nematoda
-
Upload
mawaddah-putri-siregar -
Category
Documents
-
view
310 -
download
19
description
Transcript of nematoda
![Page 1: nematoda](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012307/548ad1d1b47959c85d8b457f/html5/thumbnails/1.jpg)
PENYAKIT TANAMAN YANG DIAKIBATKAN OLEH NEMATODA
a. Pengertian Nematoda
Nematoda merupakan satu filum dari dunia hewan. Ini meliputi cacing-cacing
mikroskopis yang terdapat di dalam tanah,air tawar, dan air laut, yang di antaranya
diketahui dapat menyerang tumbuhan. Sistematika Nematoda berasal dari bahasa Yunani/
Greek “nematos” yang artinya benang dan “eidos” yang berarti menyerupai. Secara
harfiah nematoda merupakan binatang yang bentuk tubuhnya menyerupai benang
(Dropkin 1991).
b. Pembagian Morfologi Nematoda
Anggota filum Aschelminthes yang banyak dikenal berperan sebagai hama
tanaman (bersifat parasit) adalah anggota klas Nematoda. Namun, tidak semua anggota
klas Nematoda bertindak sebagai hama, sebab ada di antaranya yang berperan sebagai
nematoda saprofag serta sebagai nematoda predator (pemangsa), yang disebut terakhir
ini tidak akan dibicarakan dalam uraian-uraian selanjutnya. Secara umum ciri-ciri
anggota klas Nematoda tersebut antara lain adalah :
Tubuh tidak bersegmen (tidak beruas)
Bilateral simetris (setungkup) dan tidak memiliki alat gerak
Tubuh terbungkus oleh kutikula dan bersifat transparan.
Untuk pembicaraan selanjutnya, anggota klas nematoda yang bersifat saprofag
digolongkan ke dalam nematoda non parasit dan untuk kelompok nematoda yang
berperan sebagai hama tanaman dimasukkan ke dalam golongan nematoda parasit.
1. Nematoda non parasit
Morfologi dari nematoda-nematoda non parasit ini hampir sama dengan morfologi
nematoda parasit. Perbedaan pokok antara keduanya terletak pada bentuk dan susunan
alat mulutnya. Alat mulut pada nematoda non parasit berbentuk seperti corong yang
terbuka lebar dan tidak memiliki alat penusuk (stylet) seperti halnya pada nematoda
parasit. Nematoda nonparasit kebanyakan hidup dengan memakan bahan-bahan organik
(sebagai nematoda saprofag). Salah satu nematoda nonparasit, Bambang Purnomo,
![Page 2: nematoda](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012307/548ad1d1b47959c85d8b457f/html5/thumbnails/2.jpg)
Kompilasi bahan bacaan DASLINTAN 2 yakni Rhabditis sp. Merupakan nematoda
saprofag yang termasuk dalam ordo Rhabdatida.
2. Nematoda parasit
Bentuk dan susunan alat mulut nematoda parasit telah mengalami modifikasi menjadi
suatu bentuk alat penusuk dan pengisap yang disebut stylet. Adanya stylet pada alat
mulut inilah yang secara sederhana dapat digunakan untuk membedakan antara nematoda
parasit dan non parasit. Ditinjau dari susunannya, maka bentuk stylet dapat dibedakan
menjadi dua tipe, yaitu tipe stomatostylet dan odonostylet. Tipe stomatostylet tersusun
atas bagianbagian conus (ujung), silindris (bagian tengah) dan knop stylet (bagian
pangkal). Tipe stylet ini dijumpai pada nematoda parasit dari ordo Tylenchida.
c. Siklus Hidup Nematoda
Siklus hidup cacing nematoda secara umum dapat dibagi menjadi dua :
A. secara langsung : 1. Melalui larva infektif : Ancylostoma sp.
2. melalui telur infektif : Ascaris sp., Trichuris sp.
