Modul Project 1
description
Transcript of Modul Project 1
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 1
PROJECT 1
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mampu menggambar dan mendesain Produk Praktikum (project 1) dengan
perangkat lunak CAD yaitu Solidworks.
Diantaranya mencakup :
Proses pengukuran dimensi produk menggunakan alat ukur yang tepat
Proses menggambar sketsa 2D dan model 3D produk/komponen sampai dengan
tahap menggambar produk/komponen tersebut menggunakan solidworks (lengkap
dengan tahapan dokumentasinya)
Proses pembuatan Bill Of Material dari sebuah produk
2. Mampu melakukan proses pemesinan untuk membuat Produk Praktikum (project
1), dengan beberapa tahapan berikut :
Membuat perencanaan proses pemesinan dalam bentuk lembar rencana proses
untuk Produk Praktikum (project 1)
Mampu menyajikan urutan proses tersebut dalam Peta Proses Operasi
(operating process chart) dan Peta Perakitan (assembly chart) untuk Produk
Praktikum (project 1)
Mampu melakukan perhitungan proses pemesinan/perautan pada Produk
Praktikum (project 1)
II. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Pada awal praktikum, praktikan diminta mengumpulkan tugas pendahuluan project 1.
Alokasi waktu 10 menit.
2. Praktikan mengikuti pelatihan Solidworks di ruang komputer
Asisten menjelaskan proses pengukuran dimensi produk menggunakan alat ukur
yang tepat.
Asisten menjelaskan proses menggambar sketsa 2D dan model 3D
produk/komponen.
Asisten menjelaskan tahap menggambar produk/komponen menggunakan
solidworks.
Asisten menjelaskan proses pembuatan Bill Of Material dari sebuah produk.
Asisten menjelaskan pembuatan Lembar Rencana Proses (LRP), Operation
Process Chart (OPC), Assembly Chart (AC).
Asisten menjelaskan analisa dan perhitungan untuk proses pemesinan/perautan.
Praktikan diminta mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh asisten, sebagai
bahan evaluasi.
3. Tugas kesatu untuk Project 1 dikeluarkan.
4. Praktikan mengikuti praktikum proses pemesinan
Pertama akan diadakan pre-test sebagai syarat peminjaman alat. Tiap kelompok
terdiri dari + 4 praktikan.
Tiap kelompok mendapat pinjaman alat yang diperlukan, serta material untuk
pembuatan produk.
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 2
Praktikan ke stasiun kerja yang berada di Lab Produksi untuk melakukan proses
pemesinan (pembuatan produk praktikum).
Dalam melakukan praktek pemesinan, praktikan wajib memperhatikan jadwal
yang sudah ditentukan asisten (karena tidak disediakan inhall untuk kasus salah
jadwal).
Jika karena kelalaian praktikan sehingga alat rusak atau material yang sudah
diberikan kurang karena cacat proses, maka praktikan wajib mengganti alat atau
material tersebut.
Pembagian alat dan material serta kontrol kualitas rpoduk dilakukan oleh asisten,
demikian pula pada saat melakukan proses pemesinan akan diawasi oleh asisten.
Semua proses yang dilakukan selama pembuatan produk dan hasil produk
(termasuk komponen cacat atau yang lainnya) merupakan bahan penilaian
evaluasi.
5. Tugas kedua untuk Project 1 dikeluarkan.
III. DASAR TEORI
A. SOLIDWORKS
III. A.1 Pengukuran Geometris
Aspek geometris meliputi: Ukuran, Bentuk dan Kekasaran permukaan
• Besaran dasar untuk pengukuran geometris adalah:
Satuan panjang [m].
Satuan sudut [°] atau [rad], 1° = ð / 180 rad.
• Jenis pengukuran geometris:
1. Pengukuran Linier
2. Pengukuran Sudut atau kemiringan
3. Pengukuran Kedataran
4. Pengukuran Profil
5. Pengukuran Ulir
6. Pengukuran Roda-gigi
7. Pengukuran Posisi
8. Pengukuran Kekasaran permukaan
Alat ukur yang dipakai untuk melakukan pengukuran linier adalah mistar ingsut (jangka
sorong)
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 3
Gambar 1: Bagian-bagian Jangka Sorong
Skala Nonius (Nonius/Vernier Scale)
• Pembacaan skala : garis indeks tidak selalu persis segaris dengan garis skala.
• Cara pembacaan skala (nilai yang membesar kekanan):
1. Memenggal (truncating); harga skala di sebelah kiri garis indeks, bila garis indeks
belum sampai pada garis skala di sebelah kanan
2. Membulatkan (rounding); harga skala disebelah kiri garis indeks (membulatkan ke
bawah ; rounding-down), bila garis indeks diperkirakan belum sampai
pertengahan jarak antara dua garis skala, atau harga skala di sebelah kanan garis
indeks (membulatkan ke atas; rounding up) jika garis indeks terletak di
pertengahan atau melewatinya
3. Menginterpolasikan (interpolating) ; harga skala disebelah kiri garis indeks dan
menambahkan fraksi (bagian) yang merupakan perkiraan posisi garis indekas
diantara ke dua garis skala
• Skala nonius: merupakan cara interpolasi pasti
Gambar 2: Cara pembacaan pengukuran dengan jangka sorong
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 4
III.A .2 Dasar-Dasar SolidWorks
SolidWorks adalah perangkat lunak untuk proses perancangan berbantuan
computer yang menggunakan prinsip feature-based, parametric dan mechanical design
automation software. Hal ini memungkinkan seorang perancang untuk mengubah sketsa
2D menjadi model solid 3D dengan mudah. Secara garis besar, SolidWorks untuk
menggambar produk terbagi menjadi 3 bagian:
1. Part Mode
Pada Part mode, merupakan lingkungan perancangan produk berbasis fitur
(feature-based) dengan memasukkan parameter yang bersesuaian dengan fitur
yang dibuat.
2. Assembly Mode
Dalam Assembly mode, komponen/part yang dibuat pada Part mode dapat dirakit
dengan komponen lain. Adapun proses perakitan sebuah produk memiliki 2
pendekatan yaitu bottom-up assembly dan top-down assembly.
3. Drawing Mode
Drawing mode digunakan untuk membuat dokumentasi dari komponen dan
rakitan yang sudah dibuat pada mode sebelumnya. Sedangkan cara untuk
mendapatkan dokumentasi dari komponen dan rakitan dapat dilakukan dengan 2
cara: generative drafting dan interactive drawing.
Hubungan antara ketiga mode, dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3: Keterkaitan antara Part, Assemlby dan Drawing pada SolidWorks
Prinsip yang dipakai untuk menggambar komponen berbasis fitur adalah setiap
benda/komponen/produk adalah sekumpulan fitur yang saling berkaitan satu dengan lain.
Keterkaitan ini didasari dengan sebuah fitur dasar (base faeture) yang dapat diperoleh
dengan melakukan proses ekstrusi dari sketsa fitur dasar. (Lihat gambar 4)
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 5
A solid model of a spannerA solid model of a spanner
Sketch for the
base feature
Sketch for the
base feature
Base featureBase feature
Gambar 4: Proses pembuatan komponen solid dari sketsa
III.A .3 Menggambar Part/Komponen
Pada bagian awal, kita akan menggambar sebuah part yang memiliki bentuk seperti pada
gambar di bawah ini.
Membuat Dokumen part baru
1. Untuk membut part baru Klik New
Document pada tampilan
Welcome to SolidWorks 2001Plus,
Klik New pada Standard toolbar,
atau Klik File, New. Maka
tampilan New SolidWorks
Document akan muncul.
2. Klik pada tab Tutorial dan pilih
icon part, Klik OK
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 6
Membuat sketsa (sketch)
Feature yang pertama kali harus
dibuat adalah kotak yang diperoleh
dari sketsa persegi panjang
1. Untuk membuka toolbar
Sketch, Klik Sketch pada
Sketch toolbar, atau Klik
Insert, Sketch. Maka sketsa
akan terbuka pada bidang
Front (Depan).
2. Klik Rectangle , atau Klik
Tools, Sketch Entity, Rectangle.
3. Klik Dimension pada toolbar Sketch Relations toolbar, atau Klik Tools,
Dimensions, Parallel. Maka pointer akan berubah bentuk menjadi
Klik sisi atas persegi panjang, dan kemudian Klik lokasi untuk
meletakkan dimensi, kemudian masukkan dimensi 120 mm
4. Klik sisi kanan persegi panjang kemudian Klik lokasi untuk
meletakkan dimensi, kemudian masukkan dimensi 120 mm
Ekstrusi fitur dasar (Extruding the Base Feature)
Feature pertama pada setiap part disebut base feature. Kita
dapat membuat feature ini dengan meng-extrude sketsa
persegi panjang yang sudah dibuat.
1. Klik Extruded Boss/Base pada Features toolbar,
atau Klik Insert, Base, Extrude. Maka akan muncul
Base-Extrude PropertyManager pada sisi kiri sketsa.
2. Pada Direction 1, lakukan sebagai berikut:
• Set End Condition ke Blind.
• Set Depth pada 30mm.
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 7
3. Klik Save pada Standard toolbar, atau klik File, Save.
4. Ketik Tutor1 and klik Save, file akan mendapatkan tambahan
akhiran .sldprt
Membuat sketsa fitur Boss (Sketching a Boss)
Untuk membuat fitur tambahan pada part, maka kita harus membuat
sketsa di atas model yang sudah ada yaitu pada permukaan atau bidang
dan kemudian di-extrude
1. Klik Hidden Lines Removed pada toolbar View, atau
Klik View, Display, Hidden Lines Removed.
2. Klik Select pada toolbar Sketch, jika belum dipilih
3. Pilih permukaan depan benda kerja
4. Klik Sketch pada toolbar Sketch, atau dengan klik kanan
pada sembarang area pada gambar dan pilih Insert Sketch.
5. Klik Circle pada toolbar Sketch Tool, atau Klik Tools,
Sketch Entity, Circle.
6. Klik pada posisi yang berdekatan dengan pusat permukaan benda kerja
dan selesaikan untuk membuat sebuah lingkaran
Pemberian ukuran (Dimensioning and Extruding the Boss)
Untuk mendapatkan lokasi dan ukuran lingkaran secara tepat, maka perlu
ditambahkan beberapa dimensi.
1. Klik Dimension pada Sketch Relations toolbar, atau klik
kanan pada sembarang tempat dalam bidang gambar dan pilih
Dimension dari shortcut menu.
2. Klik permukaan atas, klik lingkaran, kemudian klik lokasi untuk
dimensi.
3. Klik Select, klik dua kali pada, kemudian masukkan 60mm
sebagai nilai baru pada dialog box Modify.
4. Ulangi proses pemberian dimensi pada sisi lainnya, dengan memberikan
nilai yang sama yaitu 60mm.
5. Masih menggunakan Dimension tool , Klik lingkaran untuk memberi
dimensi diameter lingkaran.
6. Klik lokasi untuk dimensi diameter, set diameter pada nilai
70mm. Lingkaran menjadi berwarna hitam yang
mengindikasikan bahwa sketsa yang dibuat sudah fully
defined.
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 8
7. Klik Extruded Boss/Base pada Features toolbar, atau klik Insert, Boss, Extrude,
maka akan muncul Boss-Extrude PropertyManager
8. Pada Direction 1, set kedalaman (Depth) ekstrusi pada nilai 25mm, dan biarkan yang
lain seperti adanya, klik OK, maka Boss-Extrude1 akan muncul pada
FeatureManager design tree.
Membuat Potongan (Creating the Cut)
Proses berikutnya adalah membuat potongan yang sepusat dengan Boss.
Membuat sketsa dan dimensi potongan (Sketching and
dimensioning the cut)
1. Klik permukaan depan dari circular boss
2. Klik Normal To pada Standard Views toolbar.
Komponen akan berputar dan sehingga permukaan yang
terpilih akan menghadap ke kita.
3. Klik Sketch pada Sketch toolbar untuk membuat
sketsa baru.
4. Buat sketsa lingkatan yang berdekatan dengan titik pusat
lingkaran pertama.
5. Klik Dimension , dan set dimensi pada diameter lingkaran sebesar 50 mm
Relasi sepusat (Adding a concentric relation)
Kemudian kita akan menambahkan relasi di antara kedua lingkaran.
1. Klik Add Relation pada Sketch Relations toolbar, atau Klik Tools, Relations,
Add. Kemudian Properties PropertyManager akan muncul.
2. Pilih sketsa lingkaran kecil (dalam) dan lingkaran besar
(luar). Kemudian akan muncul yang terpilih pada
Selected Entities.
3. Pada Add Relations, klik Concentric . Relasi
Concentric akan muncul Existing Relations.
Penyelesaian Potongan (Finishing the cut)
Pada bagian akhir kita akan membuat potongan (cut)
1. Klik Extruded Cut pada Features toolbar, atau klik
Insert, Cut, Extrude. Maka Cut-Extrude
PropertyManager akan muncul.
2. Pada Direction 1, set bagian End Condition ke
Through All, dan kemudian Klik OK .
3. Klik Isometric pada Standard Views toolbar.
4. Klik Save pada Standard toolbar untuk menyimpan
komponen/part.
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 9
Rounding sudur komponen
Pada bagian ini akan dibuat round pada keempat sudut potong, dan karena keempat sudut
potong memiliki radius yang sama maka dapat dilakukan secara bersamaan.
1. Klik Hidden In Gray untuk memudahkan pemilihan sisi yang tersembunyi.
2. Klik sudut yang pertama untuk memilihnya.
3. Klik Rotate View pada View toolbar,atau klik
View, Modify, Rotate, dan drag untuk memutar
komponen seperti pada contoh.
4. Klik Select , kemudian tekan tombol Ctrl dan Klik
keempat sudut yang lain.
5. Klik Fillet pada Features toolbar,atau klik Insert,
Features, Fillet/Round. Akan muncul Fillet
PropertyManager
Pada Items to Fillet, Edge fillet items akan
memperlihatkan keempat sudut yang terpilih.
6. Masukkan nilai Radius sebesar 10mm, sedangkan
yang lain dibiarkan.
7. Klik OK , fitur Fillet1 akan muncul pada
FeatureManager design tree.
III.A .4 Membuat Rakitan (Assembly)
Membuat Fitur Dasar (Creating the Base Feature)
1. Buat komponen baru (new part) dari tab Tutorial .
2. Klik Sketch , buat sketsa segi empat pada origin
3. Klik Dimension , and beri dimensi pada segi empat 120mm x
120mm.
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 10
4. Klik Extruded Boss/Base , dan ekstrusi
segi empat, set End Condition of Blind,
dan Depth menjadi 90mm.
5. Klik Fillet , beri fillet pada keempat sisi
dengan radius sebesar10mm.
6. Klik Shell . Pilih permukaan depan (front) dan set
Thickness ke 4mm.
7. Simpan komponen menjadi Tutor2. (Ekstensi .sldprt
akan ditambahkan otomatis pada nama file)
Membuat Lip komponen (Creating a Lip pada Part)
1. Klik Zoom to Area , atauView, Modify, Zoom to Area, klik pada
bagian pojok dan pilih area yang akan diperbesar tampilannya.
2. Pilih bidang tipis pada permukaan depan komponen, dan klik Sketch untuk
membuka sketsa. Sisi-sisi permukaan depan akan di highlight
3. Klik Convert Entities pada Sketch Tools toolbar,
atau klik Tools, Sketch Tools, Convert Entities.
4. Klik lagi permukaan depan (front face).
5. Klik Offset Entities pada Sketch Tools toolbar,
atau Klik Tools, Sketch Tools, Offset Entities.
6. Set Offset Distance menjadi 2mm.
7. Pilih Reverse check box untuk mengubah arah offset
(arah offset ke tengah permukaan). Klik OK .
8. Klik Extruded Cut , atau Insert, Cut, Extrude.
9. Pada Direction 1, set kedalaman Depth menjadi
30mm, dan klik OK .
Mengubah warna komponen (Changing the Color of a
Part)
1. Klik ikon Tutor2 pada bagian atas FeatureManager
design tree.
2. Klik Shaded .
3. Klik Edit Color pada Standard toolbar, maka akan muncul tampilan Edit Color
4. Klik warna yang diinginkan pada palette, Klik OK.
5. Simpan komponen.
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 11
Membuat rakitan (Creating the Assembly)
Proses berikutnya adalah membuat rakitan dari 2 komponen/part
1. Jika file Tutor1.sldprt tidak terbuat, klik Open pada Standard toolbar dan buka
file tersebut.
2. Klik New pada Standard toolbar. Tampilan New SolidWorks Document muncul.
3. Pilih tab Tutorial, klik ikon assem, dan Klik OK.
4. Klik Window, Tile Horizontally untuk menampilkan ketiga jendela (window)
5. Drag ikon Tutor1 dari bagian atas FeatureManager design tree pada file
Tutor1.sldprt, dan drop ke the FeatureManager design tree dari assembly window
(Assem1).
6. Drag ikon Tutor2 dari bagian atas pada file Tutor2.sldprt, dan drop ke bidang
gambar pada assembly window, disamping komponen Tutor1.
7. Simpan hasil rakitan dengan nama Tutor. (Ekstensi .sldasm akan ditambahkan secara
otomatis pada nama file.) Jika melihat pesan untuk menyimpan dokumen referensi,
klik Yes.
8. Klik Maximize pada bagian kanan atas untuk menghasilkan tampilan penuh dari
rakitan.
9. Klik Zoom to Fit .
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 12
Memasangkan komponen (Mating the Components)
1. Klik Isometric pada Standard Views
toolbar.
2. Klik Mate pada Assembly toolbar, atau klik
Insert, Mate.
3. Klik permukaan atas dari Tutor1, kemudian
klik sisi luar dari lip pada bagian atas Tutor2.
Sisi ini akan ditampilkan dalam daftar Entities
to Mate.
4. Pada Mate Settings, lakukan hal berikut
• Klik Coincident untuk jenis mate.
• Klik Closest untuk Mate Alignment.
5. Klik Preview melihat hasil. Sisi yang terpilih dari kedua komponen akan dibuat
menjadi berhimpit.
6. Klik OK .
Posisi komponen Tutor2 pada rakitan belum fully defined, ditunjukkan dengan tanda
awalan (-) prefix pada FeatureManager design tree. Tutor2 masih memiliki beberapa
derajat kebebasan untuk menggerakkan dalam arah yang belum dibatasi oleh relasi
berpasangan
1. Klik Move Component .
2. Klik komponen Tutor2 dan tahan ke bawah
tombol kiri mouse. Pointer berubah menjadi .
3. Drag komponen dari samping ke samping
lainnya untuk mengetahui derajat kebebasan
yang masih belum dibatasi, kemudian lepaskan
tombol kiri mouse
4. Klik lagi Move Component untuk menon
aktifkan
Menambahkan relasi berpasangan (Adding More Mates)
1. Pilih permukaan paling kanan dari komponen satu,
dan tekan Ctrl untuk memilih permukaan paling
kanan dari komponen yang satunya
2. Klik Mate .
3. Pilih Coincident dan Closest.
4. Klik Preview melihat hasil.
5. Klik OK .
6. Ulangi langkah 1 sampai 5 untuk memberikan
relasi berpasangan pada permukaan atas kedua komponen dengan relasi Coincident.
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 13
7. Simpan file rakitan.
III.A.5 Membuat Drawing
Membuka template (Opening Drawing Template)
1. Klik New pada Standard toolbar, maka tampilan membuat dokumen baru akan
muncul
2. Pilih tab Tutorial, klik ikon draw, kemudian klik OK.
Menyiapkan Format (Preparing the Drawing Template Format)
1. Klik kanan pada sembarang tempat di bidang gambar dan pilih Edit Sheet Format.
2. Klik Zoom to Area , perbesar bagian judul (title block) pada bagian kanan
bawah dan klik lagi untuk menon aktifkan Zoom to Area.
3. Double-klik pada bagian <COMPANY NAME>. Maka Pointer berubah menjadi
pada saat kita drag pada <COMPANY NAME>.
4. Ubahlah Note text menjadi nama kelompok anda.
5. Klik bagian luar dari area Note text untuk menyimpan perubahan
6. Klik kanan pada bidang gambar dan pilih Edit Sheet untuk keluar dari lingkungan
mode edit sheet.
Catatan : Jika Font toolbar tidak terlihat maka, klik View, Toolbars, Font (untuk
mengubah huruf dari Note).
1. Untuk menimpa format sheet yang sudah kita buat sebagai format standar A-
Landscape format, klik File, Save Sheet Format. Maka tampilan Save Sheet
Format akan muncul, dan kemudian klik OK
2. Klik Yes untuk mengkonfirmasi bahwa kita akan menimpa sheet format yang
sekarang.
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 14
Membuat Drawing dari Part (Creating a Drawing of a Part)
1. Klik Standard 3 View pada
Drawing toolbar, atau klik Insert,
Drawing View, Standard 3 View.
2. Maka akan muncul Standard View
PropertyManager yang menjelaskan
empat cara untuk memilih model yang
akan digambar dalam drawing.
3. Klik kanan dari bidang gambar dan pilih
Insert from File, pilih file Tutor1 dan
klik OK.
4. Klik pada bidang gambar pada jendela
part, maka jendela drawing akan muncul
kembali dengan tampilan 3 pandangan
dari komponen Tutor1
Memindahkan pandangan (Moving
Drawing Views)
Untuk memindahkan pandangan (view), klik
bagian dalam dari boundary.
Saat pointer berada pada border, maka akan
berubah menjadi , dan kita dapat memindahkan
view ke tempat lain sesuai dengan arah yang
diperbolehkan.
1. Klik Drawing View2, dan pindahkan ke
atas atau ke bawah
2. Klik Drawing View3, kemudian pindahkan
ke kiri atau ke kanan
3. Klik Drawing View1 dan pindahkan ke
sembarang arah, maka seluruh view akan
ikut pindah.
4. Pindahkan pandangan ke posisi yang tepat
seperti pada gambar berikut ini.
Menambahkan dimensi pada gambar (Adding Dimensions to a Drawing)
Drawings berisikan model pandangan 2D. Kita dapat memilih untuk menampilkan ukuran yang
sesuai dengan yang kita butuhkan.
1. Tanpa memilih sesuatu, klik Insert, Model Items, maka tampilan Insert Model Items akan
muncul
2. Pilih Dimensions dan Import items into all views, dan klik OK.
3. Drag dimensi ke posisi yang tepat
4. Klik Save , dan simpan dokumen drawing Tutor1. Ekstensi .slddrw akan otomatis
ditambahkan
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 15
Memasukkan Pandangan (Inserting a Named View)
Kita dapat menambahkan pandangan sendiri ke drawing, tergantung orientasi model yang kita
inginkan. Kita akan menambahkan pandangan isometric dari part
1. Klik Named View , atau Insert, Drawing View, Named View. Tampilan Named View
PropertyManager akan muncul.
2. Pilih salah satu pandangan untuk kita gunakan
3. Double-klik *Isometric dari daftar
4. Klik area untuk menempatkan pandangan
Mencetak dokumen Drawing (Printing the Drawing)
1. Klik File, Print, maka akan muncul tampilan Print.
2. Set Print range ke All.
3. Klik Setup, maka tampilan Print Setup akan muncul.
4. Pada bagian Scale, pastikan kita memilih Scale sheet to fit paper.
5. Klik OK untuk menutup tampilan Print Setup.
6. Klik OK lagi untuk menutup tampilan Print dan dilanjutkan mencetak drawing.
7. Klik Save .
Sistem akan mengingatkan kita bahwa referensi pada model sudah dimodifikasi dan
menanyakan ke kita apakah perlu disimpan atau tidak.
8. Klik Yes, dan tutup drawing.
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 16
III.A.6 Membuat Bill of Material (BOM)
Buatlah drawing untuk assembly (tutor) untuk pandangan Isometri. Gunakan sheet format
yang sudah disimpan sebelumnya. Jika tidak ada, maka lakukan edit sheet format terlebih
dahulu.
1. Klik New pada Standard toolbar, maka tampilan membuat dokumen baru akan
muncul
2. Pilih tab Tutorial, klik ikon draw, kemudian klik OK.
3. Klik Named View , atau Insert, Drawing View, Named View. Tampilan Named View
PropertyManager akan muncul.
4. Klik kanan pada bidang gambar dan pilih file Tutor.sldasm
5. Double-klik *Isometric dari daftar
6. Klik area untuk menempatkan pandangan
7. Untuk menampilkan bagian-bagian yang tidak terlihat, klik Drawing Views1 pada
featuremanager design tree, klik kanan Tangen Edge, Tangen Edges with font
8. Simpan drawing
Memasukkan Bill of Material
1. Klik Drawing View
2. Klik Insert, Bill of Material, maka akan muncul tampilan untuk memilih file
template BOM
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 17
3. Maka pilih bomtemp.xls
4. Maka di bagian kiri atas akan muncul table BOM dari produk
Memasukkan Balloon
1. Klik pada annotation toolbar, atau klik kanan pada bidang gambar, Annotation,
Balloon 2. Klik komponen yang menjadi penyusun dari assembly satu per satu
3. Klik OK untuk menutup tampilan
Menyimpan BOM
1. Pilih Bill of Material
2. Klik File, Save As
3. Masukkan nama file yang diinginkan, maka file akan tersimpan dalam file *.xls
(Microsoft Excel)
4. Klik OK
B. PERENCANAAN PROSES PEMBUATAN PRODUK
III.B.1 Perencanaan Proses (Process Planning)
Definisi dari Process Planning menurut ANSI Standar Z94.10 1972 adalah: “a
procedure for determining the operations or actions necessary to transform material
from one state to another”. Sedangkan Bedworth pada bukunya yang berjudul Computer
– Integrated Design and Manufacturing lebih tajam lagi mengatakan Process Planning
adalah: “The preparation of a set of instructions that describe how to fabricate a part or
build an assembly which will satisfy engineering design specifications”, definisi ini yang
dipakai dalam PTI I ini.
Sekumpulan instruksi tersebut membahas mengenai urutan pengerjaan, mesin dan
tool yang digunakan, material yang dipakai, toleransi, parameter pemesinan dan lain–lain.
Prosedur perencanaan proses meliputi beberapa tugas, yaitu pemilihan proses, pemilihan
alat potong, pemilihan parameter pemesinan, pemilihan mesin, pemilihan metode
pencekaman, pengurutan operasi dan penentuan gerak pahat.
Pemilihan operasi bergantung pada bentuk yang akan dihasilkan dan kemampuan
dari mesin yang akan digunakan. Pada umumnya pemilihan mesin ditentukan oleh
operasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk akhir.
Langkah-langkah dalam pembuatan rencana proses:
1. Identifikasi semua bentuk dari part
2. Identifikasi feature dan catatan berkaitan proses manufaktur melalui gambar teknik
3. Tentukan jenis material yang digunakan
4. Identifikasi datum surface
5. Pilih mesin untuk setiap proses
6. Tentukan operasi apa saja yang diperlukan dalam pembuatan feature
7. Urutkan operasi-operasi tersebut berdasarkan ketergantungan antar operasi
8. Pilih tools yang digunakan setiap operasi
9. Pilih atau rancang fixture yang digunakan
10. Evaluasi hasil perencanaan, lakukan modifikasi bila perlu
11. Tentukan parameter pemotongan untuk setiap operasi
12. Buat lembar rencana proses akhir.
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 18
Pada lembar rencana proses yang akan dikerjakan pada PTI I ini setidaknya
mahasiswa harus dapat menyebutkan nama produk, nomor part, nama part, material
benda kerja, ukuran mentah dan satuan yang digunakan. Hal-hal tersebut dituliskan di
bagian atas tabel sebagai informasi awal terhadap part yang akan dijelaskan secara detail
pada tabel lembar rencana proses, lihat tabel 1.
Project 1 PTI adalah membuat produk mainan kereta api dari kayu, tetapi sebagai
contoh pembuatan Lembar Rencana Proses kita akan menggunakan part penepat dari
produk ragum E-275, dengan ukuran awal material : panjang 83 mm, lebar 17 mm dan
tinggi 9 mm berikut maka tabel lembar rencana prosesnya seperti pada tabel 1.
Tabel 1. Contoh Lembar Rencana Proses Part Penepat (Ragum E-275)
Gambar 1. Contoh Gambar Part Penepat (Ragum E-275)
III.B.2 Peta Proses Operasi (Operation Process Chart)
Peta Proses Operasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-
langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urutan-urutan operasi dan
pemeriksaan. Sejak awal sampai dengan produk jadi utuh maupun sebagai komponen,
dan juga memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk analisa lebih lanjut, seperti
waktu yang dihabiskan, material yang digunakan, dan tempat atau mesin yang dipakai.
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 19
Jadi dalam suatu Peta Proses Operasi, dicatat hanyalah kegiatan-kegiatan operasi dan
pemeriksaan saja, kadang-kadang pada akhir operasi dicatat dengan penyimpanan.
Manfaat dari Peta Proses Operasi, diantaranya:
1. Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya
2. Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku
3. Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik
4. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai
5. Sebagai alat untuk latihan kerja
Menurut catatan sejarah, peta-peta kerja yang ada sekarang ini dikembangkan
oleh Gilbreth. Pada saat itu, untuk membuat suatu peta kerja, Gilbreth mengusulkan 40
buah lambang yang bisa dipakai. Pada tahun berikutnya jumlah lambang tersebut
disederhanakan sehingga hanya tinggal 4 macam saja. Namun, pada tahun 1974
American Society of Mechanical Engineers (ASME) membuat standar lambang-lambang
yang terdiri atas 5 macam lambang yang merupakan modifikasi dari yang telah
dikembangkan sebelumnya oleh Gilbreth sebagai berikut :
: Operasi
Suatu kegiatan terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan sifat,
baik fisik maupun kimiawi. Mengambil informasi maupun memberikan
informasi pada suatu keadaan juga termasuk operasi. Operasi
merupakan kegiatan yang paling banyak terjadi dalam suatu proses,
biasanya terjadi pada suatu mesin atau sistem kerja, misal :
o Pekerjaan menyerutkyu dengan mesin serut
o Pekerjaan merakit
o Aktivitas administrasi (perencanaan atau perhitungan)
: Pemeriksaan
Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan
mengalami pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun kuantitas.
Lambang ini digunakan jika melakukan pemeriksaan terhadap suatu
objek atau membandingkan objek tertentu dengan suatu standar, misal :
o Mengukur dimensi benda
o Memeriksa warna benda
: Transportasi
Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau
perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan
bagian dari suatu operasi, misal :
o Benda kerja diangkut dari mesin bubut ke mesin skrap
o Suatu objek dipindahkan dari lantai atas lewat elevator
: Menunggu
Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, pekerja ataupun
perlengkapan tidak mengalami kegiatan apa-apa selain menunggu
(biasanya sebentar), misal :
o Objek menunggu untuk diproses atau diperiksa
o Bahan menunggu untuk dibongkar atau diangkut ke tempat lain
: Aktivitas gabungan
Kegiatan ini terjadi apabila antara aktivitas operasi dan pemeriksaan
dilakukan bersamaan atau dilakukan pada suatu tempat kerja.
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 20
: Kegiatan ini terjadi apabila antara aktivitas operasi dan pemeriksaan
dilakukan bersamaan atau dilakukan pada suatu tempat kerja
Untuk bisa menggambarkan Peta Proses Operasi dengan baik, ada beberapa
prinsip yang perlu diikuti sebagai berikut:
1. Pertama-tama pada baris atas dinyatakan kepala “Peta Proses Operasi” yang dikuti
oleh identifikasi lain seperti: nama objek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan, cara
lama atau cara sekarang, nomor peta dan nomor gambar.
2. Material yang akan diproses diletakkan di atas garis horisontal, yang menunjukkan
bahwa material tersebut masuk ke dalam proses.
3. Lambang-lambang ditempatkan vertikal, yang menunjukkan terjadinya perubahan
proses.
4. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai dengan
urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut sesuai dengan
proses yang terjadi.
5. Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri dan
prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.
Secara sketsa, prinsip-prinsip pembuatan Peta Proses Operasi ini dapat dilihat
pada Gambar 2.
O-N
I-N
Bagian Yang
Dirakit
Bagian dari
Bagian Yang
Dirakit
MtMtMt
Mt
Urutan
Perubahan
dalam
Proses
Arah material yang masuk proses
M
M
W
W
PETA PROSES OPERASI
NAMA OBYEK :
NOMOR PETA :
DIPETAKAN OLEH :
TANGGAL DIPETAKAN :
r i n g k a s a n
KEGIATAN JUMLAH WAKTU (JAM)
OPERASI
PEMERIKSAAN
TOTAL
Gambar 2. Peta Proses Operasi
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 21
Setelah semua proses digambarkan dengan lengkap, pada akhir halaman dicatat
tentang ringkasannya yang memuat informasi-informasi seperti : jumlah operasi, jumlah
pemeriksaan, dan jumlah waktu yang dibutuhkan.
III.B.3 Peta Perakitan (Assembly Chart)
Merupakan gambaran secara grafis dari langkah-langkah kerja dimana komponen-
komponen atau sub-assembly akan bergerak mengalir dalam proses perakitan suatu
produk, misal seperti gambar 3.
Nama
Produk
Keterangan
?
?
: Nomor urut komponen sesuai proses perakitan
: Nama komponen yang akan dirakit
Gambar 3. Peta Perakitan
III.B.4 Perhitungan Proses Perautan Logam (Metal Cutting)
Walaupun pada pelaksanaan praktek pemesinan PTI Project 1 adalah membuat
produk mainan kereta api dari kayu, tetapi pada perhitungan proses pemesinan kita bisa
menggunakan pendekatan perhitungan sama dengan proses perautan material logam.
Interaksi gerak antara pahat potong dengan material benda akan menghasilkan
pemotongan yang berupa geram (chips), dan dengan memanipulasi gerak pemotongan
Keterangan Gambar:
W = waktu yang dibutuhkan untuk suatu operasi atau pemeriksaan
O-N = nomor urut untuk kegiatan operasi tersebut
I-N = nomor urut untuk kegiatan pemeriksaan tersebut
M = menunjukkan mesin atau tempat kegiatan tersebut dilaksanakan
Mt = material
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 22
dan gerak pemakanan maka terbentuklah benda kerja yang diinginkan. Untuk dapat
terjadi proses perautan minimal ada 3 dasar persyaratan yaitu :
1. Material perkakas potong harus memiliki kekerasan dan wear resistant yang lebih
tinggi dibanding material benda kerja yang dipotong.
2. Terjadi interaksi antara perkakas potong dengan benda kerja, yang diberikan oleh
gerak pemakanan dan kedalaman potong.
3. Terjadi gerak relatif antara perkakas potong dengan benda kerja, yang diberikan oleh
kecepatan gerak pemotongan yang memberikan gaya dan daya yang cukup untuk
melawan tahanan potong dari material benda kerja.
1. Proses Drilling
Gambar 4. Proses Drilling
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 23
Gambar 5. Operasi Drilling Lainnya
a. Kecepatan Potong (V) :
1000
.. ndV
(m/menit)
b. Kecepatan pemakanan (Vf) :
nfVf . (mm/menit)
c. Kedalaman potong (a) :
2
da (mm)
d. Waktu pemotongan (Tc) :
Vf
LtTc (menit) dimana LwLoLvLt (mm)
tan2
dLw (mm)
e. Kecepatan menghasilkan geram :
1000.4
... 2 nfdMRR
(cm
3/menit)
Keterangan:
Benda kerja Lt : panjang pemesinan, mm
Lo : panjang pemotongan, mm
Lv : panjang/jarak pendekatan, mm
Lw : panjang/jarak pelepasan, mm
Pahat gurdi d : diameter gurdi, mm
θ : sudut potong utama, derajat
Mesin gurdi n : putaran poros utama, rpm
f : gerak pemakanan, mm/put
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 24
Lv
Lw
LtLo
Gambar 6. Variabel Pemotongan Proses Drilling
2. Proses Freis (Milling)
Gambar 7. Jenis operasi Milling: (a) peripheral (plan milling), (b) face milling
Gambar 8. Peripheral Milling: (a) slab milling (b) slotting (c) side milling (d) face
milling
Gambar 9. Face Milling: (a) conventional face milling (b) partial face milling (c) end
milling (d) profile milling (e) pocket milling (f) surface contouring
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 25
Gambar 10. Jenis Pemotongan Milling: (a) up milling (b) down milling
a. Kecepatan Potong (V) :
1000
.. ndV
(m/menit)
b. Kecepatan pemakanan (Vf) :
znfVf z .. (mm/menit)
c. Waktu pemotongan :
Vf
iLtTc
. (menit)
- Dimana : LwLoLvLt (mm)
- Freis datar : - )( adaLv
- 0Lw
- i tergantung dari a (berapa kali proses)
- Freis tegak : - 0Lv
- Kr
aLw
tan
- i tergantung dari a dan w (berapa kali proses)
d. Kecepatan menghasilkan geram :
1000
.. waVfMRR (cm
3/menit)
Keterangan:
Benda kerja w : lebar pemotongan, mm
Lt : panjang pemesinan, mm
Lo : panjang pemotongan, mm
Lv : panjang/jarak pendekatan, mm
Lw : panjang/jarak pelepasan, mm
a : kedalaman pemotongan, mm
Pahat freis d : diameter luar, mm
z : jumlah gigi
Kr : sudut potong utama, derajat (0)
(900 untuk pahat freis selubung bergigi lurus)
Mesin freis n : putaran poros utama, rpm
fz : gerak makan per gigi, mm/gigi
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 26
Gambar 11. Variabel Pemotongan Proses Milling
3. Proses skrap (shaping)
Gambar 12. Variabel Pemotongan Proses shaping
a. Kecepatan Potong rata-rata :
2.1000
)1.(. RsLnV
tp (m/menit)
b. Kecepatan pemakanan :
pnfVf . (mm/menit)
c. Waktu pemotongan :
Vf
iWTc
. (menit), dimana i tergantung dari a (berapa kali proses)
d. Kecepatan menghasilkan geram :
VafMRR .. (cm3/menit)
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 27
Keterangan:
Benda kerja w : lebar pemotongan, mm
Lt : panjang pemesinan, mm
Lo : panjang pemotongan, mm
Lv : panjang/jarak pendekatan, mm
Lw : panjang/jarak pelepasan, mm
Lt = Lo + Lv + Lw
Pahat skrap Kr : sudut potong utama, derajat
Mesin skrap np : jumlah langkah, langkah per menit
f : gerak pemakanan, mm/put
a : kedalaman pemotongan, mm
Rs : perbandingan kecepatan
Rs = Vm/Vr
= kecepatan maju/kecepatan mundur
< 1
4. Proses bubut (turning)
Gambar 13. Proses Turning
Gambar 14. Mesin Bubut
PTI Project I
DESAIN DAN PEMBUATAN PRODUK
Perancangan Teknik Industri UMS – Project I - 28
Gambar 15. Operasi turning lainnya: (a) facing (b) taper turning (c) contour turning (d)
form turning (e) chamfering (f) cutoff (g) threading (h) boring (i) drilling (j) knurling
REFERENSI :
Gaspersz, Vincent., 1997. Manajemen Kualitas Penerapan Konsep-Konsep Kualitas
Dalam Manajemen Bisnis Total, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Wahyu, Dorothea., 1999. Manajemen Kualitas, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.
Widodo, Djati Imam. 2005. Perancangan dan Pengembangan Produk, UII Press
Yogyakarta.
Cohen, Lou, 1995, How to Make QFD Work For You, Addison Wesley, USA.
Ulrich, K, T., dan Eppinger, S,D., 2004, Product Design And Development. Third Edition
International. Mc Graw Hill. Massachusetts of Technology.
Tickoo, Sham, 2004, SolidWorks for Designers: Release 2004, CADCIM Technology,
USA.
Planchard, David D, 2002, Drawing and Detailing with SolidWorks, Schroff
Development Corporation Publications, USA
Chang Tien-Chien, et al., Computer-Aided Manufacturing, 2nd
Ed. Prentice Hall. 2000.
Elsayed, Elsayed A. & Boucher, Thomas O., Analysis and Control of Production System,
Prentice Hall International Editions, 1985.
Fogarty, Donald W., Blackstone, John H. Jr., and Hoffman, Thomas R., Production &
Inventory Management, 2nd
Ed, Cincinnati : College Division Sourth-Western Publishing
Co., 1991.
Groover, Fundamental of Manufacturing, John Wiley & Sons, 2000 .
Hoffman, E.G., Jig and Fixture Design, Delmar Publishers, 1996.
Krar, Steve K., Arthur R. Gill, Peter Smid, Technology of Machine Tools, 6th edition,
McGraw-Hill Higher Education, 2005.
Ostwald & Munoz, Manufacturing Processes and Systems, 9th Edition, John Wiley &
Sons, 1997.
Reid, D.T., Fundamentals of Tool Design, 4th edition, Society of Manufacturing
Engineering, Dearborn, 1998.
Rochim, Taufiq, Proses Pemesinan, ITB Press, Bandung, 1996.