Op Tim Ization

11
ANALISIS LOKASI DAN POLA RUANG KAWASAN PARIWISATA KABUPATEN MAROS “TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG” KELOMPOK 6 IMAM NUR ALAM D52113503 GHAZIYAH GHANDY D52113005 NOVI PRATIWI A D52113320 YUNI ANDIYANI BASRI D52113313 WISNAYANTI D52113022 FREDY ANDI LOLO D52113319 MUH. IRZAM SYAHPUTRA D5211504 PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN WILAYAH KOTA

description

pemilihan keputusan

Transcript of Op Tim Ization

ANALISIS LOKASI DAN POLA RUANGKAWASAN PARIWISATA KABUPATEN MAROS TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG

KELOMPOK 6IMAM NUR ALAM

D52113503GHAZIYAH GHANDY

D52113005

NOVI PRATIWI A

D52113320

YUNI ANDIYANI BASRI

D52113313WISNAYANTI

D52113022FREDY ANDI LOLO

D52113319MUH. IRZAM SYAHPUTRA

D5211504PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN WILAYAH KOTA

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

2015OPTIMIZATION ( ACTUAL RESOLUTION )A. PengertianPengambilan keputusan dengan model optimasi merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memberikan hasil terbaik yang diinginkan. Teknik optimasi ini banyak memberikan menfaat dalam mengambil keputusan dan dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu baik ilmu teknik, ekonomi, kepolisian, politik, social dan lain sebagainya. Bentuk contoh penerapan ini diantaranya adalah dalam ilmu disain konstruksi sipil atau mesin, pemeliharaan jaringan, system kendali dan pengoperasian mesin listrik, penyaluran daya listrik dan lain sebagainya yang membutuhkan pengambilan keputusan yang tepat agar diperoleh pengeluaran biaya minimum dengan pemanfaatan yang paling maksimal (optimal). Dilain pihak bisa juga untuk mendapatkan keuntungan maksimal dengan biaya dan kerja atau pembuatan alat yang semurah dan se-efisien mungkin (optimal).B. Tujuan Pengambilan keputusan dengan model optimasi digunakan untuk memberikan hasil terbaik dari hal yang terburuk atau hal yang terbaik, tergantung masalah yang dihadapi. Hasil analisis sebuah semua faktor yang mennetukan sebuah keputusan dengan model optimasi merupakan hasil yang bisa dipercaya karena analisis yang optimal. Optimasi memerlukan strategi yang bagus dalam mengambil keputusan agar diperoleh hasil yang optimum.C. Kriteria Teknik Pengambilan KeputusanSebagai suatu model pengambilan keputusan, optimasi didasarkan pada berbagai kreteria dan yang menonjol diantaranya ialah :

1. Kriteria Maximim

Kreteria maximin didasarkan pada suatu asumsi yang sifatnya pesimistis dalam arti, keputusan apapun yang diambil hasil yang akan dicapai adalah hasil yang paling minimum. Dengan asumsi seperti itu lalu diusahakan agar hasil yang diperoleh merupakan hasil yang maksimum. Dengan perkataan lain, model ini pada intinya berarti memaksimakan hasil usaha dalam batas-batas maksimum yang diperhitungkan akan dicapai.

