ORGANOGENESIS kel 4B.doc

17
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Praktikum Mengetahui bagian-bagian yang terdapat pada telur ayam mentah dan telur ayam rebus. 1.2 Tinjauan Pustaka Organogenesis disebut juga morphogenesis. Embrio bentuk primitif tumbuh menjadi bentuk definitif, dan memiliki bentuk dan rupa yang spesifik bagi keluarga hewan dan satu spesies. Pada periode pertumbuhan antara atau transisi terjadi transformasi dan differensiasi bagian-bagian tubuh embrio dari bentuk primitif sehingga menjadi definitif. Pada periode ini embrio akan memiliki bentuk yang khusus bagi suatu spesies. Sudah terlihat disini adanya bentuk katak, bentuk ayam, bentuk babi atau bentuk manusia umpamanya. Pada periode pertumbuhan akhir, penyelesaian secara halus bentuk definitif itu sehingga menjadi ciri sesuatu individu. Pada periode ini embrio mengalami penyelesaian pertumbuhan jenis kelamin, watak (karakteristik fisik dan psikis) serta roman atau wajah yang khusus bagi setiap individu (Yatim, 1990). Periode pertumbuhan antara jelas dapat diberi batasnya dengan periode pertumbuhan akhir pada hewan

Transcript of ORGANOGENESIS kel 4B.doc

Page 1: ORGANOGENESIS kel 4B.doc

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum

Mengetahui bagian-bagian yang terdapat pada telur ayam mentah dan telur

ayam rebus.

1.2 Tinjauan Pustaka

Organogenesis disebut juga morphogenesis. Embrio bentuk primitif

tumbuh menjadi bentuk definitif, dan memiliki bentuk dan rupa yang spesifik bagi

keluarga hewan dan satu spesies. Pada periode pertumbuhan antara atau transisi

terjadi transformasi dan differensiasi bagian-bagian tubuh embrio dari bentuk

primitif sehingga menjadi definitif. Pada periode ini embrio akan memiliki bentuk

yang khusus bagi suatu spesies. Sudah terlihat disini adanya bentuk katak, bentuk

ayam, bentuk babi atau bentuk manusia umpamanya. Pada periode pertumbuhan

akhir, penyelesaian secara halus bentuk definitif itu sehingga menjadi ciri sesuatu

individu. Pada periode ini embrio mengalami penyelesaian pertumbuhan jenis

kelamin, watak (karakteristik fisik dan psikis) serta roman atau wajah yang khusus

bagi setiap individu (Yatim, 1990).

Periode pertumbuhan antara jelas dapat diberi batasnya dengan periode

pertumbuhan akhir pada hewan yang berberudu, seperti umum terdapat pada

evertebrata, Pisces, dan Amphibia. Bagi hewan itu periode pertumbuhan antara

disebut tingkat berudu (larva) (Yatim,1990).

Pada Reptilia, Aves, dan Mammalia tak jelas batas kedua periode. Meski

ada juga sarjana yang menyebut bahwa kelompok hewan ini mengalami tingkat

berudu semu juga. Embrio ayam yang dieramkan 5 hari sampai 8 hari, babi yang

memiliki panjang tubuh sejak dari ubun sampai pantat antara 12 mm sampai 18

mm, dan orang sejak 12mm, sampai 20mm, dianggap tingkat berudu (Yatim,

1990).

Page 2: ORGANOGENESIS kel 4B.doc

2

Pada orang ketika ibu mengandung 3 bulan dianggap embrionya sudah

memiliki bentuk definitif, dan sejak itu popular disebut embrio orang fetus

(foetus) atau Indonesianya janin (Yatim, 1990).

Berbagai daerah pada tiga lapisan germinal berkembang menjadi rudimen

dari organ-organ selama proses organogenesis. Tiga jenis perubahan

morphogenetik pelipatan, pemisahan, dan pengelompokan padat (kondensasi) sel-

sel adalah bukti pertama pembentukan organ. Organ yang pertama-pertama mulai

terbentuk pada embrio katak dan kordata lain adalah tabung neuron dan notokord,

batang skeletal yang merupakan ciri khas embrio kordata (Campbell et al, 2004).

