MODEL FIX

download MODEL FIX

of 15

Transcript of MODEL FIX

  • 7/28/2019 MODEL FIX

    1/15

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Seperti yang kita ketahui bersama bahwa belajar adalah suatu proses yang

    terjadi pada diri setiap orang selama hidupnya dan berjalan secara kompleks.

    Dimana, dalam setiap kegiatan belajar, di dalamnya akan terjadi aktifitas yang

    dilakukan secara sengaja dengan maksud mentransportasikan ilmu pengetahuan,

    nilai-nilai sosial budaya sekaligus norma-normanya dari generasi ke generasi agar

    tetap terlestarikan. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

    seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan dan

    dimana saja. Ini bisa dibuktikan dengan berubahnya tingkah laku seseorang yang

    bisa terjadi pada tingkatan pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya.

    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong upaya-upaya

    pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar

    mengajar, sehingga hal ini, media adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari

    proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan

    tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.

    Akan tetapi, problema yang sering ditemukan adalah penghadapan guru

    dalam proses pembelajaran yaitu banyaknya bahan pembelajaran yang harus

    diajarkan dalam kurikulum 2006 serta waktu yang terbatas. Selain kendala

    tersebut, tidak sedikit guru yang menghadapi masalah dalam mengorganisasikan

    bahan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum.

    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian maju serta

    tata kehidupan masyarakat yang serba kompetitif mengharuskan adanya upaya

    yang maksimal untuk mampu menyesuaikan diri. Kemampuan menyesuaikan diri

    bisa dilakukan dengan baik apabila didukung oleh pengetahuan dan keterampilan

    yang tinggi. Dalam kerangka inilah peranan guru ditengah-tengah dunia

    pendidikan menjadi amat penting.

  • 7/28/2019 MODEL FIX

    2/15

    2

    Guru sebagai pendidik dapat berfungsi sebagai Agent of Culture, juga

    berfungsi selaku Agent of change. Dengan demikian guru mempunyai tugas guna

    melestarikan serta mentranformasikan nilai-nilai kultural kepada generasi muda,

    serta memberikan perubahan terhadap nilai-nilai kebudayaan ke arah yang lebih

    baik dan berkualitas.

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimanakah kedudukan guru dalam pembelajaran ?2. Bagimanakah konsep, prinsip-prinsip dasar, kelebihan dan kelemahan serta

    langkah-langkah model Student Facilitator and Explaining ?

    3. Bagaimanakah hubungan model Student Facilitator and Explaining dalamlingkungan pembelajaran ?

    C. Tujuan Masalah

    1. Menjelaskan kedudukan guru dalam pembelajaran.2. Menguraikan tentang konsep, prinsip-prinsip dasar, kelebihan dan kelemahan

    serta langkah-langkah model Student Facilitator and Explaining.

    3. Menjelaskan hubungan model Student Facilitator and Explaining dalamlingkungan pembelajaran

    D. Manfaat Penulisan

    Makalah ini memiliki manfaat bagi penyusun dan pembaca makalah ini. Bagi

    penyusun diantaranya :

    1. Mengembangkan pengetahuan model Student Facilitator and Explaining.2. Pembekalan sebagai calon guru untuk bisa memahami lebih dalam tentang

    model Student Facilitator and Explaining dan cara penggunaanya atau

    pelaksanaanya.

    3. Mengembangkan keterampilan menulis karya ilmiah khususnya pembuatanmakalah.

  • 7/28/2019 MODEL FIX

    3/15

    3

    Bagi pembaca diantaranya :

    1. Memberikan pengetahuan tentang apa yang dimaksud dengan model StudentFacilitator and Explaining.

    2. Memberikan gambaran tentang bagaimana penerapan atau pelaksanaan modelpembelajaran Student Facilitator and Explaining.

  • 7/28/2019 MODEL FIX

    4/15

    4

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Kedudukan Guru dalam Pembelajaran

    Seperti yang kita ketahui guru mempunyai ketentuan dan syarat-syarat

    yang harus dia penuhi, seperti umur, ijazah, kesehatan, kelakuan baik, tidak

    cacat, dan sebagainya. Adapun kedudukan guru adalah sebagai pembantu

    sekolah. Tugasnya dalam administrasi pendidikan adalah sebagi pebantu,

    yakni ikut melaksanakan administrasi pendidikan yang sebenarnya khususnya

    di sekolah dasar.

    Mungkin pada masa lalu, tugas dan kewajiban guru hanya sebagi

    pengajar, yaitu menyampaikan atau melakukan transfer ilmu pengetahuan

    kepada murid, memberi tugas yang kemudian melakukan evaluasi. Namun

    untuk dewasa ini, keawijan guru mulai berkembang. Dalam banyak hal

    pekerjaannya berhubungan erat dengan pekerjaan seorang pengawas , kepala

    sekolah, pegawai tata usaha dan sebagainya yang terkait dengan personil

    sekolah.

    Begitu pula, guru diharapkan memiliki kreatifitas yang tinggi,

    sebagaimana dikuatkan oleh seorang ahli yaitu Gordon dalam Joice and Weill

    (1996) mengemukakan empat prinsip dasar sinektik yang menentang

    pandangan lama tentang kreatifitas. Pertama, kreativitas merupakan suatu

    yang penting dalam kegiatan sehari-hari. Kedua, proses kreatif bukanlah

    sesuatu yang misterius. Ketiga, penemuan kreatif sama dalam semua bidang,

    baik dalam bidang seni, ilmu, maupun rekayasa. Keempat, menunjukan bahwa

    berpikir kreatif baik secara individu maupun kelompok adalah sama. (E.

    Mulyana, 2008:163)

    Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab

    guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru

    untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian

  • 7/28/2019 MODEL FIX

    5/15

    5

    kemampuan profesionalnya. Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam

    mengembangkan proses pembelajaran peserta didik. Guru di masa mendatang

    tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang paling well informed terhadap

    berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang tumbuh, berkembang,

    berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini. Di masa depan, guru bukan

    satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah peserta didiknya.

    Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi

    yang demikian cepat, ia akan terpuruk secara profesional. Kalau hal ini terjadi,

    ia akan kehilangan kepercayaan baik dari peserta didik, orang tua maupun

    masyarakat. Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut, guru perlu

    berfikir secara antisipatif dan proaktif. Artinya, guru harus melakukan

    pembaruan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus.

    Disamping itu, guru masa depan harus paham penelitian guna mendukung

    terhadap efektivitas pengajaran yang dilaksanakannya, sehingga dengan

    dukungan hasil penelitiaan guru tidak terjebak pada praktek pengajaran yang

    menurut asumsi mereka sudah efektif, namum kenyataannya justru mematikan

    kreativitas para peserta didiknya. Begitu juga, dengan dukungan hasil

    penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pengajaran

    yang bervariasi dari tahun ke tahun, disesuaikan dengan konteks

    perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung.

    Gilbert Hunt menyatakan bahwa guru yang baik harus memenuhi

    kriteria-kriteria sebagai berikut:

    a. Sifat positif dalam membimbing siswa.

    b. Pengetahuan yang memadai dalam mata pelajaran yang dibina.

    c. Mampu menyampaikan materi secara lengkap.

    d. Mampu menguasai metodologi pembelajaran.

    e. Mampu memberikan harapan riil terhadap siswa

    f. Mampu mneguasai manajemen kelas. (Masdudi, 2011:35)

  • 7/28/2019 MODEL FIX

    6/15

    6

    B. Model Student Facilitator and ExplainingMakna dasar dari model pembelajaran ini dalam proses belajar

    mengajar adalah menyajikan atau mendemonstrasikan materi didepan peserta

    didik lalu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjelaskan

    kepada teman-temannya. Jadi, model pembelajaran Student Facilitator and

    Explaining adalah rangkai penyajian materi ajar yang diawali dengan

    menjerlaskannya dengan didemonstrasikan, kemudian diberikan kesempatan

    kepada siswa untuk menjelaskan kembali kepada rekan-rekannya dan diakhiri

    dengan penyampaian semua materi kepada siswa..

    Contoh materi yang bisa dirterapkan model pembelajaran Student Facilitator

    and Explaining: Cahaya dan sifat-sifatnya, Benda dan sifatnya, Gerakan bumi

    dan bulan, Konduktor dan isolator panas dan masih banyak lagi materi lainya.

    Kuncinya semua materi yang bisa didemontrasikan bisa diterapkan model

    pembelajaran Student Facilitator and Explaining.

    1. Konsep Model Student Facilitator and Explaining

    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian maju

    serta tata kehidupan masyarakat yang serba kompetitif mengharuskan adanya

    upaya yang maksimal untuk mampu menyesuaikan diri. Kemampuan

    menyesuaikan diri bisa dilakukan dengan baik apabila didukung oleh

    pengetahuan dan keterampilan yang tinggi. Dalam kerangka inilah peranan

    guru di tengah-tengah dunia pendidikan menjadi sangat penting.

    Guru sebagai pendidik dapat berfungsi sebagai Agent of Culture,

    juga berfungsi selaku Agent of change. Dengan demikian guru mempunyai

    tugas guna melestarikan serta mentranformasikan nilai-nilai kultural kepada

    generasi muda, serta memberikan perubahan terhadap nilai-nilai kebudayaan

    ke arah yang lebih baik dan berkualitas. Keberhasilan siswa dalam

    mempelajari suatu materi pembelajaran (subject matter) terletak pada

    kemampuan mereka (pebelajar) mengelola belajar (management of learning),

    kondisi belajar (condition of learning), dan membangun struktur kognitifnya

    pada bangunan pengetahuan awal (prior knowledge), serta

  • 7/28/2019 MODEL FIX

    7/15

    7

    mempresentasikannya secara benar. Pengelolaan kegiatan pembelajaran dan

    kondisi belajar seseorang mempengaruhi proses terbentuknya pengetahuan di

    dalam struktur kognitif peserta didik. Kondisi belajar berkaitan dengan materi

    topik yang dipelajari (content), dan pengelolaan belajar berhubungan dengan

    membangun pengetahuan.

    Dewasa ini pengkajian dan pengembangan model serta implementasi

    pendekatan pembelajaran telah banyak dilakukan. Hal ini bertujuan guna

    mengungkapkan indikator yang paling dominan dalam mempengaruhi cara

    belajar siswa lebih bermakna dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Salah

    satu upaya tersebut dengan menggabungkan pendekatan pemecahan masalah

    (technological approach), dan pendekatan ilmiah (scientific approach).

    Model Student Facilitator and Explaining (bermain peran) adalah

    merupakan pembelajaran dimana siswa atau peserta didik belajar

    mempresentasikan ide atau pendapat pada rekan peserta didik lainnya. Model

    Student Facilitator and Explaining (bermain peran) dilakukan dengan cara

    penguasaan siswa terhadap bahan-bahan pembelajaran melalui imajinasi dan

    penghayatan yang dilakukan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan

    yang dilakukan siswa dengan memerankan sebagai tokoh baik pada benda

    hidup atau benda mati. Model ini dapat dilakukan secara individu atupun

    secara kelompok. Oleh karenanya, model ini dapat meningkatkan motivasi

    belajar, antusias, keaktifan dan rasa senang dalam belajar siswa.

    2. Prinsip Model Student Facilitator and Explaining

    Pembelajaran kooperatif StudentFacilitator and Explaining merupakan

    salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur

    khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan

    memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik.

    Salah satu model pembelajaran yang dikemukakan oleh Adam dan

    Mbirimujo (1990:21) dalam Prasetyo bahwa untuk memperbanyak

    pengalaman serta meningkatkan motivasi belajar yang mempengaruhi

    keaktifan belajar siswa yaitu dengan menggunakan model pembelajaran

  • 7/28/2019 MODEL FIX

    8/15

    8

    Student facilitator and explaining. Dikatakan dari hasil penelitiannya bahwa

    dengan menggunakan model pembelajaran ini dapat meningkatkan antusias,

    motivasi, keaktifan dan rasa senang siswa dapat terjadi. Sehingga sangat

    cocok di pilih guru untuk digunakan pada pembelajaran bahasa. Karena pada

    model Student facilitator and explaining atau bermain peran ini suatu cara

    penguasaan siswa terhadap beberapa ketrampilan diantaranya ketrampilan

    berbicara, ketrampilan menyimak , ketrampilan pemahaman pada teks bacaan,

    dan ketrampilan seni dalam memerankan seorang tokoh sesuai konteks bacaan

    dalam keadaan riang. (Prasetyo, 2001:15)

    Salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan motivasi

    belajar yang mempengaruhi keaktifan belajar siswa yaitu dengan

    menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Facilitator and

    Explaining.

    Tiga tujuan Pembelajaran Kooperatif (Mulyasa, 2004) yaitu:

    a. Hasil AkademikPembelajaran Kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa

    dalam tugas-tugas akademik. Pembelajaran kooperatif dapat memberi

    keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang

    bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik. Siswa kelompok atas

    akan menjadi tutor bagi siswa kelompok bawah, jadi memperoleh bantuan

    khusus dari teman sebaya, yang mempunyai orientasi dan bahasa yang sama.

    Dalam proses tutorial ini , siswa kelompok atas akan meningkatkan

    kemampuan akademiknya karena memberi pelayanan sebagai tutor

    membutuhkan pemikiran lebih mendalam tentang hubungan ide-ide yang

    terdapat di dalam materi tertentu.

    b. Penerimaan Terhadap Perbedaan IndividuEfek penting yang kedua dari Model Pembelajaran Kooperatif adalah

    penerimaan yang luas terhadap orang berbeda ras, budaya, kelas sosial,

    kemampuan maupun ketidakmampuan.

  • 7/28/2019 MODEL FIX

    9/15

    9

    c. Pengembangan Keterampilan SosialTujuan penting Ketiga dari Pembelajaran Kooperatif ialah

    mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi.

    Coopertive learning yang meningkatkan hubungan kerjasama antar teman

    memacu anak untuk semakin maju dan bekerja keras dan hasil dari

    cooperative learning akan membantu masyarakat untuk mendapatkan seorang

    yang bekerja keras dan dapat bekerja sama.

    d. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran StudentFacilitator and Explaining

    Kelebihan dalam model Student Facilitator and Explaining ini adalah :

    a. Seluruh siswa dapat berpartisipasi dan mempunyai kesempatan untukmenunjukkan kemampuan dalam bekerja sama hingga berhasil.

    b. Dapat menambah pengalaman belajar yang menyenangkan bagi siswa.c. Melatih siswa untuk menjadi guru, karena siswa diberikan kesempatan

    untuk mengulangi penjelasan guru yang telah dia dengar.

    d. Memacu motivasi siswa untuk menjadi yang terbaik dalam menjelaskanmateri ajar.

    e. Mengetahui kemampuan siswa dalam menyampaikan ide atau gagasan(Prasetyo, 2001:15)

    Selanjutnya akan dipaparkan beberapa kelemahan tentang model

    pembelajaran Student Facilitator and Explaining yaitu sebagai berikut:

    a. Adanya pendapat yang sama sehingga hanya sebagian saja yang tampil.b. Banyak siswa yang kurang aktif.c. Tidak semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk

    melakukannya (menjelaskan kembali kepada teman-temannya karena

    keterbatasan waktu pembelajaran).

    d. Tidak mudah bagi siswa untuk membuat peta konsep atau menerangkanmateri ajar secara ringkas

  • 7/28/2019 MODEL FIX

    10/15

    10

    e. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Student Facilitator andExplaining

    Disarankan saat guru menerapkan model SFAE, perlu diperhatikan

    kemampuan siswa, sebab model ini menuntut siswa yang dapat membaca,

    bertanggung jawab, memiliki kemampuan individu untuk menjadi fasilitator

    dan membelajarkan siswa. Guru disarankan juga menggunakan variasi model

    pembelajaran sehingga siswa tidak jenuh dan hasil belajar dapat meningkat.

    Berikut ini adalah langkah-langkah dalam model pembelajaran Student

    Facilitator and Explaining :

    1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.2. Guru mempresentasikan materi.3. Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya

    baik melalui bagan atau peta konsep lainnya.

    4. Guru menyimpulkan pendapat atau ide siswa.5. Guru menerangkan atau merangkum semua materi yang dipresentasikan

    itu. (Yatim Riyanto, 2010:279)

    C. Lingkungan Pembelajaran Dan Model PengajaranPengertian klasik tentang pengajaran adalah merancang dan

    menciptakan lingkungan. Siswa belajar dengan cara berinteraksi dengan

    lingkungan mereka dan mereka belajar bagaimana cara belajar dengan baik

    (Dewey, 1916). Suatu model pengajaran merupakan gambaran suatu

    lingukungan pembelajaran yang juga meliputi perilaku kita sebagai guru saat

    model tersebut diterapkan.

    Model-model pengajaran telah dikelompokkan kedalam empat

    kelompok pangajaran yang para anggotanya memiliki orientasi pada atau

    sikap manusia dan bagaimana mereka belajar. Kelompok tersebut adalah :

  • 7/28/2019 MODEL FIX

    11/15

    11

    - Kelompok Model pengajaran memproses informasi- Kelompok Model Pengajaran Sosial- Kelompok Model Pengajaran Personal- Kelompok Model Pengajaran Sistem Perilaku

    Berdasarkan model pembelajaran yang telah kami uraikan diatas,

    Model Pembelajaran Kooperatif Student Facilitator and Explaining masuk

    dalam kelompok Model Pengajaran Memproses Informasi. Dimana dalam

    model-model memproses informasi menekankan cara-cara dalam

    meningkatkan dorongan alamiah manusia untuk membentuk makna tentang

    dunia dengan memperoleh dan mengolah data, merasakan masalah-masalah

    dan menghasilkan solusi-solusi yang tepat, serta mengembangkan konsep dan

    bahasa untuk mentransfer solusi tersebut. Beberapa model dalam kelompok

    ini menyediakan informasi dan konsep pada para pembelajar, beberapa lagi

    menekankan susunan konsep dan pengujian hipotesis dan beberapa yang lain

    merancang cara berpikir kreatif. Hal ini sejalan dengan Model Pembelajaran

    Kooperatif Student Facilitator and Explaining dimana guru terlebih dahulu

    mendemonstrasikan atau mempresentasikan materi yang ingin disampaikan

    kepada siswa kemudian siswa dengan beberapa ketrampilan diantaranya

    ketrampilan berbicara, ketrampilan menyimak dan ketrampilan pemahaman

    pada teks bacaan dapat menyampaikan kembali informasi yang telah didapat

    kepada siswa yang lainnya.

    Delapan model memproses informasi :

    Berpikir induktif

    Kemampuan dalam menganalisis informasi dan membuat konsep, pada

    umumnya dianggap sebagai keterampilan berpikir yang fundamental. Model

    yang dihadirkan disini merupakan penyesuaian dari kajian Hilda taba (1966)

    sebagaimana peneliti lain telah mengkaji bagaimana mengajari siswa dalam

    mencari dan mengolah informasi, membuat dan menguji hipotesis yang

    menggambarkan hubungan antardata. Model tersebut telah digunakan dalam

    berbagai bidang kurikulum dan telah diterapkan pula pada siswa di seluruh

  • 7/28/2019 MODEL FIX

    12/15

    12

    tingkatan umur hal ini tidak terbatas pada bidang ilmu pengetahuan saja.

    Kendatipun pembelajaran konsep tidak terlalu penting dalam perkembangan

    pemikiran, pengolahan informasi sangat fundamental pada bidang-bidang

    kurikulum yang mengutamakan model berpikir induktif bagi materi

    pembelajaran dan pengajaran sekolah.

    Penemuan Konsep

    Dirancang untuk mengajarkan konsep dan membantu siswa lebih

    efektif dalam mempelajari konsep. Model ini merupakan metode efisien

    dalam menyajikan informasi yang tersusun dan terencana dari ruang lingkup

    topic yang luas bagi siswa pada setiap tingkatan perkembangan.

    Model Induktif Kata-Bergambar

    Dirancang dari suatu penelitian tentang bagaimana siswa tidak hanya

    bisa melek huruf pada huruf cetak saja, khususnya menulis dan membaca,

    tetapi juga bagaimana mendengarkan dan mengucapkan kosa kata yang telah

    dikembangkan. Model induktif kata bergambar memadukan model berpikir

    induktif dan model penemuan konsep agar siswa dapat belajar kata-kata,

    kalimat-kalimat, paragraf-paragraf.

    Penelitian Ilmiah

    Pada awalnya, siswa dibawa ke dalam proses ilmiah dan dibantu

    mengumpulkan dan menganalisis data, dibantu memeriksa hipotesis dan

    teori, dan dibantu merefeleksikan tujuan konstruksi pengetahuan. Model ini

    dapat diterapkan untuk memperkenalkan siswa-siswa baru tentang ilmu

    pengetahuan. Model ini juga memiliki pengaruh penting pada pemerataan

    pembelajaran, yang secara virtual dapat menghilangkan disparitas gender dan

    mengurangi perbedaan status social ekonomi.

    Mnemonik

    Mnemonic merupakan strategi-strategi menghafal dan

    mengasimilasikan informasi. Guru dapat menggunakan mnemonic ini untuk

  • 7/28/2019 MODEL FIX

    13/15

  • 7/28/2019 MODEL FIX

    14/15

    14

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Pembelajaran kooperatif Student Facilitator and Explaining merupakan salah

    satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang

    dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk

    meningkatkan penguasaan akademik. Karena pada saat guru ingin mencapai

    tujuan pembelajaran dalam model pembelajaran Student Facilitator and

    Explaining ini guru bisa menyampaikan atau menyajikan materi dengan

    mendemonstrasikannya terlebih dahulu. Hal ini dapat membuat anak dapat dengan

    mudah memahami materi-materi pembelajaran tersebut karena pelajaran tersebut

    disajikan lebih konkret. Sehingga, pada saat guru memberikan kesempatan kepada

    salah satu atau beberapa siswa untuk menjelaskan, dia bisa menjelaskan tentang

    materi pelajaran tersebut sesuai dengan ide atau pikirannya masing-masing

    Model Student Facilitator and Explaining (bermain peran) adalah merupakan

    pembelajaran dimana siswa atau peserta didik belajar mempresentasikan ide atau

    pendapat pada rekan peserta didik lainnya. Model Student Facilitator and

    Explaining (bermain peran) dilakukan dengan cara penguasaan siswa terhadap

    bahan-bahan pembelajaran melalui imajinasi dan penghayatan yang dilakukan

    siswa.

    B. Saran

    Puji syukur ke-Hadirat-Nya karena makalah ini dapat selesai tepat pada

    waktunya. Namun, penyusun sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata

    sempurna. Permohonan maaf yang sebesar-besarnya karena tentu dalam makalah

    ini terdapat banyak sekali kekurangan. Sehingga kritik dan saran yang

    membangun dari pembaca sangat dibutuhkan. Semoga makalah ini bermanfaat

    bagi kita semua.

  • 7/28/2019 MODEL FIX

    15/15

    15

    DAFTAR PUSTAKA

    Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada.

    Joyce, Bruce, (2009), Models Of Teaching (Model-Model Pengajaran),

    Yokyakarta. Pustaka Pelajar

    Mulyasa, E. 2004.Model Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA.