Dr.dina - Nematoda Usus

97
KULIAH NEMATODA & KULIAH NEMATODA & CESTODA CESTODA Dr. Dina Dr. Dina

description

kedokterannnnnnnnnnnnnnn

Transcript of Dr.dina - Nematoda Usus

  • KULIAH NEMATODA & CESTODA

    Dr. Dina

  • ZOOPARASIT

    Metazoa

    Protozoa

    Arthropoda

    (Binatang berkaki ruas)

    Helminthes

    Nemathelminthes

    (Round worm)

    Platyhelminthes

    (Flat worm)

    Anelida

    Nematoda

    Cestoda

    (Tape worm)

    Trematoda

    (Fluks)

  • ZOOPARASIT SALURAN CERNA

    NEMATODA USUS

    Ascaris lumbricoides Trichuris trichiura Ancylostoma duodenale Necator americanum Strongyloides stercoralis Oxyuris vermicularisTrichostrongylus sp
  • CESTODA

    Diphyllobothrium latum Dipilidium caninum Hymenolepis nana Hymenolepis diminuta Taenia saginata Taenia solium Echinococcus sp Multiceps sp Bertiela sp
  • TREMATODA USUS

    Fasciolopsis buski Echinostoma sp Heterophyes heterophyes Metagonimus yokogawai Haplorchis taichui

    RHIZOPODA

    Entamoeba histolytica

    CILIATA

    Balantidium coli

    FLAGELLATA USUS

    Giardia lamblia

    MYASIS USUS

    Gasterophilus Piophila
  • ASCARIS LUMBRICOIDES

    = CACING GELANG

    Penyakit : Ascariasis

    Penyebaran :Kosmopolit

    Hospes difinitif : Manusia

    Sifat : Oviparus

    Merupakan Nematoda yang terbesar

    : 10-30 Cm : 20-35 Cm

  • Telur : 200.000 butir/hari

    * dibuahi

    * tidak dibuahi

    Habitat : Dalam rongga usus halus

    Cara Infeksi : Menelan telur infektif

    Mempunyai siklus Paru-paru

    Incubasi Biologi : 6-8 minggu

  • Siklus hidup

    A lumbricoides

    Keluar bersama

    tinja penderita

    Matang di

    alam bebas

    (tanah)

    Tertelan masuk

    ke mulut

    Usus

    halus

    Menembus

    dinding usus

    Sirkolasi

    darah

    Telur

    Jantung

    kanan

    Paru

    -paru

    Saluran

    nafas

    Larynx

    Tertelan masuk

    ke usus

    Dewasa

    di usus

  • Patologi Klinik :

    Oleh karena Larva :

    Menyebabkan V L M

    Syndroma Leffler

    Oleh karena cacing dewasa

    Malnutrisi

    Obstruksi usus

    Oleh karena toxinnya

    Hypersensitivity disease

  • TRICHURIS TRICHIURA

    = CACING CAMBUK

    Penyakit : Trichuriasis

    Penyebaran :Kosmopolit

    Hospes difinitif : Manusia

    Sifat : Oviparus

    Bentuk seperti cambuk

    : 3-4 Cm

    : 3-5 Cm

  • Telur : 200.000 butir/hari

    Bentuk seperti wajan

    Mempunyai dua kutub

    Habitat : Dalam Caecum & Colon ascenden

    Kadang ; Ilium-Colon-Sigmoid-Rectum

    Cara Infeksi : Menelan telur infektif/larva

    Tidak mempunyai siklus Paru-paru

    Incubasi Biologi : tiga bulan

  • Siklus hidup

    T trichiura

    Patologi Klinik : Prolapsus recti

    Keluar bersama

    tinja penderita

    Tertelan masuk

    Ke mulut

    Telur

    Matang di

    alam bebas

    (tanah)

    Usus

    halus

    Dewasa

    Di usus

  • ANCYLOSTOMA DUODENALE

    et NECATOR AMERICANUM

    = CACING TAMBANG

    Penyakit : Ancylostomiasis & Necatoriasis

    Penyebaran : Daerah Katulistiwa, Tropis & Subtropis

    Hospes difinitif : Manusia

    Sifat : Oviparus

    Ancylostoma Necator

    Ancylostoma seperti huruf C

    Necator seperti huruf S

    & : 1 Cm

  • Kepala Ancylostoma : 2 pasang gigi anterior

    Kepala Necator : Cutting plates

    Ekor, dengan Bursa Copulatrix

  • Telur Ancylostoma 20.000 butir/hari

    Telur Necator 10.000 butir/hari

    Larva Rhabditi form

    Larva Filari form

  • Habitat Ancylostoma : Duodenum & Ilium

    Habitat Necator : Jejunum & Ilium

    Cara Infeksi : Larva Filari form menembus kulit

    /selaput lendir

    Mempunyai siklus Paru-paru

    Incubasi Biologi : 1 minggu

  • Siklus hidup

    Cacing Tambang

    Keluar bersama

    tinja penderita

    Larva

    Rhabditi form

    di alam bebas

    Larva

    Filari form

    di alam bebas

    Menembus

    kulit manusia

    Sirkulasi

    darah

    Telur

    Jantung

    kanan

    Paru

    -paru

    Saluran

    nafas

    Larynx

    Tertelan masuk

    ke usus

    Dewasa

    di usus

  • Patologi Klinik :

