Nematoda Puru Akar Meloidogyne Spp

11
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Di dalam tanah, yang merupakan tempat hidup organisme yang menyediakan segala nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman terdapat banyak sekali hewan ataupun mikroorganisme serta organisme-organisme lain. Organisme tersebut ada yang bersifat menguntungkan ataupun merugikan. Salah satu organisme yang mengganggu tanaman adalah parasit. Parasitisme, baik yang berupa hewan atau tumbuhan maupun mikroorganisme semuanya dapat mengganggu tanaman, bahkan dapat mematikan tanaman itu sendiri. Pada praktikum ini, akan diamati parasit pada akar tanaman. Dalam hal tersebut ada banyak sekali parasitisme yang menyerang akar tanaman, diantaranya adalah meloidogyne spp. Nematoda ini terkadang disebut nematoda puru akar. meloidogyne spp merupakan parasit yang umum pada berbagai tanamanpertanian dan tumbuhan liar, khususnya di kawasan tropikadan daerah beriklim sedang.sampai saat ini tercatat lebih dari 2000 jenis tumbuhan dapat menjadi inang dari meloidogyne spp. Gejala yang ditimbulkan yang khas adalah adanya bintil-bintil pada akar, yang agak mirip dengan bintil akar bakteri penambat nitrogen pada kacang-kacangan. Puru tidak hanya terbatas pada akar tetapi juga pada umbi tanaman. 1

Transcript of Nematoda Puru Akar Meloidogyne Spp

Page 1: Nematoda Puru Akar Meloidogyne Spp

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Di dalam tanah, yang merupakan tempat hidup organisme yang

menyediakan segala nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman terdapat banyak sekali

hewan ataupun mikroorganisme serta organisme-organisme lain. Organisme

tersebut ada yang bersifat menguntungkan ataupun merugikan. Salah satu

organisme yang mengganggu tanaman adalah parasit. Parasitisme, baik yang

berupa hewan atau tumbuhan maupun mikroorganisme semuanya dapat

mengganggu tanaman, bahkan dapat mematikan tanaman itu sendiri.

Pada praktikum ini, akan diamati parasit pada akar tanaman. Dalam hal

tersebut ada banyak sekali parasitisme yang menyerang akar tanaman, diantaranya

adalah meloidogyne spp.

Nematoda ini terkadang disebut nematoda puru akar. meloidogyne spp

merupakan parasit yang umum pada berbagai tanamanpertanian dan tumbuhan

liar, khususnya di kawasan tropikadan daerah beriklim sedang.sampai saat ini

tercatat lebih dari 2000 jenis tumbuhan dapat menjadi inang dari meloidogyne spp.

Gejala yang ditimbulkan yang khas adalah adanya bintil-bintil pada akar, yang

agak mirip dengan bintil akar bakteri penambat nitrogen pada kacang-kacangan.

Puru tidak hanya terbatas pada akar tetapi juga pada umbi tanaman.

2. Tujuan

1. meloidogyne spp merupakan parasit yang cukup berbahaya bagi tanaman,

sehingga mempelajari siklus hidupnya adalah hal yang cukup membantu

dalam pengendalian parasit tersebut.

2. untuk mengetahui dan mempelajari fase pertumbuhan meloidogyne spp

dan cara-caranya memasuki akar tanaman.

3. untuk mempelajari morfologi meloidogyne spp pada fase-fase

juvenilenya.

1

Page 2: Nematoda Puru Akar Meloidogyne Spp

BAB II

BAHAN DAN METODE

2.1 Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

Akar tanaman yang telah diwarnai dengan Acid Fuchsin

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

Mikroskop cahaya

Kaca preparat

Cawan

Jarum inokulasi

2.2 Metode

Metode untuk mengamati siklus hidup nematoda dari akar dapat

dilakukan dengan dua cara, yaitu metode membedah langsung jaringan dan

metode pewarnaan nematoda.

Pada praktikum kali ini, metode yang dilakukan adalah metode

pewarnaan nematoda yang menggunakan akar tanaman yang mengandung

nematoda dengan ciri akar terdapat bintil membentuk puru akar yang khas.

Akar tersebut dipotong-potong lalu diberi pewarna Acid Fuchsin untuk

mempermudah dalam pengamatan siklus hidup nematoda.

Pengamatan diawali dengan mengambil beberapa potong akar yang

telah diwarnai tersebut dari cawan dengan bantuan jarum inokulasi dan

meletakkannya di atas kaca preparat secara sejajar lalu ditutup dengan kaca

preparat tanpa ditekan. Kemudian preparat dapat langsung diamati di bawah

mikroskop.

2

Page 3: Nematoda Puru Akar Meloidogyne Spp

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar siklus hidup Meloidogyne

http://www.ctahr.hawaii.edu/nelsons/coffee/nema-cycle1.jpg

http://ditlin.hortikultura.deptan.go.id/ Meloidogyne betina dewasa dan telurmakalah/gambar01.JPG (hasil pengamatan kelompok)

Meloidogyne J2, J3 Meloidogyne J2, J3

3

Page 4: Nematoda Puru Akar Meloidogyne Spp

Nama Meloidogyne berasal dari dua kata (Yunani) yang berarti "apel-

berbentuk" dan "perempuan". Wanita memiliki 2 ovaries, prodelphic; dewasa

bengkak; telur deposit dalam matriks keras oleh enam kelenjar dubur, telur tidak

disimpan dalam tubuh perempuan. Tubuh betina tidak berupa kista, pergoresan

“S” di belakang betina membentuk sidik jari-pola seperti perineal. Sirip belakang

yang saling tumpang tindih disebut esophageal kelenjar. Sementara itu jantan

memiliki 1 testis, tapi kadang-kadang dua. Jantan tidak memiliki caudal alae;yang

memiliki karakteristik setengah-gerakan tubuh yang mewajibkan parasit tak

berpindah-pindah dari akar, biasanya membentuk galls. Keunggulan dari

parthenogenisis ini terkait dengan endoparasitisme, berbeda dengan semi-

endoparasites yang lebih umum dalam spesies dengan galls kecil; misalnya, M.

hapla. Meloidogyne layaknya nematoda pada umumnya, lebih berkembang

dengan baik pada kondisi lembab dan kadar air yang cukup.

Nematoda puru akar (Meloidogyne spp.) merupakan salah satu hama yang

dapat menjadi faktor pembatas dalam budidaya tanaman. Nematoda puru akar

merupakan nematoda endoparasit menetap (sedentary endoparasi) yang

menyerang akar dan membentuk puru akar. Di daerah tropis dapat merusak

pertanaman sepanjang tahun, dan kerugian yang di-sebabkan oleh nematoda

endoparasit sekitar 10 persen, 4 persen diantaranya disebabkan oleh Meloidogyne

spp. (Caldwell, 1973). Di Florida di-laporkan bahwa penurunan hasil tanaman

kedelai yang disebabkan oleh nematoda puru akar (M. incognita) berkisar antara

32 – 90%. Laporan penelitian tersebut mengingatkan bahwa nematoda puru akar

merupakan ancaman pada tanaman kedelai (Lim dan Castillo, 1978).

Pada pengamatan kali ini dapat diperhatikan adanya jumlah nematoda

yang cukup banyak pada akar yang diamati. J1, J2, J3 dan nematoda dewasa dapat

ditemukan. Hal ini merupakan suatu indikator bahwa di dalam lahan pertanian

daerah sekitar kita sudah terdapat benyak sekali meloidogyne. Dengan mengamati

bagian yang menyerap warna merah dari pewarna asam yang diberikan, maka kita

dapat mengamati Meloidogyne pada fase-fase yang berbeda. Dengan mengamati

maka kita dapat menganalisis bagaimana Meloidogyne merusak bagian akar

tanaman.

4

Page 5: Nematoda Puru Akar Meloidogyne Spp

Tingkat populasi awal nematoda puru akar sangat menentukan terhadap

populasi nematoda yang terjadi. Semakin banyak jumlah nematoda yang

diinokulasikan mengakibatkan semakin tinggi populasi yang terjadi. Dalam hal

perkembangan populasi nematoda. Adapun tahapan perkembangan meloidogyne

dimulai dari telur yang berasal dari nematoda dewasa dan berada di luar akar atau

biasa disebut juvenil 1. kemudian telur menetas dan terbentuk juvenil 2 berbentuk

seperti cacing yang kemudian menetrasi masuk ke dalam jaringan akar melalui

ujung akar. Setelah itu juvenil 2 yang telah berada di dalam jaringan tanaman

mengalami pembengkakan sel yang disebut juvenil 3. Selanjutnya juvenil 3

berkembang menjadi nematoda dewasa dengan cirri-ciri ukuran tubuh yang besar

dan berbentuk bulat seperti buah pir.

Juvenil 1 atau telur mulanya teramati dengan kondisi yang berupa telur

dengan serat yang terlihat kasar. J1 berada di luar jaringan tanaman dan

berkembang menjadi J2.

J2 (juvenil 2) tertarik dengan ujung akar di zona pemanjangan. Mereka

juga tertarik pada bidang sisi timbul akar. Mereka terpancing ke ujung akar oleh

CO2, dan mungkin oleh molekul-molekul kecil yang tak terlihat, mungkin asam

amino atau zat lain. J2 menetrasi kedalam zona pemanjangan dengan sistem

mekanik (stilet) dan mungkin kimia (sellulase dan pectinase). Ia bergerak antara

kulit akar dan kayu akar daripada melalui cortical sel diantara ujung akar yaitu

bagian meristem, dan migrasi kembali ke vascular silinder di zona pemanjangan

dari sel. J2 bergerak melalui ujung akar langsung ke jaringan vascular. J2 yang

menetrasi ke dalam sel dengan stylet dan memulai pembengkakan sel dari potensi

vascular jaringan. Jadi kelenjar Subventral menonjol dua hari setelah tembus akar.

Subventral kelenjar adalah yang paling terlihat dan aktif dalam J2 bagian tubuh

mereka bersembunyi dan berkembang menjadi nematoda dewasa. Ada bukti kuat

bahwa mereka memproduksi enzim pembengkakan sel inisiasi walaupun struktur

sekresi mereka menunjukkan bahwa enzim tersebut akan dikeluarkan kembali ke

usus. Sebagai nematoda tumbuh dan molts, sirip belakang yang esophageal

kelenjar (DEG) menjadi lebih menonjol dan sekresi adalah untuk merangsang

pemikiran multinucleate raksasa sel. Oleh sebab itu, J2 banyak ditemukan di

dalam akar bagian ujung.

5

Page 6: Nematoda Puru Akar Meloidogyne Spp

Pada perkembangan J3 meloidogyne, kurang lebih sama dengan J2, hanya

saja pada perkembanganya menuju J3, J2 berpindah lokasi dan pembengkakan

ukuran sel semakin besar. Meloidogyne dewasa akan mengeluarkan telur-telur

yang akan berkembang menjadi nematoda baru. Namun ada perbedaan yang

sangat besar antara meloidogyne jantan dan betina. Meloidogyne jantan setelah

dewasa hidupnya berada di luar jaringan tanaman, dia hanya hidup di dalam

jaringan tanaman hingga juvenil 3. Sementara itu, meloidogyne betina semenjak

juvenil dua mulai menetrasi kedalam jaringan tanaman melalui ujung akar dan

menghabiskan fase hidupnya di dalam jaringan tanaman. Karena siklus hidupnya

sebagian besar berada di dalam jaringan tanaman, maka meloidogyne disebut

sebagai endoparasit.

6

Page 7: Nematoda Puru Akar Meloidogyne Spp

BAB IV

KESIMPULAN

Meloidogyne merupakan salah satu nematoda yang besifat endoparasit,

yang sebagian besar hidupnya di dalam jaringan tanaman sehingga sangat

merusak jaringan akar tanaman. Pembengkakan pada akar tanaman dapat merusak

jaringan dan mengganggu mekanisme pengangkutan nutrisi tanaman tersebut.

Pembengkakan ukuran sel meloidogyne dapat diamati dengan adanya bintil-bintil

akar seperti bintil akar bakteri penambat nitrogen pada kacang-kacangan.

Meloidogyne akan berwarna merah saat diberi pewarna asam.

Dari hasil pengamatan telah diperoleh bahwa betina dewasa berbentuk

bulat seperti buah pir, sedangkan jantan dewasa berbentuk seperti cacing. siklus

hidup nematoda Meloidogyne spp. diawali dari telur, empat stadia larva, dan

dewasa. Betina dewasa bertelur pada tanaman inang dan dilanjutkan fase juvenil

(J1-J2-J3-J4).

7

Page 8: Nematoda Puru Akar Meloidogyne Spp

BAB VDAFTAR PUSTAKA

.Dropkin V. H. 1998. Pengantar Nematologi Tumbuhan. Supratoyo, penerjemah.

Terjemahan dari : Introduction to Plant Nematology. Yogyakarta : Gadjah

Mada University Press.

Supratoyo. 1977. Macam Spesies dan Peranan Nematoda Puru Akar(Meloidogyne spp.) pada Pertanaman Tomat di DIY. Laporan Penelitian.Lemlit UGM. Yogyakarta

http://www.ctahr.hawaii.edu/nelsons/coffee/nema-cycle1.jpg

http://ditlin.hortikultura.deptan.go.id/makalah/gambar01.JPG

8