Multiple Mioma Pada Kehamilan
-
Upload
ahmad-rahmat-ramadhan-tantu -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
Transcript of Multiple Mioma Pada Kehamilan
8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan
http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 1/19
8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan
http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 2/19
2
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1 Definisi
Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot polos uterus,
yang diselingi untaian jaringan ikat. Tumor ini juga dikenal dengan istilah
fibromioma, leiomioma , atau pun fibroid . Multipel mioma adalah kondisi
terdapatnya mioma lebih dari satu massa pada uterus. 1
2.2 Epidemiologi
Berdasarkan otopsi, Novak menemukan 27% wanita berumur 25 tahun
mempunyai sarang mioma, dan 15-20% pada wanita diatas 35 tahun. Pada
wanita berkulit hitam ditemukan lebih banyak dibanding dengan wanita kulit
putih, karena wanita kulit hitam memiliki lebih banyak hormon estrogen . Mioma
uteri belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menarche . Setelah menopause
hanya kira-kira 10% mioma yang masih bertumbuh. 1,2
2.3 Etiologi
Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma uteri dan diduga
merupakan penyakit multifaktorial. Dipercaya bahwa mioma merupakan sebuah
tumor monoklonal yang dihasilkan dari mutasi somatik dari sebuah sel
neoplastik tunggal. Sel-sel tumor mempunyai abnormalitas kromosom lengan
12q15 atau 6p21. Ada beberapa faktor yang diduga kuat sebagai faktor
predisposisi terjadinya mioma uteri, yaitu : (1,2,4)
1. Umur : mioma uteri jarang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun,
ditemukan sekitar 10% pada wanita berusia lebih dari 40 tahun. Tumor ini
paling sering memberikan gejala klinis antara 35-45 tahun.
2. Paritas : lebih sering terjadi pada nullipara atau pada wanita yang relatif
infertil, tetapi sampai saat ini belum diketahui apakah infertil
menyebabkan mioma uteri atau sebaliknya mioma uteri yang
8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan
http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 3/19
3
menyebabkan infertil, atau apakah kedua keadaan ini saling
mempengaruhi.
3. Faktor ras dan genetik : pada wanita ras tertentu, khususnya wanita berkulit
hitam, angka kejadiaan mioma uteri tinggi. Terlepas dari faktor ras,
kejadian tumor ini tinggi pada wanita dengan riwayat keluarga ada yang
menderita mioma.
4. Fungsi ovarium : diperkirakan ada korelasi antara hormon estrogen dengan
pertumbuhan mioma, dimana mioma uteri muncul setelah menarche ,
berkembang setelah kehamilan dan mengalami regresi setelah menopause .
Mioma merupakan monoklonal dengan tiap tumor merupakan hasil dari
penggandaan satu sel otot. Etiologi yang diajukan termasuk di dalamnya
perkembangan dari sel otot uterus atau arteri pada uterus, dari transformasi
metaplastik sel jaringan ikat, dan dari sel-sel embrionik sisa yang persisten.
Penelitian terbaru telah mengidentifikasi sejumlah kecil gen yang mengalami
mutasi pada jaringan ikat tapi tidak pada sel miometrial normal. 4
2.4 Patogenesis
Meyer dan De Snoo mengajukan teori Cell Nest atau teori genioblast .
Percobaan Lipschultz yang memberikan estrogen kepada kelinci percobaan
ternyata menimbulkan tumor fibromatosa baik pada permukaan maupun pada
tempat lain dalam abdomen. Efek fibromatosa ini dapat dicegah dengan
pemberian preparat progesteron atau testosteron . Pemberian agonis GnRH
dalam waktu lama sehingga terjadi hipoestrogenik dapat mengurangi ukuran
mioma. Efek estrogen pada pertumbuhan mioma mungkin berhubungan
dengan respon mediasi oleh estrogen terhadap reseptor dan faktor pertumbuhan
lain. Terdapat bukti peningkatan produksi reseptor progesteron , faktor
pertumbuhan epidermal dan insulin-like growth factor 1 yang distimulasi oleh
estrogen . Anderson dkk, telah mendemonstrasikan munculnya gen yang
distimulasi oleh estrogen lebih banyak pada mioma daripada miometrium
normal dan mungkin penting pada perkembangan mioma. Namun bukti-bukti
masih kurang meyakinkan karena tumor ini tidak mengalami regresi yang
8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan
http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 4/19
4
bermakna setelah menopause sebagaimana yang disangka. Lebih daripada itu
tumor ini kadang-kadang berkembang setelah menopause bahkan setelah
ooforektomi bilateral pada usia dini. 1,2,4
Dikenal dua tempat asal mioma uteri yaitu serviks uteri dan korpus uteri.
Mioma pada serviks uteri hanya ditemukan sebanyak 3 % dan pada korpus uteri
ditemukan 97% kasus. Berdasarkan tempat tumbuh atau letaknya, mioma uteri
dapat diklasifikasikan menjadi : 1
1. Mioma intramural : Mioma terdapat di korpus uteri diantara serabut
miometrium . Bila mioma membesar atau bersifat multiple dapat
menyebabkan pembesaran uterus dan berbenjol-benjol
2. Mioma submukosa : Mioma tumbuh tepat dibawah endometrium dan
menonjol ke dalam rongga uterus. Kadang mioma uteri submukosa dapat
tumbuh terus dalam kavum uteri dan berhubungan dengn tangkai yang
dikenal dengan polip . Karena konraksi uterus, polip dapat melalui kanalis
servikalis dan sebgian kecil atau besar memasuki vagina yang dikenal
dengan nama myoma geburt .
3. Mioma uteri subserosa : Mioma terletak dibawah tunika serosa , tumbuh
kerah luar dan menonjol ke permukaan uterus. Mioma subserosa dapat
tumbuh diantara kedua lapisan ligamentum latum menjadi mioma
intraligamenter yang dapat menekan ligamentum dan arteri illiaca .
Mioma jenis ini juga dapat tumbuh menempel pada jaringan lain misalnya
ke omentum dan kemudian membebaskan diri dari uterus sehingga
disebut wandering dan parasite fibroid .
Hampir separuh kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada
pemeriksaan ginekologi karena tumor ini tidak mengganggu. Gejala yang
timbul sangat tergantung pada tempat sarang mioma ini berada ( serviks ,
intramural, submukosa, subserosa ), besarnya tumor, perubahan dan
komplikasi yang terjadi.
8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan
http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 5/19
5
2.5 Manifestasi Klinik
1. Perdarahan abnormal: Gangguan perdarahan yang terjadi umumnya
adalah hipermenore , menoragia dan dapat juga terjadi metroragia .
Beberapa faktor yang menjadi penyebab perdarahan ini, antara lain adalah1,4:
Pengaruh ovarium sehingga terjadilah hyperplasia endometrium
sampai adenokarsinoma endometrium .
Permukaan endometrium yang lebih luas dari pada biasa.
Atrofi endometrium di atas mioma submukosa .
Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya
sarang mioma diantara serabut miometrium , sehingga tidak dapat
menjepit pembuluh darah yang melaluinya dengan baik.
2. Rasa nyeri: Rasa nyeri bukanlah gejala yang khas tetapi dapat timbul
karena gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma, yang disertai
nekrosis setempat dan peradangan. Pada pengeluaran mioma submukosa
yang akan dilahirkan, pula pertumbuhannya yang menyempitkan kanalis
servikalis dapat menyebabkan juga dismenorea .
3. Gejala dan tanda penekanan: Gangguan ini tergantung dari besar dan
tempat mioma uteri. Penekanan pada kandung kemih akan menyebabkan
poliuria , pada uretra dapat menyebabkan retensio urine , pada ureter dapat
menyebabkan hidroureter dan hidronefrosis , pada rectum dapat
menyebabkan obstipasi dan tenesmia , pada pembuluh darah dan
pembuluh limfe dipanggul dapat menyebabkan edema tungkai dan nyeri
panggul.
4. Infertilitas dan abortus: Infertilitas dapat terjadi apabila sarang mioma
menutup atau menekan pars intertisialis tuba , sedangkan mioma
submukosa juga memudahkan terjadinya abortus oleh karena distorsi
rongga uterus. Rubin (1958) menyatakan bahwa apabila penyebab lain
infertilitas sudah disingkirkan, dan mioma merupakan penyebab
infertilitas tersebut, maka merupakan suatu indikasi untuk dilakukan
miomektomi .1,2,4
8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan
http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 6/19
6
2.6 Penegakan Diagnosis
1. Anamnesis: Dalam anamnesis dicari keluhan utama serta gejala klinis
mioma lainnya, faktor resiko serta kemungkinan komplikasi yang terjadi.
2. Pemeriksaan fisik: Pemeriksaan status lokalis dengan palpasi abdomen.
Mioma uteri dapat diduga dengan pemeriksaan luar sebagai tumor yang
keras, bentuk yang tidak teratur, gerakan bebas, tidak sakit.
3. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium: Akibat yang terjadi pada mioma uteri adalah
anemia akibat perdarahan uterus yang berlebihan dan kekurangan zat
besi. Pemeriksaaan laboratorium yang perlu dilakukan adalah Darah
Lengkap (DL) terutama untuk mencari kadar Hb . Pemeriksaaan lab lain
disesuaikan dengan keluhan pasien.
b. Imaging
Pemeriksaaan dengan USG (ultrasonography) akan didapat massa
padat dan homogen pada uterus. Mioma uteri berukuran besar
terlihat sebagai massa pada abdomen bawah dan pelvis dan kadang
terlihat tumor dengan kalsifikasi.
Histerosalfingografi digunakan untuk mendeteksi mioma uteri yang
tumbuh ke arah kavum uteri pada pasien infertil.
MRI lebih akurat untuk menentukan lokasi, ukuran, jumlah mioma
uteri, namun biaya pemeriksaan lebih mahal.
2.7 Diagnosis Banding
1. Tumor solid ovarium
2. Miosarkoma
3. Tumor Abdomen
2.8 Penatalaksanaan
8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan
http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 7/19
7
Penatalaksanaan mioma Uteri tidak semua mioma uteri memerlukan
pengobatan bedah. Penanganan mioma uteri tergantung pada umur, status
fertilitas, paritas, lokasi dan ukuran tumor, sehingga biasanya mioma yang
ditangani yaitu yang membesar secara cepat dan bergejala serta mioma yang
diduga menyebabkan fertilitas. Secara umum, penanganan mioma uteri terbagi
atas penanganan konservatif dan operatif. Penanganan konservatif bila mioma
berukuran kecil pada pra dan post menopause tanpa gejala. Cara penanganan
konservatif yaitu observasi dengan pemeriksaan pelvis secara periodik setiap
3-6 bulan, bila pasien anemia lakukan transfusi.
Pengobatan operatif meliputi miomektomi dan histerektomi . Miomektomi
adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan uterus. Tindakan
ini dapat dikerjakan misalnya pada mioma submukosa pada myoma geburt
dengan cara ekstirpasi lewat vagina. Pengambilan sarang mioma subserosa
dapat mudah dilaksanakan apabila tumor bertangkai. Apabila miomektomi ini
dikerjakan karena keinginan memperoleh anak, maka kemungkinan akan
terjadi kehamilan adalah 30-50%. Histerektomi adalah pengangkatan uterus,
yang umumnya tindakan terpilih. Histerektomi dapat dilaksanakan
perabdominan atau pervaginam . Yang akhir ini jarang dilakukan karena uterus
harus lebih kecil dari telor angsa dan tidak ada perlekatan dengan sekitarnya.
Adanya prolapsus uteri akan mempermudah prosedur pembedahan.
Histerektomi total umumnya dilakukan dengan alasan mencegah akan
timbulnya karsinoma servisis uteri. Histerektomi supravaginal hanya
dilakukan apabila terdapat kesukaran teknis dalam mengangkat uterus. 1
Komplikasi yang terjadi berupa perubahan sekunder pada mioma uteri yang
terjadi sebagian besar bersifat degenerasi. Hal ini oleh karena berkurangnya
pemberian darah pada sarang mioma. Perubahan sekunder tersebut antara lain
: 1,3,4,5
Atrofi : sesudah menopause ataupun sesudah kehamilan mioma uteri
menjadi kecil.
Degenerasi hialin : perubahan ini sering terjadi pada penderita berusia
lanjut. Tumor kehilangan struktur aslinya menjadi homogen . Dapat
8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan
http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 8/19
8
meliputi sebagian besar atau hanya sebagian kecil dari padanya seolah-
olah memisahkan satu kelompok serabut otot dari kelompok lainnya.
Degenerasi kistik : dapat meliputi daerah kecil maupun luas, dimana
sebagian dari mioma menjadi cair, sehingga terbentuk ruangan-ruangan
yang tidak teratur berisi agar-agar, dapat juga terjadi pembengkakan
yang luas dan bendungan limfe sehingga menyerupai limfangioma .
Dengan konsistensi yang lunak ini tumor sukar dibedakan dari kista
ovarium atau suatu kehamilan.
Degenerasi membatu ( calcereus degeneration ) : terutama terjadi pada
wanita berusia lanjut oleh karena adanya gangguan dalam sirkulasi.
Dengan adanya pengendapan garam kapur pada sarang mioma maka
mioma menjadi keras dan memberikan bayangan pada foto rontgen .
Degenerasi merah ( carneus degeneration ) : perubahan ini terjadi pada
kehamilan dan nifas. Patogenesis : diperkirakan karena suatu nekrosis
subakut sebagai gangguan vaskularisasi. Pada pembelahan dapat dilihat
sarang mioma seperti daging mentah berwarna merah disebabkan
pigmen hemosiderin dan hemofusin . Degenerasi merah tampak khas
apabila terjadi pada kehamilan muda disertai emesis, haus, sedikit
demam, kesakitan, tumor pada uterus membesar dan nyeri pada
perabaan. Penampilan klinik ini seperti pada putaran tangkai tumor
ovarium atau mioma bertangkai.
Degenerasi lemak : jarang terjadi, merupakan kelanjutan degenerasi
hialin.
2.9 Komplikasi
Degenerasi ganas.
Mioma uteri yang menjadi leiomiosarkoma ditemukan hanya 0,32-0,6%
dari seluruh mioma; serta merupakan 50-75% dari semua sarkoma uterus.
Keganasan umumnya baru ditemukan pada pemeriksaan histologi uterus
yang telah diangkat. Kecurigaan akan keganasan uterus apabila mioma
8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan
http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 9/19
9
uteri cepat membesar dan apabila terjadi pembesaran sarang mioma dalam
menopause .
Torsi (putaran tangkai).
Sarang mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbul gangguan
sirkulasi akut sehingga mengalami nekrosis . Dengan demikian terjadilah
sindrom abdomen akut. Jika torsi terjadi perlahan-lahan, gangguan akut
tidak terjadi.
8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan
http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 10/19
10
BAB III
LAPORAN KASUS
Status Obstetri
Tanggal Pemeriksaan : 16 Maret 2016
Ruangan : PAV. Kasuari Lt. I RSU Anutapura
Jam : 13.25 WITA
A. Identitas
No. RM : 44 02 52
Nama Lengkap
Tanggal Lahir / Umur
Agama
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan
Alamat Lengkap
:
:
:
:
:
:
Ny. SZ
16 September 1975 / 41 Tahun
Islam
SMA
URT
Jl. Trans Sulawesi Dusun 4
Toribulu
Nama Suami
Umur
Agama
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan
:
:
:
:
:
Tn. SJ
42 Tahun
Islam
SMA
Wirasuwasta
B. Anamnesis
Status Obstetri : G2 P1 A0
HPHT : ? Juni 2015 Usia Kehamilan : ?
TP : ? Maret 2016
Perkawinan : Pertama, ± 5
Menarche : Usia 13 Tahun
Keluhan Utama :
Nyeri perut tembus belakangRiwayat Keluhan Utama :
Pasien adalah wanita hamil yang masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri
perut tembus belakang disertai mual dan muntah dua kali sehingga pasien merasa
lemas. Hal ini dirasakan sejak sebelum masuk rumah sakit pada pukul 23.00
WITA 12 Maret 2016. Pasien tidak merasakan sakit kepala, pusing, maupun
penglihatan kabur. Pasien juga menyatakan tidak adanya pelepasan lendir dan
8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan
http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 11/19
11
darah dari jalan lahir, buang air besar lancar namun terasa nyeri saat buang air
besar, buang air kecil lancar.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat penyakit kanker pada kandungan pada tahun 2011, hal ini diketahui
oleh pasien ketika ingin melakukan pemeriksaan kehamilan yang pertama di
rumah sakit Parigi untuk di USG, adanya benjolan pada kandungan sebesar bola
tenes. Selama pasien mengandung, pasien tidak merasakan adanya kelainan,
hingga akhirnya pasien di USG di trimester III, dokter mengatakan bahwa tumor
tersebut sudah hilang, hingga pasien dapat melahirkan secara normal.
Pasien mulai merasakan keluaran darah banyak disertai nyeri pada perut
bagian bawah saat dua minggu setelah persalinan, dan setiap kali saat
menstruasi, namun nyeri dirasakan tidak bertambah berat dan masih bisa
melakukan akivitas, keluhan masih dirasakan hingga kehamilan ke dua kurang
lebih tiga tahun.
Dalam sebulan menstruasi sebanyak satu kali dan teratur. Setiap menstruasi
lamanya tujuh hari sampai 14 hari. Setiap hari ganti pembalut kurang lebih tujuh
kali dalam sehari. Pasien mengaku tidak pernah keluar darah diluar siklus
menstruasi dan saat berhubungan kontak.
Pasien menyangkal terdapat penurunan berat badan dan nafsu makan, dan
juga tidak disertai keputihan yang berbau, tidak terdapat kebiruan dikulit tanpa
disertai trauma, jika terdapat luka darah cepat mengering.
Riwayat penyakit saluran cerna, pasien memiliki riwayat buang air besar cair
sebanyak 10 kali tiga hari yang lalu disertai rasa nyeri pada bagian anus saat
buang air besar.
Riwayat penyakit jantung = disangkal
Riwayat penyakit paru = disangkal
Riwayat penyakit hati = disangkal
Riwayat penyakit ginjal = disangkal
Riwayat penyakit darah tinggi = disangkal
Riwayat penyakit kencing manis = disangkal
8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan
http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 12/19
12
Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien mengaku di dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
seperti darah tinggi, kencing manis, penyakit jantung, asma, dan tumor.
Riwayat KB :
Tidak Pernah
Riwayat Obstetri :
1. Melahirkan anak pertama pada tahun 2012 pervagina secara spontan
letak belakang kepala, ditolong oleh bidan, lahir di rumah dengan jenis
kelamin perempuan, berat lahir 3800 gram.
2. Hamil Sekarang
C. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Sakit Sedang Tekanan Darah : 120/80
Kesadaran : Composmentis Nadi : 78 kali / menit
BB : 68 kg Respirasi : 20 kali / menit
TB : 145 cm Suhu Badan : 36,5 oC
Kepala – Leher : Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterus (-/-), edema palpebra
(-/-), pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran kelenjar
tiroid (-).
Thorax : Pergerakan simetris bilateral, vokal fremitus kanan dan kiri sama,
bunyi pernapasan vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-). Bunyi
Jantung I dan II murni reguler, murmur (-/-) Abdomen :
o Inspeksi: Membesar dengan arah memanjang diikuti dengan adanya
linea nigra
o Palpasi: Leopold
TFU: 30 cm TBJ: 2945 gram
Leopold I : Tinggi fundus uteri berada 3 jari di bawah prosesus
xyphoideus
8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan
http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 13/19
13
Leopold II : Teraba sisi bagian besar di sebelah kanan Ibu,
sedangkan disebelah kiri Ibu tidak teraba
Leopold III : Letak terendah janin teraba balotement keras dan
bulat
Leopold IV : Letak terendah janin belum masuk ke pintu atas
panggul
Lingkar Perut : 101 cm
DJJ : 136 kali / menit Reguler
His/Kontraksi: -
Inspekulo
Tidak dilakukan
Vagina Toucher
o Dinding Vagina : Normal
o Pembukaan : Tidak ada
o Portio : Tebal
o Konsistensi Portio : Lunak
Rectal Toucher
o Terdapat benjolan kecil yang menggantung dari anus dan bisa didorong
untuk masuk kembali
Ekstremitas:
o Atas : Edema (-/-), akral hangat (+/+)
o Bawah : Edema (-/-), akral hangat (+/+)
D. Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap:
WBC
RBC
HB
HCT
PLT
9,3 x 10 3/uL
4 x 10 6/uL
11,1 g/dL
31,8 %
278 x 10 3/uL
MCV
MCH
MCHC
BT
CT
79,3 fL
27,7 pg
34,9 g/dL
-
-
HbsAg : Non Reaktif
8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan
http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 14/19
14
Pemeriksaan USG Obstetri : Tidak di Lakukan
EKG : Dalam Batas Normal
E. Resume
Pasien adalah wanita 41 tahun, G2 P1 A0, datang dengan keluhan nyeri
perut tembus belakang, disertai mual, muntah dua kali, lemah, dan buang air
besar terasa sakit, hal ini dirasakan sejak sehari sebelum masuk rumah sakit.
Pasien memiliki riwayat penyakit kanker rahim saat kontrol kehamilan
yang pertama, didapatkan adanya massa sebesar bola tenes. Namun, pada
trimester III dilakukan USG, dokter mengatakan bahwa tumornya sudah
hilang, hingga pasien dapat melakukan persalinan secara normal.
Pasien mulai merasakan keluaran darah lebih banyak disertai nyeri pada
perut bagian bawah saat dua minggu setelah persalinan, dan setiap kali
menstruasi, namun nyeri dirasakan tidak bertambah berat dan masih bisa
melakukan aktivitas.
Pasien juga memiliki riwayat buang air besar cair sebanyak 10 kali tiga
hari yang lalu disertai nyeri pada bagian anus saat buang air besar.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit sedang dengan
kesadaran composmentis. Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 72 x/menit,
pernafasan 22 x/menit, suhu badan 36,5 oC, BB 68 kg, TB 165 cm. Status
general ditemukan mata conjungtiva anemis dan secara umum dalam batas
normal. Abdomen kontur membesar memanjang, dengan adanya linea nigra.
Pemeriksaan leopold didapatkan tinggi fundus uteri 30 cm dengan taksiran
berat janin 2950 gram, pemeriksaan dalam dilakukan, adanya pendataran
serviks, tidak ada pembukaan, portio tebal-lunak. Dilakukan pemeriksaan
rectal toucher, adanya massa yang dapat didorong masuk kembali ke dalam
anus.
F. Diagnosis
Ny. SZ G2 P1 A0 gravid aterm + Hemorhoid grade III
8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan
http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 15/19
15
G. Penatalaksanaan
IVFD RL 20 tetes per menit
Borraginol N rectal ointment
Rencana Operasi Rabu, 14 Maret 2016
Siap Whole Blood 3 bag
H. Prognosis
Dubia ad Bonam
I. Anjuran
Pemeriksaan Histopatologi
J. Laporan Pembedahan
1. Pasien tidur terlentang di atas meja operasi dibawah pengaruh anestesi spinal.
2. Dilakukan asepsis dan antisepsis pada regio abdomen serta regio genitalia
eksterna dengan betadine, lapangan operasi dipersempit dengan doek steril.
3. Dilakukan insisi dengan metode pfanensteel, insisi diperdalam berturut-turut
dari subkutis, fascia, m. rectus abdominis lalu disisihkan secara tumpul ke
lateral, perdarahan yang terjadi dirawat.
4. Peritoneum dibuka ke arah atas dan bawah, sehingga tampak uterus dengan
permukaan berbenjol-benjol.
5. Insisi segmen bawah rahim lapis demi lapis secara tajam dan tumpul,
perdarahan yang terjadi dirawat.
6. Ketuban bercampur darah, volume cukup.
7. Bayi dilahirkan dengan presentasi kepala, BBL: 3000 gr, PB: 49 cm, Jenis
Kelamin Laki-laki
8. Plasenta di lahirkan secara manual dan lengkap
9. Eksplorasi cavum uteri, didapatkan multiple mioma
10. Diputuskan untuk dilakukan tindakan miomektomi
11. Dipastikan tidak ada pendarahan pada setiap sisi uterus yang telah diangkat.
12. Kavum abdomen dicuci dengan NaCl 0,9% dan diyakini bersih.
8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan
http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 16/19
16
13. Dilakukan penutupan rongga abdomen lapis demi lapis.
14. Luka operasi kemudian ditutup dengan kasa steril yang mengandung betadin
dan hipafix.
15. Operasi selesai.
Keadaan pasca operasi:
- Keadaan umum : tampak sakit sedang
- Kesadaran : composmentis
- Tekanan darah : 100/70 mmHg
- Nadi : 80 x/ menit
- Suhu : 36,2 ºC
- RR : 20 x/menit
Jaringan ke Patologi Anatomi:
Tidak
Instruksi Post Operasi
Observasi TTV dan perdarahan
Jaringan mioma periksa patologi
anatomi
IVFD RL : Dextrose 5% (2 : 1 )
=> 28 tpm
Balance cairan/24 jam
Inj. Ceftriaxone 1 gr/24 jam/IV
Inj. Ketorolac 1 amp/8 jam/IV
Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam/IV
Inj. Transamin 1 amp/8 jam/IV
Inj. Ondancentron 1amp
Drips Oxytocin 2 amp dalam 500 cc RL hingga 2 kolf
8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan
http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 17/19
8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan
http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 18/19
18
R: 21 x/menit
S: 36,2 oC
ASI: +/+
Lokia: +
A: P2 A0 post SC HII a/i hemoroid
grade III + multiple mioma uteri
8/18/2019 Multiple Mioma Pada Kehamilan
http://slidepdf.com/reader/full/multiple-mioma-pada-kehamilan 19/19
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Joedosoepoetro MS. Tumor-tumor Jinak Pada Alat-alat Genital Dalam , Ilmu
Kandungan, editor Prawirohardjo S, Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta,2009: 338-344
2. Benson, R. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi . Edisi 9. Cetakan I.
Jakarta:Penerbit EGC; 2008.
3. Hart MD, McKay D. Fibroids in Gynecology Ilustrated, London : Churchill
Livingstone. 2000; 213-216
4. Mehine M, Kaasinen, Netta, Katainen R,Heinonen, Kilpivaara, Kuosmanen,
Gentile,Vahteristo and Lauri A. Characterization of Uterine Leiomyomas
by Whole-Genome Sequencing. The new england journal medicine.
Massachusetts Medical Society. 2013; p43-53
5. DeCherney, A.H.,Nathan, L. Current Obstetry and Gynecology Diagnosis and
Therapy. McGraw-Hill, 2003; P :693-699