MAKALAH organogenesis ektoderm.doc

26
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembentukan organ tubuh mahluk hidup dikenal adanya istilah organogenesis. Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula. Contohnya : a. Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera. b. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren. c. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo. Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup. Contohnya : Lapisan mesoderm dengan lapisan ektoderm yang keduanya mempengaruhi dalam pembentukan kelopak mata.

Transcript of MAKALAH organogenesis ektoderm.doc

Page 1: MAKALAH organogenesis ektoderm.doc

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pembentukan organ tubuh mahluk hidup dikenal adanya istilah

organogenesis. Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada

makhluk hidup (hewan dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari

masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula. Contohnya :

a. Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem

saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera.

b. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon),

alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi

seperti ren.

c. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar

pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo. Imbas embrionik yaitu pengaruh

dua lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada

makhluk hidup. Contohnya : Lapisan mesoderm dengan lapisan ektoderm

yang keduanya mempengaruhi dalam pembentukan kelopak mata.

Suatu organ dikatakan turunan / derivat dari suatu lapisan lembaga, bukan

berarti seluruh bagian organ itu terbentuk dari lapisan lembaga tersebut, tetapi

karena bagian yang terbentuk pertama kali dari organ itu dibentuk pada lapisan

lembaga tersebut.

Kelainan embrionik dapat berakibat pada ketidaknormalan kelahiran bayi

sejak awal sampai tahun 1940-an diduga bahwa cacat lahir hanya disebabkan

oleh faktor keturunan. Akan tetapi kemudian terbukti bahwa faktor lingkungan

juga memegang peranan sebagai faktor penyebab cacat lahir. Walaupun sebagian

besar penyebab cacat lahir belum diketahui dengan pasti, ternyata dari berbagai

1

Page 2: MAKALAH organogenesis ektoderm.doc

2

hasil penelitian menunjukkan bahwa 10% dapat disebabkan oleh faktor

lingkungan dan 15% disebabkan oleh faktor genetik. Dalam tulisan ini akan

diuraikan beberapa faktor lingkungan yang dapat menyebabkan cacat lahir,

penyakit infeksi, penyakit non infeksi yang menyerang ibu-ibu hamil, zat-zat

kimia lingkungan, obat-obatan, nutrisi, radiasi, dan faktor mekanis.

Untuk memahami derivate ectoderm dan kelainan perkembangan embrionik

tersebut, disusunlah makalah yang berisi berbagai macam literature dan analisis.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan induksi embrionik?

2. Apakah pembentukan organ-organ derivate ektoderm?

3. Bagaimana kelainan perkembangan embrionik?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan induksi embrionik

2. Untuk mengetahui pembentukan organ-organ derivate ektoderm

3. Untuk mengetahui kelainan perkembangan embrionik

Page 3: MAKALAH organogenesis ektoderm.doc

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Induksi Embrionik

Organogenesis adalah proses pembentukan organ-organ tubuh eksternal dan

internal. Organogenesis merupakan suatu tahap embrio yang memerlukan waktu

paling lama, dan merupakan tahap paling sensitif selama perkembangan embrio.

Organogenesis berasal dari lapisan-lapisan germinal ektoderm, mesoderm dan

endoderm yang berkembang menjadi organ-organ internal (Wiati, 2001).

Pertumbuhan ini di awali dari pembentukan embrio yaitu bentuk primitif

menjadi fetus yaitu bentuk defenitif dan kemudian berdeferensiasi dan memeliki

bentuk dan rupa yang spesifik bagi keluarga hewan dalam satu spesies. Lapisan

dalam organogenesis dibedakan menjadi tiga proses: lipatan, perpecahan, dan

kondensasi. (Campbell, 2004).

Organogenesis melibatkan peristiwa induksi embrionik. Induksi embrionik

adalah peristiwa berinteraksinya dua macam jaringan pada embrio yang

menyebabkan berdiferensiasinya jaringan yang mendapat rangsangan menjadi

sutu struktur yang baru. Induksi embrionik dibagi menjadi 2 yaitu, induksi

primer dan induksi sekunder. Induksi primer adalah induks notokord terhadap

ectoderm menghasilkan neural tube, yang akan berkembang sumbu tubuh,

sedangkan induksi sekunder adalah induksi yang terjadi setelah hasil induksi

primer. Turunan ektoderm dibagi menjadi 4 yaitu, (1) pembentukan sistem saraf

pusat, (2) pembentukan mata, dan (3) pemebentukan kulit (Yatim, 1990).

