Overview Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit...6.Melakukan ICRA (Infection Control...
Transcript of Overview Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit...6.Melakukan ICRA (Infection Control...
6/26/2019
2
CURICULUM VITAE
Nama : Dr . Eka Wahyu Harsawardhani, MARS
Alamat : Jl Merpati I Blok H2 No 27 Bintaro Jaya
Tmpt / tgl. Lahi : Pamekasan, 28 Pebruari 1964
Status : Menikah
Email : [email protected]
Hp : 081511164229PENDIDIKANS‐1 Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya ‐ Jakarta , Lulus 1991S‐2 Fakultas Kesehatan Masyarakat, KARS Universitas Indonesia, Lulus 2005
PELATIHAN / SEMINAR2019: Exam Preparation Certified Professional in Healthcare Risk Management , Phoenix, AZ, USA2018: Essentials in Healthcare Risk Management Certificate Program (ASHRM), New Orleans, USA
Application on Healthcare Risk Management Certificate Program (ASHRM), New Orleans, USA
2017: Accreditation Basics, Joint Commission Resources (JCR), Chicago, USA: Hospital Accreditation Essentials, Joint Commission Resources (JCR), Chicago, USA: Environment of Care & Infection Prevention & Control – A Partnership, Joint Commission Resources (JCR), Chicago, USA
2007 : New Perspektif, Conferrence ASHRM, Chicago USACertified Profesional Healthcare Risk Management course, Chicago USAPatient Safety Up Date, Joint Commision International (JCI) Singapore
2006 : Risk Management Base Training, Joint Commision Resources (JCR)
ORGANISASI2010 - 2012 : Pengurus KKPRS Persi2007 – 2012 : Pengurus MKEK Pusat2005 - Saat ini : Anggota ASHRM (American Society of Healthcare Risk Management)2005 - Saat ini : Tim Konsultan Manajemen Risiko, Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RS2017 : PT Esa Global Hutama
6/26/2019
3
3
PENGALAMAN KERJA
2018: Tim Konsultan RS Intan Permata Banten
2017: Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD dr Zainoel Abidin Aceh
Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda
Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSU Kuningan Luragung
Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD Wonogiri
Tim Konsutan Peningkatan Mutu & Keselamatan Paisen RSUD Ambarawa
2016 : Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD Kota Tangerang
Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD Kendal
Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Paisen RSUD Wlingi Blitar
Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD Gorontalo
2015: Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RS Advent Bandung
2014 : Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD Tarakan Kaltim
Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Paisen RSUD Sleman
2013: Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Paisen RSUD Kanujoso Balikpapan
2012: Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUP Fatmawati
Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Paisen RSUP Wahidin Sudirohusodo Makasar
2011 : Tim Konsultan Manajemen Risiko & Keselamatan Pasien RSUD TarakanKaltim
2010 : Tim Konsultan Manajemen Risiko RSUP Fatmawati Jakarta, RS Bieuren, RS Lhoksemawe Aceh
2009 : Tim Konsultan Manajemen Risiko & Keselamatan Pasien RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makasar
Tim Konsultan Manajemen Risiko & Keselamatan Pasien RS Pelni Jakarta
6/26/2019
5
5
Fokus area standar PPI :
1. Kepemimpinan & Tata Kelola2. Sumberdaya3. Tujuan Program PPI4. Peralatan Medis & Alat Kesehatan Habis Pakai5. Limbah Infeksius6. Pelayanan Makanan7. Risiko Konstruksi8. Transmisi Infeksi9. Peningkatan Mutu & Program Edukasi
6/26/2019
6
6
1. KEPEMIMPINAN & TATA KELOLA PPI
1. Bentuk Komite / Tim PPI SK kan2. Job desc Komite / Tim PPI3. IPCN & IPCLN.
Apa yang dilakukan ?
Job Description Komite/Tim PPI:1. Melakukan koordinasi semua kegiatan PPI secara terstruktur yang melibatkan staf
klinis dan nonklinis sesuai dengan ukuran, serta kompleksitas rumah sakit dan peraturan perundang‐ undangan.
