PENGADILAN TINGGI MEDAN · 2016-04-05 · Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn...
Transcript of PENGADILAN TINGGI MEDAN · 2016-04-05 · Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn...
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 1
P U T U S A N Nomor : 27/PDT/2016/PT.MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara antara :
SEPTUA GINTA LUMBAN GAOL,Umur 33 Tahun, Pekerjaan Aparatur Sipil
Negara, Agama Kristen, Alamat Perumahan Umum
Permata Zamrud Leidong Timur Kab. Asahan, dalam hal ini
memberi kuasa kepada TUMPAK NAINGGOLAN, SH,
Pengacara/Penasihat Hukum pada Kantor Advocad
Tumpak Nainggolan & Counterspart yang beralamat di
Jalan Rajawali No. 23 Kisaran berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 17 Juli 2015 yang didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kisaran tanggal 10
Agustus 2015 No. 138/PSK-KUM/2015, selanjutnya disebut
sebagai PEMBANDING semula sebagai PENGGUGAT ;
L A W A N :
CHARLES EFENDIS SARAGIH, Umur 34 Tahun, Agama Kristen, Pekerjaan
Anggota Personil POLRI, Alamat Gang Pinang,
Lingkungan-IV Kel. Kisaran Naga, Kec. Kota Kisaran Timur,
Kab. Asahan selanjutnya disebut sebagai TERBANDING semula sebagai TERGUGAT ;
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT :
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan
dengan perkara tersebut;
TENTANG DUDUK PERKARA ;
Menimbang, bahwa Penggugat dengan Surat Gugatannya tanggal 10
Agustus 2015 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Kisaran pada hari dan tanggal itu juga dalam Register Nomor : 28/Pdt.G/2015/
PN.Kis telah mengajukan gugatan sebagai berikut :
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
2
- Bahwa antara Penggugat dan Tergugat adalah merupakan hubungan
suami isteri yang syah menurut hukum, yang dahulunya perkawinan
mereka dilangsungkan secara Agama Kristen Protestan pada tanggal 10
November 2010 di Gereja Kristen Protestan Indonesia(GKPI) Resort
Khusus Kisaran, sesuai dengan akte Pernikahan(surat parbagasan) No.
15/BP/2010 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Pendeta resort
khusus Kisaran;
- Bahwa perkawinan Penggugat dengan Tergugat tersebut telah didaftarkan
pula pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Asahan sesuai dengan Kutipan Akta Perkawinan berdasarkan akta
Perkawinan Nomor 1209-KW-14042011-0004 tertanggal 15 April 2011. Hal
mana validasi tersebut adalah sebagaimana yang diwajibkan oleh
ketentuan Pasal 2 (ayat2) PP No.9 tahun 1975 yo Pasal 2 (ayat2) UU No.1
tahun 1974;
- Bahwa awal hidup bersama antara Penggugat dengan Tergugat setelah
melangsungkan perkawinan mereka sebagaimana layaknya suami isteri
dalam kebersamaan sebuah mahligai rumah tangga adalah hidup dan
bertempat tinggal dengan menyewa rumah sejak November 2010 di Jalan
Pinusia No.04 Perumnas Kelurahan Jontlak Kecamatan Praya Tengah
Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat, domisili hukum
tempat bekerjanya Tergugat sebagai anggota personil POLRI;
- Kemudian pada bulan Desember 2010 bahwa Penggugat datang ke
Provinsi Sumatera Utara dalam rangka mengikuti test ujian seleksi
penerimanan Calon Pegawai Negeri Sipil(CPNS) pada formasi PNS di
Kabupaten Tapanuli Utara, yang selanjutnya setelah selesai mengikuti test
ujian tersebut dan pada bulan yang sama tahun 2010 bahwa Penggugat
kembali lagi ke Kabupaten Lombok Provinsi NTB tersebut untuk tetap
hidup bersama dan bertempat tinggal mengikuti Tergugat selaku suaminya;
- Pada bulan April 2011 ketika pengumuman hasil test ujian calon pegawai
negeri sipil bahwa nama Penggugat juga adalah turut lulus untuk diterima
CPNS, sehingga Penggugat kembali datang ke Kabupaten Tapanuli Utara
Provinsi Sumatera Utara untuk melengkapi berkas berkas persyaratan
untuk diterimanya calon PNS formasi yang bersangkutan. Yang serta merta
beberapa hari tenggang waktu setelah melengkapi berkas CPNS
Penggugat tersebut, selanjutnya bahwa Penggugat mengikuti pendidikan
dan latihan yang dilaksanakan oleh penyelenggara diklat CPNS yang wajib
harus diikuti. Bahwa sejak itu pula Penggugat dapat datang kembali lagi ke
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
3
Kabupaten Lombok Provinsi NTB hanya untuk hal hal yang sangat penting
saja. Dan untuk selanjutnya kemudian Penggugat tinggal dan bekerja di
Daerah Kabupaten Tapanuli Utara mengingat domisili pekerjaannya adalah
berada di Kabupaten Tapanuli Utara, hal mana tersebut adalah diketahui
dan disetujui oleh Tergugat;
- Seiring waktu tersebut berjalan hingga pada November 2011 bahwa dalam
pergumulan hidup dengan jarak tempat dan waktu antara Penggugat
dengan Tergugat tersebut, bahwa mereka telah dikaruniai oleh Tuhan
Yang Maha Pemberi seorang putri buah hati dari ikatan perkawinan
Penggugat dengan Tergugat bernama AIRRA SHAKIRA CES SARAGIH
yang lahir pada tanggal 9 November 2011. Dan dengan kelahiran putrinya
tersebut pada bulan November 2011 bahwa Tergugat sengaja datang dari
Kabupaten Lombok Tengah ke Kisaran untuk melihat putrinya tersebut,
dan kemudian kembali ke Lombok pada Desember 2011;
- Juga dalam rentang waktu selama + 2 tahun pada kehidupan rumah
tangga Penggugat dengan Tergugat tersebut yang walaupun dengan jarak
yang berjauhan, namun mereka adalah hidup bahagia, rukun dan damai
yang walaupun dibarengi riak riak kecil layaknya pertengkaran dalam
rumah tangga yang merupakan suatu dinamika untuk tumbuh dan
berkembang secara dewasa. Hal mana semenjak anak Penggugat dan
Tergugat tersebut sudah berumur + 6 bulan hingga berumur setahun
bahwa baby Airra Shakira Ces Saragih(anak mereka) telah diasuh dan
dirawat oleh Ibunya Penggugat. Sehingga dengan mengingat usia sianak
tersebut yang masih baby maka setiap saat ada waktu liburan kerja bahwa
Penggugat harus pulang dan pergi dari Tarutung ke Kisaran. Keadaan
tersebutlah sebagai sumber pemicu riak riak dan atau percek-cokan antara
Penggugat dengan tergugat yang bukanlah ditimbulkan antara mereka
berdua, akan tetapi oleh karena kakak Tergugat selalu melaporkan kepada
Tergugat dengan menyatakan bahwa Penggugat tidak pernah mendatangi
rumah orang tua Tergugat setiap Penggugat datang ke Kisaran. Yang
walaupun sudah diakui oleh Penggugat bahwa ianya dari Tarutung pulang
ke Kisaran hanyalah untuk memperhatikan keadaan dan kondisi kesehatan
anak mereka;
- Bahwa oleh karena kekurang pengertian Tergugat yang ikut ikutan
memojokkan keadaan Penggugat tersebut yang akibatnya selalu
menimbulkan percekcokan antara Penggugat dengan Tergugat, maka
Penggugat menyarankan kepada Tergugat agar anak mereka tersebut
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
4
diasuh dan dirawat saja di rumah orangtua Tergugat. Dengan tujuan
bahwa apabila Penggugat datang dari Kabupaten Tapanuli Utara ke
Kisaran maka Penggugat sudah langsung ke rumah orang tua Tergugat
untuk memperhatikan keadaan Airra Shakira Ces Saragih. Namun
Tergugat menolak dan tidak bersedia jika orangtua Tergugat harus capek
capek lagi mengurus anak anak ;
- Tidak cukup hanya sampai hal itu saja yang menjadi sumber pertengkaran
Penggugat dengan Tergugat, malah semakin meluas yakni ketika
disepakati bahwa Tergugat berencana untuk mengurus pindah domisili
tempat bekerja dari Wilayah Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat ke
wilayah Kepolisian Daerah Sumatera Utara. Hal mana Tergugat dengan
tegas mengatakan kepada Penggugat kalaupun jadi diurus pindah tugas
bahwa Tergugat tidak mau tinggal bersama dengan Penggugat di Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara. Bahkan sampai sampai kakaknya Tergugat
bernama Ely br Saragih ikut campur langsung marah marah kepada
Penggugat dengan mengatakan “perempuan manja dan gak beres”. Maka
guna mengeliminir tingkat permasalahan antara Penggugat dengan
Tergugat selaku keluarga muda serta pula agar dapat hidup dan tinggal
bersama mengurus anak, maka Penggugat dan Tergugat berpikir untuk
saling mengurus pindah tugas yakni agar Penggugat pindah tempat
bekerja dari Tapanuli Utara ke Kabupaten Labura dan Tergugat diurus
pindah domisili kerja ke wilayah Kepolisian Polres di Kab. Labuhan Batu;
- Selain itu juga bahwa selama ini sebelum permasalahan permasalahan
tersebut hal mana urusan gaji Tergugat juga dicampuri oleh pihak keluarga
Tergugat. Bahwa mana gaji Tergugat tidak utuh lagi karena sebagian gaji
telah terpotong untuk membayar utang ke salah satu Bank. Yang menurut
pengakuan Tergugat bahwa utang tersebut untuk membiayai pernikahan
Tergugat dengan Penggugat dan sisa pinjaman Tergugat telah diserahkan
kepada kakanya Tergugat bernama Ganda br Saragih untuk dibunga
bungakan kepada orang lain, dan sebagian bunga uangnya tersebutlah
yang diserahkan kepada Penggugat hanya sebesar Rp 700.000,00(tujuh
ratus ribu rupiah) untuk biaya nafkah Penggugat dan anaknya perbulan.
