Nicaragua Case

9

Click here to load reader

Transcript of Nicaragua Case

Page 1: Nicaragua Case

NICARAGUA CASE

Makalah diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah

Hukum Internasional

Disusun oleh:

Derry Hadian 110110090081

Kevin M.Haikal 110110090123

Taufan Pramayuda 110110090133

Emy Mutia Zahrina 110110100115

Tri Nastiti Husin 110110100133

Ghaesany Fadhila 110110100175

Tioma N.M.Sitorus

DOSEN : Prof.Dr.Etty R. Agoes, S.H.,M.H.

Davina Oktaviana, S.H.,M.H

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS PADJAJARAN

BANDUNG

Page 2: Nicaragua Case

2012

NICARAGUA CASE

Para Pihak : Republic of Nicaragua v. United State of America

INTERNATIONAL COURT OF JUSTICE (ICJ)

I. KASUS POSISI

            Kasus ini berawal dari penghentian bantuan ekonomi dari AS ke Nicaragua

dikarenakan tindakan-tindakan Nicaragua yang melawan El Salvador, yang memiliki

hubungan diplomatis yang baik dengan Amerika. Atas respon dari tindakan

Nicaragua ini, AS mulai menempatkan fasilitas militernya dan melakukan beberapa

tindakan yang diklaim Nicaragua sebagai pelanggaran hukum internasional.

            Beberapa tindakan AS di Nicaragua adalah penanaman ranjau di laut

wilayah dan pedalaman Nicaragua, yang kemudian mengakibatkan hancurnya

kapal-kapal milik Nicaragua dan pihak asing. Selain itu, AS juga melakukan

penyerangan dan perusakan terhadap beberapa fasilitas sipil dan militer Nicaragua.

AS juga membantu pasukan contras, yaitu kelompok gerilyawan Nicaragua yang

memiliki tujuan untuk menggulingkan pemerintahan Sandinista yang berkuasa kala

itu.

Nicaragua Case adalah kasus yang terjadi pada tahun 1986 yang

diselesaikan oleh Mahkamah Internasional (ICJ). Di mana ICJ mendukung

Nikaragua yang melawan Amerika Serikat untuk memberikan ganti rugi terhadap

Nikaragua. Mahkamah Internasional menyatakan bahwa AS telah melanggar hukum

internasional dengan mendukung gerilyawan dalam pemberontakan mereka

melawan pemerintah Nikaragua dan pertambangan di pelabuhan Nikaragua.

Amerika Serikat menolak untuk berpartisipasi dalam proses peradilan setelah

Mahkamah menolak argumen AS bahwa Mahkamah Internasional tidak memiliki

yurisdiksi untuk menyelesaikan kasus ini.

            Mahkamah menemukan bahwa Amerika Serikat telah melanggar

kewajibannya berdasarkan hukum kebiasaan internasional untuk tidak

menggunakan kekerasan terhadap negara lain, tidak ikut campur dalam urusan

negara lain, tidak melanggar kedaulatan negara lain, tidak mengganggu

perdagangan maritim secara damai, dan melanggar kewajibannya berdasarkan

Page 3: Nicaragua Case

Pasal XIX Perjanjian Persahabatan, Perdagangan dan Navigasi[1] antara kedua

belah pihak yang ditandatangani di Managua pada tanggal 21 Januari 1956.

II. FAKTA HUKUM

1.   Terjadi penghentian bantuan ekonomi dari AS ke Nicaragua dikarenakan tindakan-

tindakan Nicaragua yang melawan El Salvador, yang memiliki hubungan diplomatis

yang baik dengan Amerika. Atas respon dari tindakan Nicaragua ini, AS mulai

menempatkan fasilitas militernya dan melakukan beberapa tindakan yang diklaim

Nicaragua sebagai pelanggaran hukum internasional;

2.   Beberapa tindakan AS di Nicaragua adalah penanaman ranjau di laut wilayah dan

pedalaman Nicaragua, yang kemudian mengakibatkan hancurnya kapal-kapal milik

Nicaragua dan pihak asing. Selain itu, AS juga melakukan penyerangan dan

perusakan terhadap beberapa fasilitas sipil dan militer Nicaragua. AS juga

membantu pasukan contras, yaitu kelompok gerilyawan Nicaragua yang memiliki

tujuan untuk menggulingkan pemerintahan Sandinista yang berkuasa kala itu;

3.  Nicaragua membawa sengketa dengan AS ini ke Mahkamah Internasional pada

tanggal 9 April 1984. Gugatan yang diajukan Nicaragua antara lain :

a.    AS telah melanggar kewajibannya berdasarkan hukum internasional dengan

aktifitas militer dan paramiliternya di Nicaragua (AS harus menarik seluruh

fasilitas dan kelengkapan militernya dari Nicaragua untuk memenuhi

kewajibannya berdasarkan larangan penggunaan kekerasan (non-use of force)

b.   AS harus memberikan ganti rugi terhadap Nicaragua berdasarkan pelanggaran-

pelanggaran yang telah terjadi.

Nicaragua mendasarkan gugatannya ini berdasarkan hukum kebiasaan

internasional, dan selain itu Nicaragua juga menggunakan Treaty of Friendship,

Commerce, and Navigation 1956yang merupakan perjanjian bilateral

internasional antara AS dan Nicaragua.

4.   Menanggapi gugatan Nicaragua ini, AS menyatakan bahwa ICJ tidak memiliki

yurisdiksi untuk menangani sengketa ini. AS berpendapat bahwa Nicaragua tidak

memenuhi persyaratan yang terdapat pada pasal 36 ayat (2) Statuta ICJ[2]. Selain

itu, AS juga menyatakan bahwa pengajuan Nicaragua ini tidak dapat diterima

(inadmissible). AS mendasarkan pernyataannya ini berdasarkan beberapa alasan,

yang antara lain :

Page 4: Nicaragua Case

a.  Nicaragua tidak membawa serta beberapa pihak-pihak yang kehadiran dan

partisipasinya diperlukan untuk melindungi hak-hak para pihak yang

bersangkutan;

Pendapat Mahkamah : Berdasarkan pasal 59 Statuta ICJ, Mahkamah hanya

memberikan putusan kepada pihak-pihak yang mengajukan penyelesaian suatu

sengketa, dan apabila ada pihak-pihak lain yang merasa dirugikan dapat

mengajukannya kepada mahkamah dalam pengajuan yang berbeda.

b.  Nicaragua mengajukan masalah ini berdasarkan alasan ancaman terhadap

kedamaian (threat to peace), yang sebenarnya merupakan wewenang Dewan

Keamanan PBB;

Pendapat Mahkamah : Sebagai salah satu organ PBB, Mahkamah tetap

memiliki wewenang untuk menangani kasus ini, karena berkaitan erat dengan

penerapan pasal 51 Piagam PBB tentang prinsip pembelaan diri (self-defence).

Dewan Keamanan tidak boleh menghalangi diajukannya suatu permasalahan

kepada ICJ, bahkan Mahkamah menambahkan, karena Dewan Keamanan dan

ICJ memiliki fungsinya masing-masing, sebagai badan politik dan badan yudisial

dari PBB.

c.   Bahwa organ yudisial seperti ICJ tidak dapat menjalankan fungsinya untuk

menangani suatu situasi yang berhubungan dengan konflik bersenjata yang

sedang berlangsung;

Pendapat Mahkamah : Yang diperlukan dalam suatu proses peradilan di ICJ

adalah untuk mendukung dan menetapkan tentang suatu keadaan yang diajukan

oleh para pihak berdasarkan bukti-bukti yang relevan.

d.   Pengajuan yang dilakukan oleh Nicaragua merupakan sebuah bentuk

tindakan non-exhaustion, karena pada dasarnya Nicaragua merupakan salah

satu pihak dari proses Contadora yang meliputi negara-negara di Amerika

Tengah dalam proses penyelesaian sengketa.

Pendapat Mahkamah : “Adanya proses seperti Contadora sekalipun tidak

menghalangi Mahkamah untuk menjalankan yurisdiksinya untuk menyelesaikan

suatu sengketa. Dengan demikian, Mahkamah pun menyimpulkan bahwa

Aplikasi/ pengajuan yang telah diberikan oleh Nicaragua kepada mahkamah

dapat diterima (admissible)”.

Page 5: Nicaragua Case

III. PUTUSAN MAHKAMAH INTERNASIONAL

--- Jurisdiction and Admissibility ---

1.   Berdasarkan 11 banding 5 suara, ICJ memutuskan bahwa pengajuan Nicaragua

berdasarkan pasal 36 (2) & (5) Statuta ICJ diterima.

2.   Berdasarkan 14 banding 2 suara, ICJ menerima pengajuan Nicaragua

berdasarkan Treaty of Friendship, Commerce, and Navigation 1956.

3.   Berdasarkan 15 banding 1 suara, ICJ menyatakan memiliki yurisdiksi untuk

menangani kasus ini

4.   Berdasarkan suara mutlak, ICJ menyatakan pengajuan (application) Nicagarua

dapat diterima (admissible)

--- Mengenai Pokok Permasalahan ---

1.   Mahkamah menolak pembenaran AS terhadap segala tindakannya di Nikaragua

sebagai upaya pertahanan diri (self-defence);

2.   Mahkamah menyatakan bahwa AS telah mengintervensi kepentingan dalam

negeri Nikaragua dengan memberikan bantuan pada pasukan Contras;

3.   Mahkamah menyatakan bahwa AS telah melanggar prinsip non-use of

force(larangan penggunaan kekerasan) yang merupakan sebuah hukum

kebiasaan internasional karena serangan-serangan di beberapa daerah seperti

Puerto Sandino, Corinto, San Juan del Sur, dan sebagainya.

4.  Mahkamah berpendapat bahwa tindakan AS yang melakukan penerbangan

militer melintasi wilayah Nikaragua merupakan pelanggaran terhadap prinsip

persamaan kedaulatan, yang juga merupakan hukum kebiasaan internasional;

5.   Mahkamah menyatakan bahwa tindakan AS menanam ranjau di perairan

Nikaragua dan sekitarnya yang merupakan pelanggaran kewajibannya terhadap

prinsip non-use of force, non-intervention, dan equal sovereignty;

6.   Mahkamah menyatakan bahwa tindakan yang terdapat pada putusan nomor 5 di

atas melanggar pasal XIX Treaty of Friendship, Commerce, and Navigation 1956.

Pertimbangan Putusan

Page 6: Nicaragua Case

1.   Untuk menemukan yurisdiksi mahkamah pada kasus ini, Nikaragua

mendasarkan argumennya pada beberapa ketentuan yang terdapat pada Statuta

ICJ dan jugaTreaty of Friendship 1956. Berdasarkan pasal 36 (2) Satuta ICJ :

“Setiap negara berhak menyatakan terikat pada yurisdiksi mahkamah

(compulsory jurisdiction) tanpa adanya perjanjian khusus (special agreement)

dengan pihak lainnya, asalkan pihak lain tersebut juga turut menyatakan

keterikatan yang sama”;

2.  Nikaragua tidak secara eksplisit membuat sebuah deklarasi langsung terhadap

yurisdiksi mengikat ICJ, tetapi negara ini pernah menyatakan terikat pada

yurisdiksi Mahkamah Permanen Internasional (PCIJ) pada tanggal 24 September

1929 berdasarkan pasal 36 Statuta PCIJ. Pasal 36 (5) Statuta ICJ menyatakan

bahwa “Setiap deklarasi yang dibuat berdasarkan Pasal 36 PCIJ Statute tetap

berlaku untuk menjalankan yurisdiksi mengikat ICJ”;

3.   Tetapi, AS menentang bahwa deklarasi yang dibuat oleh Nicaragua itu sudah

tidak lagi berlaku berdasarkan interpretasi terhadap pasal 36(5) ICJ Statute.

Karena menurut AS, Nicaragua tidak meratifikasi Statuta PCIJ, dan dengan

demikian Nicaragua bukanlah pihak daripada Statuta PCIJ. Menanggapi

pernyataan AS ini, Mahkamah menyatakan bahwa : “Status mengikat deklarasi

Nicagarua tahun 1929 itu tidak pernah dipermasalahkan oleh pihak manapun.

Mahkamah pun melanjutkan bahwa dengan diratifikasinya Statuta ICJ oleh

Nicaragua, secara tidak langsung Nicaragua telah memastikan peralihan secara

efektif dari fungsi PCIJ ke ICJ. Dengan begitu Nicaragua pun memiliki yurisdiksi

ICJ”;

4.   Diluar itu, apabila melihat tindakan para pihak dalam menyikapi status deklarasi

Nicaragua dari sejak era PCIJ hingga ICJ, posisi Nicaragua juga diuntungkan.

Nicaragua telah menjalankan compulsory jurisdiction dari Mahkamah

Internasional selama 38 tahun dengan tanpa adanya protes dari negara

manapun, termasuk AS. Mahkamah pun menambahkan prinsip estoppel yang

dalam kasus ini terjadi pada Amerika juga turut menguatkan posisi Nicaragua

dalam penentuan yurisdiksi;

5.   Pembahasan yurisdiksi dilihat dari posisi AS pada kasus ini dapat dilihat

berdasarkan deklarasi yang dibuat oleh AS pada tanggal 14 Agustus 1946, di

mana AS menyatakan terikat pada yurisdiksi mahkamah berdasarkan pasal 36

(2) Statuta ICJ. Tetapi deklarasi tersebut diikuti dengan sebuah pensyaratan/

Page 7: Nicaragua Case

reservasi dari AS yang menyatakan bahwa ICJ tidak memiliki yurisdiksi untuk

menangani sengketa mengenai perjanjian multilateral, kecuali (1) apabila pihak

yang terimbas dari keputusan mahkamah merupakan pihak yang turut

bersengketa di Mahkamah, dan (2) apabila AS sendiri yang membuat

persetujuan khusus terhadap yurisdiksi mahkamah. Tetapi, pada akhirnya

mahkamah pun tetap menyatakan bahwa “Deklarasi ini tidak menghilangkan

yurisdiksi mahkamah untuk menangani kasus ini, karena pada dasarnya

walaupun ICJ tak berwenang mengadili berdasarkan perjanjian internasional, ICJ

dapat mengadili berdasarkan hukum kebiasaan internasional”.