2.2 Pembentukan Organ Derivat Ektoderm

2.2.1 Organoenesis Turunan Ektoderm Amfibia

2.2.1.1 Pembentukan Saraf Dan Indera

Susunan saraf mula-mula teriri dari 3 bagian yaitu Bumbung neural,

neural kress, dan plakode indra. Bumbung neural akan menjadi otak yang

terbagi dalam 3 bagian prosenceohalon, mesencephalon, dan

3

Page 4: MAKALAH organogenesis ektoderm.doc

4

rhombencephalon. Sedangkan Neural kress yang akan membangun saraf

spinal. Neurilemma dan selaput schwan berasal dari spongioblast Neural crest

sedangkan durameter dari sel mesenkim (Djuhanda, 1981).

2.2.1.2 Pembentukan Mata

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa otak terdiri dari tiga bgian

salah satunya prosencephalon. Pada prosencephalon ini terdapat vesikula optic

yang merupakan bakal mata yang tampak sebagai sepasang penonjolan kearah

latera. Vesikula optic melakukan invaginasi hingga terbentuk cawan optic

yang berdinding rangkap. Bagian dalam adalah bakal lapisan sensoris retina

dan bagian luar adalah lapisan berpigment yang tumbuh menjadi lapisan

choroid. Bersamaan dengan berkembangnya cawan optic, plakoda lensa

berinvaginasi pula dan kemudian terlepa sebagi vesikula lensa yang dicakup

oleh cawan optic. Ektoderm tempat terlepasnya vesicular lensa kelak akan

menjadi kornea mata (Djuhanda, 1981).

Gambar 2.2.1.2 Sayatan Embryo katak 1.Oral sucker of adhesive gland 3. Optic cup 4.Lens placode 5.Epidermis 6.Otic vesicle 7.Somites 8.Endodermal yolk mass 13

2.2.1.3 Pembentukan Insang Dan Telinga

Setelah janin memanjang lalu lipatan neural akan menutup dan

berubah menjadi bumbung. Penutupan dari lipatan neural dimulai ditengah-

tengah janin dan berangsur ke anterior dan posterior. Selain itu terjadi

pembentukan lengkung insang yang akan berubah menjadi tunas insang dan

Page 5: MAKALAH organogenesis ektoderm.doc

5

insang serta alat pendengaran dari katak. Pembentukanya sendiri terjadi pada

bagian plat anterolateral dimana ectoderm mengalami penebalan dari

ectoderm menjadi plat indera. Plat indera ini mengalami pelengkungan

sebanyak 6 lengkung. Pelengkungan dimulai dari bagian anterior dan berlanjut

menuju posterior. Diantara Lengkung/ lipatan insang ke 3 sampai 6 ini, akan

terbentuk lekuk insang dan kantong faring dan diantara lekuk insang dan

kantong faring ini akan terbentuk celah insang sebanyak lima pasang celah

yang pertama akan menjadi rongga telinga dan saluran eustachius. Selain itu

celah insang ini juga akan berubah menjadi tunas insang dan akan berubah

menjadi insang-insang luar pada Sedangkan bagian dalam penebalan ectoderm

dari pelat indera merupakan primodial dari nerves Vagus dan cabang-cabang

insang (Djuhanda, 1981).

2.2.1.4 Pembentukan Hidung

Pembentukan hidung merupakan organ indera terakhir yang dibentuk

dibandingkan mata dan telinga. Bakal hidung tampak berupa lekuk hidung

yang berasal dari plakoda hidung yang berinvaginasi pada ectoderm dari

daerah telensefalon (Yatim, 1994).

