Outline

64

description

Outline. IP Address Pembagian IP Address CIDR ( Classless Inter-Domain Routing ) VLSM ( Variable Length Subnet Masking ) Latihan. IP Address. Alamat yang digunakan untuk identifikasi perangkat secara unik dalam sebuah jaringan IP Alamat atau address ini terdiri dari 32 bit biner - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Outline

Page 1: Outline
Page 2: Outline

Outline• IP Address• Pembagian IP Address• CIDR (Classless Inter-Domain Routing)• VLSM (Variable Length Subnet Masking )• Latihan

Page 3: Outline

IP Address• Alamat yang digunakan untuk identifikasi perangkat

secara unik dalam sebuah jaringan IP• Alamat atau address ini terdiri dari 32 bit biner• Dalam IP Address, memuat informasi Network address

dan host address• Pembagian tersebut menggunakan subnet mask• 32 bit tersebut dikelompokkan ke dalam 4 oktet ( 1 oktet =

8 bit)• Setiap oktet dikonversi ke bentuk desimal, dengan

dipisahkan tanda titik atau dot, misalnya 172.16.55.102• Nilai setiap komponen oktet dari 0 sampai 255 desimal

atau 00000000 sampai 11111111 biner

Page 4: Outline

4

Konversi dari oktet ke desimal

• Bit-paling-kiri (right most bit) atau least significant bit, dari sebuah oktet adalah nilai dari 20.

• Berturut-turut ke kanan adalah 21 22

sampai left most bit atau most significant bit adalah 27

• Jika semua oktet bernilai 1 maka total desimalnya adalah 255

• Contoh jika tidak semua komponen oktet 1

• Contoh IP adress

1 1 1 1 1 1 1 1

27 26 25 24 23 22 21 20

128 64 32 16 8 4 2 1

0 1 0 0 0 0 0 1

27 26 25 24 23 22 21 20

0 64 0 0 0 0 0 1

10. 1. 23. 19

00001010. 00000001. 00010111. 00010011

Page 5: Outline

Class • Komponen oktet ini digunakan untuk memetakan jaringan

yg besar dan kecil• Dibagi kedalam 5 class, A sampai E• Yang umum digunakan adalah class A, B dan C• Class D dan E digunakan untuk kebutuhan khusus• Pembagian class ditentukan oleh 3 bit paling kiri atau

most significant bit

Page 6: Outline
Page 7: Outline

7

• Class A • oktet yg pertama adalah network address• Sisanya untuk host dan subnet address (24 bit)• Total host address lebih dari 16juta

• Class B• 2 oktet yg pertama adalah netword address• Total host adalah 65534

• Class C• 3 oktet yg pertama adalah network address• Jumlah host adalah 254

Page 8: Outline
Page 9: Outline

IP Public• IP address dalam jaringan internet digunakan untuk

memberikan alamat pada sebuah website, server atau situs, misal http://www.akprind.ac.id memiliki ip address 202.91.15.74

• IP address yang digunakan dalam jaringan internet diatur oleh sebuah badan international yaitu Internet Assigned Number authority (IANA) atau lembaga-lembaga yang diberikan delegasi untuk mengelola domain.

• Seperti di Indonesia lembaga yang bertanggungjawab untuk pengelolaan domain adalah http://www.pandi.or.id.

• IANA atau PANDI hanya memberikan IP address untuk internet (domain) saja atau Network ID saja, sementara untuk Host ID diatur dan dikelola sepenuhnya oleh pemilik IP Address (domain) atau Network ID itu sendiri.

Page 10: Outline

IP Broadcast• IP Broadcast berupa IP Address terakhir dalam suatu blok

subnet • Bit-bit dari Network ID maupun Host ID tidak boleh

semuanya berupa angka binary 0 semua atau 1 semua, jika hal tersebut terjadi maka disebut flooded broadcast sebagai contoh 255.255.255.255

• Jika Host ID semuanya angka binary 0 pada oktat terakhir ex 192.168.1.0 maka IP address ini merupakan alamat Network ID bukan Host ID tapi disebut IP subnet

Page 11: Outline

IP Private• Disamping itu juga lembaga pengelola domain seperti

IANA atau PANDI menyediakan kelompok-kelompok IP address yang dapat dipakai tanpa pendaftaran yang disebut IP Private Address (alamat pribadi) untuk dikelola sendiri.

• IP Private address ini hanya dapat digunakan untuk jaringan pribadi dan tidak dikenal oleh internet.

Page 12: Outline

Subnet• Konsep Subnetting dari IP Address merupakan teknik

yang umum digunakan di internet untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan IP Address.

• Subnetting merupakan proses memecah satu kelas IP Address menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit, dan untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet, digunakan subnet mask

Page 13: Outline

Manfaat Subnet • Dalam sebuah jaringan yg besar, tanpa subnetting, jumlah trafik akan besar sekali, sehingga akan menyebabkan kemacetan atau collision di Ethernet (konsep CSMA/CD – Carrier Sense Multiple Access with Collison Detection)

• Dengan Subnetting, network dipecah menjadi beberapa subnet yang lebih efisien.

• Subnet dapat disusun secara hirarki atau struktur tree-like, sehingga router dapat dikonfigurasi untuk broadcast hanya ke dalam subnet tertentu saja

Page 14: Outline

Contoh Subnet

Subnet Host Network Address

1 62 202.91.8.0/26

2 62 202.91.8.64/26

3 62 202.91.8.128/26

4 62 202.91.8.192/26

Subnet Mask 255.255.255.192

Subnet Host Network Address

1 4094 169.254.0.0/20

2 4094 169.254.16.0/20

3 4094 169.254.32.0/20

4 4094 169.254.64.0/20

16 4094 169.254.240.0/20

Subnet Mask 255.255.240.0

Page 15: Outline

Subnetting• Jumlah Host per Network = 2n-2• n adalah jumlah bit tersisa sebelum diselubungi.

Contoh: network prefix /10 maka bit tersisa adalah

32 - 10=22

222 - 2=4194302

Page 16: Outline

Subnetting• Jumlah subnet = 2N

• Dimana N adalah jumlah bit yang dipergunakan. N=network prefix-8

Contoh: network prefix /10, maka

N=10-8 = 2

22=4

Page 17: Outline

Tabel Subnet Mask IP Kelas C

Bit Masked

Bit Host ID

CIDR Subnet Net MaskHost Max

Host per Network

0 8 /24 1 255.255.255.0 254 254

1 7 /25 2 255.255.255.128 252 126

2 6 /26 4 255.255.255.192 248 62

3 5 /27 8 255.255.255.224 240 30

4 4 /28 16 255.255.255.240 224 14

5 3 /29 32 255.255.255.248 192 6

6 2 /30 64 255.255.255.252 128 2

Page 18: Outline

Latihan • IP kelas C 202.152.0.1• Tentukan berapa jumlah host maximal yang bisa disusun

dalam jaringan dan berapa jumlah subnetnya.• Jawab :

• 202.152.0.1/27• 32-27 = 5• Host : 25-2=30

Page 19: Outline

Latihan • IP kelas C 192.168.1.1• Tentukan berapa jumlah host maximal yang bisa disusun

dalam jaringan dan berapa jumlah subnetnya.• Jawab :

• 192.168.1.1/28• 32-28 = 4• Host : 24-2=14• IP Host Awal : 192.168.1.1• IP Host Akhir : 192.168.1.14• Subnet Mask : 255.255.255.240

Page 20: Outline

Subnet mask• Subnet mask membantu dalam menentukan network

address dan host address• Berikut natural mask

• Class A : 255.0.0.0• Class B: 255.255.0.0• Class C: 255.255.255.0

• Untuk menentukan netowrk address, rubah kedalam biner. Kemudian di AND kan dg subnetmasknya8.20.15.1 = 00001000.00010100.00001111.00000001255.0.0.0 = 11111111.00000000.00000000.00000000−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−net id | host idnetid = 00001000 = 8hostid = 00010100.00001111.00000001 = 20.15.1

Page 21: Outline

Subnetting• Dengan subnetting bisa dibuat banyak logical network address dalam

satu class.• Tanpa subnetting, dalam satu class hanya bisa digunakan 1 network

saja• Jika dalam 1 class ada beberapa network atau subnet, maka bisa

diimplementasikan interkoneksi antara beberapa network atau subnetwork

• Untuk membuat subnet dari sebuah network, gunakan subnetmask yg utama kemudian tambahkan beberapa bit dari komponen host address

• Contoh: class C IP address 204.17.5.0 mempunyai subnetmask utama 255.255.255.0

• Dibuat subnetting dengan menggunakan 3 bit dari host address

Page 22: Outline
Page 23: Outline

• Dengan menggunakan 3 bit dari host address sebagai “sub”, mempunyai kemungkinan 8 subnet

• Dari sisa 5 bit untuk host address, masing-masing subnet mempunyai 32 host address

• Yang bisa digunakan hanya 30 host address, karena untuk bit yg semua 0 atau bit semua 1 dilarang digunakan

Page 24: Outline

Classless Inter-Domain Routing (CIDR)

• Subnetting ditemukan pada tahun 80-an• Tahun 1993 semakin disadari bahwa untuk menghemat IP address tidak boleh hanya mengandalkan teknik subnetting

• Lahirlah Classless addressing (supernet addressing/supernetting)

Page 25: Outline

Tujuan CIDR• Untuk meningkatkan utilisasi space dan skalabiliti routing

di internet• Mengganti penulisan IP address dan panjang subnetmask

dg penggunaan prefix/panjang subnetmask• Panjang subnetmask, adalah jumlah bit yg bernilai 1• Contoh: ip address 204.17.6.0 dengan subnetmask

255.255.255.254 , bisa ditulis 204.17.6.0/27• Karena jumlah bit yg bernilai 1 adalah 27

Page 26: Outline

Mengapa classless addressing?

• Classfull address tidak membagi network address secara merata pada setiap kelas• Ada kurang dari 17000 alamat kelas B yang dapat

di-assigned tetapi ada lebih dari 2 juta alamat kelas C

• Permintaan akan alamat kelas C sangat lambat

• Permintaan yang banyak terhadap kelas B akan mempercepat habisnya alamat kelas B (Running Out of Address Space (ROADS) problem)

Page 27: Outline

• Misalnya ada sebuah organisasi skala menengah yang ingin bergabung ke Internet

• Mereka akan lebih suka memesan satu alamat IP kelas B karena• Kelas C tidak dapat mengakomodasi lebih dari 254 hosts• Alamat IP kelas B memiliki jumlah bit yang cukup untuk melakukan

subnetting secara leluasa

• Untuk menghemat alamat IP kelas B dengan supernetting, organisasi tersebut diberikan satu blok alamat IP kelas C• Ukuran blok harus cukup besar sedemikian hingga organisasi tersebut

dapat memberi alamat pada setiap jaringannya

• Contoh• Organisasi meminta kelas B dan bermaksud menggunakan oktet ke

tiga sebagai field subnet (ada 28-2 = 254 subnet dengan masing-masing memiliki jumlah host 254; jumlah total host 254x254 = 64516)

• Dengan supernetting, organisasi itu dapat diberi sebanyak 256 alamat IP kelas C yang berurutan (dengan blok sebesar ini, jumlah network yang bisa diberi alamat adalah 254 network; masing-masing network dapat mengakomodasi 254 host)• Keinginan organisasi tercapai, alamat kelas B bisa dihemat

Page 28: Outline

• Supernetting menyebabkan informasi yang disimpan di router (yang dipertukarkan dengan router lain) akan sangat besar• Pada contoh sebelumnya : kalau menggunakan alamat

kelas B hanya akan ada satu entry; bila menggunakan kelas C akan ada 256 entry

• CIDR memecahkan masalah ini• Pada CIDR, satu blok alamat dinyatakan oleh satu

entry dengan format (network address, count)• Network address adalah alamat terkecil dari suatu blok• Count menyatakan jumlah total network address di dalam

suatu blok• Contoh : pasangan (192.5.48.0,3) menyatakan tiga

network address yaitu 192.5.48.0, 192.5.49.0, 192.5.50.0• Dalam kenyataan, CIDR tidak hanya berlaku untuk kelas C

Page 29: Outline

CIDR Address Blocks and Bit Masks• CIDR mensyaratkan ukuran setiap blok alamat merupakan

kelipatan dua dan menggunakan bit masks untuk mengidentifikasi ukuran blok

• Misalnya suatu organisasi diberi 2048 alamat yang berurutan mulai dari 128.211.168.0, maka range alamatnya adalah :128.211.168.0 (10000000 11010011 10101000 00000000) : the lowest128.211.175.0 (10000000 11010011 10101111 00000000) : the highest

• CIDR memerlukan dua item untuk menyatakan suatu blok alamat :• 32 bit lowest address• 32-bit masks

• Untuk contoh di atas, mask CIDR terdiri dari 21 bit “1”, yang artinya pemisahan anatra prefix dan suffix terjadi setelah bit ke-21• Mask : 11111111 11111111 11111000 00000000

