NSAID

4
NSAID Obat anti inflamasi dibagi menjadi dua, yaitu Steroid dan AINS. Obat anti inflamasi (anti radang) non steroid, atau yang lebih dikenal dengan sebutan NSAID (Non Steroidal Anti- inflammatory Drugs)/AINS adalah suatu golongan obat yang memiliki khasiat analgesik (pereda nyeri), anti piretik (penurun panas), dan anti inflamasi (anti radang). Istilah "non steroid" digunakan untuk membedakan jenis obat-obatan ini dengan steroid, yang juga memiliki khasiat serupa. AINS bukan tergolong obat-obatan jenis narkotika. Inflamasi adalah salah satu respon utama dari system kekebalan tubuh terhadap infeksi atau iritasi. Adapun tanda – tanda inflamasi adalah : Tumor atau membengkak Calor atau menghangat Dolor atau nyeri Rubor atau memerah Functio laesa atau daya pergerakan menurun dan kemungkinan disfungsi organ atau jaringan2

description

NSAID

Transcript of NSAID

NSAIDObat anti inflamasi dibagi menjadi dua, yaitu Steroid dan AINS. Obat anti inflamasi (anti radang) non steroid, atau yang lebih dikenal dengan sebutan NSAID (Non Steroidal Anti-inflammatory Drugs)/AINS adalah suatu golongan obat yang memiliki khasiat analgesik (pereda nyeri), anti piretik (penurun panas), dan anti inflamasi (anti radang). Istilah "non steroid" digunakan untuk membedakan jenis obat-obatan ini dengan steroid, yang juga memiliki khasiat serupa. AINS bukan tergolong obat-obatan jenis narkotika. Inflamasi adalah salah satu respon utama dari system kekebalan tubuh terhadap infeksi atau iritasi. Adapun tanda tanda inflamasi adalah : Tumor atau membengkak Calor atau menghangat Dolor atau nyeri Rubor atau memerah Functio laesa atau daya pergerakan menurun dan kemungkinan disfungsi organ atau jaringan2

Gambar 1 Mekanisme Kerja Anti Inflamasi Non Steroid

1. Efek samping AINS mempunyai efek samping pada tiga sistem organ yaitu saluran cerna, ginjal, dan hati. Efek yang paling sering adalah tukak peptik (tukak duodenum dan tukak lambung) yang kadang kadang terjadi anemia sekunder karena perdarahan saluran cerna. Ada dua mekanisme iritasi lambung, iritasi yang bersifat lokal menimbulkan difusi asam lambung ke mukosa dan menyebabkan kerusakan jaringan, iritasi dan perdarahan secara sistemik akan melepaskan PGE2 dan PGI2 yang akan menghambat sekresi asam lambung dan merangsang sekresi mukus usus halus. Efek samping lain adalah gangguan fungsi trombosit akibat pemnghambatan biosistesis tromboksan A2 (TXA2) yang berakibat bertambahnya panjang waktu perdarahan.Penghambatan biosintesis PG di ginjal menyebabkan gangguan homeostasis. Pada orang normal gangguan ini tidak begitu berpengaruh pada fungsi ginjal. Namun , pada pasien hupovolemia, gagal jantung, sirosis hepatis, aliran darah gijal dan kecepatan filtrasi glomerolus akan berkurang, bahkan dapat terjadi gagal ginjal akut. Pada beberapa orang dapat terjadi hipersensitivitas. Reaksi ini umumnya dapat berupa rhinitis vasomotor, urtikaria, asma bronkial, hipotensi, sampai presyok dan syok. 2. Golongan obat NSAID Turunan Para Aminofenol (Paracetamol) Turunan Salisilat (Aspirin) Turunan Pirazolon (fenilbutazon) Turunan asam fenil propionat (Ibuprofen) Turunan indol (Indometasin ) Turunan asam antralinat (asam mefenamat, diklofenak) Turunan oksikam (Piroksikam) Di samping itu juga terdapat obat obat AINS untuk penyakit pirai (gout) seperti, kolkisin, allopurinol, dan lain lain.Pada saat ini NSAID dikelompokan berdasarkan selektifitas hambatannya pada penemuan dua bentuk enzim constitutive cyclooxygenase-1 (COX-1) dan inducible cycloocygenase-2 (COX-2).COX-1 selalu ada diberbagai jaringan tubuh dan berfungsi dalam mempertahankan fisiologi tubuh seperti produksi mukus di lambung tetapi sebaliknya ,COX-2 merupakan enzim indusibel yang umumnya tidak terpantau di kebanyakan jaringan, tapi akan meningkat pada keadaan inflamasi atau patologik. AINS yang bekerja sebagai penyekat COX akan berikatan pada bagian aktif enzim, pada COX-1 dan atau COX -2, sehingga enzim ini menjadi tidak berfungsi dan tidak mampu merubah asam arakidonat menjadi mediator inflamasi prostaglandinAINS yang termasuk dalam tidak selektif menghambat sekaligus COX-1 dan COX-2 adalah ibuprofen, indometasin dan naproxen. Asetosal dan ketorokal termasuk sangat selektif menghambat menghambat COX-1. Piroxicam lebih selektif menyekat COX-1, sedangkan yang termasuk selektif menyekat COX-2 antara lain diclofenak, meloxicam, dan nimesulid. Celecoxib dan rofecoxib sangat selektif menghambat COX-2.