Outline
-
Upload
afriyansahy -
Category
Documents
-
view
18 -
download
0
description
Transcript of Outline
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
TANGERANG
RENCANA SKRIPSI
PENGARUH TINGKAT KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA
PEGAWAI PADA PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL
AUDITOR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN
Diajukan oleh :
RIZKY SHAMPITHA SURYA WIBOWO
NPM : 104060005337
Juli 2012
Bagian Isi
A. Proposal Riset
1. Latar belakang penelitian
Peningkatan kinerja aparat pemerintahan yang bersih dalam melaksanakan pelayanan
kepada masyarakat tidak dapat dicapai hanya dengan pemberantasan korupsi saja. Faktor
pendorong korupsi antara lain adalah kesempatan yang diakibatkan system atau pengawasan
yang kurang bagus, tekanan yang dirasakan oleh aparat akibat tuntutan kebutuhan karena
penghasilan yang rendah, dan pembenaran bahwa korupsi itu legal asal merata
pembagiannya, untuk meningkatkan kinerja aparat pemerintah maka factor-faktor pendorong
harus dihilangkan atau paling tidak dikurangi. Kesempatan dan pembenaran dapat diatasi
dengan dengan peningkatan pengawasan dan perbaikan system, tetapi tekanan kebutuhan
aparat yang disebabkan inflasi dan kenaikan BBM tidak dapat diatasi dengan memberantas
korupsi. Salah satu cara menghilangkan tekanan kebutuhan aparat ini adalah memenuhi
kebutuhan aparat pemerintah. Sistem penggajian yang baru, pemberian gaji yang pantas,
tunjangan kesehatan, perumahan dan pendidikan anak adalah salah satu cara memenuhi
kebutuhan aparat. Bila kebutuhan primer dan sekunder aparat telah terpenuhi maka
kebutuhan berikutnya adalah kebutuhan aktualisasi diri yang dapat diperoleh melalui
kejelasan dalam pemberian reward dan punishment.
Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan yang merupakan auditor internal
pemerintah saat ini sedang dalam masa-masa transisi reformasi birokrasi yang diwujudkan
lewat pemberian reward dan punishment yang jelas dan system penggajian yang baru.
Reformasi birokrasi diharapkan dapat memberikan kepuasan kerja kepada pegawai
Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan, dikarenakan adanya system penggajian baru
seperti yang telah disebutkan diatas yang berbeda untuk pangkat, golongan, dan jabatan
fungsional yang berbeda, selain itu job description yang jelas membuat pegawai bias
melaksanakan tugas dengan tepat. Hal-hal diatas diharapkan dapat meningkatkan kepuasan
kerja. Dengan meningkatnya kepuasan kerja diharapkan dapat meningkatkan kinerja untuk
mewujudkan good corporate governance.
Kinerja seorang pegawai dalam organisasi adalah salah satu variable yang
dipengaruhi oleh kepuasan pegawai terhadap pekerjaan dan jabatan yang dimiliki. Kepuasan
dalam bekerja dipengaruhi banyak factor antara lain; kelayakan gaji, kesesuaian pekerjaan
dengan disiplin ilmu yang dimiliki, kenyamanan suasana kerja dan lain lain. Oleh karena itu
penulis ingin meneliti pengaruh kepuasan kerja pada salah satu unit kerja Badan Pengawasan
Keuangan Pembangunan yaitu Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor terhadap kinerja
dengan judul Pengaruh Tingkat Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat
Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor Badan Pengawasan Keuangan Dan
Pembangunan
2. Ruang lingkup
Ruang lingkup penelitian ini dilakukan terhadap pegawai pada Pusat Pembinaan
Jabatan Fungsional Auditor, Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan dan Pusat
Informasi Pengawasan Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan yang telah
mengalami proses reformasi birokrasi. Dalam penelitian ini difokuskan pada kepuasan kerja
pegawai yang mempunyai jabatan fungsional umum dan fungsional auditor pada ketiga
satker Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan tersebut dan apakah kepuasan kerja
berpengaruh terhadap kinerja pegawai tersebut. Penilaian kinerja akan dilakukan oleh kepala
sub bidang masing-masing pegawai yang merupakan atasan langsungnya sehingga data yang
diperoleh lebih akurat.
