Normalitas, Molaritas Dan Molalitas

12
Konsentrasi Larutan Ditulis oleh Redaksi chem-is-try.org pada 02-05-2009 Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut. Menyatakan konsentrasi larutan ada beberapa macam, di antaranya: 1. FRAKSI MOL Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan. Fraksi mol dilambangkan dengan X. Contoh: Suatu larutan terdiri dari 3 mol zat terlarut A den 7 mol zat terlarut B. maka: X A = n A / (n A + n B ) = 3 / (3 + 7) = 0.3 X B = n B /(n A + n B ) = 7 / (3 + 7) = 0.7 * X A + X B = 1 2. PERSEN BERAT Persen berat menyatakan gram berat zat terlarut dalam 100 gram larutan. Contoh: Larutan gula 5% dalam air, artinya: dalam 100 gram larutan terdapat : - gula = 5/100 x 100 = 5 gram - air = 100 – 5 = 95 gram 3. MOLALITAS (m) Molalitas menyatakan mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.

Transcript of Normalitas, Molaritas Dan Molalitas

Page 1: Normalitas, Molaritas Dan Molalitas

Konsentrasi LarutanDitulis oleh Redaksi chem-is-try.org pada 02-05-2009

Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut.Menyatakan konsentrasi larutan ada beberapa macam, di antaranya:

1. FRAKSI MOL

Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan.

Fraksi mol dilambangkan dengan X.

Contoh:Suatu larutan terdiri dari 3 mol zat terlarut A den 7 mol zat terlarut B. maka:

XA = nA / (nA + nB) = 3 / (3 + 7) = 0.3

XB = nB /(nA + nB) = 7 / (3 + 7) = 0.7

* XA + XB = 1

2. PERSEN BERAT

Persen berat menyatakan gram berat zat terlarut dalam 100 gram larutan.

Contoh:Larutan gula 5% dalam air, artinya: dalam 100 gram larutan terdapat :

- gula = 5/100 x 100 = 5 gram

- air = 100 – 5 = 95 gram

3. MOLALITAS (m)

Molalitas menyatakan mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.

Contoh:Hitunglah molalitas 4 gram NaOH (Mr = 40) dalam 500 gram air !

- molalitas NaOH = (4/40) / 500 gram air = (0.1 x 2 mol) / 1000 gram air = 0,2 m

4. MOLARITAS (M)

Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.

Page 2: Normalitas, Molaritas Dan Molalitas

Contoh:Berapakah molaritas 9.8 gram H2SO4 (Mr= 98) dalam 250 ml larutan ?

- molaritas H2SO4 = (9.8/98) mol / 0.25 liter = (0.1 x 4) mol / liter = 0.4 M

5. NORMALITAS (N)

Normalitas menyatakan jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1 liter larutan.Untuk asam, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion H+.Untuk basa, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion OH-.

Antara Normalitas dan Molaritas terdapat hubungan :

N = M x valensi

MOLARITAS,MOLALITAS dan NORMALITAS (KIMIA)

MOLARITAS

Dalam ilmu kimia, molaritas (disingkat M) salah satu ukuran

konsentrasi larutan. Molaritas suatu larutan menyatakan jumlah mol suatu

zat per liter larutan. Misalnya 1.0 liter larutan mengandung 0.5 mol

senyawa X, maka larutan ini disebut larutan 0.5 molar (0.5 M). Umumnya

konsentrasi larutan berair encer dinyatakan dalam satuan molar.

Keuntungan menggunakan satuan molar adalah kemudahan perhitungan

dalam stoikiometri, karena konsentrasi dinyatakan dalam jumlah mol

(sebanding dengan jumlah partikel yang sebenarnya). Kerugian dari

penggunaan satuan ini adalah ketidaktepatan dalam pengukuran volum.

Selain itu, volum suatu cairan berubah sesuai temperatur, sehingga

molaritas larutan dapat berubah tanpa menambahkan atau mengurangi

zat apapun. Selain itu, pada larutan yang tidak begitu encer, volume

molar dari zat itu sendiri merupakan fungsi dari konsentrasi, sehingga

hubungan molaritas-konsentrasi tidaklah linear.

Molaritas Larutan

Larutan : campuran homogen

Larutan terdiri atas zat terlarut (solute) dan

pelarut (solvent).

Ada larutan encer, dan larutan pekat.

Untuk menyatakan kepekatan (konsentrasi)

larutan, salah satunya, digunakan MOLARITAS atau

Page 3: Normalitas, Molaritas Dan Molalitas

KEMOLARAN.

atau

M = Molaritas

V = Volume larutan

n = mol

notasi lain :

Keterangan :

M = Molaritas

gram = gram zat terlarut

Mr = Mr zat terlarut

v= volume larutan (dalam

Molalitas (m)

Konsentrasi suatu larutan dapat kiya nyatakan dengan beberapa besaran.