Setelah fertilisasi, sel telur burung mengalami pembelahan meroblastik di

mana pembelahan sel hanya terjadi dalam daerah kecil sitoplasma yang bebas

kuning telur diatas massa besar kuning telur. Pembelahan awal menghasilkan

tudung sel yang disebut sebagai blastodisk (blastodisc), yang berada diatas kuning

telur yang tidak terbagi itu. Blastomer kemudian memisah menjadi dua lapisan,

yaitu lapisan atas dan lapisan bawah, atau epiblas dan hipoblas. Rongga di antara

kedua lapisan ini adalah blastosel versi unggas (analog dengan blastosel vertebrata

tanpa amnion), dan tahapan embrionik ini adalah ekuivalen blastula pada unggas,

meskipun bentuknya berbeda dari bola berlubang pada embrio awal katak

(Campbell et all, 2004).

Gastrulasi, seperti pada embrio katak, melibatkan perpindahan sel dari

permukaan embrio ke bagian yang lebih dalam. Akan tetapi pada unggas, jalur

migrasi sel tersebut sangat berbeda. Beberapa sel dari lapisan sel bagian atas

(epiblas) berpindah kearah garis tengah blastodisk, kemudian melepas dan

memisah, lalu berpindah ke arah dalam menuju kuning telur. Pergerakan ke

tengah pada permukaan dan pergerakan sel-sel ke arah garis tengah blastodisk

menghasilkan lekukan yang disebut sebagai primitive streak. Ketika primitif

streak semakin memanjang di atas permukaan blastodisk, primitif streak menandai

apa yang akan menjadi sumbu anterior posterior burung itu. Primitif streak

tersebut itu secara fungsional ekuivalen dengan blastopori katak, tetapi merupakan

lipatan linier dan bukan berbentuk cincin (Campbell et all, 2004).

Page 3: ORGANOGENESIS kel 4B.doc

3

Semua sel yang akan membentuk embrio berasal dari epiblas. Beberapa sel

epiblas yang lewat melalui primitif streak berpindah secara lateral ke dalam

blastosel, dan mengahsilkan mesoderm. Sel-sel epiblas lainnya, yang akan

menghasilkan endoderm, bermigrasi melalui streak tersebut ke arah bawah dan

bercampur dengan sel-sel hipoblas. Sel-sel epiblas yang masih tetap di permukaan

akan menjadi ektoderm. Meskipun hipoblas tidak menyumbangkan sel apapun

kepada embrio, tampaknya hipoblas membantu mengarahkan pembentukan

primitif streak dan diperlukan untuk perkembangan normal. Setelah memisah dari

endoderm, sel-sel hipoblas membentuk sebagian dari kantung yang mengelilingi

kuning telur dan batang yang menghubungkan masa kuning telur dengan embrio.

Setelah ketiga lapisan germinal terbentuk, perbatasan cakram embrionik melipat

ke arah bawah dan menyatu, sehingga membagi embrio menjadi pipa berlapis tiga

yang disatukan dibagian tengah ke kuning telur. Pembentukan tabung neuron,

perkembangan notokord dan somit, dan peristiwa lain dalam organogenesis terjadi

serupa seperti pada embrio katak (Campbell et all, 2004).

Lapisan jaringan berada di luar proper embrio berkembang menjadi empat

membran ekstraembrionik yang mendukung perkembangan embrio selanjutnya di

dalam sel telur. Kekempat membran ini, masing-masing merupakan satu lembaran

sel, yaitu kantung kuning telur (yolk sac), amnion, korion, dan alantois (Campbell

et all, 2004).

Satu membran ekstraembrionik, kantung kuning telur mengelilingi masa

kuning telur. Kuning telur dicerna oleh enzim yang dihasilkan kantung kuning

telur, dan hasil cernaan itu dibawa ke embrio melalui pembuluh darah kantung

kuning telur. Amnion (yunani, amnion, membran fetus) menyelubungi seluruh

embrio itu berkembang. Korion (yunani, chorion, kulit) terletak di bawah

cangkang dan mengelilingi kantung kuning telur dan amnion. Membran

ekstraembrionik keempat dan yang terakhir terbentuk, yaitu alantois, tumbuh dari

saluran pencernaan belakang dan terletak dibagian dalam korion seperti balon

besar yang kempis. Darah dari embrio dialirkan keluar masuk dalam alantois oleh

pembuluh alantois. Disini terjadi pertukaran gas, oksigen berdifusi ke dalam

melalui cangkang dan korion, dan karbondioksida berdifusi keluar. Rongga

Page 4: ORGANOGENESIS kel 4B.doc

4

alantois juga berfungsi sebagai tengki septik untuk pembuangan limbah nitrogen

dalam bentuk asam yang sukar larut (Barnes, 1984).

