OPKR-50-001B Bab1-4

68
Modul OPKR 50-008B BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI Modul pemasangan,pengujian dan perbaikan system pengaman kelistrikan dan komponennya kode OPKR-50- 008B berisi materi dan informasi tentang sistem pengaman, tipe – tipe pengaman, memasang system pengaman kelistrikan, menguji system pengaman kelistrikan dan memperbaiki system pengaman kelistrikan , selain itu diuraikan informasi tentang keselamatan kerja dan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan terkait pekerjaan memasang,menguji dan memperbaiki system pengaman kelistrikan otomotif. Materi diuraikan dengan pendekatan praktis disertai ilustrasi yang cukup agar peserta diklat mudah memahami bahasan yang disampaikan. Modul ini disusun dalam 3 kegiatan belajar, setiap kegiatan belajar berisi materi, dan diakhir materi disampaikan rangkuman yang memuat intisari materi, dilanjutkan test formatif. Setiap peserta diklat harus mengerjakan test tersebut sebagai indikator penguasaan materi, jawaban test kemudian diklarifikasi dengan kunci jawaban. Guna melatih 1

Transcript of OPKR-50-001B Bab1-4

Modul OPKR 50-008B

BAB IPENDAHULUAN

A. DESKRIPSI

Modul pemasangan,pengujian dan perbaikan system

pengaman kelistrikan dan komponennya kode OPKR-50-008B

berisi materi dan informasi tentang sistem pengaman, tipe –

tipe pengaman, memasang system pengaman kelistrikan,

menguji system pengaman kelistrikan dan memperbaiki

system pengaman kelistrikan , selain itu diuraikan informasi

tentang keselamatan kerja dan pertolongan pertama bila

terjadi kecelakaan terkait pekerjaan memasang,menguji dan

memperbaiki system pengaman kelistrikan otomotif. Materi

diuraikan dengan pendekatan praktis disertai ilustrasi yang

cukup agar peserta diklat mudah memahami bahasan yang

disampaikan.

Modul ini disusun dalam 3 kegiatan belajar, setiap

kegiatan belajar berisi materi, dan diakhir materi disampaikan

rangkuman yang memuat intisari materi, dilanjutkan test

formatif. Setiap peserta diklat harus mengerjakan test tersebut

sebagai indikator penguasaan materi, jawaban test kemudian

diklarifikasi dengan kunci jawaban. Guna melatih keterampilan

dan sikap kerja yang benar setiap siswa dapat berlatih dengan

pedoman lembar kerja yang ada.

Diakhir modul terdapat evaluasi sebagai uji kompetensi

siswa. Uji kompetensi dilakukan secara teroritis dan praktik.

Uji teoritis dengan siswa menjawab pertanyaan yang pada soal

evaluasi, sedangkan uji praktik dengan meminta siswa

mendemontrasikan kompetensi yang harus dimiliki dan

guru/instruktur menilai berdasarkan lembar observasi yang

ada. Melalui evaluasi tersebut dapat diketahui apakah siswa

1

Modul OPKR 50-008B

mempunyai kompetensi pengujian, pemeliharaan/ service dan

penggantian baterai dengan sub kompetensi:

1. Memahami kinerja system pengaman

2. Memasang system pengaman kelistrikan

3. Menguji i system pengaman kelistrikan

4. Memperbaiki system pengaman kelistrikan

Siswa dapat melanjutkan ke modul berikutnya bila memenuhi

kriteria kelulusan.

B. PRASYARAT

Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada Bidang

Keahlian Mekanik Otomotif harus sudah menyelesaikan modul-

modul prasyarat seperti terlihat dalam diagram pencapaian

kompetensi maupun peta kedudukan modul. Prasyarat

mempelajari modul OPKR-50-008B antara lain adalah OPKR-50-

001B, OPKR-50-002B dan OPKR-50-007B

C. PETUNJUK PENGGUNAAN

1.Petunjuk Bagi Peserta Diklat

a. Lakukan cek kemampuan untuk mengetahui kemampuan

awal yang anda kuasai, sebelum membaca modul lebih

lengkap.

b. Bacalah modul secara seksama pada setiap kegiatan

belajar, bila ada uraian yang kurang jelas silakan

bertanya pada guru.

c. Kerjakan setiap test formatif pada setiap kegiatan belajar,

untuk mengetahui seberapa besar pemahaman saudara

terhadap materi yang disampaikan, klarifikasi hasil

2

Modul OPKR 50-008B

jawaban saudara pada kumpulan lembar jawaban yang

ada.

d. Lakukan latihan setiap sub kompetensi sesuai dengan

lembar kerja yang ada.

e. Perhatikan petujuk keselamatan kerja dan pertolongan

pertama bila terjadi kecelakaan kerja yang termuat pada

lembar kerja.

f. Lakukan latihan dengan cermat, teliti dan hati-hati.

Jangan melakukan pekerjaan yang belum dipahami

dengan benar.

g. Bila merasa siap mintalah guru untuk menguji

kompetensi.

2.Petunjuk Bagi Guru/Istruktur

Guru/ intruktur bertindak sebagai fasilitator, motivator,

organisator dan evaluator. Jadi guru/instruktur berperan:

menyediakan fasilitas berupa informasi, bahan, alat, training

obyek dan media (fasilitator), memotivasi peserta diklat

untuk belajar dengan giat (motivator), bersama peserta

diklat menyusun kegiatan belajar dalam mempelajari

modul, berlatih keterampilan, memanfaatkan fasilitas dan

sumber lain (organisator) dan mengevaluasi kegiatan dan

perkembangan kompetensi yang dicapai peserta diklat

(evaluator).

D. TUJUAN AKHIR

Tujuan akhir dari modul ini adalah siswa mempunyai

kompetensi:

1. Memasang system pengaman kelistrikan dengan prosedur

yang benar

3

Modul OPKR 50-008B

2. Menguji system pengaman kelistrikan dengan prosedur

yang benar

3. Memperbaiki system pengaman system kelistrikan dengan

metode yang benar

E. KOMPETENSI

1. Kompetensi pemasangan,pengujian dan perbaikan

system pengaman kelistrikan dan komponennya kode OPKR-

50-008B berisi materi dan informasi tentang sistem

pengaman, tipe – tipe pengaman, memasang system

pengaman kelistrikan, menguji system pengaman kelistrikan

dan memperbaiki system pengaman kelistrikan

Kriteria kinerja, lingkup belajar, materi pokok dalam

pemelajaran dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

4

Modul OPKR 50-008B

KOMPETENSI : Pemasangan , pengujian dan perbaikan sistem pengaman kelistrikan dan komponennyaKODE : OPKR-50-008 BDURASI PEMELAJARAN : 60 Jam @ 45 menit

LEVEL KOMPETENSI KUNCIA B C D E F G1 1 1 - 1 2 1

KONDISI KINERJA1. Batasan konteks

Standar kompetensi ini digunakan untuk sistem pengaman kelistrikan pada kendaraan2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk :

Spesifikasi pabrik kendaraan SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan Kebutuhan pelanggan Undang-undang pemerintah

i. Pelaksanaan K3 harus memenuhi : Undang-undang tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Penghargaan di bidang industri

1. Sumber-sumber dapat termasuk: Peralatan tangan, peralatan penguji termasuk multimeters, lampu tes Peralatan bertenaga/power tools, peralatan bertenaga udara/air tools, peralatan khusus untuk pembongkaran/penyetelan

2. KegiatanKegiatan harus dilaksanakan di bawah kondisi kerja normal dan harus meliputi : Menguji dan mengukur kelistrikan Menemukan kesalahan menggunakan pendengaran, visual dan penilaian fungsi terhadap kerusakan, korosi, dan

kerusakan kelistrikan Membaca dan memahami wiring diagrams Penyolderan Crimpling/penjepitan kabel

5

5

Modul OPKR 50-008B

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJARMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

1. Memasang sistem pengaman kelistrik-an/ komponen.

Pemasangan dilaksanakan tanpa menyebabkan keru-sakan terhadap komponen atau sistem lainnya.

Informasi yang benar di-akses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

Pemilihan fitting/bahan yang sesuai

Sistem keamanan kelistrikan dipasang dan dihubungkan dengan menggunakan per-alatan dan teknik yang sesuai

Seluruh kegiatan pemasang-an dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kese-hatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusa-haan.

Wiring sistem pengaman kelistrikan

Pemasangan kelengkapan pengaman kelistrikan/ komponen

Menerapkan pemasang-an sistem pengaman kelistrikan sesuai dengan SOP

Pemilihan fitting atau bahan yang sesuai

Undang-undang K3 Pemahaman

peraturan pemerintah Materi teknis Simbol grafis dan

diagram Prosedur pemasangan Cara kerja sistem

pengamat kelistrikan dan komponen-nya

Prinsip-prinsip kelistrikan dan penggunaan pada sistem pengaman/ komponen

Persyaratan keselamatan diri

Menggunakan

peralatan dan

perlengkapan yang

aman

Melakukan

penyambungan

listrik,

crimping/penjepitan

dan menyolder6

6

Modul OPKR 50-008B

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJARMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

2. Menguji sistem peng-aman kelistrikan/ komponen

Pengujian dilaksanakan tanpa menyebabkan keru-sakan terhadap komponen atau sistem lainnya.

Informasi yang benar di-akses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

Tes/pengujian dilakukan untuk menentukan kesalah-an/kerusakan dengan meng-gunakan peralatan dan teknik yang sesuai

Mengidentifikasi kesalahan dan menentukan tindakan perbaikan yang diperlukan

Seluruh kegiatan pengujian dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kese-hatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusa-haan.

Wiring sistem pengaman kelistrikan

Pengujian kelengkapan pengaman kelistrikan/ komponen

Menerapkan pengujian sistem pengaman ke-listrikan sesuai dengan SOP

Menerapkan prosedur dan keselamatan kerja

Undang-undang K3 Pemahaman

peraturan pemerintah Materi teknis Simbol grafis dan

diagram Prosedur pengujian Cara kerja sistem

pengamat kelistrikan dan komponen-nya

Prinsip-prinsip kelistrikan dan penggunaan pada sistem pengaman/ komponen

Prosedur pengujian dan me-nemukan kesalahan

Persyaratan keselamatan diri

Menggunakan

peralatan dan

perlengkapan yang

aman

Melakukan

pengujian sistem

pengaman ke-

listrikan/komponen

untuk menentukan

kesalahan/

kerusakan yang

harus diperbaiki

7

7

Modul OPKR 50-008B

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJARMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

3. Memperbaiki sistem pengaman kelistrikan/ komponen

Sistem pengaman kelistrikan diperbaiki tanpa menyebab-kan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.

Informasi yang benar di-akses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

Perbaikan, penggantian dan penyetelan komponen dilak-sanakan dengan mengguna-kan peralatan, teknik dan bahan yang sesuai

Seluruh kegiatan perbaikan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kese-hatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusa-haan

Prosedur perbaikan sistem pengaman kelistrikan/ komponen

Menerapkan prosedur perbaikan sistem penga-man kelistrikan sesuai dengan SOP

Menerapkan prosedur dan keselamatan kerja

Undang-undang K3 Pemahaman

peraturan pemerintah Materi teknis Simbol grafis dan

diagram Prosedur perbaikan Cara kerja sistem

pengaman kelistrikan dan komponen-nya

Prinsip-prinsip kelistrikan dan penggunaan pada sistem pengaman/ komponen

Prosedur perbaikan sistem pengaman/ komponen

Persyaratan keselamatan diri

Menggunakan

peralatan dan

perlengkapan yang

aman

Melakukan

perbaikan sistem

pengaman ke-

listrikan/komponen

F. CEK KEMAMPUAN

8

8

Modul OPKR 50-008B

Sebelum mempelajari modul ini silakan mengisi cek list dan berikan tanda √ pada pernyataan atau

pertanyaan pada table berikut ini:

Sub Kompetensi

PernyataanJawaban Bila jawaban

“ Ya” KerjakanYa Tidak

Memasang system

pengaman kelistrikan

Saya mampu menjelaskan fungsi pengaman kelistrikan

Test Formatif 1

Saya dapat menyebutkan jenis pengaman kelistrikan dengan benar

Saya dapat mengetahui perbedaan sekring,fusible link dan circuit breakerSaya paham dengan identifikasi sekring dan fusible linkSaya dapat memasang pengaman pada system kelistrikanSaya paham benar potensi bahaya saat menangani pekerjaan pemasangan system pengaman kelistrikan dan mengetahui cara mencegahnya, serta pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan

9

9

Sub Kompetensi

PernyataanJawaban Bila jawaban

“ Ya” KerjakanYa Tidak

Menguji system

pengaman kelistrikan

Saya dapat menggunakan alat ukur kelistrikan (terutama multitester)

Test Formatif 2

Saya mengetahui cara menguji sistem pengaman kelistrikanSaya memahami benar apa saja yang perlu diperhatikan saat menguji system pengaman kelistrikan

Memperbaiki system

pengaman kelistrikan

Saya paham dan mampu memperbaiki system pengaman kelistrikan dengan benar

Test Formatif 3

Saya dapat melakukan identifikasi kerusakan komponen sistem pengaman kelistrikanSaya paham bagaimana memilih spesifikasi komponen pengaman kelistrikan pengganti untuk mengganti komponen yang rusak/terbakar pada system pengaman kelistrikanSaya dapat melakukan penggantian komponen system pengaman kelistrikan dengan baik benar

10

Modul OPKR 50-008B

BAB IIPEMELAJARAN

A.RENCANA BELAJAR

Rencanakan kegiatan belajar dengan baik, silakan konsultasi dengan guru/

instruktur untuk menentukan jadual sesuai tingkat kesulitan berdasarkan hasil

cek kemampuan awal yang telah anda lakukan. Mintalah paraf guru/ instruktur

sebagai tanda persetujuan terhadap rencana belajar saudara.

Jenis Kegiatan Tgl Waktu TempatAlasan

Perubahan

Paraf Guru

Memasang system pengaman kelistrikan

Menguji system pengaman kelistrikan

Memperbaiki system pengaman kelistrikan

Uji Kompetensi

B.KEGIATAN BELAJAR

1.Kegiatan Belajar 1 : Memasang sistem pengaman

kelistrikan

a.Tujuan Kegiatan Belajar 1

Setelah mempelajari modul ini siswa harus dapat:

1)Mengidentifikasi fungsi pengaman kelistrikan

2)Menjelaskan system pengaman kelistrikan

3)Mengidentifikasi tipe dan cara kerja pengaman

kelistrikan

4)Melakukan pemasangan sistem pengaman kelistrikan.

11

Modul OPKR 50-008B

5)Menjelaskan keselamatan kerja saat pemasangan

pengaman kelistrikan

b. Uraian Materi 1

Jenis – Jenis Pengaman Kelistrikan

Sirkuit kelistrikan kendaraan terdiri atas bebarapa

system yang terbagi dalam bebepa system kelistrikan.

Karena beberapa factor sering terjadi kerusakan pada sirkuit

kelistrikan,misal: hubungan singkat yang dapat

menyebabkab kerusakan pada komponen system kelistrikan

tertentu. Untuk itu diperlukan suatu komponen yang dapat

melindungi (pengaman) sirkuit kelistrikan pada kendaraan.

Sekring, fusible link dan circuit breaker digunakan

sebagai komponen komponen yang meliondungi sirkuit.

Barang barang ini disisipkan kedalam sirkuit kelistrikan dan

system kelistrikan untuk melindungi kabel-kabel dan

conector yang digunakan dalam sirkuit untuk mencegah

timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau

hubungan singkat.

1) Sekring

a) Fungsi

Sekring (fuse) ditempatkan pada bagian

tengah sirkuit kelistrikan. Bila arus yang

berlebihan melalui sirkuit,maka sekring akan

berasap atau terbakar yang menandakan

elemen dalam sekring mencair sehingga

system sirkuit terbuka dan mencegah

komponen komponen lain dari kerusakan yang

disebabkab oleh arus yang berlebihan.

12

Modul OPKR 50-008B

b) tipe sekring

Tipe sekring dikelompokan kedalam tipe

sekring blade dan tipe sekring cartridge.

Gambar: Sekring tipe blade dan tipe cartridge

Tipe sekring blade paling banyak digunakan

pada saat ini, tipe ini dirancang lebih kompak

dengan elemen metal dan rumah pelindung

yang tembus pandang yang diberi kode warna

untuk masing masing tingkatan arus. Tipe

sekring cartridge terdiri atas rumah pelindung

kaca tembus pandang, terminal dan elemen

penghubung arus, elemen penghubung arus

ini akan mencair (terbakar) jika arus yang

melewatinya melebihi kapasitas elemen.

13

Modul OPKR 50-008B

c) identifikasi sekring

Gambar: Sekring tipe blade Maxi, Standart dan Mini dan tipe cartridge

Sekering diidentifikasikan berdasarkan

kapasitas masing – masing jenis, untuk tipe

cartridge dapat dilihat pada ujung logam

penutup tabung kaca yang tertera angka

penunjuk kapasitas sekering. Sedangkan untuk

sekering tipe blade dapat dilihat berdasarkan

warna rumah (housing), pengkodean warna

tersebut dapat dilihat dibawah ini:

Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis Standart dan Mini

Kapasitas Sekring

(A)

Identifikasi Warna

3

5

7,5

10

15

20

Violet

Coklat kekuning-

kuningan

Coklat

Merah

Biru

14

Modul OPKR 50-008B

25

30

Kuning

Tidak berwarna

Hijau

Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis MaxiKapasitas Sekring

(A)

Identifikasi Warna

20

30

40

50

60

70

80

Kuning

Hijau

Amber

Merah

Biru

Coklat

Tidak berwarna

2) Fusible link

a. Fungsi Fusible link

Secara umum fungsi dan konstruksi fusible link

sama dengan sekring. Perbedaan utamanya adalah

fusible link dapat digunakan untuk arus yang lebih

besar karena ukurannya lebih besar dan

mempunyai elemen yang lebih tebal. Seperti

sekring fusible link dapat terbakar atau putus jika

arusnya melebihi kapasitasnya dan harus diganti

dengan yang baru

b. Tipe Fusible link

15

Modul OPKR 50-008B

Menurut tipenya fusible link dapat diklasifikasikan

kedalam dua tipe,yaitu: tipe cartridge dan tipe link.

Fusible link tipe cartridge dilengkapi dengan

terminal dan bagian sekring dalam satu unit.

Rumahnya diberi kode warna untuk masing-masing

tingkatan arus

Gambar: fusiblelink tipe cartridge dan tipe

links

c. Idenstifikasi Fusible link

Fusible link dapat diidentifikasikan berdasarkan

kapasitasnya yang ditunjukan dengan kode warna

untuk masing – masing kapasitas. Dibawah ini

dicontohkan dari masing – masing kode warna

fusible link:

16

Modul OPKR 50-008B

Gambar: Fusible link dengan berbagai kode

warna

KapasitasFusible link

(A)

Persamaan luas

penampang pada fusible

link

IdentifikasiWarna

30

40

50

60

80

100

0,3

0,5

0,85

1,0

1,25

2,0

Merah muda

Hijau

Merah

Kuning

Hitam

Biru

3) Circuit breaker

Circuit breaker digunakan sebagai pengganti sekring

untuk melindungi dari kesulitan pengiriman tenaga

dalam sirkuit, seperti power windows dan sirkuit

pemanas (heater)

a. Tipe circuit breaker

Circuit breaker menurut tipenya dapat

digolongkan dalam 3 (tiga) tipe,yaitu: Manual

reset type Mechanical , Automatic resetting

type Mechanical dan Automatically reset solid

state type.

17

Modul OPKR 50-008B

Gambar: Tipe – tipe circuit breakerb. Konstruksi

Prinsip dasar dari circuit breaker tipe Manual

reset type Mechanical dan Automatic

resetting type Mechanical terdiri dari sebuah

lempengan bimetal yang dihubungkan pada

kedua terminal dan satu diantaranya

bersentuhan

18

Modul OPKR 50-008B

Gambar: Konstruksi Circuit breaker Manual reset type Mechanical dan Automatic resetting type Mechanical

c. Cara kerja

Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir

melalui circuit breaker,maka bimetal menjadi

panas. Dan ini menyebabkan lempengan

membengkok, circuit breaker hubunganya

terbuka dan memutuskan aliran arus.

d. Tipe penyetelan

Circuit breaker dapat disetel. Penyetelannya

ada tipe otomatis dan tipe biasa.

Tipe penyetelan otomatis

Circuit yang menyetel secara otomatis

(rating 7,5 A) digunakan khusus untuk

melindungi sirkuit dari selenoid door lock

(system 12V) yang membuka karena arus

yang berlebihan tetapi akan menyetel

secara otomatis ketika temperatur dari

lempengan bimetal turun.