3. Pertanyaan Riset
Apakah kepuasan kerja mempengaruhi kinerja pada Pusat Pembinaan Jabatan
Fungsional Auditor Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan?
Seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap pada Pusat Pembinaan Jabatan
Fungsional Auditor Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan?
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk :
Memperoleh informasi mengenai tingkat kepuasan kerja para pegawai di lingkungan
Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor Badan Pengawasan Keuangan Dan
Pembangunan dan mengukur kinerjanya serta mengkaji hubungan keduanya
Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak yang berwenang untuk melakukan perbaikan
dan pengembangan selanjutnya
Untuk mengecek kebenaran teori dengan praktik yang terjadi dilapangan
5. Sistematika Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini peneliti mengemukakan mengenai gambaran umum tentang cara
penyusunan skripsi. Peneliti menguraikan secara singkat mengenai alasan pemilihan judul,,
ruang lingkup pembahasan, metode penelitian, dan sistematika penyusunan skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini peneliti menguraikan dasar-dasar teori mengenai kepuasan kerja dan
kinerja pegawai. Menjelaskan tentang factor-faktor yang mempengaruhi kepuasan seorang
pegawai dalam bekerja, serta unsure-unsur yang digunakan untuk menilai kinerja pegawai.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi uraian mengenai metode penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik
pengumpulan dan penelitian, instrument penelitian dan kalibrasi terutama dengan metode
statistic yang tersedia serta membuat hipotesis tentang hubungan kedua variable.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas deskripsi data hasil penelitian dari tiga satker Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan, melaporkan hasil penelitian segenap variable, secara deskriptif
kuantitatif kemudian menguji hipotesis dan interpelasi serta pembahasan hipotesis
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan yang ditarik dari pembahasan bab-bab sebelumnya dan
beberapa saran konstruktif yang merupakan hasil evaluasi atas kekurangan yang ditemukan,
yang diharapkan berguna bagi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
6. Landasan teoritis
1) Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja dapat didefinisikan sebagai tingkat perasaan suka atau tidak suka
seseorang terhadap pekerjaannya, karena sifatnya individual maka kepuasan kerja juga
berkaitan dengan tanggapan emosional terhadap pekerjaan seseorang disamping juga
berkaitan dengan kondisi fisik dan social lingkungan kerjanya.`¹(Shermerhorn, Hunt dan
Osborn, 1994). Selain definisi menurut Shermerhorn, Hunt dan Osborn, berikut ini
beberapa definisi tentang kepuasan kerja, yaitu :
a. Definisi kepuasan kerja menurut Robert Kreitner dan Angelo Kinicki adalah suatu
efektivitas atau respons emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan².
b. Definisi kepuasan kerja menurut Stephen P. Robbins adalah sikap umum seseorang
individu terhadap pekerjaannya³ .
Perasaan ini bisa dalam continuum mulai dari sangat puas, agak puas, netral, agak tidak
puas dan sangat tidak puas, akan tetapi Rue dan Bryars (1986) menyatakan antara puas
dan bahagia ada perbedaan yang meskipun tidak berhubungan langsung tetapi jelas ,
meskipun sebenarnya bila seseorang bahagia maka ia menjadi puas, akan tetapi
sebenarnya kepuasan adalah lebih mendalam dan jauh lebih tidak jelas daripada
kebahagiaan. Hal ini sesuai dengan riset dari C. N. Greene (Rue dan Bryars, 1986) yang
menemukan bahwa kepuasan tidak mempengaruhi pekerjaan, tetapi bukti yang cukup
justru menemukan bahwa kinerja dapat mempengaruhi kepuasan kerja. Meskipun
demikian, (Robbins, 2003) mengutip temuan temuan penelitian Consumer Research
Center, orang menunjukkan penurunan kinerja meskipun kondisi perekonomian
membaik. Dengan demikian ada hubungan yang tidak konsisten kepuasan kerja dapat
mempengaruhi kinerja dan bisa juga tidak.