Page 30: Outline

Notasi CIDR• Untuk identifikasi blok CIDR diperlukan address dan

mask, maka dibuat notasi yang lebih pendek : CIDR notation (slash notation)

• Slash notation untuk contoh sebelumnya adalah 128.211.168.0/21 dimana 21 menyatakan 21-bit masks

Page 31: Outline

Tabel subnet

Bit Host Masked CIDR Subnet Net Mask Host Per

Network

0 /8 1 255.0.0.0 16777214

1 /9 2 255.128.0.0 8388606

2 /10 4 255.192.0.0 4194302

3 /11 8 255.224.0.0 2097150

4 /12 16 255.240.0.0 1048574

5 /13 32 255.248.0.0 524286

6 /14 64 255.252.0.0 262142

7 /15 128 255.254.0.0 131070

8 /16 256 255.255.0.0 65534

9 /17 512 255.255.128.0 32766

10 /18 1024 255.255.192.0 16382

11 /19 2048 255.255.224.0 8910

12 /20 4096 255.255.240.0 4094

13 /21 8912 255.255.248.0 2046

Page 32: Outline

Tabel subnetBit Host Masked CIDR Subnet/

Network Net Mask Host Per Network

14 /22 16384 255.255.252.0 1022

15 /23 32768 255.255.254.0 510

16 /24 65536 255.255.255.0 254

17 /25 131072 255.255.255.128 126

18 /26 262144 255.255.255.192 62

19 /27 524288 255.255.255.224 30

20 /28 1048576

255.255.255.240 14

21 /29 2097152

255.255.255.248 6

22 /30 4194304

255.255.255.252 2

23 /31 Invalid 255.255.255.254 Invalid

Page 33: Outline

CIDR Block Prefix # Equivalent Class C # of Host Addresses/27 1/8th of a Class C 32 hosts/26 1/4th of a Class C 64 hosts/25 1/2 of a Class C 128 hosts/24 1 Class C 256 hosts/23 2 Class C 512 hosts/22 4 Class C 1,024 hosts/21 8 Class C 2,048 hosts/20 16 Class C 4,096 hosts

/19 32 Class C 8,192 hosts

/18 64 Class C 16,384 hosts

/17 128 Class C 32,768 hosts

/16 256 Class C 65,536 hosts

(= 1 Class B)

/15 512 Class C 131,072 hosts

/14 1,024 Class C 262,144 hosts

/13 2,048 Class C 524,288 hosts

Page 34: Outline

• Keuntungan classless addressing : fleksibilitas dalam pemberian blok IP address

• Misal sebuah ISP memiliki jatah alamat 128.211.0.0/16• ISP tsb. dapat memberi pelanggan mereka 2048 alamat

dalam range /21 (seperti contoh sebelumnya)• Di lain waktu, mereka dapat memberi alamat kepada klien

yang kecil (hanya dengan 2 komputer) dengan range /29 (128.211.176.212/29)

Page 35: Outline

Contoh • Setiap router mempunyai 4 subnet• 1 subnet digunakan bersama oleh 2 router• Setiap subnetwork mempunyai maksimum 30 IP address

atau host address• Semakin banyak bit yg digunakan utk subnet, akan

semakin banyak jumlah subnetnya. Walaupun semakin sedikit jumlah maksimum host address

Page 36: Outline

Latihan 1• DeviceA: 172.16.17.30/20• DeviceB: 172.16.28.15/20• Apakah kedua Device berada dalam subnet yg sama?

Page 37: Outline

Jawaban 1

• Device A dan Device B mempunyai IP address dalam subnet yg sama

• Subnet addressnya 172.16.16.0

Page 38: Outline

Latihan 2

• Di atas adalah Class C dari network address 204.15.5.0/24

• Tentukan subnet sesuai kebutuhan jumlah hostnya?

Page 39: Outline

Jawaban 2• Dibutuhkan 5 subnet• Jumlah host tertinggi dalam 1 subnet adalah 28• Untuk membuat 5 subnet, berarti dibutuhkan sekurang kurangnya 3 bit (maksimum 8 subnet)

• Sisa 5 bit, mempunyai jumlah maksimum 30 host address (cukup)

Page 40: Outline

VLSM (Variable Length Subnet Masks)

• Dari Latihan 2, bisa digambarkan penggunaan Host address seperti gambar berikut

• Banyak host address yg tidak digunakan dalam NetA, NetC dan NetD

Page 41: Outline

41

Page 42: Outline

RFC standards• RFC 950 Internet Standard Subnetting Procedure• RFC 1812 Requirements for IPv4 Routers• RFC 917 Utility of subnets of Internet networks• RFC 1101 DNS Encodings of Network Names and Other

Type• RFC 1878 Variable Length Subnet Table For IPv4

Page 43: Outline

CIDR versus VLSM• Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM

adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja,

• Perbedaan yang mendasar disini juga adalah terletak pada pembagian blok, pembagian blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Address yang telah diberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local dan IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalam jaringan internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan internet hanya mengenal IP Address berkelas.