2. Menyusun kebijakan PPI termasuk pencegahan infeksi yang bersumber dari masyarakat berupa Tuberkulosis, HIV (Human Immunodeficiency Virus), dan infeksi menular lainnya.
3. Meningkatkan mutu pelayanan medis serta keselamatan pasien dan pekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan terjamin dan terlindungi.
4. Melaksanakan kegiatan pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, dan pembinaan.
5. Melakukan pencatatan dan pelaporan dan disampaikan kepada Kepala Fasyankes, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Kementerian Kesehatan secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali atau sesuai dengan kebutuhan.
6/26/2019
7
7
KEPEMIMPINAN & TATA KELOLA PPI
1. Kewaspadaan isolasi2. Mencegah HAIs VAP, IAD, ISK, IDO3. Surveilans HAIs4. Pendidikan dan Pelatihan5. Penggunaan antimikroba yang bijak6. Melakukan ICRA (Infection Control Risk Assessment)7. Tidak terbatas pada infeksi pada pasien namun juga pada tenaga kesehatan
Ruanglingkup Program PPI
Definisi HAIs: (Permenkes No 27 Tahun 2017 tentang Pedoman PPI)
Merupakan infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di rumah sakit danfasilitas pelayanan kesehatan lainnya dimana ketika masuk tidak ada infeksi dan tidak dalam masa inkubasi, termasuk infeksi dalam rumah sakit tapi munculsetelah pasien pulang, juga infeksi karena pekerjaan pada petugas rumah sakit dan tenaga kesehatan terkait proses pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
1. PENGORGANISASIAN PPI
6/26/2019
8
DIREKTUR
KOMITE MEDIKBAGIAN TU
Ka Komite/Tim PPIKOMITE KEPERAWATAN
SUB KOMITEPROGRAM
SUB KOMITEMONEV & PELAPORAN
SUB KOMITEPENINGKATAN MUTU & EDUKASI
BIDANG
SMF
IPCLN
IPCDIPCNKOMITE MUTU & KES PASIEN
KOMITE K3 & FASILITAS RS
Komite atau Tim PPI bertugas melaksanakan kegiatanpengkajian, perencanaan, pelaksanaan,monitoring dan evaluasi, dan pembinaan.
TIM PRA SEKRETARIS
6/26/2019
9
Tugas Direkur RS :
1. Membentuk Komite / Tim PPI dengan Surat Keputusan.2. Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap
penyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi. 3. Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan
prasarana termasuk anggaran yang dibutuhkan. 4. Menentukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi.5. Mengadakan evaluasi kebijakan PPI / pencegahan dan pengendalian
infeksi berdasarkan saran dari Komite / Tim PPI.6. Mengadakan evaluasi kebijakan pemakaian antibiotika yang rasional
dan disinfektan dirumah sakit berdasarkan saran dari Komite / Tim PPI.
7. Dapat menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang dianggap potensial menularkan penyakit untuk beberapa waktu sesuai kebutuhan berdasarkan saran dari Komite / Tim PPI.
8. Mengesahkan Standar Prosedur Operasional (SPO) untukPPI.9. Memfasilitasi pemeriksaan kesehatan petugas di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan, terutama bagi petugas yang berisiko tertular infeksi minimal 1 tahun sekali, dianjurkan 6 (enam) bulan sekali.
6/26/2019
10
Tugas Komite / Tim PPI :
1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakanPPI.2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI, agar kebijakan dapat
dipahami dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan.3. Membuat SPO PPI.4. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program
tersebut.5. Melakukan investigasi masalah atau kejadian luar biasa HAIs
(Healthcare Associated Infections).6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan
cara pencegahan dan pengendalian infeksi.7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit
dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI.8. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan
prinsip PPI dan aman bagi yang menggunakan.9. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber dayamanusia (SDM) rumah sakit dalam PPI.
