OTEOARTHRITIS GENU

24
OTEOARTHRITIS GENU Definisi Osteoarthritis Adalah suatu penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi, merupakan suatu penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan tidak diketahui penyebabnya, meskipun terdapat beberapa faktor resiko yang berperan. Osteoarthritis Genu Suatu penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi lutut, merupakan suatu penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan tidak diketahui penyebabnya, meskipun terdapat beberapa faktor resiko yang berperan. Keadaan ini berkaitan dengan usia lanjut Epidemiologi Genu Osteoarthritis (OA) adalah gangguan sendi yang paling umum di Amerika Serikat. 1

description

oa genu

Transcript of OTEOARTHRITIS GENU

OTEOARTHRITIS GENUDefinisi OsteoarthritisAdalah suatu penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi, merupakan suatu penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan tidak diketahui penyebabnya, meskipun terdapat beberapa faktor resiko yang berperan. Osteoarthritis GenuSuatu penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi lutut, merupakan suatu penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan tidak diketahui penyebabnya, meskipun terdapat beberapa faktor resiko yang berperan. Keadaan ini berkaitan dengan usia lanjutEpidemiologi Genu Osteoarthritis (OA) adalah gangguan sendi yang paling umum di Amerika Serikat. OA lutut simptomatik terjadi pada pria 10% dan 13% pada wanita berusia 60 tahun atau lebih. Jumlah orang yang terpengaruh dengan OA simptomatik cenderung meningkat akibat penuaan dan epidemi obesitas Jenis artritis ini banyak dijumpai kejadiannya di Indonesia terutama pada pasien lanjut usia

Etiologi dan Faktor Resiko1. umur Prevalensi dan beratnya penyakit osteoartritis semakin meningkat dengan bertambahnya umur. 2. jenis kelamin wanita lebih sering terkena osteoartritis pada sendi lutut < 45 tahun frekuensi osteoartritis laki-laki = wanita, >50 tahun setelah menopause frekuensi osteoartritis wanita > pria. 3. pekerjaan pekerjaan berat maupun pemakaian satu sendi yang terus-menerus berkaitan dengan peningkatan risiko osteoartritis. 4. kegemukan 5. suku bangsa osteoartritis genu lebih sering ditemukan pada orang Asia6. genetik adanya mutasi pada gen prokolagen II atau gen-gen struktural lain untuk unsur-unsur tulang rawan seperti kolagen tipe IX dan XII, protein pengikat atau proteoglikan

7. faktor lain tingginya kepadatan tulang dikatakan dapat meningkatkan risiko timbulnya osteoartritis. Patogenesis dan Patofisiologiterjadi akibat kondrosit gagal mensintesis matriks yang berkualitas dan memelihara keseimbangan antara degradasi dan sitensis matriks ekstraseluler, termasuk produksi kolagen tipe I, III, VI dan X yang berlebihan dan sintesis proteoglikan yang pendek menyebabkan terjadi perubahan pada diameter dan orientasi dari serat kolagen mengubah biomekanik dari tulang rawan, tulang rawan sendin kehilangan sifat kompresibilitasnya yang unik. Selain kondrosit, sinoviosit juga berperan pada patogenesis OA, terutama setelah terjadi sinovitis nyeri dan perasaan tidak nyaman. Siniosit yang mengalami peradangan akan menghasilkan Matrix Metalloproteinases (MMPs) dan berbagai sitokin yang akan dilepaskan ke dalam rongga sendi dan merusak matriks rawan sendi serta mengaktifkan kondrosit. Pada akhirnya tulang subkondral ikut berperan, dimana osteoblas akan terangsang dan menghasilkan enzim proteolitik. Agrekanase merupakan enzim yang akan memecah proteoglikan di dalam matriks sendi yang disebut agrekan. Enzim lainnya yang dapat merusak kolagen adalah katepsin. Sitokin-sitokin pro-inflamasi akan melekat pada reseptor di permukaan kondrosit dan sinoviosit dan menyebabkan trankripsi gene MMP sehingga produksi enzim tersebut meningkat. Pada osteoarthritis lutut yang pertama kali mendapat serangan adalah kartilago sendi. Katilago normal berfungsi untuk melicinkan gerakan dan mengurangi tekanan pada tulang. Kelainan osteoarthtritis berawal dari berkurangnya atau tidak terbentuknya substansi kartilago. Terjadilah pelunakan kartilago sehingga fungsi dari kartilago menjadi hilang Lama kelamaan akhirnya kartilago mengalami pengikisan dan menjadi menipis. Setelah itu pada tepi persendian terjadi pertumbuhan tulang baru yang lebih rapuh dan mempunyai duri (osteofit). Osteofit ini semakin lama bertambah dan menekan struktur-struktur di sekitar kartilago, membrana synovial. Jika ada gerakan persendian, osteofit dapat lepas dan masuk kedalam ruang sendi (cavum sendi), sehingga pada permukaan persendian kasar dan tidak rata. Kejadian ini dapat menimbulkan reaksi pada membrana synovial lebih banyak, maka terlihat sendi lutut bengkak. Akhirnya terjadilah fibrosis dan kontraktur pada kapsul sendi.OA dapat terjadi berdasarkan 2 mekanisme berikut, yaitu :1) Beban yang berlebihan pada komponen material kartilago sendi dan tulang subkondral yang normal, sehingga terjadi kerusakan/kegagalan jaringan2) kualitas komponen material kartilago yang jelek sehingga dengan beban yang normal pun tetap terjadi kerusakan.Tanda Dan Gejala1. Nyeri sendiSakit sendi tergambarkan sebagai sakit dalam yang terlokalisasi pada sendi tertentu. Sakit dipicu oleh aktifitas atau pergerakan dan mereda dengan istirahat. Tetapi progres penyakit tetap berjalan. Karena struktur artikular kartilage tidak dipersarafi, rasa sakit muncul dari organ sekitar. Seperti regangan ujung saraf di periosteum, spasme otot, atau synovitis, mikrofraktur di tulang persendian, iritasi saraf, tekanan pada ligament kongesti pembuluh darah balik, tegangan otot.2. Hambatan gerak sendi Disebabkan oleh nyeri, spasme otot, dan apabila dibiarkan bisa menyebabkan kontraktur.3. Kaku sendi pagi (morning steafness) Timbul setelah istirahat cukup lama, seperti duduk terlalu lama atau setelah bangun tidur. Rasa kaku umunya kurang dari 30 menit.4. Adanya krepitasi Muncul akibat gesekan pada kedua permukaan tulang sendi saat digerakkan.

5. Pembengkakan Sendi Terjadi akibat adanya cairan sendi yang biasanya tidak banyak (