Multiple Mioma Pada Kehamilan

19
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Leiomyoma atau yang juga biasa disebut dengan mioma uteri merupakan tumor jinak yang struktur utamanya adalah otot polos uterus. Mioma uteri  pertama kali di perkenalkan oleh Virchow pada t ahun 1854. Bentuk heredit er, yang menyebabkan multipel mioma, pertamakali dikemukakan oleh Kloepfer et al  pada tahun 1958. Hal ini menunjukkan bahwa mioma uteri dapat berkembang dimanapun otot polos berada. Dari berbagai macam bentuk mioma uteri tidak  berkembang menjadi keganasan. Mioma uteri merupakan neoplasma jinak yang paling umum dan sering dialami oleh wanita. Jarang sekali ditemukan pada wanita berumur 20 tahun dan belum pernah (dilaporkan) terjadi sebelum menarche, paling banyak ditemukan pada wanita berumur 35-45 tahun (proporsi 25%). Setelah menopause hany a kira-kira 10% mioma masih tumbuh.  Mioma selama kehamilan atau masa nifas kadang-kadang mengalami degenerasi ‘’merah’’ atau ‘’karneosa’’ akibat infark hemoragik. Gejala dan tandanya adalah nyeri lokal, disertai nyeri tekan pada palpasi dan kadang-kadang demam ringan. Sering terjadi leukositosis sedang. Pengaruh mioma uteri pada kehamilan tergantung pada jumlah, ukuran dan lokasinya. Mioma uteri selama kehamilan dapat menyebabkan banyak komplikasi perinatal, seperti perdarahan pada kehamilan, keguguran, sakit akibat degenerasi merah, malpresentasi, persalinan prematur, ketuban pecah dini, solusio plasenta dan berkaitan dengan insiden yang lebih t inggi dari operasi caesar, atonia uteri dan perdarahan postpartum. Infeksi postpartum lebih sering terjadi pada pasien dengan mioma karena dapat menyebabkan retensi plasenta. Penyebab paling umum dari morbiditas neonatal adalah prematuritas, karena kehamilan berakhir di usia kehamilan sebelumnya. Terapi hanya mencakup istirahat total dan observasi, terapi simptomatik dalam kasus nyeri dan pengawasan janin intensif, serta dilakukannya operasi dalam situasi tertentu.

Transcript of Multiple Mioma Pada Kehamilan

Page 1: Multiple Mioma Pada Kehamilan

8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan

http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 1/19

Page 2: Multiple Mioma Pada Kehamilan

8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan

http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 2/19

2

BAB II

LAPORAN KASUS

2.1 Definisi

Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot polos uterus,

yang diselingi untaian jaringan ikat. Tumor ini juga dikenal dengan istilah

fibromioma, leiomioma , atau pun fibroid . Multipel mioma adalah kondisi

terdapatnya mioma lebih dari satu massa pada uterus. 1

2.2 Epidemiologi

Berdasarkan otopsi, Novak menemukan 27% wanita berumur 25 tahun

mempunyai sarang mioma, dan 15-20% pada wanita diatas 35 tahun. Pada

wanita berkulit hitam ditemukan lebih banyak dibanding dengan wanita kulit

putih, karena wanita kulit hitam memiliki lebih banyak hormon estrogen . Mioma

uteri belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menarche . Setelah menopause

hanya kira-kira 10% mioma yang masih bertumbuh. 1,2

2.3 Etiologi

Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma uteri dan diduga

merupakan penyakit multifaktorial. Dipercaya bahwa mioma merupakan sebuah

tumor monoklonal yang dihasilkan dari mutasi somatik dari sebuah sel

neoplastik tunggal. Sel-sel tumor mempunyai abnormalitas kromosom lengan

12q15 atau 6p21. Ada beberapa faktor yang diduga kuat sebagai faktor

predisposisi terjadinya mioma uteri, yaitu : (1,2,4)

1. Umur : mioma uteri jarang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun,

ditemukan sekitar 10% pada wanita berusia lebih dari 40 tahun. Tumor ini

paling sering memberikan gejala klinis antara 35-45 tahun.

