Nutrisi Pada GGK

9
NUTRISI PADA GAGAL GINJAL KRONIS Prinsip managemen diet pada gagal ginjal kronis adalah menganjurkan pasien pada jumlah yang tepat cairan dan elektrolit dan mengatur diet untuk mencegah akumulasi dari produk toksik pada level yang paling rendah. 3,5 Modifikasi diet pada gagal ginjal kronik merupakan aspek terapi konservatif yang penting. Tujuan pengaturan diet pada gagal ginjal kronik adalah 6 : 1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan faal ginjal 2. Menurunkan kadar ureum dan kreatinin darah 3. Mencegah atau mengurangi restriksi garam dan air didalam tubuh. Sarat-sarat diet pada gagal ginjal kronik: 6 1. Banyaknya protein disesuaikan dengan keadaan faal ginjal. Ini dapat diketahui dengan nilai uji penjernihan kreatinin (Creatinine Clearance Test = CCT) atau glomerulo filtration rate (GFR) 2. Lemak terbatas diutamakan lemak tak jenuh ganda 3. Natrium dibatasi pada kegagalan fungsi ginjal dengan hipertensi, hiperkalemia, edema, oligouri atau anuria. 4. Kalsium dibatasi pada kegagalan faal ginjal glomerulus, bila jumlah urin kurang dari 400 ml/hari 5. Kalori adekuat 6. Banyaknya cairan adalah banyaknya urin maksimal sehari ditambah banyaknya cairan yang keluar melalui keringat dan pernafasan (kurang lebih 500 ml/hari) Untuk memeriksa kemampuan ginjal menyaring urea, penderita menjalani diet untuk tes penjernihan urea (Urea Clearance Test). Diet test untuk penjernihan urea yang digunakan di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dapat dilihat pada tabel 1: 4

Transcript of Nutrisi Pada GGK

Page 1: Nutrisi Pada GGK

NUTRISI PADA GAGAL GINJAL KRONIS

Prinsip managemen diet pada gagal ginjal kronis adalah menganjurkan pasien pada

jumlah yang tepat cairan dan elektrolit dan mengatur diet untuk mencegah akumulasi dari

produk toksik pada level yang paling rendah.3,5

Modifikasi diet pada gagal ginjal kronik merupakan aspek terapi konservatif yang

penting. Tujuan pengaturan diet pada gagal ginjal kronik adalah6:

1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan faal ginjal

2. Menurunkan kadar ureum dan kreatinin darah

3. Mencegah atau mengurangi restriksi garam dan air didalam tubuh.

Sarat-sarat diet pada gagal ginjal kronik: 6

1. Banyaknya protein disesuaikan dengan keadaan faal ginjal. Ini dapat diketahui dengan

nilai uji penjernihan kreatinin (Creatinine Clearance Test = CCT) atau glomerulo

filtration rate (GFR)

2. Lemak terbatas diutamakan lemak tak jenuh ganda

3. Natrium dibatasi pada kegagalan fungsi ginjal dengan hipertensi, hiperkalemia, edema,

oligouri atau anuria.

4. Kalsium dibatasi pada kegagalan faal ginjal glomerulus, bila jumlah urin kurang dari 400

ml/hari

5. Kalori adekuat

6. Banyaknya cairan adalah banyaknya urin maksimal sehari ditambah banyaknya cairan

yang keluar melalui keringat dan pernafasan (kurang lebih 500 ml/hari)

Untuk memeriksa kemampuan ginjal menyaring urea, penderita menjalani diet untuk

tes penjernihan urea (Urea Clearance Test). Diet test untuk penjernihan urea yang digunakan

di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dapat dilihat pada tabel 1:4

Page 2: Nutrisi Pada GGK

Tabel: 1. Diet untuk test penjernihan urea4

Bahan makanan Jumlah

Beras

Biskuit

Gula

Telur

Minyak

Sayuran

Buah-buahan

150 gram

20 gram

25 gram

75 gram

65 gram

325 gram

500 gram

Test penjernihan urea diawali dengan pemberian diet dengan kandungan protein

rendah. Kandungan urea dalam urin masih dianggap normal apabila berkisar 60-95

mg/100ml.4

Apabila fungsi ginjal sudah berangsur pulih, maka kandungan protein dalam diet

dapat dinaikan disesuaikan dengan hasil uji kejernihan kreatinin (Creatinine Clearance Test).

Kreatinin adalah ikatan kimia yang mengandung nitrogen yang juga terdapat dalam urin,

kreatinin merupakan sisa pemecahan kreatin yang disimpan dalam otot sebagai sumber

energi, untuk kontraksi otot. Apabila otot berkontraksi maka kreatin fosfat akan terurai dan

terbentuk kreatinin, yang masuk kedalam darah dan akan dibuang melalui urin. Hasil uji

penjernihan kreatinian akan menentukan tingkat filtrasi dari glomeruli (GFR) yang

menggambarkan fungsi ginjal secara keseluruhan. Nilai GFR kurang dari 30 ml/menit sudah

merupakan petanda adanya gangguan fungsi ginjal.4,5

Manajemen diet pada gagal ginjal kronik :

1. Pembatasan Protein

Pembatasan protein bertujuan untuk mengurangi hiperfiltrasi glomerulus

dengan demikian diharapkan progresifitas dapat diperlambat. Protein banyak terdapat

pada daging, ikan, produk susu, kacang-kacangan, dan telur. Secara teoritis,

keseimbangan nitrogen dalam tubuh akan tercapai apabila protein yang diterima melalui

diet seimbang dengan jumlah protein yang dirombak dalam tubuh. Giovanetti, seorang

dokter berkebangsaan italia, telah membuktikan bahwa pada penderita uremia dapat

Page 3: Nutrisi Pada GGK

bertahan dengan diet tanpa protein apabila diberi tambahan larutan asam amino atau

larutan protein bernilai biologis tinggi yaitu protein telur.5,6

Diet yang dianjurkan oleh giovanetti yang dikombinasikan dengan diet anjuran

Giordano (keduanya dokter italia) yang lebih dikenal dengan nama diet G-G (Giordano-

Giovanetti) merupakan diet yang sangat populer untuk perawatan penyakit ginjal. Diet

tersebut mengandung kalori 2200 kal, protein 17 gram, cairan 500 ml, dan natrium 12

mmol.4,5

Tabel 2: Diet G-G (Giordano-Giovanetti)4

Macam bahan makanan jumlah

Makan pagi

Jam 10.00

Makan siang

Jam 16.00

Makan malam

Menjelang tidur

Bubur oatmeal

Oats

Double cream

Air

Gula

Toast tanpa garam

Mentega tanpa garam

Teh dengan 10 ml susu

Cairan glukosa polimer

Daging ayam

Beras

Sayuran protein rendah*

Buah protein rendah*

Mentega tanpa garam

Air jeruk dengan gula

Biskuit tanpa garam

Telur rebus ½ matang

Toast tanpa garam

Buah rendah protein

Es krim**

Susu dengan gula

Biskuit tanpa garam

5 gram

50 gram

40 gram

Secukupnya

30 gram

Secukupnya

80 ml

50 ml

25 gram

30 gram

30 gram

30 gram

Secukupnya

40 ml

10 gram

1 butir

30 gram

30 gram

90 ml

10 gram

Page 4: Nutrisi Pada GGK

* sayur seperti tomat, terung, timun, wortel, buncis, dan bawang. Buah-buahan

seperti nenas, apel, jeruk, pears.4

** Es krim dibuat dari: 25 ml krim, 25 ml minyak, 25 gram gula, dan 10 ml air4

Diet rendah protein telah terbukti dapat memperlambat progresifitas gagal

ginjal. Gejala-gejala uremia akan hilang bila protein dibatasi, asalkan keperluan energi

dapat dicukupi dengan baik. Diet rendah protein dianggap akan mengurangi akumulasi

akhir metabolisme protein, yaitu ureum dan toksin uremik yang lain. Selain itu telah

terbukti pula bahwa diet tinggi protein akan mempercepat timbulnya glomerulosklerosis

sebagai akibat meningkatnya beban kerja glomerulus (hiperfiltrasi glomerulus) dan

fibrosis interstitial. Protein yang diberikan 0,6 gram/ kg BB/ hari.1,6,7

Macam diet dan indikasi pemberian, Menurut keadaan penderita dan berat

penyakit dapat diberikan:5

A. Diet rendah protein I : 20 gram protein

B. Diet rendah protein II : 40 gram protein

C. Diet rendah protein sedang : 60 gram protein

a. Diet rendah protein I : 20 gram protein

Diberikan kepada penderita gagal ginjal kronis dengan kagagalan faal

ginjal berat dengan CCT 5-20 ml/menit dan ureum darah diatas 100 mg%.5

Bentuk makanan tergantung penderita : dapat cair, saring atau lunak.

Makanan ini kurang dalam kalori, protein, kalsium, besi dan tiamin.8

Tabel 3; Diet rendah protein I : 20 gram5

Waktu Bahan makanan Berat (grm) Urt*

Pagi

10.00

Siang

Maezena

Minyak

Gula pasir

Tepung susu whole

Maezena

Gula pasir

Minyak

Beras

Telur

20

10

30

10

10

25

10

25

50

4 sdm

1 sdm

3 sdm

2 sdm

2 sdm

2,5 sdm

1 sdm

½ gls tim

1 btr

Page 5: Nutrisi Pada GGK

16.00

Sore

20.00

Sayuran

Buah

Minyak

Gula pasir

Maezena

Gula pasir

Minyak

Beras

Daging

Sayuran

Buah

Minyak

Gula pasir

Gula pasir

75

100

10

10

10

25

10

25

25

75

100

10

10

20

¾ gls

1 ptg

1 sdm

1 sdm

2 sdm

2,5 sdm

1 sdm

½ gls tim

1 ptg kcil

¾ gls

1 ptg

1 sdm

1 sdm

2 sdm

*ukuran rumah tangga

Contoh menu diet rendah protein I:5

Pagi : bubur maezena, susu

10.00 : kue talam, teh manis

Siang : bubur/ nasi tim, telur ceplok, tumis sayuran, pepaya, teh manis

16.0 : agar nenas, teh manis

Sore : bubur/nasi tim, daging, sup sayuran, pisang, teh manis

20.0 : sirup

b. Diet rendah protein II : 40 gram protein

Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet rendah protein I, atau

pada kegagalan faal ginjal kronis yang tidak terlalu berat (CCT ; 20-30

ml/menit).5

Tabel 4 ; Diet rendah protein II : 40 gram5

Waktu Bahan makanan Berat (grm) Urt*

Pagi

Beras

Telur

Sayuran

50

50

50

1 gls tim

1 btr

½ gls

Page 6: Nutrisi Pada GGK

10.00

Siang

16.00

Sore

20.00

Minyak

Gula pasir

Tepung susu whole

Maezena

Gula pasir

Minyak

Beras

Daging

Sayuran

Buah

Minyak

Gula pasir

Maezena

Gula pasir

Minyak

Beras

Daging

Sayuran

Buah

Minyak

Gula pasir

Tepung susu whole

Gula pasir

10

20

20

10

20

10

50

25

75

100

10

10

10

20

10

50

25

75

100

10

10

20

20

1 sdm

2 sdm

4 sdm

2 sdm

2 sdm

1 sdm

1 gls tim

1 ptg kcl

¾ gls

1 ptg

1 sdm

1 sdm

2 sdm

2 sdm

1 sdm

1 gls tim

1 ptg kcl

¾ gls

1 ptg

1 sdm

1 sdm

4 sdm

2 sdm

*ukuran rumah tangga

Contoh menu diet rendah protein II:5

Pagi : nasi tim, telur ceplok, tumis labu siam, susu

10.0 : kue talam, teh manis

Siang : nasi tim, ikan panggang, ca sayur, pepaya, teh manis

16.0 : agar nenas, teh manis,

Sore : nasi tim, daging, sup sayuran, pisang, teh manis

20.0 : pisang susu

c. Diet protein sedang : 60 gram protein

Page 7: Nutrisi Pada GGK

Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet rendah protein II atau

pada penderita kegagalan faal ginjal kronis ringan ( CCT ; 30-50 ml/menit), atau

pada penderita yang menjalani dialisa.

