Outline Pkl
-
Upload
nur-setiana-istiqomah -
Category
Documents
-
view
22 -
download
7
description
Transcript of Outline Pkl
Nama : Ninik Nur Rahmayanti
NIM : A1L010041
Judul : Pemeliharaan Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum) untuk
Produksi Benih di PT. BISI INTERNASIONAL Tbk Kecamatan Plosoklaten
Kabupaten Kediri.
A. Latar Belakang
Cabai merupakan salah satu tanaman hortikultura paling penting di
Indonesia, hingga menjadi salah satu hasil produksi pertanian yang dapat
mempengaruhi laju inflasi. Salah satu jenis cabai yang paling diminati masyarakat
baik dalam konsumsi maupun dalam produksi adalah cabai merah yang memiliki
nama latin Capsicum annuum.
Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) adalah tanaman perdu yang
mengandung capsaicin, yakni zat yang menyebabkan rasa pedas. Pada tahun 2008
hingga tahun 2010, produksi cabai di Indonesia diperkirakan mencapai 1,311 juta
ton (meningkat 26,14 % dibandingkan tahun 2007), yang terdiri dari jenis cabai
merah besar 798,32 ribu ton (60,90 %) dan cabai rawit 512,67 ribu ton (39,10 %).
Daerah sentra produksi utama cabai merah antara lain Jawa Barat (Garut,
Tasikmalaya, Ciamis, Sukabumi, Cianjur, dan Bandung); Jawa Tengah (Brebes,
Magelang, dan Temanggung); Jawa Timur (Malang, Banyuwangi). Sedangkan
sentra utama cabai keriting adalah Bandung, Brebes, Rembang, Tuban,
Rejanglebong, Solok, Tanah Datar, Karo, Simalungun, Banyuasin, Pagar Alam.
(Balitbang Pertanian, 2010)
Cabai merah (C. annum) adalah salah satu jenis cabai yang memiliki harga
sangat fluktuatif. Meskipun begitu, konsumsi akan jenis cabai ini tidak pernah
turun. Naik turunnya harga cabai merah yang sangat fluktuatif di Indonesia
disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor tersebut adalah kondisi iklim di
Indonesia yang menyebabkan produksi cabai menjadi musiman. Indonesia adalah
negara dengan iklim tropis yang memiliki 2 musim, yaitu musim hujan dan
musim kemarau. Ketika musim kemarau produksi cabai sangat tinggi sehingga
harga cabai menjadi sangat rendah. Namun saat musim penghujan, produksi cabai
dapat menurun drastis karena banyaknya hama dan penyakit yang berkembang
hingga menyebabkan harga cabai begitu tinggi. Faktor ini sangat berhubungan
dengan kegiatan budidaya cabai, terutama dalam pemeliharaan. Meski permainan
pasar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab juga merupakan salah satu
faktor yang penting, namun bila produksi cabai tetap stabil dengan adanya
pemeliharaan yang baik maka permasalahan tersebut dapat ditekan.
Pemeliharaan pada tanaman cabai termasuk pemeliharaan yang cukup sulit,
karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi dan banyak hama penyakit yang
mudah menyerang. Tanaman cabai tidak boleh kekurangan air namun juga tidak
boleh tergenang. Selain itu, pemberian mulsa juga merupakan hal yang hampir
wajib dalam proses budidayanya. Oleh karena itu, kegiatan kerja praktik atau
praktik kerja lapang ini bermaksud untuk mempelajari bagaimana cara
pemeliharaan tanaman cabai merah yang baik sekaligus melihat apakah ada
perbedaan pada proses pemeliharaan untuk tanaman cabai yang dikonsumsi
dengan tanaman cabai yang akan diproses sebagai benih.
B. Tujuan
Prkatik kerja lapangan yang akan dilaksanakan mempunyai tujuan :
1. Mengenal secara langsung kondisi, organisasi dan kegiatan utama dari PT.
BISI INTERNASIONAL Tbk di Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri.
2. Mengkaji teknik pemeliharaan tanaman cabai merah untuk produksi benih
yang dilakukan di PT. BISI INTERNASIONAL Tbk Kecamatan Plosoklaten
Kabupaten Kediri.
3. Mengkaji kendala dan permasalahan pada pemeliharaan tanaman cabai merah
untuk produksi benih yang dilakukan di PT. BISI INTERNASIONAL Tbk
Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri.
4. Mengkaji apakah ada perbedaan dalam teknik pemeliharaan tanaman cabai
merah untuk produksi benih dengan teknik pemeliharaan cabai merah untuk
konsumsi.