2. Paritas : lebih sering terjadi pada nullipara atau pada wanita yang relatif

infertil, tetapi sampai saat ini belum diketahui apakah infertil

menyebabkan mioma uteri atau sebaliknya mioma uteri yang

Page 3: Multiple Mioma Pada Kehamilan

8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan

http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 3/19

3

menyebabkan infertil, atau apakah kedua keadaan ini saling

mempengaruhi.

3. Faktor ras dan genetik : pada wanita ras tertentu, khususnya wanita berkulit

hitam, angka kejadiaan mioma uteri tinggi. Terlepas dari faktor ras,

kejadian tumor ini tinggi pada wanita dengan riwayat keluarga ada yang

menderita mioma.

4. Fungsi ovarium : diperkirakan ada korelasi antara hormon estrogen dengan

pertumbuhan mioma, dimana mioma uteri muncul setelah menarche ,

berkembang setelah kehamilan dan mengalami regresi setelah menopause .

Mioma merupakan monoklonal dengan tiap tumor merupakan hasil dari

penggandaan satu sel otot. Etiologi yang diajukan termasuk di dalamnya

perkembangan dari sel otot uterus atau arteri pada uterus, dari transformasi

metaplastik sel jaringan ikat, dan dari sel-sel embrionik sisa yang persisten.

Penelitian terbaru telah mengidentifikasi sejumlah kecil gen yang mengalami

mutasi pada jaringan ikat tapi tidak pada sel miometrial normal. 4

2.4 Patogenesis

Meyer dan De Snoo mengajukan teori Cell Nest atau teori genioblast .

Percobaan Lipschultz yang memberikan estrogen kepada kelinci percobaan

ternyata menimbulkan tumor fibromatosa baik pada permukaan maupun pada

tempat lain dalam abdomen. Efek fibromatosa ini dapat dicegah dengan

pemberian preparat progesteron atau testosteron . Pemberian agonis GnRH

dalam waktu lama sehingga terjadi hipoestrogenik dapat mengurangi ukuran

mioma. Efek estrogen pada pertumbuhan mioma mungkin berhubungan

dengan respon mediasi oleh estrogen terhadap reseptor dan faktor pertumbuhan

lain. Terdapat bukti peningkatan produksi reseptor progesteron , faktor

pertumbuhan epidermal dan insulin-like growth factor 1 yang distimulasi oleh

estrogen . Anderson dkk, telah mendemonstrasikan munculnya gen yang

distimulasi oleh estrogen lebih banyak pada mioma daripada miometrium

normal dan mungkin penting pada perkembangan mioma. Namun bukti-bukti

masih kurang meyakinkan karena tumor ini tidak mengalami regresi yang

Page 4: Multiple Mioma Pada Kehamilan

8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan

http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 4/19

4

bermakna setelah menopause sebagaimana yang disangka. Lebih daripada itu

tumor ini kadang-kadang berkembang setelah menopause bahkan setelah

ooforektomi bilateral pada usia dini. 1,2,4

Dikenal dua tempat asal mioma uteri yaitu serviks uteri dan korpus uteri.

Mioma pada serviks uteri hanya ditemukan sebanyak 3 % dan pada korpus uteri

ditemukan 97% kasus. Berdasarkan tempat tumbuh atau letaknya, mioma uteri

dapat diklasifikasikan menjadi : 1

1. Mioma intramural : Mioma terdapat di korpus uteri diantara serabut

miometrium . Bila mioma membesar atau bersifat multiple dapat

menyebabkan pembesaran uterus dan berbenjol-benjol

2. Mioma submukosa : Mioma tumbuh tepat dibawah endometrium dan

menonjol ke dalam rongga uterus. Kadang mioma uteri submukosa dapat

tumbuh terus dalam kavum uteri dan berhubungan dengn tangkai yang

dikenal dengan polip . Karena konraksi uterus, polip dapat melalui kanalis

servikalis dan sebgian kecil atau besar memasuki vagina yang dikenal

dengan nama myoma geburt .

3. Mioma uteri subserosa : Mioma terletak dibawah tunika serosa , tumbuh

kerah luar dan menonjol ke permukaan uterus. Mioma subserosa dapat

tumbuh diantara kedua lapisan ligamentum latum menjadi mioma

intraligamenter yang dapat menekan ligamentum dan arteri illiaca .

Mioma jenis ini juga dapat tumbuh menempel pada jaringan lain misalnya

ke omentum dan kemudian membebaskan diri dari uterus sehingga

disebut wandering dan parasite fibroid .

Hampir separuh kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada

pemeriksaan ginekologi karena tumor ini tidak mengganggu. Gejala yang

timbul sangat tergantung pada tempat sarang mioma ini berada ( serviks ,

intramural, submukosa, subserosa ), besarnya tumor, perubahan dan

komplikasi yang terjadi.

Page 5: Multiple Mioma Pada Kehamilan

8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan

http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 5/19

5

2.5 Manifestasi Klinik

1. Perdarahan abnormal: Gangguan perdarahan yang terjadi umumnya

adalah hipermenore , menoragia dan dapat juga terjadi metroragia .

Beberapa faktor yang menjadi penyebab perdarahan ini, antara lain adalah1,4:

Pengaruh ovarium sehingga terjadilah hyperplasia endometrium

sampai adenokarsinoma endometrium .

Permukaan endometrium yang lebih luas dari pada biasa.

Atrofi endometrium di atas mioma submukosa .

Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya

sarang mioma diantara serabut miometrium , sehingga tidak dapat

menjepit pembuluh darah yang melaluinya dengan baik.

2. Rasa nyeri: Rasa nyeri bukanlah gejala yang khas tetapi dapat timbul

karena gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma, yang disertai

nekrosis setempat dan peradangan. Pada pengeluaran mioma submukosa

yang akan dilahirkan, pula pertumbuhannya yang menyempitkan kanalis

servikalis dapat menyebabkan juga dismenorea .

3. Gejala dan tanda penekanan: Gangguan ini tergantung dari besar dan

tempat mioma uteri. Penekanan pada kandung kemih akan menyebabkan

poliuria , pada uretra dapat menyebabkan retensio urine , pada ureter dapat

menyebabkan hidroureter dan hidronefrosis , pada rectum dapat

menyebabkan obstipasi dan tenesmia , pada pembuluh darah dan

pembuluh limfe dipanggul dapat menyebabkan edema tungkai dan nyeri

panggul.

4. Infertilitas dan abortus: Infertilitas dapat terjadi apabila sarang mioma

menutup atau menekan pars intertisialis tuba , sedangkan mioma

submukosa juga memudahkan terjadinya abortus oleh karena distorsi

rongga uterus. Rubin (1958) menyatakan bahwa apabila penyebab lain

infertilitas sudah disingkirkan, dan mioma merupakan penyebab

infertilitas tersebut, maka merupakan suatu indikasi untuk dilakukan

miomektomi .1,2,4

Page 6: Multiple Mioma Pada Kehamilan

8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan

http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 6/19

6

2.6 Penegakan Diagnosis

1. Anamnesis: Dalam anamnesis dicari keluhan utama serta gejala klinis

mioma lainnya, faktor resiko serta kemungkinan komplikasi yang terjadi.

2. Pemeriksaan fisik: Pemeriksaan status lokalis dengan palpasi abdomen.

Mioma uteri dapat diduga dengan pemeriksaan luar sebagai tumor yang

keras, bentuk yang tidak teratur, gerakan bebas, tidak sakit.

3. Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan laboratorium: Akibat yang terjadi pada mioma uteri adalah

anemia akibat perdarahan uterus yang berlebihan dan kekurangan zat

besi. Pemeriksaaan laboratorium yang perlu dilakukan adalah Darah

Lengkap (DL) terutama untuk mencari kadar Hb . Pemeriksaaan lab lain

disesuaikan dengan keluhan pasien.

b. Imaging

Pemeriksaaan dengan USG (ultrasonography) akan didapat massa

padat dan homogen pada uterus. Mioma uteri berukuran besar

terlihat sebagai massa pada abdomen bawah dan pelvis dan kadang

terlihat tumor dengan kalsifikasi.

Histerosalfingografi digunakan untuk mendeteksi mioma uteri yang

tumbuh ke arah kavum uteri pada pasien infertil.

MRI lebih akurat untuk menentukan lokasi, ukuran, jumlah mioma

uteri, namun biaya pemeriksaan lebih mahal.

2.7 Diagnosis Banding

1. Tumor solid ovarium

2. Miosarkoma

3. Tumor Abdomen

2.8 Penatalaksanaan

Page 7: Multiple Mioma Pada Kehamilan

8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan

http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 7/19

7

Penatalaksanaan mioma Uteri tidak semua mioma uteri memerlukan

pengobatan bedah. Penanganan mioma uteri tergantung pada umur, status

fertilitas, paritas, lokasi dan ukuran tumor, sehingga biasanya mioma yang

ditangani yaitu yang membesar secara cepat dan bergejala serta mioma yang

diduga menyebabkan fertilitas. Secara umum, penanganan mioma uteri terbagi

atas penanganan konservatif dan operatif. Penanganan konservatif bila mioma

berukuran kecil pada pra dan post menopause tanpa gejala. Cara penanganan

konservatif yaitu observasi dengan pemeriksaan pelvis secara periodik setiap

3-6 bulan, bila pasien anemia lakukan transfusi.

Pengobatan operatif meliputi miomektomi dan histerektomi . Miomektomi

adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan uterus. Tindakan

ini dapat dikerjakan misalnya pada mioma submukosa pada myoma geburt

dengan cara ekstirpasi lewat vagina. Pengambilan sarang mioma subserosa

dapat mudah dilaksanakan apabila tumor bertangkai. Apabila miomektomi ini

dikerjakan karena keinginan memperoleh anak, maka kemungkinan akan

terjadi kehamilan adalah 30-50%. Histerektomi adalah pengangkatan uterus,

yang umumnya tindakan terpilih. Histerektomi dapat dilaksanakan

perabdominan atau pervaginam . Yang akhir ini jarang dilakukan karena uterus

harus lebih kecil dari telor angsa dan tidak ada perlekatan dengan sekitarnya.

Adanya prolapsus uteri akan mempermudah prosedur pembedahan.

Histerektomi total umumnya dilakukan dengan alasan mencegah akan

timbulnya karsinoma servisis uteri. Histerektomi supravaginal hanya

dilakukan apabila terdapat kesukaran teknis dalam mengangkat uterus. 1

Komplikasi yang terjadi berupa perubahan sekunder pada mioma uteri yang

terjadi sebagian besar bersifat degenerasi. Hal ini oleh karena berkurangnya

pemberian darah pada sarang mioma. Perubahan sekunder tersebut antara lain

: 1,3,4,5

Atrofi : sesudah menopause ataupun sesudah kehamilan mioma uteri

menjadi kecil.

Degenerasi hialin : perubahan ini sering terjadi pada penderita berusia

lanjut. Tumor kehilangan struktur aslinya menjadi homogen . Dapat

Page 8: Multiple Mioma Pada Kehamilan

8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan

http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 8/19

8

meliputi sebagian besar atau hanya sebagian kecil dari padanya seolah-

olah memisahkan satu kelompok serabut otot dari kelompok lainnya.

Degenerasi kistik : dapat meliputi daerah kecil maupun luas, dimana

sebagian dari mioma menjadi cair, sehingga terbentuk ruangan-ruangan

yang tidak teratur berisi agar-agar, dapat juga terjadi pembengkakan

yang luas dan bendungan limfe sehingga menyerupai limfangioma .

Dengan konsistensi yang lunak ini tumor sukar dibedakan dari kista

ovarium atau suatu kehamilan.

Degenerasi membatu ( calcereus degeneration ) : terutama terjadi pada

wanita berusia lanjut oleh karena adanya gangguan dalam sirkulasi.

Dengan adanya pengendapan garam kapur pada sarang mioma maka

mioma menjadi keras dan memberikan bayangan pada foto rontgen .

Degenerasi merah ( carneus degeneration ) : perubahan ini terjadi pada

kehamilan dan nifas. Patogenesis : diperkirakan karena suatu nekrosis

subakut sebagai gangguan vaskularisasi. Pada pembelahan dapat dilihat

sarang mioma seperti daging mentah berwarna merah disebabkan

pigmen hemosiderin dan hemofusin . Degenerasi merah tampak khas

apabila terjadi pada kehamilan muda disertai emesis, haus, sedikit

demam, kesakitan, tumor pada uterus membesar dan nyeri pada

perabaan. Penampilan klinik ini seperti pada putaran tangkai tumor

ovarium atau mioma bertangkai.

Degenerasi lemak : jarang terjadi, merupakan kelanjutan degenerasi

hialin.

2.9 Komplikasi

Degenerasi ganas.

Mioma uteri yang menjadi leiomiosarkoma ditemukan hanya 0,32-0,6%

dari seluruh mioma; serta merupakan 50-75% dari semua sarkoma uterus.

Keganasan umumnya baru ditemukan pada pemeriksaan histologi uterus

yang telah diangkat. Kecurigaan akan keganasan uterus apabila mioma

Page 9: Multiple Mioma Pada Kehamilan

8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan

http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 9/19

9

uteri cepat membesar dan apabila terjadi pembesaran sarang mioma dalam

menopause .

Torsi (putaran tangkai).

Sarang mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbul gangguan

sirkulasi akut sehingga mengalami nekrosis . Dengan demikian terjadilah

sindrom abdomen akut. Jika torsi terjadi perlahan-lahan, gangguan akut

tidak terjadi.

Page 10: Multiple Mioma Pada Kehamilan

8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan

http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 10/19

10

BAB III

LAPORAN KASUS

Status Obstetri

Tanggal Pemeriksaan : 16 Maret 2016

Ruangan : PAV. Kasuari Lt. I RSU Anutapura

Jam : 13.25 WITA

A. Identitas

No. RM : 44 02 52

Nama Lengkap

Tanggal Lahir / Umur

Agama

Pendidikan Terakhir

Pekerjaan

Alamat Lengkap

:

:

:

:

:

:

Ny. SZ

16 September 1975 / 41 Tahun

Islam

SMA

URT

Jl. Trans Sulawesi Dusun 4

Toribulu

Nama Suami

Umur

Agama

Pendidikan Terakhir

Pekerjaan

:

:

:

:

:

Tn. SJ

42 Tahun

Islam

SMA

Wirasuwasta

B. Anamnesis

Status Obstetri : G2 P1 A0

HPHT : ? Juni 2015 Usia Kehamilan : ?