6/26/2019
11
Tugas Komite / Tim PPI :
10.Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.11.Berkoordinasi dengan unit terkait lain dalam hal pencegahan dan
pengendalian infeksi rumah sakit, antara lain :a. Tim Pengendalian Resistensi Antimikroba (TPRA) dalam penggunaanan
antibiotika yang bijak dirumah sakit berdasarkan pola kuman dan resistensinya terhadap antibiotika dan menyebarluaskan data resistensi antibiotika.
b. Tim kesehatan dan keselamatan kerja (K3) untuk menyusun kebijakan. c. Tim keselamatan pasien dalam menyusun kebijakan clinical governance
and patient safety. 12.Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji
kembali rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan manajemen rumah sakit.
13.Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan pengadaanalat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI
6/26/2019
12
Tugas Komite / Tim PPI :
14.Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena potensial menyebarkan infeksi.
15.Melakukan pengawasan terhadap tindakan‐tindakan yang menyimpang dari standar prosedur / monitoring surveilans proses.
16.Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakanpenanggulangan infeksibila ada KLB dirumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
6/26/2019
13
Kriteria :1. Dokter yang mempunyai minat dalam PPI.2. Pernah mengikuti pelatihan dasar PPI.
Tugas :1. Bertanggungjawab atas - Terselenggaranya dan evaluasi program PPI.- Penyusunan rencana strategis program PPI.- Penyusunan pedoman manajerial dan pedoman PPI.- Tersedianya SPO PPI.- Penyusunan dan penetapan serta mengevaluasi kebijakan PPI. - Memberikan kajian KLB infeksi di RS. - Terselenggaranya pelatihan dan pendidikan PPI. - Terselenggaranya pengkajian pencegahan dan pengendalian risiko infeksi.- Terselenggaranya pengadaan alat dan bahan terkait dengan PPI.- Terselenggaranya pertemuan berkala.2. Melaporkan kegiatan Komite PPI kepada Direktur.
Ketua Komite PPI
6/26/2019
14
Kriteria :1. Dokter / IPCN / tenaga kesehatan lain yang mempunyai
minat dalam PPI.2. Pernah mengikuti pelatihan dasar PPI. 3. Purna waktu
Sekretaris Komite PPI
Tugas :1. Memfasilitasi tugas ketua komite PPI. 2. Membantu koordinasi. 3. Mengagendakan kegiatan PPI.
6/26/2019
15
1. IPCN/Perawat PPI2. IPCD/Dokter PPI :
a. Dokter wakil dari tiap KSM (Kelompok Staf Medik).b. Dokter ahli epidemiologi.c. Dokter Mikrobiologi.d. Dokter Patologi Klinik.
3. Anggota komite lainnya, dari : a. Tim DOTSb. Tim HIVc. Laboratorium.d. Farmasi.e. sterilisasif. Laundrig. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS).h. sanitasi lingkungani. pengelola makananj. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).k. Kamar jenazah.
Anggota Komite
6/26/2019
16
Kriteria IPCD :1. Dokter yang mempunyai minat dalam PPI.2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.3. Memiliki kemampuan leadership.
IPCD / Infection Prevention Control Doctor
Tugas IPCD :1. Berkontribusi dalam pencegahan, diagnosis dan terapi infeksi
yang tepat.2. Turut menyusun pedoman penggunaan antibiotika dan
surveilans3. Mengidentifikasi dan melaporkan pola kuman dan pola
resistensi antibiotika.4. Bekerjasama dengan IPCN / Perawat PPI melakukan
monitoring kegiatan surveilans infeksi dan mendeteksi serta investigasi KLB. Bersama komite PPI memperbaiki kesalahan yang terjadi, membuat laporan tertulis hasilinvestigasi dan melaporkan kepada pimpinan rumah sakit.
6/26/2019
17
IPCD / Infection Prevention Control Doctor
Tugas IPCD :
5. Membimbing dan mengadakan pelatihan PPI bekerja sama dengan bagian pendidikan dan pelatihan (Diklat) di rumah sakit.
6. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien.
7. Turut membantu semua petugas kesehatan untukmemahami PPI.
6/26/2019
18
Kriteria IPCN :1. Perawat dengan pendidikan minimal Diploma III
Keperawatan2. Mempunyai minat dalam PPI3. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI dan IPCN.4. Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau setara.5. Memiliki kemampuan leadership dan inovatif.6. Bekerja purnawaktu.
IPCN(Infectionrevention and Control Nurse)
Tugas dan Tanggung Jawab IPCN :1. Melakukan kunjungan kepada pasien yang berisiko di ruangan
setiap hari untuk mengidentifikasi kejadian infeksi pada pasien di baik rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
2. Memonitor pelaksanaaan program PPI, kepatuhan penerapan SPO dan memberikan saran perbaikan bila diperlukan.
3. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada Komite / Tim PPI
6/26/2019
19
IPCN(Infectionrevention and Control Nurse)
Tugas dan Tanggung Jawab IPCN :4. Turut serta melakukan kegiatan mendeteksi dan investigasi KLB.5. Memantau petugas kesehatan yang terpajan bahan infeksius / tertusuk bahan
tajam bekas pakai untuk mencegah penularan infeksi. 6. Melakukan diseminasi prosedur kewaspadaan isolasi dan memberikan
konsultasi tentang PPI yang diperlukan pada kasus tertentu yangterjadi di fasyankes
7. Melakukan audit PPI di seluruh wilayah fasyankes dengan menggunakan daftar tilik.
8. Memonitor pelaksanaan pedoman penggunaan antibiotika bersama Komite/Tim PPRA.
9. Mendesain,melaksanakan, memonitor, mengevaluasi dan melaporkan surveilans infeksi yang terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan bersama Komite / Tim PPI
10. Memberikan motivasi kepatuhan pelaksanaan program PPI.
Tugas dan Tanggung Jawab IPCN :
6/26/2019
20
IPCN(Infectionrevention and Control Nurse)
Tugas dan Tanggung Jawab IPCN :
11.Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPI.
12.Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang PPI.
13.Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pasien, keluarga dan pengunjung tentang topik infeksi yang sedang berkembang (New-emerging dan reemerging) Atau infeksi dengan insiden tinggi.
14.Sebagai coordinator antar departemen/unit dalam mendeteksi, mencegah dan mengendalikan infeksi dirumah sakit.
15.Memonitoring dan evaluasi peralatan medis single use yang di re –use.
6/26/2019
21
Kriteria IPCLN : 1. Perawat dengan pendidikan minimal Diploma 3, yang
mempunyai minat dalam PPI2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.
IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse)
Tugas IPCLN sebagai perawat pelaksana harian/penghubungbertugas:1. Mencatat data surveilans dari setiap pasien diunit rawat Inap
masing-masing.2. Memberikan motivasi dan mengingatkan tentang pelaksanaan
kepatuhan PPI pada setiap personil ruangan di unitnya masing-masing.
3. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam penerapan kewaspadaan isolasi.
6/26/2019
22
IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse)
4. Memberitahukan kepada IPCN apa bila ada kecurigaan adanyaHAIs pada pasien.
5. Bila terdapat infeksi potensial KLB melakukan penyuluhan bagi pengunjung dan konsultasi prosedur PPI berkoordinasi dengan IPCN.
6. Memantau pelaksanaan penyuluhan bagi pasien, keluarga dan pengunjung dan konsultasi prosedur yang harus dilaksanakan.
6/26/2019
23
Sarana dan Fasilitas Pelayanan Penunjang
Sarana Kesekretariatan - Ruangan secretariat dan tenaga sekretaris yang purna waktu. - Komputer,printer dan internet.- Telepon dan Faksimili.- Sarana kesekretariat lainnya.
Dukungan Manajemen a. Surat Keputusan untuk Komite / Tim PPI. b. Menyediakan anggaran untuk:
• Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).• Pengadaan fasilitas pelayanan penunjang.• Pelaksanaan program, monitoring, evaluasi, laporan dan
rapat rutin. • Remunerasi / insentif/ Tunjangan / penghargaan untuk
Komite / Tim PPI.
6/26/2019
24
Kebijakan yang harus disiapkan
a. Kebijakan tentang pendidikan dan pelatihan PPI sekaligus pengembangan SDM Komite / Tim.
b. Kebijakan tentang pendidikan dan pelatihan untuk seluruh petugas di fasilitas pelayanan kesehatan.
c. Kebijakan tentang kewaspadaan isolasi meliputi kewaspadaan standar dan kewaspadaan transmisi termasuk kebijakan tentang penempatan pasien.
d. Kebijakan tentang PPI pada pemakaian alat kesehatan dantindakan operasi.
e. Kebijakan tentang kesehatan karyawan. f. Kebijakan tentang pelaksanaan surveilans.
6/26/2019
25
Kebijakan yang harus disiapkan
g. Kebijakan tentang penggunaan antibiotik yang bijak. h. Kebijakan tentang pengadaan bahan dan alat yang
melibatkan tim PPI. i. Kebijakan tentang pemeliharaan fisik dan sarana
prasarana.j. Kebijakan penanganan kejadian luar biasa.k. Kebijakan tentang pelaksanaan audit PPI.l. Kebijakan tentang pengkajian risiko di fasilitas
pelayanan kesehatan.
6/26/2019
26
SPO yang harus disiapkan
a. Kewaspadaan isolasi,: 1) Kebersihan Tangan2) Alat Pelindung Diri (APD) : sarung tangan, masker,kaca mata/pelindung
mata,perisai wajah,gaun, apron, sepatu bot/sandal tertutup 3) Dekontaminasi Peralatan Perawatan Pasien4) Pengendalian Lingkungan5) Penatalaksanaan Limbah6) Penatalaksanaan Linen7) Perlindungan Petugas Kesehatan8) Penempatan Pasien9) Higiene Respirasi/Etika Batuk10)Praktek Menyuntik Yang Aman11)Praktek LumbalPungsi
6/26/2019
27
SPO yang harus disiapkan
b. Upaya pencegahan infeksi sesuai pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan, yang antara lain : 1) Infeksi saluran kemih (ISK).2) Infeksi daerah operasi (IDO).3) Infeksi aliran darah (IAD).4) Pneumonia akibat penggunaan ventilator (VAP).5) Kebijakan tentang PPI lainnya (misalnya Phlebitis dan decubitus).
6/26/2019
28
1.1 indikator PPI
• Tetapkan indikator PPI ‐> SK kan• Sistem pelaporan kegiatan dari Ketua Komite/Tim PPI ke Direktur
3 bulan/x• Bukti laporannya
2. IPCN
• Tetapkan IPCN ‐> SK kan• IPCN supervisi kegiatan PPI• Laporan IPCN ke Ketua Komite/Tim PPI
Apa yang dilakukan?
Apa yang dilakukan?
6/26/2019
29
1. Kepala Ruangan 2. Petugas Lab 3. Petugas Farmasi 4. Petugas CSSD 5. Petugas Loundry 6. Petugas IPSRS 7. Petugas Sanitasi 8. Petugas Gizi 9. Petugas House Keeping10. Petugas K3 RS 11. Petugas Kamar Jenazah
Tugas IPCLN
SUMBERDAYA
1. Mencatat data surveilan2. Memotivasi kepatuhan
staf3. Monitor kepatuhan
petugas dalam kewaspadaan isolasi
4. Melapor ke IPCN jika ada kecurigaan HAIs
5. Memberi penyuluhan jika potensi KLB ‐> koordinasi dengan IPCN
6. Monitor penyuluhan yang harus dilakukan
IPCLN SK Kan
3 ‐> IPCLN
6/26/2019
30
4. Anggaran untuk Pelaksanaan Program PPI SK
• IT mendukung program (data & analisa)• Referensi & sumber informasi terkini
• Bukti pelaksanaan program menurunkan risiko tertular infeksi pada pasien• Bukti pelaksanaan program menurunkan risiko tertular infeksi pada staf klinis &
non klinis• Bukti pelaksanaan program meliputi
1. Kebersihan Tangan2. Surveilans Risiko Infeksi3. Outbreak Infeksi4. Pengawasan Penggunaan Antibiotik5. Asesmen Risko secara berkala6. Tetapkan sasaran untuk menurunkan risiko7. Review risiko infeksi
5. Program PPI & K3RS
TUJUAN PROGRAM PPI
6/26/2019
31
31
• Tetapkan pelaksanaan surveilan:• Saluran pernapasan (intubasi, ventilator, dll)• ISK • Intravaskuler Invasif• Lokasi Operasi• MDRA• Infeksi baru
• Bukti strategi PPI sesuai dengan prioritas tingkat infkesi• Bukti benchmark angka infkesi dengan RS lain• Bukti pengumpulan data surveilan
Apa yang dilakukan ?6. Pelaksanaan Surveilan
6.1 & 6.2 Investigasi & ICRA Program
• Integrasikan analisa risiko dengan program PMKP• ICRA program 1x dalam setahun ‐> untuk susun strategi program• Bukti investigasi
Apa yang dilakukan ?
6/26/2019
32
32
PERALATAN MEDIS & ALAT KESEHATAN HABIS PAKAI
7
Apa yang dilakukan?
• Identifikasi prosedur & proses invasif di RS• Tetapkan risiko infeksi untuk prosedur & proses invasif yang berisiko infeksi
• Buat strategi untuk menurunkan riisko infeksi tersebut • Implementasi strategi untuk menurunkan risiko infeksi• Pelatihan untuk menurunkan risiko infeksi terhadap risiko yang ditetapkan RS
6/26/2019
33
33
PERALATAN MEDIS & ALAT KESEHATAN HABIS PAKAI
7.1
Apa yang dilakukan?
• Identifikasi & startegi menurunkan risiko untuk sterilisasi alat• Identifikasi & strategi menurunkan risiko untuk Linen• Identifikasi & strategi menurunkan risiko untuk mengelola sampah• Identifikasi & strategi menurunkan risiko untuk penyedia makanan• Identifikasi & strategi menurunkan risiko untuk kamar jenazah• Tetapkan identifikasi risiko infeksi untuk kegiatan penunjang pelayanan (medik & non medik)
6/26/2019
34
34
PERALATAN MEDIS & ALAT KESEHATAN HABIS PAKAI
7.2 ‐> PELAYANAN STERILISASI
Apa yang dilakukan?
• Tetapkan regulasi pelayanan sterilisasi• Bukti alur dekontaminasi, pre cleaning, cleaning, desinfeksi, sterilisasi alat di pusat sterilisasi
• Bukti koordinasi pelayanan sterilisasi & desinfeksi di luar pusat sterilisasi
• Dokumentasi sterilisasi & desinfeksi di luar pusar sterilisasi
6/26/2019
35
35
PERALATAN MEDIS & ALAT KESEHATAN HABIS PAKAI
7.2.1 ‐> PELAYANAN STERILISASI DI LUAR RS
Apa yang dilakukan?
• Tetapkan regulasinya dan pastikan pihak ketiga memiliki sertifikat mutu
• Buat MOU dengan pihak ketiga • Bukti monitoring kepatuhan pelayanan sterilisasi pada pihak ketiga
6/26/2019
36
36
PERALATAN MEDIS & ALAT KESEHATAN HABIS PAKAI
7.2.2 ‐> REUSE
Apa yang dilakukan?
• Tetapkan batas kadaluarsa bahan medis habis pakai• Alat & material yang bisa dipakai ulang• Jumlah maksimal yang dapat dipakai ulang• Identifikasi kerusakan/keretakan alat• Pembersihan setiap alat• Cantumkan identifikasi .... Bahan medis habis pakai untuk HD• Pencatatan BMHP yang reuse di catat di RM• Evaluasi menurunnya risiko BMHP yang reuse
• Bukti monitor, evaluasi dan tindaklanjut BMHP yang reuse
6/26/2019
37
37
PERALATAN MEDIS & ALAT KESEHATAN HABIS PAKAI
7.3 ‐> LINEN & LAUNDRY
Apa yang dilakukan?