Tipe penyetelan biasa

Circuit breaker penyetelan biasa

(manually-reset type mechanical) dilengkapi

19

Modul OPKR 50-008B

untuk system 12 v dan 24 V. Ukuran

arusnya adalah 10A,14A,20A dan 30A

Gambar: Sistem bimetal pada circuit breaker

Circuit breaker ada didalam junction block

atau kotak sekring. Saat circuit breaker

terbuka disebabkan adanya arus yang

berlebihan, circuit breaker disetel kembali

seperti yang diperlihatkan dibawah ini:

Gambar: Circuit breaker penyetelan biasa (manually-reset type mechanical)

c. Rangkuman 1

1. Sirkuit kelistrikan kendaraan terdiri atas bebarapa

system yang terbagi dalam bebepa system

kelistrikan. Karena beberapa factor sering terjadi

kerusakan pada sirkuit kelistrikan,misal: hubungan

20

Modul OPKR 50-008B

singkat yang dapat menyebabkab kerusakan pada

komponen system kelistrikan tertentu. Untuk itu

diperlukan suatu komponen yang dapat melindungi

(pengaman) sirkuit kelistrikan pada kendaraan.

2. Sekring, fusible link dan circuit breaker digunakan

sebagai komponen komponen yang meliondungi

sirkuit. Barang barang ini disisipkan kedalam sirkuit

kelistrikan dan system kelistrikan untuk melindungi

kabel-kabel dan conector yang digunakan dalam

sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh

arus yang berlebihan atau hubungan singkat.

3. Sekering diidentifikasikan berdasarkan kapasitas

masing – masing jenis, untuk tipe cartridge dapat

dilihat pada ujung logam penutup tabung kaca yang

tertera angka penunjuk kapasitas sekering.

Sedangkan untuk sekering tipe blade dapat dilihat

berdasarkan warna rumah (housing)

4. Menurut tipenya fusible link dapat diklasifikasikan

kedalam dua tipe,yaitu: tipe cartridge dan tipe link.

Fusible link tipe cartridge dilengkapi dengan terminal

dan bagian sekring dalam satu unit. Rumahnya diberi

kode warna untuk masing-masing tingkatan arus

5. Circuit breaker menurut tipenya dapat digolongkan

dalam 3 (tiga) tipe,yaitu: Manual reset type

Mechanical , Automatic resetting type Mechanical

dan Automatically reset solid state type.

d. Tugas 1

21

Modul OPKR 50-008B

Isilah table berikut ini dengan cara observasi pada

bengkel atau membaca buku pedoman kendaraan:

No

Merk dan tipe kendaran

Jenis dan jumlah pengaman yang

dipakai

Sumber Informasi

1

2

3

4

5

6

7

e.Test Formatif 1

Jawablah pertanyaan dibawah ini:

1) Jerlaskan fungsi pengaman sirkuit pada kendaraan

2) Jelaskan jenis jenis pengaman sirkuit dan perbedaan

konstruksi dari masing – masing jenis pengaman

3) Sebutkan jenis dan tipe pengaman sirkuit pada gambar berikut ini,

1 2

3 4

1. …………………………………..

2………………………………………

3.…………………………………..

4. ……………………………………

4) Jelaskan perbedaan sekring dan fusible link

22

Modul OPKR 50-008B

5)Sebutkan komponen sekring tipe blade

6)Sebutkan kapasitas (A) dan identifikasi warna pada

sekring

7)Sebutkan kapasitas (A) dan identifikasi warna pada

fusible link

8)Jelaskan cara kerja pengaman jenis circuit breaker

23

Modul OPKR 50-008B

f. Kunci Jawaban Test Formatif 1

1) Fungsi pengaman sirkuit adalah melindungi komponen

kelistrikan,kabel kabel dan connector yang digunakan

dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran

oleh arus yang berlebihan atau hubungan singkat.

2) Jenis-jenis pengaman meliputi: sekring,fusible link dan

circuit breaker. Pada dasarnya ketiga jenis ini

mempunyai fungsi yang sama sebagai pelindung bagi

sirkuit kelistrikan. Sekring dan fusible link mempunyai

persamaan fungsi dan konstruksi tetapi fusible link

dapat digunakan untuk arus yang lebih besar karena

ukurannya lebih besar dan mempunyai elemen yang

lebih tebal, sedang pengaman jenis circuit breaker

konstruksinya terdiri atas lempengan bimetal yang

akan membengkok jika arus yang mengalir berlebihan.

Dengan demikian bimetal membuka hubungan dan

memutuskan aliran arus.

3) Sebutkan jenis dan tipe pengaman sirkuit pada

gambar berikut ini,

1 2

1. Sekring tipe blade

2. Sekring tipe cartridge

3. Fusible link tipe cartridge

24

Modul OPKR 50-008B

3 44. Fusible link tipe

4) Perbedaan uama sekring dan fusible link adalah fusible

link dapat digunakan untuk arus yang lebih besar

karena ukuranya lebih besar dan mempunyai elemen

yang lebig tebal dibandingkan dengan sekring

5) Komponen sekring tipe blade meliputi

Housing yang berfungsi sebagai tempatterminal dan

fusing portion , Terminal berfungsi sebagai

penghubung arus dan Fusing portion berfungsi

sebagai pengaman yang akan melele/terbakar jika

dialiri oleh arus yang berlebihan.

6) Kapasitas (A) dan identifikasi warna pada sekring

Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis Standart dan MiniKapasitas Sekring (A) Identifikasi Warna

3

5

7,5

Violet

Coklat kekuning-

kuningan

25

Modul OPKR 50-008B

10

15

20

25

30

Coklat

Merah

Biru

Kuning

Tidak berwarna

Hijau

Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis MaxiKapasitas Sekring (A) Identifikasi Warna

20

30

40

50

60

70

80

Kuning

Hijau

Amber

Merah

Biru

Coklat

Tidak berwarna

7) Kapasitas (A) dan identifikasi warna pada fusible link

KapasitasFusible link (A)

Persamaan luas

penampang pada fusible

link

IdentifikasiWarna

30

40

0,3

0,5

Merah muda

Hijau

26

Modul OPKR 50-008B

50

60

80

100

0,85

1,0

1,25

2,0

Merah

Kuning

Hitam

Biru

8) Cara kerja circuit breaker: Bila sejumlah arus yang

berlebihan mengalir melalui circuit breaker,maka

bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan

lempengan membengkok, circuit breaker hubunganya

terbuka dan memutuskan aliran arus.

g. Lembar Kerja

Lembar Kerja 1

Judul : Memasang Pengaman Kelistrikan

Tujuan :

Siswa dapat mengidentifikasi dan memasang pengaman

kelistrikan jenis sekring,fusible link dan circuit breaker.

Alat dan Bahan

1. Panel sirkuit kelistrikan (simulator)

2. Perlengkapan solder

3. Lembar kerja

4. Wiring diagram kelistrikan

5. Kelengkapan keselamatan kerja

Keselamatan Kerja

1. Perhatikan posisi badan ketika melakukan pekerjaan

penyolderan

2. Hindari menghisap asap timah solder

3. Gunakan alat keselamatan kerja seperti kacamata dan

sarung tangan.

Langkah Kerja

27

Modul OPKR 50-008B

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Identifikasi arus pada masing – masing sirkuit sistem

3. Gunakan dan pasang jenis pengaman yang sesuai

dengan kapasitas arus sirkuit.

Tugas

1. Jelaskan cara memasang pengaman sirkuit system

kelistrikan

2. Factor –faktor apa yang harus perhatikan saat

memasang pengaman sirkuit system kelistrikan

3. Buat laporan praktek memasang pengaman sirkuit

system kelistrikan

28

Modul OPKR 50-008B

2. Kegiatan Belajar 2 : Menguji Sistem Pengaman

Kelistrikan

a. Tujuan Kegiatan Belajar 2

Setelah mempelajari modul pada kegiatan belajar 2 ini,

siswa harus dapat:

1)Melakukan pengukuran menggunakan multitester

dengan prosedur yang benar

2)Membaca wiring diagram kelistrikan dengan benar

3)Melakukan pengujian sistem pengaman kelistrikan

secara visual dan menggunakan alat multitester dengan

prosedur yang benar

b. Uraian Materi 2

Pengujian Visual

Pengaman sirkuit kelistrikan merupakan suatu

Komponen yang berfungsi melindungi komponen

kelistrikan,kabel kabel dan connector yang digunakan

dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh

arus yang berlebihan atau hubungan singkat. Komponen

pengaman secara umum akan memutuskan sirkuit

apabila arus yang mengalir melebihi kapasitas komponen

tersebut. Untuk jenis sekering dan fusible link pemutusan

sirkuit akan terjadi karena kawat konduktor pada sekering

dan fusible link akan meleleh atau terbakar sehingga

sirkuit menjadi terbuka, sedangkan pada jenis circuit

breaker: Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir

melalui circuit breaker,maka bimetal menjadi panas. Dan

ini menyebabkan lempengan membengkok, circuit

29

Modul OPKR 50-008B

breaker hubunganya terbuka dan memutuskan aliran

arus.

Gambar: Pemeriksaan visual sekring dan circuit

breaker

Dengan demikian pengujian visual kerusakan pengaman

dapat dilakukan secara visual dengan melihat kondisi

konduktor pada jenis sekering dan fusible link dan kondisi

bimetal pada jenis circuit breaker.

Pengujian Dengan Multitester

Multitester merupakan alat pengetes kelistrikan

dengan fungsi penggunaan sangat luas yang meliputi;

pengukur tegangan AC dan DC, Kuat arus (A) dan Tahanan

(resistor) serta dapat digunakan untuk memeriksa

hubungan kelistrikan suatu komponen. Ada beberepa jenis

multitester yang lazim digunakan, diantaranya: Multitester

model digital yang penunjukan hasil pengukurannya

langsung dengan angka – angka dan multitester model

manual yang hasil pengukuran ditunjukan oleh jarum.

30

Referensi:Peserta Diklat dimungkinkan juga menggunakan multitester model indicator digital atau spesial model yang didesain khusus untuk teknisi otomotif. Lihat pada petunjuk manual masing-masing cara pengoperasiannya

Modul OPKR 50-008B

Multitester manual dengan bagian-bagiannya.

Gambar: Multitester manual

Metode Pengukuran

1. Pemeriksaan dan Penyetelan Skala Nol (0)

Sebelum menggunakan Multitester harus dipastikan

bahwa jarum penunjuk ada dibagian garis ujung sebelah

kiri pada skala. Apabila tidak,putar sekrup penyetel

31

Modul OPKR 50-008B

jarum penunjuk dengan sebuah obeng sampai jarum

penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung

sebelah kiri. Penyetelan dan pengecekan skala nol ini

cukup dilakukan sekali dan tidak memerlukan

pengecekan yang terlalu sering.

2. Pengetesan Hubungan

Untuk memeriksa hubungan kelistrikan, letakan range

selector pada X 1 dan kalibrasi skalanya. Kemudian

hubungkan kabel pengetesan pada kedua ujung

(terminal) komponen system pengaman. Hubungannya

normal bila jarum menunjuk selalu kekiri. Demikian juga

untuk menguji kondisi komponen system pengaman

kelistrikan yang meliputi: Sekring, fusible link dan circuit

breaker. Sebelum pengujian komponen pengaman

dilakukan, pastikan bahwa system kelistrikan yang akan

diperiksa dalam kondisi tidak bekerja.

d. Rangkuman

1. Komponen pengaman secara umum akan

memutuskan sirkuit apabila arus yang mengalir

32

PENTING Pengukuran tahanan dan

pengecekan hubungan dapat dilakukan hanya setelah seluruh hubungan komponen dilepaskan dari arus kelistrikan. Bila tidak,kemungkinan tegangan akan mengalir ketester dan dapat membakar tahanan koil yang ada di dalam (internal coil resitance)

Jangan memimndahkan sklar selector keposisi lain tanpa terlebih dulu melepaskan kabel-kabel pengetes (test lead) dari komponen yang diperiksa. Hal ini dapat merusak tester.

Modul OPKR 50-008B

melebihi kapasitas komponen tersebut. Untuk jenis

sekering dan fusible link pemutusan sirkuit akan

terjadi karena kawat konduktor pada sekering dan

fusible link akan meleleh atau terbakar sehingga

sirkuit menjadi terbuka

2. Pada jenis circuit breaker: Bila sejumlah arus yang

berlebihan mengalir melalui circuit breaker,maka

bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan

lempengan membengkok, circuit breaker hubunganya

terbuka dan memutuskan aliran arus.

3. Pengujian komponen system pengaman dapat

dilakukan dengan cara pemeriksaan visual dan

menggunakan multitester. Secara visual dengan

melihat kondisi kawat konduktor pada jenis sekering

dan fusible link dan kondisi bimetal pada jenis circuit

breaker,sedangkan menggunakan multitester dengan

memeriksa hubungan komponen pengaman

kelistrikan. Hubungannya normal bila jarum menunjuk

selalu kekiri yang berarti menunjukan komponen

system pengaman dalam kondisi baik,begitu juga

sebaliknya jika jarum tidak bergerak berarti komponen

system pengaman dalam kondisi tidak berfungsi.

e.Tugas 2

Lakukan observasi dibengkel yang relevan, amati cara

pengujian komponen system pengaman

f. Test Formatif 2

33

Modul OPKR 50-008B

1) Bagaimana cara kerja komponen pengaman jenis

sekring dan fusible link

2) Jelaskan cara melakukan pengujian komponen system

pengaman secara visual.

3) Jelaskan apa yang yang harus dilakukan sebelum

menggunakan multitester untuk pemeriksaan

komponen system pengaman.

4) Jelaskan cara melakukan pengujian system

pengaman dengan menggunakan multitester.

g. Kunci Jawaban Formatif 2

1. Komponen pengaman secara umum akan

memutuskan sirkuit apabila arus yang mengalir

melebihi kapasitas komponen tersebut Untuk jenis

sekering dan fusible link pemutusan sirkuit akan

terjadi karena kawat konduktor pada sekering dan

fusible link akan meleleh atau terbakar sehingga

sirkuit menjadi terbuka.

2. Karena fungsi pengaman untuk melindungi sirkuit

kelistrikan dan memutuskan arus listrik yang melebihi

kapasitas dengan melelehkan kawat konduktor untuk

jenis sekring dan fusible link,maka secara visual hal ini

akan terlihat secara jelas Karena biasanya housing

sekring dan fusible link terbuat dari bahan yang

transparan, sedangkan untuk jenis circuit breaker

dengan melihat kondisi bimetalnya.