Kita mungkin lebih familiar menggunakan besaran molaritas (M). Selain

menggunakan molaritas, kita dapat menyatakan konsentrasi

menggunakan besaran molalitas (m). Molalitas dinyatakan sebagai jumlah

mol suatu zat terlarut di dalam 1000 gram pelarut. Untuk menghitung

molalitas, dapat menggunakan rumus berikut.

dimana:

m = molalitas (molal)

gr = massa zat terlarut (gram)

p = massa pelarut (gram)

Contoh Soal:

12 gram urea (Mr = 60) dilarutkan ke dalam 500 ml air. Tentukan

molalitas urea tersebut!

Jawab:

Tags: kimia molalitas, molalitas, molalitas kimia, molalitas senyawa,

molalitas unsur, molalitas zat

FRAKSI MOL

Page 4: Normalitas, Molaritas Dan Molalitas

Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen

dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan.

Fraksi mol dilambangkan dengan X.

Contoh:

Suatu larutan terdiri dari 3 mol zat terlarut A den 7 mol zat terlarut B.

maka:

XA = nA / (nA + nB) = 3 / (3 + 7) = 0.3

XB = nB /(nA + nB) = 7 / (3 + 7) = 0.7

* XA + XB = 1

PERSEN BERAT

Persen berat menyatakan gram berat zat terlarut dalam 100 gram larutan.

Contoh:

Larutan gula 5% dalam air, artinya: dalam 100 gram larutan terdapat :

- gula = 5/100 x 100 = 5 gram

- air = 100 - 5 = 95 gram

MOLALITAS (m)

Molalitas menyatakan mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.

Contoh:

Hitunglah molalitas 4 gram NaOH (Mr = 40) dalam 500 gram air !

- molalitas NaOH = (4/40) / 500 gram air = (0.1 x 2 mol) / 1000 gram air =

0,2

MOLARITAS (M)

Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.

Contoh:

Berapakah molaritas 9.8 gram H2SO4 (Mr= 98) dalam 250 ml larutan ?

- molaritas H2SO4 = (9.8/98) mol / 0.25 liter = (0.1 x 4) mol / liter = 0.4 M

NORMALITAS (N)

Normalitas menyatakan jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1 liter

larutan.

Untuk asam, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion H+.

Untuk basa, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion OH-.

Antara Normalitas dan Molaritas terdapat hubungan :

N = M x valensi

Page 5: Normalitas, Molaritas Dan Molalitas

Normalitas

Kata Kunci: gram ekivalen, normalitas zat

Ditulis oleh Zulfikar pada 13-06-2010

Normalitas yang bernotasi (N) merupakan satuan konsentrasi yang sudah

memperhitungkan kation atau anion yang dikandung sebuah larutan.

Normalitas didefinisikan banyaknya zat dalam gram ekivalen dalam satu

liter larutan. Secara sederhana gram ekivalen adalah jumlah gram zat

untuk mendapat satu muatan.

Sebagai contoh: 1 mol H2SO4 dalam 1 liter larutan, H = 1, S = 32 dan O =

16, kita dapat tentukan gram ekivalennya. Dalam hal ini kita telah

mengenal konsep ionisasi. 1 mol H2SO4 = 98 gram. (Ingat konsep mol).

Untuk mendapatkan larutan 1 N, maka zat yang dibutuhkan hanya 49

gram H2SO4 dilarutkan kedalam 1 Liter air, karena dengan 49 gram atau

0.5 molar sudah dihasilkan satu muatan dari zat-zat yang terionisasi.

Konsentrasi

Definisi konsentrasi adalah banyaknya jumlah zat terlarut (Solut) didalam

pelarutnya (Solvent). Ada banyak pernyataan yang dapat menyatakan

konsentrasi. Mari kita bahas satu per satu.

1. Molaritas (M)

Perhitungan molaritas adalah sebagai berikut:

Satuan dari molaritas yang biasa digunakan adalah mol L-1 atau mmol mL-

1 sehingga dapat dinyatakan dengan satuan M.

Page 6: Normalitas, Molaritas Dan Molalitas

2. Molalitas (m)

Perhitungan molalitas adalah sebagai berikut:

Satuan dari molalitas yang biasa digunakan adalah mol kg-1 atau sering

dinyatakan dalam satuan m.

3. Fraksi Mol (X)

Perhitungan fraksi mol adalah sebagai berikut (Zat A didalam pelarut B):

Apabila terdapat 2 zat, maka XB dapat dinyatakan dengan 1 – XA. Karena

fraksi mol menyatakan bagian mol suatu zat per keseluruhan mol dalam

suatu zat.

4. Persen Massa Per Massa (%m/m atau %b/b)

Perhitungan persen massa per massa adalah sebagai berikut (Zat A

didalam pelarut B):

5. Persen Volume Per Volume (%v/v)

Perhitungan persen volume per volume adalah sebagai berikut (Zat A

didalam pelarut B):

Page 7: Normalitas, Molaritas Dan Molalitas

6. Persen Massa Per Volume (%m/v atau %b/v) atau Densitas (ρ)

Perhitungan densitas adalah sebagai berikut (Zat A didalam pelarut B):

Satuan densitas yang biasa digunakan adalah gram mL-1 atau kg L-1

7. Part Per Million (ppm)

Perhitungan Part Per Million adalah sebagai berikut (Zat A didalam

pelarut B):

8. Part Per Billion (ppb)

Perhitungan Part Per Billion adalah sebagai berikut (Zat A didalam

pelarut B):

Tambahan:

Untuk PPM dan PPB, “Bagian” yang dimaksud adalah dapat berupa

massa atau volume. Yang terpenting, penyebut dan pembilang harus

sama.

9. Normalitas (N)

Normalitas biasa digunakan di bidang Farmasi maupun Kedokteran.

Page 8: Normalitas, Molaritas Dan Molalitas

Sebelum membahas normalitas, terlebih dahulu kita harus mengetahui

pengertian Ekuivalen. Ekuivalen adalah satuan yang dinyatakan untuk

elektron yang terlibat dalam suatu spesies.

Jika pada konsep mol, kita mengenal massa, mol, dan massa molar. Maka

dalam pembahasan ini cukup menambahkan kata “Ekuivalen” pada

ketiga variabel tersebut. Di bidang farmasi, gram ekuivalen dikenal

dengan “grek”.

Sebagai contoh adalah:

27 gram Magnesium didalam larutannya. Memiliki massa 27 gram, massa

ekuivalen 54 gram, massa molar 13, massa molar ekuivalen 26, sebesar 2

mol dan 4 mol ekuivalen.

Mengapa dapat dinyatakan seperti itu?

Karena apabila direduksi, terdapat 2 elektron yang terlibat.

Mg2+ + 2e- --> Mg.

Normalitas adalah molaritas pada elektron yang terlibat didalam suatu

larutan. Terdapat 3 jenis larutan, yaitu asam, basa, dan garam.

Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Untuk Asam:

Acuan normalitas pada larutan asam adalah ion hidrogen (H+).

Asam kuat

H2SO4 --> 2H+ + SO42-

Sehingga apabila diketahui 2 Molar H2SO4, maka Normalitas larutan

tersebut adalah 4 N.

Asam Lemah.

CH3COOH <----> CH3COO- + H+ Ka = 10-5

Page 9: Normalitas, Molaritas Dan Molalitas

Apabila diketahui 0,4 Molar asam asetat, maka Normalitas larutan

tersebut adalah 2 x 10-3 N. Karena sesuai dengan perhitungan pH asam

lemah, yaitu [H+] = (Ka x Ma)1/2. Dan acuan normalitas adalah ion

hidrogen.

Untuk Basa:

Acuan normalitas pada larutan basa adalah ion hidroksida (OH-). Cara

perhitungannya adalah sama dengan perhitungan asam.

Untuk Garam:

Acuan normalitas adalah elektron.

Sebagai contoh adalah KMnO4 dalam suasana Asam:

MnO4- + 8H+ + 5e- à Mn2+ + 4H2O

Setelah disetarakan ternyata terdapat 5 mol elektron yang terlibat dalam

reaksi redoks ini sehingga apabila terdapat 1 M Kalium permanganat,

maka Normalitas larutan tersebut adalah 5 N. Dan apabila diketahui

terdapat 18 gram H2O, maka gram ekuivalen MnO4- adalah 1,25 grek.

Tambahan:

Hubungan antara Molaritas, Persen Berat per Volume, dan Densitas:

Terdapat m% berat per berat suatu zat S dengan densitas ρ g mL-1.

Apabila diketahui Mr zat tersebut adalah Mr, maka Molaritas:

m% = m gram S didalam 100 gram larutan.

Volume larutan adalah:

Volume Larutan = (100/ ρ) g mL-1 = (1/10 ρ) g L

Page 10: Normalitas, Molaritas Dan Molalitas

Mol Solut = (%m/Mr) mol

Sehingga: