Nutrisi Untuk Sistem Imun

35
NUTRISI NUTRISI UNTUK SISTEM IMUN UNTUK SISTEM IMUN DIsusun OLEH : DIsusun OLEH : ~ Ayu Lazuardi ~ Caessarya Ratrileondessy ~ ~ Ayu Lazuardi ~ Caessarya Ratrileondessy ~ Debby Widiyatuti ~ Dita Mutia Nuryani ~ Debby Widiyatuti ~ Dita Mutia Nuryani ~ Dini Eka Dini Eka Prasasti Prasasti ~ ~ Ellen Natasia ~ Eni Dwi Astuti Ellen Natasia ~ Eni Dwi Astuti ~ ~ Fikria Fikria Karinanur ~ Gustilaya Riza ~ Jessica Devina ~ Karina Karinanur ~ Gustilaya Riza ~ Jessica Devina ~ Karina Eka Putri ~ Lala Amalia ~ Lia Widyawati ~ Lusi Putri Eka Putri ~ Lala Amalia ~ Lia Widyawati ~ Lusi Putri Dwita ~Nabilah ~ Nansiti Sabana ~ Neni Isnaeni ~ Nurul Dwita ~Nabilah ~ Nansiti Sabana ~ Neni Isnaeni ~ Nurul Perwita Sari ~ Reti Rohmalia Sari ~ Risetyawati ~ Perwita Sari ~ Reti Rohmalia Sari ~ Risetyawati ~ Roro Indriati Roro Indriati ~ ~ Theresa Valleri ~ Tovani Sri ~ Wafiq Theresa Valleri ~ Tovani Sri ~ Wafiq Auliana Handayani Auliana Handayani ~ ~ Wan Fetria Wan Fetria ~ Warhamni ~ Wina ~ Warhamni ~ Wina Rukmayuniarti ~ Rukmayuniarti ~

description

NUTRISI

Transcript of Nutrisi Untuk Sistem Imun

NUTRISI NUTRISI UNTUK SISTEM IMUNUNTUK SISTEM IMUN

DIsusun OLEH :DIsusun OLEH :

~ Ayu Lazuardi ~ Caessarya Ratrileondessy ~ ~ Ayu Lazuardi ~ Caessarya Ratrileondessy ~

Debby Widiyatuti ~ Dita Mutia Nuryani ~ Debby Widiyatuti ~ Dita Mutia Nuryani ~ Dini Eka Prasasti Dini Eka Prasasti ~~ Ellen Natasia ~ Eni Dwi AstutiEllen Natasia ~ Eni Dwi Astuti ~~ Fikria Karinanur ~ Gustilaya Fikria Karinanur ~ Gustilaya Riza ~ Jessica Devina ~ Karina Eka Putri ~ Lala Amalia ~ Lia Riza ~ Jessica Devina ~ Karina Eka Putri ~ Lala Amalia ~ Lia

Widyawati ~ Lusi Putri Dwita ~Nabilah ~ Nansiti Sabana ~ Neni Widyawati ~ Lusi Putri Dwita ~Nabilah ~ Nansiti Sabana ~ Neni Isnaeni ~ Nurul Perwita Sari ~ Reti Rohmalia Sari ~ Risetyawati Isnaeni ~ Nurul Perwita Sari ~ Reti Rohmalia Sari ~ Risetyawati

~ Roro Indriati~ Roro Indriati ~~ Theresa Valleri ~ Tovani Sri ~ Wafiq Auliana Theresa Valleri ~ Tovani Sri ~ Wafiq Auliana HandayaniHandayani ~~ Wan Fetria Wan Fetria~ Warhamni ~ Wina Rukmayuniarti ~~ Warhamni ~ Wina Rukmayuniarti ~

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 2 dari 30

AGENDA PRESENTASIAGENDA PRESENTASI» PENDAHULUAN

– NUTRISI DAN SEJARAH SISTEM IMUN

– JENIS NUTRIEN

» NUTRIEN UNTUK SISTEM IMUN– MAKRONUTRIENMAKRONUTRIEN

• KARBOHIDRAT, PROTEIN, Poli Asam Lemak Tak Jenuh Rantai KARBOHIDRAT, PROTEIN, Poli Asam Lemak Tak Jenuh Rantai

PanjangPanjang ( (Long Chain Polyunsaturated Fatty Acid, PUFALong Chain Polyunsaturated Fatty Acid, PUFA))

– MIKRONUTRIENMIKRONUTRIEN

• Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E dan Selenium, Besi, Zink, Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E dan Selenium, Besi, Zink,

NukleotidaNukleotida

» PENUTUP

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 3 dari 30

SEJARAH SEJARAH Nutrisi dan Sistem ImunNutrisi dan Sistem Imun

» Sebelum tahun 1959– Nevin Scrimshaw dan koleganya

mendokumentasikan hubugan yang erat antara infeksi penyakit dengan kenaikan malnutrisi yang terjadi pada suatu populasi.

– Selama periode tahun 1950an, pengetahuan sistem imun masih primitif, pengetahuan yang ada masih terfokus pada perkembangan imunitas antibodi humoral.

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 4 dari 30

» Zaman Renaissance 1959-1968– Dokumentasi interaksi secara siklik dan ekstensif

antara malnutrisi dan infeksi.

» Zaman Reformasi 1870-1980– Mekanisme dasar dari siklus malnutrisi-infeksi yang

difasilitasi oleh peningkatan yang kompleks dan kemampuan dari bahan-bahan yang dapat meningkatkan fungsi sistim imun pada manusia.

» Zaman Rekonstruksi 1980-1990– Adanya penelitian para immunologist dan

nutritionist mengenai efek nutrisi pada sistem imun.

SEJARAH SEJARAH Nutrisi dan Sistem ImunNutrisi dan Sistem Imun

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 5 dari 30

» Era Modern 1990-2000– Memberikan perhatian terhadap defisiensi

mikronutrien sebagai faktor kondisi pada respon terhadap infeksi.

» Era Millenium 2000-sekarang

– Pengembangan metode untuk melihat adanya Pengembangan metode untuk melihat adanya

hubungan nutrisi dengan fungsi sistem imun.hubungan nutrisi dengan fungsi sistem imun.

SEJARAH SEJARAH Nutrisi dan Sistem ImunNutrisi dan Sistem Imun

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 6 dari 30

JENIS NUTRIENJENIS NUTRIEN

NUTRIEN

Mikronutrien•Vitamin•Mineral

Makronutrien•Karbohidrat•Protein•Lemak

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 7 dari 30

Nutrien Untuk Sistem ImunNutrien Untuk Sistem Imun

» MAKRONUTRIENMAKRONUTRIEN– KARBOHIDRATKARBOHIDRAT– PROTEINPROTEIN– Poli Asam Lemak Tak Jenuh Rantai PanjangPoli Asam Lemak Tak Jenuh Rantai Panjang ( (Long Long

Chain Polyunsaturated Fatty Acid, PUFAChain Polyunsaturated Fatty Acid, PUFA))

» MIKRONUTRIENMIKRONUTRIEN– Vitamin AVitamin A– Vitamin CVitamin C– Vitamin E dan SeleniumVitamin E dan Selenium– BesiBesi– ZinkZink– NukleotidaNukleotida

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 8 dari 30

KarbohidratKarbohidrat

» suplai sistem imun dengan energi untuk suplai sistem imun dengan energi untuk

melawan patogenmelawan patogen– tingkatkan karbohidrat komplekstingkatkan karbohidrat kompleks

– batasi gula sederhanabatasi gula sederhana

– batasi karbohidrat olahanbatasi karbohidrat olahan

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 9 dari 30

ProteinProtein

» membuat enzim untuk eliminasi patogen, membuat enzim untuk eliminasi patogen,

menjaga saluran cerna, menjaga sistem menjaga saluran cerna, menjaga sistem

imunimun– pilih daging tidak berlemakpilih daging tidak berlemak

– pilih protein nabatpilih protein nabatii

– batasi konsumsi daging berlemakbatasi konsumsi daging berlemak

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 10 dari 30

Poli Asam Lemak Tak Jenuh Rantai Panjang Poli Asam Lemak Tak Jenuh Rantai Panjang ((Polyunsaturated Fatty Acid, PUFAPolyunsaturated Fatty Acid, PUFA))

» Asam lemak essensial, seperti Asam Linoleat dan Asam Asam lemak essensial, seperti Asam Linoleat dan Asam αα--Linolenat tidak bisa disintesis dalam sel mamalia sehingga Linolenat tidak bisa disintesis dalam sel mamalia sehingga harus diperoleh dari makanan.harus diperoleh dari makanan.