2. Kriteria Maximax

Dengan segera mudah terlihat bahwa model ini bertolak belakang dengan model maximin. Model ini didasarkan pada asumsi yang optimistik yang menyatakan bahwa keputusan yang diambil akan mendatangkan hasil yang maksimum. Dala m prakteknya apa yang kemudian terjadi ialah lebih memaksimalkan usaha agar hasil yang diperoleh betul-betul semaksimal mungkin. Hasil yang maksimum tersebut tentu saja menguntungkan bagi organisasi.3. Kriteria Melewatkan KesempatanModel ini berangkat dari posisi yang sama sekali berbeda dari dua model yang telah dibahas. Model ini bertolak dari pandangan bahwa merupakan hal yang alamiah apabila para pengambil keputusan berpikir dan bertindak dalam kerangka dilewatkannya peluang-peluang tertentu, apabila melewatkan peluang itu berakibat pada tersedianya peluang yang lebih besar demi meraih keuntungan yang lebih besar pula. Misalnya, pimpinan suatu organisasi niaga melewatkan kesempatan untuk merebut pasaran yang lebih luas bagi produk perusahaan yang bersangkutan sesuai dengan kapasitas terpasang dan sebaliknya memutuskan melakukan moderenisasi alat-alat produksi yang terdapat dalam organisasi. Kesempatan memperluas pasaran sengaja dilewatkan dengan harapan, bahwa dengan peralatan yang semakin moderen, perusahaan dapat menghasilkan barang yang lebih tinggi mutunya dalam jumlah yang lebih besar sehingga keuntungan yang lebih besar dapat diraih di masa depan. Segi penting dari model ini ialah mengidentifikasi secara teliti biaya yang harus dipikul kerena hilangnya peluang tertentu dan memeperkecil kerugian yang harus diderita karena ingin memanfaatkan peluang yang lebih besar di masa yang akan datang.4. Kriteria ProbabilitasModel ini berarti pula bahwa pengambil keputusan harus menggunakan kriteria kemungkinan diperolehnya hasil yang tertentu sebagai dasar untuk menjatuhkan pilihan. Probabilitas bisa mulai dari nol, dalam arti tidak ada kemungkinan tercapainya hasil yang diharapkan hingga satu dalam arti bahwa terdapat kepastiaan akan diraihnya hasil yang diharapkan dengan diambilnya suatu keputusan tertentu.5. Kriteria Nilai Materi yang DiharapkanKriteria ini agak kompleks baik dalam penyusunannya maupun dalam penggunannya. Dalam praktek penggunannya dimulai dengan penentuan nilai materi atas hasil yang diperoleh dari setiap alternatif yang dipilih untuk diterapkan. Ini berarti bahwa model ini juga memperhitungkan kemungkianan apa yang akan timbul jika alternatif tertentu ditempuh. Dengan menggabungkan probabilitas dengan hasil yang mungkin diperoleh, model ini menghindari pilihan yang semata mata didasarkan pada hasil dengan kemungkinan tertinggi untuk terjadi. Model ini penting dikuasai karena dalam praktek sering dialami bahwa hasil yang paling besar diperoleh bukan pada tingkat probabilitas yang paling tinggi.6. Krieria Manfaat

Kriteria ini sesungguhnya merupakan kelanjutan dari kriteria nilai materi yang telah dibahas. Telah terlihat bahwa dengan penggunaan kriteria itu pengambilan keputusan tidak terlalu mempedulikan resiko yang mungkin harus dihadapi apabila pilihan dijatuhkan atas berbagai alternatif yang tersedia. Penggunaan kriteria nilai materi probabilitas dan hasil yang akan dicapai diperlakukan sebagai hal yang penting. Sebaliknya, dalam kriteria manfaat, pilihan pengambilan keputusan tentang manfaat yang hendak diperoleh mendapat tempat yang penting. Untuk memudahkan analisis yang mungkin diperlukan, pilihan pengambil keputusan itu disusun sedemikian rupa sehingga terlihat suatu jenjang peringkat tertentu. Penting diperhatikan bahwa dalam praktek, seorang pengambil keputusan sering menggabungkan beberapa kriteria dari model optimasi ini terutama dalam menghadapi situasi probelmatika yang kompleks.D. Strategi pengambilan keputusan model optimasiStrategi pengambilan keputusan model optimasi berarti memilih alternatif, yang yang terbaik (the best alternative). Selain itu juga terletak dalam perumusan berbagai alternatif tindakan sesuai dengan yang sedang dalam perhatian dan dalam pemilihan alternatif yang tepat, setelah suatu evaluasi/penilaian mengenai efektifitasnya dalam mencapai tujuan yang dikehendaki dalam mengambil keputusan.Pola dasar pengambilan keputusan dalam sistem optimasi merupakan pengelompokan dalam konteks berpikir yang mencakup sebagai berikut :1. Penilaian situasi (Situational Approach): untuk menghadapi pertanyaan apa yang terjadi?2. Analisis persoalan (Problem Analysis): dari pola pikir sebab-akibat3. Analisis keputusan (Decision Analysis): didasarkan pada pola berpikir mengambil pilihan

4. Analisis persoalan potensial (Potential Problem Analysis): didasarkan pada perhatian kita mengenai peristiwa masa depan, mengenai peristiwa yang mungkin terjadi dan yang dapat terjadi

Lingkungan situasi dalam mengambil keputusan dapat diperngaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:1. Lingkungan eksternal, seperti social, budaya, ekonomi, politik, alam, dan pembatasan-pembatasan (suatu negara berupa quota)2. Lingkungan internal, seperti mutu barang rendah, kurangnya promosi, pelayanan konsumen tdk memuaskan, dan sales/agen tdk bergairah

E. Proses Pengambilan Keputusan Model OptimasiDalam proses pengambilan keputusan model optimasi terkait pemecahan masalah pemilihan lokasi, Maulana (2010) mengeluarkan mengatakan bahwa ada lima asumsi yang perlu diperhatikan terlebih dahulu dalam menentukan suatu keputusan.Asumsi tersebut dianggap penting untuk dipahami jika ingin menentukan model optimasi secara tepat agar dapat mengambil keputusan oleh individu secara maksimal. Oleh karena itu, pengambilan keputusan dilakukan secara objektif dan menurut logika.