3. Sebelum menggunakan Multitester harus dipastikan

bahwa jarum penunjuk ada dibagian garis ujung

sebelah kiri pada skala. Apabila tidak,putar sekrup

penyetel jarum penunjuk dengan sebuah obeng

34

Modul OPKR 50-008B

sampai jarum penunjuk tersebut berada tepat pada

garis ujung sebelah kiri. Penyetelan dan pengecekan

skala nol ini cukup dilakukan sekali dan tidak

memerlukan pengecekan yang terlalu sering.

4. Cara melakukan pengujian system pengaman

menggunakan multitester adalah dengan memeriksa

hubungan komponen pengaman kelistrikan dan

memeriksa terminal pada masing – masing jenis

komponen system pengaman. Hubungan normal bila

jarum menunjuk selalu kekiri yang berarti menunjukan

komponen system pengaman dalam kondisi

baik,begitu juga sebaliknya jika jarum tidak bergerak

berarti komponen system pengaman dalam kondisi

tidak berfungsi.

g. Lembar Kerja

Lembar Kerja 2

Judul : Menguji Pengaman Sistem Kelistrikan

Tujuan :

Siswa dapat menguji pengaman system kelistrikan jenis

sekring,fusible link dan circuit breaker.

Alat dan Bahan

4. Panel sirkuit kelistrikan (simulator)

5. Multitester

35

Modul OPKR 50-008B

6. Lembar kerja

7. Wiring diagram kelistrikan

8. Kelengkapan keselamatan kerja

Keselamatan Kerja

1. Perhatikan posisi Saklar pada multitester ketika

melakukan pemeriksaan sirkuit dan komponen sistem

pengaman

2. Pastikan sirkuit tidak dalam kondisi kerja ketika

melakukan pemeriksaan sirkuit.

3. Gunakan alat sesuai dengan fungsi dan peruntukannya.

Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang

diperlukan

2. Identifikasi arus pada masing –

masing sirkuit sistem

3. Periksa masing – masing sistem

pada sirkuit kelistrikan

4. Periksa secara visual kondisi

komponen sistem pengaman kelistrikan, bila diperlukan

lakukan pemeriksaan ulang dengan multitester.

Tugas

4. Jelaskan cara menguji pengaman sirkuit system

kelistrikan

5. Factor –faktor apa yang harus perhatikan saat

melakukan pengujian system pengaman sirkuit system

kelistrikan

36

Modul OPKR 50-008B

6. Buat laporan praktek memasang pengaman sirkuit

system kelistrikan

3.Kegiatan Belajar 3 : Memperbaiki sistem pengaman

kelistrikan

a.Tujuan Kegiatan Belajar 3

Setelah mempelajari modul ini siswa harus dapat:

1. Mengidentifikasi kerusakan

fungsi system pengaman

kelistrikan

2. Menjelaskan cara

memeperbaiki system

pengaman kelistrikan

3. Melakukan perbaikan sistem

pengaman kelistrikan.

b. Uraian Materi 3

Identifikasi kerusakan system pengaman kelistrikan

Sistem kelistrikan kendaraan terdiri dari beberapa

macam, system starter, system pengapian, system

pengisian, system accessories dan kelistrikan bodi. Masing –

masing biasanya dilengkapi dengan system dan jenis

pengaman tersendiri sesuai dengan besaran arus yang

bekerja pada system. Hal ini yang memungkinkan

37

Modul OPKR 50-008B

perbedaan jenis dan kapasitas pengaman yang digunakan

pada masing – masing system kelistrikan.

Gambar: Sirkuit system pengisian dan jenis pengaman yang dipakai (perhatikan posisi pengaman yang digunakan)

Untuk mengidentifikasi kerusakan system pengaman

kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara

kerja system kelistrikan dan diagnosa kerusakan system

kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat diidentifikasi

dengan memeriksa komponen system pengaman pada

junction block dengan visual maupun dengan alat ukur pada

system kelistrikan yang tidak bekerja. Pada jenis sekring

dan fusible link kerusakan dapat diperiksa secara visual

dengan melihat kondisi konduktor, tetapi untuk jenis circuit

breaker dapat diperiksa dengan menggunakan alat ukur.

Simbol, Wiring Diagram dan Perbaikan Pengaman Kelistrikan

38

Modul OPKR 50-008B

Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan dengan

gambar benda aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi sulit

dan rumit untuk dimengerti oleh karena itu maka diagram

sirkuit digambarkan dengan symbol yang menunjukan

komponen kelistrikan dan kabel-kabel.

Gambar: Simbol – simbol kelistrikan

Sebagai contoh, diagram rangkaian yang termasuk baterai,

sekering dan klakson (horn) adalah seperti yang ditunjukkan

di bawah ini :

39

Modul OPKR 50-008B

Gambar: Rangkaian klakson

Apabila melakukan pemeriksaan system kelistrikan adalah

mudah untuk menemukan baterai,macam-macam

komponen lampu,klakson dan lainnya,tetapi sulit untuk

mengidentifikasi sekring,junction block (J/B),relay block

(R/B),konector dan kabel-kabel demikian juga untuk

menemukan lokasinya dikendaraan

Oleh karena itu maka dilengkapilah dengan Electrical Wiring

Diagram (EWDs) yang menunjukkan tidak hanya komponen

utama tetapi juga Junction block , connector, kabel-kabel

semua wiring diagram kelistrikan untuk model kendaraan

tertentu disatukan dalam satu buku khusus yang disebut

Electrical Wiring Diagram Manual.

Gambar: Wiring diagram kelistrikan kendaraan

Berdasarkan analisa wiring diagram ini

pemasangan,pengujian dan perbaikan system pengaman

lebih mudah untuk lakukan, karena letak dan posisi

komponen pengaman telah diketahui.

Lokasi penempatan system pengaman untuk masing –

masing kendaraan tidak sama antara saru merek kendaraan

40

Modul OPKR 50-008B

dengan merek lainnya,untuk itu pemahaman wiring diagram

sangat diperlukan. Dibawah ini gambar contoh peletakan

system pengaman pada kendaraan.

Gambar: Posisi komponen system pengaman

Untuk pemasangan dan perbaikan jenis dan kapasitas

system pengaman pada masing – masing sirkuit kelistrikan

dapat dilihat skema system pengaman pada tutup kotak

pengaman kelistrikan.

Gambar: Skema system pengaman

c. Rangkuman 3

1. Untuk mengidentifikasi kerusakan system pengaman

kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang prinsip,

cara kerja system kelistrikan dan diagnosa kerusakan

41

Modul OPKR 50-008B

system kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat

diidentifikasi dengan memeriksa komponen system

pengaman pada junction block dengan visual

maupun dengan alat ukur pada system kelistrikan

yang tidak bekerja.

2. Apabila melakukan pemeriksaan system kelistrikan

adalah mudah untuk menemukan baterai,macam-

macam komponen lampu,klakson dan lainnya,tetapi

sulit untuk mengidentifikasi sekring,junction block

(J/B),relay block (R/B),konector dan kabel-kabel

demikian juga untuk menemukan lokasinya

dikendaraan

Oleh karena itu maka dilengkapilah dengan Electrical

Wiring Diagram (EWDs) yang menunjukkan tidak

hanya komponen utama tetapi juga Junction block ,

connector, kabel-kabel semua wiring diagram

kelistrikan untuk model kendaraan tertentu disatukan

dalam satu buku khusus yang disebut Electrical

Wiring Diagram Manual.

3. Lokasi penempatan system pengaman untuk masing

– masing kendaraan tidak sama antara saru merek

kendaraan dengan merek lainnya,untuk itu

pemahaman wiring diagram sangat diperlukan

d. Tugas 3

42

Modul OPKR 50-008B

Lakukan survey pada bengkel yang relevan, amati

bagaimana cara penempatan junction block pada merk

dan tipe kendaraan tertentu.

e.Test Formatif 3

1. Jelaskan cara mengidentifikasi kerusakan system

pengaman kelistrikan.

2. Jelaskann manfaat symbol kelistrikan pada wiring

diagram

3. Jelaskan guna wiring diagram pada perbaikan system

pengaman kelistrikan

f. Kunci Jawaban Test Formatif 3

1. Untuk mengidentifikasi kerusakan system

pengaman kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang

prinsip, cara kerja system kelistrikan dan diagnosa

kerusakan system kelistrikan. Selanjutnya kerusakan

dapat diidentifikasi dengan memeriksa komponen

system pengaman pada junction block dengan visual

maupun dengan alat ukur pada system kelistrikan yang

tidak bekerja. Pada jenis sekring dan fusible link

kerusakan dapat diperiksa secara visual dengan melihat

kondisi konduktor, tetapi untuk jenis circuit breaker

dapat diperiksa dengan menggunakan alat ukur.

2. Apabila rangkaian kelistrikan

digambarkan dengan gambar benda aslinya, maka

ilustrasinya akan menjadi sulit dan rumit untuk

dimengerti oleh karena itu maka diagram sirkuit

digambarkan dengan symbol yang menunjukan

komponen kelistrikan dan kabel-kabel.

43

Modul OPKR 50-008B

3. Apabila melakukan pemeriksaan system

kelistrikan adalah mudah untuk menemukan

baterai,macam-macam komponen lampu,klakson dan

lainnya,tetapi sulit untuk mengidentifikasi

sekring,junction block (J/B),relay block (R/B),konector

dan kabel-kabel demikian juga untuk menemukan

lokasinya dikendaraan. Oleh karena itu maka

dilengkapilah dengan Electrical Wiring Diagram (EWDs)

yang menunjukkan tidak hanya komponen utama tetapi

juga Junction block , connector, kabel-kabel semua

wiring diagram kelistrikan untuk model kendaraan

tertentu disatukan dalam satu buku khusus yang

disebut Electrical Wiring Diagram Manual.

g. Lembar Kerja

Lembar Kerja 3

Judul : Memperbaiki Pengaman Kelistrikan

Tujuan :

Siswa dapat mengidentifikasi kerusakan dan memperbaiki

sistem pengaman kelistrikan jenis sekring,fusible link dan

circuit breaker.

Alat dan Bahan

3. Panel sirkuit kelistrikan (simulator)

4. Perlengkapan solder

5. Berbagai jenis dan tipe komponen pengaman

6. Lembar kerja

7. Wiring diagram kelistrikan

8. Kelengkapan keselamatan kerja

44

Modul OPKR 50-008B

Keselamatan Kerja

1. Perhatikan posisi badan ketika melakukan pekerjaan

perbaikan dan penyolderan

2. Hindari menghisap asap timah solder

3. Perhatikan dengan seksama ketika menggunakan

alat ukur multitester

4. Gunakan alat keselamatan kerja seperti sarung

tangan.

Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Identifikasi arus dan kerusakan pada masing – masing

sirkuit sistem kelistrikan

3. Klasifikasikan kondisi komponen sistem pengaman

sesuai dengan tipe,jenis dan kapasitasnya

4. Gunakan dan pasang jenis pengaman yang sesuai

dengan kapasitas arus sirkuit.

5. Lakukan perbaikan dan penggantian komponen

pengaman sistem kelistrikan

Tugas

1. Jelaskan cara memperbaiki

pengaman sirkuit system

kelistrikan

2.Factor –faktor apa yang harus perhatikan saat

memeperbaiki dan mengganti komponen pengaman

sirkuit system kelistrikan

3.Buat laporan praktek memasang pengaman sirkuit

system kelistrikan

45

Modul OPKR 50-008B

BAB IIIEVALUASI

A.PERTANYAAN

1. Uji Kompetensi Pengetahuan

Jawablah pertanyaan dibawah ini dalam waktu 90

menit

1) Jelaskan fungsi pengaman sirkuit pada kendaraan

2) Jelaskan jenis jenis pengaman sirkuit dan perbedaan

konstruksi dari masing – masing jenis pengaman

3) Jelaskan cara kerja pengaman jenis circuit breaker

4) Bagaimana cara kerja komponen pengaman jenis

sekring dan fusible link

5) Jelaskan cara melakukan pengujian komponen system

pengaman secara visual.

6) Jelaskan apa yang yang harus dilakukan sebelum

menggunakan multitester untuk pemeriksaan

komponen system pengaman.

7) Jelaskan cara melakukan pengujian system pengaman

dengan menggunakan multitester.

8) Jelaskan cara mengidentifikasi kerusakan system

pengaman kelistrikan.

9) Jelaskann manfaat symbol kelistrikan pada wiring

diagram

46

Modul OPKR 50-008B

10) Jelaskan guna wiring diagram pada perbaikan system

pengaman kelistrikan

47

Modul OPKR 50-008B

2. Uji Kompetensi Keterampilan

Demonstrasikan dihadapan guru/ instruktur kompetensi saudara dalam

waktu yang telah ditentukan

No

Kompetensi Waktu

1 Mengidentifikasi tipe,jenis dan kapasitas komponen pengaman system kelistrikan

10 menit

2 Memasang komponen pengaman system kelistrikan

20 menit

3 Melakukan pengujian pengaman system kelistrikan

10 menit

4 Melakukan perbaikan dan penggantian komponen pengaman system kelistrikan

20 menit

Total 60 menit

Kisi-Kisi Penilaian Keterampilan

Komponen yang dinilai Skor (0-10) Bobot NilaiKetepatan Alat 0,1Ketepatan Prosedur Kerja 0,3Ketepatan Hasil Kerja 0,4Ketepatan waktu 0,2

Nilai akhir

3.Uji Kompetensi Sikap

Penilaian sikap diperoleh dari pengamatan selama ujian

kompetensi keterampilan dan aktivitas yang lain.