TP : ? Maret 2016

Perkawinan : Pertama, ± 5

Menarche : Usia 13 Tahun

Keluhan Utama :

Nyeri perut tembus belakangRiwayat Keluhan Utama :

Pasien adalah wanita hamil yang masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri

perut tembus belakang disertai mual dan muntah dua kali sehingga pasien merasa

lemas. Hal ini dirasakan sejak sebelum masuk rumah sakit pada pukul 23.00

WITA 12 Maret 2016. Pasien tidak merasakan sakit kepala, pusing, maupun

penglihatan kabur. Pasien juga menyatakan tidak adanya pelepasan lendir dan

Page 11: Multiple Mioma Pada Kehamilan

8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan

http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 11/19

11

darah dari jalan lahir, buang air besar lancar namun terasa nyeri saat buang air

besar, buang air kecil lancar.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Riwayat penyakit kanker pada kandungan pada tahun 2011, hal ini diketahui

oleh pasien ketika ingin melakukan pemeriksaan kehamilan yang pertama di

rumah sakit Parigi untuk di USG, adanya benjolan pada kandungan sebesar bola

tenes. Selama pasien mengandung, pasien tidak merasakan adanya kelainan,

hingga akhirnya pasien di USG di trimester III, dokter mengatakan bahwa tumor

tersebut sudah hilang, hingga pasien dapat melahirkan secara normal.

Pasien mulai merasakan keluaran darah banyak disertai nyeri pada perut

bagian bawah saat dua minggu setelah persalinan, dan setiap kali saat

menstruasi, namun nyeri dirasakan tidak bertambah berat dan masih bisa

melakukan akivitas, keluhan masih dirasakan hingga kehamilan ke dua kurang

lebih tiga tahun.

Dalam sebulan menstruasi sebanyak satu kali dan teratur. Setiap menstruasi

lamanya tujuh hari sampai 14 hari. Setiap hari ganti pembalut kurang lebih tujuh

kali dalam sehari. Pasien mengaku tidak pernah keluar darah diluar siklus

menstruasi dan saat berhubungan kontak.

Pasien menyangkal terdapat penurunan berat badan dan nafsu makan, dan

juga tidak disertai keputihan yang berbau, tidak terdapat kebiruan dikulit tanpa

disertai trauma, jika terdapat luka darah cepat mengering.

Riwayat penyakit saluran cerna, pasien memiliki riwayat buang air besar cair

sebanyak 10 kali tiga hari yang lalu disertai rasa nyeri pada bagian anus saat

buang air besar.

Riwayat penyakit jantung = disangkal

Riwayat penyakit paru = disangkal

Riwayat penyakit hati = disangkal

Riwayat penyakit ginjal = disangkal

Riwayat penyakit darah tinggi = disangkal

Riwayat penyakit kencing manis = disangkal

Page 12: Multiple Mioma Pada Kehamilan

8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan

http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 12/19

12

Riwayat Penyakit Keluarga :

Pasien mengaku di dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit

seperti darah tinggi, kencing manis, penyakit jantung, asma, dan tumor.

Riwayat KB :

Tidak Pernah

Riwayat Obstetri :

1. Melahirkan anak pertama pada tahun 2012 pervagina secara spontan

letak belakang kepala, ditolong oleh bidan, lahir di rumah dengan jenis

kelamin perempuan, berat lahir 3800 gram.

2. Hamil Sekarang

C. Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Sakit Sedang Tekanan Darah : 120/80

Kesadaran : Composmentis Nadi : 78 kali / menit

BB : 68 kg Respirasi : 20 kali / menit

TB : 145 cm Suhu Badan : 36,5 oC

Kepala – Leher : Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterus (-/-), edema palpebra

(-/-), pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran kelenjar

tiroid (-).

Thorax : Pergerakan simetris bilateral, vokal fremitus kanan dan kiri sama,

bunyi pernapasan vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-). Bunyi

Jantung I dan II murni reguler, murmur (-/-) Abdomen :

o Inspeksi: Membesar dengan arah memanjang diikuti dengan adanya

linea nigra

o Palpasi: Leopold

TFU: 30 cm TBJ: 2945 gram

Leopold I : Tinggi fundus uteri berada 3 jari di bawah prosesus

xyphoideus

Page 13: Multiple Mioma Pada Kehamilan

8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan

http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 13/19

13

Leopold II : Teraba sisi bagian besar di sebelah kanan Ibu,

sedangkan disebelah kiri Ibu tidak teraba

Leopold III : Letak terendah janin teraba balotement keras dan

bulat

Leopold IV : Letak terendah janin belum masuk ke pintu atas

panggul

Lingkar Perut : 101 cm

DJJ : 136 kali / menit Reguler

His/Kontraksi: -

Inspekulo

Tidak dilakukan

Vagina Toucher

o Dinding Vagina : Normal

o Pembukaan : Tidak ada

o Portio : Tebal

o Konsistensi Portio : Lunak

Rectal Toucher

o Terdapat benjolan kecil yang menggantung dari anus dan bisa didorong

untuk masuk kembali

Ekstremitas:

o Atas : Edema (-/-), akral hangat (+/+)

o Bawah : Edema (-/-), akral hangat (+/+)

D. Pemeriksaan Penunjang

Darah Lengkap:

WBC

RBC

HB

HCT

PLT

9,3 x 10 3/uL

4 x 10 6/uL

11,1 g/dL

31,8 %

278 x 10 3/uL

MCV

MCH

MCHC

BT

CT

79,3 fL

27,7 pg

34,9 g/dL

-

-

HbsAg : Non Reaktif

Page 14: Multiple Mioma Pada Kehamilan

8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan

http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 14/19

14

Pemeriksaan USG Obstetri : Tidak di Lakukan

EKG : Dalam Batas Normal

E. Resume

Pasien adalah wanita 41 tahun, G2 P1 A0, datang dengan keluhan nyeri

perut tembus belakang, disertai mual, muntah dua kali, lemah, dan buang air

besar terasa sakit, hal ini dirasakan sejak sehari sebelum masuk rumah sakit.

Pasien memiliki riwayat penyakit kanker rahim saat kontrol kehamilan

yang pertama, didapatkan adanya massa sebesar bola tenes. Namun, pada

trimester III dilakukan USG, dokter mengatakan bahwa tumornya sudah

hilang, hingga pasien dapat melakukan persalinan secara normal.

Pasien mulai merasakan keluaran darah lebih banyak disertai nyeri pada

perut bagian bawah saat dua minggu setelah persalinan, dan setiap kali

menstruasi, namun nyeri dirasakan tidak bertambah berat dan masih bisa

melakukan aktivitas.

Pasien juga memiliki riwayat buang air besar cair sebanyak 10 kali tiga

hari yang lalu disertai nyeri pada bagian anus saat buang air besar.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit sedang dengan

kesadaran composmentis. Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 72 x/menit,

pernafasan 22 x/menit, suhu badan 36,5 oC, BB 68 kg, TB 165 cm. Status

general ditemukan mata conjungtiva anemis dan secara umum dalam batas

normal. Abdomen kontur membesar memanjang, dengan adanya linea nigra.

Pemeriksaan leopold didapatkan tinggi fundus uteri 30 cm dengan taksiran

berat janin 2950 gram, pemeriksaan dalam dilakukan, adanya pendataran

serviks, tidak ada pembukaan, portio tebal-lunak. Dilakukan pemeriksaan

rectal toucher, adanya massa yang dapat didorong masuk kembali ke dalam

anus.

F. Diagnosis

Ny. SZ G2 P1 A0 gravid aterm + Hemorhoid grade III

Page 15: Multiple Mioma Pada Kehamilan

8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan

http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 15/19

15

G. Penatalaksanaan

IVFD RL 20 tetes per menit

Borraginol N rectal ointment

Rencana Operasi Rabu, 14 Maret 2016

Siap Whole Blood 3 bag

H. Prognosis

Dubia ad Bonam

I. Anjuran

Pemeriksaan Histopatologi

J. Laporan Pembedahan

1. Pasien tidur terlentang di atas meja operasi dibawah pengaruh anestesi spinal.

2. Dilakukan asepsis dan antisepsis pada regio abdomen serta regio genitalia

eksterna dengan betadine, lapangan operasi dipersempit dengan doek steril.

