nilai normal pada kehamilan

52
MENETAPKAN NORMALITAS PADA KEHAMILAN Paper ini di susun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Kehamilan yang diberikan Oleh Nanik Cahyati, SST Oleh : Erika Irawanie ( D3E613002) Nur’aini ( D3E613007) Risma Pertiwi ( D3E613009 ) AKADEMI KEBIDANAN MEDIKA OBGIN

description

tentang nilai normal pada ibu hamil

Transcript of nilai normal pada kehamilan

MENETAPKAN NORMALITAS PADA KEHAMILANPaper ini di susun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Kehamilan yang diberikan Oleh Nanik Cahyati, SST

Oleh :Erika Irawanie ( D3E613002)Nuraini ( D3E613007)Risma Pertiwi( D3E613009 )

AKADEMI KEBIDANAN MEDIKA OBGINBANDUNG BARAT2014

1. K-1 ( Kunjungan Pertama ) Kunjungan pertama adalah kunjungan/ kontak pertama ibu hamil dengan petugas kesehatan pada trimester pertama selama masa kehamilan yang dimaksudkan untuk diagnosis kehamilan. Jenis pemeriksaan pada kunjungan pertama kehamilan yaitu:

1.1. Tes KehamilanTes kehamilan dilakukan berdasarkan produksi Human Chorionic Gonadotropin (HCG), yang merupakan produk sinsitiotropoblast, lapisan luar tropoblast. Sinsitiotropoblast berdiferensiasi dan menyekresi HCG saat tropoblast masuk ke dalam endometrium kemudian berimplantasi. HCG tidak mungkin dapat dideteksi dalam plasma ibu atau urine hingga implantasi terjadi. Karena variasi durasi siklus biasanya disebabkan oleh jumlah hari dari awal menstruasi hingga ovulasi dan waktu implantasi bervariasi dari 6 hingga 12 hari setelah ovulasi, maka HCG bisa dideteksi, bisa juga tidak terdeteksi, pada hari-hari pertama wanita terlambat haid. Tes kehamilan dilakukan berdasarkan deteksi HCG. Beberapa tes kehamilan dinyatakan lebih akurat bila dilakukan pada hari pertama terlambat datang haid. Namun, pada 10% wanita, implantasi tidak terjadi pada hari pertama terlambat haid sehingga biasanya hasil tes akan menunjukkan negatif palsu jika dilakukan pada waktu tersebut. Sebaliknya jumlah kehamilan yang dideteksi sangat dini pada akhirnya mengalami keguguran spontan yang sangat dini juga.Human Chorionic Gonadotropin disekresi kedalam sirkulasi darah ibu sehingga terdapat di dalam plasma. Kemudian HCG akan diekresi melalui urine ibu. Tes-tes yang paling sensitif, seperti pengujian immunoradiometrik, dapat mendeteksi HCG, baik yang terdapat di dalam plasma maupun urine pada hari pertama setelah implantasi atau 8-9 hari setelah ovulasi atau 8-11 hari setelah konsepsi. Setelah itu, kadar HCG akan meningkat berkali lipat, 2x lipat kurang lebih setiap 2 hari hingga mencapai puncaknya setelah sekitar 8,5-10 minggu gestasi sejak hari pertama haid terakhirnya.Secara keseluruhan tes kehamilan immunologis sama akuratnya dengan tes-tes kehamilan biologis (95-98%), meski keakuratan dapat bervariasi tergantung pada tes yang dilakukan dan apakah upaya dilakukan untuk memastikan bahwa tes dilaksanakan pada waktu gestasi yang tepat. Karena tes kehamilan tidak dapat memberi hasil akurat 100% dan hasilnya dianggap sebagai salah satu dugaan kehamilan, maka hasil tes kehamilan harus dievaluasi dengan mempertimbangkan ada tidaknya tanda-tanda kehamilan yang lain.

1.2. HPHTHPHT adalah tanggal terjadinya haid pertama kali dalam siklus haid terakhir kali sebelum terjadi kehamilan. Misalnya, bulan september kemarin seorang wanita mengalami haid terakhir kali sebelum mendapati tanda-tanda awal kehamilan. Atau kita ambil contoh haid tersebut terjadi mulai tanggal 1-28 september. Maka HPHT wanita tersebut adalah 01-09-2014. HPHT ini bisa dipakai untuk mengetahui usia kehamilan seorang wanita sesudah melakukan tes pack dan seorang wanita dinyatakan hamil maka cara menggunakan rumus Neagle tersebut adalah:

Rumus Neagle = (hari +7), (bulan 3), (tahun +1)

Dari contoh diatas kita dapatkan HPHT tanggal 01-09-2014 maka kita bisa memperkirakan tanggal persalinan akan berlangsung pada:Rumus= (hari +7), (bulan 3), (tahun +1)= (1+7), ( 9 3), (2014+1)= 08-06-2015Kita mendapatkan tanggal prediksi kelahiran bayi pada tanggal 08-06-2015. Tanggal ini akan menjadi dasar penentuan usia kehamilan tergantung kapan kita menghitungnya.1.3. Pemeriksaaan laboratorium (rutin dan khusus)Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada saat antenatal meliputi:a. Pemeriksaan golongan darahPemeriksaan golongan darah pada ibu hamil tidak hanya untuk mengetahui jenis golongan darah ibu melainkan juga untuk mempersiapkan calon pendonor darah yang sewaktu-waktu diperlukan apabila terjadi situasi kegawatdaruratan.b. Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb)Pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu hamil dilakukan minimal sekali pada trimester pertama dan sekali pada trimester ketiga. Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui ibu hamil tersebut menderita anemia atau tidak selama kehamilannya karena kondisi anemia dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang janin dalam kandunganc. Pemeriksaan protein dalam urinPemeriksaan protein dalam urin pada ibu hamil dilakukan pada trimester kedua dan ketiga atas indikasi. Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui adanya proteinuria pada ibu hamil. Proteinuria merupakan salah satu indikator terjadinya pre-eklampsia pada ibu hamild. Pemeriksaan kadar gula darahIbu hamil yang dicurigai menderita Diabetes Melitus harus dilakukan pemeriksaan gula darah selama kehamilannya minimal sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua, dan sekali pada trimester ketiga (terutama pada akhir trimester ketiga)

1.4. Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik pada ibu hamil dilakukan dengan pemeriksaan lengkap yang bertujuan untuk mendeteksi masalah fisik yang mempengaruhi kehamilan ibu. Pemeriksaan fisik yang meliputi pengkajian pada tanda-tanda vital, sistem kardiovaskuler, sistem muskuloskletal, sistem neurologi, sistem integumen, sistem endokrin, sistem gastrointestinal, sistem urinarius, sistem reproduksi (Mitayani, 2009).a. Keadaan umum; apakah ibu hamil terlihat lemah, baik, cukupb. Tanda-tanda vital1) Suhu 2) Nadi3) Pernafasan4) Tekanan darahPengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah e 140/90 mmHg) pada kehamilan dan preeklampsia (hipertensi disertai edema wajah dan atau tungkai bawah; dan atau proteinuria.Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama masa kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu untuk mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg atau diastolik 90 mmHg pada saat awal pemeriksaan dapat mengindikasi potensi hipertensi5) Berat badan dan tinggi badanc. Kepala1) Wajah; apakah ibu terlihat pucat, sianosis2) Rambut; nilai kebersihan, rontok atau tidaknya rambut ibu3) Ada tidaknya chloasma gravidarum4) Pupil5) Reaksi cahaya; apakah positif atau negatif6) Konjungtiva; apakah terlihat pucat, merah muda, hiperemi7) Sklera; apakah terlihat putih, ikterus atau ada perdarahan8) Mulut dan gigi; apakah ada karies, stomatitis, perdarahan pada gusi9) Lidah; nilai apakah bersih atau tidak10) Telinga; apakah ada perdarahan, serumend. LeherNilai apakah ada pembesaran pada kelenjar tiroid, vena jugularis dan kelenjar limfee. Dada1) Apakah ada tarikan atau tidak2) Bentuk; simetris atau asimestris3) Auskultasi paru; apakah vesikuler, ada wheezing, dan ronkhi4) Auskultasi jantung5) Mammae; apakah ada peradangan, benjolan, lihat pembesaran mammae apakah simetris atau asimetris6) Puting susu; apakah bentuk puting susu menonjol, datar, masuk, nilai kebersihannyaf. Abdomen; inspeksi ada tidaknya linea alba, striae albicans, striae lividae, bekas luka operasig. Vulva/vagina; nilai kebersihannya, apakah ada varices, hematoma, flour albus, bau dan luka1.5. Pemeriksaan bimanualPemeriksaan bimanual dipakai untuk palpasi uterus dan adneksanya. Pada pemeriksaan ini, tangan diletakkan di dalam vagina dan pada abdomen dan struktur pelvis di palpasi diantara kedua tangan itu. Pemilihan tangan mana yang dimasukan ke dalam vagina tergantung pemeriksanya. Biasanya tangan kanan dimasukkan ke dalam vagina dan tangan kiri melakukan palpasi abdomen. Pemeriksaan bimanual pada kunjungan pertama kehamilan:a. Tanda Chadwick Merupakan warna kebiruan atau keunguan pada vulva dan mukosa vagina, termasuk lubang vagina pada serviks (Varney, 2006: 496)b. Tanda Goodell Adalah pelunakan serviks dari yang tadinya sekeras ujung hidung pada kondisi tidak hamil melunak menjadi seperti bibir pada kondisi hamil (Varney, 2006: 496)c. Tanda Hegar Merupakan kondisi istmus menjadi lunak dan mudah tertekan. (Varney, 2006: 496) Cara pemeriksaannya 2 jari dari tangan dalam diletakkan dalam fornix posterior dan tangan satunya pada dinding perut depan di atas symfisis maka istmus uteri sedemikian lunaknya seolah-olah corpus uteri tidak berhubungan dengan serviks. (Sastrawinata, 1983: 167)d. BallotemenAdalah pantulan yang terjadi ketika jari pemeriksa mengetuk janin yang mengapung dalam uterus, menyebabkan janin berenang, mengapung dalam posisinya.Pada usia kehamilan 16-29 minggu janin itu lebih kecil dibandingkan dengan banyaknya air ketuban, maka kalau rahim di dorong dengan tiba-tiba atau di goyangkan maka anak melenting di dalam rahim, tanda ini disebut juga ballotemen.Ballottemen ini dapat ditentukan dengan pemeriksaan luar maupun dengan jari yang melakukan pemeriksaan dalam. Demikian berharga gejala ini hingga oleh beberapa ahli, ballottement di dalam rahim dianggap sebagai tanda pasti. Ballottement di di luar rahim dapat di timbulkan oleh tumor-tumor bertangkai dalam ascites seperti fibroma ovarii. Karena seluruh badan janin yang melenting maka ballottement semacam ini disebut ballottement in toto untuk membedakannya dengan ballottement yang ditimbulkan oleh kepala saja pada kehamilan yang lebih tua. (Sastrawinata, 1983: 167)

2. K-2 (Kunjungan Kedua) Kunjungan ke-2 kehamilan adalah kunjungan/ kontak kedua ibu hamil dengan petugas kesehatan pada trimester kedua selama masa kehamilan. Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan atau cacat bawaan. Jenis pemeriksaan pada kunjungan ke-2 kehamilan yaitu:

2.1. Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik pada ibu hamil dilakukan dengan pemeriksaan lengkap yang bertujuan untuk mendeteksi masalah fisik yang mempengaruhi kehamilan ibu. Pemeriksaan fisik yang meliputi pengkajian pada tanda-tanda vital, sistem kardiovaskuler, sistem muskuloskletal, sistem neurologi, sistem integumen, sistem endokrin, sistem gastrointestinal, sistem urinarius, sistem reproduksi (Mitayani, 2009).a. Keadaan umum; apakah ibu hamil terlihat lemah, baik, cukupb. Tanda-tanda vital1) Suhu 2) Nadi3) Pernafasan4) Tekanan darah5) Berat badan dan tinggi badanPenimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin. Penambahan berat badan yang kurang dari 9 kilogram selama kehamilan atau kurang dari 1 kilogram setiap bulannya menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin.Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan masa tubuh (BMI : Body Massa Indeks), dimana metode ini untuk menentukan pertambahan berat badan yang optimal selama masa kehamilan. Mengetahui BMI wanita hamil merupakan hal yang penting. Total pertambahan berat badan pada kehamilan yang normal adalah 11,5-16 kg. Adapun tinggi badan menentukan ukuran panggul ibu, ukuran normal tinggi badan yang baik untuk ibu hamil yaitu >145 cm.Berat badan dilihat dari Quetet atau Body mass indeks (Indek Masa Tubuh = IMT). Ibu hamil dengan berat badan dibawah normal sering dihubungkan dengan abnormalitas kehamilan, berat badan lahir rendah. Sedangkan berat badan overweight meningkatkan resiko atau komplikasi dalam kehamilan seperti hipertensi, janin besar sehingga terjadi kesulitan dalam persalinan. Penilaian indeks masa tubuh diperoleh dengan rumus :

IMT = BB sebelum hamil (kg) TB2 (meter)

Tabel 1.1 Indek Masa Tubuh (IMT)

6) Lila (Lingkar Lengan Atas)Pengukuran antropometri status gizi selama kehamilan yang biasa dilakukan adalah tinggi badan, berat badan sebelum hamil, pertambahan berat badan selama hamil, pengukuran skinfold dan lingkar lengan yang menggambarkan status gizi seorang wanita yang sering hamil. Selain itu mengambarkan perubahan-perubahan status gizi selama kehamilan adalah dengan skinfold, lingkar lengan dan pertambahan berat badan selama kehamilan, karena bisa dihubungkan dengan perubahan status gizi kehamilan.Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk skrining ibu hamil berisiko kurang energi kronis (KEK). Kurang energi kronis disini maksudnya ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi dan telah berlangsung lama (beberapa bulan/tahun) dimana LILA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkanbayi berat lahir rendah (BBLR)Nilai Indek Masa Tubuh (IMT) 145 cm.Berat badan dilihat dari Quetet atau Body mass indeks (Indek Masa Tubuh = IMT). Ibu hamil dengan berat badan dibawah normal sering dihubungkan dengan abnormalitas kehamilan, berat badan lahir rendah. Sedangkan berat badan overweight meningkatkan resiko atau komplikasi dalam kehamilan seperti hipertensi, janin besar sehingga terjadi kesulitan dalam persalinan. Penilaian indeks masa tubuh diperoleh dengan rumus :

IMT = BB sebelum hamil (kg) TB2 (meter)Tabel 1.1 Indek Masa Tubuh (IMT)

6) Lila (Lingkar Lengan Atas)Pengukuran antropometri status gizi selama kehamilan yang biasa dilakukan adalah tinggi badan, berat badan sebelum hamil, pertambahan berat badan selama hamil, pengukuran skinfold dan lingkar lengan yang menggambarkan status gizi seorang wanita yang sering hamil. Selain itu mengambarkan perubahan-perubahan status gizi selama kehamilan adalah dengan skinfold, lingkar lengan dan pertambahan berat badan selama kehamilan, karena bisa dihubungkan dengan perubahan status gizi kehamilan.Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk skrining ibu hamil berisiko kurang energi kronis (KEK). Kurang energi kronis disini maksudnya ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi dan telah berlangsung lama (beberapa bulan/tahun) dimana LILA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkanbayi berat lahir rendah (BBLR)Nilai Indek Masa Tubuh (IMT) 145 cm.Berat badan dilihat dari Quetet atau Body mass indeks (Indek Masa Tubuh = IMT). Ibu hamil dengan berat badan dibawah normal sering dihubungkan dengan abnormalitas kehamilan, berat badan lahir rendah. Sedangkan berat badan overweight meningkatkan resiko atau komplikasi dalam kehamilan seperti hipertensi, janin besar sehingga terjadi kesulitan dalam persalinan. Penilaian indeks masa tubuh diperoleh dengan rumus :

IMT = BB sebelum hamil (kg) TB2 (meter)Tabel 1.1 Indek Masa Tubuh (IMT)

6) Lila (Lingkar Lengan Atas)Pengukuran antropometri status gizi selama kehamilan yang biasa dilakukan adalah tinggi badan, berat badan sebelum hamil, pertambahan berat badan selama hamil, pengukuran skinfold dan lingkar lengan yang menggambarkan status gizi seorang wanita yang sering hamil. Selain itu mengambarkan perubahan-perubahan status gizi selama kehamilan adalah dengan skinfold, lingkar lengan dan pertambahan berat badan selama kehamilan, karena bisa dihubungkan dengan perubahan status gizi kehamilan.Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk skrining ibu hamil berisiko kurang energi kronis (KEK). Kurang energi kronis disini maksudnya ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi dan telah berlangsung lama (beberapa bulan/tahun) dimana LILA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkanbayi berat lahir rendah (BBLR)Nilai Indek Masa Tubuh (IMT)