2.2.1.5 Pembentukan Kulit

Kulit terbentuk dari bumbung ectoderm awalnya terdiri dari selapis sel

epidermis kemudian tumbuh menjadi dua lapis sel yaitu periderm berupa sel

gepeng berada disebelah luar dan stratum germanitivum berupa sel kubus

berada disebelah dalam. Lapisan sebelah luar menanduk dan mengelupas terus

menerus disebut stratum corneum.Warna kulit berasal dari chromatophore

yang dihasilkan dari Neural crest (Djuhanda, 1981)

Page 6: MAKALAH organogenesis ektoderm.doc

6

2.2.2 Organogenesis Turunan Ektoderm Aves

2.2.2.1 Sistem Intergumen

Periderm ditemukan pada semua embrio amniota sebagai sarana

adaptasi. Epidermis berlapis tiga. Bakal lapisan basal aktif berprofilerasi, akan

membentuk lapisan intermedier. Dimulai dari bulan ke lima. Sel-sel bawah

lapisan intermedier mulai membentuk granul-granul kerathohalin yang

dikenali pada stratum granulosum. Kemudian lapisan periderm terkelupas

karena gelembung-gelembung berisi glikogen pecah. kejadian tersebut

bersamaan dengan diferensiasi stratum korneum (Lestari dkk, 2013).

Gambar 2.2.2.1.1: Intergumen burung area berbulu dan tidak berbulu (dari : Chuong et al.

2000)

Gambar 2.2.2.1.2: Penampang melalui kulit burung atau mamalia (dari Lilly white 2006).

Page 7: MAKALAH organogenesis ektoderm.doc

7

Gambar 2.2.2.1.3: Mikrograf lintas-bagian kulit dari Crested Caracara , spesies dengan daerah tidak berbulu di kepala. (A) Daerah tidak berbulu pada wajah, dan (B) bulu yang tertutup area pada kepala. Skala : 25 pm . e , epidermis ; c , kolagen ; er , eritrosit ; bv , pembuluh darah. (dari: Negro et al. 2006).

2.2.2.2 Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat terdiri atas spinal cold dan otak, disusun oleh

beberapa sel, yaitu neuroepitelium, sebagai sumber dari beberapa sel lainnya,

neuroblas, glioblas yang kemudian akan berdiferensiasi menjadi sel

oligodendroglia dan astrosit, dan sel-sel ependim. Ektoderm lipatan neural dan

bumbung neural awal berupa epitel berlapis banyak semu yang tebal. Sel-sel

neuroepitel memiliki aktivitas mitosis ysng tinggi dan diketahui bahwa inti

sel tersebut berada pada posisi yang berbeda-beda selam hidupnya. Sintesis

DNA terjadi pada inti yang teletak dekat membran kemudian inti bergerak ke

lumen bumbung neural dan sel melnjutkan pembelahan mitosis (Lestari dkk,

2013).

Sebelum bumbung neural menutup, inti dan sel anakan kembali

bergerak ke arah membrane dan mulai mensintesis DNA dan mengulangi

siklus germinatif dengan menutupnya bumbung neural, sel-sel neuroepitel

berimigrasi dari lumen menuju membrane dan akan membuat juluran-juluran

hungga terbentuk akson dan dendrit (Lestari dkk, 2013).

2.2.2.3 Organ Indra

Pembentukan organ indra dimulai dengan penebalan dinding plakoda

ektodermal, sehingga hasil induksi sekunder dari wilayah sistem saraf pusat

Page 8: MAKALAH organogenesis ektoderm.doc

8

yang sedang berkembang. Mata berasal dari ektoderm dan mesoderm,

dibagian sefalik embrio. Perkembangan awal dari berbagai komponen mata

tergantung pada interaksi induktif antar komponen dengan komponen lainnya.

Hal ini diikuti dengan fase diferensiasi intraseluler, dimana dimulai dengan

terjadinya mitosis dan kemudian sintesis RNA yang mengarah pada

pembentukan protein intrasluler spesifik serta serabut matriks ekstraseluler.

Pada perkembangan mata pengaruh matriks ekstraseluler dengan migrasi sel

berperan sangat penting (Lestari dkk, 2013).

Telinga dalam berasal dari vesikula otik yang merupakan interaksi

wilayah otak mielensefalon dengan ectoderm di atasnya. Telinga tengah

berasal dari hasil interaksi endoderm kantung faring pertama dengan ektoderm

bagian dasar letak insang pertama. Telinga luar dibentuk dari pertumbuhan

jaringan mesenkim dibentuk insang pertama (Lestari dkk, 2013).

2.2.3 Organogenesis Turunan Ektoderm Mamalia

2.2.3.1 Pembentukan Otak

Diferensiasi bumbung neural menjadi 3 wilayah bakal sistem saraf pusat

yaitu otak dan medula spinalis, terjadi secara simultan. Bumbung neural

mengalami konstriksi sehingga terbentuk tiga ruang. Pada tingkatan jaringan,

bumbung neural akan berdiferensiasi membentuk jaringan fungsional otak dan

medula spinalis, sedangkan pada tingkatan sel, sel neuroepitelial akan

berdiferensiasi menjadi neuron dan sel glia (Lestari dkk, 2013).

Bagian anterior bumbung neural, terbagi menjadi tiga wilayah yaitu otak

depan (prosensefalon), otak bagian tengah (mesensefalon) dan otak belakang

(rombensefalon). Pada waktu bagian bumbung neural posterior tertutup,

tonjolan vesikula optik yang akan menjadi retina, berkembang sepanjang sisi

lateral otak depan. Prosensefalon dibagi lagi menjadi, bagian anterior yaitu

telensefalon dan di bagian kauda disebut diensefalon. Telensefalon akan

membentuk hemispher serebrum, sedangkan diensefalon akan mementuk

vesikula optik yang merupakan bakal retina, terbentuk pula bakal talamus dan

hipotalamus, sedangkan mesensefalon tidak terbagi namun lumennya menjadi

Page 9: MAKALAH organogenesis ektoderm.doc

9

saluran serebral. Rombensefalon berkembang menjadi dua wilayah, yaitu

mielensefalon dan metensefalon. Mielensefalon yang akan membentuk

medulla oblongata kemudian berdiferensiasi menjadi neuron saraf pusat, dan

bertanggung jawab terhadap rasa nyeri di daerah kepala dan leher.

Metensefalon akan berkembang menjadi otak kecil, yang mengkoordinasi

gerakan keseimbangan dan postur tubuh (Lestari dkk, 2013).

Gambar 2.2.3.1: Diagram memperlihatkan peristiwa seluler pada bumbung neural. Ketika mula-mula terbentuk, bumbung neural merupakan epithelium berlapis banyak semu dengan membrane luar sebgai basal dan puncak sel disaluran tengah sebagai apeks. Nukleus sel-sel neuroepitel mulai mensintesis DNA di area basal. (a) kemudian berimigrasi di dalam sitoplasma menuju bagian apikal dari sel. (b) Nukleus sel anak kembali ke membran luar, di mana sel mulai berdiferensiasi sebagai meuroblas. (c) atau kembali ke kumpulan sel-sel neuroepitelium yang berpoliferasi. (dikutip dari buku Perkembangan Hewan oleh Dr.Tien Wiati S. 2001: hal 7.3).

Page 10: MAKALAH organogenesis ektoderm.doc

10

Gambar 2.2.2.3.2: Diagram menggambarkan jalur utama diferensiasi sel pada bumbung neural. (dikutip dari buku Perkembangan Hewan oleh Dr.Tien Wiati S. 2001: hal 7.3)

2.2.3.2 Pembentukan Kulit

Kulit merupakan salah satu dari turunan ektoderm. Pada awalnya

epidermis hanya selapis sel yang selanjutnya berkembang menjadi dua lapis.

a. Lapisan Luar membentuk periderm yang akan menjadi lapisan sel

yang berpengaruh pada diferensiasi lapisan sel dibagian dalam

b. Lapisan Dalam disebut lapisan basal atau stratum germinativum yang

terdiri atas lapisan sel bakal epidermis yang akan melketa pada

membran basal (merupakan hasil sintesis lapisan basal).