• Tetapkan unit kerja yang mengelola linen• Observasi bangunan, alur dan fasilitas
7.3.1 ‐> LINEN & LAUNDRY
Apa yang dilakukan?
• Bukti supervisi, monitor IPCN terhadap pengelolaan linen/laundry, termasuk bila dilakukan di luar RS
• Observasi prinsip PPI (pemilahan, transportasi, pencucian, pengeringan,penyimpanan, distribusi)
• Petugas linen / laundry menggunakan APD
6/26/2019
38
38
LIMBAH INFEKSIUS
7.4 ‐>
Apa yang dilakukan?
• Tetapkan regulasi pengelolaan limbah RS, minimal untuk risiko:• Limbah cairan tubuh infeksius• Limbah darah & komponen darah• Limbah pemulasaran jenazah & bedah mayat• Limbah cair• Pelaporan pajanan limbah infeksius
• Bukti pengelolaan limbah cairan tubuh infeksius, bukti monev dan tindaklanjutnya• Bukti penanganan & pembuangan darah & komponen darah, monev dan tdklnjtnya• Bukti pengelolaan limbah cair• Bukti laporan pajanan limbah infeksius• Bukti supervisi & monitor terhadap regulasi diatas• Bukti MOU, surat ijin dan sertifikat mutu pihak ketiga yang mengelola limbah RS
6/26/2019
39
39
LIMBAH INFEKSIUS
7.4.1 ‐> PEMULASARAN JENAZAH & BEDAH MAYAT
Apa yang dilakukan?
• Dokumentasikan kegiatan pemulasaran jenazah• Bukti monev dan tindaklanjut terhadap kepatuhan prinsip prinsip PPI
7.5 ‐> BENDA TAJAM & JARUM
Apa yang dilakukan?• Tetapkan regulasi pengelolaan benda tajam & jarum
• Identifikasi jenis & penggunaan wadah• Pembuangan wadah• Surveilan proses pembuangan• Laporan tertusuk jarum & benda tajam
• Observasi benda tajam & jarum dikumpulkan, disimpan dalam wadah tidak tembus,tidak bocor, warna kuning, label infeksius, single use ‐> sesui regulasi
• Ada MOU, surat ijin & sertifikat mutu untuk pihak ketiga yang menglola limbah ini• Dokumentasi limbah benda tajam & jarum• Bukti supervisi & monitor IPCN yang mengelola ini termasuk yang dikelola pihak ketiga• Bukti monitor kepatuhan terhadap prinsip prinsip PPI
6/26/2019
40
40
PELAYANAN MAKANAN
7.6
Apa yang dilakukan?
• Tetapkan regulasi pelayanan makanan• Pengelolaan bahan makanan• Sanitasi dapur, makanan, alat masak untuk menurunkan risiko infeksi dan
kontaminasi silang• Standar bangunan, fasilitas dapur sesuai regulasi, termasuk jika disiapkan
dari luar RS• Observasi pelaksanaan penyimpanan bahan makanan, pengolahan, pembagian /
pemorsian, distribusi makanan sesuai rgulasi• Observasi pelaksanaan penyimpanan makanan & produk nutrisi sesuai kesehatan
lingkungan (sanitasi, suhu, pencahayaan, kelembaban, ventilasi & keamanan untukmenurunkan risiko infeksi
• Bukti monitor kepatuhan terhadap prinsip prinsip PPI sesuai regulasi
6/26/2019
41
41
RISIKO KONSTRUKSI
7.7
Apa yang dilakukan?
• Tetapkan regulasi pengendalian mekanis & tehnik untuk fasilitas• Sistem ventilasi dengan tekanan positif• Biological safety cabinet• Laminary air flow hood• Termostat lemari pendingin• Pemanas air untuk sterilisasi piring & alat dapur
• Tetapkan regulasi ICRA meliputi• Identifikasi tipe / jenis kegiatan konstruksi • Identifikasi kelompok risiko pasien• Matrix pengendalian infeksi• Tetapkan kelas / tingkat infeksi• Tindakan pengendalian infeksi berdaasr kelas / tingkat infeksi• Monitor pelaksanaan
• Bukti pelaksanaan pengendalian mekanis & tehnik terhadap regulasi diatas• Bukti ICRA untuk renovasi, konstruksi, demolisi
6/26/2019
42
42
TRANSMISI INFEKSI
8
Apa yang dilakukan?
• Tetapkan regulasi penempatan pasien penyakit menular & pasien denganimunitas rendah
• Bukti ruangan untuk imunitas rendah
8.1
Apa yang dilakukan?
• Tetapkan regulasi penempatan & prinsip transfer pasien airborne di dalam & keluar RS
• Observasi penempatan & transfer pasien airborne disease, termasuk di IGD danruang lain sesuai regulasi
• Bukti supervisi & monitor IPCN terhadap penempatan & proses transfer pasien sesuai prinsip PPI
6/26/2019
43
43
TRANSMISI INFEKSI
8.2 ‐> Ruang Negatif Temporer
Apa yang dilakukan?
• Tetapkan regulasi penempatan pasien infeksi airborne dalam waktu singkat, jika tidak ada kamar dengan tekanan negatif
• Observasi penempatan pasien airborne dalam waktu singkat, jika tidak ada kamar dgn tekanan negatif sesuai regulasi, termasuk di IGD
• Bukti supervisi & monitor IPCN terhadap regulasi diatas sesuai prinsip PPI• Bukti monitor kamar dengan tekanan negatif• Bukti edukasi ske staf terkait regulasi ditas• Bukti jejaring rujukan dengan RS lain untuk pasien airborne disease
8.3 ‐> Outbreak infeksi airborne
Apa yang dilakukan?
• Tetapkan regulasi outbreak infeksi airborne• Observasi ruang isolasi tekanan negatif bila outbreak• Bukti edukasi ke staf terkait pengelolaan pasien outbreak infeksi airborne
6/26/2019
44
44
TRANSMISI INFEKSI
9 ‐> HAND HYGIENE
Apa yang dilakukan?
• Tetapkan regulasi hand hygiene (hand wash, gand rub), ketersediaan fasilitas HH
• Observasi ketersediaan sabun, deisnfiktan, tisu/handuk sekali pakai di tempat cuci tangan
• Bisa memperagakan hand hygiene dengan baik• Bukti pelatihan hand hygiene ke semua pegawai termasuk pegawai kontrak
9.1 ‐> APD
Apa yang dilakukan?• Tetapkan regulasi APD, tempat2 harus disiapkan APD, pelatihan cara
memakai• Observasi penggunaan APD dengan benar & tepat• Observasi ketersediaan APD cukup sesuai regulasi• Bukti pelatihan penggunaan APD ke staf, termasuk tenaga kontrak
6/26/2019
46
46
PENINGKATAN MUTU & PROGRAM EDUKASI
10 ‐> SISTEM MANAJEMEN DATA TERINTEGRASI
Apa yang dilakukan?• Tetapkan regulasi yang mengelola data terintegrasi antara data surveilan & data
indikator mutu• Bukti pertemuan berkala KMKP & PPI membahas hasil surveilan & rancang ulang
untuk perbaikan• Bukti mengumpulkan data, analisa, monitor • Bukti laporan analisa data & rekomendasi ke KMKP 3 bulan/x
11 ‐> PELATIHAN & EDUKASI PPI
Apa yang dilakukan?• Tetapkan regulasi program pelatihan & edukasi PPI
• Orientasi pegawai baru (staf klinis, non klinis di unit pelayanan, tingkat RS)• Orientasi pasien & keluarga• Orientasi pengunjung
• Bukti pelatihan & edukasi untuk orientasi pegawai baru• Bukti edukasi berkala bila ada perubahan kebijakan, prosedur, program PPI bila ada
kecenderungan khusus data infeksi (new/re emerging disease) untuk pasien, keluarga, pengunjung terkait program PPI
• Bukti penyampaian temuan & data dari kegiatam pengukuran mutu/indiakotr mutu ke seluruh unit di RS (edukasi berkala)