Lima hal yang sering digunakan sebagai variable dalam menilai kepuasan kerja adalah ;
¹Anies S.M. Basalamah (2004), Prilaku Organisasi : Memahami dan Mengelola Aspek
Humaniora dalam Organisasi Edisi Ketiga, PT Usaha Kami. Hal.110-111.
²Robert Kreitner dan Angelo Kinicki (2003), Perilaku Organisasi, PT Salemba Emban
Patria. Hal.271
³Stephen P. Robbins (1998), Perilaku Organisasi, PT Prenhallindo. Hal.139
a. Sifat pekerjaan itu sendiri yaitu aspek tanggung jawab yang harus dipikul atau
menantang tidaknya pekerjaan tersebut, menimbulkan minat atau tidak serta
pertumbuhan atau menimbulkan perkembangan pegawai.
b. Kualitas penyeliaan, dilihat dari aspek bantuan teknis dan dukungan social.
c. Hubungan dengan sesama pekerja , yaitu keharmonisan social dan saling menghargai
d. Kesempatan promosi
e. Remunerasi, pakah gajinya memadai untuk jenis pekerjaan dan kehidupan serta
apakah seorang beranggapan adanya keadilan atau persamaan dengan pegawai
lainnya
2) Menilai Kepuasan Kerja
Karena sebagian dari kita tidak dapat mengungkapakan banyak hal kepada semua orang
termasuk mengenai tingkat kepuasan kerja mereka, maka menilai tingkat kepuasan kerja
tidaklah mudah. Tiga metode yang paling sering digunakan adalah sebagai berikut
(Greenberg dan Baron, 2003) :
a. Menggunakan kuesioner seperti yang dikembangkan dalam Job Description Index
(JDI), Minessota Satisfaction Questionnaire (MSQ) atau dalam Pay Satisfaction
Questionnaire (PSQ). Metode ini pada dasarnya mengukur kepuasan kerja dengan
cara pegawai bersangkutan melaporkan mengenai keadaan diri mereka
b. Menggunakan prosedur kejadian kritis dimana pegawai diminta untuk menjelaskan
tentang kejadian-kejadian penting dalam pekerjaan mereka yang dinilai memuaskan
dan tidak memuaskan. Dari jawaban tersebut diteliti untuk mengetahui reaksi serta
tema yang mendasarinya.
c. Dengan wawancara agar member kebebasan untuk mengemukakan mengenai
kepuasan kerja
3) Kinerja
Menurut H. Abraham Maslow “Kinerja dapat dicapai dengan baik apabila hierarki
kebutuhan dasar dapat diterapkan dengan baik dan benar sebagai motivasi manajerial.
Dan kebutuhan pertama yang harus dipenuhi terlebih dahulu adalah kebutuhan fisiologis
seperti balas jasa, istirahat dan sebagainya”
Sedangkan menurut Michael Armstrong ukuran kinerja merupakan aspek kunci
manajemen kinerja4. TIdak ada untungnya menetapkan sasaran atau standar kinerja jika
tidak ada kesepakatan atau pemahaman tentang bagaimana kinerja dalam mencapai
sasaran ini atau standar diukur. Ukuran kinerja harus memberikan bukti bahwa hasil telah
dicapai atau belum. Sungguh penting menyepakati ukuran kinerja pada saat yang sama
ketika sasaran ditetapkan. Ini adalah satu-satunya cara dimana penilaian kemajuan dan
peningkatan yang adil dapat dilakukan dan penetapan ukuran kinerja yang sukses akan
memberikan basis terbaik bagi umpan balik. Berikut ini petunjuk penetapan ukuran
kinerja :
a. Ukuran harus terjkait dengan hasil bukan usahanya
b. Hasil harus berada dibawah kendali pekerja
c. Data harus tersedia untuk ukuran
d. Ukuran yang ada dipergunakan atau diadaptasi dimanapun bila dimungkinkan
Beberapa definisi kinerja :
a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “Kinerja adalah sesuatu yang dicapai,
prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan kerja”
b. Definisi kinerja menurut Henry Simamora (Manajemen Sumber Daya Manusia,
Yogyakarta, STIE YKPN, 1995) kinerja merupakan tingkat terhadap mana para
pegawai mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan
c. Definisi kinerja menurut Mangkunegara (Manajemen Sumber Daya Manusia
Organisasi, STIE YKPN, 1995) mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya
sesuai tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
d. Sedangkan penilaian kinerja menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter
merupakasebuah proses mengevaluasi individu-individu untuk sampai pada keputusan
sumber daya manusia yang objektif.
7. Variabel dan Hipotesis (Model Penelitian)
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif menggunakan analisis data bivariate yang digunakan untuk menganalisis data dua
variabel penelitian. Sedangkan metode statistik yang digunakan yaitu statistik indeferensial
yang dimaksudkan untuk menguji hipotesis bahwa terdapat hubungan diantara kedua variabel
dan bagaimana pengaruh antara kedua variabel tersebut.
4Michael Armstrong (2004), Performance Management, PT Tugu Publisher. Hal. 87
1) Variabel yang digunakan
Dalam penelitian ini maka peneliti menggunakan 2 variabel yang dijadikan fokus yaitu:
a. Variabel tidak terikat adalah variabel yang tidak terikat atau tidak dipengaruhi oleh
variabel lain. Dalam penelitian ini variabel tingkat kepuasan kerja pegawai (X) adalah
variabel tidak terikat
b. Variabel terikat adalah variabel yang terikat atau dipengaruhi oleh variabel lain.
Variabel kinerja pegawai adalah (Y) adalah variabel terikat karena dipengaruhi oleh
kepuasan kerja (X)
Kepuasan kerja diukur dengan beberapa faktor sebagai berikut:
a. Kompensasi yang pantas
b. Sifat pekerjaan itu sendiri
c. Keadaan kantor
d. Hubungan dengan pegawai lain
Kinerja diukur dari faktor berikut :
a. Kompetensi atau kemampuan dalam bekerja
b. Tanggung jawab terhadap tugas
c. Kedisiplinan pegawai
d. Kreativitas dan inisiatif pegawai
Apabila variabel X dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel Y maka dapat diakatakan
bahwa variabel X berhubungan dengan variabel Y.
2) Hipotesis
H0 : Tidak ada hubungan antara tingkat kepuasan kerja dengan kinerja pegawai pada
Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan
H1 : Ada hubungan antara tingkat kepuasan kerja dan kinerja pegawai pada Pusat
Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
8. Metode dan prosedur
1) Metode Pengumpulan Data
Prosedur pengambilan data penelitian menggunakan data primer tentang kepuasan
kerja dan kinerja pegawai yang dilakukan dengan observasi, diskusi dan kuesioner.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
a. Observasi
Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung apada obyek yang
diteliti atau dapat dirumuskan sebagai pencatatan pola perilaku atau kejadian
sistematik tanpa ada komunikasi dengan individu yang diteliti
b. Diskusi
Diskusi dengan atasan dan beberapa pegawai, untuk memperoleh informasi
mendalam mengenai kepuasan kerja dan kinerja pegawai
c. Kuesioner
Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab
kemudian jawaban ditentukan skornya dengan skala likert.
2) Poin dan rencana pertanyaan kuesioner
Point rencana kuesioner variable kinerja adalah sebagai berikut :
Variabel Dimensi Indikator
Kinerja Kompetensi atau
kemampuan kerja
₋ Kecakapan, keterampilan, pengalaman dan
kesehatan, kesungguhan, produktivitas
₋ Kemampuan mencerna perintah dan
melaksanakan perintah yang diterima
₋ Pengetahuan terhadap tugas
₋ Penyelesaian tugas dan pelayanan
Loyalitas dan tanggung
jawab terhadap tugas
₋ Memelihara barang milik negara
₋ Tanggungjawab terhadap tugas
₋ Bertanggungjawab pada resiko
Kedisiplinan ₋ Disiplin terhadap tugas dan waktu
₋ Mentaati peraturan
₋ Tidak menyalahgunakan wewenang
Kreativitas, inovatif dan
inisiatif pegawai
₋ Kritis, kreatif dan terbuka
₋ Inisiatif dalam berpendapat
₋ Inovatif, mengembangkan kemampuan
Rencana daftar pertanyaan variable kinerja adalah sebagai berikut :
N
o
Pernyataan dan Pertanyaan Lingkari Jawaban
yang Sesuai
Kinerja
Kompetensi atau kemampuan kerja
1 Kecakapan kerja (misalnya : menilai kecakapan pegawai dalam
melaksanakan tugas atau perintah atasan1 2 3 4 5
2 Ketrampilan (misalnya : menilai keterampilan pegawai dalam 1 2 3 4 5
menyelesaikan tugas)
3 Pengalaman (misalnya : menilai tingkat pengalaman
pegawaidalam melaksanakan tugas, berpengaruh pada kualitas /
kuantitas penyelesaian tugas)
1 2 3 4 5
4 Kesegaran dan kesehatan (misalnya : menilai tingkat kesehatan
pegawai)1 2 3 4 5
5 Kesungguhan (misalnya : menilai tingkat kesungguhan pegawai
dalam melaksanakan tugas)1 2 3 4 5
6 Daya guna dan hasil guna (misalnya : menilai hasil kerja
pegawai apakah memiliki tingkat daya guna dan hasil guna
yang memadai)
1 2 3 4 5
7 Hasil kerja (misalnya : menilai volume kerja yang dihasilkan
dalam kondisi yang sesuai dengan batas waktu dan jadwal yang
telah ditentukan)
1 2 3 4 5
8 Sikap inovatif dan kreativitas pegawai dalam melaksanakan
tugas1 2 3 4 5
9 Pengetahuan dan penguasaan pegawai terhadap bidang
tugasnya1 2 3 4 5
10 Penghargaan pegawai terhadap bidang tugas orang lain 1 2 3 4 5
11 Kemampuan pegawai dalam menerima pendapat, baik dari
atasan maupun rekan sekerja1 2 3 4 5
12 Kemampuan pegawai dalam mengambil inisiatif atau keputusan 1 2 3 4 5
13 Kemampuan pegawai menetukan skala prioritas 1 2 3 4 5
Loyalitas dan tanggungjawab terhadap tugas
14 Tanggungjawab terhadap penyelesaian tugas (misalnya :
menilai apakah tugas didelesaikan dengan penuh tanggung
jawab, seperti tepat waktu dan dengan hasil yang memuaskan
1 2 3 4 5
15 Tanggungjawab ditempat tugas (misalnya : menilai tanggung
jawab pegawai terhadap tugasnya di tempat kerja)1 2 3 4 5
16 Pengutamaan kepentingan umum (misalnya : menilai tanggung
jawab pegawai dalam melaksanakan tugas apakah
mengutamakan kepentingan umum seperti tidak terlalu lama
melakukan perbaikan gangguan, atau pelayanan pada
1 2 3 4 5
stakeholder
17 Tidak melemparkan kesalahan kepada orang lain (misalnya :
menilai sikap pegawai jika melaksanakan kesalahan dalam
tugas
1 2 3 4 5
18 Kemampuan pegawai dalam memikul resiko 1 2 3 4 5
19 Memelihara barang milik Negara (misalnya : menilai cara
pemeliharaan dan penggunaan barang milik Negara yang
digunakan oleh pegawai)
1 2 3 4 5
20 Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan dan
peraturan kedisiplinan1 2 3 4 5
21 Sikap sopan santun (misalnya : menilai sikap pegawai selama
melaksanakan tugas terhadap atasan, rekan kerja maupun
stakeholder)
1 2 3 4 5
22 Keikhlasan dalam melaksanakan tugas (misalnya : menilai
tingkat keikhlasan pegawai dalam memberikan pelayanan dan
menjalankan tugasnya
1 2 3 4 5
Kedisiplinan
23 Ketepatan waktu masuk dan pulang kerja 1 2 3 4 5
24 Tidak menyalahgunakan wewenang 1 2 3 4 5
Kreativitas dan Inovasi Pegawai
25 Kesanggupan menerima kritik dan saran dari orang lain 1 2 3 4 5
26 Kemampuan bekerja baik sendiri maupun bersama tim 1 2 3 4 5
27 Kemampuan karyawan menerima keputusan yang disepakati
bersama1 2 3 4 5
28 Kemampuan pegawai mengeluarkan pendapat 1 2 3 4 5
29 Kreativitas pegawai dalam bekerja 1 2 3 4 5
30 Ketegasan pegawai dalam bertindak 1 2 3 4 5
*Keterangan : 5=Sangat baik, 4=Baik, 3=Cukup, 2=Kurang, 1=Sangat Kurang
Point rencana kuesioner variable kepuasan kerja adalah sebagai berikut :
Variabel Dimensi Indikator
Kepuasan
Kerja
Kompensasi atau reward
yang pantas
₋ Gaji dan tunjangan pegawai yang layak
₋ Pegawai diberi kesempatan melanjutkan
pendidikan
₋ Penghargaan terhadap kreativitas / prakarsa
pegawai
₋ Standar pengukuran karier dan prestasi yang
jelas
Sifat pekerjaan ₋ Kualitas pekerjaan yang dilaksanakan
₋ Job description pekerjaan yang jelas
₋ Pekerjaan sesuai dengan ilmu yang dimiliki
₋ Pegawai ditawarkan beragam tugas / kuantitas
pekerjaan
Keadaan kantor ₋ Kenyamanan ruang kerja dan kantor
₋ Fasilitas kerja yang mendukung
₋ Keamanan dan keselamatan kerja
₋ Sarana transportasi dan akses ke kantor
Kondisi hubungan
dengan pegawai lain
₋ Hubungan dengan rekan kerja
₋ Hubungan dengan atasan
₋ Kerjasama dengan rekan sekerja atau atasan
Rencana daftar pertanyaan variable kepuasan kerja adalah sebagai berikut :
N
o
Pernyataan dan Pertanyaan Lingkari Jawaban
yang Sesuai
Kepuasan kerja
Kompensasi yang pantas
1 Gaji dan Tunjangan Kinerja yang saya terima cukup besar 1 2 3 4 5
2 Saya akan semangat bekerja jika mengingat gaji yang diberikan
cukup besar dibanding PNS lain 1 2 3 4 5
3 Bekerja pada kantor ini membuat saya berguna dan dihargai
dalam kehidupan bermasyarakat 1 2 3 4 5
4 Saya senang diberi kebebasan mengikuti pendidikan dan
pelatihan atau kuliah untuk pengembangan kemampuan1 2 3 4 5
5 Prakarsa atau kreatifitas yang disampaikan oleh bawahan akan
dinilai positif oleh atasan 1 2 3 4 5
6 Saya merasa senang karena pekerjaan yang saya lakukan
mempunyai peran dalam kantor ini1 2 3 4 5
7 Pekerjaan yang saya lakukan menurut saya akan membawa
dampak yang positif bagi kantor tempat saya bekerja1 2 3 4 5
8 Kantor ini menerapkan standar pengukuran prestasi yang jelas 1 2 3 4 5
Kuantitas dan Kualitas Pekerjaan
9 Pekerjaan yang saya lakukan bervariasi sehingga saya tidak
merasa bosan1 2 3 4 5
10 Saya mendapatkan informasi dan job description pekerjaan
saya sehingga saya dapat bekerja dengan tepat1 2 3 4 5
11 Pekerjaan yang saya hadapai sangat banyak dan menantang
tetapi saya menikmati mengerjakannya1 2 3 4 5
12 Pekerjaan yang saya hadapi sesuai dengan disiplin ilmu yag
saya miliki1 2 3 4 5
13 Visi, misi, tujuan kantor sesuai dengan harapan saya 1 2 3 4 5
14 Pada kantor ini pekerjaan antar pegawai lebih terkoordinasi 1 2 3 4 5
Keadaan kantor
15 Ruangan kantor saya sangat nyaman dimana semua ruangan
ber-AC dan semua tersusun rapi1 2 3 4 5
16 Ruangan kerja saya sangat tenang sehingga mudah buat saya
untuk berkonsentrasi pada pekerjaan1 2 3 4 5
17 Teknologi yang ada di kantor saya memudahkan saya dalam
bekerja1 2 3 4 5
18 Keperluan bekerja seperti pena, kertas, tinta printer dapat
dengan mudah saya peroleh1 2 3 4 5
19 Keamanan di kantor saya cukup tinggi dan saya tidak pernah
kehilangan barang di kantor1 2 3 4 5
20 Transportasi / akses ke kantor mudah 1 2 3 4 5
Kondisi hubungan dengan pegawai lain
21 Situasi lingkungan kerja baik dan menyenangkan 1 2 3 4 5
22 Dalam menyelesaikan masalah atasan bertindak bijaksana 1 2 3 4 5
23 Atasan selalu memberikan dukungan dan pengarahan tentang
pekerjaan yang baik 1 2 3 4 5
24 Hubungan atasan dan bawahan baik dan tidak kaku 1 2 3 4 5
25 Atasan selalu mengkomunikasikan denganbawahan segala
sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian tugas1 2 3 4 5
26 Saya selalu melakuakan tukar pendapat atau berdiskusi dengan
rekan sekerja bila menemukan masalah1 2 3 4 5
27 Bila saya membutuhkan bantuan dalam pekerjaan, rekan kerja
selalu siap memberikan bantuan1 2 3 4 5
28 Pekerjaan yang saya lakukan tidak pernah berbenturan dengan
pekerjaan rekan sekerja1 2 3 4 5
29 Mutasi dilakukan secara terbuka dan tidak ada peetentangan
kepentingan (conflict of interest)1 2 3 4 5
30 Saya memiliki hubungan yang cukup baik dengan rekan sekerja
diluar pekerjaan.1 2 3 4 5
3) Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini pemilihan sampel dilakukan dengan metode Pemilihan Sampel
Secara Acak Berdasarkan Kelompok (Clustered Sampling) dengan beberapa tahap.
Elemen-elemen populasi dikelompokkan ke dalam unit-unit sampel seperti yang
dilakukan dalam metode pemilihan sampel dengan stratifikasi.
9. Keterbatasan Riset
Riset hanya dilakukan sebatas variable kepuasan kerja dan kinerja dengan dimensi
yang telah ditentukan sebelumnya tidak termasuk dimensi dimensi diluar dimensi yang telah
ditentukan, riset hanya dilakukan pada tiga satker Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan.
10. Kontribusi Riset
Untuk menambah pengetahuan peneliti mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
kinerja di Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan
Sebagai bahan masukan bagi kepegawaian Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan dalam mutasi dan pengembangan kebijakan
11.Rencana Daftar Pustaka
Armstrong, Michael. 2004. Performance Management. Cetakan I. Jakarta: PT. Tugu
Publisher
Basalamah, Anies S.M. 2004. Perilaku Organisasi Memahami dan Mengelola Aspek
Humaniora dalam Organisasi. Edisi III. Jakarta: PT. Usaha Kami
Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT.
Salemba Emban Patria
Robbins, Stephen P. 1998. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Prenhallindo