Page 44: Outline

• Metode VLSM ataupun CIDR pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatasi kekurangan IP Address dan dilakukannya pemecahan Network ID guna mengatasi kekerungan IP Address tersebut.

• Network Address yang telah diberikan oleh lembaga IANA jumlahnya sangat terbatas, biasanya suatu perusahaan baik instansi pemerintah, swasta maupun institusi pendidikan yang terkoneksi ke jaringan internet hanya memilik Network ID tidak lebih dari 5 – 7 Network ID (IP Public).

Page 45: Outline

IP tanpa subnetting Masalah-masalah pada IP tanpa subneting IP dengan subneting IP subneting dengan VLSM Notasi jaringan

IP Subnetting (1)

Page 46: Outline

IP tanpa subnettingJumlah host maksimal dalam 1 jaringan berdasarkan klas IP

Masalah yang muncul pada jaringan tanpa subneting Topologi/hardware harus sama Collision (tabrakan paket data antar host) makin sering Kesulitan mengatur jaringan Rawan terjadi penyadapan

IP Subnetting (2)

Contoh IP kelas B

1 jaringan dengan host 65.534

Page 47: Outline

IP dengan Subnetting,Jaringan dibuat subnet-subnet dengan mengkonfigurasi subnet mask

Contoh 1Bandingkan IP address 10.10.1.1 tanpa subneting (subnetmaskDefault =255.0.0.0) dengan jika subneting dengan subnet mask =255.255.255.248 !

JawabanNetwork address dihitung dengan mengoprasikan logika AND antara IP address dengan subnetmasknya

IP address 00001010 00001010 00000001 00000001

Subnetmask 11111111 11111111 11111111 11111000 AND

Network ID 00001010 00001010 00000001 00000000

IP Subnetting (3)

Page 48: Outline

1. Network ID 10.10.1.02. Jumlah IP dalam 1 jaringan

IP-IP Address yang bersubnetmask dan bernetwork ID sama

IP address 00001010.00001010.00000001.00000000= 10.10.1.0

IP address 00001010.00001010.00000001.00000001= 10.10.1.1

IP address 00001010.00001010.00000001.00000010= 10.10.1.2

IP address 00001010.00001010.00000001.00000011= 10.10.1.3

IP address 00001010.00001010.00000001.00000100= 10.10.1.4

IP address 00001010.00001010.00000001.00000101= 10.10.1.5

IP address 00001010.00001010.00000001.00000110= 10.10.1.6

IP address 00001010.00001010.00000001.00000111= 10.10.1.7

 SM 11111111.11111111.11111111.11111000 AND

Net ID 00001010.00001010.00000001.00000000

IP Subnetting (4)

Page 49: Outline

3. Jumlah total IP=84. Jumlah IP yang bisa dipakai host= 8-2=65. Rentang IP host =10.10.1.1-10.10.1.6

IP Subnetting (5)

Page 50: Outline

Contoh 2Anda mempunyai stok IP 202.10.1.0 – 202.20.1.255. Anda ingin

membuat subnetdengan jumlah host maksimal 30 komputer. Tentukan

subnetmask yangdigunakan, dan seluruh subnet yang terbentuk

Jawab:1. Jumlah host maksimal =30 sehingga diperlukan 32 IP (1 buah

untuk network ID dan 1 buah untuk broadcast ID)2. Subnetmask (segmen terakhir) yang digunakan adalah 256-

32 = 224, sehingga subnetmasknya adalah 255.255.255.224

IP Subnetting (6)

Page 51: Outline

3. Subnet yang terbentuk terdapat 256/32 = 8 buah subnet

IP Subnetting (7)