Adapun asumsi-asumsi tersebut adalah sebagai berikut :1. Orientasi kepada tujuan

Model optimasi mengamsumsikan bahwa tidak ada perbedaan atas semua tujuan. Dalam mengambil sebuah keputusan, perlu ditentukan orientasi tujuan nya.Misalnya, apakah keputusan memilih menurut pendapat kelompok, menentukan apakah pergi atau tidak pergi bekerja pada hari ini, atau memilih pelamar yang tepat untuk mengisi jabatan yang kosong. Pillihan tersebut harus memberikan hasil yang maksimum.2. Mengetahui semua pilihanDalam mengambil sebuh keputusan, perlu diketahui semua pilihan yang ada. Model optimasi menggambarkan secara menyeluruh dari pengambil keputusan tentang kemampuannya dalam menetapkan kriteria dan alternatif.Hal ini merupakan salah satu cara untuk mengoptimalkan pengambilan sebuah keputusan.3. Adanya pilihan yang jelasKetersediaan pilihan yang jelas sangat diperlukan untuk pengambilan sebuah keputusan. Pilihan-pilihan yang ada tersebut diurutkan sesuai kriteria tingkat kejelasan yang telah ditentukan.4. Adanya pilihan yang tetapPilihan-pilihan yang telah diurutkan sebelumnya yang kemudian dipilih oleh para pengambil keputusan merupakan sebuah pilihan yang tetap. Pilihan yang telah ditetapkan tersebut sudah harus sesuai dengan tujuan dan dilaksanakan seoptimal mungkin.5. Pilihan akhir memberikan hasil yang maksimumMenurut model optimasi pengambil keputusan akan memilih suatu alternatif yang bernilai tinggi.

Analisis proses pengambilan keputusan pada hakikatnya sama saja dengan analisis proses kebijakan. Menurut Maulana (2010) Proses pengambilan keputusan meliputi :

1. Lakukan kebutuhan akan suatu keputusanDalam langkah ini diperlukan pengakuan tentang kebutuhan keputusan yang dibuat. Alasan-alasan ingin membuat keputusan di sebutkan secara sistematis dan jelas. Masalah yang merupakan perbedaan antara keadaan yang diinginkan dengan keadaan yang sebenarnya diperlukan adanya pengakuan agar dapat ditentukan pilihan-pilihan untuk mengatasi masalah tersebut.2. Menentukan kriteria yang diputuskanDalam langkah ini kriteria yang penting dan relefan dalam menentukan keputusan harus diidentifikasikan.3. Menentukan kriteria yang berbobotKriteria yang telah dikumpulkan sebelumnya tentu tidak semua nya merupakan suatu kriteia yang penting. Dalam tahap ini, perlu ditetapkan bobot sebuah kriteria sehinggapengambil keputusan dapat menggunakan preferensi mereka untuk memprioritaskan kriteria mana yang relevan maupun untuk menyatakan derajat relatif pentingnya memberikan suatu bobot kepada masing-masing.4. Mengembangkan alternativeDalam hal ini pengambil keputusan mendaftar semua alternatif. Alternatif yang dipilih/terpilih merupakan/menentukan keberhasilan pemecahan masalah.5. Menilai beberapa alternativeSuatu alternatif harus ditentukan oleh pengambil keputusan. Kuat atau lemahnya setiap alternatif akan menjadi bahan perbandingan terhadap kriteria dan bobot yang telah ditetapkan dalam langkah kedua dan ketiga. Penilaian setiap alternatif dilakukan dengan menilai terhadap bobot kriteria.6. Memilih alternativeDalam langkah ini adalah memilih yang terbaik diantara alternatif-alternatif yang dinilai. Dari total skor yang tertinggi maka akan memudahkan terhadap alternatif manakah yang dipilih.Menyusun alternatif dengan memperhitungkan untung rugi untuk setiap alternatif dengan mempertimbangkan/ memperhitungkan/ memperkirakan kemungkinan timbulnya macam macam kejadian yang akan datang yang merupakan dampak dari kejadian terhadap alternatif yang dirumuskan. Akan didapat keputusan optimal, karena setidaknya telah memperhitungkan semua fakta yang berkaitan dengan keputusan tersebut (memaksimalkan hasil keputusan).