» Asam linoleat (Asam linoleat (ωω-6) terkandung dalam minyak jagung, -6) terkandung dalam minyak jagung, minyak bunga matahari, minyak sawit, margarin, dan minyak bunga matahari, minyak sawit, margarin, dan lemak hewani.lemak hewani.

» Asam linolenat (Asam linolenat (ωω-3) terkandung dalam kacang kedelai dan -3) terkandung dalam kacang kedelai dan minyak kanola.minyak kanola.

» PUFA rantai panjang seperti asam eikosapentanoat PUFA rantai panjang seperti asam eikosapentanoat ((eicosapentanoic acid, EPAeicosapentanoic acid, EPA) dan asam dokosaheksanoat ) dan asam dokosaheksanoat ((docosahexanoic acid, DHAdocosahexanoic acid, DHA) dapat disintesis dalam tubuh ) dapat disintesis dalam tubuh dengan prekursor asam dengan prekursor asam αα-linolenat atau dapat diperoleh -linolenat atau dapat diperoleh dari minyak ikan laut.dari minyak ikan laut.

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 11 dari 30

Poli Asam Lemak Tak Jenuh Rantai Panjang Poli Asam Lemak Tak Jenuh Rantai Panjang ((Polyunsaturated Fatty Acid, PUFAPolyunsaturated Fatty Acid, PUFA))

» Konsumsi EPA dan DHA terbukti memiliki fungsi modulasi spesifik Konsumsi EPA dan DHA terbukti memiliki fungsi modulasi spesifik pada imunitas alami dan dapatan.pada imunitas alami dan dapatan.

» Konsumsi asam linolenat dalam jumlah tinggi (>10% dari lemak Konsumsi asam linolenat dalam jumlah tinggi (>10% dari lemak total) dapat menekan kemampuan limfosit dalam merespon total) dapat menekan kemampuan limfosit dalam merespon terhadap stimulasi mitogen, aktivitas sel NK, dan reaksi terhadap stimulasi mitogen, aktivitas sel NK, dan reaksi hipersensitivitas tipe lambat (tipe IV).hipersensitivitas tipe lambat (tipe IV).

» Konsumsi EPA dan DHA setelah stimulasi mitogen menurunkan Konsumsi EPA dan DHA setelah stimulasi mitogen menurunkan produksi interleukin (IL)-1, IL-6, Tumor Necrosis Factor (TNF)-produksi interleukin (IL)-1, IL-6, Tumor Necrosis Factor (TNF)-αα oleh sel mononuklear pada pembuluh darah perifer dan makrofag oleh sel mononuklear pada pembuluh darah perifer dan makrofag peritoneal.peritoneal.

» Konsumsi PUFA n-3 dalam jumlah sedang (<1gr EPA + DHA/hari) Konsumsi PUFA n-3 dalam jumlah sedang (<1gr EPA + DHA/hari) setelah stimulasi mitogen tidak bersifat imunosupresif bahkan setelah stimulasi mitogen tidak bersifat imunosupresif bahkan dapat meningkatkan fungsi imun seperti proliferasi dan aktivasi dapat meningkatkan fungsi imun seperti proliferasi dan aktivasi sel limfosit, aktivitas sel NK, aktivasi makrofag, produksi IL-1, IL-2, sel limfosit, aktivitas sel NK, aktivasi makrofag, produksi IL-1, IL-2, TNF-TNF-αα..

» Penambahan dalam jumlah kecil DHA dan asam arakhidonat Penambahan dalam jumlah kecil DHA dan asam arakhidonat dalam formula untuk bayi mampu merubah maturasi sel T dalam formula untuk bayi mampu merubah maturasi sel T (ekspresi antigen CD45RO+ pada sel CD4+)(ekspresi antigen CD45RO+ pada sel CD4+)

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 12 dari 30

Poli Asam Lemak Tak Jenuh Rantai Panjang Poli Asam Lemak Tak Jenuh Rantai Panjang ((Polyunsaturated Fatty Acid, PUFAPolyunsaturated Fatty Acid, PUFA))

» Mekanisme n-3 PUFA memodulasi fungsi sistem imun.

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 13 dari 30

Vitamin AVitamin A» Apakah Vitamin A itu ?

Vitamin A salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata.

» Fungsi utama vitamin zat pengatur. » Mengonsumsi vitamin yang cukup metabolisme lancar » Guna vitamin A : Bantu pertumbuhan dan perkembangan kerangka dan jaringan

tubuh. "Sebab vitamin A membantu sintesis protein tubuh dan diferensiasi sel-sel tulang (memperbaiki proses pembuatan tulang),“

Vitamin anti-infeksi dapat mempertahankan integritas membran mucous (supaya sel-sel di dalam tubuh khususnya mata tidak mudah rapuh).

Kekurangan vitamin A menyebabkan meningkatnya kerentanan tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus.

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 14 dari 30

Vitamin AVitamin A

» Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan:– Gangguan pada imunitas humoral

– Menghambat stimulasi mitogen

– Menghambat proliferasi sel T

– Menghambat produksi antibodi spesifik antigen seperti IgA, IgG

– Menurunkan kemampuan sel CD4 untuk menginduksi respon sel B dalam memproduksi IgG1 untuk antigen yang spesifik

– Menurunkan kemampuan neutrofil untuk memfagosit

infektor (Pseudomonas aeruginosa)

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 15 dari 30

Vitamin AVitamin A

» Kelebihan asupan Vitamin A menyebabkan:– Supresi hematopoiesis

– Supresi proliferasi Sel T yang diinduksi oleh mitogen

– Supresi produksi antibodi spesifik antigen

– Lebih rentan terhadap infeksi

– Menurunkan transkripsi dan ekspresi gen untuk beberapa molekul sistem imun seperti sitokin.

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 16 dari 30

Vitamin AVitamin A» Mekanisme vitamin A untuk sistem imun

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 17 dari 30

Vitamin CVitamin C

» Vitamin C berada dalam konsentrasi tinggi dalam sel

leukosit.

» Selama terjadi infeksi, sel leukosit menggunakan Vit. C

dalam jumlah banyak untuk mencegah kerusakan oksidatif.

» Konsumsi 1 gr Vit. C (dan 200 mg Vit. E) setiap hari selama

16 minggu akan meningkatkan proliferasi limfosit, dan

peningkatan fungsi fagositik dari neutrofil pada pembuluh

darah perifer.

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 18 dari 30

Vitamin CVitamin C» Tubuh menyimpan dan memanfaatkan vitamin C secara

berfluktuasi tergantung berapa banyak yang diperlukan untuk menunjang sistem imunitas, mengatur metabolisme kolesterol, mengikat radikal bebas, menyembuhkan luka, dan lain-lain.

» Asupan dosis tinggi vitamin C tidak hanya berguna bagi penyakit flu, melainkan juga dapat mencegah terjadinya infeksi sekunder yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada penderita influenza. Untuk mencegah penyakit tersebut, direkombinasikan penggunaan vitamin C sebanyak 1.000 mg/hari atau lebih.

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 19 dari 30

Vitamin CVitamin C

» Defisiensi vitamin C menyebabkan:

– Sariawan

– Lebih rentan terkena infeksi gigi dan gusi

– Abnormalitas mukopolisakarida sel basal

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 20 dari 30

Vitamin CVitamin C» Mekanisme Vitamin C pada sistem Imun

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 21 dari 30

Vitamin E dan SeleniumVitamin E dan Selenium

Dalam jaringan, Vitamin E (α-tokoferol) dan elemen Selenium (Se) fungsinya sinergis untuk mengurangi kerusakan membran

lipid dengan cara membentuk spesi oksigen reaktif (ROS) selama infeksi.

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 22 dari 30

Vitamin E dan SeleniumVitamin E dan Selenium

» Defisiensi Vit. E dan Se menyebabkan:– Vit. E Meningkatnya kerusakan membran sel

darah merah karena induksi radikal bebas

– Se penurunan produksi radikal bebas, penurunan aktivitas fagositik neutrofil, penurunan ekspresi gen untuk IL-2 dan afinitasnya pada sel T, penurunan diferensiasi dan proliferasi sel T, penurunan sitotoksisitas limfosit.

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 23 dari 30

Vitamin E dan SeleniumVitamin E dan Selenium» Mekanisme Vitamin E dan Selenium pada sistem Imun

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 24 dari 30

BesiBesi

» Defisiensi besi terjadi pada 20-50% populasi dunia.

» Elemen besi mengatur fungsi sel T limfosit.

» Kebutuhan Fe sel limfosit akan meningkat pada saat proliferasi dan kondisi lain

» Imunitas humoral tidak dipengaruhi oleh keberadaan besi karena produksi antibodi dalam tubuh dapat terjadi pada kadar besi yang rendah.

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 25 dari 30

BesiBesi» Defisiensi besi menyebabkan:

– Menghambat perkembangan imunitas selular– Penurunan aktivitas myeloperoksidase dan bakterisidal

dari neutrofil– Penurunan aktivitas sel NK– Peningkatan risiko infeksi

» Kelebihan besi menyebabkan:– Penurunan aktivitas fagositosis yang distimulasi mitogen

dan imunitas humoral pada sel monosit dan makrofag.– Penurunan migrasi/ mobilisasi neutrofil– Perubahan subset sel T limfosit– Supresi sistem komplemen– Lebih mudah terkena infeksi

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 26 dari 30

BesiBesi

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 27 dari 30

ZinkZink

» Zink dibutuhkan dalam aktivasi > dari 100 enzim yang terlibat dalam metabolisme energi dan karbohidrat, sintesis dan degradasi protein, sintesis asam nukleat, biosintesis hemoglobin dan

transpor CO2.

» Keberadaan zink dapat memengaruhi sistem imun mencakup pembentukan oksigen radikal, pembentukan limfosit dan sitokin, serta regulasi apoptosis dan ekspresi gen.

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 28 dari 30

ZinkZink

» Defisiensi zink dapat menyebabkan :– Terganggunya sistem pertahanan tubuh

– Respon poliferasi sel Th berkurang

– Defisiensi aktivitas hormon timus

– Merusak respon DTH (delayed type hypersensitivity), produksi Ig G dan aktifitas litik dari NK cell yang rendah

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 29 dari 30

ZinkZink

» Kelebihan Zn dalam darah menyebabkan:– Memblokade proses apoptosis antigen dengan

mencegah aktivasi dari endonukleus yang terlibat dalam fragmentasi DNA

– Menghambat pembentukan ikatan steroid dengan sistein di reseptor binding site glukokortikoid.

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 30 dari 30

ZinkZink

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 31 dari 30

NukleotidaNukleotida

» Nukleotida dapat diperoleh dari makanan yang kaya akan nukleoprotein seperti ikan, daging, dan ASI.

» Konsumsi nukleotida pada kadar normal, sekitar < 5% ( 1-2 g / hari ) dapat meningkatkan sistem imun humoral

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 32 dari 30

If we could give every individual the right amount of nourishment and exercise, not

too little and not too much, we would have found the safest way to health.

(Hippocrates, 460-377 B.C)

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 33 dari 30

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 34 dari 30

MikronutrienMikronutrien

» Vitamin× vitamin A : antioksidan; menormalkan

pembelahan sel; mendukung kerja kelenjar timus; meningkatkan produksi antibodi

× vitamin B-6 : mendukung kerja sel B dan T, reaksi enzimatis

× vitamin C : antioksidan; menstimulasi antibodi dan WBC

× vitamin E : antioksidan; meningkatkan fungsi sel T, interleukin 2, TNF;

Kamis, 6 - Des - 2007 Nutrisi Untuk Sistem Imun Halaman 35 dari 30

MikronutrienMikronutrien

» Mineral× Zn : mendukung reaksi enzimatis dalam sel, kerja

kelenjar timus sehingga meningkatkan produksi dan aktivasi leukosit× Se : antioksidan, mendukung aktivitas sel T dan

NK sel, meningkatkan produksi antibodi× Fe : meregulasi fungsi limfosit T× Quercetin : antioksidan kuat

× Asam alfa-lipoat : meningkatkan kadar glutation × Iodin : mendukung aktivitas NK sel× CoQ10 : meningkatkan produksi IgG× Glutation : antioksidan, mendukung kerja sel

T