Lap op amp

download Lap op amp

of 16

description

pengenalan op-amp,

Transcript of Lap op amp

  • BAB 1

    DASAR TEORI

    1.1. TUJUAN

    Eksperimen ini bertujuan untuk menyusun rangkaian yang biasa digunakan untuk

    memeriksa op-amp. Rangkaian tester ini berupa astable multivibrator

    sederhana dengan menggunakan op-amp IC A741 8-pin atau jenis yang lain

    1.2. DASAR TEORI

    Inverting

    Inverting amplifier ini, input dengan outputnya berlawanan polaritas. Jadi ada

    tanda minus pada rumus penguatannya. Penguatan inverting amplifier adalah bisa

    lebih kecil nilai besaran dari 1, misalnya -0.2 , -0.5 , -0.7 , dst dan selalu negatif.

    Rumus nya :

    Gambar 1.1 Inverting Op-Amp

    A. Non-Inverting

    Rangkaian non inverting ini hampir sama dengan rangkaian inverting hanya

    perbedaannya adalah terletak pada tegangan inputnya dari masukan noninverting.

  • Rumusnya seperti berikut :

    Sehingga persamaan menjadi:

    Hasil tegangan output noninverting ini akan lebih dari satu dan selalu positif.

    Rangkaian nya adalah seperti pada gambar berikut ini :

    Gambar 1.2 Non inverting Op-Amp

    B. Buffer

    Rangkaian buffer adalah rangkaian yang inputnya sama dengan hasil outputnya.

    Dalam hal ini seperti rangkaian common colektor yaitu berpenguatan = 1.

    Rangkaiannya seperti pada gambar berikut ini :

    Gambar 1.3 Rangkaian Buffer

    Nilai R yang terpasang gunanya untuk membatasi arus yang di keluarkan.

    Besar nilainya tergantung dari indikasi dari komponennya, biasanya tidak dipasang

    alias arus dimaksimalkan sesuai dengan kemampuan op-ampnya.

    C. Adder/ Penjumlah

  • Rangkaian penjumlah atau rangkaian adder adalah rangkaian penjumlah yang

    dasar rangkaiannya adalah rangkaian inverting amplifier dan hasil outputnya adalah

    dikalikan dengan penguatan seperti pada rangkaian inverting.

    Bila Rf = Ra = Rb = Rc, maka persamaan menjadi :

    Tahanan Rom gunanya adalah untuk meletak titik nol supaya tepat, terkadang

    tanpa Rom sudah cukup stabil. Maka rangkaian ada yang tanpa Rom juga baik

    hasilnya. Rangkaian penjumlah dengan menggunakan noninverting sangat suah

    dilakukan karena tegangan yang diparalel akan menjadi tegangan terkecil yang ada.,

    sehingga susah terjadi proses penjumlahan.

    Gambar 1.4 Adder dengan hasil Minus

    D. Subtractor/ Pengurang

    Rangkaian pengurang ini berasal dari rangkaian inverting dengan memanfaatkan

    masukan non-inverting, sehingga persamaannya menjadi sedikit ada perubahan.

    Rangkaian ini bisa terdiri 2 macam yaitu :

    a. Rangkaian dengan 1 op-amp 5

  • b. Rangkaian dengan 2 op-amp

    c. Rangkaian dengan 3 op-amp

    Rangkaian pengurang dengan 1 op-amp ini memanfaatkan kaki inverting dan kaki

    noninverting. Supaya benar benar terjadi pengurangan maka nilai dibuat seragam

    seperti gambar. Rumusnya adalah:

    Gambar 1.5 Rangkaian Subtarctor dengan satu Op-amp

    E. Comparator/ Pembanding

    Rangkaian pembanding ini ada 3 macam yaitu :

    a. Rangkaian pembanding 1 op-amp tanpa jendela input

    b. Rangkaian pembanding 1 op-amp dengan jendela input

    c. Rangkaian pembanding 2 op-amp dengan jendela input proses output luar

    d. Rangkaian pembanding 2 op-amp dengan jendela input proses output dalam

    Rangkaian pembanding dengan 1 op-amp tanpa jenjela input, artinya rangkaian

    komparator/pembanding yang langsung dibandingkan. Seperti pada gambar berikut

    ini adalah komparator biasa dan hasilnya langsung dibandingkan dengan

    referensinya. Rangkaian komparator dengan jendela input rangkaiannya hampir sama

  • dengan rangkaian noninverting hanya saja parameternya terbalik. Seperti pada

    gambar berikut ini dan contoh hasil dari input dan outputnya dan perhitungannya.