Pada perkembangan selanjutnya, lapisan dalam membelah secara

asimetris menghasilkan sel anak yang tetap melekta pada membrane basal,

dan berfungsi sebagai sel induk (stem cell) sedangkan sel anak yang berada di

atasnya akan memulai berdiferensiasi dengan mensintesis keratin (terdiri atas

protein dan lipid yang bersifat kedap air), yang bentuknya semakin

memanjang menjadi suatu filament intermediat, sel penghasil keratin ini

dinamakan keratinosit, dengan membrannya saling terikat satu sama lain

dengan keratinosit lainnya. Dalam perkembangan selanjutnya, sel-sel bakal

akan terus menerus membelah sehingga akan mendorong sel bagian atasnya

menuju kea rah permukaan kulit. Setelah lapisan sel (keratiosit) mensintesis

Page 11: MAKALAH organogenesis ektoderm.doc

11

keratin, aktivitas transkripsi mengalami kematian dengan ciri protein keratin

memipih dan mendorong nukleus kebagian perifer, lapisan sel demikian ini

disebut stratum korneum (Lestari dkk, 2013).

Gambar 2.2.3.2.1: Tahap-tahap histogenesis kulit manusia. (a) 1 bulan (b) mendekati 2 bulan (c) 2,5 bulan (d) 4 bulan (e) 6 bulan (f) kulit dewasa. (dikutip dari buku Perkembangan Hewan oleh Dr.Tien Wiati S. 2001: hal 7.5).

Page 12: MAKALAH organogenesis ektoderm.doc

12

Gambar 2.2.3.2.2: Lapisan epidermis kulit manusia. Sel bagian basal aktif bermitosis, sedangkan bagian permukaan sel-selnya mati dengan banyak mengandung keratin. Pigmen yang terdapat pada keratinosit berasal teransport melanosom dari melanosit yang terdapat dibagian basal (dikutip dari blog drzulikhanurafifah, 2013).

Beberapa faktor yang mempengaruhi pada perkembanngan epidermis

adalah BMPs (Bone Morphogenetic Proteins) yang menginisiasi transkripsi

gen p63 pada sel basal. Protein p63 dibutuhkan proliferasi dan diferensiasi

keratinosit, juga untuk merangsang produksi ligan Notch. Pembentukan

kelenjar keringat dan rambut membutuhkan suatu interaksi antara mesenkim

dermal dengan epitelium ektodermal, yang menghasilkan epithelium menebal

disebut plakoda yang berfungsi sebagai prekusor folikel rambut. Daerah

epidermal yang akan mengalami penebalan, terjadi sekresi protein Wnt dan

terjadi signaling Wnt untuk inisiasi perkembangan folikel rambut (Lestari dkk,

2013).

Pada mamalia, indikasi bagian epidermal akan membentuk rambut

adalah dengan adanya agregasi dengan fibroblas yang terletak di dermis,

hasilnya bentuk sel epidermal memenjang, membelah dan bergerak masuk

kelapisan dermis. Fibroblas merespon ingresi ini sehingga terbentuk nodus

kecil disebut papilla dermis, yang selanjutnya induksi sel epidermal untuk

membelah secara cepat dan berdiferensiasi membentuk sel-sel batang

rambauut yang mengalami keratinasi (Lestari dkk, 2013).

Page 13: MAKALAH organogenesis ektoderm.doc

13

Gambar 2.2.3.2.3: Tahap-tahap utama pembentukan rambut manusia. (a) primordium rambut umur 12 minggu (b) tonjolan rambut awal 15-16 minggu (c) bulbus folikel rambut 18 minggu (d) rambut dewasa. (dikutip dari buku Perkembangan Hewan oleh Dr.Tien Wiati S. 2001: hal 7.5).

2.2.3.3 Organ Indra

Pembentukan organ indra dimulai denngan penebalan plakoda

ektodermal, sebagai hasil induksi sekunder dari beberapa wilayah sistem saraf

pusat yang sedang berkembang. Organ indra vertebrata yang paling komplek

adalah mata dan telinga. Mata vertebrata berasal dari ektoderm dan

mesoderm, dibagian sefalik embrio. Telinga mamalia dewasa dibagi menjadi

tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Primordium

labirin membran, atau telinga dalam adalah bagian pertama telinga yang

dibentuk. pembentukan vesikula otik distimulasi oleh induksi otak belakang

pada ektoderm diatasnya (Wiati, 2001).

2.3 Kelainan Pembentukan Organ Derivat Ektoderm

Perkembangan pada pembentukan organ-organ derivate ectoderm adalah kulit

dan turunannya, dijelaskan proses pembentukan periderm yang dilanjutkan

dengan pembentukan kulit terutama bagian epidermis. Pembentukan organ

indera yang dijelaskan pembentukan mata dan telinga. Mata merupakan turunan

ectoderm dari wilayah otak diensefalon sedangkan telinga dari mielensefalon.