3. Dilakukan insisi dengan metode pfanensteel, insisi diperdalam berturut-turut

dari subkutis, fascia, m. rectus abdominis lalu disisihkan secara tumpul ke

lateral, perdarahan yang terjadi dirawat.

4. Peritoneum dibuka ke arah atas dan bawah, sehingga tampak uterus dengan

permukaan berbenjol-benjol.

5. Insisi segmen bawah rahim lapis demi lapis secara tajam dan tumpul,

perdarahan yang terjadi dirawat.

6. Ketuban bercampur darah, volume cukup.

7. Bayi dilahirkan dengan presentasi kepala, BBL: 3000 gr, PB: 49 cm, Jenis

Kelamin Laki-laki

8. Plasenta di lahirkan secara manual dan lengkap

9. Eksplorasi cavum uteri, didapatkan multiple mioma

10. Diputuskan untuk dilakukan tindakan miomektomi

11. Dipastikan tidak ada pendarahan pada setiap sisi uterus yang telah diangkat.

12. Kavum abdomen dicuci dengan NaCl 0,9% dan diyakini bersih.

Page 16: Multiple Mioma Pada Kehamilan

8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan

http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 16/19

16

13. Dilakukan penutupan rongga abdomen lapis demi lapis.

14. Luka operasi kemudian ditutup dengan kasa steril yang mengandung betadin

dan hipafix.

15. Operasi selesai.

Keadaan pasca operasi:

- Keadaan umum : tampak sakit sedang

- Kesadaran : composmentis

- Tekanan darah : 100/70 mmHg

- Nadi : 80 x/ menit

- Suhu : 36,2 ºC

- RR : 20 x/menit

Jaringan ke Patologi Anatomi:

Tidak

Instruksi Post Operasi

Observasi TTV dan perdarahan

Jaringan mioma periksa patologi

anatomi

IVFD RL : Dextrose 5% (2 : 1 )

=> 28 tpm

Balance cairan/24 jam

Inj. Ceftriaxone 1 gr/24 jam/IV

Inj. Ketorolac 1 amp/8 jam/IV

Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam/IV

Inj. Transamin 1 amp/8 jam/IV

Inj. Ondancentron 1amp

Drips Oxytocin 2 amp dalam 500 cc RL hingga 2 kolf

Page 17: Multiple Mioma Pada Kehamilan

8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan

http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 17/19

Page 18: Multiple Mioma Pada Kehamilan

8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan

http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 18/19

18

R: 21 x/menit

S: 36,2 oC

ASI: +/+

Lokia: +

A: P2 A0 post SC HII a/i hemoroid

grade III + multiple mioma uteri

Page 19: Multiple Mioma Pada Kehamilan

8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan

http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 19/19

19

DAFTAR PUSTAKA

1. Joedosoepoetro MS. Tumor-tumor Jinak Pada Alat-alat Genital Dalam , Ilmu

Kandungan, editor Prawirohardjo S, Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo, Jakarta,2009: 338-344

2. Benson, R. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi . Edisi 9. Cetakan I.

Jakarta:Penerbit EGC; 2008.

3. Hart MD, McKay D. Fibroids in Gynecology Ilustrated, London : Churchill

Livingstone. 2000; 213-216

4. Mehine M, Kaasinen, Netta, Katainen R,Heinonen, Kilpivaara, Kuosmanen,

Gentile,Vahteristo and Lauri A. Characterization of Uterine Leiomyomas

by Whole-Genome Sequencing. The new england journal medicine.

Massachusetts Medical Society. 2013; p43-53

5. DeCherney, A.H.,Nathan, L. Current Obstetry and Gynecology Diagnosis and

Therapy. McGraw-Hill, 2003; P :693-699