Page 52: Outline

Contoh 3.Anda penanggung jawab jaringan komputer disebuah institusi yang mempunyai stok IP 202.10.1.0 s.d 202.10.1.255. Untuk mempersempit ruang gerak aktivitas penyadapan/sniffing (penyadapan hanya bisa dilakukan pada jaringan yang sama), Anda membuat agar tiap departement menjadi jaringan tersendiri. Departement A terdiri dari 50 Komputer, B terdiri 13 komputer, dan C 50 komputer, departement D 30, departement E 13 dan departement F 49. Tentukan (Tiap komputer diberi IP 202.10.1.xxx):

Network Address tiap departement Broadcast Address tiap departement Subnetmask yang digunakan tiap departement Rentang IP yang bisa digunakan tiap departement dengan

teknik VLSM

IP Subnetting (8)

Page 53: Outline

Langkah-langkah alokasi IP Departemen A, C dan F sama-sama membutuhkan alokasi 64

IP (2 pangkat n yang ke atas terdekat adalah 64) sehingga subnetmask segmen terakhir adalah 256-64= 192. Jadi subnetmask yang digunakan adalah 255.255.255.192

Departemen D 30 komputer sehingga dibutuhkan 32 IP sehingga subnetmask segmen terakhir adalah 256-32=224. Jadi subnetmask yang digunakan adalah 255.255.255.224

Departemen B dan E sama-sama membutuhkan 16 IP sehingga subnetmask segmen terakhir adalah 256-16=240. Jadi subnetmask yang digunakan adalah 255.255.255.240

Urutkan dari Jumlah alokasi terbesar ke yang terkecil kemudian alokasikan IP

IP Subnetting (9)

Page 54: Outline

Jadi tabel alokasi IP yang terbentuk

IP Subnetting (10)

Page 55: Outline

Pengalokasian IP address dengan beberapa subneting yang sering digunakan dapat dilihat dalam tabel berikut:

Notasi jaringan= Net.ID/jumlah bit SM diset 1Contoh:- 10.10.1.0/24=Net ID=10.10.1.0 SM=255.255.255.0- 10.10.1.0/25=Net ID=10.10.1.0 SM=255.255.255.128- 10.10.1.0/26=Net ID=10.10.1.0 SM=255.255.255.192

IP Subnetting (11)

Page 56: Outline

Chapter Exercise

Page 57: Outline

Latihan 1• Tentukan NetID dan netmask masing-masing bagian

jaringan tersebut berdasarkan NetID awal 192.168.30.0/24, Tentukan pula nomor broadcast masing-masing jaringan serta range IP yang bisa digunakan untuk masing-masing jaringan yang terbentuk.

Page 58: Outline

Latihan 2• Berikan nomor IP yang paling efisien untuk design jaringan

pada gambar di bawah.• IP awal yang diberikan adalah 10.252.1.0

Jaringan CJumlah Host =50

Jaringan EJumlah Host =25

R1

R2

R3

Page 59: Outline

Latihan 3

Router A

Router CRouter B

Router D Router E

Router F Router G

Subnet X1 Subnet X2

Subnet X3

Host =25

Subnet X4Host=10

Subnet X5

Host=12

Subnet X6Host=9

INTERNET

IP Awal : 202.134.0.0

Page 60: Outline

Latihan 4

Router A

INTERNET

Router C Router BRouter D

Router E

Router F Router G

Subnet A

Subnet B

IP Total =16

IP Total =16

IP Total =16

IP Total =32

Subnet C Subnet D

Subnet E Subnet F

IP Total =8

IP Total =8

IP Total =4

IP Awal : 200.192.2.0

Page 61: Outline

Latihan 5

Page 62: Outline
Page 63: Outline

Latihan 6• Sebuah sekolah membagi jaringan dalam 5 kelompok

(segment) yaitu Pimpinan, Guru, Teknisi, Siswa dan Administrasi. Kelompok Pimpinan terdiri dari 6 komputer, guru terdiri dari 61 komputer, teknisi terdiri dari 29 komputer, administrasi terdiri dari 12 komputer, dan siswa terdiri dari 125 komputer.

• Setting ip address 5 buah komputer dengan network atau nomor jaringan awal adalah 192.168.10.0/24.

Page 64: Outline

• Tugas 6a) Gambarkan skema routing yang akan dibangun

b) Tuliskan perhitungan secara detail untuk menghasilkan jaringan sesuai rancangan point (a)

c) Berdasarkan hasil perhitungan (b), tuliskan• Network Address tiap kelompok• Broadcast Address tiap kelompok• Subnet mask yang digunakan tiap kelompok• Rentang IP yang bisa digunakan tiap kelompok