Kantung kuning telur, alantois dan amnion berhubungan dengan daerah

perut embrio, dan tangkai penghubungnya homolog dengan tali pusar pada

mamalia. Kantung kuning telur sebagian besar diserap selama perkembangan,

tetapi hubungan dengan membran ekstraembrionik lainnya terputus pada waktu

menetas dan membran tersebut tertinggal dalam cangkang (Barnes, 1984).

Burung dan mamalia mempunyai membran ekstraembrionik yang sama

dengan reptilia, dari mana hewan tersebut berkembang. Ketiga golongan hewan

tersebut sering disebut amnion karena ketiganya sama-sama mempunyai amnion.

Reproduksi pada burung sangat mirip dengan reptilian, kecuali bahwa burung

mengeram telurnya. Kecuali monotremata primitif yang bertelur, mamalia tidak

mempunyai telur kleidolk, dan membran ekstraembrionik membantu dalam

pembentukan plasenta yang akan di bicarakan di bagian lain (Barnes, 1984).

Perlakuan induk pada telur yang disebut pengeraman, sangat megurangi

laju mortalitas dan terdapat pada berbagai jenis hewan. Pengeraman dapat terjadi

diluar (eksternal) seperti pada burung dan oktopoda. Oktopoda melekatkan

telurnya di dinding liangnya yang berbatu, membersihkan dan menjaganya sampai

menetas. Jumlah telur yang dihasilkan oleh spesies pengeraman selalu kecil, tetapi

kemungkinan hidup jauh lebih besar dari hewan bukan pengeram (Barnes, 1984).

Pengeraman yang terjadi di dalam tubuh (internal) di mana telur yang

dibuahi berkembang dalam saluran reproduksi betina terjadi pada hampir setiap

golongan hewan. Jika perkembangan selesai, anak ke luar dari induk dan

dikatakan induk telah lahir melahirkan anak (Barnes, 1984).

Pengeraman interna biasanya terjadi dalam bagian dari oviduk, yang

mengalami modifikasi yang disebut uterus. Pertukaran gas terjadi antara embrio

dan dinding uterus dan dalam perkembangan vivipar ada adaptasi untuk

pengangkatan zat makanan dari induk ke embrio (Barnes, 1984).

Semua embrio vertebrata memerlukan lingkungan berair untuk

perkembangannya. Pada kasus ikan dan amphibia, sel telur diletakkan di laut atau

kolam sekitar dan tidak memerlukan perlindungan khusus oleh suatu badan air.

Page 5: ORGANOGENESIS kel 4B.doc

5

Vertebrata yang berpindah ke darat perlu penyelesaian atas permasalahan

reproduksi di lingkungan yang kering, dan dua penyelesaian utama telah

dievolusikan : sel telur bercangkang pada reptilia dan burung, dan uterus pada

mamalia berplasenta, didalam cangkang atau uterus, embrio burung, reptilia, dan

mamalia di kelilingi oleh cairan yang berada di dalam kantung yang terbentuk

oleh membran yang disebut amnion. Vertebrata yang tidak mempunyai amnion,

yaitu katak, untuk perbandingan sekarang kita mempelajari perkembangan awal

dua amnion, yaitu burung dan mamalia (Villea et all, 2006).

Mesoderm vertebrata menjulur ke lateral dari somit pada kedua sisi

notokord kemudian kebawah antara endoderm dalam dan ectoderm luar. Somit

mesoderm berbentuk semua kerangka vertebrata dan sebagian besar otot

kerangka. Otot-otot ini tumbuh kea rah lokasi akhirnya, seperti dinding perut atau

jari-jari kaki yang sedang berkembang (Villea et all, 2006).

Mesoderm yang terletak lateral dari somit membentuk dermal kulit, otot

saluran pencernaan, semua pembuluh darah dan jaringan ikat, ginjal dan gonad

(Villea et all, 2006).

Banyak organ berkembang dalam embrio tanpa harus berfungsi pada

waktu itu juga, tetapi jantung dan sistem peredaran darah sudah harus berfungsi

ketika masih dalam perkembangan. Jantung pertama-tama terbentuk sebagai

tabung sederhana yang terjadi dari persatuan dua pembuluh darah yang berdinding

tipis dibawah kepala yang sedang berkembang. Dalam keadaan awal ini, jantung

tersebut pada hakikatnya seperti jantung ikan dan terdiri atas empat kamar yang

teratur dalam suatu rangkaian : sinus venosus yang menerima darah dari vena,

antrium tunggal, ventrikel tunggal, dan kerucut (konus) arteri yang menuju luang

aorta (Villea et all, 2006).