2.3.1 Kulit Dan Turunannya

Pada semua mamalia epidermis mengalami diferensiasi yang khas

selama hidup embrionik. Satu lapisan ectoderm berkembang menjadi struktur

epidermal berlapis dua yang berupa lapisal sel periderm pipih di permukaan

tubuh. Periderm ditemukan pada semua embrio amniota, termasuk reptile

sebagai sarana adaptasi embrio. Terdapat tiga jenis sel yang berinvasi masuk

kedalam epidermis embrio dan tetap terdapat selama hidup individu dewasa

yang pertama adalah melanoblas. Diferensiasi melanoblas menjadi melanosit

berhubungan dengan pembentukan granul-granul pigmen dari premelanosom.

Terdapat perbedaan rasial yang besar dalam pigmentasi kulit disebabkannya

jumlah melanosit dalam kulit.

Page 14: MAKALAH organogenesis ektoderm.doc

14

Pada kulit albino terdapat melanosit dengan jumlah yang normal tetapi

gagal mengakumulasi pigment karena kekurangan enzim tirorsinase yang

mengubah asam amino tirorsin menjadi melanin. Pada ras yang banyak

terpigmentasi melanosit memasuki epidermis embrionik lebih awal daripada

yang lain.

2.3.2 Sistem Saraf Pusat

Badan otak merupakan suatu wilayah yang sangat dekat dengan

bumbung neural. Wilayah ini adalah tempat yang dilalui oleh jalur serabut

saraf yang menuju atau berasal dari otak, tumbuh kearah bawah dan masuk

spinal cord. Melalui keeping alar, kelompok serabut saraf sensoris bergerak

ke atas dan memasuki wilayah otak.

Kelainan pada perkembangan otak yaitu:

1) Gangguan pada induksi dorsal

2) Gangguan pada induksi ventral

3) Gangguan pada proliferasi sel

4) Gangguan pada migrasi saraf

2.3.2.3 Organ Indera

Pembentukan organ indera dimulai dengan penebalan plakoda

ektodermal, sebagai hasil induksi sekunder dari beberapa wilayah sistem

saraf pusat yang sedang berkembang. Organ indera vertebrata yang paling

penting dan paling kompleks adalah mata dan telinga.

Mata

Mata vertebrata adalah organ yang sangat kompleks, berasal dari

ectoderm dan mesoderm, dibagian sefalik embrio. Perkembangan awal dari

berbagai komponen mata tergantung pada interaksi induktif antara satu

komponen dengan komponen lainnya.

Pada embrio, sel-sel lapisan ganglion pertama kali berdiferensiasi.

Diferensiasi lapisan-lapisan yang lain terjadi berikutnya, dengan lapisan

Page 15: MAKALAH organogenesis ektoderm.doc

15

batang dan kerucut berdiferensiasi paling akhir. Apabila terdapat kelainan

saat diferensiasi, sel kerucut dan sel batang tidak berkembang.

Telinga

Telinga terdiri dari tiga bagian yaitu telinga dalam, telinga tengah dan

telinga luar. Telinga luar dibentuk oleh pertumbuhan jaringan mesenkim di

lekuk insang pertama pada embrio muda. Selama bulan kedua beberapa

nodul membesar, beberapa nodul berasal dari jaringan lengkung

mandibular dan yang lain berasal dari lengkung hyoid sepanjang tepi

kaudal lekuk insang. Pada telinga luar terdapat kelainan yang disebut

mikrotia. Pada Mikrotia, daun telinga bentuknya lebih kecil dan tidak

sempurna.Mikrotia adalah kelainan kongenital berupa malformasi daun

telinga yangmemperlihatkan kelainan bentuk dengan derajat kelainan dari

ringan sampai berat, daun telinga berukuran kecil sampai tidak terbentuk

sama sekali (anotia).Pada kelainan ini daun telinga mengandung sisa

kartilago yang tidak terbentuk dengan baik yang melekat pada jaringan

lunak lobul dan posisinya tidak sesuaidengan telinga normal.

Page 16: MAKALAH organogenesis ektoderm.doc

16

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Induksi embrionik adalah peristiwa berinteraksinya dua macam jaringan pada

embrio yang menyebabkan berdiferensiasinya jaringan yang mendapat

rangsangan menjadi sutu struktur yang baru. Induksi embrionik dibagi

menjadi 2 yaitu, induksi primer dan induksi sekunder.

Pembentukan organ-organ derivat ektoderm

Sistem Saraf Pusat

Amfibia

Bumbung neural akan menjadi otak yang terbagi dalam 3 bagian

prosenceohalon, mesencephalon, dan rhombencephalon

Aves

Sistem saraf pusat terdiri atas medula spinalis dan otak, disusun oleh beberapa

sel, yaitu neuroepitelium, sebagai sumber dari beberapa sel lainnya, neuroblas,

glioblas yang kemudian akan berdiferensiasi menjadi sel oligodendroglia dan

astrosit, dan sel-sel ependim

Mamalia

Diferensiasi bumbung neural menjadi 3 wilayah bakal sistem saraf pusat yaitu

otak dan medula spinalis. Bagian anterior bumbung neural, terbagi menjadi

otak depan (prosensefalon), otak bagian tengah (mesensefalon) dan otak

belakang (rombensefalon). Prosensefalon dibagi menjadi, bagian anterior

yaitu telensefalon dan di bagian kauda disebut diensefalon. Rombensefalon

berkembang menjadi dua wilayah, yaitu mielensefalon dan metensefalon

Sistem Organ Indera

Amfibia

Prosencephalon terdapat vesikula optic yang merupakan bakal mata.

Penutupan dari lipatan neural terjadi pembentukan lengkung insang yang akan

berubah menjadi tunas insang dan insang serta alat pendengaran dari katak.

16

Page 17: MAKALAH organogenesis ektoderm.doc

17

Bakal hidung tampak berupa lekuk hidung berasal dari plakoda hidung yang

berinvaginasi pada ectoderm dari daerah telensefalon.

Aves

Mata berasal dari ektoderm dan mesoderm, dibagian sefalik embrio.

Mamalia

Pembentukan organ indra dimulai denngan penebalan plakoda ektodermal,

sebagai hasil induksi sekunder dari beberapa wilayah sistem saraf pusat yang

sedang berkembang.

Sistem Integumen

Amfibia

Kulit terbentuk dari bumbung ectoderm awalnya terdiri dari selapis sel

epidermis kemudian tumbuh menjadi dua lapis sel yaitu periderm berupa sel

gepeng berada disebelah luar dan stratum germanitivum berupa sel kubus

berada disebelah dalam.

Aves

Epidermis berlapis tiga. Lapisan intermedia - stratum granulosum - stratum

korneum.

Mamalia

Lapisan Luar membentuk perid, lapisan dalam disebut lapisan basal atau

stratum germinativum.

Kelainan perkembangan

Kulit albino terdapat melanosit dengan jumlah yang normal tetapi

gagal mengakumulasi pigment karena kekurangan enzim tirorsinase

yang mengubah asam amino tirorsin menjadi melanin

Kelainan pada sistem saraf pusat: gangguan pada induksi dorsal,

gangguan pada induksi ventral, gangguan pada proliferasi sel,

gangguan pada migrasi saraf

Kelainan pada mata saat diferensiasi, sel kerucut dan sel batang tidak

berkembang. Pada telinga luar terdapat kelainan yang disebut mikrotia

Page 18: MAKALAH organogenesis ektoderm.doc

18

DAFTAR RUJUKAN

Campbell. 2004. Biologi Edisi Kelima. Jakarta: ErlanggaDjuhanda, Tatang. 1981. Embriologi Perbandingan. Bandung: ArmicoLestari, Umie; Tenzer, Amy; Handayani, Nursasi; Gofur, Abdul. 2013. Struktur

Perkembangan Hewan II. Malang: UM Press.Wiati, Tien, Surjono. 2001. Perkembangan Hewan. Pusat Penerbitan Universitas

TerbukaYatim, Wildan. 1990. Reproduksi dan Embriologi. Bandung: TarsitoYatim, Wildan. 1994. Reproduksi dan Embriologi. Bandung: Tarsito