    Rangkaian differensiator adalah rangkaian aplikasi dari rumusan matematika yang

    dapat dimainkan (dipengaruhi) dari kerja kapasitor. Rangkaian nya seperti pada

    gambar 2.25 dengan rangkaian sederhana dari differensiator. Untuk mendapatkan

    rumus differensiator, urutannya adalah sebagai bagai berikut :

    dan selama nilai

    selisih dari inverting input dan noninverting input (v1 dan v2) adalah nol dan

    penguatan tegangannya sangat besar, maka didapat persamaan pengisian kapasitor

    sebagai berikut :

    1.2 RANGKAIAN INTEGRATOR OP-AMP UNTUK APLIKASI (PRAKTIS)

    A. Filter Aktif

    Pada rangkaian dibagian listrik sering disebut rangkaian seleksi frekuensi untuk

    melewatkan band frekunsi tersentu dan menahannya dari frekuensi diluar band itu.

    Filter dapat diklafisikasikan dengan arahan :

    1. Analog atau digital

  • 2. Pasif atau aktif

    3. Audio (AF) atau radio frekuensi (RF)

    Filter analog dirancang untuk memproses sinyal analog, sedang filter digital

    memproses sinyal analogdengan menggunakan teknik digital. Filter tergantung dari

    tipe elemn yang digunakan pada rangkaiannya, filterakan dibedakan pada filter aktif

    dan filter pasif. Elemen pasif adalah tahanan, kapasitor dan induktor. Filter aktif

    dilengkapi dengan transistor atau op-amp selain tahanan dan kapasitor. Tipe elemen

    ditentukan oleh pengoperasian range frekuensi kerja rangkaian . Misal RC filter

    umumnya digunakan untuk audio atau operasi frekuensi rendah dan filter LC atau

    kristal lebih sering digunakan pada frekuensi tinggi.

    Pertama tama pada bagian ini menganalisa dan merancang filter analog aktif RC

    menggunakan op-amp. Pada frekunsi audio, induktor tidak sering digunakan

    karenabadannya besar dan mahal serta menyerab banyak daya. Induktor juga

    menghasilkan medan magnit.

    Filter aktif mempunyai keuntungan dibandingkan filter pasif yaitu :

    1. Penguatan dan frekuensinya mudah diatur, selama op-amp masih memberikan

    penguatan dan

    sinyal input tidak sekaku seperti pada filter pasif. Pada dasarnya filter aktif

    lebih gampang diatur.

    2. Tidak ada masalah beban, karena tahanan inputtinggi dan tahanan output

    rendah. Filter aktif tidak

    membebani sumber input.

    3. Harga, umumnya filter aktif lebih ekonomis dari pada filter pasif, karena

    pemilihan variasai dari

    op-amp yang murah dan tanpa induktor yang biasanya harganya mahal. Filter aktif

    sangat handal digunakan pada komunikasi dan sinyal prosesing, tapi juga sangat baik

    dan sering digunakan pada rangkaian elektronika seperti radio, televisi, telepon

    ,radar, satelit ruang angkasa dan peralatan biomedik.

    Umumnya filter aktif digolongkan menjadi :

    1. Low Pass Filter (LPF)

    2. High Pass Filter (HPF)

    3. Band Pass Filter (BPF)

    4. Band Reject Filter (BPF)

  • 5. All Pass Filter (APF)

    Pada masing masing filter aktif menggunakan op-amp sebagai elemen aktifnya dan

    tahanan , kapasitor sebagai elemen pasifnya. Biasanya dan pada umumnya IC 741

    ckup baik untuk rangkaian filterv aktif, namun op-amp dengan high speed seperti

    LM301, LM318 dan lain lainnya dapat juga digunakan pada rangkaian filter aktif

    untuk mendapatkan slew rate yang cepat dan penguatan serta bandwidth bidang kerja

    lebih baik.Gambar output dari filter aktif seperti tampak pada gambar berikut ini,

    sebagai karakteristik responsi frekuensi dari 5 filter aktif. Responsi idealnya

    ditunjukkan dengan garis terputus putus.

    Low Pass Filter mempunyai penguatan tetap dari 0 Hz sampai menjelang frekuensi

    cut off fH. Pada fH penguatan akan turun dengan 3dB, artinya frekuensi dari 0 Hz

    sampai fH dinamakan pass band frekuensi dengan batas 0,707 tegangan output.

    Sedang frekuensi yang diredam dibawah 3dB atau 0,707 Vo dinamakan stop band

    frekuensi. Perubahan naik turunnya grafik karakteristik tersebut tergantung dari

    kualitas komponen selain bentuk rangkaiannya.

    Pada gambar b terlihat karakteristik dari high pass filter, artinya adalah frekuensi

    yang rendah diredam sampai pada frekuensi cut on yang dianggap sebagai batas

    frekuensi rendahnya sehingga diberi nama fL. Batasan stop band adalah 0 < f fL. Untuk menghasilkan bad pass filter dan band

    reject filter adalah kombinasi antara LPF dan HPF. Bila HPF dirangkai serie dengan

    LPF maka akan mendapatkan BPF (Band Pass Filter). Sedangkan kombinasi 21

    paralel antara LPF dan HPF akan mendapatkan BRF (Band Reject Filter). Gambar

    rangkaian bisa dilihat dibagian BPF dan BRF untuk pembahasan lebih lanjut.

    Gambar e menerangkan output fasa geser yang dihasilkan oleh All Pass Filter (APF).

    Pada rangkaian ini sebenarnya bukan termasuk filter tapi juga bisa digolongkan

    kefilter aktif.

  • BAB II

    PROSEDUR PERCOBAAN

    2.1 Alat dan Bahan

    NO Alat-Bahan Jumlah

    1 Resistor: 2 k , 200 k , 560 k ,390 1

    2 Kapasitor: 0,01 F, 100 V 1

    3 Speaker: 8 ohm 1

    4 ICOp-amp : uA741 1

    5 Osiloskop 1

    6 Multimeter 2 unit

    7 Saklar 1

    8 Pencatu Daya 15VDC 2

    9 Kabel Penghubung Secukupnya

    2.2 Prosedur Percobaan

    1. Susun rangkaian tes op-amp seperti terlihat padagambar1.1

    2. Diberi pencatu daya pada IC +VCC=+15 V dan VCC=-15 V.

    Gambar 2.1 Rangakain tester op-amp

  • 3. Sebelum rangkaiandihubungkan kepencatudaya,siapkan rangkaianuntuk

    mengukur besarnyaarusantarapin7dengan+VCC. Nyalakanpencatudayadan

    catatbesarnyaarusyangmengalir.

    4. Hubungkan kaki kaki RL ke osiloskop, jika terlihat adanya isyarat

    gelombang kotak maka ini memberikan indikasi IC dalam keadaan baik.

    Osilasi yang terjadi sebagai indikasi adanya penguatan dan ini diperluka

    nuntuk sebuah IC yang baik.

    5. Buat sketsa bentuk gelombang yang anda amati pada kaki-kaki resistorRL

    Tunjukkan besarnya perubahan harga tegangan puncak-ke-puncaknya.

    6. Tes audio/suara dariIC yang dipasang dapat dilakukan dengan cepat dan

    mudah dengan menutup saklar keluaran. Dengan beban yang terpasang, IC

    yang bagus harus dapat memberikan arus keluaran sekitar25 mA. Nyalakan

    speaker untuk tes audio. Apa yang anda amati ?

    7. Dengan pemasangan tes audio akan memberikan tambahan beban pada IC

    yang sebelumnya berharga2 k .

    a. Arus beban (tanpa speaker) yang terukur sebesar?

    b. Besarnya arus dengan pemasangan speaker?

    8. Saat osilator dalam keadaan beroperasi, sentuh salah satu ujung resistor R1

    ,R 2atau R3 dengan ujung jari anda. Amati pada osiloskop yang terpasang

    dan beri komentar, apa yang anda amati dan beri alas an kenapa (lihat

    perubahan frekuensi dan amplitudonya).

    9. Amati pada osiloskop keluaran pada beban saat anda menyentuh resistorRL,

    apa yang terjadi (lihat perubahan frekuensidan amplitudonya)? Bagaimana

    kestabilan gelombang?

    10. Bagaimana bentuk gelombang keluaran audio dibandingkan keluaran pada

    beban 2 k?

  • BAB III

    ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

    3.1 Analisa Data

    3.1.1Hasil Pengukuran

    Arus pada RL

    o Percobaan Langsung di Master Builder

    Gambar 3.1 Rangakain tester op-amp

    Tabel 3.1. Hasil ukur arus beban

    +VCC -VCC BEBAN IOUT PADA BEBAN

    +15 -15 2.2K 5.2 mA

    Rf=220K C1=1uF

    R1=560k

    +VCC 15

    -VCC 15

    RL 2.2K RL 3.9

    R3=220K

  • o Menggunakan Simulator Multisim

    Gambar 3.2 Rangkaian tester op-amp menggunakan multisim

    Tabel 3.2 Hasil ukur arus beban

    +VCC -VCC BEBAN IOUT PADA BEBAN

    +15 -15 2.2K 5.75 mA

  • Gelombang Osilasi kaki RL

    o Menggunakan Master Builder

    Time/div =0.5

    Volt/div =0.5

    PembacaanSinyal:

    Vp-p = Div x V/div=1.4 V

    Frekuensi =0.71Hz

    Gambar 3.3 Gelombang osislasi di kaki RL

    Gelombang Osilasi kaki RL

    o Menggunakan Simulator Multisim

    Gambar 3.4 Gelombang osislasi di kaki RL menggunakan multisim

  • Setting Ocsilloscope:

    T/Div=0.5

    V/Div=0.5

    Pembacaan Sinyal:

    Vp-p = Div x V/div=0.3 V

    T=DivxT/Div=2.6x0.5=1.3

    F=1/T=0.76Hz

    F

    r

    e

    k

    u

    e

    n

    s

    i

    =

    1

    4

    2

    H

    z

    Tes Audio dari speaker output IC

    Tabel 3.3 Pengukuran Arus Beban Audio dan R sebesar 2.2K

    +Vcc -Vcc IBeban(dengan simulasi dan pengukuran)

    Speaker R=2k Speaker & R=2k

    +15 -15 25.58mA 5.911mA 25.58mA

    o Dari kedua hasil (simulasi dan pengukuran) didapat arus ouput dengan

    beban speaker sebesar 25.58mA, dengan suara yang terputus-putus.

    o Setelah ditambah beban pada kaki output IC (kaki 6) dengan R=2k

    maka didapat arus beban (tanpa speaker) sebesar5.911mA

    o Kemudian diukur arus dengan beban speaker dan R=2k, didapat arus

    beban sebesar 25.58mA.

    Berikut adalah gelombang audio yang diukur pada beban speaker:

    Gambar 3.5Bentuk gelombang audio

    3.2 Pembahasan

    Percobaan ini bertujuan untuk memeriksa apakah sebuah IC op-amp bekerja

    dengan baik sebagai penguat, rangkaian tester ini disebut juga rangkaian astable

    multivirator. Pada percobaan ini menggunakan IC op-amp uA741 dan beberapa

    capacitor polar dan resistor serta speaker dengan nilai yang telah ditentukan. Alat

    ukut yang digunakan berupa osiloskop dan multimeter digital.

  • Pada percobaan ini pertama mengeset tegangan input sebesar 15V dan juga IC

    diberi masukan +VCC=+15V dan -VCC=-15V pada kaki 4, output yang dihasilkan

    sebesar 5.2MA.Selanjutnya dilakukan indetifikasi terhadap sinyal keluaran pada

    beban RL=2k, dan didapat sinyal osilasi berupa gelombang kotak, Selanjutnya

    dilakukan tes audio dengan beban 2k maka didapat ouput dengan beban speaker

    sebesar 25.58mA, dengan suara yang terputus-putus. Hal ini dikarenakan pengisian

    dan pembuangan arus kapasitor pada gelombang audio, dimana jika gelombang

    berada pada Vp positif makan sepaker akan mengeluarkan suara dan saat Vp negatif

    tidak mengeluarkan suara.

    Pada percobaan ini digunakan rangkaian astable multivibrator. Rangkaian ini

    terdiri atas dua penguat yang digandeng secara silang. Keluaran penguat yang satu

    dihubungkan dengan masukan penguat yang lain. Astable Multivibrator adalah suatu

    rangkaian yang bagian ouputnya tidak bisa stabil pada suatu keadaan atau level, akan

    tetapi berubah ubah secara terus menerus dari keadaan 0 ke keadaan 1 berulang

    ulang. Keadaan tidak stabil ini sering disebut sebagai keadaan quasi stabil atau semi

    stabil (keadaan fase running). Rngkaian ini tidak memiliki kondisi yang mantap

    jadi akan selalu berguling dari satu kondisi ke kondisi yang lain. Disebut sebagai

    multivibrator tersebut adalah quasistable. Disebut quasistable apabila rangkaian

    multivibrator membentuk suatu pulsa tegangan keluaran sebelum terjadi peralihan

    tingkat tegangan keluaran ke tingkat lainnya tanpa satupun pemicu dari luar.Karena

    masing-masing penguat membalik isyarat masukan, efek dari gabungan ini adalah

    berupa balikan positif. Dengan adanya (positif) balikan, osilator akan regenerative

    (selalu mendapatkan tambahan energi) dan menghasilkan keluaran yang kontinyu.

    Setelah melakukan tes audio maka dilakukan penyentuhan dengan jari pada salah

    satu dari kaki-kaki R, dan seketikan gelombang berubah menjadi kacau, sentuhan

    mengakibatkan terjadinya distorsi pada gelombang sehingga amplitudo dan frekuensi

    menjadi tidak beraturan

  • BAB IV

    Penutup

    4.1 Kesimpulan

    1. Astable Multivibrator adalah suatu rangkaian yang bagian ouputnya tidak bisa

    stabil pada suatu keadaan atau level, akan tetapi berubah ubah secara terus

    menerus dari keadaan 0 ke keadaan 1 berulang ulang.

    2. Output yang dihasilkan pada percobaan pertama deng masukan V= 15 adalah

    5.2mA.

    3. Rangkaian astable multivibrator menghasilkan gelombang kotak pada

    keluarannya

    4. Gelombang kotak pada output IC menunjukkan IC masih dalam keadaaan

    baik.

    5. Dengan beban output berupa sepaker (8ohm) dan R=2K IC op-amp yang baik

    menghasilkan Iout sebesar 25.5mA.

    6. Suara terputus-putus disebabkan oleh proses pengisian dan pembuangan arus

    pada kapasitor.

    7. Sentuhan mengakibatkan terjadinya distorsi pada gelombang sehingga

    amplitudo dan frekuensi menjadi tidak beraturan

  • DAFTAR PUSTAKA

    http://fendyhananta.wordpress.com/2012/12/05/astable-multivibrator-pengendali-sinyal-

    digital/

    http://id.wikipedia.org/wiki/Multivibrator

    http://ilmubawang.blogspot.com/2012/03/rangkaian-astable-multivibrator.html