MODUL 4 USTAN PROPAGASI.docx
-
Upload
ilyassukamainfutsal -
Category
Documents
-
view
11 -
download
1
description
Transcript of MODUL 4 USTAN PROPAGASI.docx
![Page 1: MODUL 4 USTAN PROPAGASI.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071921/55cf9b2c550346d033a50337/html5/thumbnails/1.jpg)
2.FACTOR PRODUKSI
Faktor produksi adl sumber daya yg digunakan dalam sebuah proses produksi barang
& jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu tenaga kerja, modal,
sumber daya alam, & kewirausahaan.Perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas
cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yg
digunakan olehperusahaan, yg kemudian disebut sbg faktor fisik (physical resources). Selain
itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sbg sebuah faktor produksi
mengingat semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi ini.(Griffin R: 2006) .
Secara total, saat ini ada 5 hal yg dianggap sbg faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor),
modal (capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan(entrepreneurship), &
sumber daya informasi (information resources).
Modal
Modal adl barang-barang atau peralatan yg dpt digunakan ukt melakukan proses produksi.
Modal dpt digolongkan berdasarkan sumbernya, bentuknya, berdasarkan pemilikan, serta
berdasarkan sifatnya.
Berdasarkan sumbernya, modal dpt dibagi menjadi dua: modal sendiri & modal asing. Modal
sendiri adl modal yg berasal dari dalam perusahaan sendiri. Misalnya setoran dari
pemilik perusahaan. Sementara itu, modal asing adl modal yg bersumber dari
luar perusahaan. Misalnya modal yg berupa pinjaman bank.
Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret & modal abstrak. Modal
konkret adl modal yg dpt dilihat secara nyata dalam proses produksi. Misalnya mesin,
gedung, mobil, & peralatan. Sedangkan yg dimaksud dgn modal abstrak adl modal yg tdk
memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya hak paten, nama
baik, & hak merek.
![Page 2: MODUL 4 USTAN PROPAGASI.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071921/55cf9b2c550346d033a50337/html5/thumbnails/2.jpg)
Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu & modal masyarakat.
Modal individu adl modal yg sumbernya dari perorangan & hasilnya menjadi sumber
pendapatan bagi pemiliknya.
Contohnya adl rumah pribadi yg disewakan atau bunga tabungan di bank. Sedangkan yg
dimaksud dgn modal masyarakat adl modal yg dimiliki oleh pemerintah & digunakan ukt
kepentingan umum dalam proses produksi. Contohnya adl rumah sakit umum milik
pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.
Terakhir, modal dibagi berdasarkan sifatnya: modal tetap & modal lancar. Modal tetap adl
jenis modal yg dpt digunakan secara berulang-ulang. Misalnya mesin-mesin & bangunan
pabrik. Sementara itu, yg dimaksud dgn modal lancar adl modal yg habus digunakan dalam
satu kali proses produksi. Misalnya, bahan-bahan baku.
Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yg secara langsung maupun tdk langsung
menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan sbg faktor
produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta
kemampuan yg dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dpt dikelompokan
berdasarkan kualitas (kemampuan & keahlian) & berdasarkan sifat kerjanya.
Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dpt dibagi menjadi tenaga kerja terdidik, tenaga kerja
terampil, & tenaga kerja tdk terdidik & tdk terlatih. Tenaga kerja terdidik adl tenaga kerja yg
memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya, misalnya dokter,
insinyur, akuntan, & ahli hukum.
Tenaga kerja terampil adl tenaga kerja yg memerlukan kursus atau latihan bidang-bidang
keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. Misalnya tukang listrik, montir, tukang
las, & sopir. Sementara itu, tenaga kerja tdk terdidik & tdk terlatih adl tenaga kerja yg tdk
![Page 3: MODUL 4 USTAN PROPAGASI.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071921/55cf9b2c550346d033a50337/html5/thumbnails/3.jpg)
membutuhkan pendidikan & latihan dalam menjalankan pekerjaannya. Misalnya tukang
sapu, pemulung, & lain-lain.
Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rohani & tenaga kerja
jasmani. Tenaga kerja rohani adl tenaga kerja yg menggunakan pikiran, rasa, & karsa.
Misalnya guru, editor, konsultan, & pengacara. Sementara itu, tenaga kerja jasmani adl
tenaga kerja yg menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang las,
pengayuh becak, & sopir.
Kewirausahaan
Faktor kewirausahaan adl keahlian atau keterampilan yg digunakan seseorang dalam
mengkoordinir faktor-faktor produk.
Sumber daya informasi
Sumber daya informasi adl seluruh data yg dibutuhkan perusahaan ukt menjalankan
bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar, pengetahuan yg dimiliki oleh
karyawan, & data-data ekonomi lainnya.
Sumber daya fisik
Faktor produksi fisik ialah semua kekayaan yg terdapat di alam semesta & barang mentah
lainnya yg dpt digunakan dalam proses produksi. Faktor yg termasuk di dalamnya adl tanah,
air, & bahan mentah (raw material).
3.pengertian human capital
Human capital, adalah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan seseorang yang dapat
digunakan untuk menghasilkan layanan profesional. Human capital mencerminkan
kemampuan kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi terbaik berdasarkan pengetahuan
yang dimiliki oleh orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut.
Pengembangan human capital ini antara lain dapat dilakukan melalui ;
Internalisasi Corporate Culture
![Page 4: MODUL 4 USTAN PROPAGASI.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071921/55cf9b2c550346d033a50337/html5/thumbnails/4.jpg)
Memastikan pelaksanaan Good Corporate Governance
Mengembangkan SDM profesional sebagai human capital yang produktif dan prudent
Menciptakan pemimpin/leader sebagai role model & people manager
Menegakkan dan meningkatkan kepatuhan hukum
Social capital, merupakan syarat penting untuk menggerakkan sebuah organisasi, bahkan
untuk pembangunan. Untuk itu, social capital harus dikenali dan dikembangkan pula. Konsep
social capital dapat diterapkan untuk upaya pemberdayaan masyarakat. Social capital menjadi
semacam perekat yang mengikat semua orang dalam masyarakat. Di dalamnya berjalan “nilai
saling berbagi” (shared values) serta pengorganisasian peran-peran (rules) yang diekspresikan
dalam hubungan-hubungan personal (personal relationships), kepercayaan (trust), dan
common sense tentang tanggung jawab
bersama.
Konsep Human Capital Management (HCM) menjawab pemikiran bagaimana seseorang
mempunyai kompetensi sesuai dengan jabatan/posisi kerjanya dengan menempatkan insan
pekerja yang bertalenta tinggi untuk menempati jabatan/posisi yang cocok dengan talenta
mereka. Teori ini menganggap bahwa profit bisnis berkembang dan berkelanjutan ketika
perusahaan mampu menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan
dengan lebih baik ketimbang yang ditawarkan para pesaingnya.
Pendekatan HCM sebagai suatu sistem dirancang untuk menciptakan keunggulan kompetitif
yang -bersinambung melalui pengembangan karyawan. Tidak semua peran penting dalam
suatu perusahaan memiliki derajat yang sama dalam menciptakan kepuasan pelanggan dan
pemegang saham. Namun yang terpenting ketika menempatkan peran kinerja karyawan
terhadap perusahaan maka mereka harus memiliki kemampuan terbaiknya dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan ketimbang karyawan di perusahaan pesaingnya.
http://www.managementaccountingsystems.com/90/faktor-produksi-dalam-ilmu-ekonomi.htm
http://wwwjankunk-liah.blogspot.com/2011/04/pengertian-human-capital-manajemen.html