2015.
3. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian tindakan kelas dimulai dengan siklus pertama yang
terdiri dari empat kegiatan, yakni perencanaan, tindakan, observasi dan
refleksi. Berdasarkan siklus pertama tadi, guru akan mengetahui letak
keberhasilan dan kegagalan atau hambatan yang dijumpai pada siklus
pertama tersebut. Oleh karena itu, guru merumuskan kembali rancangan
Pelaksanaan SIKLUS I
Pengamatan
Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan SIKLUS II
Pengamatan
Refleksi
?
Perencanaan

xxv
tindakan unruk siklus kedua. Kegiatan pada siklus kedua ini dapat berupa
kegiatan sebagaimana yang dilakukan pada siklus pertama, tapi sudah
dilakukan perbaikan-perbaikan atau tambahan-tambahan berdasarkan
hambatan atau kegagalan yang dijumpai pada siklus pertama.
a. Siklus I
1) Perencanaan Tindakan
a) Merencanakan materi pembelajaran akhlak terpuji yaitu
meneladani Nabi Ibrahim a.s. dengan menerapkan model
pembelajaran Reading Guide
b) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c) Menyusun lembar pengamat aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
d) Menyiapkan tes dengan materi akhlak terpuji dengan sub
materi meneladani kisah Nabi Ibrahim a.s.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yaitu menerapkan tindakan yang
mengacu pada skenario Reading Guide, adapun kegiatannya:
a) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya
pembelajaran dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta
didik secara singkat dan jelas.
b) Guru menyajikan materi pelajaran
c) Guru melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP
menggunakan model Reading Guide.
d) Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas.

xxvi
e) Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui
keberhasilan pembelajaran pada pertemuan pada siklus I.
3) Pengamatan
Pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik
dengan model Reading Guide, serta mengetahui kendala yang
dihadapi dalam menerapkan pembelajaran yang sedang
berlangsung.
4) Refleksi
Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan,
dianalisis dan didiskusikan oleh peneliti dengan mitra peneliti
sebagai dasar untuk membuat perencanaan pembelajaran siklus II.
b. Siklus II
Setelah melakukan evaluasi tindakan I, maka peneliti melakukan
tindakan II. Pada siklus II ini merupakan perbaikan siklus I yang
didasarkan atas hasil refleksi siklus I. Adapun pelaksanaannya yaitu :
1) Perencanaan
a) Mengidentifikasi masalah/hambatan yang muncul ketika
pembelajaran berlangsung pada siklus I.
b) Menyusun RPP.
c) Peneliti menyiapkan kembali lembar pengamatan yang
meliputi lembar pengamatan aktivitas peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran.

xxvii
d) Menyiapkan format evaluasi yang berupa tes obyektif yang
diberikan pada akhir siklus.
2) Pelaksanaan Tindakan
a) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya
pembelajaran dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta
didik secara singkat dan jelas.
b) Guru menyajikan materi pelajaran
c) Guru melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP .
menggunakan model Reading Guide.
d) Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas.
e) Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui
keberhasilan pembelajaran pada pertemuan pada siklus II.
3) Pengamatan
Pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas peserta didik dalam
pembelajaran, apakah ada peningkatan dari siklus sebelumnya.
4) Refleksi.
Semua data-data dari observasi tindakan dikumpulkan dan
dianalisis. Setelah akhir siklus II ini diharapkan model
pembelajaran dengan Reading Guide dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa dalam pembelajaran akhlak terpuji.
4. Instrumen Penelitian
a. Tes tertulis
Tes ini digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa
setelah mengikuti pembelajaran dengan model reading guide dalam

xxviii
materi akhlak terpuji. Soal tes berisi pertanyaan tertulis yang
berhubungan dengan sub materi meneladani kisah Nabi Ibrahim a.s.
dan Nabi Ismail a.s. yang sudah disampaikan atau diajarkan.
b. Pedoman dokumentasi
Dokumentasi pada penelitian ini berisi peristiwa dan momentum
yang mengambarkan perilaku dan aktivitas yang dilakukan oleh siswa
selama proses pembelajaran berlangsung. Foto yang diambil pada saat
proses pembelajaran berlangsung merupakan sumber data yang dapat
memperjelas data yang lain.
5. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan pada setiap siklus dimulai dari awal
sampai akhir tindakan siklus. Pengumpulan data dilakukan sebagai
berikut:
a. Tes Tertulis
Tes tertulis dilakukan terhadap siswa untuk mengetahui hasil
belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, dan
untuk memperoleh data kuantitatif dari siswa dalam materi akhlak
terpuji. Tes ini terdiri dari tes obyektif dan tes subyektif.
b. Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan peneliti untuk memperoleh data
yang berupa foto atau gambar. Dokumentasi dilakukan pada saat
proses pembelajaran berlangsung, sehingga aktivitas siswa selama
pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi akhlak
terpuji terekam dalam foto.

xxix
6. Analisis Data
Menurut Tripp dalam Basrowi dan Suwandi (2008:131) analisis
data merupakan proses mengurai (memecah) sesuatu ke dalam bagian-
bagiannya. Terdapat tiga langkah penting dalam analisis data, yaitu (1)
identifikasi apa yang ada dalam data, (2) melihat pola-pola, (3) membuat
interpretasi.
Dalam penelitian ini, penulis menganalisis dengan cara sebagai
berikut:
a. Membandingkan Pencapaian Nilai dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM)
Peneliti membandingkan pencapaian nilai dengan KKM pada
setiap siklusnya dengan ketentuan jika nilai siswa dari batas
KKM, yakni 70, maka siswa tersebut telah mencapai KKM. Apabila
nilai siswa kurang dari 70, maka siswa tersebut tidak mencapai KKM.
b. Pencapaian Kriteria Ketuntasan Klasikal
Menurut Depdikbud (dalam Trianto, 2009:241) setiap siswa
dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi
jawaban benar siswa ≥ 65% dan suatu kelas dikatakan tuntas
belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥
85% siswa yang telah tuntas belajarnya. Tetapi berdasarkan ketentuan
KTSP penentuan ketuntasan belajar ditentukan sendiri oleh masing-
masing sekolah yang dikenal dengan istilah kriteria ketuntasan
minimal, dengan berpedoman pada tiga pertimbangan, yaitu:

xxx
kemampuan peserta didik berbeda-beda; fasilitas (sarana) setiap
sekolah berbeda.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka keberhasilan penelitian
ini dapat dilihat dari prestasi belajar siswa, yaitu apabila siswa telah
mencapai criteria ketuntasan klasikal 85% dari jumlah seluruh siswa
dengan nilai KKM 70. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar
peserta didik, peneliti menggunakan statistik deskriptif dengan
mencari prosentase dari hasil belajar peserta didik, sebagaimana
rumus :
(Aqib, dkk., 2009:40)
H. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan Skripsi ini penulis menggunakan sistematika
penulisan sebagai berikut:
1. BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab I pendahuluan ini berisi tentang Latar
belakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan penelitian,
Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Kegunaan
Penelitian, Definisi Operasional, Metode penelitian yang
dimana mencakup: Rancangan penelitian, Subjek peneliti,
Langkah-langkah penelitian, Instrumen penelitian,
Pengumpulan data, Analisis Data dan Sistematika
penulisan.

xxxi
2. BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab II kajian pustaka ini diuraikan sebagai
pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik
penelitian tentang: Prestasi belajar meliputi Pengertian
prestasi belajar, Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar, Tipe Prestasi Belajar, dan Alat-alat untuk
Mengukur Prestasi Belajar. Selanjutnya membahas
mengenai materi akhlak terpuji, Kemudian membahas
mengenai Model Pembelajaran Reading Guide yang
meliputi Pengertian Model Pembelajaran Reading Guide,
Langkah-langkah Reading Guide, Kelebihan Reading
Guide, dan Kelemahan Reading Guide.
3. BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
Pada bab III berisi: Deskripsi pelaksanaan siklus I,
Deskripsi pelaksanaan siklus II, dan Deskripsi
pelaksanaan siklus III.
4. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV membahas deskripsi hasil penelitian
dan pembahasan.
5. BAB V : PENUTUP
Pada bab V merupakan bagian akhir penulisan
skripsi, akan diuraikan mengenai kesimpulan akhir. Saran-
saran yang berhubungan dengan penelitian dari pihak-
pihak terkait dari subjek penelitian.

xxxii
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang terjadi
melalui latihan atau pengalaman sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan
prestasi belajar adalah sebagai hasil apa yang telah dicapai oleh siswa
setelah melakukan kegiatan belajar (Thohirin, 2008:51).
Prestasi belajar juga dapat sebagai indikator kualitas dan kuantitas
pengetahuan yang telah dikuasai anak didik, serta sebagai lambang
pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan kepada asumsi bahwa para
ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan
(Arifin, 1988:3).
Secara sederhana prestasi belajar adalah tingkat pengetahuan,
keterampilan, atau capaian yang diperoleh peserta didik untuk bidang
studi tertentu. Prestasi belajar seperti itu diukur melalui tes. Tes semacam
itu bukan hanya utnuk mengukur kemampuan individual melainkan juga
untuk mengevaluasi keefektifan suatu progam pembelajaran. Dari skor
tersebut dapat diperoleh informasi ketrampilan yang telah diperoleh
siswa.
Dengan demikian, prestasi belajar memiliki fungsi untuk
memperlihatkan fungsi untuk memperlihatkan sejauh mana peserta didik
mampu menampilkan keterampilan tertentu atau dengan kata lain
17

xxxiii
memiliki fungsi untuk mengukur capaian kompetensi tertentu. Prestasi
belajar juga dapat berfungsi untuk memberikan rangsangan belajar, di
samping fungsi yang lain lagi yakni untuk dijadikan petunjuk, seberapa
jauh telah terjadi peningkatan kualitas pendidikan pada umumnya.
Hasil belajar siswa harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian
standar kompetensi yang telah ditetapkan secara nasional. Penilaian
pencapaian kompetensi siswa harus dilakukan secara komprehensif
selama proses pembelajaran berlangsung antara lain melalui
ujian/ulangan harian, mingguan, bulanan, atau akhir semester. Hasil
pencapaian kompetensi siswa perlu dianalisis secara berkesinambungan,
yng hasilnya digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan progam tindak
lanjut berupa progam pembelajaran remedial atau progam pengayaan.
Penggunaan system penilaian berkelanjutan diharapkan dapat
meningkatkan mutu pendidikan secara menyeluruh. Hal ini dapat
diartikan bahwa setiap peserta didik harus belajar tuntas untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan (Yamin, 2005:127).
Dari beberapa pengertian di atas yang dimaksud dengan prestasi
belajar adalah hasil yang telah dicapai peserta didik setelah melakukan
aktivitas belajar.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Sejak awal dikembangkannya ilmu pengetahuan tentang perilaku
manusia, banyak dibahas mengenai bagaimana mencapai hasil belajar
yang efektif. Para pakar bidang pendidikan dan psikologi mencoba
mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar,
faktor tersebut yaitu faktor internal dan eksternal (Anitah, 2008:27).

xxxiv
Dengan diketahuinya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil
belajar, para pelaksana maupun pelaku kegiatan belajar dapat memberi
investasi positif untuk meningkatkan hasil belajar yang eksternal.
a. Faktor Internal
1) Fisiologis dan Psikologis
Yang dimaksud faktor psikologis yaitu, kondisi jasmani dan
keadaan fungs-fungsi fisiologis. Faktor fisiologis sangat
menunjang atau melatarbelakangi aktivitas belajar. Keadaan
jasmani yang keadaannya kurang sehat. Untuk menjaga agar
keadaan jasmani sehat, nutrisi harus cukup. Hal ini disebabkan,
kekurangan kadar makanan akan mengakibatkan keadaan jasmani
lemah yang mengakibatkan lekas mengantuk dan lelah.
2) Minat
Seorang yang tidak berminat mempelajari sesuatu tidak akan
berhasil dengan baik, tetapi kalau seseorang memiliki minat
terhadap objek masalah, maka dapat diharapkan hasilnya baik.
Permasalahannya adalah bagaimana seorang pendidik harus
selektif dalam menentukan atau memilih masalah atau materi
pelajaran yang menarik siswa, misalnya menggunakan media
yang menarik. Oleh karena itu, pendidik/pengajar perlu mengenali
karakteristik siswa, misalnya latar belakang sosial ekonomi,
keyakinan, kemampuan, dan lain-lain.
3) Kecerdasan
Kecerdasan memegang peranan penting dalam menentukan
berhasil tidaknya seseorang. Orang cerdas pada umumnya lebih

xxxv
mampu belajar daripada orang yang kurang cerdas. Berbagai
penelitian menunjukkan hubungan yang erat antara tingkat
kecerdasan dan hasil belajar di sekolah.
4) Bakat
Bakat merupakan kemampuan bawaan sebagai potensi yang
perlu dilatih dan dikembangkan agar dapat terwujud. Bakat
memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat
dilakukan pada masa yang akan datang. Selain kecerdasan, bakat
merupakan faktor yang menentukan berhasil tidaknya seseorang
dalam belajar. Belajar pada bidang yang sesuai dengan bakatnya
akan memperbesar kemungkinan untuk berhasil.
5) Motivasi
Motivasi merupakan dorongan yang kuat pada diri anak
untuk melakukan sesuatu tindakan. Besar kecilnya motivasi
banyak dipengaruhi oleh kebutuhan individu yang ingin dipenuhi.
Ada dua macam motivasi yaitu motivasi instrinsik dan motivasi
ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang ditimbulkan
dari dalam diri orang yang bersangkutan. Sedangkan motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang timbul oleh rangsangan dari luar
atau motivasi yang timbul oleh rangsangan dari luar atau motivasi
yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar,
misalnya angka, ijazah, tingkatatan, hadiah, persaingan,
pertentangan, sindiran, cemoohan, dan hukuman. Motivasi ini
tetap diperlukan di sekolah, karena tidak semua pelajaran sesuai
dengan minat dan kebutuhan siswa.

xxxvi
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor dari luar diri anak yang ikut
mempengaruhi belajar anak, yang antara lain berasal dari orang tua,
sekolah, dan masyarakat.
1) Faktor yang berasal dari orang tua
Faktor yang berasal dari orang tua ini utamanya adalah
sebagai cara mendidik orang tua terhadap anaknya. Dalam hal ini
dapat dikaitkan suatu teori, apakah orang tua mendidik secara
demokratis, pseudo demokratis, otoriter. Cara atau tipe mendidik
yang demikian masing-masing mempunyai kebaikannya dan ada
pula kekurangannya.
Menurut hemat penulis, tipe mendidik sesuai dengan Al
Qur‟an lebih baik dibandingkan tipe-tipe di atas. Karena orang tua
dalam mencampuri belajar anak tidak akan masuk terlalu dalam.
Prinsip kependidikan dalam Al Qur‟an sangat manusiawi,
karena peran orang tua bisa sebagai teladan, pendamping, ataupun
pendorong bagi proses pendidikan anaknya. Dalam pendidikan
menurut Al Qur‟an ini berarti orang tua melakukan kebiasaan-
kebiasaan yang positif kepada anak untuk dapat diteladani. Orang
tua juga selalu memperhatikan anak selama belajar, baik langsung
maupun tidak langsung., dan memberikan arahan-arahan
manakala akan melakukan tindakan yang kurang tertib dalam
belajar.

xxxvii
Dalam kaitan dengan hal ini, pergaulan lingkungan keluarga
hendaknya berubah menjadi situasi pendidikan, yaitu orang tua
memperhatikan anak, misalnya anak ditegur dan diberi pujian.
2) Faktor yang berasal dari sekolah
Faktor yang berasal dari sekolah, dapat berasal dari guru,
mata pelajaran yang ditempuh dan media yang diterapkan. Faktor
guru banyak menjadi penyebab kegagalan belajar anak, yaitu yang
menyangkut kepribadian guru, kemampuan mengajarnya.
Kebanyakan anak memusatkan perhatiannya kepada mata
pelajaran yang diminati saja, sehingga mengakibatkab nilai yang
diperolehnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ketrampilan,
kemampuan, dan kemauan belajar anak tidak dapat dilepaskan dan
pengaruh atau campur tangan orang lain. Oleh karena itu, menjadi
tugas guru untuk membimbing anak dalam belajar.
3) Faktor yang berasal dari masyarakat
Anak tidak lepas dari kehidupan masyarakat. Lingkungan
masyarakat memberikan pengaruh yang sangat besar kepada anak.
Lingkungan masyarakat di sekolah, misalnya guru, staf sekolah,
dan teman sekelas juga dapat mempengaruhi prestasi belajar anak.
3. Tipe Prestasi Belajar
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan
baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional rumusan tujuan
pendidikan, menggunakan klasifikasi tujuan dari Benyamin Bloom
yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni
kognitif, afektif dan psikomotoris (Sudjana, 1991:22):

xxxviii
a. Ranah Kognitif
Istilah cognitive berasal dari kata cognition yang
padanannya knowing, berarti mengetahui. Dalam arti luas,
cognition (kognisi) ialah perolehan, penataan, dan penggunaan
pengetahuan. Dalam perkembangan selanjutnya, istilah kognitif
menjadi populer sebagaisalah satu dominan atau wilayah/ ranah
psikologis manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang
berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan
informasi, pemecahan masalah, kesengajaan dan keyakinan.
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual
yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
1) Pengetahuan.
Istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai terjemahan
dari kata knowledge dalam taksonomi Bloom. Sekalipun
demikian, maknanya tidak sepenuhnya tepat sebab dalam istilah
tersebut termasuk pula pengetahuan faktual di samping
pengetahuan hafalan atau untuk diingat seperti rumus, batasan,
definisi, istilah, pasal dalam undang-undang, nama-nama tokoh,
ataupun nama-nama kota. Dilihat dari segi proses belajar,
istilah-istilah tersebut memang perlu dihafal dan diingat agar
dapat dikuasainya materi sebagai dasar bagi pengetahuan atau
pemahaman konsep-konsep lainnya.

xxxix
2) Pemahaman.
Tipe hasil belajar lebih tinggi daripada pengetahuan adalah
pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya
sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh
lain dari yang telah dicontohkan atau menggunakan petunjuk
penerapan pada kasus lain.
3) Aplikasi
Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi konkret
atau situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori,
atau petunjuk teknis.
4) Analisis.
Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi
unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan
susunannya. Analisis merupakan kecakapan yang kompleks,
yang memanfaatkan kecakapan dari tiga tipe sebelumnya.
5) Sintesis.
Pernyataan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk
menyeluruh disebut sintesis. Sintesis merupakan lawan dari
analisis.
6) Evaluasi
Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu
yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja,
pemecahan, metode, materil dan lain-lain.
b. Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil
belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku

xl
seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar,
menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan
hubungan sosial. Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai
hasil belajar. Kategorinya dimulai dari tingkat yang dasar sampai
tingkat yang kompleks.
1) Reciving/ attending (memperhatikan).
Reciving/ attending yaitu semacam kepekaan dalam
menerima rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang kepada
siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dan lain-lain. Dalam
tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus,
kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.
2) Responding atau jawaban.
Responding adalah reaksi yang diberikan oleh seseorang
terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup
ketepatan reaksi, perasan, kepuasan dalam menjawab stimulus
dari luar yang datang kepada dirinya.
3) Valuing (penilaian)
Valuing berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap
gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di
dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang atau
pengalaman untuk menerima nilai, latar belakang dan kesepakatan
terhadap nilai.

xli
4) Organisasi.
Organisasi yakni pengembangan dari nilai ke dalam suatu
sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain,
pemantapan dan nilai ysng telah dimilikinya.
5) Karakteristik
Karakreristik nilai yakni keterpaduan semua sistem nilai-
nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola
kepribadiandan tingkah lakunya.
c. Ranah Psikomotoris
Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan
(skill) dan kemampuan bertindak individu. Tipe hasil belajar
psikomotoris berkenaan dengan keterampilan atau kemampuan
bertindak setelah ia menerima pengalaman belajar tertentu. Ada enam
tingkatan keterampilan, yaitu: Gerakan refleks (keterampilan pada
gerakan yang tidak sadar).
1) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar
2) Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan
visual, membedakan auditif dan motoris.
3) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan
dan ketepatan.
4) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai
pada keterampilan yang kompleks.
5) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive
seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.

xlii
4. Alat-alat untuk Mengukur Prestasi Belajar
Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam
bentuk lisan (tes lisan) dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam
bentuk perbuatan (tes tindakan).
Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur
hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan
penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan
pengajaran. Sungguhpun demikian, dalam batas tertentu tes dapat
pula digunakan untuk mengukur atau menilai hasil belajar bidang
afektif dan psikomotorik (Sodjana, 1991:35 ).
Saifudin Azwar berpendapat bahwa tes sebagai pengukur
prestasi. Sebagaimana ditunjukkan oleh namanya, tes prestasi belajar
bertujuan untuk mengukur prestasi atau hasil yang telah dicapai oleh
siswa dalam belajar (Azwar, 200:13).
Penilaian atau tes itu berfungsi untuk melihat sejauh mana
kemajuan belajar yang telah dicapai oleh peserta didik dalam suatu
program pengajaran. Maka penilaian itu disebut penilaian formatif.
Tes ini biasanya diselenggarakan di tengah jangka waktu suatu
program yang sedang berjalan. Dan hasil tes formatif dapat
menyebabkan perubahan kebijaksanaan mengajar atau belajar. Tetapi
jika penilaian itu berfungsi untuk memperoleh informasi mengenai
penguasaan pelajaran yang telah direncanakan sebelumnya dalam
suatu program pelajaran maka penilaian itu disebut penilaian sumatif.
Tes ini merupakan pengukuran akhir dalam suatu program dan

xliii
hasilnya dipakai untuk menentukan apakah peserta didik dapat
dinyatakan lulus dalam program pendidikan, atau peserta didik dapat
melanjutkan ke jenjang program yang lebih tinggi (Azwar, 2000:11-
12).
Jika dilihat dari segi alatnya penilaian hasil belajar dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu tes dan non tes. Tes ini ada yang
diberikan secara lisan (menuntut jawaban secara lisan), ada tes tulisan
(menuntut jawaban secara tulisan) dan ada tes tindakan (menuntut
jawaban dalam bentuk perbuatan). Soal-soal tes ada yang disusun
dalam bentuk objektif ada juga yang dalam bentuk esai dan uraian.
Sedangkan yang termasuk non tes sebagai alat penilaian mencakup
observasi, kuesioner, wawancara, skala sosiometri dan studi kasus
(Sodjana, 1991:5).
Gronland dalam Azwar (2000:18) merumuskan beberapa
prinsip dasar dalam pengukuran hasil belajar sebagai berikut:
a. Tes prestasi belajar harus mengukur hasil belajar yang telah
dibatasi secara jelas sesuai dengan tujuan instruksional.
b. Tes prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari
hasil belajar dan dari materi yang dicakup oleh program
instruksional atau pengajaran.
c. Tes prestasi harus berisi item-item dan tipe yang cocok guna
mengukur hasil belajar yang diinginkan.
d. Tes prestasi harus dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan
tujuan penggunaan hasilnya.

xliv
e. Reliabilitas tes prestasi harus diusahakan sedini mungkin dan
hasil ukurannya harus ditafsirkan dengan hati-hati.
f. Tes prestasi harus dapat digunakan untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
Demikianlah uraian mengenai prinsip dasar dalam pengukuran
tes prestasi dan hasil belajar. Dengan pengertian dan pemahaman ini
kita memandang bahwa tes prestasi dan hasil belajar diharapkan
memberikan hasil yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.
B. Mata Pelajaran PAI
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI)
Pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya mengacu
kepada term at-Tarbiyah, at-Ta’dib dan at-Ta’lim. Dari ketiga istilah
tersebut term yang paling populer digunakan dalam praktek pendidikan
Islam ialah term at-tarbiyah, sedangkan term at-ta’dib dan at-ta’lim
jarang sekali digunakan. Padahal kedua istilah tersebut telah digunakan
sejak awal pertumbuhan pendidikan Islam (Samsul Nizar, 2002 : 25).
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 pasal 1
ayat 1 menyatakan bahwa: “Pendidikan agama adalah pendidikan yang
memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan
keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang
dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran/kuliah pada
semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan”.
Achmadi dalam Ismail (2008:35) mengemukakan bahwa
pendidikan agama Islam adalah segala usaha untuk memelihara fitrah
manusia, serta sumber daya insani yang ada padanya menuju

xlv
terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma
Islam.
Sedangkan menurut Muhaimin, pendidikan agama Islam adalah
usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami,
menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan/ atau latihan dengan memperhatikan
tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan
antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan
nasional (Muhaimin, 2004:75-76).
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta
didik dalam menyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan
Agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan agar
terbentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan anak didik berdasarkan
pada hukum-hukum agama Islam.
2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Agama Islam
a. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan Pendidikan Agama Islam, secara etimologi, tujuan
adalah arah, maksud atau sasaran (W. J. S. Poerwadarminta, 1985,
cet. ke-8: 1094). Sedangkan secara terminologi, tujuan berarti
sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sebuah usaha atau kegiatan
selesai.
Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 pada
pasal 2 ayat 2 menyatakan bahwa: “Pendidikan agama bertujuan
untuk berkembangnya kemampuan peserta didik dalam memahami,

xlvi
menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang
menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni”.
Pendidikan Agama Islam pada sekolah umum bertujuan
untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan
pengamalan tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia
muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta
berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara serta untuk untuk melanjutkan
pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi (Siregar dalam Chabib
dan Mu‟ti, 1998:181).
Dengan demikian dapat disimpulkan tujuan dari Pendidikan
Agama Islam adalah diharapkan peserta didik dapat meningkatkan
keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman tentang nilai-
nilai agama Islam sehingga dapat menjadi manusia muslim yang
beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia
dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, dan bernegara.
b. Fungsi Pendidikan Agama Islam
1) Pengembangan
Yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
SWT, yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.
Dalam hal ini sekolah bertugas untuk menumbuhkembangkan
lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran, dan
pelatihan agar keimanan dan ketaqwaan tersebut berkembang
secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

xlvii
2) Penyaluran
Yaitu untuk menyalurkan peserta didik yang memiliki bakat
khusus di bidang agama, agar bakat tersebut dapat berkembang
secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya
sendiri dan dapat pula bermanfaat untuk orang lain.
3) Perbaikan
Yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-
kekurangan, dan kelemahan-kelemahan dalam keyakinan,
pemahaman, dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan
sehari-hari.
4) Pencegahan
Yaitu untuk menangkal hal-hal negative dari lingkungan peserta
didik atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dan
menghambat perkembangan dirinya menuju manusia Indonesia
seutuhnya.
5) Penyesuaian
Yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan social dan dapat mengubah
lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.
6) Sumber Nilai
Yaitu memberikan pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat.
7) Pengajaran
Yaitu untuk menyampaikan pengetahuan keagamaan yang
fungsional.
(Siregar dalam Chabib Thoha dan Abdul Mu‟ti, 1998:181)

xlviii
3. Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian,
keselarasan, dan keseimbangan antara:
a. Hubungan manusia dengan Allah SWT.
b. Hubungan manusia dengan sesama manusia.
c. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri.
d. Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya.
Adapun ruang lingkup bahan pelajaran Pendidikan Agama Islam
meliputi tujuh unsur pokok, yaitu:
a. Keimanan
b. Ibadah
c. Al Qur‟an
d. Akhlak
e. Muamalah
f. Syari‟ah
g. Tarikh
Pada tingkat Sekolah Dasar penekanan diberikan kepada lima
unsure pokok yaitu Al Qur‟an, Aqidah, Tarikh, Akhlak, dan Fiqh.
(Siregar dalam Chabib Thoha dan Abdul Mu‟ti, 1998:183)
4. Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar Mata Pelajaran PAI SD
Kelas IV
Kelas IV, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

xlix
Al Qur’an
1. Membaca surat-surat
Al Qur‟an
1.1 Membaca QS Al-Fatihah dengan lancar
1.2 Membaca QS Al-Ikhlas dengan lancar
Aqidah
2. Mengenal sifat jaiz
Allah SWT
2.1 Menyebutkan sifat jaiz Allah SWT
2.2 Mengartikan sifat jaiz Allah SWT
Tarikh
3. Menceritakan kisah
Nabi
3.1 Menceritakan kisah Nabi Adam AS
3.2 Menceritakan kisah kelahiran Nabi Muhammad
SAW
3.3 Menceritakan perilaku masa kanak-kanak Nabi
Muhammad SAW
Akhlak
4. Membiasakan perilaku
terpuji
4.1 Meneladani perilaku taubatnya Nabi Adam AS
4.2 Meneladani perilaku masa kanak-kanak Nabi
Muhammad SAW
Fiqih
5. Mengenal ketentuan-
ketentuan shalat
5.1 Menyebutkan rukun shalat
5.2 Menyebutkan sunnat shalat
5.3 Menyebutkan syarat sah dan syarat wajib shalat
5.4 Menyebutkan hal-hal yang membatalkan shalat
Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) ,
Rasa hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung
jawab ( responsibility )
Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ), Integritas ( integrity ) , Peduli (
caring ) dan Jujur ( fairnes ),
Kelas IV, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

l
Al Qur’an
6. Membaca surat-surat Al
Qur‟an
6.1 Membaca QS Al-Kautsar dengan lancar
6.2 Membaca QS An-Nashr dengan lancar
6.3 Membaca QS Al-„Ashr dengan lancar
Aqidah
7. Mengenal Malaikat dan
tugasnya
7.1 Menjelaskan pengertian Malaikat
7.2 Menyebutkan nama-nama Malaikat
7.3 Menyebutkan tugas-tugas Malaikat
Tarikh
8. Menceritakan kisah Nabi
8.1 Menceritakan kisah Nabi Ibrahim AS
8.2 Menceritakan kisah Nabi Ismail AS
Akhlak
9. Membiasakan perilaku
terpuji
9.1 Meneladani perilaku Nabi Ibrahim AS
9.2 Meneladani Nabi Ismail AS
Fiqih
10. Melaksanakan dzikir dan
do‟a
10.1 Melakukan dzikir setelah shalat
10.2 Membaca do‟a setelah shalat
Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) ,
Rasa hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung
jawab ( responsibility )
Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ), Integritas ( integrity ) , Peduli (
caring ) dan Jujur ( fairnes ),
C. Materi Akhlak Terpuji
Materi akhlak terpuji yang diajarkan yaitu meneladani kisah Nabi Ibrahim
a.s. dan Nabi Ismail a.s. yang diambil buku Pendidikan Agama Islam kelas 4
SD. Secara rinci penulis paparkan sebagi berikut:
1. Meneladani kisah Nabi Ibrahim a.s.
a. Kisah Nabi Ibrahim a.s.

li
Nabi Ibrahim a.s. dilahirkan di Babilonia (sekarang Irak). Pada
saat Ia lahir, Babilonia diperintah oleh seorang raja yang bernama
Namrud. Ayah Nabi Ibrahim a.s. bernama Azar. Azar merupakan
orang yang dicintai Raja Namrud karena pandai membuat patung atau
berhala. Patung-patung karya Azar disembah oleh Raja Namrud dan
pengikutnya. Namrud merupakan raja yang zalim dan kejam.
Ibrahim diutus Allah SWT menjadi nabi dan rasul untuk
meluruskan perbuatan Namrud dan pengikutnya. Orang yang pertama
diajak Nabi Ibrahim a.s. ke jalan yang benar adalah ayahnya, tetapi
sang ayah tetap ingkar kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim a.s. juga
berdakwah kepada kaumnya dengan cara membuktikan bahwa
berhala-berhala yang mereka sembah tidak bias melindungi mereka.
b. Teladan Nabi Ibrahim a.s.
1) Nabi Ibrahim a.s. merupakan seorang nabi yang senantiasa takwa
kepada Allah SWT. Anak muslim meneladani ketakwaan Nabi
Ibrahim a.s. dengan senantiasa melaksanakan semua perintah
Allah dan meninggalkan semua larangan Allah SWT.
2) Sejak kecil Nabi Ibrahim a.s. tidak pernah menyekutukan Allah
SWT. Anak muslim meneladaninya dengan senantiasa
meningkatkan iman kepada Allah SWT dengan cara rajin
mendirikan salat, puasa, dan taat pada orang tua.
3) Pada usia muda, Nabi Ibrahim a.s. mulai berdakwah yaitu
menyampaikan kebenaran kepada umat manusia. Sebagai anak
muslim bisa meneladaninya dengan cara mengingatkan teman kita
yang berbuat tidak baik untuk senantiasa berbuat kebaikan.

lii
4) Nabi Ibrahim a.s. merupakan seorang pekerja keras dan tidak
mudah putus asa. Saat Nabi Ibrahim a.s. mencarikan tempat
tinggal untuk istrinya (Hajar) dan anaknya (Ismail a.s.), Nabi
Ibrahim a.s. tidak berputus asa walau harus menempuh jalan jauh
dan berhari-hari. Sebagai anak muslim bisa meneladani semangat
dan ketidakputusasaan Nabi Ibrahim a.s. Anak muslim tidak boleh
putus asa dalam belajar. Walaupun ada pelajaran sulit, anak
muslim harus senantiasa berusaha belajar terus-menerus agar bias
memahami pelajaran tersebut.
5) Nabi Ibrahim a.s. pernah mendapat ujian yang sangat berat, yaitu
diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih anak yang
dicintainya. Perintah tersebt dimusyawarahkan Nabi Ibrahim a.s.
dengan anaknya, Nabi Ismail a.s. Dari hasil musyawarah tersebut
Nabi Ibrahim a.s. dan Ismail a.s memperoleh keputusan, bahwa
setiap umat harus melaksanakan perintah Allah SWT. Tanpa ragu-
ragu Allah SWT, tidak akan berbuat aniaya kepada hamba-Nya.
Keputusan tersebut kemudian dilaksanakan Nabi Ibrahim a.s. dan
Nabi Ismail a.s. dengan tulus ikhlas. Hal tersebut bisa diteladani
umat muslim, sebagai berikut:
a) Jika ada masalah yang sulit, sebaiknya dicarikan
penyelesainnya dengan musyawarah. Hasil musyawarah yang
telah disepakati kemudian dilaksanakan bersama-sama.
b) Keteguhan hati dalam melaksanakan perintah Allah SWT.
Sebagai muslim tidak boleh ragu-ragu dalam melaksanakan

liii
perintah Allah SWT. Umat muslim senantiasa yakin dalam
melaksanakan semua perintah Allah SWT.
c) Sebagai umat muslim dianjuran untuk berkurban, bersedekah,
dan beramal. Dengan berkurban, bersedekah. Dan beramal
sebaiknya dengan sesuatu yang berharga dan ia sukai. Umat
muslim hendaknya harus yakin bahwa Allah SWT tidak akan
menyia-nyiakan amal seseorang yang ikhlas, Allah akan
membalas amal seseorang akan dibalas dengan setimpal.
2. Meneladani kisah Nabi Ismail a.s.
a. Kisah Nabi Ismail a.s.
Nabi Ismail a.s. putra sulung Nabi Ibrahim a.s. dari istrinya
yang bernama Hajar. Nabi Ibrahim a.s. mengajak Hajar dan Nabi
Ismail a.s. (ketika masih bayi) ke tengah padang pasir di Mekkah,
dekat sebuah bangunan suci yang kemudian meninggalkan keduanya
di tempat yang kering itu Karena harus pergi ke Palestina. Dalam
perjalanannya itu tidak henti-hentinya Nabi Ibrahim a.s. memanjatkan
do‟a memohon keselamatan bagi istri dan putra yang ditinggalkannya.
Ketika Nabi Ismail a.s. dan Hajar hidup di lembah tandus
Mekkah, lama kelamaan persediaan air mereka habis. Nabi Ismail a.s
yang saat itu masih bayi menangis karena kehausan. Ibunya bingung
mencari air, untuk menghentikan has dan tangis Ismail. Ia berlari-lari
kecil bolak-balik dari Bukit Safa ke Bukit Marwah untuk mencari air.
Usaha Hajar sia-sia.
Setelah Hajar berlari-lari kecil bolak-balik dari Bukit Safa ke
Bukit Marwah sebanyak 7 kali, akhirnya Allah SWT memberi

liv
pertolongan kepada Hajar melalui Malaikat Jibril. Tiba-tiba di dekat
Ismail muncul sebuah mata air yang jernih dan bening. Mata air itu
melimpah kemana-mana. Malaikat Jibril kemudian berteriak,
“Zamzam, zamzam!” yang artinya berkumpullah. Akhirnya mata air
itu berkumpul dan diberi nama Zamzam. Hajar senang sekali
kemudian bersyukur kepada Allah SWT atas pertolongan tersebut.
Ismail tumbuh menjadi anak yang saleh, cerdas, rajin, jujur,
dan patuh. Ismail menaati semua perintah Allah SWT dan orang
tuanya. Ketika Ismail a.s. beranjak remaja, Nabi Ibrahim a.s.
menerima perintah Allah SWT melalui mimpinya yang memintanya
untuk menyembelih Ismail, Nabi Ibrahim a.s. terkejut sehingga
terjaga dari tidurnya.
Nabi Ibrahim a.s. merenungkan mimpinya kemudian
menceritakan kepada anaknya, Ismail.
“Wahai Anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku
menyembelihmu, maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!”
Ismail pun menjawab,”Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang
diperintahkan Allah kepadamu, InsyaAllah Engkau akan mendapatiku
termasuk orang yang sabar!”
Nabi Ibrahim a.s. sangat terharu mendengar jawaban putranya.
Beliau memeluk Ismail a.s. yang sangat berbakti kepada orang tuanya
dan bersedia memenuhi perintah Allah SWT dengan ikhlas. Nabi
Ibrahim a.s. segera melaksanakan perintah penyembelihan Ismail di
sebuah bukit Mina. Ketika keduanya telah berserah diri, Nabi Ibrahim

lv
a.s. membaringkan Ismail, tiba-tiba turunlah wahyu Allah SWT,
“Wahai Ibrahim! Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.
Sungguh demikianlah kami member balasan kepada orang-orang yang
berbuat baik”.
Atas Izin Allah SWT, ketika hendak disembelih, Ismail ganti
dengan seekor sembelihan (Kambing/domba) yang besar. Peristiwa
itu merupakan awal diperintahkannya berkurban bagi umat Islam
setiap hari raya Idhul Adha.
b. Teladan Nabi Ismail a,s.
Dari kisah Nabi Ismail a.s. banyak hal yang bisa diteladani
diantaranya sebagai berikut:
1) Nabi Ismail a.s. sangat taat pada Allah SWT. Sebagai anak
muslim harus senantiasa menaati perintah Allah dengan tanpa
ragu-ragu sedikitpun. Umat muslim menyakini bahwa salat,
belajar, bersedekah, dan melaksanakan semua diperintahkan Allah
SWT dan menjauhi segala yang dilarang Allah SWT pasti ada
hikmah yang tersimpan dalam perintah Allah SWT tersebut.
2) Nabi Ismail a.s. sangat taat pada orang tuanya. Sebagai anak
muslim harus senantiasa menaati orang tua, selama perintah orang
tua tidak bertentangan dengan agama. Anak muslim tidak
diperbolehkan bermalas-malasan jika disuruh membantu orang
tua.
Apabila perintah orang tua itu bertentangan dengan agama,
seorang anak boleh menolaknya, tapi harus dilakukan dengan sopan.

lvi
Walaupun demikian anak wajib menghormat orang tua.dan tidak
boleh berbuat kasar kepada orang tua.
D. Model Pembelajaran Reading Guide
1. Pengertian Model Pembelajaran Reading Guide
Model pembelajaran reading guide adalah model pembelajaran
yang memandu peserta didik untuk membaca panduan yang disiapkan
oleh guru sesuai dengan materi yang akan diajarkan dengan waktu yang
sudah ditentukan, disisi lain guru juga akan memberi pertanyaan yang
membahas seputar materi yang telah dibaca peserta didik (Ismail,
2008:80).
Dengan model pembelajaran reading guide, diharapkan dapat
tercipta pembelajaran yang kondusif. Model pembelajaran reading guide
bertujuan untuk membantu peserta didik lebih terfokus dan mudah dalam
memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru.
2. Langkah-langkah model pembelajaran reading guide
Langkah-langkah penerapan model reading guide (Ismail, 2008:80) yaitu
sebagai berikut:
h. Tentukan bacaan yang akan dipelajari.
i. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab peserta didik atau
kisi-kisi dan boleh juga bagan atau skema yang dapat diisi mereka
dari bahan bacaan yang telah dipilih.
j. Bagikan bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisinya kepada
peserta didik.

lvii
k. Tugas peserta didik adalah mempelajari bahan bacaan tersebut dengan
menggunakan pertanyaan dan kisi-kisi yang ada. Batasi aktivitas ini
sehingga tidak memakan waktu yang berlebihan,
l. Bahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanyakan jawaban
kepada peserta didik.
m. Pada akhir pembelajaran, berilah ulasan dan penjelasan secukupnya.
n. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.
3. Kelebihan reading guide
a. Dengan model pembelajaran reading guide, guru dapat menguasai
bahan pelajaran yang disampaikan.
b. Peserta didik lebih berperan aktif.
c. Membangkitkan minat baca peserta didik.
d. Guru mudah mengetahui kelemahan dan kelebihan siswa dalam
membaca
e. Model pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan
ukuran kelas yang besar.
f. Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas/pekerjaan, sebab
dalam strategi reading guide anak-anak harus
mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang telah dikerjakan.
4. Kekurangan reading guide
a. Kurang efektif dalam membaca karena singkatnya waktu.
b. Terkadang membuat siswa menjadi jenuh.

lviii
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Awal (Pra Siklus)
1. Perolehan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran PAI
Pada tahap ini peneliti menggunakan nilai ulangan harian mata
pelajaran PAI untuk memperoleh kemampuan siswa kelas IV SD Negeri
Baleagung Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Berikut ini hasil
nilai ulangan harian sebelum diberikan tindakan berupa model
pembelajaran reading guide.
Tabel 3.1
Nilai Ulangan Harian
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan
1 Riyan Febri Pratama 50 Tidak Tuntas
2 Kholifatul Mukrifah 62 Tidak Tuntas
3 M. Tafdilul Baihaqi 80 Tuntas
4 Erna Sari 62 Tidak Tuntas
5 Sofiyan Ridho 72 Tuntas
6 Agus Cahyo Saputro 45 Tidak Tuntas
7 Ahmad Basori 50 Tidak Tuntas
8 Ahmad Iqbal 51 Tidak Tuntas
9 Bakti Firmansyah 55 Tidak Tuntas
10 Dina Fanisa 50 Tidak Tuntas
43

lix
11 Nadila Nur Azalina 70 Tuntas
12 Nurul Jamilah 73 Tuntas
13 Syeva Raissa A. 70 Tuntas
14 Dewi Irawati 44 Tidak Tuntas
15 Bunga Silih Sari 70 Tuntas
Tabel 3.2
Hasil Evaluasi Pra Siklus
Indikator Pra Siklus
Banyak peserta didik memperoleh nilai 70 6
Banyak peserta didik yang memperoleh nilai < 70 9
Nilai rata-rata 60.26
Ketuntasan belajar 40 %
2. Data Keadaan Siswa
Penelitian ini dilakukan di ruang kelas IV di SD Negeri
Baleagung Kec. Grabag Kab. Magelang. Sedangkan subjek penelitian
tersebut adalah seluruh anak kelas IV di SD Negeri Baleagung Kec.
Grabag Kab.Magelang yang berjumlah 15 anak yang terdiri dari 7 laki-laki
dan 8 perempuan. Adapun data selengkapnya sebagai berikut:
Tabel 3.3
Daftar Nama Siswa Kelas IV SD Negeri Baleagung
Tahun Ajaran 2014/2015

lx
No Nama Siswa Jenis Kelamin
1 Riyan Febri Pratama Laki-Laki
2 Kholifatul Mukrifah Perempuan
3 M. Tafdilul Baihaqi Laki-laki
4 Erna Sari Perempuan
5 Sofiyan Ridho Laki-laki
6 Agus Cahyo Saputro Laki-laki
7 Ahmad Basori Laki-laki
8 Ahmad Iqbal Laki-laki
9 Bakti Firmansyah Laki-laki
10 Dina Fanisa Perempuan
11 Nadila Nur Azalina Perempuan
12 Nurul Jamilah Perempuan
13 Syeva Raissa A. Perempuan
14 Dewi Irawati Perempuan
15 Bunga Silih Sari Perempuan
3. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam materi akhlak terpuji. Penelitian ini menggunakan model
pembelajaran Reading Guide yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus.
Adapun waktu penelitiannya adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan siklus I dilaksanakan pada 17 Maret 2015

lxi
b. Kegiatan siklus II dilaksanakan pada 24 Maret 2015
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I yaitu sebagai berikut:
Hari/Tanggal : Selasa,17 Maret 2015
Waktu : Jam ke I dan II (07.15-08.25)
Tempat : Ruang Kelas IV di SDN Baleagung
Adapun materi yang diajarkan adalah sebagai berikut:
Mata Pelajaran : PAI (Akhlak)
Kelas/Semester : IV/2
Standar Kompetensi : Membiasakan akhlak terpuji
Kompetensi Dasar : Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan kisah keteladanan
Nabi Ibrahim a.s.
2. Siswa dapat menyebutkan perilaku yang
meneladani Nabi Ibrahim a.s.
Materi Pembelajaran : 1. Kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s.
2. Perilaku meneladani Nabi Ibrahim a.s.
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, Reading Guide, Penugasan
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan kelas
adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
a. Guru merencanakan materi pembelajaran akhlak terpuji yaitu
meneladani Nabi Ibrahim a.s., dengan menerapkan model
pembelajaran Reading Guide

lxii
b. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai
pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Menyusun lembar pengamatan peserta dalam kegiatan
pembelajaran.
d. Menyiapkan tes dengan materi akhlak terpuji.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan ini dapat dijabarkan, sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
1) Guru memberi salam
2) Guru memimpin doa
3) Guru mengabsensi siswa
4) Guru memberikan apersepsi
b. Kegiatan Inti
1) Guru mengawali dan mengajukan beberapa pertanyaan.
2) Guru menjelaskan tentang sub materi yang akan disampaikan.
3) Guru memerintahkan siswa mempelajari bahan bacaan tentang
kisah dan keteladanan Nabi Ibrahim a.s.
4) Guru memerintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan sesuai
dengan bahan bacaan berkompetisi dalam kebaikan.
5) Guru membahas pertanyaan tersebut dengan menanyakan jawaban
kepada peserta didik.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik.
2) Guru menutup pertemuan dengan salam penutup.
3. Pengamatan

lxiii
Pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dengan
model Reading Guide, serta mengetahui kendala yang dihadapi dalam
menerapkan pembelajaran yang sedang berlangsung.
4. Refleksi
Pada siklus II, hasil pengamatan dan refleksi menunjukkan siswa
dalam kategori kurang paham sudah berkurang jika dibandingkan
dengan siklus I. Selain itu bimbingan guru terhadap siswa serta motivasi
yang diberikan cukup membuat anak mengerti pentingnya materi
pendidikan.
Dari prestasi belajar siswa juga terjadi peningkatan kemampuan
siswa dalam menyelesaikan tugas dengan baik. Terbukti dari tingkat
ketuntasan belajar klasikal pra siklus sebesar 40% dengan nilai rata-rata
60.26, pada siklus I menjadi 73.33% dengan nilai rata-rata 70.67.
Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat peningkatan kemampuan
siswa dalam hasil belajar siswa.
Setelah melaksanakan tindakan pengamatan dalam pembelajaran
di dalam kelas, selanjutnya diadakan refleksi dari tindakan yang
dilakukan. Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan,
dianalisis dan digunakan sebagai dasar untuk membuat perencanaan
pembelajaran siklus II.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus kedua yaitu sebagai berikut:
Hari/Tanggal : Selasa,24 Maret 2015
Waktu : Jam ke I dan II (07.15-08.25)

lxiv
Tempat : Ruang Kelas IV di SDN Baleagung
Adapun materi yang diajarkan adalah sebagai berikut:
Mata Pelajaran : PAI (Akhlak)
Kelas/Semester : IV/2
Standar Kompetensi : Membiasakan akhlak terpuji
Kompetensi Dasar : 1. Meneladani perilaku Nabi Ismail a.s
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan kisah keteladanan
Nabi Ismail a.s.
2. Siswa dapat menyebutkan perilaku yang
meneladani Nabi Ismail a.s.
Materi Pembelajaran : 1. Kisah keteladanan Nabi Ismail a.s.
2. Perilaku meneladani Nabi Ismail a.s.
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, Reading Guide,dan Penugasan.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan kelas
adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
a. Guru merencanakan materi pembelajaran akhlak terpuji yaitu
meneladani Nabi Ismail a.s.., dengan menerapkan model
pembelajaran Reading Guide
b. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai
pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Menyusun lembar pengamat aktivitas peserta dalam kegiatan
pembelajaran.
d. Menyiapkan format evaluasi yang berupa tes obyektif.

lxv
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan ini dapat dijabarkan, sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
1) Guru memberi salam
2) Guru memimpin doa
3) Guru mengabsensi siswa
4) Guru memberikan apersepsi
b. Kegiatan Inti
1) Guru mengawali dan mengajukan beberapa pertanyaan.
2) Guru menjelaskan tentang sub materi yang akan disampaikan.
3) Guru memerintahkan siswa mempelajari bahan bacaan tentang
kisah dan keteladanan Nabi Ismail a.s.
4) Guru memerintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan sesuai
dengan bahan bacaan berkompetisi dalam kebaikan.
5) Guru membahas pertanyaan tersebut dengan menanyakan jawaban
kepada peserta didik.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik.
2) Guru menutup pertemuan dengan salam penutup.
3. Pengamatan
Pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dengan
model pembelajaran Reading Guide, serta mengetahui kendala yang
dihadapi dalam menerapkan pembelajaran yang sedang berlangsung.

lxvi
4. Refleksi
Setelah melaksanakan tindakan pengamatan dalam pembelajaran di
dalam kelas, selanjutnya diadakan refleksi dari tindakan yang dilakukan.
Dalam kegiatan pada siklus II didapatkan, sebagai berikut:
a. Proses belajar mengajar dengan metode reading guide ini berjalan
lancar , semua siswa telah memahami dan berjalan sendiri tanpa harus
diperintah oleh guru.
b. Suasana kelas dalam pembelajaran sudah aktif, sebagian besar siswa
sudah memperhatikan dengan baik. Suasana kelas terlihat kondusif
sebagaimana proses belajar mengajar pada umumnya.
c. Pelaksanaan siklus II berlangsung dengan baik, kondusif, serta
aktivitas belajar siswa meningkat.
Sedangkan hasil belajar siswa telah mencapai nilai rata-rata
75.33 sehingga meningkat lebih baik dari siklus sebelumnya. Tingkat
ketuntasan klasikal sudah memenuhi indikator keberhasilan 85% dengan
prosentase mencapai 85%. Dengan demikian, dapat dikatakan
pelaksanaan siklus II ini berhasil, karena ada peningkatan kemampuan
siswa dalam menyelesaikan tugas dengan baik. Hal ini terbukti dari daya
serap yang dicapai berturut-turut, sehingga peneliti dapat mengatakan
siklus II telah berhasil dengan baik.

lxvii
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti melaksanakan Penelitian tindakan kelas
(PTK) dengan menggunakan model pembelajaran reading guide. Model
pembelajaran reading guide bukanlah model pembelajaran baru di dunia
pendidikan Indonesia, namun model pembelajaran yang baru bagi SD Negeri
Baleagung Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Acuan penilaian pada
penelitian ini, peneliti menggunakan Kriteria ketuntasan Klasikal 85% dari
jumlah sluruh siswa yang berpatokan pada nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Berdasarkan data nilai ulangan harian mata pelajaran PAI diperoleh
kelas IV SD Negeri Baleagung Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang
menunjukkan bahwa KKM untuk mata pelajaran PAI adalah 70. Adapun
dibawah ini dipaparkan hasil nilai ulangan harian mata pelajaran PAI pra
siklus, siklus I, dan siklus II:
Tabel 4.1
Nilai Ulangan Harian Pra Siklus
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan
1 Riyan Febri Pratama 50 Tidak Tuntas
2 Kholifatul Mukrifah 62 Tidak Tuntas
3 M. Tafdilul Baihaqi 80 Tuntas
4 Erna Sari 62 Tidak Tuntas
5 Sofiyan Ridho 72 Tuntas
6 Agus Cahyo Saputro 45 Tidak Tuntas
7 Ahmad Basori 50 Tidak Tuntas
8 Ahmad Iqbal 51 Tidak Tuntas
lxvii

lxviii
9 Bakti Firmansyah 55 Tidak Tuntas
10 Dina Fanisa 50 Tidak Tuntas
11 Nadila Nur Azalina 70 Tuntas
12 Nurul Jamilah 73 Tuntas
13 Syeva Raissa A. 70 Tuntas
14 Dewi Irawati 44 Tidak Tuntas
15 Bunga Silih Sari 70 Tuntas
Rata-rata 60.26
Tabel 4.2
Nilai Evaluasi Siklus I
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan
1 Riyan Febri Pratama 70 Tuntas
2 Kholifatul Mukrifah 75 Tuntas
3 M. Tafdilul Baihaqi 85 Tuntas
4 Erna Sari 75 Tuntas
5 Sofiyan Ridho 75 Tuntas
6 Agus Cahyo Saputro 65 Tidak Tuntas
7 Ahmad Basori 60 Tidak Tuntas
8 Ahmad Iqbal 70 Tuntas
9 Bakti Firmansyah 60 Tidak Tuntas
10 Dina Fanisa 65 Tidak Tuntas
11 Nadila Nur Azalina 70 Tuntas
12 Nurul Jamilah 75 Tuntas
13 Syeva Raissa A. 70 Tuntas
14 Dewi Irawati 70 Tuntas
15 Bunga Silih Sari 75 Tuntas
Rata-rata 70.67

lxix
Tabel 4.3
Nilai Evaluasi Siklus II
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan
1 Riyan Febri Pratama 75 Tuntas
2 Kholifatul Mukrifah 80 Tuntas
3 M. Tafdilul Baihaqi 90 Tuntas
4 Erna Sari 70 Tuntas
5 Sofiyan Ridho 75 Tuntas
6 Agus Cahyo Saputro 60 Tidak Tuntas
7 Ahmad Basori 70 Tuntas
8 Ahmad Iqbal 80 Tuntas
9 Bakti Firmansyah 70 Tuntas
10 Dina Fanisa 70 Tuntas
11 Nadila Nur Azalina 80 Tuntas
12 Nurul Jamilah 85 Tuntas
13 Syeva Raissa A. 70 Tuntas
14 Dewi Irawati 80 Tuntas
15 Bunga Silih Sari 75 Tuntas
Rata-rata 75.33
B. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus, dari data yang
diperoleh menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai siswa yang cukup
baik. Selain itu ansias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran juga sangat
tinggi. Dengan demikian, apabila dipadukan dengan menggunakan model
pembelajaran reading guide dalam pembelajaran PAI dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Baleagung Kecamatan Grabag

lxx
Kabupaten Magelang. Hal ini dapat dilihat tabel gabungan nilai evaluasi dari
siklus ke siklus sebagai berikut
Tabel 4.4
Gabungan Nilai Evaluasi Antar Siklus
No Nama Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 Riyan Febri Pratama 50 70 75
2 Kholifatul Mukrifah 62 75 80
3 M. Tafdilul Baihaqi 80 85 90
4 Erna Sari 62 75 70
5 Sofiyan Ridho 72 75 75
6 Agus Cahyo Saputro 45 65 60
7 Ahmad Basori 50 60 70
8 Ahmad Iqbal 51 70 80
9 Bakti Firmansyah 55 60 70
10 Dina Fanisa 50 65 70
11 Nadila Nur Azalina 70 70 80
12 Nurul Jamilah 73 75 85
13 Syeva Raissa A. 70 70 70
14 Dewi Irawati 44 70 80
15 Bunga Silih Sari 70 75 75
Rata-rata 60.62 70.67 75.33
Berdasarkan pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa perolehan
rata-rata nilai pada siklus I meningkat dibandingkan pada pra siklus, yaitu
dari 60.26 menjadi 70.67. Pada siklus II juga mengalami peningkatan
secara signifikan yaitu dengan nilai rata-rata mencapai 75.33 dari siklus
sebelumnya 70.67. Berdasarkan data tersebut, maka dapat diketahui
bahwa pelaksanaan PTK dengan menggunakan model pembelajaran

lxxi
reading guide berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa. berikut
penjabaran dari hasil penelitian dari siklus ke siklus:
1. Siklus I
Proses pembelajaran pada siklus I, peneliti menggunakan model
pembelajaran reading guide. Adapun dalam penelitian mencakup 4
tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Sebelum dilakukan penelitian, peneliti melakukan observasi ke SD
Negeri Baleagung Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Pada
tahap ini hasil tes evaluasi siklus I adalah 73% siswa tuntas (11 siswa)
dan yang tidak tuntas 27% (4 siswa). Dengan demikian siklus I
mengalami peningkatan dibanding pra siklus sebesar 33%. Untuk
perolehan hasil tes evaluasi pada siklus satu dapat dilihat di bawah ini:
Gambar 4.1
Presentase Nilai Tes Evaluasi Siklus I
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh mitra peneliti pada siklus II
adalah sebagai berikut:
a. Kehadiran Siswa
Tuntas
(73%)
Tidak
Tuntas
(27%)
0 0
Nilai Evaluasi Siklus I

lxxii
Pada siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2015,
100% dari seluruh siswa kelas IV SD Negeri Baleagung
Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang dapat hadir di kelas.
b. Pemahaman siswa terhadap Materi
Pada siklus I, 73% (11 siswa) telah memahami materi yang
disampaikan guru, sedangkan 27% (4 siswa) kurang memahami
materi. Terdapat 4 siswa yang tidak tuntas, nilai yang mereka
peroleh belum mencapai KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu
70. Dengan demikian, pada siklus I belum memenuhi indikator
keberhasilan sebesar 85%, sehingga diperlukan langkah
selanjutnya melalui siklus 2.
2. Siklus II
Pada siklus II tindakan penelitian mempertimbangkan
kekurangan dan kendala yang muncul pada siklus I. Untuk proses
pembelajaran masih sama dengan siklus I yaitu dengan menggunakan
model pembelajaran reading guide. Pada siklus II ini persentase
ketuntasan klasikal siswa meningkat sebesar 20%. Dari siklus
sebelumnya sebesar 73% menjadi 93% siswa tuntas. Dari data ini,
diperoleh data siswa yang tidak tuntas sebesar 7 %. Dengan demikian,
presentase nilai yang diperoleh pada siklus II telah memenuhi
indikator keberhasilan dengan tingkat ketuntasan sebesar 85% siswa
mencapai KKM. Perolehan presentase nilai tes evaluasi pada siklus III
sebagai berikut:

lxxiii
Gambar 4.2
Presentase Nilai Tes Evaluasi Siklus II
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh mitra peneliti pada siklus II
adalah sebagai berikut:
a. Kehadiran Siswa
Pada siklus II yang dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2015,
100% dari seluruh siswa kelas IV SD Negeri Baleagung Kecamatan
Grabag Kabupaten Magelang dapat hadir di kelas.
b. Pemahaman Siswa terhadap Materi
Pada siklus II, 93% (14 siswa) telah memahami materi yang
disampaikan guru, sedangkan 7% (1 siswa) kurang memahami
materi.. Dengan demikian, pada siklus II sudah memenuhi indikator
keberhasilan sebesar 85%.
Tuntas
(93%)
Tidak
Tuntas
(7%)
0 0
Nilai Evaluasi Siklus II

lxxiv
3. Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan
Tabel 4.5
Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan
No Kategori Pra siklus Siklus I Siklus II
Frek % Frek % Frek %
1 Tuntas 6 40% 11 73% 14 93%
2 Tidak
Tuntas
9 60% 4 27% 1 7%
Jumlah 15 100% 15 100% 15 100%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa ketuntasan
siswa kelas IV SD Negeri Baleagung Kecamatan Grabag Kabupaten
Magelang meningkat. Dari pra siklus, presentase ketuntasan klasikal
sebesar 40 % menjadi 73% pada siklus I. kemudian meningkat lagi
pada siklus II sebesar 93%. Dan pada siklus II meningkat sebesar
20% dengan presentase ketuntasan klasikal mencapai 93%. Artinya
pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan dengan
presentase yang ditentukan 85% .

lxxv
BAB V
PENUTUP
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran reading guide dapat meningkatkan prestasi belajar
PAI materi akhlak terpuji di kelas IV SD Negeri Baleagung Kec.Grabag
Kab. Magelang. Siswa mencapai KKM ditandai dengan peningkatan
Kriteria Ketuntasan Klasikal pada siklus 1 sebesar 73% dan siklus II
sebesar 93%.
J.Saran
1. Guru
a. Sebaiknya guru lebih variatif dalam menggunakan strategi
pembelajaran, termasuk menggunakan metode reading guide. Hal
ini akan menghilangkan kebosanan dari para siswa dalam
mengikuti proses belajar mengajar.
b. Para guru hendaknya tidak takut-takut dalam mencoba strategi
baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar
anak serta meningkatkan hasil pembelajaran.
c. Sebelum melaksanakan strategi pembelajaran jenis baru,
hendaknya guru melakukan persiapan sebaik-baiknya dengan
mempertimbangkan materi yang sesuai.

lxxvi
2. Sekolah
a. Pihak sekolah diharapkan memberikan dukungan serta himbauan
kepada para guru untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi
pelajaran di kelas.
b. Pihak sekolah sebaiknya melengkapi sarana dan prasarana yang
menunjang bagi penerapan strategi pengajaran yang lebih baik.
60

lxxvii
DAFTAR PUSTAKA
Al Qur‟an dan Terjemahannya 30 Juz. 2007. Solo: PT Qomari Prima Publisher
Abdurrahman, Mulyono. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta
Anitah., Sri dkk. 2008.Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: UT
Aqib, Zainal, dkk.2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk SD, SLB, dan TK,
Bandung:Rama Widya
Arikunto, Suharsimi dkk.2007. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara
Azwar, Saifudin.2000.Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran
Prestasi Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
Basrowi dan Suwandi.2008.Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia
Indonesia
Kusnandar.2011. Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses dalam
Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Press
Muhaimin, dkk..2004.Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan
Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nizar, Samsul, 2002, Filsafat Pendidikan Islam, pendekatan Historis, Teoritis dan
Praktis, cet. ke-1, Jakarta: Ciputat Pers.
Poerwadarminta, W. J. S.. 2006, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka.
PP Nomor 55 Tahun 2007
Sudjana, Nana.1991.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Sukmadinata, Nana Syaodih.2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya
UU No 20 Tahun 2003.2003. Jakarta: PT Kloang Klede Putra Timur Koperasi
Primer Praja Mukti I dan bekerjasama dengan Departemen dalam Negeri
______.2008.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Slameto.1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta

lxxviii
SM, Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Berbasis PAIKEM. Semarang: Rasail
Media Group
Thohirin.2008. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media
Usman, Uzer.1996.Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Yamin, Martinis.2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: GP
Press
Zainal, Arifin.1991. Evaluasi Instruksional Prinsip Tehnik Prosedur . Bandung:
Remaja Rosdakarya

lxxix
LAMPIRAN

lxxx
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SD/MI : SDN Baleagung Kec.Grabag Kab.Magelang
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : IV / 2
Standar Kompetensi : Membiasakan perilaku terpuji
Kompetensi Dasar : Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s
Alokasi Waktu : 2 35 menit (1 pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan kisah keteladanan
Nabi Ibrahim a.s.
2. Siswa dapat menyebutkan perilaku yang
meneladani Nabi Ibrahim a.s.
B. Indikator Keberhasilan : 1. Menjelaskan kisah keteladanan Nabi Ibrahim
a.s.
2. Menyebutkan perilaku yang meneladani Nabi
Ibrahim a.s.
C. Materi Pembelajaran
1. Kisah Keteladanan Nabi Ibrahim a.s.
Nabi Ibrahim merupakan salah satu nabi dan rasul yang diutus Allah
Swt. Nabi Ibrahim dilahirkan di daerah Babylonia yang sekarang dikenal
dengan Irak. Daerah tersebut merupakan daerah yang makmur, namun
rakyatnya tidak mengenal Tuhan yang sesungguhnya. Nabi Ibrahim hidup
di bawah kekuasan Raja yang sangat zalim yaitu Raja Namrud. Nabi
Ibrahim pernah dibakar hidup-hidup oleh Raja Namrud namun tidak
Lampiran 1

lxxxi
terbakar. Hal itu disebabkan keikhlasan dan keimanan Nabi Ibrahim yang
berserah diri kepada Allah.
Nabi Ibrahim menerima ujian yang bertubi-tubi, namun tetap dalam
tabah dan sabar karena Allah semata. Oleh Karena itu,Nabi Ibrahim
termasuk kedalam rasul Ulul Azmi. Nabi Ibrahim mempunyai dua orang
anak, yaitu Ismail dan Ishaq. Nabi Ibrahim pernah diperintahkan oleh
Allah untuk menyembelih anaknya, Ismail. Atas keikhlasan Ibrahim dan
Ismail, Allah menggantikan Ismail dengan hewan sejenis kambing untuk
disembelih. Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mendirikan Ka'bah.
2. Perilaku yang Meneladani Nabi Ibrahim a.s.
6) Senantiasa melaksanakan semua perintah Allah dan meninggalkan
semua larangan Allah SWT.
7) Senantiasa meningkatkan iman kepada Allah SWT dengan cara rajin
mendirikan salat, puasa, dan taat pada orang tua.
8) Mengingatkan teman kita yang berbuat tidak baik untuk senantiasa
berbuat kebaikan.
9) Tidak boleh putus asa dalam belajar. Walaupun ada pelajaran sulit
harus senantiasa berusaha belajar terus-menerus agar bias memahami
pelajaran tersebut.
10) Musyawarah untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
11) Berkurban, bersedekah, dan beramal dengan ikhlas.
D. Metode Pembelajaran : Tanya Jawab, Reading Guide, Penugasan
E. Sumber Belajar : 1. Uay Zoharudin dkk.2011.Pendidikan Agama
Islam untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta : Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
2. Achmad Farichi dkk.2007.Khazanah
Pendidikan Agama Islam Kelas 4 SD.Bogor : Yudistira.
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

lxxxii
No Kegiatan Pembelajaran Waktu
1 Pendahuluan
a. Salam
b. Doa
c. Mengabsensi siswa
d. Apersepsi
10 menit
2 Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru mengawali dengan mengajukan beberapa
pertanyaan, contohnya :
1) Siapa yang tahu tentang kisah Nabi Ibrahim a.s?
2) Sebutkan teladan dari Nabi Ibrahim a.s!
b. Elaborasi
Setelah eksplorasi guru melakukan prolog dengan
peserta didik.
1) Guru menjelaskan tentang sub materi yang akan
disampaikan.
2) Guru membagi bahan bacaan dengan
pertanyaan kepada peserta didik.
3) Guru memerintahkan siswa mempelajari bahan
bacaan tentang kisah dan keteladanan Nabi
Ibrahim a.s.
4) Guru memerintahkan siswa untuk menjawab
pertanyaan sesuai dengan bahan bacaan
berkompetisi dalam kebaikan.
5) Guru membahas pertanyaan tersebut dengan
menanyakan jawaban kepada peserta didik.
c. Konfirmasi
Setelah guru melakukan explorasi dan elaborasi,
guru membuka pertanyaan bagi siswa yang kurang
paham dengan materi dan menyimpulkan materi
50 menit

lxxxiii
yang baru dipelajari.
3 Kegiatan Penutup
a. Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik.
b. Salam penutup
30 menit
G. Penilaian
Teknin Penilaian : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen Penilaian : Lembar Penilaian Tes Subyektif
Lembar Penilaian
No Soal Kunci Jawaban
1. Jelaskan secara singkat
tentang kisah keteladanan
Nabi Ibrahim a.s. !
Nabi Ibrahim merupakan salah satu nabi dan rasul yang
diutus Allah Swt. Nabi Ibrahim dilahirkan di daerah
Babylonia yang sekarang dikenal dengan Irak. Nabi
Ibrahim hidup di bawah kekuasan Raja yang sangat zalim
yaitu Raja Namrud dan pernah dibakar hidup-hidup oleh
Raja Namrud namun tidak terbakar. Hal itu disebabkan
keikhlasan dan keimanan Nabi Ibrahim yang berserah
diri kepada Allah. Nabi Ibrahim menerima ujian yang
bertubi-tubi, namun tetap dalam tabah dan sabar karena
Allah semata. Nabi Ibrahim pernah diperintahkan oleh
Allah untuk menyembelih anaknya, Ismail. Atas
keikhlasan Ibrahim dan Ismail, Allah menggantikan
Ismail dengan hewan sejenis kambing untuk disembelih.
2. Sebutkan 4 perilaku yang
meneladani Nabi Ibrahim
a.s !
a) Senantiasa melaksanakan semua perintah Allah dan
meninggalkan semua larangan Allah SWT.
b) Senantiasa meningkatkan iman kepada Allah SWT
dengan cara rajin mendirikan salat, puasa, dan taat
pada orang tua.
c) Musyawarah untuk menyelesaikan suatu
permasalahan.
d) Berkurban, bersedekah, dan beramal dengan ikhlas.

lxxxiv

lxxxv
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SD/MI : SDN Baleagung Kec.Grabag Kab.Magelang
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : IV / 2
Standar Kompetensi : Membiasakan perilaku terpuji
Kompetensi Dasar : Meneladani perilaku Nabi Ismail a.s.
Alokasi Waktu : 2 35 menit (1 pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan kisah keteladanan
Nabi Ismail a.s.
2. Siswa dapat menyebutkan perilaku yang
meneladani Nabi Ismail a.s.
B. Indikator Keberhasilan : 1. Menjelaskan kisah keteladanan Nabi Ismail
a.s.
2. Menyebutkan perilaku yang meneladani Nabi
Ismail a.s.
C. Materi Pembelajaran
1. Kisah Keteladanan Nabi Ismail a.s.
Nabi Ismail adalah putra dari Nabi Ibrahim. Nabi Ismail sejak
kecil ditinggalkan oleh ayahnya atas perintah Allah. Nabi Ismail baru
bertemu kembali dengan ayahnya ketika sudah besar. Namun, Nabi
Ismail tidak pernah lupa kepada ayahnya. Nabi Ismail tidak marah karena
ditinggalkan oleh ayahnya ketika kecil. Nabi Ismail tahu itu semua
karena kehendak Allah.
Nabi Ismail hidup bersama ibunya, Siti Hajar sejak kecil. Sudah
barang tentu, Nabi Ismail selalu membantu ibunya sehari-hari. Nabi
Ismail besar atas asuhan ibunda yang salehah. Nabi Ismail pun tumbuh
menjadi orang yang saleh.
Setelah besar, Nabi Ismail berkumpul kembali dengan ayahnya,
Nabi Ibrahim. Begitu bertemu, Nabi Ismail langsung mengenali bahwa
Lampiran 2

lxxxvi
yang beliau temui adalah ayahnya. Tidak ada lupa sedikitpun dalam hati
Nabi Ismail terhadap ayah yang sangat dicintainya.
Setelah Nabi Ibrahim mendapatkan perintah untuk menyembelih
putranya, Nabi Ismail dengan tulus dan rela menerima perintah itu. Nabi
Ismail rela karena ia tahu itu adalah perintah Allah. Nabi Ismail tidak
mau melanggar perintah Allah.Perilaku yang Meneladani Nabi Ismail a.s.
2. Di antara perilaku terpuji Nabi Ismail yang wajib kita teladani adalah
sebagai berikut.
1. Sabar dan tabah menghadapi cobaan.
2. Tumbuh sebagai anak yang selalu membantu ibunya.
3. Menyayangi kedua orangtuanya.
4. Teguh dalam menjalankan ajaran Allah. Salah satu contohnya adalah
rela disembelih.
D. Metode Pembelajaran : Tanya Jawab, Reading Guide, dan Penugasan
E. Sumber Belajar : 1. Uay Zoharudin dkk.2011.Pendidikan Agama
Islam untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta : Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
2. Achmad Farichi dkk.2007.Khazanah
Pendidikan Agama Islam Kelas 4 SD.Bogor : Yudistira.
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran Waktu
1 Pendahuluan
a. Salam
b. Doa
c. Mengabsensi siswa
d. Apersepsi
10 menit
2 Kegiatan Inti 50 menit

lxxxvii
a. Eksplorasi
Guru mengawali dengan mengajukan beberapa
pertanyaan, contohnya :
1) Siapa yang tahu tentang kisah Nabi Ismail a.s ?
2) Sebutkan teladan dari Nabi Ismail a.s !
b. Elaborasi
Setelah eksplorasi guru melakukan prolog dengan
peserta didik.
1) Guru menjelaskan tentang sub materi yang akan
disampaikan.
2) Guru membagi bahan bacaan dengan
pertanyaan kepada peserta didik.
3) Guru memerintahkan siswa mempelajari bahan
bacaan tentang kisah dan keteladanan Nabi
Ismail a.s.
4) Guru memerintahkan siswa untuk menjawab
pertanyaan sesuai dengan bahan bacaan
berkompetisi dalam kebaikan.
5) Guru membahas pertanyaan tersebut dengan
menanyakan jawaban kepada peserta didik.
c. Konfirmasi
Setelah guru melakukan explorasi dan elaborasi,
guru membuka pertanyaan bagi siswa yang kurang
paham dengan materi dan menyimpulkan materi
yang baru dipelajari.
3 Kegiatan Penutup
a. Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik.
b. Salam penutup
30 menit
G. Penilaian
Teknin Penilaian : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen Penilaian : Lembar Penilaian Tes Subyektif

lxxxviii
Lembar Penilaian
No Soal Kunci Jawaban
1. Jelaskan secara
singkat tentang kisah
keteladanan Nabi
Ismail a.s. !
Nabi Ismail adalah putra dari Nabi Ibrahim. Nabi Ismail sejak
kecil ditinggalkan oleh ayahnya atas perintah Allah. Nabi
Ismail baru bertemu kembali dengan ayahnya ketika sudah
besar. Namun, Nabi Ismail tidak pernah lupa kepada ayahnya.
Nabi Ismail tidak marah karena ditinggalkan oleh ayahnya
ketika kecil. Nabi Ismail tahu itu semua karena kehendak Allah.
Setelah besar, Nabi Ismail berkumpul kembali dengan ayahnya,
Nabi Ibrahim. Begitu bertemu, Nabi Ismail langsung mengenali
bahwa yang beliau temui adalah ayahnya. Tidak ada lupa
sedikitpun dalam hati Nabi Ismail terhadap ayah yang sangat
dicintainya. Setelah Nabi Ibrahim mendapatkan perintah untuk
menyembelih putranya, Nabi Ismail dengan tulus dan rela
menerima perintah itu. Nabi Ismail rela karena ia tahu itu
adalah perintah Allah. Nabi Ismail tidak mau melanggar
perintah Allah.Perilaku yang Meneladani Nabi Ismail a.s.
2. Sebutkan 4 perilaku
yang meneladani Nabi
Ismail a.s !
a. Sabar dan tabah menghadapi cobaan.
b. Tumbuh sebagai anak yang selalu membantu ibunya.
c. Menyayangi kedua orangtuanya.
d. Teguh dalam menjalankan ajaran Allah. Salah satu
contohnya adalah rela disembelih.

lxxxix

xc
Lampiran 3
Lampiran 4
Dokumentasi
Proses Pembelajaran dengan Model Reading Guide

xci

xcii

xciii

xciv
PROFIL SD NEGERI BALEAGUNG KEC.GRABAG KAB. MAGELANG
1 Nama Sekolah : SD Negeri Baleagung
2 NIS : -
3 NPSN : 20307856
4 NSS : 101030818029
5 NSB : 010111780616001
6 Alamat : Dusun Baleagung
7 Desa : Baleagung
8 Kecamatan : Grabag
9 Kabupaten : Magelang
10 Propinsi : Jawa Tengah
11 Kode Pos : 56196
12 Telepon : 081392612146
13 Daerah : Pedesaan
14 Status : Negeri
15 Gugus Sekolah : Diponegoro/Kartini
16 Terakreditasi : B
17 Surat Keputusan/IMB : -
18 Kepemilikan : MIlik Kas Desa
19 Tahun Operasional : 1976
20 Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi
21 Status Bangunan Sekolah : Milik Pemerintah
22 Luas Bangunan : 1.516 m2
23 Lokasi Sekolah : Desa Baleagung
A. VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
1. Visi SD Negeri Baleagung
Pendidikan dasar yang berkualitas dan bermutu akan menjamin
terbentuknya insane yang berdaya guna, berbudi luhur, dan berhasil
guna sesuai IMTAK dan IPTEK.
2. Misi SD Negeri Baleagung
a. Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Terampil di segala bidang yang positif.
c. Cerdas dalam berfikir.
d. Mandiri.
3. Tujuan Umum Pendidikan SD Negeri Baleagung
a. Siswa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia.
b. Siswa sehat jasmani dan rohani.
Lampiran 5

xcv
c. Siswa memilih dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan
keterampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang
lebih tinggi.
d. Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat, dan kebudayaannya.
e. Siswa kreatif, terampil, dan bekerja untuk dapat mengembangkan
diri secara terus-menerus.
4. Jumlah Siswa dalam 3 Tahun Terakhir
Kelas
Tahun Pelajaran
2012/2013
Tahun Pelajaran
2013/2014
Tahun Pelajaran 2014/2015
Ket
Jml Rombel Jml Siswa Jml Rombel Jml Siswa Jml Rombel Jml Siswa
I 1 27 1 22 1 24
II 1 15 1 16 1 19
III 1 16 1 18 1 17
IV 1 17 1 12 1 15
V 1 15 1 18 1 11
VI 1 10 1 15 1 18
Jml 6 100 6 101 6 104
5. Tenaga Pendidik dan Kependidikan
No Tingkat
Pendidikan
Jumlah Guru Jumlah
Keterangan
GT GTT DPK TU Penjaga
1 S1 6 1 - 7 - -
2 D2 - 2 - 2 - -
3 D3 - - - - 1 -
4 SLTA - - - - - 1
Jumlah 6 3 - 9 1 1

xcvi
6. Sarana Prasarana Pendidikan
No Jenis Barang Jml Kondisi Ket
Baik Rusak ringan Rusak Berat
1 Ruang Kelas 6 3 - 3
2 Ruang Guru 1 - - 1
3 Ruang Kepsek 1 - - 1
4 Ruang Tamu - - - -
5 Ruang Perpustakaan - - - -
6 Ruang UKS - - - -
7 Ruang KM/WC 3 3 - -
8 Ruang Komputer - - - -
9 Ruang Kesenian - - - -
10
Ruang Koperasi
Sekolah - - - -
11 Bangku belajar siswa 73 33 21 19
7. Daftar nama guru dan karyawan
a. Sariyo, S.Pd : Kepala Sekolah
b. Marmiyati, S.Pd.SD : Guru kelas III
c. Luchtar Fachruddin, S.Pd. : Guru kelas II
d. A. Indrawati, S.Pd. : Guru kelas V
e. Dwi Lestiyo Rini, S.Pd. : Guru kelas IV
f. Lina Dewi K. W. : Guru kelas VI
g. R. Setyaningtyas, S.Pd. : Guru kelas I
h. Subiyati, A.Md. : Guru Penjaskes
i. Nur Cahyo : Penjaga

xcvii
j. Munawaroh, A.Md. : Operator
k. H. Zubaedi : Guru Penjaskes
l. Nurul Maunah : Guru Pendidikan Agama Islam
Lampiran 6 (SURAT-SURAT)

xcviii

xcix

c

ci
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Lampiran 7

cii
Nama : Nurul Maunah
Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 20 September 1985
Alamat : Nglarangan RT :015/RW 007 Ngipik Pringsurat
Temanggung
Pendidikan : 1. SD Citrososno 1 lulus tahun 1998
2. MTsN Grabag lulus tahun 2001
3. MAN 1 Payaman Magelang lulus tahun 2004
4. D2 STAIN Salatiga lulus tahun 2006
5. Masuk IAIN Salatiga tahun 2012