MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII - · PDF fileBahasa Indonesia 1 MODUL BAHASA INDONESIA KELAS...

16
Bahasa Indonesia 1 MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII Disusun oleh: Cicilia Ingga Kusuma, S. Pd. YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : [email protected] 043 URS is member of Registar of Standards (Holding) Ltd. ISO 9001 : 2008 Cert. No. 47484/A/0001/UK/En

Transcript of MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII - · PDF fileBahasa Indonesia 1 MODUL BAHASA INDONESIA KELAS...

Page 1: MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII - · PDF fileBahasa Indonesia 1 MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII Disusun oleh: Cicilia Ingga Kusuma, S. Pd. Jl. Merdeka No. 24 Bandung YAYASAN WIDYA

Bahasa Indonesia 1

MODUL BAHASA INDONESIA

KELAS XII

Disusun oleh:

Cicilia Ingga Kusuma, S. Pd.

YAYASAN WIDYA BHAKTI

SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA

TERAKREDITASI A

Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 – Fax.022. 4222587

http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : [email protected]

043 URS is member of Registar of Standards (Holding) Ltd.

ISO 9001 : 2008 Cert. No. 47484/A/0001/UK/En

Page 2: MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII - · PDF fileBahasa Indonesia 1 MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII Disusun oleh: Cicilia Ingga Kusuma, S. Pd. Jl. Merdeka No. 24 Bandung YAYASAN WIDYA

Bahasa Indonesia 2

Pengertian Kalimat Fakta dan Opini

Kalimat Fakta

Adalah kalimat yang menyatakan suatu hal, keadaan, atau peristiwa yang

benar-benar ada atau benar-benar terjadi. Kalimat fakta mengandung

informasi yang akurat. Oleh karena itu, logika dalam kalimat fakta tidak

mengandung keraguan.

Contoh:

a. Hasil panen padi para petani di Kabupaten Ogan Komering Ulu

meningkat 5% pada tahun 2014.

b. Banjir menyebabkan tiga anak di Kecamatan Maju, hanyut terbawa

arus menuju Sungai Jati.

c. Dokter Budiman membuktikan bahwa karang gigi disebabkan oleh sisa

kotoran yang menempel di akar gigi.

Kalimat Opini

Adalah kalimat yang menyatakan suatu pikiran atau anggapan seseorang

tentang suatu hal. Kebenaran dalam opnini dapat dipertanyakan karena

kalimat opini mengandung gagasan atau tanggapan. Ciri mencolok kalimat

FAKTA & OPINI

Tahukah

kalian..??

Page 3: MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII - · PDF fileBahasa Indonesia 1 MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII Disusun oleh: Cicilia Ingga Kusuma, S. Pd. Jl. Merdeka No. 24 Bandung YAYASAN WIDYA

Bahasa Indonesia 3

opini ialah adanya kata-kata yang mengacu pada sesuatu yang diragukan,

misalnya tampaknya, mungkin, menurutku, kiranya, dan sebagainya.

Contoh:

a. Menurut Simbolon, lesung pipi akan menambah kecantikan seseorang

wanita.

b. Saya kira perlu memperbaiki sistem drainase di kampung ini.

c. Ompi berpendapat bahwa senja akan lebih indah jika dilihat dari atas

gunung.

Perhatikan kalimat-kalimat berikut!

a. Di sekolah kami pada tanggal 7 – 8 Maret telah diadakan pentas

seni.

b. Kegiatan tersebut iikuti oleh para siswa dari semua kelas.

c. Acara-acara tersebut berlangsung sangat meriah.

d. Tidak hanya materinya yang memang menarik, penontonnya pun

begitu banyak.

Manakah yang menunjukkan kalimat fakta dan manakah yang

menunjukkan kalimat opini ?

Keberadaan saran biasanya tidak lepas dari adanya kritik.

Saran

Saran adalah sebuah pendapat, usul, anjuran yang dikemukakan untuk

dipertimbangkan. Tujuan mengemukakan saran ialah agar terjadinya

perbaikan atau peningkatan dari keadaan semula.

Ciri-ciri saran yang baik:

SARAN DAN KRITIK

Page 4: MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII - · PDF fileBahasa Indonesia 1 MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII Disusun oleh: Cicilia Ingga Kusuma, S. Pd. Jl. Merdeka No. 24 Bandung YAYASAN WIDYA

Bahasa Indonesia 4

Laporan itu perlu ditambah dengan hasil penelitian lainnya agar

penduduk dunia lebih sadar tentang pentingnya menjaga kelestarian

lingkungan.

Laporan tentang mencairnya es di Antartika sangat menarik buat saya.

Akan tetapi, data-data yang disajikan saya rasa masih lemah karena tidak

menyertakan gambar-gambar, terutama tentang keadaan mencairnya es

itu. Kalau saja gambar-gambar itu disertakan, laporan itu akan lebih jelas

dan meyakinkan.

a. Menyertakan alasan yang rasional untuk mendukung dan

meyakinkan kebenaran atau kebermanfaatan usulan yang diajukan.

b. Dapat memberikan perbaikan terhadap suatu keadaan semula.

c. Pengajuan berdasarkan fakta atau data yang ada agar tepat sasaran.

d. Biasanya menggunakan konjungsi hendaknya, sebaiknya, cobalah,

dan sebagainya.

Contoh:

Ktitik

Kritik adalah tanggapan yang disertai dengan pertimbangan baik dan

buruk terhadap suatu karya, pendapat, tindakan, atau keadaan.

Ciri-ciri kritik yang baik:

a. Bersifat membangun.

b. Menyajikan dengan bahan yang tepat dan jelas sesuai dengan hal

yang dikitik.

Contoh:

Page 5: MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII - · PDF fileBahasa Indonesia 1 MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII Disusun oleh: Cicilia Ingga Kusuma, S. Pd. Jl. Merdeka No. 24 Bandung YAYASAN WIDYA

Bahasa Indonesia 5

Paragraf yang baik hanya mengandung satu ide pokok. Ide pokok

adalah ide yang menjadi dasar pengembangan suatu paragraf. Dengan

demikian fungsinya adalah sebagai pokok, patokan, atau dasar acuan suatu

paragraf.

Perhatikan contoh berikut!

a. Anda sedang pilih-pilih tanaman hias untuk mempercantik hunian?

Jika begitu, tak ada salahnya Anda melirik Sansiviera. Tanaman ini

mempunyai sejumlah kelebihan yang membuatnya layak tampil di

rumah Anda.

Ide pokok paragraf itu adalah pentingnya memiliki tanaman hias

Sansiviera. Hal ini dinyatakan dalam kalimat kedua. Kedua kalimat

lainnya berfungsi sebagai pendukung ide pokok tersebut.

b. Di negeri kita, Sansiviera punya sebutan yang lumayan unik: lidah

mertua. Masyarakat Malaysia pun punya sebutan yang tak kalah

‘aneh’ untuk tanaman ini: lidah jin. Sementara itu, sebagian kalangan

lebih suka menyebutnya tanaman ular. Memang, motif hijau lurik

pada tanaman ini membuatnya tampak seperti kulit ular. Terserah

Anda, mau pilih sebutan yang mana, atau Anda bingung karena

semuanya menyeramkan?

Ide pokok paragraf itu adalah keunikan sebutan Sansiviera. Hal itu

dinyatakan dalam kalimat pertama.

IDE POKOK

Page 6: MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII - · PDF fileBahasa Indonesia 1 MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII Disusun oleh: Cicilia Ingga Kusuma, S. Pd. Jl. Merdeka No. 24 Bandung YAYASAN WIDYA

Bahasa Indonesia 6

Dari kedua contoh di atas dapat disimpulkan bahwa sebuah paragraf

dibangun oleh sebuah ide pokok. Selain itu, ide pokok letaknya dapat di

awal, tengah, atau pun di akhir paragraf.

Ada tiga jenis paragraf berdasarkan letak kalimat topik, yaitu paragraf

induktif, deduktif, dan campuran.

1. Paragraf induktif

Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya berada di

bagian akhir paragraf. Mula-mula dikemukakan fakta-fakta atau pun

uraian-uraian. Kemudian dari fakta-fakta itu digeneralisasikan ke

dalam sebuah kalimat.

2. Paragraf deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya berada di

bagian awal paragraf. Gagasan utama paragraf dinyatakan dalam

kalimat pertama.

3. Paragraf campuran

Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan utamanya berada di

kalimat pertama dan kalimat terakhir. Dalam hal ini kalimat terakhir

umumnya mengulangi gagasan yang dinyatakan kalimat pertama

dengan sedikit tekanan.

Pidato adalah kegiatan berbicara di depan umum untuk menyatakan

pendapat atau memberi gambaran tentang suatu hal. Ada tiga langkah

utama yang perlu diperhatikan dalam menyusun naskah pidato, yaitu

meneliti masalah, menyusun uraian, dan melakukan latihan.

PIDATO

Page 7: MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII - · PDF fileBahasa Indonesia 1 MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII Disusun oleh: Cicilia Ingga Kusuma, S. Pd. Jl. Merdeka No. 24 Bandung YAYASAN WIDYA

Bahasa Indonesia 7

1. Meneliti Masalah

a. Menentukan topik dan tujuan pidato

Topik pidato merupakan pokok pembicaraan yang akan

disampaikan kepada pendengar. Topik yang akan disampaikan

hendaknya menarik perhatian pembicara dan pendengar.

Selain itu, topik yang dipilih jangan terlalu luas. Contoh topik

luas: moral, disempitkan menjadi dekadensi moral di kalangan

remaja. Tujuan pidato juga harus ditentukan agar pendengar

melakukan sesuatu atau mendapat informasi.

b. Menganalisa pendengar dan situasi

Menganalisa pendengar dan situasi dilakukan untuk

mengetahui siapa pendengarnya dan dalam situasi apa pidato

itu akan disampaikan.

2. Menyusun Uraian

a. Mengumpulkan bahan

Untuk dapat menyusun pidato, kita harus mengumpulkan

bahan yang diperlukan sesuai dengan topik pembicaraan.

b. Membuat kerangka uraian

Kerangka teks bermanfaat untuk memandu penulisan teks

pidato agar tetap fokus pada permasalahan yang diusung.

Kerangka teks pidato meliputi bagian pendahuluan

(pembukaan), isi, dan penutup.

Bagian pendahuluan

Bagian pengantar berisi salam pembuka, ucapan hormat

kepada tokoh penting, dan kata pengantar untuk menuju

kepada isi pidato. Ada beberapa teknik memulai paragraf,

yaitu dengan hal-hal berikut.

T : Tesis (pernyataan umum penulis berkaitan dengan

tema)

O : Obrolan (percakapan beberapa orang)

Page 8: MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII - · PDF fileBahasa Indonesia 1 MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII Disusun oleh: Cicilia Ingga Kusuma, S. Pd. Jl. Merdeka No. 24 Bandung YAYASAN WIDYA

Bahasa Indonesia 8

P : Perbuatan (tindakan)

K : Kuriositas (pernyataan yang membuat penasaran)

U : Ungkapan (termasuk peribahasa)

A :Anekdot (cerita singkat pengalaman tokoh

terkenal/penulis pidato)

T : Tanya (pertanyaan)

Tidak semua yang dikatakan ciptaan penulis, bisa

mengambil dari atau mengutip kata-kata dari tokoh

terkenal, teks berita di koran, berita televisi, dan

sebagainya.

Bagian isi

Bagian yang paling penting dari pidato adalah isi, sebab

berisi perincian atau penjelasan mengenai permasalahan

yang diangkat.

Bagian penutup

Bagian akhir berisi ajakan atau harapan dan doa agar apa

yang disampaikan bermanfaat bagi pendengar. Selain itu

bagian penutup juga berisi salam.

c. Menguraikan secara mendetail

Naskah pidato dapat diuraikan secara lengkap sesuai dengan

kerangka yang telah dibuat. Dalam penyusunan naskah

hendaknya menggunakan kata-kata yang tepat dan efektif.

3. Berlatih Berpidato

Berpidato juga harus memperhatikan intonasi, pengucapan, atau

pun gaya. Berikut metode pidato yang dapat digunakan.

1. Metode impromptu (spontanitas)

Metode berpidato yang dilakukan tanpa persiapan sama

sekali. Hanya yang dipandang mampu, ahli, atau

Page 9: MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII - · PDF fileBahasa Indonesia 1 MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII Disusun oleh: Cicilia Ingga Kusuma, S. Pd. Jl. Merdeka No. 24 Bandung YAYASAN WIDYA

Bahasa Indonesia 9

berpengalaman yang biasanya diminta untuk menyampaikan

dengan metode ini.

2. Metode ekstemporan (menjabarkan kerangka)

Metode berpidato yang dilakukan dengan membuat persiapan

secara garis besar. Selanjutnya dikembangkan sendiri dengan

menyesuaikan diri pada situasi dan kondisi yang dihadapi.

3. Metode manuskrip (membaca naskah)

Metode berpidato yang dilakukan dengan cara membacakan

naskah yang telah dipersiapkan.

4. Metode memoriter (menghafalkan naskah)

Metode berpidato dengan cara menghafalkan naskah yang

telah dipersiapkan sebelumnya.

MAJAS

Majas adalah susunan perkataan yang terjadi karena perasaan yang timbul

dalam hati penulis, sehingga menimbulkan suatu hal yang mengesankan bagi

pembaca. Majas terbagi menjadi 4, yaitu:

1. Majas perbandingan

2. Majas penegasan

3. Majas sindiran

4. Majas pertentangan

1. MAJAS PERBANDINGAN

Majas perbandingan adalah gaya bahasa yang berusaha membuat ungkapan

dengan cara memperbandingkan suatu hal dengan hal lain.

a. Personifikasi

Personifikasi adalah gaya bahasa yang menganggap benda-benda tak

bernyawa/bernyawa (tumbuhan & hewan) mempunyai kegiatan seperti

manusia.

Page 10: MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII - · PDF fileBahasa Indonesia 1 MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII Disusun oleh: Cicilia Ingga Kusuma, S. Pd. Jl. Merdeka No. 24 Bandung YAYASAN WIDYA

Bahasa Indonesia 10

Contoh:

Angin topan mengamuk dan merobohkan puluhan rumah

penduduk Desa Suluh.

Kami duduk di tepi pantai sambil melihat ombak yang berkejaran.

b. Metafora (perbandingan langsung)

Metafora adalah gaya bahasa yang memperbandingkan sesuatu hal

dengan hal lain yang memiliki sifat sama.

Contoh:

Dewi malam mulai memancarkan sinarnya. (bulan)

Pada revolusi fisik dulu banyak pemuda gugur sebagai kusuma

bangsa. (pahlawan)

c. Asosiasi (perbandingan tak langsung)

Asosiasi adalah gaya bahasa yang dinyatakan dengan kata bagai, seperti,

laksana, bak, dan sebagainya.

Contoh:

Hidupnya seperti biduk kehilangan kemudi.

Dia hadir laksana lilin bagi masyarakat di sana.

d. Metonimia

Metonimia adalah gaya bahasa yang menyamakan kata dengan sesuatu

benda lain yang merupakan merk perusahaan.

Contoh:

Setiap hari dia pasti mengisap Jarum.

Saya menulis menggunakan Pilot.

e. Litotes

Litotes adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata berlawanan arti

dengan maksud merendahkan diri.

Contoh:

Singgahlah ke gubug kami kalau ada waktu.

Maaf, adanya hanya air kendi.

Page 11: MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII - · PDF fileBahasa Indonesia 1 MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII Disusun oleh: Cicilia Ingga Kusuma, S. Pd. Jl. Merdeka No. 24 Bandung YAYASAN WIDYA

Bahasa Indonesia 11

f. Hiperbola

Hiperbola adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu hal secara

berlebihan.

Contoh:

Keringatnya menganak sungai.

Orang itu benar-benar mandi uang.

g. Sinekdok

Gaya bahasa ini dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

1. Pars pro toto

Pars pro toto adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagian untuk

seluruh.

Contoh:

Setiap kepala dikenakan biaya.

Sudah beberapa hari ini saya tidak melihat batang hidungnya.

2. Totem pro parte

Totem pro parte adalah gaya bahasa yang menyebutkan

keseluruhan untuk sebagian.

Contoh:

Semoga Indonesia dapat memboyong kembali Piala Thomas.

Kecamatan Ting-ting menjadi juara gerak jalan.

h. Alusio

Alusio adalah gaya bahasa yang memakai peribahasa yang sudah lazim

dipakai orang.

Contoh:

Hidupku ini telur di ujung tanduk. (berada dalam situasi yang

membahayakan)

Kau ini sukanya kura-kura dalam perahu. (Orang yang pura-

pura tidak tahu padahal tahu.

i. Antonomasia

Antonomasi adalah gaya bahasa yang menyebutkan nama orang dengan

sebutan lain yang sesuai dengan ciri atau watak orang tersebut.

Page 12: MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII - · PDF fileBahasa Indonesia 1 MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII Disusun oleh: Cicilia Ingga Kusuma, S. Pd. Jl. Merdeka No. 24 Bandung YAYASAN WIDYA

Bahasa Indonesia 12

Contoh:

Ke mana pergi si Bungsu tadi?

Baju merah itu tersenyum kepadaku.

2. MAJAS PENEGASAN

Majas penegasan adalah gaya bahasa yang berusaha menekan pengertian

suatu ata atau ungkapan. Gaya penegasan ini dapat dilakukan dengan cara

mengulang sepatah kata berkali-kali dan mengulanginya dengan kata lain

yang memiliki arti yang sama.

a. Pleonasme

Pleonasme adalah gaya bahasa yang menjelaskan sebuah kata yang

sebenarnya tak perlu dijelaskan lagi karena sudah jelas pengertiannya.

Contoh:

Mereka mundur ke belakang.

Para pelaut itu sedang mengarungi samudra luas.

b. Pararelisme

Majas pararelisme terbagi menjadi 2, yaitu:

1. Pararelisme anafora

Pararelisme anafora adalah gaya bahasa yang menempatkan kata atau

kelompok kata yang sama secara berulang-ulang di depan setiap

baris puisi.

Contoh:

Langkah Ketujuh II

Cakar bumi

Cakar langit

Cakar luka sendiri

Cari pusat bumi ketujuh

Cari pusat langit ketujuh

Cari pusat perih luka ketujuh

Mungkin di sana batu-batu cair

Jadi danau. Reguklah

Page 13: MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII - · PDF fileBahasa Indonesia 1 MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII Disusun oleh: Cicilia Ingga Kusuma, S. Pd. Jl. Merdeka No. 24 Bandung YAYASAN WIDYA

Bahasa Indonesia 13

Berkaca di wajahnya.

...................................

2. Pararelisme epifora

Pararelisme epifora adalah gaya bahasa yang menempatkan kata atau

kelompok kata yang sama secara berulang-ulang di akhir setiap baris

puisi.

Contoh:

Bunga

Bunga tumbuh mekar mewangi aroma dalam segala suasana kau

dan aku

Bunga dari senyum adalah luka yang redam dalam cakrawala kau

dan aku

Bunga dari luka adalah luka yang terpendam dalam mata kau dan

aku

Bunga dari duka adalah rindu yang menyelam dalam upaya kau dan

aku

.....................................

c. Tautologi

Tautologi adalah gaya bahasa yang mengulang sepatah kata atau

sekelompok kata beberapa kali dalam sebuah kalimat.

Contoh:

Disuruhnya aku bersabar, bersabar, dan terus bersabar.

Sudah kuduga, sudah kuduga segalanya akan menjadi begini.

d. Repetisi

Repetisi adalah gaya bahasa yang mengulang sepatah kata atau

kelompok kata beberapa kali dalam kalimat yang berbeda.

Contoh:

Kita tidak bisa menderita. Kita tidak mau dijajah. Kita tak sudi

ditindas. Kita harus merdeka.

Mengapa harus berputus asa anakku? Mengapa harus berputus

asa? Tak ada alasan bagimu mengapa harus berputus asa.

Page 14: MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII - · PDF fileBahasa Indonesia 1 MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII Disusun oleh: Cicilia Ingga Kusuma, S. Pd. Jl. Merdeka No. 24 Bandung YAYASAN WIDYA

Bahasa Indonesia 14

e. Klimaks

Klimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berturut-

turut makin lama makin hebat atau makin memuncak.

Contoh:

Rakyat di kampung, di desa, dan di kota mengibarkan Sang

Merah Putih.

Sejak menyebar benih, tumbuh, dan menuai dia sendiri yang

mengerjakannya.

f. Antiklimaks

Antiklimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berturut-

turut, makin lama makin melemah artinya.

Contoh:

Jangankan berdiri, duduk, bergerak pun aku tak bisa.

Bukan setahun, atau sebulan, tetapi hanya seminggu.

g. Retoris

Retoris adalah gaya bahasa yang menggunakan kalimat tanya yang tidak

memerlukan jawaban.

Contoh:

Mungkinkah kita pandai tanpa belajar?

Siapa tak percaya bahwa Tuhan itu ada?

h. Koreksio

Koreksio adalah gaya bahasa yang berisi pembetulan terhadap apa yang

diucapkan sebelumnya.

Contoh:

Dia sakit ingatan, eh maaf, dia sakit demam.

Itu dia istriku, oh bukan, dia temanku.

3. MAJAS SINDIRAN

Majas sindiran adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyindir orang lain,

dari sindiran halus untuk bersendau gurau sampai pada sindiran kasar

sebagai ungkapan perasaan tak senang.

Page 15: MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII - · PDF fileBahasa Indonesia 1 MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII Disusun oleh: Cicilia Ingga Kusuma, S. Pd. Jl. Merdeka No. 24 Bandung YAYASAN WIDYA

Bahasa Indonesia 15

a. Ironi

Dalam majas ironi dipakai kata-kata yang berlawanan dengan maksud

sebenarnya.

Contoh:

Aduh..bagus benar tulisanmu mirip cakar ayam.

Cepat benar kau pulang, ini masih jam dua malam.

b. Sinisme

Sinisme hampir mirip dengan ironi, tetapi kata-kata yang dipergunakan

sudah terdengar kasar.

Mual perutku meliha tampangmu.

Lebih baik mengupah orang daripada bicara denganmu.

c. Sarkasme

Sarkasme adalah gaya bahasa sindiran yang paling kasar. Kata-kata yang

dipakainya kadangkala kata-kata yang tidak sopan.

Contoh:

Mampus sajalah kau di sana nanti!

Bangsat, berani benar kau menantangku!

4. MAJAS PERTENTANGAN

Majas pertentangan adalah gaya bahasa yang diungkapkan dengan jalan

mempertentangkan suatu hal.

a. Paradoks

Paradoks adalah gaya bahasa yang tampaknya mengandung

pertentangan, karena objeknya memang berbeda.

Contoh:

Daerah ini tandus, tapi penduduknya hidup makmur.

Dengan kelemahannya wanita menundukkan lelaki.

b. Kontradiksi in Terminis

Kontradiksi in terminis adalah gaya bahasa yang berisi ungkapan yang

bertentangan dengan apa yang disebutkan sebelumnya.

Page 16: MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII - · PDF fileBahasa Indonesia 1 MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII Disusun oleh: Cicilia Ingga Kusuma, S. Pd. Jl. Merdeka No. 24 Bandung YAYASAN WIDYA

Bahasa Indonesia 16

Contoh:

Tahun ini semua anaknya naik kelas, kecuali si Bungsu.

Malam itu hening sekali, hanya gonggong anjing terdengar di

kejauhan.

c. Antitesis

Antitesis adalah gaya bahasa yang mengadung paduan kata yang

berlawanan.

Contoh:

Gagal atau berhasil, kalah-menang, itu sudah merupakan hukum

dalam hidup di dunia ini.

Tua-muda, besar-kecil, lelaki-perempuan, berkumpul di tanah

lapang itu.

d. Anakhronisme

Anakhronisme adalah ungkapan yang bertentangan dengan

sejarahkarena kurang cermatnya pengarang.

Contoh:

Bila seorng pengarang menceritakan keadaan tahun 1950. Karena

kurang cermat tiba-tiba ada tokoh dalam tulisannya itu yang

mengendarai colt ketika bepergian.