Dan akan besaran uang tersebut bahwa selama ini sudah cukup disabar
sabarkan oleh Penggugat yang walaupun tidak seberapa mampu nilai beli
uang tersebut dalam memenuhi kebutuhan baby dan nafkah kehidupan
sehari harinya dalam waktu sebulan;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
5
- Pada bulan November 2012 Penggugat dengan Tergugat lagi lagi
bertengkar karena masalah Pembabtisan anak mereka tersebut. Hal mana
Penggugat mengingatkan Tergugat agar putri mereka bernama Airra
Shakira Ces Saragih tersebut segera dibabtis karena sudah diulur ulur
waktunya. Bahwa awalnya tergugat setuju namun akan karena pengaruh
dan campur kata dari pihak keluarga tergugat kembali lagi tergugat tidak
menyetujuinya. Yang memang akhirnya Penggugat mengambil inisiatif
sendiri untuk mendaftarkan putrinya tersebut turut serta dibabtis secara
Grejawi di GKPI Kisaran dengan mengingat usia sianak yang sudah
berumur + 1 tahun. Dan akan inisiatif penggugat tersebut lagi lagi kakak
tergugat dari Jakarta merasa tidak senang dengan menelepon penggugat
yang mengatakan bodat kau maupun mengeluarkan kata kata kasar dan
kotor kepada penggugat. Akan hal tersebutpun telah disampaikan oleh
penggugat terhadap tergugat, akan tetapi bukanlah kata kata semangat
dan kalimat yang menyegarkan yang muncul dari tergugat selaku kepala
keluarga malah semakin menyalahkan penggugat. Yang menunjukkan
sikap dan tindakan tergugat tersebut seolah olah anak buah yang loyalis
kepada pihak ketiga yakni keluarga tergugat;
- Puncak percekcokan antara penggugat dan tergugat adalah pada bulan
Desember 2012 ketika tergugat sudah berpindah tempat tugas dari
Lombok Provinsi NTB ke jajaran wilayah Kepolisian Daerah Sumut. Hal
mana sebelumnya telah disepakati tergugat dengan penggugat bahwa
malam tahun baru tanggal 31 Desember 2012 mereka harus berada di
rumah orang tua penggugat untuk mengikuti acara silaturahmi tahun baru,
karena mengingat bahwa orang tua tergugat masih sedang berada di
Jakarta. Akan tetapi tidak seberapa lama sebelum tanggal 31 Desember
2012 bahwa tergugat berubah pikiran lagi dengan meminta agar tergugat
dan penggugat beserta putrinya bernama Airra tersebut bermalam tahun
baru di rumah orang tua tergugat saja, dengan alasan tergugat bahwa
kakaknya tergugat yang bernama Ely Saragih meminta ke rumah orang tua
tergugat. Namun penggugat tidak bersedia karena sudah disepakati dari
awal dengan tergugat serta pula mengingat orang tua penggugat bahwa
beberapa hari sebelum tanggal 31 Desember 2012 sudah berada di rumah
Kisaran.
- Bahwa karena penggugat tidak mau mengikuti kehendak tergugat dengan
kakaknya tergugat tersebut maka tergugat meninggalkan penggugat dan
anaknya di rumah orang tua penggugat pada siang hari tanggal 31
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
6
Desember 2012. Dan yang membuat suasana ketidak harmonisan familiar
semakin tidak parental dan tidak bersahaja lagi serta tidak wajar maupun
diluar kepatutan adalah bahwa tergugat pada tanggal 1 Januari 2013
datang ke rumah orang tua penggugat bukan untuk bersilaturahmi suasana
tahun baru, malah tergugat dengan lantang berbicara layaknya sebaya
terhadap orang tua penggugat dengan mengatakan “didik kalianlah dulu
anak kalian ini(maksudnya penggugat) sampai bisa berubah dan biarlah
dulu tinggal bersama kalian tanpa batas waktu”. Yang orantua penggugat
sendiri tidak paham tujuan dari tergugat tersebut selain hanya untuk
melecehkan dan meremehkan orangtua penggugat, karena orang tua
penggugat tidak ada mengetahui permasalahan mereka. Lalu tergugat
segera beranjak pergi tanpa diketahui penggugat kemana rimbanya secara
jelas hingga gugatan ini. Dan sejak bulan Maret 2014 bahwa keluarga
Tergugat tidak pernah lagi lazim seperti biasanya memberikan biaya
nafkah kebutuhan hidup untuk penggugat(selaku tertanggung dalam daftar
gaji tergugat) terutama khusus biaya nafkah hidup putri mereka bernama
Airra hingga saat ini;
- Dan memang bukan cukup sampai hal itu saja puncak percek-cokan antara
penggugat dengan tergugat. Yang semakin menyayat perasaan penggugat
adalah pada bulan Desember 2014 bahwa kakaknya tergugat bernama
Ganda br Saragih memarah- marahi penggugat dengan
memperlakukankannya seperti anak anak terhadap seorang yang dewasa.