Telur menetas (diluar tubuh hospes) menghasilkan L1, kemudian melewati dua
kali ekdisis (ganti selubung) menjadi L2 dan L3. Stadium L3 disebut stadium infektif,
karena kalau termakan oleh hospes akan berkembang menjadi cacing dewasa. Sedangkan
L1 dan L2 walaupun sama-sama termakan tidak akan menjadi dewasa. Ada pula L3 yang
selain infektif melalui mulut (termakan) bisa pula menembus kulit.
Telur berkembang diluar tubuh hospes, tetapi tidak menetas. Larva infektif (L2)
tetap didalam telur . infeksi melalui mulut (termakan). contoh : Ascaris sp.
B. secara tidak langsung : melalui hospes Intermidier (HI) Dirofilaria sp., Thelazia
sp.
Telur menetas atau cacing vivipar dan larvanya masuk kedalam hospes antara.
Setelah hidup bebas sebentar, misalnya Metastrongylus sp. . Hospes intermidier termakan
oleh hospes definitif.
Telur tidak menetas dan tertelan oleh hospes antara, misalnya Thelazia sp.,
acuaria sp. Hospes antara dimakan oleh hospes definitif.
![Page 3: nematoda](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012307/548ad1d1b47959c85d8b457f/html5/thumbnails/3.jpg)
Cacing vivipar dan larvanya masuk kedalam darah hospes, dan dihisap oleh
hospes intermidier penghisap darah (nyamuk) tempat tumbuhnya larva infektif. Pada
waktu hospes antara menghisap darah hospes definitif, larva infektif keluar dari probosis
hospes antara menembus masuk kedalam hospes definitif melalui kulit . misal : dirofilaria
sp.
d. Penyakit Tanaman Akibat Nematoda
Nematoda puru akar (Meloidogyne spp.) tergolong ke dalam:
Kingdom : Animalia,
filum : Nematoda,
ordo : Tylenchida,
famili : Heteroderidae,
genus : Meloidogyne (Dropkin 1991).
Menurut Kurniawan (2010), terdapat lima spesies NPA yang dipertimbangkan
sebagai nematoda parasit penting pada tanaman wortel di Indonesia, yaitu M. arenaria,
M. hapla, M. incognita, M. javanica, dan M. chitwoodi.
Meloidogyne spp. tidak berwarna seperti halnya dengan jenis nematoda parasit
tumbuhan lainnya. Meloidogyne jantan dewasa, betina dewasa dan juvenil mudah
dibedakan berdasarkan morfologi tubuhnya (Eisenback et al. 2003). Juvenil 2 (J2)
berbentuk silindris dengan panjang ± 450 µm. Stilet dan kerangka kepala J2 mengalami
sklerotinasi yang tipis dengan ekor berbentuk kerucut hialin dimulai dekat ujung ekor
(Luc et al. 2005). Tubuh nematoda betina berbentuk seperti buah pir dengan leher yang
pendek dan posterior membulat. Betina dewasa memiliki ukuran panjang 921 µm.
yang diukur dari leher hingga posterior (Eisenback et al. 2003). Stilet berukuran
pendek dan mengalami sklerotinasi sedang. Nematoda betina memiliki kerangka kepala
lembek dengan lubang ekskresi terletak agak anterior sampai pada lempeng klep median
bulbs dan sering terlihat pada dekat basal stilet. Vulva terletak subterminal dekat anus,
kutikula berwarna agak keputihan, tipis dan beranulasi jelas (Luc et al. 2005).
Nematoda jantan berbentuk seperti cacing (vermiform) dengan panjang 1873 µm
(Eisenback et al. 2003). Stilet jantan lebih panjang dibandingkan dengan stilet betina.
![Page 4: nematoda](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012307/548ad1d1b47959c85d8b457f/html5/thumbnails/4.jpg)
Kerangka kepala nematoda jantan lebih kuat, dengan ekor pendek setengah melingkar.