Pembagian makanan sehari5

Tabel 5 : Diet rendah protein sedang: 60 grm5

Waktu Bahan makanan Berat (grm) Urt*

Pagi

10.00

Siang

16.00

Sore

20.00

Beras

Telur

Sayuran

Minyak

Gula pasir

Tepung susu whole

Maezena

Gula pasir

Minyak

Beras

Daging

Telur

Sayuran

Buah

Minyak

Maezena

Gula pasir

Minyak

Beras

Daging

Telur

Sayuran

Buah

Minyak

Tepung susu whole

Gula pasir

50

50

50

10

10

20

10

20

10

50

50

25

75

100

10

10

20

10

50

20

25

75

100

10

20

10

1 gls tim

1 btr

½ gls

1 sdm

1 sdm

4 sdm

2 sdm

2 sdm

1 sdm

1 gls tim

1 ptg sdg

½ btr

¾ gls

1 ptg

1 sdm

2 sdm

2 sdm

1 sdm

1 gls tim

1 ptg sdg

½ btr

¾ gls

1 ptg

1 sdm

4 sdm

1 sdm

Page 8: Nutrisi Pada GGK

Buah 100 1 ptg

*ukuran rumah tangga

Contoh menu diet rendah protein sedang:5

Pagi : nasi tim, telur ceplok, tumis labu siam, susu

11.0 : kue talam, teh manis

Siang : nasi tim, ikan panggang, ca sayur, pepaya, teh manis

17.0 : agar nenas, teh manis,

Sore : nasi tim, daging, sup sayuran, pisang, teh manis

21.0 : pisang susu.8,9

2. Cairan

Babarapa ahli berpendapat intake cairan yang banyak dan output urine yang

tinggi menjamin eksresi urea yang maksimal. Umumnya tidak diperlukan pembatasan

masukan cairan, dan pada kenyataannya pasien gagal ginjal dianjurkan untuk

mendapat cukup cairan. Ahli lain berpendapat karena jumlah urin yang keluar sedikit

sekali, maka pembatasan cairan dalam diet mutlak dilakukan. Jumlah cairan yang

diperlukan disesuaikan dengan jumlah cairan yang keluar baik sebagai urine atau

melalui jalan lain.6,7,8

3. Sodium

Biasanya yang dipakai adalah garam sodium kllorida. Hanya 10 % ditemukan

dalam makanan segar, sisanya ditambahkan sebagai sodium clorida atau sodium

bikarbonat dalam masakan. Makanan kaya sodium seperti: keju, daging, ikan,

margarin, dll. Diet sangat rendah garam, dengan makanan yang dimasak bebas garam,

tidak pernah direkomendasikan dalam gagal ginjal.keberadaan cairan dalam tubuh

dan tingginya tekanan darah harus diatur dengan membatasi sodium 100 mmol

perhari. Diperbolehkan menggunakan garam dalam masakan tapi tetap menjauhi

makanan yang memiliki kadar garam sangat tinggi, dan penambahan garam setelah

makanan dimasak.8,9

Beberapa obat hipertensi bekerja dengan baik jika dikombinasikan dengan

pembatasan intake garam. Pembatasan garam juga diperlukan ketika sodium

bikarbonat digunakan untuk mengoreksi kadar keasaman dalam tubuh. Intake sodium

Page 9: Nutrisi Pada GGK

tergantung kadarnya dalam serum dan urine. Pembatasan sodium diperlukan karena

edema, hipertensi, dan pada pasien dengan gagal jantung. Pasien tanpa dialisis,

dengan hipertensi diperbolehkan menggunakan tidak lebih dari 1 grm sodium. Tapi

pasien dengan dialisis biasanya diperbolehkan menggunakan 1,5 sampai 2 gram

sodium dalam dietnya.7,8,9

4. Potasium (kalium)

Biasanya potasium dibatasi sampai 1 mmol/kg per berat badan. Pada gagal

ginjal kronik biasanya diikuti dengan kiperkalemia, sehingga intake dari kalium perlu

dibatasi. Kalium banyak terdapat pada daging, susu, buah-buahan seperti: pisang,

jeruk, alpukat,anggur, nanas segar, kiwi, kentang.8

5. Energi

Karbohidrat dan lemak harus dipenuhi sebagai sumber energi, karena pada

keadaan kekurangan energi maka protein dalam tubuh akan dikatabolisme untuk

dijadikan energi dan akan meningkatkan urea dalam darah dengan cepat. Untuk

dewasa kalori diperlukan sekitar 35-50 kkal perkilogram berat badan, untuk anak 80-

110 kkal/kg, dan bayi 100-120 kkal/kg7,8

6. Phospat

Terlalu banyak phospat dalam darah (hiperphospatemia) biasanya menjadi

masalah pada keadaan gagal ginjal yang telah lanjut meskipun retensi pospat terjadi

sebelum kadarnya sangat tinggi dalam darah. Diet pada gagal ginjal secara otomatis

harus membatasi fosfat, peningkatan kadar fosfat dalam darah dapat dikurangi dengan

obat-obatan pengikat fosfat, obat-obatan ini mengikat fosfat dalam makanan didalam

usus sehingga penting pemberiannya sebelum makan. Obat yang biasa dipakai adalah

calsium carbonat, calcium acetat, dan aluminium hidroksida. Makanan yang

mengandung fosfat adalah: makanan berprotein terutama keju dan susu.7,8,9