Serta pula mengatakan ”aku memang perawan tua tapi bukan seperti kau,
kalau memang kau tak mau lagi sama adekku ceraikan saja adekku itu
jangan kau gantung status dia”;
- Bahwa memperhatikan sejumlah permasalahan antara penggugat dengan
tergugat tersebut yang tidak pernah ada upaya penyelesaian yang baik dan
elegant untuk mendamaikan (verzoeningscomparatie) dari pihak keluarga
tergugat maupun tergugat, yang walaupun sudah dilaporkan kepada pihak
Penyidik Kepolisian Daerah Sumatera Utara tertanggal 19 Januari 2014
tentang penelantaran atas nafkah isteri dan anak. Malah semakin cercaan
yang datang dari pihak keluarga tergugat maka penggugat merasa bahwa
memang tergugat tidak pernah memiliki kewajiban dan tanggung jawab lagi
terhadap penggugat dan anaknya dan bahkan semakin percek-cokan yang
bertambah tambah pula. Sehingga penggugat berkesimpulan bahwa tidak
ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga. Apalagi
memperhatikan sikap dan tindak tanduk kakak kakaknya tergugat yang
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
7
selalu mencampuri rumah tangga penggugat yang sudah runyam malah
semakin memanas manasi, senang melihat orang lain susah dan atau
susah melihat orang lain senang. Tergugat bersikap lebih condong memilih
kepada keluarganya dan bukanlah mempertahankan keutuhan rumah
tangga tergugat dengan penggugat lagi, ditambah lagi sudah lebih 3 tahun
penggugat dan putrinya bernama Airra Shakira Ces Saragih telah
ditinggalkan oleh tergugat tanpa izin maupun alasan yang syah bahkan
tidak ada niat tergugat atau keluarganya untuk memperbaikinya. Serta pula
sudah lebih dari 1 tahun tidak diberikan oleh Tergugat untuk biaya nafkah
kebutuhan hidup sehari hari kepada Penggugat;
- Yang menyakinkan penggugat bahwa tergugat tidak ada lagi niat untuk
rukun kembali dalam rumah tangga adalah telah 3 kali dipanggil secara
patut oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhan Batu Utara selaku
pimpinan penggugat, untuk dimintai penjelasan dari Tergugat tentang
permohonan ijin cerai dari Penggugat. Namun tergugat tidak pernah hadir
untuk menolak dan atau mengklarifikasi/membantah atas dalil dalil
permohonan ijin cerai terhadap atasan penggugat tersebut;
- Maka berdasarkan alasan alasan yang dikemukakan diatas, Penggugat
berpendapat bahwa ikatan perkawinan antara penggugat dengan tergugat
adalah sudah tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dan tidak dapat
untuk dipertahankan lagi. Dan penggugat(Septua Ginta Lumban Gaol) lebih
memilih jalan terbaik dengan menempuh jalan cerai dengan
tergugat(Charles Efendis Saragih);
- Bahwa oleh karena itu, penggugat memohon kepada Hakim Majelis yang
mengadili dan memeriksa perkara ini untuk menyatakan putus perkawinan
antara penggugat(Septua Ginta Lumban Gaol) dengan tergugat(Charles
Efendis Saragih) adalah karena perceraian;
- Bahwa agar perceraian Penggugat dengan Tergugat terdaftar
sebagaimana semestinya, mohon agar Hakim Majelis memerintahkan
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Asahan untuk
mencatatkan perceraiannya tersebut ke dalam buku register yang
diperuntukkan untuk itu;
- Bahwa memperhatikan akan ketidak-perdulian tergugat dan melalaikan
kewajibannya terhadap nafkah maupun kasih sayang orang tua kepada
anaknya bernama Airra Shakira Ces Saragih tersebut, maka mohon
kiranya Hakim Majelis yang mengadili dan memeriksa perkara ini untuk
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
8
memutuskan agar anak penggugat dan tergugat tersebut tetap berada
dalam keadaan dan kekuasaan Hak Asuh Penggugat hingga dewasa;
- Bahwa hal mana salah satu sebagai landasan dasar gugatan hukum
perceraian ini telah diajukan oleh Penggugat adalah termasuk oleh karena
Tergugat juga telah melalaikan kewajibannya sebagai suami penggugat
dan Bapak dari seorang putrinya dengan tidak menafkahi anak mereka
bernama AIRRA SHAKIRA CES SARAGIH selama 17 bulan yakni sejak
Maret 2014 hingga gugatan ini diajukan. Maka sudah sepatutnya menurut
hukum agar Hakim Yang Dimuliakan untuk memutuskan dengan
menetapkan supaya Tergugat membayar pengganti nafkah Anak mereka
tersebut kepada Penggugat sebesar Rp 700.000,00 x 17 bulan = Rp
11.900.000,00(sebelas juta sembilan ratus ribu rupiah);
- Bahwa mana juga oleh karena akibat putusnya ikatan perkawinan antara
Penggugat dengan tergugat karena perceraian maka sudah sepatutnya
menurut hukum agar Hakim Majelis untuk memutuskan dengan
menetapkan biaya untuk kebutuhan hidup anak Penggugat dan Tergugat
bernama AIRRA SHAKIRA CES SARAGIH sejak sekarang hingga berusia
dewasa berumur 18 tahun, yakni dengan biaya sebesar Rp
3.600.000,00/bulan (tiga juta enam ratus ribu rupiah perbulan) dengan
rincian akan biaya kebutuhan anak tersebut adalah sebagai berikut :
- Susu anak Balita (merk Nutrilon Royal 400 gr) 10 kotak perbulan harga @
Rp 92.000,00 maka nilai besaran perbulan--------------------Rp 920.000,00
- Makan + Puding Balita Rp 20.000,00 x 3 kali perhari x 30 hari, maka nilai
besaran perbulan-----------------------------------------------------Rp 1.800.000,00
- Assuransi pendidikan si Anak pada assuransi Prudential dengan nilai
besaran perbulan-------------------------------------------------------Rp 350.000,00
- Pakaian anak nilai besaran perbulan------------------------------Rp 150.000,00
- Pengasuh anak nilai besaran perbulan-------------------------- Rp 400.000,00
- Bahwa gugatan ini diajukan oleh penggugat karena tergugat tidak pernah
mau menunjukkan itikad baiknya (toe goede throw) untuk memperbaiki
keutuhan rumah tangganya termasuk dalam hal nafkah hidup maupun
kasih sayang terhadap anak maka adalah wajar dan bersandarkan logika
hukum yang benar apabila tergugat dihukum untuk membayar seluruh
biaya yang timbul dalam perkara ini;
- Maka berdasarkan segala apa yang penggugat uraikan tersebut diatas,
Penggugat memohon dengan segala hormat agar sudilah kiranya Bapak
Ketua Pengadilan Negeri Kisaran untuk menetapkan suatu hari
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
9
persidangan dengan memanggil Penggugat dan Tergugat kelak
menghadap di persidangan perkara, serta memeriksa sembari mengadili
perkara aquo dan alat bukti yang berkenan dalam perkara penggugat dan
tergugat. Selanjutnya memberi putusan yang seadil adilnya yang amar
putusannya berbunyi sebagai berikut :
1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan putus ikatan perkawinan antara Penggugat(SEPTUA GINTA
LUMBAN GAOL) dengan Tergugat(CHARLES EFENDIS SARAGIH) adalah
karena perceraian;
3. Menetapkan anak Penggugat dan Tergugat yang bernama AIRRA SHAKIRA
CES SARAGIH tersebut yang masih dibawah umur tetap berada dalam
keadaan dan kekuasaan Hak Asuh Penggugat sampai hingga sianak
berusia dewasa;
4. Menetapkan supaya Tergugat membayar pengganti nafkah kebutuhan hidup
anak Penggugat dan Tergugat tersebut yang tidak pernah diberikan tergugat
selama 17 bulan kepada Penggugat yaitu sebesarRp 11.900.000,00(sebelas
juta sembilan ratus ribu rupiah);
5. Menetapkan supaya Tergugat memberikan nafkah kebutuhan hidup layak
bagi AIRRA SHAKIRA CES SARAGIH(anak Penggugat dan Tergugat)
kepada Penggugat dengan biaya sebesar Rp 3.600.000,00/bulan (tiga juta
enam ratus ribu rupiah perbulan) sejak gugatan ini hingga sianak berusia
dewasa;
6. Menghukum Tergugat untuk membayar segala biaya perkara yang timbul
sebagai akibat dan dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah
mengajukan jawaban dengan menyatakan sebagai berikut :
1. Bahwa benar Tergugat dan Penggugat adalah pasangan suami istri yang
sah yang telah melangsungkan perkawinan menurut ajaran agama Kristen
Protestan pada tanggal 10 Nopember 2010 di Gereja Kristen Protestan
Indonesia Resort Khusus Kisaran dan pernikahan tersebut telah
puladicatatkan dan didaftarkan pada Kantor Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Asahan, sebagaimana tercatat dalam
Kutipan Akta Perkawinan Nomor : 1209-KW-14042011-0004 tanggal 15
April 2011;
2. Bahwa benar setelah menikah Tergugat dan Penggugat bertempat tingggal
di Jalan Pinusia No.04 Perumnas Kelurahan Jontlak Kecamatan Praya
Tengah Kabupaten Lombok Tengah Propinsi Nusa Tenggara Barat dan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
10
kemudian Tergugat dan Penggugat pindah ke Tapanuli Utara dan rumah
dijadikan kediaman bersama akan tetapi tanpa izin dari Tergugat ternyata
Pengugat pindah dan menetap di Kabupaten Labuhan Batu Utara
sedangkan Tergugat tinggal di Tapanuli Selatan;
3. Bahwa benar dari pernikahan tersebut Tergugat dan Penggugat telah
dikaruniai seorang anak perempuan yang diberi anma Airra Shakira Ces
Saragih yang saat ini berusia 4 tahun;
4. Bahwa benar kehidupan rumah tangga Tergugat dan Penggugat selalu
terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus sejak bulan Desember
2012 dan puncak pertengkaran tersebut terjadisejak bulan Maret 2014
disebabkan Penggugat telah pindah dan tinggal di Kabupaten Labuhan Batu
Utara tanpa izin dari Tergugat;
5. Bahwa tidak benar Tergugat telah melalaikan kewajiban Tergugat untuk
memberikan nafkah pada anak Tergugat karena selama ini Tergugat tetap
memenuhi kewajiban menafkahi dengan cara mengirim uang sebesar
Rp700.000,00 (tujuh ratus ribu rupiah) melalui rekening milik Penggugat;
6. Bahwa akan tetapi sejak bulan Maret 2014 oleh karena nomor rekening
milik Pengugat tersebut hilang sehingga Tergugat tidak dapat lagi
mengirimkan uang untuk biaya nafkah anak sedangkan Tergugat telah
berulangkali melalui telepon meminta pada Penggugat agar mengirimkan
nomor rekening miliknya namun tidak pernah diberikan sehingga biaya
nafkah anak tersebut tetap tersimpan dalam rekening tabungan milik
Tergugat;
7. Bahwa pada dasarnya Tergugat tidak keberatan dan sangat menyadari
akan kewajiban untuk menafkahi atau memberikan biaya terhadap anak;
8. Bahwa akan tetapi tuntutan Penggugat sebesar Rp3.600.000,00 (tiga juta
enam ratus ribu rupiah) setiap bulannya untuk biaya kebutuhan anak sangat
tidak logis dalam keadaan keuangan/gaji Tergugat saat ini;
9. Bahwa saat ini gaji yang diterima oleh Tergugat untuk setiap bulannya
adalah sebesar Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah) dan uang
tersebut jugalah yang digunakan oleh Tergugat untuk memenuhi kebutuhan
hidup Tergugat sehari-hari ditempat Tergugat bekerja/dinas yakni di
Tapanuli Selatan termasuk untuk biaya sewa kost tempat tinggal Tergugat;
10. Bahwa dengan keadaan demikian sehingga tuntutan biaya nafkah sebesar
Rp3.600.000,00 (tiga juta enam ratus ribu rupiah) setiap bulannya sangat
tidak dapat dipenuhi dan oleh karena secara hukum penentuan jumlah biaya
nafkah adalah didasarkan pada kemampuan keuangan maka saat ini
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
11
Tergugat hanya memiliki kemampuan untuk memberikan biaya anak
sebesar Rp700.00,00 (tujuh ratus ribu rupiah) untuk setiap bulannya;
11. Bahwa jika perkawiann antara Tergugat dan Pengugat tetap dipertahankan
kelangsungannya maka keluarga yang bahagia yang merupakan tujuan
mulia perkawinan tidak akan terwujud dari perkawinan antara Tergugat dan
Pengugat;
12. Bahwa jika perkawinan antara Tergugat dan Pengugat masih juga
dipertahankan kelangsungan maka perkawinan itu hanya akan menjadi
siksaan batin bagi Tergugat dan Pengugat;
13. Bahwa oleh karena antara Tergugat dan Pengugat terus menerus terjadi
perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi
dalam rumah tangga maka sangat berdasarkan hukum dan keadilan jika
permohonan perceraian Penggugat dapat dikabulkan;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Pengadilan
Negeri Kisaran telah menjatuhkan putusan nomor : 28/Pdt.G/2015/PN.Kis
tanggal 12 Nopember 2015 yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
--- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvnklijke
Verklaard) ;
--- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang sampai hari ini
ditetapkan sejumlah Rp. 491.000,00 (empat ratus sembilan puluh satu ribu
rupiah) ;
Membaca Relas pemberitahuan putusan Pengadilan Negeri Kisaran,
28/Pdt.G/2015/PN-Kis tanggal 24 Nopember 2015 kepada Terbanding
semula Tergugat pada tanggal 24 Nopember 2015;
Membaca Akta permohonan banding No. 14/Akta.Pdt/2015/PN-Kis yang
tanggal 23 Nopember 2015 yang dibuat dan ditanda tangani oleh NIRWAN
SEMBIRING,SH, MH, Panitera Pengadilan Negeri Kisaran yang menerangkan
bahwa Pembanding semula Penggugat mengajukan permohonan banding
terhadap putusan Pengadilan Negeri Kisaran nomor : 28/Pdt.G/2015/PN.Kis
tanggal 12 Nopember 2015 ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
12
Membaca pemberitahuan pernyataan permohonan banding No.
28/Pdt.G/2015/PN-Kis tanggal 24 Nopember 2015 yang dibuat oleh NELLA
GULTOM, A.Md, Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Kisaran, telah
diberitahukan dengan sempurna kepada Terbanding semula Tergugat, bahwa
Penggugat telah menyatakan banding di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Kisaran terhadap perkara a quo yang dimohonkn banding tersebut;
Membaca Memori banding yang diajukan oleh Pembanding semula
Penggugat tertanggal 14 Desember 2015, yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Kisaran pada hari dan tanggal itu juga, dan memori banding
tersebut telah dengan sempurna diberitahukan dan diserahkan kepada
Terbanding semula Tergugat, pada tanggal 16 Desember 2015 dengan Relas
Penyerahan Memori Banding No. 28/Pdt.G/2015/PN-Kis ;
Membaca Relaas pemberitahuan memeriksa berkas kepada
Pembanding dan Terbanding No. 28/Pdt.G/2015/PN-Kis masing-masing
tanggal 16 Desember 2015 yang dibuat oleh NELLA GULTOM,A.Md Jurusita
Pengganti Pengadilan Negeri Kisaran, telah memberi kesempatan kepada
masing-masing pihak untuk mempelajari berkas perkara No. 28/Pdt.G/2015/PN-
Kis dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari sebelum dikirim ke Pengadilan
Tinggi Medan ;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA :
Menimbang, bahwa karena permohonan banding dari Pembanding
semula Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu maupun tata-cara dan
syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, maka permohonan banding
tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa Pembanding semula Penggugat dalam memori
bandingnya tersebut diatas, telah mengajukan keberatan-keberatannya
terhadap putusan Pengadilan Negeri Kisaran No. 28/Pdt.G/2014/PN-Kis tanggal
12 Nopember 2015 pada pokoknya sebagai berikut :
I. Bahwa dalam pengambilan putusan yudex factie perkara aquo adalah
mengadili tidak memberi pertimbangan apapun terhadap fakta fakta baik
bukti surat maupun testimonium saksi dari Penggugat/ sekarang
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
13
Pembanding, dan berpihak kepada tergugat. Bahwa mana hal hal dan
keadaan tersebut adalah sebagai berikut di bahwa ini :
1. Mengingat sejak tanggal 19 Agustus 2015 sampai tanggal 2 September
2015 bahwa upaya mediasi antara penggugat dengan tergugat tidak
berhasil diupayakan oleh Hakim mediasi. Maka persidangan dilanjutkan
pada tanggal 9 September 2015 dengan pembacaan gugatan tanpa
dihadiri tergugat walaupun sudah dipanggil secara patut. Kemudian pada
persidangan tertanggal 16 September 2015 bahwa tergugat juga tidak
hadir maupun kuasanya walaupun sudah dipanggil secara patut.
Demikian juga pada persidangan tertanggal 23 September 2015 bahwa
tergugat maupun kuasanya tidak pernah hadir walaupun telah dipanggil
secara syah dan patut. Bahkan juga hingga pada persidangan tanggal 30
September 2015, tanggal 7 Oktober 2015, tanggal 15 Oktober 2015,
tanggal 22 Oktober 2015, tanggal 29 Oktober 2015, tanggal 5 November
2015 dan tanggal 12 November 2015 bahwa tergugat maupun kuasanya
juga tidak pernah hadir. Namun dalam putusan yudex factie bahwa
jawaban tergugat bertanggal 23 September 2015 adalah juga termasuk
sebagai bagian putusan padahal jawaban tergugat tersebut masuk ke
dalam persidangan adalah dengan tanpa dihadiri oleh tergugat maupun
wakilnya. Bahkan jawaban tergugat tersebut bukanlah menyangkut materi
eksepsi namun sudah menyangkut materi pokok perkara. Dengan
demikian sikap yudex factie tersebut adalah berat sebelah sebab
bertentangan dengan Pasal 125 (ayat 1,2&3) Het herziene Indonesisch
Reglement L.N 1941 No.44 dan Pasal 149 (ayat 2&3) Rechts reglement
Buitengewesten Stb. 1927 No.227 yang mengatakan “(1). Jika tergugat
tidak datang pada hari perkara itu diperiksa, lagi pula ia tidak menyuruh
orang lain menghadap sebagai wakilnya meskipun ia dipanggil dengan
patut, maka tuntutan itu diterima dengan putusan tak hadir. Kecuali nyata
kepada Pengadilan Negeri bahwa tuntutan itu melawan hukum. (2). Akan
tetapi jika sitergugat mengemukakan eksepsi(penangkisan) bahwa
pengadilan negeri tiada berkuasa untuk memeriksa perkaranya, maka
meskipun ia sendiri atau wakilnya tidak datang. Wajiblah pengadilan
negeri memberi keputusan tentang eksespsi itu, sesudah didengarnya
orang yang menggugat itu, hanya jika eksepsi itu tidak dibenarkan, maka
pengadilan negeri akan memutus pokok perkara itu” dan “(3). Jika
tuntutan diterima maka atas perintah Ketua/voorzitter diberitahukan
putusan landraad itu kepada orang yang dikalahkan serta diterangkan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
14
pula kepadanya bahwa ia berhak mengajukan perlawanan putusan tak
hadir dst”;
2. Dengan memperhatikan secara cermat akan surat jawaban tergugat
bertanggal 23 September 2015 tersebut bahwa disana tanda tangan
tergugat adalah sangat jelas mengandung pemalsuan tanda tangan,
dengan alat pembanding yakni tanda tangan tergugat yang termuat dalam
bukti surat P.3 kartu keluarga Penggugat & Tergugat. Dan akan
pemalsuan tanda tangan tersebut kelak akan ditempuh
penggugat/sekarang Pembanding menurut ketentuan secara hukum
pidana;
3. Bahwa yudex factie Pengadilan Negeri Kisaran adalah telah turut
mempertimbangkan keterangan saksi Herlina Irmawati Lumbangaol dan
saksi Santi Pintauli Lumbangaol (putusan halaman 16), yang
membuktikan bahwa Pengugat adalah PNS Dinas kesehatan Kab.
Labuhan Batu Utara dan tergugat sebagai anggota Kepolisian di Polres
Tapsel. Namun yudex factie mengadili perkara aquo tidaklah
mempertimbangkan apakah kesaksian kedua orang saksi tersebut telah
memenuhi syarat alat pembuktian sebagai saksi. Dan juga yudex factie
adalah mengadili dengan tidak memberikan pertimbangan penilaian
apapun tentang keterangan/testimonium kedua saksi tersebut namun
turut diakomodir sebagai bahan pertimbangan untuk menggagalkan
gugatan penggugat dengan memutuskan bahwa gugatan penggugat tidak
dapat diterima(niet onvankelijke verklaard). Dalam artian bahwa berdasarkan keterangan kedua saksi tersebut apakah benar benar secara hukum bahwa penggugat dan tergugat adalah sebagai suami isteri yang syah, sehingga kapasitas penggugat dapat sebagai pihak yang mengajukan gugatan terhadap tergugat! Dan apakah terbukti
telah terjadi ataukah tidak yakni percekcokan selama ini antara penggugat
dengan tergugat dan tidak dapat dirukunkan kembali!
Namun dalam perkara aquo bahwa yudex factie sudah langsung
membuat suatu pertimbangan putusan hanya melulu oleh karena suatu
fundamen atau alasan yang belum tepat berdasarkan hukum;
4. Kecuali itu juga bahwa yudex factie adalah sangat jelas tidak mandiri dan
bahkan tergolong berat sebelah kepada tergugat. Dengan alasan yakni
dalam pertimbangannya menyebutkan berdasarkan keterangan dua saksi
yang telah diajukan penggugat bahwa tergugat adalah anggota/personil
Kepolisian di Polsek Batang Angkola pada Polres Tapanuli Selatan.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
15
Namun yudex factie tidak dapat menguatkan pertimbangannya tersebut
yang dapat membuktikan secara bukti surat bahwa tergugat adalah
personil Kepolisian Polsek Batang Angkola pada Polres Tapsel,
sedangkan tergugat sendiri tidak pernah hadir atau kuasanya pada
selama persidangan perkara aquo untuk menerangkan tempat
bertugasnya tersebut. Dari mana yudex factie mengetahui secara valid
akan domisili tempat tugas tergugat tersebut secara detail!
5. Yudex factie dalam putusannya telah mengakui dan mengatakan bahwa
bukti surat yang diajukan oleh penggugat dalam perkara aquo adalah
memenuhi syarat sebagai bukti pada persidangan. Namun yudex factie
adalah mengadili dengan tidak memberi pertimbangan penilaian apapun
akan bukti surat tersebut terutama bukti surat P1, P4, P6 dan P8. Hal
mana bukti P.1 adalah akta pernikahan penggugat dengan tergugat. Akan
tetapi bahwa yudex factie dalam putusan perkara aquo tidaklah mengadili
dengan memberikan pertimbangan penilaian terhadap bukti P.1 tersebut. Apakah dengan bukti P.1 tersebut dapat membenarkan keabsahan perkawinan penggugat dengan tergugat? Sehingga penggugat dapat berperan sebagai penggugat untuk mengajukan gugatan perceraian terhadap tergugat! Demikian juga akan bukti surat P.4 tersebut adalah
surat panggilan terakhir kepada tergugat untuk meminta klarifikasi atas
permohonan ijin cerai penggugat dari Dinas Kesehatan Kab. Labura
selaku tempat bekerja penggugat sebagai PNS. Bukti P.6 adalah surat ijin
cerai yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab. Labura atas
permohonan Penggugat dengan bukti P.8. Akan tetapi yudex factie dalam
perkara aquo untuk mendukung pertimbangan putusannya adalah
mengadili tidak memberikan penilaiannya terhadap ketiga alat bukti (P.4,
P.6, dan P.8 tersebut) untuk membuktikan bahwa penggugat adalah
seorang pegawai negeri sipil. Namun yudex factie telah langsung menyebutkan dalam pertimbangannya bahwa berdasarkan Pasal 3
ayat 1 PP No. 10 tahun 1983 jo PP No. 45 tahun 1990 dan Pasal 18
Peraturan Kapolri No.9 tahun 2010 jo surat Telegram Kapolda Sumut :
ST/1001/X/2014. Sebagai alasan untuk menyatakan gugatan penggugat
dinyatakan tidak dapat diterima;
Mengapa hal sedemikian akan bukti surat P.4, P.6 dan P.8 sangat perlu
untuk mendapat penilaian dipertimbangkan, adalah sebab kalau bukan
pegawai negeri sipil pekerjaannya penggugat apakah ketiga bukti surat
tersebut perlu diajukan sebagai alat pembuktian gugatan penggugat. Hal
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
16
inilah yang membuktikan yudex factie Pengadilan Negeri Kisaran
mengadili secara serampangan dan sembrono dan bahkan mungkin
selama ini dalam mengambil putusannya belum independen dan atau
mungkin masih tergantung dengan sesuatu yang tidak dapat patut dan
dibenarkan;
II. Bahwa putusan yudex factie dalam perkara aquo adalah telah mengadili
dengan salah menerapkan hukum dan salah menafsirkan ketentuan hukum
sektoral dan lokal yang ada. Hal mana dengan ketidak benaran
konsiderans penerapan hukum tersebut adalah jelas seolah yudex factie
dalam keadaan pengaruh dan tekanan, bahkan putusan yudex factie
tersebut dapat dikualifikasikan unprofesional cunduct. Dengan pembuktian
akan dalil dalil Pembanding sebagai berikut di bawah ini :
1. Bahwa yudex factie Pengadilan Negeri Kisaran yang mengadili perkara
aquo adalah kurang mengerti untuk memahami sesuatu ketentuan
hukum yang berlaku. Dan tergolong suatu putusan yang amburadul dan
kurang profesional karena dalam pertimbangan hukum putusannya
pada halaman 16 tidak jelas apa yang dipertimbangkannya. Yakni
apakah penggugat telah memperoleh izin perceraian ataukah tidak,