Jantan memiliki spikula yang kuat dan tidak mempunyai bursa (Luc et al. 2005).
e. Gejala Penyakit
Gejala infeksi NPA pada tajuk tanaman wortel dicirikan dengan tanaman yang
mengerdil dan daun menguning (klorosis) yang menyebabkan berkurangnya vigor
tanaman. Apabila tanaman terinfeksi pada masa pembibitan, maka produksi umbi akan
sangat sedikit (Roberts & Mullens 2002).
Infeksi nematoda juga menyebabkan kerusakan pada akar tanaman karena
nematoda mengisap sel-sel pada akar, jaringan pembuluh terganggu sehingga translokasi
air dan hara terhambat. Kerusakan akar tanaman juga akan menyebabkan pasokan air ke
daun menjadi berkurang sehingga stomata menutup dan laju fotosintesis menurun
(Wallace 1987 dalam Mustika 2010). Akibatnya, pertumbuhan tanaman terhambat dan
produktivitas tanaman menurun (Melakeberhan et al. 1987 dalam Mustika 2010).
Puru merupakan gejala khas dari infeksi NPA. Puru muncul sebagai tanda awal
terjadinya asosiasi antara tanaman wortel dan betina NPA. Puru terjadi akibat
pembesaran dan pembelahan sel yang berlebihan pada perisikel, serta perubahan bentuk
jaringan pengangkut. Tanaman yang mengalami infeksi berat oleh NPA sistem
perakarannya mengalami pengurangan jumlah akar. Pembentukan akar baru hampir tidak
terjadi, sehingga fungsi perakaran dalam 9 menyerap dan menyalurkan air dan unsur hara
ke seluruh bagian tanaman terhambat (Kurniawan 2010).
Bentuk puru akibat infeksi NPA berbeda-beda tergantung dari spesies nematoda,
misalnya M. hapla menyebabkan timbulnya puru seperti manik-manik dan cenderung
lebih kecil dibandingkan dengan puru yang diakibatkan oleh spesies NPA lain, yang
cenderung lebih besar dan menyatu (Roberts & Mullens 2002). Puru bergabung dan
berjajar di sepanjang perakaran. Akar yang terinfeksi biasanya pendek dan mempunyai
sedikit akar lateral dan akar rambut (hairy root) (Agrios 2005).
Malformasi merupakan salah satu gejala infeksi NPA selain adanya puru. Infeksi
NPA menyebabkan umbi tanaman wortel menjadi bercabang (forking) (Nunez et al.
![Page 5: nematoda](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012307/548ad1d1b47959c85d8b457f/html5/thumbnails/5.jpg)
2008), membulat dengan ukuran lebih pendek, dan membentuk akar rambut yang cukup
banyak (hairiness) (Vrain 1982).
Infeksi NPA mengakibatkan tanaman semakin rentan terhadap infeksi OPT lain.
Infeksi cendawan patogen meningkat apabila kandungan eksudat puru akar diubah dan
jumlahnya lebih banyak, sehingga cendawan pada stadium istirahat yang terjangkau oleh
akar menjadi aktif (Agrios 2005).
f. Pengelolaan Penyakit
Penyakit dikelola dengan melaksanakan beberapa usaha berikut secara terpadu,yaitu:
1. Pengamatan di pembibitan
2. Perawatan semai (Bally dan Reydon, 1931)
3. Pemeliharaan tanaman
4. Penanaman tanaman tahan
5. Perlakuan tanah
![Page 6: nematoda](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012307/548ad1d1b47959c85d8b457f/html5/thumbnails/6.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Bally, W. En G.A. Reydon (1931), De tegenwoordige stand van het vraagstuk der
wortelaaltjes.Arch. Koffiecul
http://bpurnomo.byethost32.com/MATERI_files/perlindungan_4.pdf
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/55612/BAB%20II
%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf?sequence=4
http:// repository.ipb.ac.id/.../A11wja_BAB%20II%20Tinjauan%2 ...
Semangun, haryono.1996.Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan.Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press