Kisi-Kisi Penilaian Sikap

Komponen yang dinilai Skor (0-10) Bobot NilaiKelengkapan pakaian kerja 0,1Penataan alat dan kelengkapan yang memperhatikan pekerja dan alat

0,2

Penggunaan timah dan cairan solder yang efisien ketika melakukan penyolderan

0,2

Prosedur penggunaan alat ukur yang tepat ketika melakukan pemeriksaan dengan alat

0,1

Tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan jenis,tipe dan kapasitas komponen pengaman

0,2

Tidak terjadi kesalahan dalam 0,2

48

Modul OPKR 50-008B

melakukan penyambungan kabel system kelistrikan

Nilai akhirB. KUNCI JAWABAN

1) Fungsi pengaman sirkuit adalah melindungi komponen

kelistrikan,kabel kabel dan connector yang digunakan

dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh

arus yang berlebihan atau hubungan singkat.

2) Jenis-jenis pengaman meliputi: sekring,fusible link dan

circuit breaker. Pada dasarnya ketiga jenis ini mempunyai

fungsi yang sama sebagai pelindung bagi sirkuit kelistrikan.

Sekring dan fusible link mempunyai persamaan fungsi dan

konstruksi tetapi fusible link dapat digunakan untuk arus

yang lebih besar karena ukurannya lebih besar dan

mempunyai elemen yang lebih tebal, sedang pengaman

jenis circuit breaker konstruksinya terdiri atas lempengan

bimetal yang akan membengkok jika arus yang mengalir

berlebihan. Dengan demikian bimetal membuka hubungan

dan memutuskan aliran arus.

3) Cara kerja circuit breaker: Bila sejumlah arus yang

berlebihan mengalir melalui circuit breaker,maka bimetal

menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan

membengkok, circuit breaker hubunganya terbuka dan

memutuskan aliran arus.

4) Komponen pengaman secara umum akan memutuskan

sirkuit apabila arus yang mengalir melebihi kapasitas

komponen tersebut Untuk jenis sekering dan fusible link

pemutusan sirkuit akan terjadi karena kawat konduktor

49

Modul OPKR 50-008B

pada sekering dan fusible link akan meleleh atau terbakar

sehingga sirkuit menjadi terbuka.

5) Karena fungsi pengaman untuk melindungi sirkuit

kelistrikan dan memutuskan arus listrik yang melebihi

kapasitas dengan melelehkan kawat konduktor untuk jenis

sekring dan fusible link,maka secara visual hal ini akan

terlihat secara jelas Karena biasanya housing sekring dan

fusible link terbuat dari bahan yang transparan, sedangkan

untuk jenis circuit breaker dengan melihat kondisi

bimetalnya.

6) Sebelum menggunakan Multitester harus dipastikan bahwa

jarum penunjuk ada dibagian garis ujung sebelah kiri pada

skala. Apabila tidak,putar sekrup penyetel jarum penunjuk

dengan sebuah obeng sampai jarum penunjuk tersebut

berada tepat pada garis ujung sebelah kiri. Penyetelan dan

pengecekan skala nol ini cukup dilakukan sekali dan tidak

memerlukan pengecekan yang terlalu sering.

7) Cara melakukan pengujian system pengaman

menggunakan multitester adalah dengan memeriksa

hubungan komponen pengaman kelistrikan dan memeriksa

terminal pada masing – masing jenis komponen system

pengaman. Hubungan normal bila jarum menunjuk selalu

kekiri yang berarti menunjukan komponen system

pengaman dalam kondisi baik,begitu juga sebaliknya jika

jarum tidak bergerak berarti komponen system pengaman

dalam kondisi tidak berfungsi.

50

Modul OPKR 50-008B

8) Untuk mengidentifikasi kerusakan system pengaman

kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara

kerja system kelistrikan dan diagnosa kerusakan system

kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat diidentifikasi

dengan memeriksa komponen system pengaman pada

junction block dengan visual maupun dengan alat ukur

pada system kelistrikan yang tidak bekerja. Pada jenis

sekring dan fusible link kerusakan dapat diperiksa secara

visual dengan melihat kondisi konduktor, tetapi untuk jenis

circuit breaker dapat diperiksa dengan menggunakan alat

ukur.

9) Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan dengan gambar

benda aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi sulit dan

rumit untuk dimengerti oleh karena itu maka diagram

sirkuit digambarkan dengan symbol yang menunjukan

komponen kelistrikan dan kabel-kabel.

10)Apabila melakukan pemeriksaan system kelistrikan adalah

mudah untuk menemukan baterai,macam-macam

komponen lampu,klakson dan lainnya,tetapi sulit untuk

mengidentifikasi sekring,junction block (J/B),relay block

(R/B),konector dan kabel-kabel demikian juga untuk

menemukan lokasinya dikendaraan. Oleh karena itu maka

dilengkapilah dengan Electrical Wiring Diagram (EWDs)

yang menunjukkan tidak hanya komponen utama tetapi

51

Modul OPKR 50-008B

juga Junction block , connector, kabel-kabel semua wiring

diagram kelistrikan untuk model kendaraan tertentu

disatukan dalam satu buku khusus yang disebut Electrical

Wiring Diagram Manual.

C. KRITERIA KELULUSAN

Aspek Skor (0-10) BobotNila

iKeterangan

Sikap 2 Syarat kelulusan, nilai

minimal 70 dengan nilai setiap aspek,

minimal 7

Pengetahuan 4Keterampilan 4

Nilai Akhir

Kriteria Kelulusan :

70 s.d. 79 : memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan80 s.d. 89 : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan90 s.d. 100 : di atas minimal tanpa bimbingan

52

Modul OPKR 50-008B

BAB IVPENUTUP

Kompetensi Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem

pengaman kelistrikan dan komponennya merupakan kompetensi

yang harus dikuasai dengan baik sebelum mempelajari sistem

kelistrikan kendaraan yang lainnya. Setelah peserta diklat

merasa menguasai sub kompetensi yang ada, peserta diklat

dapat memohon uji kompetensi, uji kompetensi dilakukan secara

teroritis dan praktik. Uji teoritis dengan cara menjawab

pertanyaan yang pada soal evaluasi, sedangkan uji praktik

dengan mendemontrasikan kompetensi yang dimiliki pada

guru/instruktur. Guru/instruktur akan menilai berdasarkan lembar

observasi yang ada, dari sini kompetensi peserta diklat dapat

diketahui.

Bagi peserta diklat yang telah mencapai syarat kelulusan

minimal dapat melanjutkan ke modul berikutnya, namun bila

syarat minimal kelulusan belum tercapai maka harus mengulang

modul ini, atau bagian yang tidak lulus dan karena tidak

diperkenankan mengambil modul berikutnya.

53

Modul OPKR 50-008B

DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2003), Bahan Pelatihan Nasional Otomotif, Perbaikan Kendaraan Ringan, Electrical, Pengaman sirkuit kelistrikan, Jakarta,

Brady, Robert N. (1983) Electrikand Electronic System for Automobiles and Truck, Viginia,Reston Publishig Company, Inc.

Bosch (1995), Automotive Electric/Electronic System, Germany, Robert Bosch GmBh.

Sullivan Kevin R,.(2005), Circuit Protection ,[email protected]

Toyota Astra Motor (t.th). Materi engine group step 2, Jakarta , Toyota Astra Motor

TEAM (1995), New Step 1 Training Manual, Jakarta, Toyota Astra Motor

TEAM (1996), Electrical Group Step 2, Jakarta, Toyota Astra

Motor

54

Modul OPKR 50-008B

55