Pada mulanya jantung merupakan tabung yang agak lurus dengan antrium

yang terletak disebelah posterior ventrikel, tetapi karena tabung tersebut tumbuh

lebih cepat daripada kedua ujung pertautannya, maka tabung tersebut

menggelambung pada satu sisi. Kemudian ventrikel memutar ke bawah dan

dimuka antrium dalam bentuk kelok S, sehingga terletak disebelah posterior dan

ventral dari antrium sebagaimana halnya terdapat pada hewan dewasa. Sinus

Page 6: ORGANOGENESIS kel 4B.doc

6

venosus lama-kelamaan bersatu dengan antrium yang tumbuh melingkarinya

(Villea et all, 2006).

Page 7: ORGANOGENESIS kel 4B.doc

7

BAB IIMETODE KERJA

2.1 Alat

Cawan petri

Benang

2.2 Bahan

Telur ayam mentah

Telur ayam rebus

2.3 Cara Kerja

2.3.1 Telur Ayam Mentah

Disiapkan cawan petri yang bersih

Dipecahkan cangkang telur ayam mentah

Dikeluarkan isi telur dari cangkang secara perlahan ke dalam cawan petri

Diamati bagian-bagian telur ayam mentah

Kemudian digambar dan diberi keterangan

2.3.2 Telur Ayam Rebus

Dikupas cangkang ayam rebus secara perlahan

Kemudian telur tersebut dibelah dua dengan menggunakan benang

Diamati bagian-bagian telur ayam rebus

Kemudian digambar dan diberi keterangan

Page 8: ORGANOGENESIS kel 4B.doc

8

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

3.1.1 Telur Mentah

Keterangan :

1. Albumin luar

2. Albumen dalam

3. Kalaza

4. Membran vitellina

5. Yolk

6. Blastoderm

3.1.2 Telur Rebus

Keterangan :

1. Cangkang

2. Membran cangkang

3. Ruang udara

4. Albumin

5. Yolk

6. Latebra

Page 9: ORGANOGENESIS kel 4B.doc

9

3.2 Pembahasan

Organogenesis adalah terjadinya proses pembentukan organ-organ. Pada

akhir gastrulasi rencana dasar hewan dewasa telah diletakkan, garis-garis besar

telah digambarkan dari tahapan pembentukan organ (organogenesis) dapat

dimulai.

Organogenesis disebut juga morphogenesis embrio bentuk primitif tumbuh

menjadi bentuk definitif, dan memiliki bentuk dan rupa yang spesifik bagi

keluarga hewan dalam satu spesies. Pada periode pertumbuhan antara atau ternsisi

terjadi transformasi dan differensiasi bagian-bagian tubuh embrio dari bentuk

primitif sehingga menjadi bentuk definitif. Pada periode pertumbuhan akhir,

penyelesaian secara halus bentuk definitif itu sehingga menjadi ciri sesuatu

individu. Pada periode ini embrio mengalami penyelesaian pertumbuhan jenis

kelamin, watak (karakteristik fisik dan psikis) serta roman atau wajah yang khusus

bagia setiap individu.

Pada praktikum kali ini tentang organogenesis yaitu dengan menggunakan

sampel telur ayam mentah dan telur ayam rebus. Bagian-bagian pada telur ayam

mentah yaitu albumin luar, albumin dalam, kalaza, membrane vitellina, yolk,

blstoderm. Sedangkan bagian-bagian pada telur yaitu cangkang, membran

cangkang, ruang udara, albumin, yolk, latebra.

Adapun fungsi dari bagian-bagian antara telur ayam mentah dengan telur

ayam rebus. Cangkang telur mempunyai banyak pori yang penting untuk

pertukaran udara. Di dalam cangkang terdapat selaput tipis, di salah satu ujung,

selaput tidak menempel pada cangkang membentuk rongga udara. Rongga udara

berfungsi sebagai sumber oksigen bagi embrio. Albumin (putih telur) berfungsi

untuk melindungi zigot atau embrio dari guncangan, bahaya lain, dan sebagai

cadangan makanan. Yolk (kuning telur) berfungsi persediaan makanan bagi

embrio. Kalaza (tali kuning telur) berfungsi untuk menahan kuning telur, supaya

tetap pada tempatnya dan menjaga embrio agar tetap berada dibagian atas kuning

telur. Membran vitellina merupakan lapisan cairan sempit sebelah membran

cangkang/kulit telur. Albumin dalam adalah padat kusut, kapsul fibrosa albumin

sekitar membran vitellina dari kuning telur. Blastoderm yaitu kecil, melingkar,

Page 10: ORGANOGENESIS kel 4B.doc

10

bercak putih (2-3mm) pada permukaan kuning telur, itu adalah tempat sperma

memasuki sel telur. Latebra merupakan daerah kuning putih yang terletak di

tengah kuning telur, fungsi khusus latebra tidak pasti tetapi dapat bertindak

sebagai struktur sentral mana lapisan tambahan kuning telur terbentuk.

Embriologi dari ayam adalah perkembangan ayam di dalam telur.

Fertilisasi yang mula-mula dimulai, oleh sperma terjadi diinfundibulum sekitar 15

menit setelah menyentuh kantung kuning telur yang telah siap. Sel divisi untuk

menciptakan lembaga baru dimulai sekitar lima jam setelah fertilisasi dan terus

sedangkan telur melewati sepanjang oviduct dan akhirnya diletakkan. Pada

umumnya induk ayam dari bertelur berlangsung 21 hari dari penetasan kondisi

baik untuk mengembangkan dan menetaskan. Namun, pembentukan ini memakan

22 hari, satu hari di oviduct dan 21 hari dalam inkubator atau sarang. Bila sel

sperma (dengan setengah yang di perlukan chromosomes) fertilisasi sel telur

(dengan setengah yang diperlukan chromosomes). Ia membentuk zigot-satu-sel

individu dengan tepat jumlah kromosom total. Sekitar lima jam setelah fertilisasi

zigot memasuki genting tanah dan di sini adalah yang pertama terjadi divisi sel.

Embrio yang baru mulai dikembangkan oleh divisi sel sederhana. Pada saat

meninggalkan telur gening tanah dan zigot, sekarang disebut blastoderm atau

embrio, adalah delapan sel dan setelah empat jam dalam kandungan ia telah

berkembang 256 sel.

Telur masak: Cangkang melindungi seluruh bagian telur. Membrane

berwarna putih/membrane cangkang: menuutupi bagian membrane. Putih

telur/albumin: knp memadat, karena mengandung protein bila dipanaskan akan

terdenaturasi. Kuning telur/yolk: merupakan cadangan makanan melindungi dr

gangguan luar pd embrio. Bagian putih/latebra: bakal embrio yg gagal. Rongga

udara.

Telur mentah: albumin luar: encer. Albumin dalam: kental. Kalaza/tali

pusar: berfungsi mempertahankan kuning telur bagian tengah embrio tetap pd

posisinya , menyalurkan makanan. Membrane vitelin: agar yolk dan albumin tdk

tercampur. Blastoderm: bakal embro yg gagal dibuahi.

Page 11: ORGANOGENESIS kel 4B.doc

11

BAB IVPENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hasil praktikum tentang organogenesis dapat disimpulkan bahwa :

Bagian-bagian yang terdapat pada telur ayam mentah yaitu albumin luar,

albumin dalam, kalaza, membran vitellina, yolk, dan blastoderm.

Sedangkan bagian-bagian yang terdapat pada telur ayam rebus yaitu

cangkang, membran cangkang, rongga udara, albumin, yolk, dan latebra.

4.2 Saran

Pada praktikum tentang organogenesis sampel yang digunakan tidak hanya

pada telur ayam saja sebaiknya digunakan juga pada sampel telur bebek atau

telur burung puyuh.

Page 12: ORGANOGENESIS kel 4B.doc

12

DAFTAR PUSTAKA

Barnes, R. D. 1984. Zoologi Umum. Erlangga : Jakarta.

Campbell, N. A., J.B. Reece., dan L. G. Mitchell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Erlangga : Jakarta.

Villea, C. A., Warren, F., Walker, Jr. Robert, D. Barnes. 2006. Zoologi Umum Edisi Keenam Jilid 1. Erlangga : Jakarta.

Yatim, W. 1990. Reproduksi dan Embriologi. Tarsito : Bandung.