    Oleh karena Larva :

    Syndroma Leffler

    Cutaneus Larva Migran

    Oleh karena cacing dewasa

    Anemia Hypochrom Microcyter

    Ancylostoma : 0,2 cc/hari

    Necator : 0,05 cc/hari

  • STRONGYLOIDES STERCORALIS

    Penyakit : Strongyloidiasis

    Penyebaran : Kosmopolit

    Hospes difinitif : Manusia

    & : 1 Cm

    Sifat : Oviparus

    Larva Rhabditi form

    Larva Filari form

  • Habitat :

    Stadium Bebas : di Alam bebas

    Stadium Parasitic : Tractus Gastro Intestinalis

    Cara Infeksi : Larva Filari form menembus kulit

    /selaput lendir

    Mempunyai siklus Paru-paru

    Incubasi Biologi : 2 bulan

  • Siklus hidup

    S stercoralis

    Larva

    Rhabditi form

    keluar bersama

    tinja penderita

    Direct Cycle

    II

    Indirect Cycle

    Auto Infectie

    Interna

    Direct Cycle I

    =Auto Infectie

    Exter

    Endo Auto

    Infection

    =Hyper

    Infection

    Exo Auto

    Infection

  • Direct Cycle II

    Telur dalam

    usus penderita

    Larva Filari form

    di alam bebas

    (tanah)

    Menembus kulit

    manusia

    Sirkulasi

    darah

    Jantung

    kanan

    Paru

    paru

    Saluran

    nafas

    Larynx

    Tertelan masuk

    ke usus

    Dewasa

    di usus

    Larva Rhabditi form

    keluar bersama

    tinja penderita

  • In Direct Cycle

    Dewasa

    di usus

    Larva Rhabditi form

    keluar bersama

    tinja penderita

    Menembus kulit

    manusia

    Sirkulasi

    darah

    Jantung

    kanan

    Paru

    paru

    Saluran

    nafas

    Larynx

    Tertelan masuk

    ke usus

    Larva

    Filari form

    Telur dalam

    usus penderita

    Bertelur

    Larva

    Rhabditi form

    Stadium

    Transisi

    &

    Di alam bebas

    (tanah)

    Di dalam

    Tubuh penderita

  • Endo Auto Infectie

    Larva

    Filari form

    dalam usus

    penderita

    Menembus

    dinding usus

    Sirkulasi

    darah

    Jantung

    kanan

    Paru

    paru

    Saluran

    nafas

    Larynx

    Tertelan masuk

    ke usus

    Dewasa

    di usus

    Telur dalam

    usus penderita

    Larva

    Rhabditi form

    tidak keluar

    ke alam bebas

  • Exo Auto Infectie

    Larva

    Filari form

    di Perineum

    penderita

    Menembus

    kulit Perineum

    penderita

    Sirkulasi

    darah

    Jantung

    kanan

    Paru

    paru

    Saluran

    nafas

    Larynx

    Tertelan masuk

    ke usus

    Dewasa

    di usus

    Telur dalam

    usus penderita

    Larva

    Rhabditi form

    tidak keluar

    ke alam bebas

    Larva

    Filari form

  • Direct Cycle I

    Larva Filari form

    keluar ke

    alam bebas

    (tanah)

    Menembus

    kulit manusia

    Sirkulasi

    darah

    Jantung

    kanan

    Paru

    paru

    Saluran

    nafas

    Larynx

    Tertelan masuk

    ke usus

    Dewasa

    di usus

    Telur dalam

    usus penderita

    Larva

    Rhabditi form

    tidak keluar

    ke alam bebas

    Larva

    Filari form

    di usus

  • Patologi Klinik :

    Syndroma Leffler

    Cutaneus Larva Migrans

    Visceral Larva Migrans

  • ENTEROBIUS VERMICULARIS

    = OXYURIS VERMICULARIS

    = CACING KREMI

    Penyakit : Enterobiasis

    = Oxyuriasis

    Penyebaran :Kosmopolit

    Hospes difinitif : Manusia

    Sifat : Oviparus

    & : 1 Cm

  • Telur : Bentuk a simetris

    Habitat : Caecum, Appendix & Colon ascenden

    Vulva, Vagina, Uterus, Tuba,

    Cavum peritoneum dan Vesica urinaria

    Cara Infeksi : Menelan telur infektif

    & Retro infeksi

    Tidak mempunyai siklus Paru-paru

    Incubasi Biologi : 14-42 hari

  • Tidak termasuk Soil Transmitted Helminth

    Siklus hidup

    O vermicularis

    Patologi Klinik : Prolapsus recti

    Terbawa

    angin

    Dewasa

    di usus

    Telur di

    usus besar

    Tertelan masuk

    ke mulut

    Usus

    besar

    Keluar ke

    Perineum

  • Patologi Klinik :

    Pruritus ani

    Pruritus vulva

    Pruritus vagina Adnexitis/Salphyngitis Appendicitis
  • TRICHOSTRONGYLUS SPP

    = CACING RAMBUT

    Penyakit : Trichostrongyliasis

    Penyebaran : Kosmopolit

    Hospes difinitif : Manusia, Kuda & Kucing

    Sifat : Oviparus

  • Patologi Klinik : Irritasi usus

    Cholecystitis

    Incubasi Biologi : 1 bulan

    Cara Infeksi : Menelan larva stadium III

    Habitat : Jejunum & Ilium

    Larva : Rhabditi form

    Pseudo Filari form

    Stadium III (infektif)

  • H D : Manusia

    H R, a l : anjing

    kucing

    babi

    beruang

    dll

    Penyebaran : Eropa

    Asia

    Amerika

    Afrika

    Australia

    Diphyllobothriasis

    =Dibothriocephaliasis

    Famili Diphyllobothriidae

    DIPHYLLOBOTHRIUM LATUM

    = DIBOTHRIOCEPHALUS LATUS

    = TAENIA LATA

    = BROAD TAPE WORM

    = FISH TAPE WORM

    = CACING PITA IKAN

  • Panjang : 3-10 mtr

    R/ 3000-4000 proglottid

    Dalam 1 hari dibentuk 30 proglottid

    Scolex : 2-3 mm

    Bothrio = Sucteterial grooves

    Proglottid gravid :

    Merupakan 4/5 bagian tubuh

    : Di sebelah Dorsal

    Testis 500 buah

    : Di sebelah Ventral

    mempunyai Uterine pore

  • Genital pore terletak ventro medial

    Habitat : Ileum, kadang Jejunum

    Telur 1.000.000 butir/prog/hari

    70 x 45

    mempunyai Operkulum (kecil)

    Menetas dalam waktu 9-12 hari

    Embryo hexacant

    = Onchospher yang bercilia

    = Coracidium

    H P I : Copepoda : Cyclop

    Diaptomus

    Pro cercoid : 550 & berusia 7-30 hari

  • H P II : Ikan air tawar

    Kodok

    Ular

    Pleuro cercoid

    = Sparganum

    = Cacing muda

    10-20 mm

    Usia : 3-5 minggu

    Cara infeksi :

    1. H P I infektif tertelan oleh H D

    2. H P II infektif termakan oleh H D

    3. Penggunaan daging H P II sebagai obat luar

    Incubasi biologi : 5-6 minggu

    Masa hidup : 20 tahun

  • P K :

    1. Oleh karena Cacing dewasa :

    Anemia Hyperchrom Macrocyter

    = Dibothriocephalus anemia

    = Defisiensi vitamin B 12

    Obstruksi usus

    Biasanya hanya ada

    1 cacing dewasa

    2. Oleh karena Pleuro cercoid :

    Sparganosis

    Dx :

    1. Menemukan telur didalam tinja

    2. Biopsi

    Tx : Atebrine

    Epidemiologi :

    Kebiasaan makan ikan

    mentah & Banyak terjadi

    didaerah dingin

    Pencegahan :

    Mencegah kontaminasi

    air tawar dengan tinja

    manusia

  • DIPYLIDIUM CANINUM

    = CACING PITA ANJING

    Famili Dilepididae

    Dipylidiasis

    Kosmopolit

    H D : Carnivora

    (Anjing & Kucing)

    Manusia

    Scolex : 4 buah Sucker

    Rostellum

    (dapat keluar masuk)

    Hooks

    2-7 baris, 30-150 buah

  • Dilepas 2-3 proglottid per hari

    Strobila dapat keluar melalui anus H D secara aktif

    Habitat : Rongga usus halus

    Proglottid gravid :

    12 mm

    Berisi 300-400 Cluster

    Tiap Cluster berisi 15-25 telur

    Panjang : 15-70 cm

    R/ 60-75 proglottid

    Mempunyai 2 set alat kelamin

    Genital pore sepasang di kanan kiri

  • H P : Pinjal

    Kutu anjing

    Cysticercoid

    Scolex invaginasi

    Cara infeksi :

    H P infektif termakan oleh H D

    Scolex evaginasi

    Embryo hexacant

    = Onchospher

    35

    Cluster

  • P K : Enteritis

    Dx : Telur didalam tinja

    Cluster didalam tinja

    Proglottid didalam tinja

    Tx : Atebrine

    Insecticida

    Epidemiologi : Insidennya banyak terjadi pada mereka

    yang akrab bergaul dengan anjing

    Pencegahan : Dilarang mencium anjing & kucing

    Anjing & Kucing diobati secara periodik

    dengan Anthelmintic dan Insecticida

    Incubasi biologi : 20 hari

  • HYMENOLEPIS NANA

    Famili Hymenolepididae

    Hymenolepiasis nana

    Kosmopolit, terutama didaerah panas

    H D : Manusia

    Rodentia, terutama tikus

    Panjang : 2,5-4 mm

    R/ 100-200 proglottid

    Genital pore terletak teratur

  • Scolex : 0,3 mm

    4 buah Sucker

    Rostellum

    (dapat keluar-masuk)

    Hooks

    (satu baris, 20-30 buah)

    Proglottid matur :

    0,22 x 0,85 mm

    Testis : 3 buah

    Proglottid gravid :

    0,22 x 0,85 mm

    Habitat : Rongga Ileum

  • Telur : 80-180 butir/proglottid/hari

    45

    Polar filament (4-8/kutub)

    Embryo hexacant

    = Onchospher

    Tidak mempunyai H P

    4 hari menjadi Cysticercoid

    Scolex invaginasi

    Cara infeksi : 1. Tertelan

    2. Auto infectie interna

  • Scolex evaginasi

    Incubasi biologi :

    12-30 hari

    Masa hidup hanya beberapa minggu

    P K : 1. Enteritis

    2. Anemia

    3. Gejala syaraf pada anak

    DX : Telur didalam tinja

    Tx : Atebrin

    Epidemiologi : Penularan dari manusia ke manusia

    terutama terjadi pada anak-anak

  • HYMENOLEPIS DIMINUTA

    Famili Hymenolepididae

    Hymenolepiasis diminuta

    Kosmopolit

    H D : Manusia

    Tikus

    Habitat : Rongga usus halus

  • Scolex : 0,4 mm

    4 buah Sucker

    Rostellum

    Proglottid matur :

    : 0,8 x 2-5 mm

    Testis 3 buah

    Proglottid gravid :

    : 0,8 x 2-5 mm

    Genital pore terletak teratur

    Panjang : 20-60 cm

    R/ 800-1000 proglottid

  • H P : Pinjal

    Kumbang tepung

    Kecoa

    Cysticercoid

    Scolex invaginasi

    Cara infeksi : H P infektif termakan oleh H D

    Scolex evaginasi

    Telur : : 70

    Non polar filament

    Embryo hexacant

    = Onchospher

  • Incubasi biologi : 18-20 hari

    Masa hidup 5-7 minggu

    P K : Enteritis

    Dx : Telur didalam tinja

    Tx : Atebrine

    Insectisida

    Epidemiologi : Biasanya manusia terinfeksi karena

    tidak sengaja menelan H P infektif,

    terutama terjadi pada anak-anak

  • TAENIA SAGINATA

    = THE BEEF TAPE WORM

    = CACING PITA SAPI

    Famili Taeniidae

    Taeniasis saginata

    Kosmopolit

    H D : Manusia

    Panjang : 4-10 m

    R/ 1000-2000 proglottid

    Genital pore terletak acak

    Scolex : 1-2 mm

    4 buah Sucker

    Dibentuk per hari 2-10 proglottid

    Dilepas per hari 5-9 proglottid

    Strobila dapat keluar melalui anus H D secara aktif

  • Proglottid matur :

    1-2 cm

    Testis 300-400 buah

    Proglottid gravid :

    2-3 cm

    Uterus 15-30 pasang cabang

    Habitat : Rongga Jejunum

    Telur : 100.000 butir/proglottid/hari

    30-40

    Embryo hexacant

    Embryo pore

    = Onchospher

    Usianya 8 minggu

  • H P : Herbivora, terutama Sapi

    12-15 minggu kemudian, menjadi

    Cysticercus bovis

    1 cm

    Scolex invaginasi

    Predileksi : Masseter

    Femur

    Jantung

    Diafragma

    Cara infeksi : Makan daging H P infektif

    Scolex evaginasi

  • Incubasi biologi : 8-10 minggu

    Masa hidup sampai 25 tahun

    P K : Gangguan pencernaan

    Anemia ringan

    Obstruksi usus

    Biasanya hanya ada 1 cacing dewasa

    Dx : Telur didalam tinja (Perineum)

    Proglottid gravid didalam tinja

    Strobila didalam tinja

    Scolex didalam tinja

    Tx : Atebrine

    (tidak perlu pencahar)

  • Epidemiologi : H P mendapat infeksi karena menelan

    telur infektif

    Cysticercus masih dapat hidup selama 14-16 hari

    pada daging H P yang sudah mati

    Cysticercus akan rusak pada keadaan :

    -10 C selama 5 hari

    -4 C selama 5 minggu

    57 C

    Larutan garam 25% selama 5 hari

    Pencegahan : 1. Mengobati penderita

    2. Memeriksa daging sapi

    3. Pendinginan daging sapi

    4. Mencegah kontaminasi daging sapi

    dengan tinja penderita

    5. Memasak daging sapi dengan sempurna

  • TAENIA SOLIUM

    = THE PORK TAPE WORM

    = CACING PITA BABI

    Famili Taeniidae

    1. Taeniasis solium

    2. Cysticercosis cellulose

    Kosmopolit

    H D : Manusia

    (Juga bersifat sebagai H R/H P)

    Panjang : 2-4 m

    R/ 800-1000 proglottid

    Genital pore terletak acak

  • Scolex : 1 mm

    4 buah Sucker

    Rostellum

    Hooks

    (2 baris, besar & kecil, 25-30 buah)

    Dilepas per hari 5-6 proglottid

    Strobila dapat keluar melalui anus H D secara pasif

    Proglottid matur : 1 cm

    Testis 150-200 buah

    Habitat : Rongga Jejunum

    Proglottid gravid : 1-2 cm

    Uterus 7-12 pasang cabang

  • Telur : (= Taenia saginata)

    30.00-50.000 butir/proglottid/hari

    Embryo hxacant

    Embryo pore

    = Onchospher

    H P : Babi Anjing

    Beruang Kucing

    Kambing Kera

    Rusa Manusia

    2-3 bulan, menjadi

    Cysticercus cellulose

    5 mm

    Scolex invaginasi

  • Predileksi : Otot-otot lidah Ginjal

    Masseter Paru-paru

    Diafragma Otak

    Jantung Mata

    Hati

    Cara infeksi :

    1. Makan daging H P infektif

    2. Menelan telur infektif

    3. Auto infectie interna

    Incubasi biologi : 3 bulan

    Masa hidup sampai 25 tahun

    P K : 1. O k cacing dewasa :

    Gangguan pencernaan

    Anemia ringan

    Scolex evaginasi

  • 2. O k Cysticercus cellulose

    Peradangan

    Fibrosis

    Calsifikasi

    Sindroma fokal SSP

    misal : Epilepsi

    Meningitis

    Sidroma Mata

    kelainan pada mata

    Biasanya hanya ada

    1 cacing dewasa

    Dx : Telur didalam tinja (Perineum)

    Proglottid gravid didalam tinja

    Strobila didalam tinja

    Scolex didalam tinja

    Larva didalam jaringan Biopsi

    Tx : Atebrine

    (Perlu Pencahar dan Antiemetik)

    Operasi pengambilan larva

  • Epidemiologi :

    Cysticercus masih dapat hidup selama :

    26 hari pada suhu kamar

    2 bulan pada suhu 0--2C

    Cysticercus akan rusak pada :

    -2 C

    45-50 C

    Pencegahan :

    1. Mengobati penderita

    2. Pemeriksaan daging babi

    3. Higiene perorangan

    4. Perbaikan sanitasi

    5. Memasak daging babi dengan sempurna

    6. Mendinginkan daging babi pada - 10 C selama 4 hari

  • ECHINOCOCCUS GRANULOSUS

    = ECHINOCOCCUS UNILOCULARIS

    Famili Taeniidae

    Pada H D :

    Echinococcosis granulosus

    = Echinococcosis unilocularis

    Pada Manusia : Hydatidosis

    1. Hydatid cyst unilocularis

    2. Hydatid cyst osseus

    Kosmopolit

    (Daerah peternakan Biri-biri)

  • Panjang :

    2-9 mm (1 cm)

    R/ 3 proglottid

    H R : carnivora liar

    Scolex : 4 buah Sucker

    Rostellum

    Hooks, 2 baris 30-39 buah

    Habitat : Rongga usus halus

    H D : Carnivora, terutama Anjing

    Manusia dalam bentuk larva

  • H P : Herbivora, terutama biri-biri

    Manusia dalam bentuk larva

    Proglottid gravid :

    1/2 dari panjang cacing

    Testis 45-65 buah

    Uterus 12-15 pasang cabang

    Telur 400-800 butir

    bentuk = telur Taenia

    : 30-40

    Embryo hexacant

    = Onchospher

    Cara infeksi :

    1. Menelan telur infektif

    2. Makan H P infektif

  • HYDATID CYST UNILOCULARIS

    = CACING GELEMBUNG

    4

    Scolex invaginasi

    Scolex evaginasi

    Laminated layer

    ( 1 mm)

    = Non nucleated layer

    B. Germinal layer

    ( 10-25 )

    = Nucleated layer

    1

    2

    3

    5

    6

    7

    8

    9

    10

  • 1. False capsule from host tissue (capsula fibrosa)

    2. True capsule (lapisan luar)

    3. Germinal layer (lapisan dalam)

    4. Cyst fluid (cairan kista)

    5. Brood cyst (gelembung tunas)

    6. Scolices

    7. Scolex ( 10-30 buah)

    8. Hydatid sand (pasir Hydatid)

    9. Doughter cyst (anak kista)

    10. A cephalo cyst (steril cyst)

    1 minggu 60-70

    5 bulan 1 cm

    10 bulan 2cm

    10-20 tahun sebesar buah kelapa yang berisi

    2 liter cairan dan 2000000 scolex

  • Incubasi biologi 7 minggu

    Masa hidup 5 bulan

    P K : Tumor kista (Hydatidosis)

    Lokasi : Hepar (66 %)

    Pulmonum (22 %)

    Abdomen (6 %)

    Ren (3 %)

    Tulang (2 %)

    Otak (1 %)

    Cor

    Rx radang & Fibrosis disekitar Kista Allergi Gangguan mekanik Kista bocor/pecah Allergi hebat
  • Hydatid di Hepar dapat menetap selama 30 tahun

    sehingga timbul Icterus Obstructivus

    Hydatid di Paruparu dapat menimbulkan

    Haemoptoe & Dyspnoe

    Hydatid di Ginjal dapat menyebabkan

    Hematuria & Dysfungsi Ginjal

    Hydatid di Otak dapat menimbulkan Syndroma C N S

  • HYDATID CYST OSSEUS

    Predileksi : Proximal tulang panjang

    Ilium

    Vertebra

    Costa

    P K : Kerusakan tulang

    Fractura spontan

    Pseudo tuberculer reacsi

    Dx : 1. Gejala Klinis (Hydatidosis)

    2. Laboratorium :

    a. Tes Casoni

    b. Tes Serologis CFT pada serum/LCS

    c. Punksi cairan kista

    d. Pemeriksaan Histologi

    3. Reaksi Immunologi

  • Tx : 1. Anthelmintic

    2. Operasi

    Epidemiologi :

    Telur cacing banyak

    melekat pada bulu

    bulu domba dan tahan

    terhadap udara kering,

    sedang insiden nya

    banyak terjadi pada

    pekerja peternakan,

    pemerah susu dan

    pejagalan domba

    Pencegahan :

    Health education

    2. Higiene perorangan

    3. Anjing diberi Anthelmintic

    secara periodic

    4. Jangan memberi makan

    anjing dengan sisa

    pejagalan

    5. Proteksi terhadap ternak

    dari ketularan telur

    infektif

  • ECHINOCOCCUS ALVEOLARIS

    = ECHINOCOCCUS MULTILOCULARIS

    Famili Taeniidae

    Pada H D :

    Echinococcosis alveolaris

    = Echinococcosis multilocularis

    Pada Manusia : Hydatidosis

    Hydatid cyst multilocularis

    RusiaSiberiaBavaria-Swiss

    CanadaAlaska

    Afrika Selatan

    Jepang

  • H D : Carnivora, terutama Anjing

    Manusia dalam bentuk larva

    H R : sapi

    Panjang : 1-4 mm

    R/ 3 proglottid

    Scolex :

    4 buah Sucker

    Rostellum

    Hooks, 2 baris 30-39 buah

    Habitat : Rongga usus halus

  • H P : Rodentia, terutama Tikus

    Manusia dalam bentuk larva

    Proglottid gravid :

    1/2 dari panjang cacing

    Testis 16 buah

    Uterus 12 - 15 pasang cabang

    Telur 400 - 800 butir

    bentuk = telur Taenia

    : 30 - 40

    Embryo hexacant

    = Onchospher

    Cara infeksi :

    1. Menelan telor infektif

    2. Makan H P infektif

  • HYDATID CYST MULTILOCULARIS

    = CACING GELEMBUNG

    Biasanya steril

    Predileksi : Terutama Hepar

  • P K : Allergi

    Gangguan mekanik

    Cirrhosis hepatis

    Hepatosplenomegali

    Metastase

    Dx :

    1. Gejala Klinis

    2. Laboratorium :

    a. Tes Casoni

    b. Tes Serologis

    CFT pada serum/LCS

    c. Punksi cairan kista

    d. Pemeriksaan Histologi

    3. Reaksi Immunologi

    Tx : 1. Anthelmintic

    2. Operasi

  • FASCIOLOPSIS BUSKI

    = THE LARGE INTESTINAL FLUKE

    Fam Fasciolidae

    Fasciolopsiasis

    Penyebaran :

    R R C

    T a i w a n

    V i e t n a m M u a n g t h a i I n d i a I n d o n e s i a

    HD : M a n u s i a

    B a b i

    A n j i n g

    Merupakan Trematoda Usus

    terbesar

  • P : 20-75 mm

    L : 20 mm

    T : 3 mm

    V S > O S ( 4 x)

    G P di depan V S

    Testis 2 buah bercabang- cabang di posterior tersusun cranio caudal

    Ovary bercabang terletak cranio lateral dari Testis

    Uterus di anterior Ovarium

    Vitteline gld bercabang meluas di tubuh lateral sampai ke caudal

    Habitat : Rongga Duodenum & Jejunum

    Kadang di Gaster & Colon

  • 21000-28000 butir/hari

    Telur :

    140

    Mempunyai Operculum

    Non Embryonated

    Pada suhu 27-32 C dalam waktu

    3-7 minggu akan mengalami

    Embriyonisasi (Myracidium)

    Miracidium keluar dari telur

    berenang di air selama 2-52 jam

    masuk ke HP I

  • HP I : Snails

    S e g m e n t i n a

    H i p p e u t i s

    G y r a u l u s

    P l a h n o r b i s

    Siklus larva :

    M S R1 R2 C

    Berlangsung selama

    4-7 minggu

    Cercaria : Berekor tidak bercabang

    700

    Usianya pendek

    Cercaria keluar dari HP I

    melekat pada HP II

    yaitu : Tumbuh-tumbuhan air

    Di dalam HP II terjadi Metacercaria

    210 dalam waktu 1-3 jam

    M Meta C dalam waktu 7 minggu

    Usia Meta C bisa 1 tahun

  • Cara Invasi : Memakan HP II infektif

    Di dalam Duodenum terjadi excystasi

    melekat pada mucosa usus

    menjadi dewasa

    Incubasi Biologi

    2530 hari

    Telur dikeluarkan bersama tinja penderita

    P K : E n t e r i t i s

    P e r a d a n g a n

    U l c u s

    A b s c e s

    Ileus (cacingnya banyak sekali)

    A s c i t e s

    Oedema anasarca

  • Dx : 1. Menemukan telur dalam tinja

    2. Menemukan cacing dewasa dalam tinja/muntahan

    3. Complement Fixation Test

    4. Cross reaksi dengan cacing Fasciola hepatica

    Tx : 1. Tetra chlor ethylene

    2. Hexyl resorcinol

    3. Stil bazium jodida

    4. B i t h i o n o l

    Epidemiologi :

    Kebiasaan makan

    sayuran yang tidak

    dimasak dengan baik

    Pencegahan :

    1. Mengobati penderita

    2. Health education

    3. Memasak makanan

    dengan sempurna

    4. Membunuh larva

    dengan CuSO4

    5. Protectif terhadap

    penularan dari Babi

    sebagai sumber

    infeksi

    6. Pemberantasan HP I

  • ECHINOSTOMA SP

    Fam Echinostomatidae

    Echinostoma ilocanumEchinostoma malayanumEchinostoma lindoensis

    Echinostomiasis

    Penyebaran :

    N o r w e g i a R R C T a i w a n V i e t n a m M u a n g t h a i J e p a n g F i l i p i n a I n d o n e s i a

    HD : M a n u s i a

    K e r a

    A n j i n g

    K u c i n g

    K e r b a u

    B u r u n g

    T i k u s

    HR : T i k u s

    A n j i n g

  • P : 2,5-6,5 mm

    Circum oral spain

    2 baris 30-40 50 buah

    V S > O S ( 2,5 x)

    G P di depan V S

    Testis 2 buah berlekuk di posterior tersusun cranio caudal

    Ovary lomjong didepan Testis

    Uterus di anterior Ovarium

    Vitteline gld meluas di tubuh lateral sampai ke caudal

    Habitat :

    Dalam rongga usus halus

  • Telur :

    100

    Mempunyai Operculum

    Berisi Germ cells

    3 minggu kemudian mengalami Embryonisasi (Miracidium)

    Miracidium keluar dari telur

    berenang di air masuk ke HP I

    HP I : Snails

    S e g m e n t i n a

    A n i s u s

    L y m n a e a

    G y r a u l u s

    Siklus larva : M S R1 R2 C

    Cercaria :

    Berekor tidak bercabang

    450

  • Cercaria keluar dari HP I

    Masuk ke HP II

    yaitu : Snails

    L y m n a e a

    C o r b i c u l a

    V i v i p a r u s

    G y r a u l u s

    P i l a

    Di dalam HP II terjadi Metacercaria

    Cara Invasi : Memakan HP II infektif

    Di dalam usus halus terjadi excystasi

    melekat pada mucosa usus

    menjadi dewasa

    Incubasi Biologi

    2530 hari

    Telur dikeluarkan bersama tinja

  • P K : E n t e r i t i s

    Dx : Menemukan telur dalam tinja

    Tx : 1. Carbon Tetra Chloride

    2. Tetra chlor ethylene

    3. Hexyl resorcinol

    Epidemiologi : Kebiasaan makan keong air yang

    tidak dimasak dengan baik

    Pencegahan :

    1. Health education

    2. Jangan makan HP II mentah

    3. Mencegah kontaminasi air dengan tinja manusia

  • HETEROPHYDAE Fam

    1. Heterophyes heterophyes

    2. Metagonimus yokogawai

    3. Haplorchis taichui

    Heterophydiasis

    Penyebaran :

    Delta Nil

    J e p a n g

    R R C K o r e a T a i w a n F i l i p i n a S p a n y o l B a l k a n S i b e r i a P a l e s t i n a

    HD : M a n u s i a

    A n j i n g

    K u c i n g

    B a b i

  • H h

    M y

    H t

    P : 2 mm

    V S > O S ( 2,5 x)

    G P penuih duriduri kecil yang

    Letaknya dikiri bawah V s

    Ovary bulat didepan Testis

    Vitteline gld di tubuh lateral sampai posterior tubuh

    Testis 2 buah

    berdampingan

    Testis 2 buah

    serong

    Testis 1 buah

  • Habitat : Dalam rongga usus halus

    Telur :

    30

    Mempunyai Operculum

    Berisi Miracidium

    Miracidium keluar dari telur

    berenang di air masuk ke HP I

    HP I : Snails

    P y r o n e l l a

    C r i t h i d e a

    M e l a n i a

    S e m i s u l c o s p i r a

    Siklus larva :

    M S R1 R2 C

    Cercaria :

    Berekor tidak bercabang

    100

  • Cercaria keluar dari HP I

    masuk ke HP II

    yaitu : Ikan Air Tawar

    Di dalam HP II dalam waktu

    15-20 menjadi Metacercaria

    225

    Cara Invasi :

    Memakan HP II infektif

    Di dalam usus halus terjadi excystasi

    melekat pada mucosa usus

    menjadi dewasa

    Incubasi Biologi

    710 hari

    Telur dikeluarkan bersama tinja

  • P K : E n t e r i t i s

    Cardiact heterophydiasis

    Cerebral heterophydiasis

    Dx : Menemukan telur dalam tinja

    Epidemiologi : Kebiasaan makan ikan yang

    tidak dimasak dengan baik

    Pencegahan :

    1. Health education

    2. Jangan makan HP II mentah

    3. Mencegah kontaminasi air dengan tinja manusia

    Tx : 1. Tetra chlor ethylene

    2. Befenium hydroxinaftoat

    3. Hexyl resorcinol

  • ENTAMOEBA HISTOLYTICA

    Entamoebiasis histolytica

    Kosmopolit

    HD : Manusia & Mammalia

    Bentuk : 1. Trophozoit

    2. Minuta

    3. Kista

    Habitat :

    Rongga usus besar

    Cara infeksi :

    Menelan kista infektif

    PK :

    1. Amoebiasis dycentri

    2. Amoebiasis hati

    3. Amoebiasis paruparu

    4. Amoebiasis otak

    5. Amoebiasis kulit

  • BALANTIDIUM COLI

    Balantidiosis

    Kosmopolit

    HD : Manusia

    Bentuk : 1. Trophozoit

    2. Kista

    Habitat :

    Rongga usus besar

    Cara infeksi :

    Menelan kista infektif

    PK :

    Dycentri balantidiosis

    HR : Babi

  • GIARDIA LAMBLIA

    Giardiasis

    Kosmopolit

    HD : Manusia

    Tikus

    Bentuk : 1. Trophozoit

    2. Kista

    Habitat :

    Usus halus bagian atas

    Cara infeksi :

    Menelan kista infektif

    PK :

    Diare berlemak

  • Famili Gasterophilidae

    Natural pada Kuda, insidentil pada manusia

    Genus Gasterophilus

    = Lalat perut

    = Lalat pencernaan

    Telur diletakkan pada kulit dekat pangkal rambut/tempat

    yang sekiranya dapat digerakkan mencapai mulut.

    Satu pangkal rambut satu telur

    Telur masuk ke mulut, menetas di epitel mulut menjadi

    Larva dalam waktu 7-14 hari. Kemudian masuk ke usus.

    Larva keluar bersama tinja, masuk ke tanah menjadi Pupa.

    3-5 mingu kemudian keluar menjadi bentuk dewasa

    Peran : - Myasis Kulit

    - Myasis Intestinalis

    - Myasis Mata

  • Famili Piophilidae

    Genus Piophila

    = Lalat Keju

    2,5 - 4 mm, Berwarna hitam mengkilat

    Mata berwarna coklat-merah

    Jumlah telur 140-500 butir, diletakkan pada makanan

    Peran : - Myasis Accidental :

    - Myasis Lambung

    - Myasis Usus