file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi...

35
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika membahas atau mempelajari sesuatu yang berhubungan dengan kimia, kata larutan sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Karena dalam ilmu kimia, larutan sering digunakan dalam berbagai aspek pembelajaran. Pada dasarnya, larutan diartikan sebagai campuran homogen yang terdiri dari dua zat / komponen atau lebih dari dua yang komposisinya dapat bervariasi. Komponen dalam larutan terdiri dari dua macam. Yang pertama adalah solvent, yaitu komponen yang terdapat dalam jumlah besar yang sering disebut pelarut.Yang kedua adalah solute, yaitu komponen yang terdapat dalam jumlah kecil yang sering disebut zat terlarut. Konsentrasi suatu larutan dinyatakan sebagai jumlah kandungan solute yang terdapat pada sejumlah larutan atau pelarut.Konsentrasi atau kepekatan dapat dinyatakan dengan satuan molaritas, molalitas, normalitas,ppm, dan sebagainya. 25

Transcript of file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi...

Page 1: file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen massa dan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketika membahas atau mempelajari sesuatu yang berhubungan

dengan kimia, kata larutan sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Karena

dalam ilmu kimia, larutan sering digunakan dalam berbagai aspek

pembelajaran. Pada dasarnya, larutan diartikan sebagai campuran

homogen yang terdiri dari dua zat / komponen atau lebih dari dua yang

komposisinya dapat bervariasi. Komponen dalam larutan terdiri dari dua

macam. Yang pertama adalah solvent, yaitu komponen yang terdapat

dalam jumlah besar yang sering disebut pelarut.Yang kedua adalah solute,

yaitu komponen yang terdapat dalam jumlah kecil yang sering disebut zat

terlarut. Konsentrasi suatu larutan dinyatakan sebagai jumlah kandungan

solute yang terdapat pada sejumlah larutan atau pelarut.Konsentrasi atau

kepekatan dapat dinyatakan dengan satuan molaritas, molalitas,

normalitas,ppm, dan sebagainya.

Dalam ilmu kimia, definisi larutan ini menjadi sangat penting

karena hampir semua reaksi terjadi dalam bentuk larutan. Sedangkan

reaksi kimia yang terjadi dalam bentuk selain larutan sangat sedikit.

Larutan sebenarnya merupakan campuran serba sama, dimana didalam

campuran sendiri terdapat molekul-molekul,atom-atom, atau ion-ion dari

dua zat atau lebih. Oleh karena itu, percobaan mengenai pembuatan

larutan penting dilakukan karena larutan sangat diperlukan.

Dalam pembuatan larutan, baik dari bahan padat, cair, atau gas

dengan menggunakan konaentrasi tertentu, sering dihasilkan yang tidak

diinginkan praktikan. Maka dari itu, praktikum ini diperlukan agar tecapai

kesepakatan bersama tentang konsentrasi yang dihasilkan. Jadi, dalam

25

Page 2: file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen massa dan

pembuatan larutan harus dilakukan dengan seteliti mungkin dan metode

perhitungan yang digunakan harus tepat dan benar, sehingga hasil yang di

dapat sesuai dengan yang diharapkan.

Lebih dari itu, praktikan diharapkan dapat menambah

pengetahuannya dari dasar-dasar pembuatan larutan yang diperoleh dari

praktikum, sehingga apa yang telah didapatkan praktikan dalam

praktikum, suatu saat dapat ditetapkan oleh praktikum, khususnya yang

berhubungan dengan kimia .

1.2 Tujuan Percobaan

- Mengetahui proses pembuatan larutan dengan metode penimbangan

dan pengenceran.

- Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi daya larut suatu zat.

- Mengetahui prinsip dasar pembuatan.

26

Page 3: file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen massa dan

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Reaksi_reaksi kimia biasanya berlangsung antara dua campuran zat,bukan

antara dua zat murni. Salah satu bentuk yang umum dari campuran adalah larutan.

(Yazid, 2005 )

Larutan dapat didefinisikan sebagai campuran homogeny dari dua zat atau

lebih yang terdispersi sebagi molekul ataupun ion yang komposisinya dapat

berfariasai.Disebut homogen karena komposisinya dari larutan begitu seragan

(satu fasa) segingga tidak dapat diamati bagian_bagian komponen penyusunnya

meskipun degan mikroskop uttra.Dalam campuran heterogen,

permukaan_permukaan tertentu dapat di amati antara fase_fase yang terpisah.

