Motivasi (Ikhtiar, Doa, Ruang Kosong).docx

3
Sejenis Tips UTS (bukan Tips Belajar) November 20, 2011 at 4:48pm Selamat datang di sini, kawan. Silakan mampir, duduk sebentar. Besok ujian kan, ya? Ini, ngobrol dikit dulu, cerita-cerita gitu. Ngobrolin ujian, di kosmu pernah kesulitan air? Pompa airnya rusak, krannya mampet, atau karena musim kemarau air yang di pompa gak ada? Gimana rasanya? Kamu jawab pernah atau tidak pernah sebenarnya gak terlalu masalah. Tapi, mungkin kamu malah nanya, apa hubungannya gak ada air, pompa rusak, kran mampet, musim kemarau, dengan ujian? Begini kawan, ada kampung yang sedang mengalami kekeringan. Kalau yang sehari dua hari saja di kosan gak ada air sudah bingung kelimpungan, mereka udah dua bulan, gak punya pompa, hujan juga gak turun-turun. Maka berkumpullah tokoh masyarakatnya, nyari solusi. Di tengah kebuntuan, ada yang menyarankan untuk bertanya kepada salah seorang Ulama di kampung sebelah. Berangkatlah beberapa orang ke kampung itu. Setelah bercerita, mereka meminta solusi. Ulama itu jawab, “ikhtiar pertama, laksanakan shalat minta hujan. Kalau belum hujan juga, silakan mampir ke sini lagi.” Shalat istisqa pun dilaksanakan. Dua minggu? Tetep ga ada hujan. Maka datang lagi mereka ke Ulama itu. Pas nyampe, langsung di suruh masuk. Ulama itu langsung ngerti kalau dalam dua minggu ini hujan gak turun juga. Setelah mempersilakan duduk, tamu belum ngomong, si Ulama nanya, “kalian bawa payung?” “Tidak bawa, Stadz,” jawab mereka sambil mikir “buat apa bawa payung kemarau gini”. “Kalian pengen hujan, tapi gak bawa payung. Pantaskan diri dulu buat dapat hujan. Meskipun kemarau, bisa jadi di tengah jalan hujan, itu kalau kalian benar-benar pengen hujan,” jawab si Ulama. ----------------------- cerita dari Fahma, waktu mentoring-entah-satu-tahun/semester-lalu-mungkin. :) Kata-kata si Ulama itu, kalau kita paham, nge-jleb banget lah. Kalian mau pinter, tapi gak belajar. Kalian mau nilai bagus, tapi gak bawa payung, eh, baca buku. Allah itu gampang ngasih kita hujan (nilai bagus), tapi Dia gak mau lihat kita basah, basah dengan kesombongan, jadi malas karena ternyata bisa dapet nilai bagus tanpa belajar. Makanya bawa payung, #eh --------------------------------------------------------

Transcript of Motivasi (Ikhtiar, Doa, Ruang Kosong).docx

Page 1: Motivasi (Ikhtiar, Doa, Ruang Kosong).docx

Sejenis Tips UTS (bukan Tips Belajar)November 20, 2011 at 4:48pm

Selamat datang di sini, kawan. Silakan mampir, duduk sebentar. Besok ujian kan, ya? Ini, ngobrol dikit dulu,

cerita-cerita gitu.

 

Ngobrolin ujian, di kosmu pernah kesulitan air? Pompa airnya rusak, krannya mampet, atau karena musim

kemarau air yang di pompa gak ada? Gimana rasanya?

 

Kamu jawab pernah atau tidak pernah sebenarnya gak terlalu masalah. Tapi, mungkin kamu malah nanya, apa

hubungannya gak ada air, pompa rusak, kran mampet, musim kemarau, dengan ujian?

 

Begini kawan, ada kampung yang sedang mengalami kekeringan. Kalau yang sehari dua hari saja di kosan

gak ada air sudah bingung kelimpungan, mereka udah dua bulan, gak punya pompa, hujan juga gak turun-

turun.

 

Maka berkumpullah tokoh masyarakatnya, nyari solusi. Di tengah kebuntuan, ada yang menyarankan untuk

bertanya kepada salah seorang Ulama di kampung sebelah. Berangkatlah beberapa orang ke kampung itu.

 

Setelah bercerita, mereka meminta solusi. Ulama itu jawab, “ikhtiar pertama, laksanakan shalat minta hujan.

Kalau belum hujan juga, silakan mampir ke sini lagi.”

 

Shalat istisqa pun dilaksanakan. Dua minggu? Tetep ga ada hujan. Maka datang lagi mereka ke Ulama itu.

Pas nyampe, langsung di suruh masuk. Ulama itu langsung ngerti kalau dalam dua minggu ini hujan gak turun

juga. Setelah mempersilakan duduk, tamu belum ngomong, si Ulama nanya, “kalian bawa payung?”

“Tidak bawa, Stadz,” jawab mereka sambil mikir “buat apa bawa payung kemarau gini”.

 

“Kalian pengen hujan, tapi gak bawa payung. Pantaskan diri dulu buat dapat hujan. Meskipun kemarau, bisa

jadi di tengah jalan hujan, itu kalau kalian benar-benar pengen hujan,” jawab si Ulama.

 

----------------------- cerita dari Fahma, waktu mentoring-entah-satu-tahun/semester-lalu-mungkin. :)

 

Kata-kata si Ulama itu, kalau kita paham, nge-jleb banget lah.

Kalian mau pinter, tapi gak belajar.

Kalian mau nilai bagus, tapi gak bawa payung, eh, baca buku.

 

Allah itu gampang ngasih kita hujan (nilai bagus), tapi Dia gak mau lihat kita basah, basah dengan

kesombongan, jadi malas karena ternyata bisa dapet nilai bagus tanpa belajar. Makanya bawa payung, #eh

 

--------------------------------------------------------

 

Lalu, ini kata Allah di ayat terakhir surah paling panjang itu.

 

“Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai kadar kemampuannya. Dia akan mendapatkan apa yang

diusahakannya, dia akan mendapatkan apa yang diusahakannya” alBaqarah 286.

 

Iya, ini sunatullah, sejenis hukum alam. Kita berusaha, kita dapet. Semua manusia, binatang, tumbuhan,

sunatullahnya: kalau berusaha, dapet. Kalau belajar, bisa, nilai bagus. Tapi, usaha kita kan dikelilingi

Page 2: Motivasi (Ikhtiar, Doa, Ruang Kosong).docx

keterbatasan tuh: bahan belajar dikit, kadang ada dosen yang gak ngeklik, kisi-kisi gak dikasih. Kalau gitu,

ikhtiarnya terbatas, hasilnya terbatas juga?

 

Atau, pernah ngalamin gak, udah yakin bisa, bener, tapi nilai jelek dan kertas ujiannya gak dibagiin trus gak

bisa protes? Atau sebaliknya, ngerasa gak bisa, salah-salah pas ngerjain, eh, nilainya bagus? Yakin deh,

pernah kan? Lho kok bisa? Nah, ini… ada ruang kosong di sini. Ruang kosong antara ikhtiar sama hasil yang

didapet. Iya, karena seberapa benar pun kita ngerjain, yang nentuin nilai kita itu dosen. Yang bisa bolak balikin

hati dosen siapa?

 

Allah bisa bolak balikin siang ke malam, malam ke siang. Bisa ngidupin yang mati, bikin yang idup jadi mati.

Gampang itu buat Allah, apalagi cuma bolak-balikin IP kita, dari 3,19 jadi 3,91. Gampaaaang! Balikin lagi juga

gampang. He… Buka deh Ali Imran ayat 27, mumpung mau ujian biar bisa dicharge.

 

Nah, di akhir ayat itu kuncinya, Allah berfirman, Dia bisa ngasih siapa aja yang Dia pengen, rezeki yang tanpa

hisab, tanpa itung-itungan, tanpa batas. Waaah, IP itu rezeki kan, ya? *manggut*

 

Naah, ini keberuntungan jadi orang beriman. Orang-orang yang yakin kalau Allah pasti ngasih. Ga diminta aja,

nafas yang tiap hari keluar masuk dikasih. Apalagi kalau minta IP bagus? Hhe. Dan ini spesialnya orang

beriman, kalau semua orang dikasih sesuai yang dikerjain, yang diusahain, orang-orang-orang beriman yakin,

kalau Allah bantu mereka, apa aja pasti bisa, lebih dari yang bisa mereka usahain.

 

Jadi sekarang, gimana biar Allah mau bantu? Ya, kerjain tujuan Allah nyiptain kita. Ibadah. Apa ibadahnya?

Buka deh ayat yang dibuka oleh Allah dengan memaklumi kekurangan manusia, kita itu sibuk, kita itu ada yang

capek nyari rejeki, capek belajar, dan kita juga bisa sakit.

 

Apa ayatnya? Buka terjemahannya deh, alMuzammil ayat 20.  Allah udah maklumin kekurangan kita, tapi kata

Allah, ada yang tetep harus kita kerjain meski kita sibuk, capek, atau sakit. Ya sejenis standar minimal ibadah

harian lah. Ada empat yang disampaikan dengan jelas, baca Quran, shalat, sedekah, sama baca istighfar.

Wah, kudu nih, soalnya kita yang butuh kok, bukan Allah. InsyaaLlah diamalin sama-sama ya, shalat lengkap,

baca Quran rutin, istighfar sebanyak-banyaknya, sama sedekah sehabis-habisnya. :D

 

Ada ruang kosong antara hukum alam tentang ikhtiar dengan hasil yang kita dapat, dan ruang kosong itu harus

diisi dengan ibadah. Karena doa juga ibadah. Selamat UTS, Ujian Tentu Sukses! (y) :)