Modul Chisquare
-
Upload
chandrakaisar -
Category
Documents
-
view
13 -
download
1
description
Transcript of Modul Chisquare
Metode Analisis Stastistik Asosiasi
Kasus:
Pemerintah DKI Jakarta yang menambah koridor Bus Transjakarta untuk meningkatkan kepuasan
penggunanya ingin mengetahui bagaimana hubungan tingkat kepusan dengan jenis kelamin penggunanya.
Untuk itu, 30 pengguna busway diminta menilai tingkat kepuasan mereka.
Bagian pertama untuk contoh Crosstab adalah prnyajian data tingkat kepuasan pengguna busway menurut
jenis kelamin.
TABEL 1DATA NOMINAL TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA BUS TRANSJAKARTA SAAT INI
SESUAI DENGAN JENIS KELAMIN
…………dan seterusnya sampai 30 data
Uji Chi-square Phi
Untuk menguji hubungan antara variabel jenis kelamin dengan tingkat kepuasan pengguna bus
Transjakarta sesudah penambahan koridor, digunakan metode uji Chi-square Phi. Dalam menguji data,
analisis statistik asosiasi yang digunakan harus mengikuti data dengan skala pengukuran terendah. Karena
skala pengukuran dari data jenis kelamin adalah data nominal dan skala pengukuran dari data tingkat
kepuasan pengguna bus Transjakarta sesudah penambahan koridor adalah data ordinal kontinyu, maka
analisis statistik asosiasi yang digunakan adalah analisis statistik asiosiasi dengan skala pengukuran
nominal, yaitu uji Chi-square. Berkaitan dengan table data yang berukuran 2X2, maka uji Chi-square
yang digunakan adalah uji Chi-square Phi.
Tingkat KepuasanSetelah Penambahan Koridor
(TK2)
Nomor Responden
Laki-LakiNomor
RespondenPerempuan
1 Rendah 1 Tinggi2 Rendah 2 Tinggi3 Tinggi 3 Tinggi4 Tinggi 4 Rendah5 Tinggi 5 Rendah6 Rendah 6 Tinggi7 Tinggi 7 Tinggi8 Rendah 8 Tinggi9 Tinggi 9 Tinggi10 Tinggi 10 Tinggi
Uji Chi-square Phi:
Apakah terdapat hubungan antara jenis kelamin pengguna bus Transjakarta dengan tingkat kepuasan
pengguna bus Transjakarta sesudah penambahan koridor?
Langkah-langkah :
Input data dan simpan dengan nama crosstab_1
Buka file crosstab_1
Menu Analyze Descriptive Statistics Crosstabs…
Pengisian :
Row atau variable yang akan ditempatkan pada baris (row). Untuk keseragaman, akan
ditempatkan variable tingkat kepuasan pada baris (row). Maka masukkan variable tingkat
kepuasan ke kotak Row.
Column(s) atau variable yang akan ditempatkan pada kolom (column). Untuk
keseragaman, akan ditempatkan variable gender pada kolom. Maka masukkan variable
tingkat kepuasan ke kotak Column.
Klik mouse pada pilihan Statistics…
Pilih Chi-square dan Phi and Cramer’s V pada Nominal. Kemudian, tekan Continue.
Klik mouse pada pilihan Cells… Kemudian pilih Observed pada Counts. Jika ingin melihat
nilai yang diharapkan pilih juga expected. Lalu Continue.
Klik mouse pada pilihan Format… Kemudian pilih Ascending (menaik, dari kecil ke besar)
pada Row Order (penempatan variable) lalu Continue.
Pilihan Displayclustered bar charts dan Surpress tables yang terletak di kiri bawah menu
crosstab tidak perlu dipilih.
Tekan Ok untuk mengakhiri pengisian prosedur analisis. Terlihat SPSS melakukan pekerjaan
analisis dan terlihat output SPSS.
Output SPSS dan Analisis
Case Processing Summary
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%Tingkat kepuasansesudah penambahankoridor * Jenis kelamin
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Ada 30 data yang semuanya diproses (tidak ada data yang missing) sehingga tingkat
kevalidannya 100%.
Tingkat kepuasan sesudah penambahan koridor * Jenis kelamin Crosstabulation
4 4 8
2.7 5.3 8.0
6 16 22
7.3 14.7 22.0
10 20 30
10.0 20.0 30.0
Count
Expected Count
Count
Expected Count
Count
Expected Count
rendah
tinggi
Tingkat kepuasansesudahpenambahan koridor
Total
laki-laki perempuan
Jenis kelamin
Total
Terlihat table silang yang memuat hubungan antara kedua variable pada baris 1 kolom 1,
terdapat angka 4. Artinya, ada 4 orang laki-laki yang mempunyai tingkat kepuasan rendah.
Demikian untuk data yang lainnya.
Chi-Square Tests
1.364b 1 .243
.533 1 .465
1.319 1 .251
.384 .230
1.318 1 .251
30
Pearson Chi-Square
Continuity Correctiona
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-LinearAssociation
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Exact Sig.(2-sided)
Exact Sig.(1-sided)
Computed only for a 2x2 tablea.
1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.67.
b.
Uji Chi-Square untuk mengamati ada tidaknya hubungan antara hubungan antara dua
variabel (baris dan kolom). Dalam SPSS, selain alat uji Chi-Square, juga dilengkapi dengan
beberapa alat uji yang sama tujuannya.
Symmetric Measures
.213 .243
.213 .243
30
Phi
Cramer's V
Nominal byNominal
N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not assuming the null hypothesis.a.
Using the asymptotic standard error assuming the nullhypothesis.
b.
1. Asumsi : a. Pengambilan sampel random
b. Tipe pengukuran nominal
c. Distribusi mendekati normal
2. hipotesa :
i. H0 = 0 (menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara jenis kelamin pengguna
bus Transjakarta dengan tingkat kepuasan pengguna bus Transjakarta
sesudah penambahan koridor)
ii. H1 ≠ 0 (menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara jenis kelamin pengguna
bus Transjakarta dengan tingkat kepuasan pengguna bus Transjakarta
sesudah penambahan koridor)
3. menentukan α
Tingkat kepercayaan = 90%
α = 0,1 (satu sisi)
α = 0,05 (dua sisi)
4. wilayah kritis: X2 > Xα; df; (b-1)(k-1)
df = (2-1) (2-1) = 1
X2 > X 0,05; df; 1
X2 > 3,841
5. statistik uji X2
wilayah kritis: X2 > X 0,05; df; 1
X2 = 1,364
X 0,05; df; 1 = 3,841
X2 X 0,05; df; 1
1,364 < 3,841
Asymp. Sig < 0,05 tolak H0
Asymp. Sig = 0,243
Asymp. Sig > 0,05
0,243 > 0,05
Kesimpulan
X2 < X 0,05; df; 1
1,364 < 3,841 terima H0
Asymp. Sig > 0,05
0,243 > 0,05 terima H0
Interpretasi dan Analisis
Berdasarkan statistik uji, X2 (1,364) < X 0,05; df; 1 (3,841), maka X2 jatuh di luar wilayah
kritis karena wilayah kritis adalah X2 < X 0,05; df; 1. X2 jatuh di luar wilayah kritis menunjukkan
bahwa H0 diterima artinya tidak ada hubungan nyata antara jenis kelamin pengguna bus Transjakarta
dengan tingkat kepuasan pengguna bus Transjakarta sesudah penambahan koridor. Selain itu, hal
tersebut juga dapat dibuktikan melalui nilai asymp. Sig. Uji tersebut menunjukkan nilai asymp. Sig =
0,243, yaitu lebih dari 0,05 menunjukkan bahwa H0 diterima artinya tidak ada hubungan antara jenis
kelamin pengguna bus Transjakarta dengan tingkat kepuasan pengguna bus Transjakarta sesudah
penambahan koridor.
Kasus:
Pada bagian kedua, kita ingin melihat hubungan antara jenis kelamin dengan alas an tingkat kepuasan
pengguna bus transjakarta sesuadah penambahan koridor. Dengan data sebagai berikut :
TABEL 2DATA ALASAN MENGENAI TINGKAT KEPUASAN
PENGGUNA BUS TRANSJAKARTA SAAT INI SESUAI DENGAN JENIS KELAMIN
……..dan seterusnya sampai 30 data.
Sumber : Data Survey Primer, 2007.
Uji Chi-square Cramer’s v
Berkaitan dengan table data yang berukuran 5X2, maka uji Chi-square yang digunakan adalah uji
Cramer’s v.
Uji Chi-square Cramer’s v:
Apakah terdapat hubungan antara jenis kelamin pengguna bus Transjakarta dengan alasan tingkat
kepuasan pengguna bus Transjakarta sesudah penambahan
koridor?
Alasan Mengenai Tingkat KepuasanSetelah Penambahan Koridor
(TK2)
Nomor Responden
Laki-Laki Nomor Responden
Perempuan
1 Padat 1 Lama2 Padat 2 Padat3 Lama 3 Lama4 Lama 4 Padat5 Lama 5 Padat6 Lama 6 Padat7 Tak Nyaman 7 Padat8 Tak Nyaman 8 Nyaman9 Lama 9 Lama10 Cepat 10 Padat
11 Lama
Langkah-langkah :
Input data dan simpan dengan nama crosstab_2
Buka file crosstab_2
Menu Analyze Descriptive Statistics Crosstabs…
Pengisian :
Row atau variable yang akan ditempatkan pada baris (row). Untuk keseragaman, akan
ditempatkan variable alas an tingkat kepuasan pada baris (row). Maka masukkan
variable tingkat kepuasan ke kotak Row.
Column(s) atau variable yang akan ditempatkan pada kolom (column). Untuk
keseragaman, akan ditempatkan variable gender pada kolom. Maka masukkan variable
tingkat kepuasan ke kotak Column.
Klik mouse pada pilihan Statistics…
Pilih Chi-square dan Phi and Cramer’s V pada Nominal. Kemudian, tekan Continue.
Klik mouse pada pilihan Cells… Kemudian pilih Observed pada Counts. Jika ingin melihat
nilai yang diharapkan pilih juga expected. Lalu Continue.
Klik mouse pada pilihan Format… Kemudian pilih Ascending (menaik, dari kecil ke besar)
pada Row Order (penempatan variable) lalu Continue.
Pilihan Displayclustered bar charts dan Surpress tables yang terletak di kiri bawah menu
crosstab tidak perlu dipilih.
Tekan Ok untuk mengakhiri pengisian prosedur analisis. Terlihat SPSS melakukan pekerjaan
analisis dan terlihat output SPSS.
Output SPSS dan Analisis
Case Processing Summary
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%Alasan tingkat kepuasansesudah penambahankoridor * Jenis kelamin
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Ada 30 data yang semuanya diproses (tidak ada data yang missing) sehingga tingkat
kevalidannya 100%.
Alasan tingkat kepuasan sesudah penambahan koridor * Jenis kelamin Crosstabulation
2 8 10
3.3 6.7 10.0
5 7 12
4.0 8.0 12.0
1 1 2
.7 1.3 2.0
2 3 5
1.7 3.3 5.0
0 1 1
.3 .7 1.0
10 20 30
10.0 20.0 30.0
Count
Expected Count
Count
Expected Count
Count
Expected Count
Count
Expected Count
Count
Expected Count
Count
Expected Count
padat
lama
cepat
tak nyaman
nyaman
Alasan tingkatkepuasan sesudahpenambahankoridor
Total
laki-laki perempuan
Jenis kelamin
Total
Terlihat table silang yang memuat hubungan antara kedua variable pada baris 1 kolom 1,
terdapat angka 2. Artinya, ada 2 orang laki-laki yang mempunyai alsan tingkat kepuasan rendah
karena padat. Demikian untuk data yang lainnya.
Chi-Square Tests
2.025a 4 .731
2.379 4 .666
.193 1 .661
30
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-LinearAssociation
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
8 cells (80.0%) have expected count less than 5. Theminimum expected count is .33.
a.
Uji Chi-Square untuk mengamati ada tidaknya hubungan antara hubungan antara dua
variabel (baris dan kolom). Dalam SPSS, selain alat uji Chi-Square, juga dilengkapi dengan
beberapa alat uji yang sama tujuannya.
Symmetric Measures
.260 .731
.260 .731
30
Phi
Cramer's V
Nominal byNominal
N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not assuming the null hypothesis.a.
Using the asymptotic standard error assuming the nullhypothesis.
b.
1. Asumsi : a. Pengambilan sampel random
b. Tipe pengukuran nominal
c. Distribusi mendekati normal
2. hipotesa :
H0 = 0
(menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara jenis kelamin pengguna
bus Transjakarta dengan alasan tingkat kepuasan pengguna bus
Transjakarta sesudah penambahan koridor)
H1 ≠ 0
(menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara jenis kelamin pengguna
bus Transjakarta dengan alas an tingkat kepuasan pengguna bus
Transjakarta sesudah penambahan koridor)
1. Menentukan α
Tingkat kepercayaan = 90%
α = 0,1 (satu sisi)
α = 0,05 (dua sisi)
2. wilayah kritis X2 > Xα; df; (b-1)(k-1)
df = (5-1) (2-1) = 4
X2 > X 0,05; df; 4
X2 > 9,488
3. Statistik uji X2
wilayah kritis: X2 > X 0,05; df; 4
X2 = 2,025
X 0,05; df; 1 = 9,488
X2 < X 0,05; df; 4
2,025 < 9,488
Asymp. Sig < 0,05 tolak H0
Asymp. Sig = 0,731
Asymp. Sig > 0,05
0,731 > 0,05
Kesimpulan
X2 < X 0,05; df; 4
2,025 < 9,488 terima H0
Asymp. Sig > 0,05
0,731 > 0,05 terima H0
Interpretasi dan Analisis
Berdasarkan statistik uji, X2 (2,025) < X 0,05; df; 4 (9,488), maka X2 jatuh di luar wilayah
kritis karena wilayah kritis adalah X2 < X 0,05; df; 4. X2 jatuh di luar wilayah kritis menunjukkan bahwa
H0 diterima artinya tidak ada hubungan nyata antara jenis kelamin pengguna bus Transjakarta dengan
alasan tingkat kepuasan pengguna bus Transjakarta sesudah penambahan koridor. Selain itu, hal tersebut
juga dapat dibuktikan melalui nilai asymp. Sig. Uji tersebut menunjukkan nilai asymp. Sig = 0,731, yaitu
lebih dari 0,05 menunjukkan bahwa H0 diterima artinya tidak ada hubungan antara jenis kelamin
pengguna bus Transjakarta dengan alasan tingkat kepuasan pengguna bus Transjakarta sesudah
penambahan koridor.