(Yazid,2005)

Suatu larutan terdiri dari dua komponen yang penting. Biasanya salah satu

komponen yang mengandung jumlah zat terbanya di sebut sebagai

pelarut(solvent). Sedangkan komponen lainnya yang mengandung jumlah zat

sedikit disebut zat terlarut(solute).kedua komponen dalam larutan tergantung

komposisinya.(Yazid,2005)

Larutan dapat berupa gas,cairan, atau pedatan. Larutan gas di buat degan

mencampur satu gas dalam gas lainnya. Karena semua gas bercampur dalam

semmua perbandinngan, maka setiap campuran gas adlah homogeny dan ia

merupakan larutan ( Sastrohamidjojo,2001)

Larutan cairan disebut dengan melarutkan gas, cairan, atau padatan dalam

suatu cairan. Jika sebagai cairan adalah air, maka larutan disebut larutan berair.

( Sastrohadjojo,2001)

Larutan padatan-padatan dalam mana satu komponen terdistribisi tak

beraturan pada atom atau molekul dari komponen lainnya. Larutan padatan sangat

penting dalam kkehidupan sahari=hari dan unsure atau lebih yang mempunyai

alloy. Alloy dapat didefinisikan ssebagai campuran dua unsure atau lebih yang

mempunya sifat-sifat logam.( Sastohamidjojo, 2001)

27

Page 4: file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen massa dan

Untuk menyyatakan komposisi larutan secara kuantitatif digunakan

konsentrtasi. Konsentrasi adlah perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah

pelarut ,di nyatakan dalam satuan volume (berat,mol) zat terlarut alam sejumlah

volume tertentu daari pelarut. Berdasaran hal ini muncul satuan-satuan

konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen

massa dan persen volume .(Syukri,1999)

Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu harus diperhatikan:

1. Apabila dari padatan, pahami terlebih dahulu satuannya di inginkan,Berapa

volume atau massa larutan yang akan dibuat.

2. M1V2 = M2 V2.

Konsentrasi

Sifat-difat larutan, misalnnya warna dari larutan zat warna atau mamisnya

larutan gula,tergantung pada konsentrasi larutan.

Ada beberapa cara untuk menyatakan konsentrasi, yaitu:

1. Mol fraksi adalah perbandingan dari jumlah mol dari satu komponen

denggan jumlah total mol dalam larutan.

2. Molaritas dari solute adalah jumlah mol solute per liter larutan ddan

biasanya di lambangkan dengan M.

3. Molarritas dari suatu solute adalah jumlah mol solute per 1000 gram

solvent.

4. Normalitas dari suatu solute adalah jumlah gram kuivalen solute per liter

larutan. Biasanya ditulis dengan lambang N.

5. Persen dari solte dapat ddinyatakan sebagai persen berat atau persen

Volume. Sebagai contoh,3%berat H2O2 adalah 3 gram H2O2 tiap 100 gram

larutan, sedangkan 12% volume alcohol dan suatu larutan yang dibuat dari

12 ml alcohol dan solvent ditambahkan hingga volume menjadi 100 ml

(Sastrohamidjojo,2001).

28

Page 5: file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen massa dan

Rumus-rumus dari satuan-satuan konsentrasi adalah sebagai berikut:

1. Mol Fraksi

XA =

nA(nA + nB ) XB =

nB(nA + nB)

Xtotal = XA + XB = 1

2. Molaritas (M)

M =

mol zat terlarutV L larutan atau M =

grMrx1000V ml

3. Molalitas (m)

m =

mol zat terlarutKg pelarut

atau m =

grMr

x 1000P

4. Normalitas (N)

N = M x Elektron valensi

5. Persen Berat dan Persen volume =

% b/b =

gr zat terlarutgr larutan x 100%

% v/v =

ml zat terlarutml larutan x 100%

6. PPM (Part per million)

ppm =

berat zat terlarutberat larutan x 106 atau 1 ppm =

1 mg zat terlarut1 L larutan

29

Page 6: file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen massa dan

Cara pembuatan larutan

Di laboratorium, seringkali dibutuhkan larutan dalam volume dan

kemolaran tertentu. Zat yang terdapat di laboratorium atau di toko adalah zat

padat murni atau larutan pekat. Oleh sebab itu, kita harus dapat membuat suatu

larutan dari padatan atau larutan pekatnya. Akan tetapi, sebelum bekerja harus

dihitung dulu jumlah padatan dan larutan pekat yang dibutuhkan. Zat padat yang

akan dilarutkan harus ditimbang terlebh dahulu dan kemudian diberi pelarut

sampai volume yang diinginkan. ( Syukri, 1999)

Larutan encer dapat dibuat dari larutan pekat dengan mengambil sejumlah

larutan pekat dan ditambah air sampai volume tertentu . Jumlah larutan pekat yang

diambil dan air yang ditambahkan harus dihitung dengan rumus :

M1 V1 = M2 V2

M1 dan M2 adalah kemolaran larutan pekat dan larytan encer, sedangkan V1 dan

V2 adalah volume larutan pekat dan larutan encer. (Syukri, 1999)

Pembentukan larutan

Apabila zat padat atau cairan larut dalam cairan, maka dalam campuran

terjadi gaya tarik- menarik antarmolekul (intermolekul) zat terlarut dan pelarut.

Selain itu juga terdapat gaya tarik di dalam molekul (intermolekul) itu sendiri,

yang menyebabkan molekul atau ionnya masih tetap bersatu. (Yazid, 2005)

Dua senyawa dapat bercampur (misible) lebih mudah bila gaya tarik antara

molekul solute dan solvent semakin besar. Besarnya gaya tarik antara molekulnya

termasuk dalam kelompok yang sama (misalnya air dan etanol), maka keduanya

akan saling melarutkan. Sedangkan bila kekuatan gaya tarik antara molekulnya

berbeda jenis (misalnya air dan heksana), maka tidak saling melarutkan. (Yazid,

2005)

Dalam ilmu kimia dikenal suatu ungkapan ”Like dissolves like” yaitu jika

molekul solute dan solvent mirip, maka akan mudah bagi keduanya untuk saling

30

Page 7: file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen massa dan

menggantikan sehingga mudah bercampur. Secara umum, terdapat kenenderungan

kuat bagi senyawa non polar untuk larut dalam pelarut yang bersifat non polar,

dan senyawa kovalen polar atau senyawa ion larut ke dalam pelarut polar. Dengan

perkataan lain ”sejenis melarutkan sejenis”, dimana ”sejenis” disini menunjukkan

persamaan dalam hal kekuatan gaya tarik antar molekulnya. (Yazid, 2005)

Zat-zat tak larut

Suatu zat dikatakan tak larut (insoluble), jika zat tersebut larut sangat

sedikit zat , misalnya kurang dari 0,1 gram zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.

Pada dasarnya tidak ada zat yang bersifat mutlak tak larut dalam pelarut tertentu.

Namun kebanyakan zat padat yang terbentuk dengan ikatan kuat seperti logam-

logam, kaca, plastik, batuan silikat dan mineral praktis tidak larut dalam cairan

biasa. (Yazid, 2005).

Bila dua cairan tak dapat larut satu sama lain, maka keduanya dikatakan

tidak dapat campur (innscible). Contohnya air dan minyak, bila keduanya

dicampur akan membentuk dua lapisan yang terpisah. Molekul air saling menarik

begitu kuat berdasarkan ikatan hidrogen, sehingga molekul non polar seperti

minyak terperas keluar menuju lapisan atas. Minyak akan mengapung karena

rapatannya lebih rendah. Air yang bersifat polar cenderung tidak melarutkan

molekul-molekul minyak, tetapi tertarik berdasarkan gaya london atau interaksi

dipol-dipol. (Yazid, 2005)

Molekul-molekul lain dapat larut baik dengan air bila sama-sama bersifat

polar atau ionik. Paling tidak molekul tersebut harus mempunyai otom hidrogen

yang terikat pada atom yang sangat elektronegatif (F, O, dan N) seperti asam

florida (HF), amoniak (NH3), dan etanol (C2H5OH). (Yazid, 2005)

Kelarutan

Suatu zat dapat larut dalam pelarut tertentu, tetapi jumlahnya selalu

terbatas. Batas itu disebut kelarutan. Kelarutan adalah jumlah zat terlarut yang

31

Page 8: file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen massa dan

dapat larut daam sejumlah pelarut pada suhu tertentu sampai membentuk larutan

jenuh. (Yazid. 2005)

Kelarutan suatu zat dapat ditentukan dengan menimbang zat yang akan

ditentukan kelarutannya, kemudian dilarutkan. Misalnya dalam 100 ml pelarut.

Jumlah zat yang ditimbang harus diperkirakan dapat membentuk larutan lewat

jenuh yang ditandai masih terdapatnya zat yang tidak larut didasar wadah setelah

dilakukan pengocokan dan didiamkan. Setelah terjadi kesetimbangan antara zat

padat yang larut dan yang tidak larut, padatan yang tidak larut lalu disaring dan

ditmbang. Selisih berat awal dan berat padatan yang tidak larut merupakan

kelarutan zat tersebut dalam 100 ml pearut. (Yazid, 2005)

Larutan jenuh dan tidak jenuh

Pengertian kelarutan digunakan dalam beberapa paham. Kelarutan

menyatakan pengertian secara kualitatif dari proses larutan. Kelarutan juga

digunakan secara kuantitatif untuk menyatakan posisi dari lautan. Suatu larutan

dinyatakan merupakan larutan tidak jenuh jika solute dapat ditambahakan untuk

memperoleh berbagai larutan yang berbeda dalam konsentrasinya. Dalam banyak

hal, ternyata proses penambahan solute tidak dapat berlangsung secara tidak

terbatas. Suatu keadaan akan dicapai dimana paenambahan soute pada jumlah

solvent yang tertentu tidak akan menghasilkan larutan lain yang mempunyai

konsentrasi lebih tinggi. Pada keadaan ini, solute tetap tidak terlarut. Hingga

demikian ada batas jumah tertentu dari solute yang dapat terlarut dalam jumlah

solvent yang tertentu. Larutan yang dalam keadaan terbatas ini disebut larutan

jenuh dan konsentrasi dari larutan jenuh disebut kelarutan dari sejumlah solute

dalam jumlah solvent tertentu yang digunakan. (Sastrohamidjojo, 2001)

Jika larutan tidak jenuh, maka solute yang ditambahkan akan lenyap

hingga diperoleh larutan jenuh. Jika larutan adalah jenuh, maka jumlah kelebihan

solute akan tetap tak berubah. Dikatakan sistem dalam keadaan keseimbangan

yang dinamis. Dalam keadaan keseimbangan, pelarutan solute masih terjadi tetapi

diimbangi terbentuknya endapan solute yang keluar dari larutan. Jumlah partikel

solute yang masuk dalam larutan per satuan waktu sama dengan jumlah partikel

32

Page 9: file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen massa dan

solute yang meninggalkan (membentuk endapan) larutan per satuan waktu.

Konsentrasi solvte dalam larutan tetap dan jumlah solute dalam kelebihan tetap.

Suatu larutan jenuh didefinisikan sebagai larutan yang dalam keadaan

keseimbangan dengan solute yang berlebihan. (Sastrohamidjojo, 2001)

Pengaruh suhu dan tekanan pada kelarutan

Daya larut cairan dalam cairan lain sangat berbeda-beda mulai dapat

bercampur sempurna, bercampur sebagian, sampai tidak bercampur sama sekali.

Demikian pula zat padat dalam cairan, mulai ada yang larut sempurna dengan

yang tidak larut. Kelarutan zat selain bergantung dari sifat solute dan solvent, juga

dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. (Yazid, 2005)

1. Pengaruh suhu.

Pengaruh kenaikan suhu pada kelarutn zat berbeda-beda antara yang satu

dengan lainnya. Tetapi pada umumnya kelarutan zat padat dalam cairan

bertambah dengan naiknya suhu, kebanyakan proses pembentukan

larutannya bersifat endoterm. Sebagai perkeculian ada beberapa zat yang

kelarutannya menurun dengan naiknya suhu seprti serium sulfat dan natrium

sulfat karena proses pelarutnya bersifat eksoterm. Bahkan ada zat yang

hampir tidak dipengaruhi oleh suhu seperti NaCl. Berbeda dengan zat padat,

kelarutan suatu gas menurun dengan naiknya suhu. Hal ini disebabkan pada

pembentukan larutannya selalu bersifat eksoterm. Kenaikan suhu akan

memudahkan molekil-molekul ges memisahkan diri untuk menguap

meninggalkan pelarut. Sebagai contoh, gas CO2 berbuih-buih keluar dari

minuman berkarbonat jika cairan ini dipanasi. Bila air ledeng dipanaskan,

udara yang terlarut akan segera keluar sebagai gelembung-gelembung kecil

meninggalkan air. (Yazid, 2005)

2. Pengaruh tekanan

Kelarutan dari semua gas naik jika tekanan parsial dari gas yang terletak

diatas larutan dinaikkan. Secara kuantitatif, hal ini dinyatakan dalam Hukim

33

Page 10: file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen massa dan

Henry (1804), ”Kelarutan suatu gas dalam larutan cair, berbanding lurus

dengan tekanan gas di atas larutan tersebut”. Dengan persamaan Cg = kg.Pg ,

yaitu:

Cg= Konsentrasi atau kelarutan gas dalam cairan

kg = Tetapan Henry

Pg= Tekanan parsial gas

Sebagai contoh, konsentrasi CO2 yang terlarut dalam minuman karbonat

adalah tergantung pada tekanan parsial dari CO2 dalam fase gas. Bila

dibuka, maka tekanan dari karbondioksida turun, yang berarti kelarutan

diturunkan dan gelembung-gelembung CO2 terbentuk dan lepas.

(Sastrohamidjojo, 2001)

Larutan ideal

Larutan ideal adalah larutan yang gaya tarik menarik antara molekul solute

dan solventnya masing-masing. Bila larutan A dan B sama dengan gaya tarik

antara molekul A dan A atau B dan B. Suatu larutan dikatakan ideal, jika

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Homogen pada seluruh kisaran komposisi dari sistem, mulai dari fraksi mol

nol sampai dengan satu (0<x<1)

2. Pada pembentukan larutan dari komponen-kompnennya, tidak ada

perubahan entalpi, artinya panas larutan sebelum dan sesudah pencampuran

adalah sama.

3. Perubahan volume pencampuran sama dengan nol, artinya jumlah volume

larutan sesudah dan sebelum pencampuran sama.

4. Memenuhi Hukum Roult, dengan persamaan

P = X1.P0

Dimana:

34

Page 11: file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen massa dan

P = Tekanan uap jenuh larutan

X1 = fraksi mol pelarut dalam larutan

P0= Tekanan uap parsial pelarut murni

Besarnya tekanan uap parsial masing-masing komponen dalam larutan,

dinyatakan dalam Hukum Roult, dengan bunyi , ”Tekanan uap parsial dari

tiap-tiap komponen dalam larutan, sama dengan tekanan uap komponen

tersebut dalam keadaan murni dikali fraksi molnya. (Yazid, 2005)

Dalam suatu larutan ideal, sifat komponen yang satu akan mempengaruhi

sifat komponen lainnya, sehingga sifat-sifat fisik larutan yang dihasilkan seperti

tekanan uap, titik didih, titik beku adalah rata-rata dari sifat kedua komponen

murninya.larutan ideal sendiri sebenarnya hanya bersifat hipotesis.Kenyataanya

tidak ada larutan yang bersifat demikian.Adanya hanya dapat didekati oleh

larutan nyata yang sangat encer atau dari dua zat dengan struktur kimia yang

hampir sama,seperti campuran pasangan cairan : metanol-etanol, benzena-

tolumaena, n-heksana, n-heptana, etil bromida-etil rodida.(Yazid,2005)

Kemampuan melarut suatu zat di dalam sejumlah pelarut pada suhu

tertentu berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Jumlah maksial zat terlarut

dalam sejumlh pelarut pada suhu tertentu inilah yang disebut kelarutan dari zat

terlarutnya. Berbeda dengan gas-gas, kelarutan gas menurun dengan naiknya suhu

disamping oleh pengaruh tekanan barometer diatas permukaaan larutannya.

Biasanya pernyataan kelarutan zat selalu disertai dengan kondisi suhunya atau bila

tanpa ada nilai suhunya berarti kelarutannya dimaksudkan pada suu kamar,

sedangkan untuk gas, kelarutannya disertai dengan kondisi suhu dan tekanan

udara permukaannya.

35

Page 12: file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen massa dan

BAB 3

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat-alat

- Gelas kimia 100 ml

- Gelas ukur 25 ml

- Labu ukur 25 ml

- Pipet

- Corong kaca

- Batang pengaduk

- Botol kaca

- Neraca analitik

- Sendok atau spatula

3.1.2 Bahan-bahan

- HCl 0,5 M

- NaCl 10 gram

- H2C2O4 1 M

- H2SO4 1 M

- AgNO3 0,1 M

- Akuades

- Tissu

3.2 Prosedur Percobaan

3.2.1 Penimbangan AgNO3 0,1 M

- Dihitung gram AgNO3 yang akan dilarutkan

- Ditimbang

36

Page 13: file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen massa dan

- Dilarutkan dengan akuades sampai 250 ml dalam labu takar

- Dihomogenkan

3.2.2 Pengenceran H2SO4 0,01 M

- Dihitung volume H2SO4 sesuai konsentrasi yang diinginkan

- Diambil H2SO4 pekat dengan pipet voume

- Dilarutkan dalam akuades sampai 100 ml dalam labu takar

- Dihomogenkan

3.2.3 Penimbangan H2C2O4

- Dihitung gram H2C2O4 sesuai konsentrasi yang diinginkan

- Ditimbang

- Dilarutkan dalam akuades sampai 100 ml dalam labu takar

- Dihomogenkan

3.2.4 Pengenceran H2SO4 0,01 M

- Dihitung volume H2SO4

- Diambil 2,5 ml H2SO4 1 M

- Dimasukkan dalam gelas beker

- Dicampurkan akuades sedikit

- Dimasukkan dalam labu ukur

- Ditambahkan akuades sampai batas tera

- Labu ukur ditiup lalu dibolak-balikan

3.2.5 Penimbangan NaCl 100%

- Ditimbang 10 gram NaCl

- Dilarutkan dalam sedikit akuades

- Dimasukkan kedalam labu takar, lalu ditambahkan air

- Diaduk hingga larut

- Dihomogenkan

3.2.6 Pengenceran HCl 0,5 M

- Diambil HCl sebanyak 10 ml

- Ditambahkan akuades secukuonya

37

Page 14: file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen massa dan

- Dimasukkan kedalam labu ukur

- Ditambahkan air lagi sampai tanda batas

- Dihomogenkan

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel Pengamatan

No Perlakuan Pengamatan

1.

2.

3.

Penimbangan AgNO3 0,1M.

- Hitung gram AgNO3.

- Ditimbang.

- Dilarutkan dengan akuades

sampai 250 ml dalam labu

takar.

- Dihomogenkan.

Pengenceran H2SO4 0.01M.

- Dihitung volume H2SO4 sesuai

konsentrasi yang diinginkan.

- Diambil H2SO4 pekat dengan

pipet volume.

- Dilarutkan dalam akuades

sampai 250 ml dalam labu

takar.

Penimbangan H2C2O4.

- Dihitung gram H2C2O4 sesuai

konsentrasi yang diinginkan.

- Ditimbang.

- Dilarutkan dalam akuades

- Larutan AgNO3 berwarna

putih.

- Tidak terjadi perubahan

warna dan terbentuk

campuran homogen

- Hasilnya adalah larutan

homogen.

38

Page 15: file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen massa dan

4.

5.

6.

sampai 100 ml dalam labu

takar.

- Dihomogenkan.

Pengenceran H2SO4 0,01M

- Diambil 2,5 ml H2SO4 1M.

- Dimasukkan dalam gelas

beaker.

- Dicampurkan akuades sedikit.

- Dimasukkan dalam labu ukur.

- Ditambahkan akuades sampai

batas terra.

- Labu ukur ditutup lalu dibolak-

balikkan.

Penimbangan NaCl 100%

- Ditimbang 10 gram NaCl.

- Dilarutkan dalam sedikit

akuades.

- Dimasukkan ke dalam labu

takar, lalu ditambahkan air.

- Diaduk hingga larut.

- Dihomogenkan.

Pengenceran HCl 0,5M.

- Diambil HCl sebanyak 10 ml.

- Ditambahkan akuades

secukupnya.

- Dimasukkan ke dalam labu

ukur.

- Ditambahkan air lagi sampai

- Larutan menjadi

campuran homogen.

- Terbentuk satu fase.

- Larutan bening.

- Setelah dihomogenkan

larutan tetap bening.

- Putih bening HCl dan

agak kental sebelum

dicampur akuades.

- Setelah ditambah pelarut

menjadi encer dan

berwarna bening.

39

Page 16: file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen massa dan

tanda batas.

- Dihomogenkan.

4.2 Reaksi-reaksi

- AgNO3 (s) + H2O (aq) → Ag+(aq)

+ NO3-(aq) + H2O (aq)

- H2SO4(ℓ ) + H2O(aq) → H3O+ (aq) + HSO4

- (aq)

- H2C2O4 (s) + H2O(aq) → H3O+ (aq) + HC2O4

- (aq)

- H2SO4(ℓ ) + H2O(aq) → H3O+ (aq) + HSO4

- (aq)

- NaCl(s) + H2O(aq) → Na+(aq) + Cl-

(aq) + H2O(aq)

- HCl (aq) + H2O (aq) → H3O+ (aq) + Cl- (aq)

4.3 Perhitungan

4.3.1 Penimbangan AgNO3 0,1M.

Diketahui : M = O,1

Mr = 170

V = 250 ml

Ditanya : massa (gram) AgNO3

Dijawab : M =

grmr

. 1000Vmℓ

0,1 =

gr170

. 1000250

0,1 = 0,02 gr

gr = 0,1/0,02

gr = 5 gram AgNO3

4.3.2 Pengenceran H2SO4 0.01M.

Diketahui : M1 = 0,01

M2 = 1

V1 = 250

40

Page 17: file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen massa dan

Ditanya : V2

Dijawab : V1. M1 = V2. M2

0,01 . 250 = 1 . V2

2,5 = V2

V = 2,5 ml

4.3.3 Penimbangan H2C2O4.

Diketahui : M = 0,1

Mr = 126

V = 100 ml

Ditanya : massa H2C2O4

Dijawab : M =

grmr

. 1000Vmℓ

0,1 =

gr126

. 1000250

0,1 = 0,08 gr

gr = 1,25 gram H2C2O4

4.3.4 Pengenceran H2SO4 0.01M.

Diketahui : M1 = 0,01

M2 = 1

V1 = 250

Ditanya : V2

Dijawab : V1. M1 = V2. M2

0,01 . 250 = 1 . V2

2,5 = V2

V = 2,5 ml

4.4 Pembahasan

Larutan didefinisikan sebagai campuran heterogen antara dua atau

lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom, maupun ion yang

41

Page 18: file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen massa dan

komposisinya dapat bervariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau

padatan. Larutan encer adalah larutan yang jumlah solutenya lebih kecil

daripada jumlah solventnya. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang

mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut, sedangkan

solvent adalah zat pelarut.

Percobaan ini didasari dengan proses penimbangan dan

pengenceran larutan. Larutan diencerkan dengan tujuan untuk

mendapatkan larutan dari konsentrasi tertentu.

Pada percobaan penimbangan AgN O3, mula-mula AgNO3 dengan

molaritas 0,01 ditimbang 5 gram, kemudian dilarutkan dengan akuades

sampai 250 ml dalam labu takar. Setelah dicampurkan, maka terbentuk

larutan AgNO3 250 ml. Labu takar ditutup lalu dibolak-balikkan dengan

tetap memegang tutupnya, dengan tujuan agar komponen larutan dapat

tercampur secara merata. Larutan AgNO3 terlihat berwarna putih.

Pada percobaan pengenceran H2SO4, mula-mula dihitung volume

H2SO4 sesuai konsentrasi yang diinginkan. Diambil 2,5 ml H2SO4 1M

dengan menggunakan pipet. Llu dimasukkan ke dalam gelas beaker dan

dicampurkan dengan sedikit akuades. Kemudian larutan dimasukkan

dalam labu takar untuk diukur dan ditambahkan 250 ml akuades sampai

batas terra. Labu takar ditutup lalu dibolak-balikkan. Tidak terjadi

perubahan warna pada larutan. Larutan tetap bening dan terbentuk satu

fase.

Berikutnya pada penimbangan H2C2O4, awalnya dihitung massa

H2C2O4 yang ingin diambil. Kemudian, diambil 1,25 gram H2C2O4 dan

ditimbang untuk menentukan tetap tidaknya jumlah yang diambil.

Kemudian dilarutkan dalam akuades sampai 100 ml di dalam labu takar.

Setelah itu larutan dihomogenkan. Hasilnya adalah larutan terbentuk

menjadi satu fase.

42

Page 19: file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen massa dan

Pada penimbangan NaCl 100%, mula-mula ditimbang 10 gram

NaCl dan dilarutkan dalam sedikit akuades. Setelah itu dimasukkan ke

dalam labu takar, lalu ditambahkan air. Kemudian campuran diaduk

hingga larut untuk kemudian dihomogenkan. Hasil dari percobaan tersebut

adalah larutan tetap bening sebelum dan sesudah dihomogenkan.

Proses pengenceran yang terakhir adalah pengenceran HCl 0,5 M.

Diambil HCl sebanyak 10 ml, kemudian ditambahkan akuades

secukupnya. Setelah itu dimasukkan campuran kedua zat tersebut ke

dalam labu ukur. Lalu ditambahkan air lagi sampai batas terra untuk

kemudian dihomogenkan. Hasilnya adalah HCl awalnya putih bening dan

agak kental, setelah dicampur akuades, larutan menjadi encer dan

berwarna lebih bening.

Larutan telah tercampur di dalam labu takar. Labu takar harus

dibolak-balikkan sambil tetap memegang tutupnya. Hal itu dilakukan agar

campuran kedua komponen pada larutan tersebut benar-benar telah

tercampur merata dan terbentuk satu fase. Tutup labu takar harus dipegang

ketika dibolak-balikkan agar larutan yang berada di dalamnya tidak

tumpah ke luar.

Campuran adalah suatu bahan yang terdiri atas satu atau lebih zat

berlainan yang bergabung menjadi satu yang masih mempunyai sifat zat

asalnya. Campuran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu campuran

homogen dan campuran heterogen.

Campuran homogen adalah campuran di mana semua bagian

campuran memiliki susunan partikel yang sama dan saragam. Campuran

homogen biasanya disebut juga larutan. Larutan memiliki partikel-partikel

zat yang diversikan lebih kecil dari 1 mm. Larutan juga tidak dapat

disaring dan cenderung bersifat labil.

Larutan homogen adalah larutan yang tidak dapat dibedakan antara

zat pendispersi serta zat terdispersinya. Larutan ini juga tidak memiliki

43

Page 20: file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen massa dan

batas antara komponennya sehingga tidak bisa dibedakan antara zat-zat

pembentuk campuran atau larutan tersebut. Contoh dari campuran

homogen adalah garam dapur (NaCl) dengan air (H2O), asam sulfat

(H2SO4) dengan air (H2O), dan gula pasir dengan air.

Campuran heterogen adalah campuran yang partikel-partikel

penyusunnya tidak seragam atau tidak sama. Terdiri atas fase-fase

tersendiri, dapat dibedakan antara zat pendispersi dengan zat

terdispersinya. Campuran heterogen terdiri atas lebih dari satu fase, dan

dapat diketahui dengan warna kekentalan dan bentuknya. Contoh dari

campuran heterogen adalah pasir dengan air, kopi dengan air, dan air

dengan minyak.

Pada larutan, dikenal suatu istilah yang biasanya digunakan untuk

menyatakan kepekatan larutan. Istilah itu disebut konsentrasi. Konsentrasi

larutan adalah menyatakan banyaknya zat terlarut yang terdapat dalam

suatu pelarut atau larutan. Konsentrasi larutan memiliki banyak satuan, di

antaranya adalah molaritas, molalitas, normalitas, fraksi mol, ppm, persen

berat, dan persen volume.

1. Molaritas (M)

Molaritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan.

Molaritas dilambangkan dengan satuan M dan unitnya adalah dalam

mol per liter. Keuntungan dalam menggunakan molaritas adalah dapat

menguntungkan dalam penggunaannya karena kemudahan dalam

perhitungan stoikiometri. Sedangkan kerugiannya adalah kurang

tepatnya dalam pengukuran volume.

M=molVL . larutan atau M =

grmr

. 1000Vmℓ

2. Molalitas (m)

44

Page 21: file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen massa dan

Molalitas adalah menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram

pelarut. Satuan molal tidak tergantung pada suhu dan biasanya

digunakan untuk menyatakan banyaknya partikel zat terlarut dalam

sejumlah tertentu pelarut.

m=mol zat terlarutmassa zat pelarut (kg )

atau

m=mol zat terlarutMr

×1000 grammassa pelarut (gr )

3. Normalitas (N)

Normalitas adalah jumlah gram ekuivalen (grek) zat terlarut dalam satu

liter larutan. Satuan normalitas sering digunakan untuk analisis

volumentori terutama dalam reaksi asam basa dan reaksi oksidasi

(redoks).

N = M . valensi

4. Fraksi mol (X)

Fraksi mol adalah perbandingan antara jumlah mol suatu komponen

dengan jumlah total seluruh komponen dalam satu larutan. Fraksi mol

total selalu satu. Konsentrasi dalam bentuk ini tidak mempunyai satuan

karena dalam bentuk perbandingan.

XA =

nA(nA + nB) XB =

nB(nB + nA )

Xtotal = XA + XB = 1

5. Persen berat dan persen volume

Persen berat dan persen volume adalah menyatakan jumlah gram berat

zat terlarut atau volume zat terlarut dalam 100 gram atau 100 ml

larutan.

45

Page 22: file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen massa dan

a. b/b % =

massa zat (g )massa laru tan (g )

x 100 %

b. v/v % =

volume zat (ml)volume laru tan (ml)

x 100 %

c. b/v % =

massa zat (g )volume laru tan (ml)

x 100 %

d. v/b % =

volume zat (ml )massa laru tan (g )

x 100 %

6. Ppm (Part per million) atau Bagian per juta

Ppm adalah satu bagian zat terlarut dalam satu juta bagian larutan.

Satuan ppm sering dipakai untuk menyatakan konsentrasi zat yang

sangat kecil dalam larutan gas, cair, atau padat.

1 ppm =

1 mg zat terlarut1 L larutan atau ppm =

berat zat terlarutberat larutan

x106

Hubungan ppm dengan satuan lain :

a) Ppm dengan berat per volume

1 ppm = 1 mg/L

b) Ppm dengan berat per berat

1 ppm = 1 mg/kg

c) Ppm dengan persen

1 ppm = 10-4% atau 1% = 104 ppm

46

Page 23: file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen massa dan

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

- Pembuatan larutan mula-mula dilakukan dengan menimbang massa

atau volume larutan pekat yang akan dicampurkan dengan akuades.

Setelah ditimbang massa atau volumenya secara tepat, lalu larutan

pekat tersebut dicampurkan dengan akuades di dalam labu takar,

sehingga didapatkan larutan encer dengan konsentrasi yang lebih

kecil. Proses itu dinamakan proses pengenceran.

- Faktor-faktor yang memengaruhi cepat atau lambatnya daya larut

suatu zat adalah suhu, konsentrasi/kepekatan, serta perlakuan

(pengadukan).

- Prinsip dasar pembuatan larutan adalah dilakukan pengenceran pada

pembuatan larutan. Sebelumnya juga dilakukan penimbangan massa

atau volume pada zat yang konsentrasinya masih jenuh yang akan

diencerkan menjadi larutan encer, dengan konsentrasi yang lebih kecil

dari sebelumnya.

5.2 Saran

Sebaiknya digunakan bahan lain selain akuades yang digunakan

sebagai zat pelarutnya. Hal ini dimaksudkan agar hasil dari pencampuran

zat-zat menghasilkan larutan dan reaksi-reaksi yang bervariasi juga. Selain

itu, akan dapat diketahui zat-zat apa saja yang dapat saling bereaksi dan

dapat saling larut, serta zat-zat apa saja yang tidak dapat bereaksi dan tidak

dapat larut. Zat kimia yang tidak dapat larut dalam akuades adalah

senyawa-senyawa kovalen non polar, contohnya adalah minyak, PCl5, N2,

47

Page 24: file · Web viewBerdasaran hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol,molaritas,molalitas,normalitas,ppm,sarta persen massa dan

H2, Cl2, CH4. Sedangkan contoh zat kimia yang larut dalam pelarut lain

adalah seperti pada pencampuran asam dengan basa, contohnya HCl

dicampur dengan NaOH.

48