Nonne Syndrome
Click here to load reader
Transcript of Nonne Syndrome
Nonne Syndrome Aspek Ilmiah dan Diagnosis singkat dari cerebellar ataxia
Oleh: Rusly
Nonne syndrome merupakan nama lain dari cerebellar ataxia. Cerebellar ataxia dapat
timbul karena disfungsi dari cerebelum atau jalur yang melibatkannya. Nonne’s syndrome
mempunyai beberapa sinonim yaitu; Pierre Marie's syndrome, Marie’s syndrome, Menzel’s
syndrome, Nonne-Marie syndrome, Nonne-Pierre Marie syndrome, Sanger Brown's syndrome.
Nama ini diberikan sebagai eponim atas penemunya, Max Nonne dan P. Menzel - neurolog asal
Jerman, Pierre Marie - neurolog asal Prancis dan Sanger Brown – neuropsikiater Amerika. 1,2
Anatomi Serebelum
Gambar 1. Serebelum pada beberapa potongan.3
Serebelum (otak kecil) adalah bagian terbesar dari rombensefalon, terletak dibagian
bawah lobus oksipital dan melekat di belakang dan atas batang otak yang dihubungkan pada
pedunkulus sehingga dapat dilewati jalur aferen dan eferen. Seperti serebrum, serebelum
memiliki 2 hemisfer yang dihubungkan oleh vermis. Terdapat 3 bagian dari serebelum yang
mempunyai fungsi yang spesifik: 3,4
1. vestibuloserebelum penting dalam mengatur keseimbangan dan pergerakan mata
2. spinoserebelum menguatkan tonus otot, koordinasi gerakan yang terlatih dan gerakan
volunter. Regio otak ini memastikan kontrasi beberapa otot di beberapa persendian secara
bersamaan dan presisi sehingga menghasilkan suatu gerakan yang tersinkronisasi. Selain
mendapatkan impuls yang diteruskan dari area motorik, spinoserebelum juga menerima
input dari reseptor perifer yang memberitahu posisi dan gerakan otot sehingga dapat
melakukan penyesuaian lebih lanjut sehingga memastikan gerakan yang presisi, lembut dan
gerakan yang bersifat fasik dapat dilakukan.
3. Serebroserebelum mengatur dan memulai suatu gerakan motorik yang berasal dari korteks
motorik. Disini juga disimpan memori yang bersifat prosedural.
Secara bersamaan serebelum juga berperan salam pengaturan waktu dan fungsi kognitif
lainnya dan dalam emosi. Berbeda dengan nukelus basalis dimana inhibisi dilakukan walaupun
keduanya sama- sama melakukan pemantauan dan penyesuaian terhadap impuls yang dikirim
dari korteks motorik dan tidak melakukan interfensi yang lebih lanjut, hanya memodifikasi
secara tidak langsung terhadap keluaran sistem motorik otak. 3,4
Gambar 2. Hubungan antara korteks motorik, nukelus basalis dan serebelum. Garis panah ungu menunjukan hubungan jalur motorik sementara garis berwarna merah menunjukan sifat inhibisi yang dapat dicetuskan.5
Jika terjadi kerusakan pada serebelum akan mengakibatkan penurunan fungsi motorik
seperti gangguan keseimbangan, gaya berjalan “drunken sailor” dan penurunan tonus otot,
ketidakmampuan dalam gerakan yang cepat dan presisi, nystagmus. Tremor dapat muncul
hanya saat melakukan kegiatan yang disengaja.3
Definisi
Cerebellar ataxia didefinisikan sebagai kumpulan gejala yang berhubungan dengan
keadaan patologis yang disebabkan oleh karena kerusakan serebelum atau traktus
spinoserebelar. Kerap kali ataksia menjadi tanda spesifik pada cerebral ataxia meskipun ataksia
bukan merupakan penyakit maupun diagnosis melainkan sebuah gejala yang menunjukan
disfungsi pada sistem saraf yang mengkoordinasikan gerakan seperti serebelum. 1,3,6,7
Etiologi dan Prevalensi
Secara umum penyebab cerebral ataxia dapat digolongkan menjadi 2 bagian besar yaitu:
herediter dan didapat. Penyebab herediter diturunkan dalam keluarga. Tipe yang paling umum
menjadi penyebab adalah autosom dominan, beberapa akibat autosom resesif dan pada
keadaan yang sangat jarang yaitu terkait kromosom X. Namun diantaranya, friedreich ataxia
merupakan penyebab tersering. Friederich’s ataxia diperkirakan terjadi sekitar 2-5 kasus/
100.000 sementara spinoserebellar ataxia memiliki prevalensi antara 1-3 kasus/ 100.000. 6,7
Gambar 3. Pedigree (Pohon Silsilah) dari sebuah keluarga dengan SCA yang menunjukan pewarisan sifat secara autosom dominan dimulai dari seorang wanita yang memiliki gen SCA.6
Sementara dari penyebab yang didapat merupakan akibat dari faktor lingkungan seperti
cedera kepala, tumor dan pajanan kimia. Misalnya trauma kapitis pada anak- anak dapat
menyebabkan ataksia. Multiple sclerosis mempunyai prevalensi tertinggi yakni 100 kasus/
100.000. Tanda- tanda serebral terjadi mulai dari 10- 50% kasus bergantung pada dimulainya
penyakit sesuai umur.6,7
Diagnosis
Kerusakan motorik dan gejala serebelar biasanya merupakan ipsilateral terhadap lesi
hemisfer karena hemisfer serebral terhubung secara kontralateral terhadap thalamus dan
keluaran korteks serebrum, traktus kortikospinal biasanya melakukan penyilangan (dekusasi).
Tetapi dapat juga mempengaruhi bilateral karena pada penelitian terhadap hewan, stimulasi
nukelus interpositus dapat menimbulkan pergerakan pada keduabelah kaki. 6
Tanda dan gejala disfungsi serebelum bisa terlihat berdasarkan divisi serebelum antara
lain: 6,8
1. bagian midline (titubation- ketidakseimbangan postur tubuh yang ditandai dengan
menggoyangkan kepala/ tubuh saat duduk, truncal ataxia- kehilangan kemampuan
dalam menjaga postur badan normal, gait imbalance- kehilangan keseimbangan saat
berjalan)
2. bagian hemisfer (dysdiadochokinesia- ketidakmampuan dalam melakukan gerakan yang
cepat berubah sehingga gerakan menjadi iregular dan kehilangan ritme dan gerakan,
dysmetria- ketidakmampuan untuk menentukan jarak benda atau gerakan, dysarthria,
hypotonia)
3. bagian posterior (posture imbalance ,gait imbalance, nystagmus).
Dalam waktu 2 dekade terakhir dengan meningkatnya kasus, kerusakan pada serebelum
juga mempengakibatkan penurunan fungsi eksekutif seperti kefasihan dalam kemampuan
berkomunikasi dan daya ingat; fungsi spasial yang terganggu; gangguan berbahasa (disprosodia
dan agramtisme). Gejala non motorik ini terjadi baik pada penderita herediter maupun yang
didapat. Pada tingkatan lebih jauh apatis dan perubahan tingkah laku terjadi pada kerusakan
vermis. 6
Gambar 4. Hasil Scan MRI dari 2 otak. Gambar di sebelah kiri menunjukan atrofi serebelum pada seseorang yang menderita SCA. Otak sebelaj kanan normal.6
Semua tipe ataksia spinoserebellar ditandai dengan inkoordinasi berjalan yang progresif.
Sebagai tambahan, biasanya diikuti degan koordinasi tangan yang buruk, pergerakan mata dan
berbicara. Perjalanan penyakit ini baisanya progresif yang berarti gejalanya terus meburuk
dalam periode tahunan. MRI dan CT scan menunjukan pengecilan/ atrofi serebelum yang
menunjukan progresifitas penyakit. Pemeriksaan genetik tidak selalu memberikan diagnosis
yang jelas. Hal ini karena dari semua tipe SCA, hanya 60% semua ataxia yang diwariskan dapat
diperiksa melalui pemeriksaan gen. 6
Beberapa alat pemeriksaan yang tersedia yang sering dilakukan medis terhadap pasien
dengan ataksia adalah ICARS (International Cooperative Ataxia Rating Scale). ICARS adalah salah
satu ayng paling sering digunakan dan terbukti relaibilitas dan validitasnya. Pemeriksaan
penting lainnya yang dapat dilakukan dalam memantau progresivitas pasien meliputi Berg
Balance Scale, Tandem Walking, Scale for the Assessment and Rating of Ataxia, tapping tests
dam finger nose testing.6,8
Pengobatan
Tidak ada pengobatan yang dapat mencegah/ memperlambat perjalanan penyakit.
kelainan gerakan yang berkaitan dengan ataksia dapat ditatalaksana melalui terapi fisik untuk
mengurangi kecacatan. Terapi fisik berfungsi dalam memfasilitasi kemampua motorik. Akhir-
akhir ini tinjauan terapi fisik bersifat efektif tetapi hanya ada bukti yang sedikit untuk
mendukung hal ini. Terapi fisik yang dilakukan antara lain; pelatihan vestibular, neurofasilitasi
proprioseptiv, latihan frenkel dan latihan keseimbangan. Penelitian terkini menyebutkan bahwa
jika seorang dapat berjalan, terapi fisik juga harus meliputi static balance, dynamic balance,
trunk-limb coordination, stairs, and contracture prevention.6,8
Bunga Rampai
Tulisan ini belum mengalami revisi, masih merupakan draft kasar. Segala saran,kritik dan
masukan sangat diterima dalam pengembangan tulisan ini. Terima kasih!
Salam hangat,
Referensi
1. Collin’s Online Dictionary; 2012. Nonne’s Syndrome [cited 13th November 2012] : [1
screen]. Available from: http://www.collinsdictionary.com/dictionary/english/nonne-s-
syndrome
2. Enersen Ole Daniel. Whonamedit?; 2012. Marie’s Ataxia [cited 13th November 2012] : [1
screen]. Available from: http://www.whonamedit.com/synd.cfm/1672.html
3. Sherwood Lauralee. 2010. Human Physiology From Cells to Systems. 7th Ed. Sydney:
Brooks/ Cole Cengage Publishing Corporation. p. 166-7.
4. Saladin Kenneth. 2003. Anatomy and Physiology: A Unity of Form and Function. 3rd Ed.
New York: mcGraw-Hill. p. 526- 7.
5. Rusly. 2012. Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf, handouts: Diagnosa Dini dan Eradikasi
dalam Memberantas Poliomielitis di Indonesia. Medan: Universitas Methodist Indonesia.
p. 1.
6. Marsden Jon, Harris Chris. Rehabiliation in practice: Cerebellar ataxia- patophysiology
and rehabiliation. Clinical Rehabiliation. 2011; 26: 195- 216.
7. Smith Corrine O’Sullivan et al. 2004. Spinocerebellar ataxia: Making an Informed Choice
About Genetic Testing. 2nd Ed. Washington: U.S. Department of Education. p. 2-17.
8. Bansal Kanika. 2011. Cerebellum Ataxia. Handouts: Physical Therapy for Ataxia. Cairo;
MedicalAcademy.