bahwa yudex factie tidak secara jelas dan tegas menyebutkannya
dalam pertimbangan putusan tersebut. Sedangkan dalam menguatkan
gugatan penggugat selaku pegawai negeri sipil bahwa penggugat telah
mengajukan bukti P.6 surat ijin cerai yang diterbitkan oleh Kepala dinas
Kesehatan Kabupaten Labura selaku pejabat Eseslon II yakni atasan penggugat. Namun yudex factie tidak memberikan penilaian apakah bukti P.6 tersebut dapatkah memenuhi syarat sebagai izin cerai bagi Penggugat ataukah tidak? Hal mana tersebut adalah sesuai
dengan Pasal 3 PP No.10 tahun 1983 yang mengalami perubahan
secara mendasar setelah PP No. 45 tahun 1990 adalah hanyalah
Pasal 3 ayat 2 menjadi berbunyi ”bagi PNS yang berkedudukan sebagai
penggugat atau bagi PNS yang berkedudukan sebagai tergugat untuk
memperoleh izin atau surat keterangan sebagaimana dimkasud dalam
ayat (1) harus mengajukan permintaan secara tertulis” dan dalam
penjelasan authentiknya mengatakan “permintaan izin perceraian
diajukan oleh penggugat kepada pejabat secara tertulis melalui saluran
hierarki, sedangkan tergugat wajib memberitahukan adanya gugatan
perceraian dari suami/istri secara tertulis melalui saluran hierarki dalam
jangka waktu selambat lambatnya enam hari kerja setelah menerima
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
17
gugatan cerai”. Dan juga oleh Pasal 14 pada PP No.10 tahun 1983
menjadi Pasal 13 pada PP No.45 tahun 1990 yang berbunyi “pejabat
dapat mendelegasikan sebagaian wewenangnya kepada pejabat lain
dalam lingkungannya, serendah rendahnya pejabat eselon IV atau yang
dipersamakan dengan itu untuk memberikan, menolak permintaan izin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4, sepanjang
mengenai permintaan izin yang diajukan oleh PNS Golongan II ke
bawah atau yang dipersamakan dengan itu”. Yang dalam poin 1
Romawi VIII dan Lampiran XX S.E Kepala BAKN No.08/SE//1983
tanggal 26 April 1983 sebagai Juknis PP No.10 tahun 1983 adalah telah
memperjelas tentang pemahaman Pejabat yang berwenang pemberian
izin cerai bagi PNS. Maka oleh karenanya bahwa gugatan penggugat
untuk perceraiannya tersebut adalah bahwa penggugat telah mendapat
izin cerai sebagaimana yang disyaratkan oleh PP No. 10 tahun 1983 jo
PP No. 45 tahun 1990 tersebut. Sedangkan tergugat sendiri maupun
kuasanya/wakilnya tidak pernah hadir untuk menggunakan haknya
pada persidangan perkara gugatan penggugat;
2. Lantas menjadi suatu pertanyaan besar apakah yang menjadikan
landasan hukum pertimbangan putusan yudex factie (pada halaman 17 putusan)? Sehingga menjadikannya suatu alasan bahwa gugatan
penggugat tidak dapat diterima, hanya dengan menyebutkan bahwa
Tergugat tidak ada mengajukan bukti surat keterangan melakukan
perceraian dari pejabat yang telah ditentukan sesuai dengan profesi
tergugat sebagai anggota Polri, yang merupakan kewajiban
sebagaimana yang diatur oleh Pasal 18 jo Pasal 10 Peraturan Kapolri
No. 9 tahun 2010. Sedangkan Tergugat sendiri tidak pernah menghadiri
persidangan perkara aquo, agar Tergugat wajib memberitahukan
secara tertulis melalui saluran hierarkinya tentang adanya gugatan
perceraian dari isterinya/Penggugat ex penjelasan Pasal 3 (ayat 2) PP
No. 45 tahun 1990. Dan peraturan pemerintah tersebut bukanlah ada
salah satu pasal maupun ayatnya yang mengatur tentang mewajibkan
Penggugat untuk memberitahukan secara tertulis terhadap hierarki
Tergugat tentang adanya gugatan perceraian tersebut;
3. Maka sangat patut diherankan bahkan harus dicurigai akan
pertimbangan hukum yudex factie dalam perkara aquo pada halaman
17 yang menyebutkan memperhatikan Pasal 3 ayat (1) PP No.10 tahun 1983 jo PP No. 45 tahun 1990, yang dijadikan sebagai alasan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
18
pusat pertimbangan hukum(obitur dictum) sehingga yudex factie
mengatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima. Tanpa
memperhatikan lagi lebih lanjut kepada Pasal 14 PP No. 10 tahun 1983
jo Pasal 13 PP No. 45 tahun 1990 tersebut;
Oleh karenanya bila memperhatikan simplikasi putusan yudex factie
Pengadilan Negeri Kisaran dalam perkara aquo yang tergolong sangat
dangkal akan sumber hukumnya tersebut, maka yudex factie tersebut
telah mencerminkan unprofesional cunduct. Karena tanpa menggali
sumber sumber hukum lainnya seperti Pasal 14 PP No.10 tahun 1983
jo PP No. 45 tahun 1990 dan S.E BAKN No. 08/SE/1983. Yang oleh
Pasal 53 (ayat 2) UU No.48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
menegaskan dengan mewajibkan bahwa Hakim “dalam memeriksa dan
memutus perkara harus memuat pertimbangan hukum Hakim yang
didasarkan pada alasan dan dasar hukum yang tepat dan benar;
4. Dan yang lebih diherankan lagi adalah alasan manakah sehingga dalam
putusan yudex factie lebih memperhatikan dan memfokuskan sesuatu
ketentuaan yang lebih sektoral/institusional yaitu Peraturan Kapolri No.9
tahun 2010 maupun lokal yaitu Surat Telegram Kapolda Sumut, dalam
hal menggali pertimbangan hukum putusan perkara aquo! Sedangkan
penggugat adalah seorang pegawai negeri sipil otonom pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Labuhan Batu Utara dan bukanlah PNS di
lingkungan Polri. Hal mana oleh Peraturan Kapolri No. 9 tahun 2010
tentang Tata cara Pengajuan Perkawinan, Perceraian, dan Rujuk bagi
Pegawai Negeri pada Kepolisian Negara R I adalah hanya untuk
lingkungan POLRI dan pegawai negeri POLRI yakni dalam Pasal 3
disebutkan tujuan peraturan ini :
a. Sebagai pedoman dalam pengajuan izin kawin, cerai dan rujuk bagi
pegawai negeri pada Polri;
b. Menjamin terwujudnya tertib administrasi perkawinan, perceraian dan
rujuk di Lingkungan Polri;
Dan dalam Bab I ketentuan Umum Pasal 1 (ayat 2) dengan tegas
disebutkan bahwa Pegawai Negeri pada POLRI adalah anggota Polri
dan Pegawai Negeri Sipil(PNS) pada Polri;
5. Padahal oleh Penggugat telah secara tegas dan jelas dalam
kesimpulan/konklusi tertanggal 05 November 2015 menjelaskan tentang
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
19
bahwa tidak adanya harapan untuk rukun kembali dikarenakan selalu
dalam percekcokan dan ketidak adanya persesuaian lagi antara
penggugat dengan tergugat, serta tergugat telah meninggalkan
penggugat selama 3 tahun berturut turut tanpa izin. Hal mana tersebut
adalah sesuai dengan PP No. 9 tahun 1975 tentang pelaksana UU No.1
tahun 1974. Dan oleh karena Penggugat adalah seorang pegawai
negeri sipil sehingga Penggugat melengkapi gugatannya dengan
mengajukan bukti surat yakni P.4, P.8 maupun P.6. Bahwa mana P.6
tentang izin cerai tersebut adalah sudah sesuai dengan Pasal 3 (ayat 1)
jo Pasal 14 UU No. 10 tahun 1983 dan Pasal 13 PP No. 45 tahun 1990
maupun Surat Edaran BAKN No. 08/SE/1983 tanggal 26 April 1983;
Akan tetapi tentang ulasan dan atau penggalian dasar hukum gugatan
Penggugat, yang telah dijabarkan oleh Penggugat dalam konklusi
tersebut tidaklah pernah disinggung oleh putusan yudex factie. Dan
ataupun yudex factie tidak memberikan argumentasi hukum untuk
mengenyampingkan segala landasan juridis yang telah termuat dalam
konklusi penggugat tersebut. Sedangkan yang tidak pernah terungkap
pada persidangan tentang Peraturan Kapolri No. 9 tahun 2010 maupun
surat telegram Kapolda Sumut ST/1001/X/2014 tanggal 21 Oktober
2014 adalah telah secara berulangkali digali dan disebut sebutkan
dalam pertimbangan perkara aquo. Padahal dari keseluruhan Pasal
pasal Peraturan Kapolri No. 9 tahun 2010 yakni dari Pasal 1 sampai
dengan Pasal 34 tidak ada yang mengatur bahwa apabila seorang isteri
Polri dan bekerja sebagai pegawai negeri sipil yang bukan bekerja di
lingkungan Polri harus meminta izin cerai dari pejabat yang berwenang
Polri;
Dan yang lebih anehnya lagi bahwa pertimbangan hukum putusan
dalam perkara aquo bahwa yudex factie Pengadilan Negeri Kisaran
tidak dapat menguraikan secara jelas dan tegas hal hal apa sajakah
yang diatur oleh surat telegram Kapolda Sumut ST/1001/X/2014
tentang ketentuan gugatan cerai bagi personil Polri tersebut?
6. Hal tersebutlah membuktikan keberpihakan yudex factie terhadap
tergugat dengan telah hanya mempertimbangkan hukum dasar
putusannya yakni Pasal 3 ayat (1) PP No.10 tahun 1983 jo PP No.45
tahun 1990 jo Peraturan Kapolri No.9 tahun 2010 jo surat Telegram
Kapolda Sumut ST/1001/X2014;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
20
Sedangakan tentang Pasal 14 PP No. 10 tahun 1983 jo Pasal 13 PP
No.45 tahun 1990 maupun S.E BAKN No. 08/SE/1983 dalam Romawi
VIII dan lampran Romawi XX maupun Romawi IV Huruf D tentang
Pejabat yang berwenang memberikan izin cerai bagi PNS, tidaklah
pernah ada dipertimbangkan oleh yudex factie. Apakah dasar dasar hukum yang digali oleh Penggugat tersebut dapat diterima untuk membenarkan alat bukti P.6 surat izin cerai guna mengabulkan gugatan penggugat? Atau apakah dasar dasar hukum yang dijabarkan oleh Penggugat tersebut dikesampingkan oleh yudex factie, dengan menguraikan alasan alasan juridis untuk menyingkirkan dalil pembenaran alat bukti surat P.6 tersebut?
Namun yudex factie dalam putusannya sudah langsung menyatakan
gugatan Penggugat tidak dapat diterima(niet on vankelijke verklaard);
7. Pemohon menduga dalam perkara aquo bahwa yudex factie tidak
mandiri dalam pengambilan putusannya. Dengan alasan bahwa
tergugat dan orangtuanya selama dalam proses mediasi perkara aquo
selalu berhubungan dengan salah seorang oknum Wapan Pengadilan.
Bahkan pada tanggal 25 November 2015 bahwa tergugat dan
orangtuanya masih datang masuk ke ruangan Wapan tersebut. Dengan
demikian akan putusan Pengadilan Negeri Kisaran dalam perkara aquo
bahwa yudex factie telah tidak menjaga kemandirian peradilan dalam
menjalankan tugas dan fungsinya;
Dengan demikian dan berdasarkan yang pemohon uraikan hal hal dalil
pengajuan banding ini, agar kiranya Pengadilan Tinggi Medan untuk menerima
permohonan banding dan memori banding ini beserta alasan alasannya seraya
mengambil putusan dengan amar :
Menerima permohonan banding dari Penggugat/ Pemohon banding;
Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Kisaran Register perkara No.
28/Pdt.G/PN-Kis tanggal 10 Agustus 2015 tersebut, dengan mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya ;
Menimbang, bahwa berdasarkan Memori Banding yang diajukan
Pembanding semula sebagai Penggugat tersebut, Pengadilan Tinggi akan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
21
Menimbang, bahwa Pembanding semula sebagai Penggugat
mengajukan gugatan Perceraian kepada Terbanding semula sebagai Tergugat
sebagaimana tersebut dalam gugatan Penggugat tersebut diatas ;
Menimbang, bahwa dari gugatan Penggugat tersebut. Majelis Hakim
Tingkat Pertama telah mengambil putusan dengan : “ Menyatakan gugatan
Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvanklijke Verklaard) dengan dasar
pertimbangan :
--- “ Bahwa selama proses pemeriksaan perkara a quo, Tergugat tidak ada mengajukan bukti surat keterangan melakukan perceraian dari pejabat yang telah ditentukan sesui dengan profesi Tergugat, dimana izin cerai atau surat keterangan terebut merupakan suatu kewajiban bagi Tergugat yang berstatus Polisi sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 18 Jo. Pasal 10 Peraturan Kapolri No. 9 Tahun 2010 tanggal 19 Maret 2010 tentang tata cara pengajuan perkawinan, perceraian dan rujuk bagi pegawai pada Polri Jo. Surat Telegram Kapolda Sumut ST/1001/X/2014 tanggal 21 Oktober 2014 tentang Jukrah ketentuan pengajuan gugatan cerai bagi personel Polri sehingga pemeriksaan gugatan Penggugat tersebut haruslah dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvnkelijke Verklaard) “ ;
Menimbang, bahwa setelah Majelis hakim tingkat banding memeriksa
dan meneliti dengan seksama berkas perkara a quo secara keseluruhan, baik
Berita Acara persidangan, surat-surat bukti, keterangan para saksi, salinan
resmi putusan Pengadilan Negeri Kisaran yang dimintakan banding, Memori
Banding yang diajukan Pembanding semula sebagai Penggugat, maka Majelis Hakim tingkat banding tidak sependapat dengan Majelis Hakim tingkat pertama
yang menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvanklijke
Verklaard) dengan alasan dan pertimbangan sebagai berikut :
Menimbang, bahwa dalam hal ini sesuai dengan fakta-fakta hukum yang
terungkap dipersidangan, Majelis Hakim Tingkat banding menilai Majelis Hakim
Tingkat Pertama kurang memahami maksud dan tujuan dari Surat Bukti P-4 ,P-
5, P-6 dan P-8 yang merupakan bukti nyata yang dapat dijadikan petunjuk atau
dasar hukum untuk memenuhi syarat formal gugatan cerai tersebut ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
22
Menimbang, bahwa Pembanding semula Penggugat dengan
Terbanding semula sebagai Tergugat, telah melangsungkan Perkawinan
secara Agama Kristen Protestan pada tanggal 10 Nopember 2010 di Gereja
Kristen Protestan Indonesia (GKPI), sesuai dengan akte Pernikahan (surat
parbagasan) No. 15/BP/2010 yang dikeluarkan dan ditanda tangani oleh
Pendeta Resort Khusus Kisaran ;
Menimbang, bahwa perkawinan Penggugat dengan Tergugat tersebut
telah didaftarkan pada Kantor Catatan Sipil Kabupaten Asahan sesuai dengan
kutipan Akta Perkawinan No. 1209-KW-14042011-0004 tertanggal 15 April
2011 ;
Menimbang, bahwa perkawinan Penggugat dengan Tergugat tersebut
berjalan hidup bahagia rukun dan damai, dan pada tanggal 9 Nopember 2011
Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai seorang anak perempuan yang diberi
nama AIRRA SHAKIRA CES SARAGIH ;
Menimbang, bahwa pada bulan Nopember 2012 mulai terjadi
percekcokan antara Penggugat dan Tergugat, yang puncaknya bulan Desember
2012 sampai sekarang tidak rukun sebagimana layaknya suami isteri yang
baik ;
Menimbang, bahwa oleh karena ketidak perdulian atau kelalaian
Terbanding semula Tergugat terhadap biaya nafkah anaknya Airra Shakira Ces
Saragih ( bukti .P.5 ) mohon kiranya kepada Hakim Majelis yang memeriksa dan
mengadili perkara ini untuk memutuskan agar anak Pembanding semula
Penggugat dan Terbanding semula Tergugat tersebut tetap berada dalam
pemeliharan dan kekuasaan / hak asuh kepada Penggugat hingga dewasa ;
Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkmah Agung RI No.
392 K/Sip/1969 tanggal 30 Agustus 1969 dan berdasarkan hukum yang
berlaku,Pengadilan Tinggi berpendapat adalah adil dan patut anak
Pembanding/Penggugat dan Terbanding/tergugat yang bernama Airra Shakira
Ces Saragih diasuh dan dipelihara oleh ibu kandungnya (
Pembanding/Penggugat) sampai dapat menentukan pilihan sendiri atau dewasa
karena secara psyhis hubungan bathin dan pertumbuhan jiwa anak adalah lebih
baik apabila bersama dengan ibuny dan biaya nafkah penghidupan, pendidikan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
23
anak menurut penilaian Majelis Hakim Tingkat Banding adalah telah sesuai
dengan penghasilan Terbanding semula Tergugat sebagaimana tercantum
dalam amar putusan di bawah ini serta merupakan kewajiban
Terbanding/Tergugat dan Pembanding/Penggugat dalam mendidik /memelihara
anak sampai dapat berdiri sendiri ( pasal 45 ayat 2 undang-Undang no.I tahun
1974 tentang perkawinan ).
Menimbang, bahwa dari hal-hal tersebut diatas, maka petitum gugatan
Pembanding semula Penggugat pada poin 2, 3,5 dan 6 dapat dibuktikan,
kecuali diktum pada poin 4 menurut Majelis Hakim Tingkat Banding kurang tepat
untuk dikabulkan, karena sesuai dengan pengakuan Terbanding semula
Tergugat , Pembanding semula Penggugat tidak mau memberikan nomor
Rekening Bank kepada Terbanding semula Tergugat serta kebutuhan hidup
dimaksud tidak dirinci secara jelas oleh Pembanding /Penggugat oleh
karenanya harus ditolak
Menimbang, bahwa dari gugatan cerai Pembanding semula sebagai
Penggugat tersebut, Terbanding semula sebagai Tergugat dalam jawabannya
tidak merasa keberatan bahkan mendukung dan menguatkan gugatan Cerai
yang dialamatkan kepadanya tersebut, dimana pada halaman 11 putusan point
11 sampai dengan point 13 . dengan jelas dinyatakan sebagai berikut :
“ Bahwa jika perkawinan antara Tergugat dan Penggugat tetap
dipertahankan kelangsungannya maka keluarga yang bahagia yang merupakan tujuan mulia perkawinan tidak akan terwujud dari perkawinan antara Tergugat dan Penggugat “ ;
“ Bahwa jika Perkawinan antara Tergugat dan Penggugat masih juga
dipertahankan kelangsungan maka perkawinan itu hanya akan menjadi siksaan batin bagi Tergugat dan Tergugat “ ;
“ Bahwa oleh karena antara Tergugat dan Penggugat terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup
rukun lagi dalam rumah tangga maka sangat berdasarkan hukum dan keadilan jika permohonan perceraian Penggugat dapat dikabulkan “;
Menimbang, bahwa Pasal 39 ayat (20 Undang-undang No. 1 Tahun 1974
menyatakan : “ Untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan, bahwa
antara suami isteri itu tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami isteri “ ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
24
Menimbang, bahwa dari pertimbangan-pertimbangan hukum tersebut
diatas, yang didasari dengan fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan,
antara Pembanding semula Penggugat dengan Terbanding semula
Tergugat,Majelis Hakim Pengadilan Tinggi berkesimpulan tidak ada lagi
harapan untuk hidup rukun disebabkan pertengkaran yang terus menerus, oleh
karena itu berdasarkan ketentuan Pasal 19 huruf f P.P. No.09 Tahun 1975,
majelis Hakim Tingkat banding berpendapat Pembanding semula sebagai
Penggugat telah dapat membuktikan dalil-dalil gugatannya ;
Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan-pertimbangan hukum
tersebut diatas, pertimbangan hukum yang mendasari putusan Majelis Hakim
Tingkat Pertama yang menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
(Niet Onvanklijke Verklaard) adalah tidak tepat dan salah dalam menerapkan
hukum, dengan pertimbangan bahwa Terbanding semula Tergugat adalah pihak
yang digugat bukan sebagai Penggugat sebagaimana dimaksud pasal 18 jo
pasal 10 Peraturan Kapolri nomor 9 tahun 2010 tanggal 19 Maret 2010 karena
sesuai surat telegram Kapolda Sumut ST/1001/X/2014 tanggal 21 oktober 2014
adalah disebut tentang jukrah ketentuan pengajuan gugatan cerai bagi personel
polri yang bersangkutan dan Terbanding /tergugat telah pernah dipanggil guna
dimintai penjelasan berkenaan gugatan aquo ( bukti P.4 )
Menimbang, bahwa dengan alasan dan pertimbangan tersebut, putusan
Pengadilan Negeri Kisaran tanggal 12 Nopember 2015 No. 28/Pdt.G/2015/PN-
Kis tidak dapat dipertahankan lagi dan harus dibatalkan, dan Pengadilan Tinggi
akan mengadili sendiri perkara ini pada tingkat banding, dengan amar putusan
sebagaimana tercantum dibawah ini ;
Menimbang, bahwa oleh karena Terbanding semula sebagai Tergugat
berada dipihak yang kalah maka ia patut dihukum untuk membayar ongkos
perkara yang timbul di kedua tingkat peradilan ini ;
Memperhatikan Pasal-pasal dari Undang-undang dan Peraturan lain
yang berkenaan dengan perkara ini ;
M E N G A D I L I - Menerima permohonan banding dari Pembanding semula sebagai
Penggugat ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
25
- Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Kisaran nomor : 28/Pdt.G/2015/
PN.Kis tanggal 12 Nopember 2015, yang dimohonkan banding, dan dengan,
MENGADILI SENDIRI
--- Mengabulkan gugatan Pembanding semula Penggugat untuk sebahagian ;
--- Menyatakan Perkawinan Pembanding semula Penggugat dengan
Terbanding semula Tergugat yang dilaksanakan pada tanggal 10
Nopember 2010 di Gereja Kristen Protestan Indonesia Resort Khusus
Kisaran /akta perkawinan nomor 1209-kw -14042011-0004 tanggal 15 April
2011`, adalah sah menurut Hukum ;
--- Menyatakan ikatan Perkawinan antara Pembanding semula Penggugat
dengan Terbanding semula Tergugat putus karena perceraian ;
--- Menetapkan anak Pembanding semula Penggugat dan Terbanding semula
Tergugat yang bernama “AIRRA SHAKIRA CES SARAGIH “ tetap berada
dalam pengawasan dan pemeliharan Pembanding semula Penggugat
sebagai Ibu kandung sampai berusia dewasa ;
--- Menetapkan Terbanding semula Tergugat membayar biaya hidup atau
nafka anaknya “AIRRA SHAKIRA CES SARAGIH “ sebesar Rp.1.000.000,-
(satu juta rupiah) perbulan terhitung sejak gugatan ini didaftarkan di
Pengadilan Negeri Kisaran ;
--- Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Kisaran untuk meyerahkan
1(satu) helai salinan putusan ini kepada Kepala Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kisaran untuk didaftarkan pada daftar perceraian tahun
berjalan.
--- Menolak gugatan Pembanding semula Penggugat yang lain dan selebihnya ;
--- Menghukum Terbanding semula sebagai Tergugat untuk membayar ongkos
perkara dalam ke dua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding
ditetapkan sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) ;
Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Medan pada hari Kamis tanggal 17 Maret 2016 oleh kami : DHARMA E.
DAMANIK, SH.MH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 27/PDT/2016/PT.Mdn Halaman
26
Hakim Ketua Majelis, DALIZATULO ZEGA, SH. dan MARYANA, SH.MH.
masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa
dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, berdasarkan
Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 09 Pebruari 2016, nomor :
27/PDT/2016/PT-MDN, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk
umum pada hari Selasa tanggal 29 Maret 2016, oleh Hakim Ketua Majelis
dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota serta Hj.Surya Haida SH,MH sebagai
Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh kedua
belah pihak berperkara maupun kuasa hukumnya;
Hakim - Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,
rhak ttd ttd
1. DALIZATULO ZEGA, SH. DHARMA E. DAMANIK, SH.MH.
ttd
2. MARYANA, SH.MH.
Panitera Pengganti,
HJ.SURYA HAIDA SH.MH
Perincian Biaya :
1. Meterai Rp. 6.000,-
2. Redaksi Rp. 5.000,-
3. Pemberkasan Rp 139.000,-
Jumlah Rp. 150.000,-
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN