P U T U S A N NOMOR :43/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN ... · kecamatan Medan Area, kota Medan)...
Transcript of P U T U S A N NOMOR :43/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN ... · kecamatan Medan Area, kota Medan)...
P U T U S A NNOMOR :43/PDT/2015/PT-MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
----- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara
Perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut
dalam perkara antara : ---------------------------------------------------------------------------
Insinyur EDDY HARISON, Pekerjaan Wiraswasta, alamat di Jl. Puri No.62,
Kelurahan Kota Maksum IV, Kecamatan Medan Area, Kota
Medan, dalam hal ini di wakili oleh kuasanya Zulham
Effendi Muchtar, SH, CN., Hj. Erma Sujianti Tarigan,
SH.MH., dan Toplah, SH, Advokat-Pengacara pada kantor
Advokat dan Pengacara Zulham Effendi Muchtar, SH. CN.,
berkantor di jln. Rahmadsyah No. 446 C/21 No. 65
Kelurahan Kota Maksum IV, Kecamatan Medan Area, Kota
Medan, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 12
September 2011, dalam hal ini selanjutnya disebut
Sebagai PENGGUGAT / sekarang PEMBANDING ;
M E L A W A N :
1. PT. BANK MUTIARA, Tbk, cabang Medan(dahulu bernama Bank Centuri
PT. Tbk) yang berkantor di jalan Putri Hijau No.4 B-C,
kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota
Medan, dalam hal ini disebut sebagai TERGUGAT I/sekarang TERBANDING I ;
2. PT. KOBALINDO (balai lelang Kobalindo) berkedudukan dan berkantor di
Menara Global lt.2, Jalan Gatot Subroto Kav. 27, Jakarta
Selatan, dalam hal ini disebut sebagai TERGUGAT II /sekarang TERBANDING II ;
Halama 1 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT- Telah membaca :
1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 06 Febuari 2015 Nomor
: 43/PDT/2015/PT-MDN, Tentang penunjukan Majelis Hakim untuk
memeriksa dan mengadili perkara tersebut ditingkat banding ; ------------------
2. Berkas Perkara tanggal 01 Agustus 2012 Nomor : 448/Pdt.G/2011/PN-Mdn
dan Surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut ; -------------------
TENTANG DUDUK PERKARA
----- Menimbang, bahwa Penggugat dengan Surat gugatannya tertanggal 14
September 2011, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Medan dibawah register perkara Perdata Nomor : 448/Pdt.G/2011/PN-Mdn,
yang pada pokoknya sebagai berikut : -----------------------------------------------------
1. Bahwa penggugat adalah pemilik sebidang tanah seluas kurang lebih 207
M2 (dua ratus tujuh meter persegi) sesuai denga sertifikat hak milik(SHM)
No.169 atas nama penggugat(Ir. Eddy Harison), yang terletak di jalan Puri
No.62, kelurahan Kota Matsum IV, kecamatan Medan Area, kota Medan,
dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatas dengan tanah Jl. Puri;;
- Sebelah selatan berbatas dengan tanah Negara;
- Sebelah barat berbatas dengan tanah Negara;
- Sebelah timur berbatas dengan tanah Negara;
2. Bahwa pada tahun 2006 tergugat I memberikan pinjaman kepada
penggugat sebesar Rp.210.000.000;(dua ratus sepuluh juta rupiah) dengan
bunga 19,5%;
3. Bahwa penggugat memperoleh pinjaman tersebut dengan memberikan
jaminan tanah berikut bangunan seluas 207 M2 yang terletak di JL\l. Puri
No.62, kelurahan kota Matsum IV, kecamatan Medan Area kota Medan
sesuai dengan Sertifikat Hak Milik No.169 atas nama penggugat kepada
tergugat I;
4. Bahwa tergugat I memberikan ketentuan kepada penggugat untuk
membayar pinjaman penggugat sebesar Rp. 210.000.000; (dua ratus
sepulu juta rupiah) tidak termasuk bungan kepada tergugat dalam jangka
waktu 60 bulan terhitung dari tahun 2006 dan selambat-lambatnya pada
tanggal 23 Mei 2011;
Halama 2 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN
5. Bahwa pada awalnya penggugat dengan lancer membayar pinjaman
tersebut kepada tergugat I setiap bulannya sebesar Rp.2.000.000; (dua juta
rupiah) sesuai dengan jumlah yang diinginkan/ditentukan oleh tergugat I
dan penggugat sempat menyicil hingga kira-kira Rp. 20.000.000; (dua puluh
juta rupiah), namun pada tahun 2007 penggugat sudah tidak bekerja lagi di
perusahaan tempat penggugat bekerja semula sehingga penggugat tidak
mampu membayar pinjaman tersebut sesuai dengan apa yang ditentukan
oleh tergugat I;
6. Bahwa disebabkan penggugat tidak bekerja lagi di perusahaan tempat
penggugat semula bekerja, dan penggugat membuka usaha kafe sehingga
penggugat hanya mampu membayar kepada tergugat I sebesar
Rp.500.000 (lima ratus ribu rupiah) sampai lunas, dan penggugat memohon
agar bungan atas utang penggugat dihapuskan sebab bungan utang
tersebut sangat memberatkan bagi penggugat;
7. Bahwa akan tetapi tanpa sepengetahuan penggugat, atau secara sepihak
tanah berikut bangunan rumah seluas lebih kurang 207 M2 yang terletak di
jalan Puri No. 62, kelurahan kota Matsum IV, kecamatan Medan Area, kota
Medan sesuai dengan Sertifikat Hak Milik No.169 atas nama penggugat,
telah dialihkan (dilimpahkan) oleh tergugat I kepada tergugat II;
8. Bahwa alangkah terkejutnya ketika pada bulan Agustus 2011 penggugat
menerima surat dari tergugat II yang salah satu isinya menyebutkan bahwa
tergugat II dalam waktu dekat akan melakukan penjualan melalui lelang
atas tanah milik penggugat aquo;
9. Bahwa penggugat telahb berulangkali memperingati tergugat I dan II agar
tidak menjual, mengalihkan, melakukan pelelangan terhadap tanah berikut
bangunan milik penggugat karena penggugat tidak pernah
menjual/mengalihkan tanah/bangunan milik penggugat kepada tergugat I
dan II, namun tidak dihiraukan oleh tergugat I dan tergugat II;
10. Bahwa oleh karenanya perbuatan tergugat I dan II bertentangan dengan
hukum sebab tidak berwenang menjual, mengalihkan, melakukan
pelelangan terhadap tanah berikut bangunan terpekara, hal tersebut
sebagaimana ditegaskan oleh Z. Asikin Kusuma Atmadja dalam catatan
terhaap putusan MA RI No.3438/K/Pdt/1985, tanggal 09 Desember 1987
antara lain menyatakan sebagai berikut “… suatu perjanjian utang piutang
dengan jaminan sebidang tanah, tidak dapat dengan begitu saja menjadi
perbuatan hukum jual beli tanah, manakala si debitur tidak melunasi
Halama 3 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN
utangnya. Syarat yang dikenal dengan nama milik beding ini sudah lama
tidak diperkenankan, terutama dalam suasana hukum adat”;
11. Bahwa perjanjian milik beding dengan tegas dilarang pula sebagaimana
pasal 12 UU No.4 tahun 1996 yang menegaskan, bahwa janji yang
memberikan kewenangan kepada pemegang hak tanggugan untuk memiliki
obyek hak tanggugan apabila debitur cedera janji batal demi hukum;
12. Bahwa oleh karenanya perbuatan tergugat I dan tergugat II yang akan
melakukan penjualan/pelelangan atas tanah berikut bangunan milik
penggugat(terletak di jalan Puri No.62, kelurahan Kota Matsum IV,
kecamatan Medan Area, kota Medan) adalah tidak sah karena tanpa
izin/tanpa persetuan dari penggugat selaku pemilik tanah berikut bangunan
berdasarkan sertifikat hak milik (SHM) No.169, bertentangan dengan
hukum, karenanya adalah merupakan perbuatan melawan hukum (PMH);
13. Bahwa pelelangan secara sepihak sebagaimana akan dilakukan oleh I dan
tergugat II apabila dibiarkan maka dapat memiskinkan rakyat, dan
perbuatan tersebut bertentangan denga azas kepatutan, dan sangat
melukai perasaan keadilan masyarakat, dan selain itu masalah milik beding
sudah lama tidak dibenarkan prakti peradilan (M. Yahya Harahap buku
“Hukum Acara Perdata”);
14. Bahwa oleh karena gugatan penggugat ini didukung oleh bukti-bukti yang
autentik, maka sangat beralasan hukum kiranya pengadilan menyatakan
bukti-bukti penggugat sah dan berharga serta memberikan putusan yang
dapat dijalankan terlebih dahulu dengan serta merta (Vit Voerbaar Bij
Vorraad) meskipun ada verzet, banding maupun kasasi;
15. Bahwa agar gugatan tidak hampa dimohonkan kepada Majelis Hakim untuk
meletakan sita jaminan (conservatoir beslag) atas tanah/bangunan
penggugat aquo;
Berdasarkan alasan-alasan/dalil-dali yang telah diuraikan di atas, dengan ini
dimohonkan kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Medan untuk berkenan
menetapkan suatu hari persidangan dengan memanggil pihak-pihak yang
berperkara, selanjutnya dimohonkan untuk memberi putusan yang amarnya
sebagai berikut :
Dalam Pokok Perkara :
Primer :
1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya;
Halama 4 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN
2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang diletakan dalam perkara
ini;
3. Menghukum penggugat untuk mencicil sisa utang penggugat kepada
tergugat I sebesar Rp.500.000; (lima ratus ribu rupiah) perbulannya kepada
tergugat I sampai utang penggugat lunas, serta menghapus bunga utang
penggugat;
4. Memerintahkan kepada tergugat I dan II untuk menunda dan atau
membatalkan pelaksanaan pelelangan, mengalihkan, menjual atas
sebidang tanah berikut bangunan milik penggugat seluas 207 M2 yang
terletak di jalan Puri No.62, kelurahan kota Matsum IV, kecamatan Medan
Area, kota Medan, dengan hukum (putusan MA No.3438 K/Pdt/1985,
tanggal 9 Desember 1987 dan pasal 12 UU No. 4 tahun 1996);
5. Menetapkan demi hukum terhadap tanah dan bangunan di jalan Puri No.62,
keluraha kota Matsum IV, kecamatan Medan Area, kota Medan
sebagaimana sertifikat hak milik (SHM) No.169 seluas 207 M2 (dua ratus
tujuh meter persegi), merupakan hakmmilik penggugat yang sah;
6. Menyatakan perbuatan tergugat I dan tergugat II melakukan
penjualan/pelelangnan atas tanah berikut bangunan milik penggugat
dengan sertifikat hak milik No.169, (terletak di jalan Puri No.62, kelurahan
kota Matsum IV, kecamatan Medan Area, kota Medan) secara tidak sah
dan tanpa izin/tanpa persetujuan adalah merupakan perbuatan melawan
hukum;
7. Menyatakan tergugat I dan tergugat II, tidak berwenang dan bertentangan
dengan hukum unytuk menjual, mengalihkan, melakukan pelelangan dan
atau melaksanakan eksekusi tanpa hak atas tanah dan bangunan milik
penggugat berupa sebidang tanah dan bangunan seluas lebih kurang 207
M2 yang terletak di jalan Puru No.62, kelurahan Kota Matsum IV,
kecamatan Medan Area, kota Medan;
8. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu dengan serta
merta (Vit Voerbaar Bij Vorraad) meskipun ada verzet, banding maupun
kasasi;
9. Menghukun tergugat I dan tergugat II untuk membayar uang paksa
(dwangsom) sebesar Rp.1.000.000; (satu juta rupiah), setiap harinya jika
tergugat-tergugat lalai melaksanakan putusan ini sejak diberitahukan
secara sah dan patut;
10. Menghukum tergugat I dan tergugat II untuk membayar segala biaya yang
timbul dalam perkara ini;
Halama 5 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN
Subsidair :
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya (Ex Aequo Et Bono).
----- Menimbang, bahwa oleh karena mediasi tidak ditemukan walaupun telah
diberikan waktu yang cukup sehingga sidang dilanjutkan dan Tergugat telah
mengajukan jawaban sebagai berikut : ------------------------------------------------------
- Bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat I telah mengajukan
jawabannya tertanggal 23 Mei 2012 yang pada pokoknya sebagai berikut :
D A L A M E K S E P S IDalam mengajukan eksepsi terhadap gugatan aquo, TERGUGAT I
menggunakan sistematika sebagai berikut:
A. Beberapa klasifikasi eksepsi yang diajukan oleh TERGUGAT I terhadap
gugatan PENGGUGAT yaitu :
1. Eksepsi Gugatan Penggugat kabur dan tidak jelas (“Exceptio
Obscurum Libellum”);
2. Eksepsi terhadap permohonan sita jaminan yang diajukan
Penggugat tidak berdasarkan hukum (“Exceptio Onrechtmatig
Ongegrond”);
B. Permohonan kepada Majelis Hakim untuk menerima eksepsi-eksepsi
yang diajukan oleh TERGUGAT I;
GUGATAN PENGGUGAT KABUR DAN TIDAK JELAS (“EXCEPTIOOBSCURUM LIBELLUM”)
1. Bahwa berdasarkan jurisprudensi, teori dan praktek hukum acara yang
berlaku, maka suatu gugatan dapat dikategorikan/diklasifikasikan sebagai
“gugatan yang kabur dan tidak jelas (obscuur libel)” karena Posita
Gugatan PENGGUGAT tidak konsisten satu sama lain, sehingga berpotensi
menjebak Majelis Hakim Yang Terhormat (Vide Putusan Putusan
mahkamah Agung No. 3097K/Sip/1983 tanggal 26 Maret 1987)
2. Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka sudah selayaknya jika Majelis
Hakim yang terhormat sependapat dengan TERGUGAT I bahwa gugatan
PENGGUGAT kabur dan tidak jelas, sekaligus menerima dan mengabulkan
exceptio obscurum libellum yang diajukan oleh TERGUGAT I , sehingga
karenanya Gugatan Penggugat HARUS DITOLAK atau setidak-tidaknyaDINYATAKAN TIDAK DAPAT DITERIMA (Niet Ontvankelijke Verklaard)
Halama 6 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN
PERMOHONAN SITA JAMINAN PENGGUGAT TIDAK BERDASARKANHUKUM (“EXCEPTIO ONRECHTMATIG ONGEGROND”)
1. Dalam gugatannya, PENGGUGAT mohon kepada pengadilan untuk
meletakkan sita jaminan terhadap sebidang tanah dan bangunan di Jl. Puri
Indah No.62, Kelurahan Kota Matsum IV, Kecamatan Medan Area, Kota
Medan yang saat ini telah beralih sebagai harta kekayaan milik
TERGUGAT I. Perlu TERGUGAT I informasikan bahwa objek barang sitaan
yang dimohonkan oleh PARA PENGGUGAT adalah barang-barang yang
menurut Pasal 50 butir d Undang-undang No. 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara dikategorikan dilarang untuk diletakkan sita
jaminan karena barang-barang tersebut milik Negara. Secara lengkap
Pasal 50 butir d Undang-undang No. 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara menyatakan:
“Pihak manapun dilarang melakukan penyitaan terhadap barang tidakbergerak dan hak kebendaan lainnya milik Negara/Daerah”.
2. Keberatan ini diajukan dengan alasan bahwa terhitung sejak tanggal 21
November 2008, Lembaga Penjamin Simpanan (‘LPS’) telah mengambil
alih segala hak dan wewenang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),
Kepemilikan, kepengurusan, dan/atau kepentingan lain pada TERGUGAT I,
berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Pasal 40 undang-undang nomor
24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simapanan sebagaimana telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2009 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2008
menjadi Undang-undang LPS. Bahwa oleh karena LPS merupakan
Lembaga Pemerintah yang dibentuk berdasarkan Undang-undang dan
harta kekayaannya
merupakan Kekayaan Negara yang dipisahkan, maka dapat disimpulkan
bahwa TERGUGAT I merupakan Bank milik dan dikendalikan Pemerintah;
3. Berdasarkan Undang-undang No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa permohonan sita
jaminan yang diajukan oleh PENGGUGAT tidak mempunyai dasar hukum.
Oleh karena itu sudah selayaknya jika Majelis Hakim yang terhormat
sependapat dengan TERGUGAT I sekaligus menerima dan mengabulkan
exceptio onrectmatig ongegrond yang diajukan oleh TERGUGAT I ;
Halama 7 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN
PERMOHONAN KEPADA MAJELIS HAKIM UNTUK MENERIMA DANMENGABULKAN EKSEPSI-EKSEPSI YANG DIAJUKAN OLEH TERGUGAT I
Berdasarkan eksepsi-eksepsi yang dikemukakan di atas yaitu:
1. Eksepsi gugatan Penggugat kabur dan tidak jelas (“Exceptio ObscurumLibellum”);
2. Eksepsi terhadap permohonan sita jaminan yang diajukan Penggugat tidak
berdasarkan hukum (Exceptio onrechtmatig Ongegrond);
TERGUGAT I mohon kepada Majelis Hakim yang terhormat untuk
menerima dan mengabulkan eksepsi yang diajukan oleh TERGUGAT I baik
sebagian maupun seluruhnya, sekaligus menolak gugatan PENGGUGAT untuk
keseluruhan atau setidak-tidaknya menyatakan bahwa gugatan dan
permohonan sita jaminan yang diajukan oleh PENGGUGAT tidak dapat
diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard).
D A L A M P O K O K P E R K A R A
Bahwa apabila Majelis Hakim berpendapat lain terhadap Eksepsi yang
diajukan oleh TERGUGAT I, maka bersama ini TERGUGAT I menyatakan
jawaban atas Pokok Perkara sebagai berikut :
1. Bahwa TERGUGAT I mohon agar dalil-dalil Jawaban yang diajukan oleh
TERGUGAT I pada Eksepsi secara mutatis mutandis merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari bagian Pokok Perkara ini;
2. Bahwa TERGUGAT I menolak dengan tegas seluruh dalil PENGGUGAT
dalam gugatannya, kecuali yang kebenarannya diakui secara tegas oleh
TERGUGAT I. Oleh karena itu berdasarkan Pasal 163 HIR Jo. Pasal 1865
KUHPerdata, PENGGUGAT diwajibkan untuk membuktikan dalil-dalil
gugatannya ;
3. Bahwa TERGUGAT I sependapat dengan dalil PENGGUGAT pada paragraf
1 sampai dengan paragraf 4 halaman 2 didalam surat gugatannya, perihal
duduk perkara mengenai kronologis pemberian fasilitas Kredit Pemilikan
Rumah (KPR) kepada PENGGUGAT. Karena senyatanya secara fakta
hukum (rechtfeiten) adalah sebagai berikut :
Halama 8 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN
1) Bahwa berdasarkan Perjanjian Kredit Nomor : PK/021/KPR/B.CENT-
MDN/V/06 tanggal 23 Mei 2006 (Bukti T.1-1) dan Akta Pengakuan
Hutang Nomor : 11 tanggal 23 Mei 2006 yang dibuat dihadapan Afrizal
Arsad Hakim, S.H., Notaris/PPAT Wilayah Kotamadya Medan (BuktiT.1-3), PENGGUGAT telah mendapatkan fasilitas Kredit Kepemilikan
Rumah sejumlah Rp. 210.000.000,- (dua ratus sepuluh juta rupiah) dari
TERGUGAT I dengan jangka waktu pengembalian selama 60 (enam
puluh) bulan, terhitung sejak tanggal 23 Juni 2006 sampai dengan
tanggal 23 Mei 2011 ;
2) Bahwa benar, untuk menjamin pelunasan fasilitas Kredit Pemilikan
Rumah (KPR) yang telah diterimanya, PENGGUGAT telah memberikan
agunan berupa sebidang tanah berikut bangunan rumah tinggal seluas ±
207 M2 (dua ratus meter persegi) dengan bukti kepemilikan hak atas
tanah berupa Sertipikat Hak Milik No. 196 terletak di Desa/Kel. Kota
Matsum IV, Kec. Medan Area Kota Medan yang terdaftar atas nama
PENGGUGAT (Ir. Eddy Harison) yang terletak di jalan Puri No. 62
kelurahan Kota Matsum IV, kecamatan Medan Area, Kota Medan,
berdasarkan Surat Ukur tanggal 25 Maret 1998 Nomor 54/Kotamatsum
IV/Medan (Bukti T-2), dan telah dipasang Hak tanggungan dengan nilai
sebesar Rp. 275.000.000,- (dua ratus tujuh puluh lima juta rupiah)
sebagaimana tertuang dalam Akta Hak Tanggungan No. 4480 yang
dibuat oleh Afrizal Arsad Hakim, S.H Notaris/PPAT Wilayah Kotamadya
Medan. (Bukti T.1-4)3) Bahwa PENGGUGAT pada waktu tanggal-tanggal dan waktu-waktu
yang ditentukan harus membayar atau melunasi hutangnya tersebut di
atas, ternyata PENGGUGAT tidak melakukan pembayaran, sehingga
karenanya PENGGUGAT telah berhenti dalam keadaan membayar.
Akibat dari ingkar janji (wanprestasi) dan keadaan berhenti membayar
berdasarkan uraian dan penjelasan fasilitas kredit tersebut di atas maka
jumlah keseluruhan kewajiban PENGGUGAT kepada TERGUGAT I per
posisi tanggal 8 Maret 2011 adalah sejumlah Rp. 544.750.449,-, (limaratus empat puluh empat juta tujuh ratus lima puluh ribu empatratus empat puluh sembilan rupiah), dengan perincian sebagai berikut
: (Vide Bukti T.1-9)Fasilitas : Kredit Kepemilikan Rumah
Kewajiban fasilitas kredit kepemilikan rumah per tanggal 8 Maret 2011
adalah sebagai berikut :
Halama 9 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN
Hutang Pokok : Rp. 194.647.331,-
Bunga Tertunggak : Rp. 82.857.493,-
Denda Tertunggak : Rp. 267.245.625,-
Total Kewajiban : Rp. 544.750.449,-Meskipun telah diingatkan beberapa kali oleh TERGUGAT I melalui
surat-suratnya sebagai berikut :
a. Surat PT Bank Mutiara, Tbk. (dahulu PT. Bank Century, Tbk.)
Nomor : 099/KR/B.CENT-MDN/VII-07 tanggal 20 Juli 2007 (BuktiT.1-5) ;
b. Surat PT Bank Mutiara, Tbk. (dahulu PT. Bank Century, Tbk.)
Nomor : 160/KR/B.CENT-MDN/XII-07 tanggal 12 Desember 2007
(Bukti T.1-6) ;
c. Surat PT Bank Mutiara, Tbk. (dahulu PT. Bank Century, Tbk.)
Nomor : 160/B.CENT-MDN/XII-07 tanggal 14 Desember 2007
(Bukti T.1-7) ;
d. Surat PT Bank Mutiara, Tbk. (dahulu PT. Bank Century, Tbk.)
Nomor : 219/Century-Mdn/Mkt/XI/08 tanggal 4 November 2008
(Bukti T.1-8) ;
e. Surat PT Bank Mutiara, Tbk. (dahulu PT. Bank Century, Tbk.)
Nomor : 089/Mutiara/ARD/III/2011 tanggal 8 Maret 2011 (BuktiT.1-9) ;
4. Bahwa TERGUGAT I keberatan terhadap dalil PENGGUGAT pada paragraf
5 halaman 2 didalam surat gugatannya yang menyatakan : “Bahwa pada
awalnya PENGGUGAT dengan lancar membayar pinjaman tersebut kepada
TERGUGAT I setiap bulannya sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah)
sesuai dengan jumlah yang diinginkan/ditentukan oleh TERGUGAT I dan
PENGGUGAT sempat menyicil hingga kira-kira Rp. 20.000.000,- (dua puluh
juta rupiah), namun pada tahun 2007 PENGGUGAT sudah tidak bekerja lagi
di Perusahaan tempat PENGGUGAT bekerja semula sehingga
PENGGUGAT tidak mampu membayar pinjaman tersebut sesuai dengan
apa yang diinginkan oleh TERGUGAT I”.
Keberatan ini TERGUGAT I ajukan berdasarkan pada fakta hukum bahwa
berdasarkan Perjanjian Kredit Nomor : PK/021/KPR/ B.CENT-MDN/V/06
tanggal 23 Mei 2006 yang telah disetujui dan ditandatangani oleh
PENGGUGAT, Istri PENGGUGAT dan Pejabat Bank yang berwenang,
sebagaimana ternyata pada pasal 7 perjanjian Kredit termaksud,
PENGGUGAT telah menyanggupi dengan sukarela dan tanpa paksaan dari
Halama 10 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN
TERGUGAT I untuk melakukan pembayaran kembali atas fasilitas pinjaman
yang diterima oleh PENGGUGAT dengan angsuran perbulannya yaitu
sebesar Rp. 5.505.454,- (lima juta lima ratus lima ribu empat ratus lima
puluh empat rupiah);
5. Bahwa menurut penilaian TERGUGAT I, dalil yang disampaikan oleh
PENGGUGAT pada paragraf 7, paragraf 8 dan paragraf 9 di halaman 3
dalam Surat Gugatannya menunjukkan PENGGUGAT mempunyai itikad
buruk, terlalu mengada-ada serta tidak mempunyai alasan yuridis dan bukti-
bukti serta fakta-fakta untuk menguatkan dalil-dalil dalam mengajukan
gugatan;
6. Bahwa PENGGUGAT justru yang telah melakukan ingkar janji (wanprestasi)
dengan tidak memenuhi kewajibannya untuk membayar hutang pokok dan
hutang bunga maupun denda sebagaimana mestinya yang telah diatur
dalam Perjanjian Kredit sehingga sesuai dengan ketentuan perbankan yang
berlaku, telah dikategorikan kedalam kredit macet di PT Bank Mutiara, Tbk.
(dahulu PT Bank Century, Tbk.). PENGGUGAT dalam hal ini tidak beritikad
baik dalam memenuhi/menyelesaikan segala kewajiban kepada
TERGUGAT I.
7. Bahwa TERGUGAT I keberatan terhadap dalil PENGGUGAT pada paragraf
7 halaman 3 dalam Surat Gugatannya yang menyebutkan : “Bahwa akan
tetapi tanpa sepengetahuan PENGGUGAT, atau secara sepihak tanah
berikut bangunan rumah seluas ± 207 M2 yang terletak di Jalan Puri No. 62,
Kelurahan Kota Matsum IV, Kecamatan Medan Area, Kota Medan sesuai
dengan Sertipikat hak Milik No. 169 atas nama PENGGUGAT, telahdialihkan (dilimpahkan) oleh TERGUGAT I kepada TERGUGAT II”.Kiranya dapat TERGUGAT I tanggapi sebagai berikut :1) Bahwa dalil PENGGUGAT tersebut, sangatlah tidak masuk akal dan
mengada-ada. Bahwasanya TERGUGAT I telah berulangkali
menyampaikan pemberitahuan kepada PENGGUGAT mengenai
permasalahan kolektibilitas/kelancaran pembayaran kewajiban terkait
fasilitas kredit yang diterima oleh PENGGUGAT, antara lain:
a) Surat PT Bank Mutiara, Tbk. (dahulu PT. Bank Century, Tbk.) Nomor
: 099/KR/B.CENT-MDN/VII-07 tanggal 20 Juli 2007, perihal SuratPeringatan–1 (PERTAMA), yang memuat antara lain agar
PENGGUGAT segera melunasi tunggakan pinjaman PENGGUGAT
Halama 11 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN
yang hingga bulan Juli 2007 sebesar Rp. 17.360.813,- (tujuh belasjuta tiga ratus enam puluh ribu delapan ratus tiga belas rupiah)selambat-lambatnya pada tanggal 27 Juli 2007; (Bukti T.1-5)
b) Surat PT Bank Mutiara, Tbk. (dahulu PT. Bank Century, Tbk.) Nomor
: 160/KR/B.CENT-MDN/XII-07 tanggal 12 Desember 2007, perihal
Surat Panggilan, yang memuat mengenai undangan kepada
PENGGUGAT untuk membicarakan penyelesaian pelunasan
tunggakan kredit PENGGUGAT, yang mana berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi kolektibilitas yang dilakukan oleh PT Bank
Mutiara, Tbk. Cabang Medan Putri Hijau, diketahui bahwa
PENGGUGAT sejak bulan Januari 2007 sampai dengan Desember
2007 telah menunggak pembayaran angsuran pokok pinjaman, serta
telah menunggak angsuran bunga pinjaman sejak bulan Juli 2007sampai dengan Desember 2007, sehingga total tunggakanangsuran PENGGUGAT adalah sebesar Rp. 38.077.112,- (tigapuluh delapan juta tujuh puluh tujuh ribu seratus dua belasrupiah); (Bukti T.1-6)
c) Surat PT Bank Mutiara, Tbk. (dahulu PT. Bank Century, Tbk.) Nomor
: 160/B.CENT-MDN/XII-07 tanggal 14 Desember 2007, perihal SuratPeringatan II (KEDUA), yang menyampaikan agar PENGGUGAT
segera melunasi tunggakan angsuran pinjaman PENGGUGAT
kepada TERGUGAT I yaitu sebesar Rp. 38.077.112,- (tiga puluh
delapan juta tujuh puluh tujuh ribu seratus dua belas rupiah)
selambat-lambatnya pada akhir bulan Desember 2007. Dan
disampaikan juga dalam surat tersebut, bahwa dengan telah
dikirimkannya Surat Peringatan II (Kedua) ini, dapat digunakan untuk
menjadi dasar bagi pihak TERGUGAT I untuk mengajukan
permohonan eksekusi atas hutang dan sita atas jaminan pelunasan
fasilitas kredit yang diterima oleh PENGGUGAT ; (Bukti T.1-7)d) Surat PT Bank Mutiara, Tbk. (dahulu PT. Bank Century, Tbk.) Nomor
: 219/Century-Mdn/Mkt/XI/08 tanggal 4 November 2008, perihal
Surat Peringatan III (KETIGA), yang memuat bahwa PENGGUGAT
telah menunggak pembayaran angsuran pinjaman Kredit Pemilikan
Rumah (KPR) yang total kewajiban seluruhnya adalah sebesar Rp.124.675.431,- (seratus dua puluh empat juta enam ratus tujuhpuluh lima ribu empat ratus tiga puluh satu rupiah). Didalam
surat tersebut disampaikan juga bahwa PENGGUGAT agar
Halama 12 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN
melunasi tunggakan pokok dan bunga pinjamannya selambat-
lambatnya tanggal 10 November 2008, yang jika hal tersebut tidak
dipenuhi oleh PENGGUGAT maka TERGUGAT I akan
mensyaratkan agar PENGGUGAT melakukan pelunasan dengan
seketika dan sekaligus atas seluruh pinjaman PENGGUGAT pada
TERGUGAT I, baik hutang pokok, bunga, dan biaya denda
tunggakan. Dan disampaikan juga dalam surat tersebut, bahwa
dengan telah dikirimkannya Surat Peringatan III (Ketiga) ini, dapat
digunakan untuk menjadi dasar bagi pihak TERGUGAT I untuk
mengajukan permohonan eksekusi atas hutang dan sita atas
jaminan pelunasan fasilitas kredit yang diterima oleh PENGGUGAT;
e) Surat PT Bank Mutiara, Tbk. (dahulu PT. Bank Century, Tbk.) Nomor
: 089/Mutiara/ARD/III/2011 tanggal 8 Maret 2011 perihal
Penyelesaian Kredit atas nama Eddy Harison (Bukti T.1-9). Didalam
surat tersebut disampaikan bahwa berdasarkan data administrasi
TERGUGAT I, tunggakan hutang atas nama PENGGUGAT per
tanggal 7 Maret 2011 adalah sebesar Rp. 544.750.449,- (lima ratus
empat puluh empat juta tujuh ratus lima puluh ribu empat ratus
empat puluh sembilan rupiah), dengan rincian sebagai berikut :
Baki debet Rp. 194.647.331,-
Tunggakan bunga Rp. 82.857.493,-
Tunggakan denda Rp. 267.245.625,-
Total Rp. 544.750.449,-
Terbilang : (lima ratus empat puluh empat juta tujuh ratus limapuluh ribu empat ratus empat puluh sembilan rupiah)
2) Bahwa TERGUGAT I keberatan terhadap dalil PENGGUGAT diatas
yang menyatakan “… Sertipikat Hak Milik No. 196 atas nama
PENGGUGAT, telah dialihkan (dilimpahkan) oleh TERGUGAT I
kepada TERGUGAT II.” Dapat kami sampaikan tanggapan sebagai
berikut :
a) Bahwa PENGGUGAT tidak secara jelas mendefinisikan apa
yang dimaksud dengan kata “dialihkan”, sehingga hal ini
membuat kerancuan dalam menginterpretasikan makna dari kata
tersebut. Apakah yang dimaksud PENGGUGAT adalah
Halama 13 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN
Pengalihan Piutang (Cessie) ataukah pengalihan dalam bentuk
yang lain ?
b) Dapat kami informasikan kepada Majelis Hakim Yang Terhormat,
bahwa yang dilakukan TERGUGAT II dalam hal ini adalah
semata-mata sebatas melakukan pekerjaan atas penunjukkan
dari TERGUGAT I sebagaimana tertuang dalam Perjanjian
Kerjasama Nomor : 04.06/PK-DIR-ARD/Mutiara/V/2011 tanggal 4
Mei 2011 (Bukti T.1-10), serta Surat Perintah Kerja (“SPK”) dari
TERGUGAT I kepada TERGUGAT II Nomor : 09.03/S-DIR-
ARD/Mutiara/VIII/2011 tanggal 9 Agustus 2011 (Bukti T.1-11)perihal Surat Perintah Kerja, untuk melakukan jasa pekerjaan
Lelang atas tanah dan bangunan seluas ± 207 M2 yang terletak di
Jalan Puri No. 62, Kelurahan Kota Matsum IV, Kecamatan
Medan Area, Kota Medan, sesuai dengan Sertipikat Hak Milik
No. 196 atas nama Ir. Eddy Harison;
8. Bahwasanya PENGGUGAT tidak perlu merasa terkejut dalam hal
TERGUGAT II yang didalam suratnya memberitahukan kepada
PENGGUGAT akan melakukan penjualan melalui lelang atas jaminan
yang diberikan oleh PENGGUGAT, sebab PENGGUGAT telah
berulangkali diberitahukan oleh TERGUGAT I mengenai tunggakan
kewajibannya, namun tidak mendapat tanggapan yang baik dari pihak
PENGGUGAT untuk segera menyelesaikan kewajibannya tersebut.
9. Bahwa TERGUGAT I sependapat dengan dalil PENGGUGAT yang
terdapat pada paragraf 11 halaman 4 dalam Surat Gugatannya yang
menguraikan isi dari Pasal 12 Undang-undang No. 4 Tahun 1996
tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-benda yang
Berkaitan Dengan Tanah, yang menegaskan bahwa janji yang
memberikan kewenangan kepada Pemegang hak tanggungan untuk
memiliki objek Hak Tanggungan apabila debitur cedera janji batal demi
hukum;
Dapat TERGUGAT I jelaskan kepada Majelis Hakim Yang Terhormat,
bahwa tindakan TERGUGAT I yang melakukan pelelangan atas agunan
sebagai jaminan pelunasan kredit yang diberikan oleh PENGGUGAT
adalah semata-mata berdasarkan hak yang diberikan oleh Undang-
undang kepada pemegang Hak Tanggungan (in casu TERGUGAT I)
untuk mengeksekusi obyek hak tanggungan sebagaimana diatur dalam
Halama 14 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN
Pasal 6 Undang-undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan
Atas Tanah Beserta Benda-benda yang Berkaitan Dengan Tanah, yang
selengkapnya berbunyi : “Apabila debitur cedera janji, pemegang hak
tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual obyek hak
tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta
mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut.”
10.Bahwa TERGUGAT I keberatan terhadap dalil gugatan PENGGUGAT
pada paragraf 12 halaman 4 dalam Surat Gugatannya yang mendalilkan
: “ Bahwa oleh karenanya perbuatan TERGUGAT I dan TERGUGAT II
yang akan melakukan penjualan/pelelangan atas tanah dan bangunan
milik PENGGUGAT (terletak di jalan Puri No. 62, kelurahan Kota Matsum
IV, Kecamatan Medan Area, Kota Medan) adalah tidak sah karena tanpa
izin/tanpa persetujuan selaku pemilik tanah berikut bangunan
berdasarkan sertipikat Hak Milik No. 169, bertentangan dengan hukum,
karenanya adalah merupakan Perbuatan Melawan Hukum.”
Keberatan ini kiranya TERGUGAT I ajukan dengan dasar dan alasan
sebagai berikut :
1) Berdasarkan Doktrin Hukum Setiawan, S.H. dalam bukunya yang
berjudul Pokok-Pokok Hukum Perikatan, Cetakan Keempat, tahun
1987, Penerbit Bina Cipta, Bandung, halaman 75 sampai dengan
halaman 88, dapat disimpulkan bahwa agar suatu perbuatan dapat
dikategorikan sebagai suatu Perbuatan Melawan Hukum
(Onrechtmatige Daad), maka perbuatan tersebut harus memenuhi
unsur-unsur sebagai berikut:
a. Adanya perbuatan yang melawan hukum
b. Adanya kesalahan
c. Adanya kerugian yang ditimbulkan
d. Adanya hubungan sebab akibat antara perbuatan dan kerugian.
2) Seandainya benar (quod non), padahal tidak benar, TERGUGAT I
telah melakukan suatu perbuatan melawan hukum atau perbuatan
yang bersifat melawan hukum, maka PENGGUGAT harus
membuktikan keempat unsur perbuatan melawan hukum tersebut di
atas, yaitu:
a. Adanya perbuatan yang melawan hukum, dalam perkara aquo
TERGUGAT I tidak melakukan sesuatu hal yang melawan hukum
Halama 15 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN
karena TERGUGAT I hanya melaksanakan haknya sebagai
Kreditur berdasarkan Perjanjian Kredit dan perintah Undang-
undang.
b. Adanya kesalahan, dalam perkara aquo TERGUGAT I tidak
melakukan kesalahan baik secara objektif maupun secara
subjektif. Mengingat TERGUGAT I telah menempuh upaya
penagihan terhadap PENGGUGAT namun hal tersebut tidak
ditanggapi oleh PENGGUGAT.
c. Adanya kerugian yang ditimbulkan, dalam perkara aquo,
TERGUGAT I tidak mengakibatkan kerugian baik secara materiil
maupun non materiil kepada PENGGUGAT, justru sebaliknya
tindakan PENGGUGAT yang tidak membayar kewajibannya
adalah suatu perbuatan Wanprestasi.
d. Adanya hubungan sebab akibat antara perbuatan dan kerugian,
dalam perkara aquo, sama sekali tidak ada hubungan antara
kerugian yang diajukan oleh PENGGUGAT - quod non dengan
perbuatan TERGUGAT karena PARA TERGUGAT I tidak
melakukan suatu perbuatan melawan hukum yang menimbulkan
kerugian kepada PENGGUGAT - quad non.
3) Sebagaimana diketahui, bahwa salah satu ciri Hak Tanggungan
adalah mudah dan pasti dalam pelaksanaan eksekusinya jika debitur
cidera janji. Sehubungan dengan itu pada Sertipikat Hak Tanggungan
dibubuhkan irah-irah: “DEMI KEADILAN BERDASARKANKETUHANAN YANG MAHA ESA” yang memberikan kekuatan
eksekutorial yang sama dengan putusan Pengadilan yang sudah
memiliki kekuatan hukum yang tetap. Dimana eksekusi atas
Putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum yang
tetap tidak boleh ditunda pelaksanaannya.
4) Bahwa dengan diajukannya gugatan ini oleh PENGGUGAT, maka
akan menghambat atau setidak-tidaknya membuat tertunda
pelaksanaan eksekusi dengan title eksekutorial dari Hak Tanggungan
yang dilakukan oleh TERGUGAT I sebagai Kreditur, dan hal tersebut
jelas-jelas bertentangan dengan asas umum yang berlaku terhadap
putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;
Halama 16 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN
5) Merujuk pada butir 1 diatas, serta Penjelasan dari Pasal 6 Undang-
undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah
Beserta Benda-benda yang Berkaitan Dengan Tanah, bahwa
Pemegang Hak tanggungan memiliki hak untuk menjual obyek hak
tanggungan atas kekuasaan sendiri sebagai salah satu perwujudan
dari kedudukan yang diutamakan, dimana hak tersebut didasarkan
pada janji yang diberikan oleh Pemberi Hak Tanggungan bahwa
apabila Debitur cidera janji, Pemegang Hak Tanggungan berhak
untuk menjual obyek hak tanggungan melalui pelelangan umum
tanpa memerlukan persetujuan lagi dari Pemberi Hak Tanggungan
dan selanjutnya mengambil pelunasan piutangnya dari hasil
penjualan tersebut, sedangkan sisa hasil penjualan tetap menjadi hak
Pemberi Hak Tanggungan;
Dengan demikian, dalil PENGGUGAT pada gugatan a quo yang
menyatakan bahwa perbuatan TERGUGAT I dan TERGUGAT II yang
akan melakukan penjualan/pelelangan atas agunan jaminan pelunasan
kredit PENGGUGAT terhadap TERGUGAT I adalah merupakan
Perbuatan Melawan Hukum, adalah sama sekali TIDAK BENAR dan
SANGAT MENGADA-ADA. Oleh karena itu TERGUGAT I memohon
kepada Majelis Hakim Yang Terhormat untuk MENOLAK dalil
PENGGUGAT tersebut.
11.Bahwa TERGUGAT I keberatan terhadap dalil gugatan PENGGUGAT
yang terdapat pada paragraf 13 halaman 4 dalam Surat Gugatannya
yang mendalilkan sebagai berikut : “Bahwa pelelangan secara sepihak
sebagaimana akan dilakukan oleh TERGUGAT I dan TERGUGAT II
…dst..dst…”.
Bahwa PENGGUGAT telah tidak cermat dan gegabah dalam mencerna
dan memahami maksud yang disampaikan oleh M. Yahya Harahap
didalam bukunya yang berjudul “Hukum Acara Perdata” tersebut.
Pernyataan PENGGUGAT bahwa TERGUGAT I dan TERGUGAT II
akan melakukan pelelangan secara sepihak adalah sama sekali tidak
benar dan tidak berdasar. Hal ini disebabkan karena sebelum
dilakukannya penjualan melaui proses lelang tersebut, TERGUGAT I
telah menjalankan tata cara dan prosedur sebagaimana yang ditentukan
oleh Undang-undang, diantaranya dengan terlebih dahulu
Halama 17 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN
menyampaikan Surat Peringatan I (Nomor : 099/KR/B.CENT-MDN/VII-07
tanggal 20 Juli 2007), Surat Peringatan II (Nomor : 160/B.CENT-
MDN/XII-07 tanggal 14 Desember 2007), dan Surat Peringatan III
(Nomor : 219/Century-Mdn/Mkt/XI/08 tanggal 4 November 2008) kepada
PENGGUGAT, pun demikian juga tidak mendapat tanggapan yang baik
dari PENGGUGAT.
12.Bahwa TERGUGAT I keberatan dan menolak dengan tegas terhadap
dalil gugatan PENGGUGAT yang terdapat pada paragraf 14 halaman 4
dalam Surat Gugatannya yang mendalilkan sebagai berikut : “Bahwa
oleh karena gugatan Penggugat ini didukung oleh bukti-bukti yang
autentik, maka sangat beralasan hukum kiranya Pengadilan menyatakan
bukti-bukti PENGGUGAT sah dan berharga serta memberikan putusan
yang dapat dijalankan terlebih dahulu dengan serta merta (Uit voerbaar
bij voorad) meskipun ada Verzet, Banding maupun Kasasi”, keberatan ini
diajukan karena :
1) Permohonan putusan provisionil yang diajukan oleh PENGGUGAT
sama sekali tidak didukung oleh bukti-bukti awal yang cukup. Tidak
satupun bukti yang diajukan oleh PENGGUGAT yang dapat
membuktikan adanya langkah awal yang merupakan tuntutan perdata
yang dilakukan serta diajukan TERGUGAT I yang telah bertentangan
serta mengabaikan persidangan perkara ini dan/atau telah
menyebabkan PENGGUGAT menderita kerugian yang besar.
Berdasarkan hal tersebut, jelas permohonan putusan provisionil yang
diajukan oleh PENGGUGAT tidak berdasar dan karenanya harus
ditolak oleh Majelis Hakim yang terhormat.
2) Bahwa sesuai pendapat dari Retnowulan Sutantio, SH dalam
bukunya ‘Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Praktek’
disimpulkan bahwa karena sifatnya yang harus dilaksanakan segera,
putusan provisionil selalu dapat dilaksanakan terlebih dahulu.
Dengan demikian putusan provisionil tunduk pada syarat yang harus
dipenuhi dalam pasal 180 HIR sebagai berikut :
a) Gugatan didasarkan atas suatu alas hak yang berbentuk akta
otentik;
b) Gugatan didasarkan atas akta bawah tangan yang diakui atau
dianggap diakui jika putusan dijatuhkan verstek;
c) Gugatan didasarkan pada putusan Pengadilan yang telah
berkekuatan hukum tetap;
Halama 18 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN
3) Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 6 Tahun 1975, tanggal 1
Desember 1975 jo. Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun
1978, tanggal 1 April 1978 jo Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor
3 Tahun 2000 tanggal 21 Juli 2000 yang secara jelas
menginstruksikan kepada Ketua/Hakim Pengadilan Negeri seluruh
Indonesia agar tidak menjatuhkan Putusan Serta Merta walaupun
syarat-syarat dalam Pasal 180 ayat (1) HIR atau Pasal 191 ayat (1)
RBg telah dipenuhi, kecuali “dalam hal-hal yang tidak dapat
dihindarkan”, putusan demikian yang sangat exceptionil sifatnya
dapat dijatuhi.
4) Selanjutnya mengenai permohonan akan suatu putusan serta merta
(Uit Voerbaar Bij Vooraad), dalam Surat Edaran Mahkamah Agung
No. 3 Tahun 2000 tanggal 21 Juli 2000 telah disyaratkan beberapa
unsur untuk dikabulkannya permohonan Putusan Serta Merta yaitu:
a) Gugatan didasarkan pada bukti surat otentik atau surat tulisan
tangan yang tidak dibantah kebenaran tentang isi dan
tandatangannya, yang menurut undang-undang tidak mempunyai
kekuatan bukti;
b) Gugatan tentang hutang piutang yang jumlahnya sudah pasti
dan tidak dibantah;
c) Gugatan tentang sewa menyewa tanah, rumah, gudang dan
lain-lain, dimana hubungan sewa menyewa sudah
habis/lampau, atau penyewa terbukti melalaikan kewajibannya
sebagai penyewa beritikad baik;
d) Pokok gugatan mengenai tuntutan pembagian harta
perkawinan (gono-gini) setelah putusan mengenai Gugatan
Cerai mempunyai kekauatan hukum tetap;
e) Dikabulkan gugatan provisionil, dengan pertimbangan hukum
yang tegas dan jelas serta memenuhi pasal 332 Rv;
f) Gugatan berdasarkan putusan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap (in kracht van gewisjde) dan mempunyai
hubungan dengan pokok gugatan yang diajukan;
g) Pokok sengketa mengenai bezitsrecht;
h) Diharuskan adanya pemberian jaminan yang nilainya sama
dengan nilai barang/objek eksekusi, sehingga tidak
menimbulkan kerugian pada pihak lain, apabila ternyata
dikemudian hari dijatuhkan putusan yang membatalkan putusan
Halama 19 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN
Pengadilan Tingkat Pertama. Ketentuan ini ditegaskan lagi
dengan dikeluarkannya SEMA No. 4 Tahun 2001 bahwa tanpa
ada jamian tersebut tidak boleh ada pelaksanaan putusan serta
merta.
5) Berdasarkan pasal 180 HIR jo. SEMA No. 3 Tahun 2000 jo. SEMA
No. 4 Tahun 2001 dan jika dikaitkan dengan gugatan a quo,
jelaslah permohonan putusan provisionil dari PENGGUGAT
tersebut tidak sesuai dan tidak sejalan dengan surat edaran-surat
edaran tersebut diatas, karena tidak satupun persyaratan dapat
dan telah dipenuhi oleh PENGGUGAT.
6) Dalam perkara aquo, gugatan PENGGUGAT sama sekali tidak
memenuhi syarat-syarat untuk dijatuhkannya Putusan Serta Merta
(Uit Voerbaar Bij Vooraad), oleh karena itu sudah selayaknya jika
Majelis Hakim yang terhormat menolak tuntutan PENGGUGAT
untuk dijatuhkannya putusan Serta Merta (Uit Voerbaar Bij
Vooraad) dalam perkara aquo;
13.Bahwa TERGUGAT I keberatan terhadap dalil gugatan PENGGUGAT
yang terdapat pada paragraf 15 halaman 4 dalam Surat Gugatannya
yang mendalilkan sebagai berikut : “Bahwa agar gugatan tidak hampa
dimohon kepada Majelis hakim untuk meletakkan sita jaminan
(conservatoir beslag) atas tanah/bangunan Penggugat aquo”; Keberatan
ini diajukan dengan alasan sebagai berikut :
1) Bahwa terhitung sejak tanggal 21 November 2008, Lembaga
Penjamin Simpanan (‘LPS’) telah mengambil alih segala hak dan
wewenang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Kepemilikan,
kepengurusan, dan/atau kepentingan lain pada TERGUGAT I,
berdasarkan ketentuan yang diatur dalam
Pasal 40 undang-undang nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga
Penjamin Simapanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-
undang Nomor 7 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2008 menjadi
Undang-undang LPS;
2) Bahwa oleh karena LPS merupakan Lembaga Pemerintah yang
dibentuk berdasarkan Undang-undang dan harta kekayaannya
merupakan Kekayaan Negara yang dipisahkan, maka dapat
Halama 20 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN
disimpulkan bahwa TERGUGAT I merupakan Bank milik dan
dikendalikan Pemerintah;
3) Bahwa berdasarkan Pasal 50 butir d Undang-undang No. 1 tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara dinyatakan bahwa :
Pihak manapun dilarang melakukan penyitaan terhadap barangtidak bergerak dan hak kebendaan lainnya milik Negara/Daerah.
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka jelas bahwa harta kekayaan
TERGUGAT I, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak adalah
merupakan asset milik Pemerintah/Negara (dalam hal ini LPS), sehingga
berdasarkan Pasal 50 butir d Undang-undang No. 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara diatas tidak dapat dilakukan penyitaan.
Oleh karena itu, kami memohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat
untuk berkenan MENOLAK tuntutan sita jaminan (conservatoir beslag)
atas harta kekayaan milik TERGUGAT I.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, kami mohon kepada Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Medan yang terhormat untuk memutus hal-hal sebagai
berikut:
DALAM EKSEPSI:1. Menerima Eksepsi TERGUGAT I untuk keseluruhan;
2. Menolak gugatan PENGGUGAT untuk keseluruhan atau setidak-tidaknya
menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk
Verklaard);
DALAM POKOK PERKARA:1. Menolak gugatan PENGGUGAT untuk keseluruhan;
2. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara;
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang
sebenar-benarnya berdasarkan keadilan.
----- Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri
Medan telah menjatuhkan putusan tanggal 01 Agustus 2012 Nomor :
448/Pdt.G/2011/PN-Mdn. yang amarnya berbunyi sebagai berikut : ----------------
Halama 21 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN
M E N G A D I L I :
Dalam Eksepsi :
- Menolak eksepsi Tergugat I untuk seluruhnya ;
Dalam Pokok Perkara :1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang
timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 591.000,00 (lima ratus
sembilan puluh satu ribu rupiah) ;
Membaca :
1. Risalah / Akta Pernyataan Permohonan Banding Nomor : 139/2012 yang
dibuat oleh Panitra Muda Perdata Pengadilan Negeri Medan, Kuasa Hukum
Penggugat menerangkan bahwa pada tanggal 02 Agustus 2012, telah
mengajukan permohonan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri
Medan tanggal 01 Agustus 2012 Nomor : 448/Pdt.G/2011/PN-Mdn ;
2. Relaas pemberitahuan pernyataan banding yang dibuat Jurusita Pengganti
Pengadilan Negeri Medan yang menerangkan bahwa pada tanggal 04
Desember 2014 telah diberitahukan kepada Tergugat-I/Terbanding-I
melalui Sekretaris pada Kantor PT-Bank Mutiara,Tbk (An. SERA), bahwa
adanya permintaan banding tersebut ;
3. Relaas pemberitahuan pernyataan banding melalui pendelegasian oleh
Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang menerangkan
bahwa pada tanggal 01 Desember 2014 telah diberitahukan kepada
Tergugat-II/Terbanding-II melalui Jozky selaku staf pada Kantaor PT
Kobalindo, bahwa adanya permintaan banding tersebut ;
4. Memori banding yang diajukan oleh Kuasa Penggugat/Pembanding yang
diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 12
September 2012 ;
5. Relas penyerahan Memori banding yang telah dilaksanakan oleh Jurusita
Pengganti Pengadilan Negeri Medan tertanggal 04 Desember 2014
terhadap Tergugat-I/Terbanding-I yang diterima olehbagian Sekretaris
pada Kantor PT-Bank Mutiara,Tbk (An. SERA) ;
6. Relas penyerahan Memori banding yang telah dilaksanakan oleh Jurusita
Pengganti Pengadilan Negeri Medan tertanggal 04 Desember 2014
terhadap Tergugat-I/Terbanding-I yang diterima olehbagian Sekretaris
pada Kantor PT-Bank Mutiara,Tbk (An. SERA) ;
Halama 22 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN
7. Relas penyerahan Memori banding yang telah dilaksanakan melalui
pendelegasian oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
yang menerangkan bahwa pada tanggal 01 Desember 2014 telah
diberitahukan/diserahkan Memori Banding kepada Tergugat-
II/Terbanding-II melalui Jozky selaku staf pada Kantaor PT Kobalindo
tersebut ;
8. Risalah pemberitahuan untuk memeriksa berkas perkara yang dibuat oleh
Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan, masing-masing kepada
Kuasa Hukum Penggugat/Pembanding dan Tergugat-I/ Terbanding-I
tertanggal 04 dan 10 Desember 2014 serta tanggal 01Desember 2014
melalui pendelegasian Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kepada
Tergugat-II/Terbanding-II ;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
----- Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding semula
Penggugat, telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara serta
memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Undang-Undang, oleh karena itu
permohonan banding tersebut secara Formal dapat diterima ; -----------------------
----- Menimbang, bahwa didalam permohonan Banding tersebut Kuasa Hukum
Penggugat telah mengajukan Memori Bandingnya dan diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Medan tertanggal 12 September 2012 sehingga Majelis
Hakim Pengadilan Tinggi setelah memeriksa dan meneliti apa yang menjadi
alasan pemohon banding yang ternyata tidak termuat hal-hal baru yang dapat
melemahkan atau membatalkan Putusan Hakim Tingkat Pertama tersebut,
karena semuanya telah dipertimbangkan dengan tepat dan benar, oleh Majelis
Hakim tingkat pertama sehingga Memori Banding tersebut tidak perlu
dipertimbangkan lebih lanjut ; -----------------------------------------------------------------
----- Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Tergugat-I telah mengajukan Kontra
memori banding tertanggal 05 Maret 2015 yang pada pokoknya menyatakan :
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor :
448/Pdt.G/2011/PN-Mdn, tanggal 01 agustus 2012 ;
- Apa bila Majelis Hakim yang terhormat berpendapat lain, mohon
putusan yang seadil-adilnya menurut Hukum (Ex A quo et Bono) ;
Halama 23 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN
----- Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi membaca
dan meneliti serta memeriksa secara seksama berkas perkara dan salinan
resmi Putusan Pengadilan Negeri Medan, tanggal 01 Agustus 2012 Nomor :
448/Pdt.G/2011/PN-Mdn, serta surat-surat lainnya yang berhubungan dengan
perkara ini, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa putusan
Majelis hakim Tingkat Pertama tersebut telah mempertimbangkan dengan tepat
dan benar menurut hukum, sehingga pertimbangan tersebut dapat disetujui
dan dijadikan dasar pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Tinggi
sendiri dalam memutus perkara ini ditingkat banding ; ----------------------------------
----- Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas , maka putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 01 Agustus 2012
Nomor : 448/Pdt.G/2011/PN-Mdn, dapat dipertahankan dan dikuatkan ; -----
----- Menimbang, bahwa oleh karena Putusan Hakim Tingkat Pertama di
Kuatkan maka pihak Pembanding semula Penggugat tetap dipihak yang
kalah, maka harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua
tingkat peradilan ; ---------------------------------------------------------------------------------
----- Memperhatikan Pasal 1320 Jo Pasal 1338 KUHPerdata dan Undang-
undang Nomor : 49 Tahun 2009, RBg dan khususnya Undang-undang Nomor :
14 Tahun 1970 Jo. UU No. 2 Tahun 1986 dan RBG serta Peraturan Perundang-
undangan yang bersangkutan ; ---------------------------------------------------------------
M E N G A D I L I----- Menerima permintaan banding dari Pembanding semula Penggugat ; ---
----- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 01 Agustus 2014
Nomor : 448/Pdt.G/2011/PN-Mdn, yang dimohonkan banding tersebut ; ---
----- Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar seluruh
biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan, yang ditingkat
banding ditetapkan sebesar Rp.150.000,- (seratus limapuluh ribu rupiah) ;
Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis
Hakim Pengadilan Tinggi Medan, pada hari SENIN tanggal 20 April 2015,
oleh Kami SAUT H. PASARIBU, SH Hakim Pengadilan Tinggi Medan sebagai
Hakim Ketua Majelis, SAMA RAJA MARPAUNG, SH dan ROBERTSIMORANGKIR, SH.MH Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan, masing-
Halama 24 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN
masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili
perkara tersebut dalam pemeriksaan perkara tingkat banding berdasarkan
Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 06 Februari 2015 Nomor :
43/PDT/2015/PN-MDN, Putusan tersebut telah diucapkan dalam sidang
terbuka untuk umum pada hari SELASA tanggal 21 April 2015 oleh Hakim
Ketua dan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut diatas serta
dibantu oleh MANSURDIN,SH Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi
Medan, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara atau Kuasa
Hukumnya.
Hakim- Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,
SAMA RAJA MARPAUNG,SH SAUT H. PASARIBU,SH
ROBERT SIMORANGKIR,SH.MH
Panitera Pengganti,
MANSURDIN, SH.
Ongkos-Ongkos :1. M e t e r a i .................... Rp. 6.000.-2. R e d a k s i ................... Rp. 5.000.-3. Pemberkasan ................. Rp. 139.000.-
J u m l a h………………. Rp. 150.000,-
Halama 25 dari 25 Halaman No: 43/PDT/2015/PT-MDN